askep ansietas des 2008

31
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS Emulyani

Upload: cklov-agil

Post on 18-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dts

TRANSCRIPT

  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS

    Emulyani

  • Pengertian AnsietasKetakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness).Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami.Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam.Manusia muali merasakan sejak bayiBerhenti kalau mati.

  • Karakteristik AnsietasMpk emosi dan bersifat subyektif.Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas).Bisa ditularkanTerjadi akibat adanya ancaman pada harga diri, identitas diri.Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan kecemasan

  • Tingkat AnsietasAnsietas ringan: pd kehidupan sehari-hari. Individu sadar. Lahan persepsi meningkat (mendengar, melihat, meraba lebih dari sebelumnya). Perlu untuk memotivasi belajar, pertumbuhan, dan kreativitas.Ansietas sedang: lahan persepsi menyempit (melihat, mendengar, meraba menurun dpd sblmnya). Fokus pd perhatian segera.

  • Tingkat AnsietasAnsietas berat: lahan persepsi sangat sempit, hanya bisa memusatkan perhatian pd yg detil, tdk yg lain. Semua perilaku ditujukan untuk menurunkan ansietas.Panik: hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah

  • PanikHilang kontrolTak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah atau arahan.Disorganisasi kepribadian.Meningkatnya aktivitas motorikMenurunnya kemampuan menghubung-hubungkan.Distrosi persepsiHilangnya pikiran rasionalHilangnya komunikasi dan fungsi efektif.Bila berlangsung berkepanjangan menyebabkan exhaustion ~ kematian

  • Rentang Respon Ansietas

    AdaptifMaladaptif AntisipasiRinganSedangBeratPanik

  • PengkajianFaktor PredisposisiFaktor PresipitasiMekanisme KopingPerilaku

  • Faktor PredisposisiTeori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi.Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas.

  • Faktor PredisposisiTeori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness)Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.

  • Faktor PredisposisiKeadaan biologis: dpt dipengaruhi dan mempengaruhi ansietas. Ansietas terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt memperburuk penyakit (hipertensi, jantung, peptic ulcers). Kelelahan mengakibatkan idv mudah terangsang dan merasa ansietas.

  • Faktor PresipitasiAncaman integritas fisik: ketidakmampuan fisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL.Ancaman thd sistem diri; mengancam identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru.Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor psikososial.

  • PerilakuAnsietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri dari ansietas.Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulitPerilaku: motorik, afektif, kognitif

  • Efek fisiologis ansietasKardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar, TD, pinsan, TD, N .Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak, nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-engah.Neuromuskuler: refeks, terkejut, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki goyah.

  • Efek fisiologis ansietasGastrointestinal: hilang nafsu makan, menolak makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual, perih, diare.Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering b.a.k.Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-gatal, rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh.

  • Respon PerilakuMotorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri, hiperventilasi.Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi, bingung, kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol, takut luka/mati.

  • Respon PerilakuAfektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.

  • Mekanisme KopingTask Oriented (orientasi pd tugas)Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan.Realistis memenuhi tuntutan situasi stresDisadari dan berorientasi pd tindakanBerupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan utk memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk memuaskan kebutuhan)

  • Mekanisme KopingEgo oriented:Task oriented tdk selalu berhasilMelindungi selfBerguna pd ansietas ringan ~ sedangMelindungi dr perasaan inadequacy dan burukBerupa penggunaan mekanisme pertahanan diri (defens mechanism)

  • Defens MechanismKompensasiDenialDisplacementDisosiasiIdentifikasiIntelektualisasiIntroyeksiIsolasi ProyeksiRasionalisasiReaksi formasiRegresi

  • Diagnosis KeperawatanMenurut NANDA:AnsietasKoping individu tidak efektifTakut Contoh dx lengkap:Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg sering timbul.Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan.Koping individu tak efektif b.d. kematian anak, dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat kembali peristiwa kecelakaan.

  • TujuanMenurunkan tingkat kecemasan klien.Mendukung dan melindungi klien

  • Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - PanikTujuan: memberi dukungan, melindungi, dan menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau ringan.Bina hubungan saling percaya dan terbuka: dengarkan keluhan, dukung utk menceritakan perasaan, jawab pertanyaan scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai pribadi klien.

  • Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - PanikSadari dan kontrol perasaan diri perawat: bersikap terbuka sesuai perasaan, terima perasaan positif maupun negatif termasuk perkembangan ansietas, menggali penyebab ansietas, pahami perasaan diri secara terapeutik.

  • Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - PanikYakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku, stresor, dampak stresor dan sumber koping; dukung ide keh fisik berhub dg kesehatan mental; batasi perilaku maladaptif dg cara suportif.

  • Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - PanikIdentifikasi dan mencoba menurunkan situasi yg menimbulkan ansietas: sikap tenang; lingkungan tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi dan modifikasi hal yg menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air hangat, pijatAnjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik; share aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik; buat rencana harian; libatkan keluarga dan support system.

  • Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - PanikTingkatkan kesehatan fisik: beri obat-obatan yg meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.

  • Tindakan Keperawatan pd Ansietas SedangBina hubungan saling percaya:Dengar dengan hangat dan responsifBeri waktu kepada klien untuk beresponBeri dukungan utk ekspresi diri.Perawat menyadari dan mengenal ansietasnya sendiri:Kenali perasaan diriKenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif pd klienBersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt belajar dan berkembang

  • Tindakan Keperawatan pd Ansietas SedangBantu klien mengenal ansietasnya:Bantu klien mengekspresikan perasaan.Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien.Memvalidasi kesimpulan dan asumsi.Pertanyaan terbuka.Memperluas kesadaran berkembangnya ansietas:Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg menimbulkan ansietas.Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik.Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu

  • Tindakan Keperawatan pd Ansietas SedangBantu klien mempelajari koping yg baruMenggali pengalaman klien menghadapi ansietas sebelumnya.Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini.Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg laluMemusatkan tanggung jawab perubahan pada klienTerima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab-akibat keadaan ansietasnya.Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi perilakuAnjurkan penggunaan koping yg baru

  • Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk pertumbuhan diri.Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energiMengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif diterapkan oleh klien.