siti_wahyuni-oou-6-siti_wahyuni.pdf

6
Jurnal Ilmiah STIKES U’Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012 38 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012 SITI WAHYUNI 1 1 Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh ABSTRAK Remaja Indonesia usia 14-19 tahun yang mengaku mempunyai teman pernah melakukan hubungan seksual pra nikah masing-masing mencapai 34,7% dan 30,9%. Jumlah orang hidup dengan HIV dan AIDS sampai dengan bulan September 2008 mencapai 15.136 kasus, 54,3% dari angka tersebut adalah remaja (BKKBN, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan remaja dengan jenis kelamin dan sumber informasi tentang penyakit menular seksual di SMA 3 Banda Aceh tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2012 di SMAN 3 Banda Aceh dengan jumlah populasi 747 orang. Pengambilan sampel secara simple random sampling, dengan jumlah sampel 290 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan dan mempunyai pengetahuan yang tinggi yaitu sebanyak 140 orang (48,3%). Sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki dan mempunyai pengetahuan yang tinggi yaitu 74 orang (25,5%). Hasil penelitian dengan uji statistik (chi-square) menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan dengan nilai P = 0,00 (P > 0,05). Media massa merupakan sumber informasi terbanyak yang dipilih oleh responden yaitu 137 orang (76,7%) berpengetahuan tinggi, sedangkan teman merupakan pemberi informasi terendah dimana hanya 37 (12,8%) orang berpengetahuan tinggi. Hasil uji statistik (Chi-Square) di peroleh P = 0,00 (P < 0,05). Dari penelitian ini didapatkan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan remaja tentang PMS dan terdapat hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan remaja tentang PMS. Kata Kunci : informasi ,jenis, kelamin, PMS, remaja PENDAHULUAN Latar Belakang Pada tahun 2007 jumlah remaja usia 10-24 tahun terdapat sekitar 64 juta atau 28,64% dari jumlah penduduk Indonesia. Permasalahan remaja yang ada saat ini sangat kompleks dan mengkhawatirkan. Hal ini ditunjukan dengan masih rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi. Remaja perempuan dan laki-laki yang mengetahui resiko kehamilan jika melakukan hubungan seksual sekali masing-masing baru mencapai 49,5% dan 45,5%. Remaja perempuan dan laki-laki usia 14-19 tahun yang mengaku mempunyai teman pernah melakukan hubungan seksual pra nikah masing-masing mencapai 34,7% dan 30,9%. Jumlah orang hidup dengan HIV dan AIDS

Upload: julian-tandi

Post on 15-Jan-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SITI_WAHYUNI-oou-6-siti_wahyuni.pdf

Jurnal Ilmiah STIKES U’Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

38

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJATENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)

DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASIDI SMAN 3 BANDA ACEH

TAHUN 2012

SITI WAHYUNI1

1Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah Banda Aceh

ABSTRAKRemaja Indonesia usia 14-19 tahun yang mengaku mempunyai teman pernah melakukan hubunganseksual pra nikah masing-masing mencapai 34,7% dan 30,9%. Jumlah orang hidup dengan HIVdan AIDS sampai dengan bulan September 2008 mencapai 15.136 kasus, 54,3% dari angka tersebutadalah remaja (BKKBN, 2008). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antarapengetahuan remaja dengan jenis kelamin dan sumber informasi tentang penyakit menular seksualdi SMA 3 Banda Aceh tahun 2012. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2012 di SMAN 3Banda Aceh dengan jumlah populasi 747 orang. Pengambilan sampel secara simple randomsampling, dengan jumlah sampel 290 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yangberjenis kelamin perempuan dan mempunyai pengetahuan yang tinggi yaitu sebanyak 140 orang(48,3%). Sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki dan mempunyai pengetahuan yangtinggi yaitu 74 orang (25,5%). Hasil penelitian dengan uji statistik (chi-square) menunjukkan bahwaada hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuan dengan nilai P = 0,00 (P > 0,05). Mediamassa merupakan sumber informasi terbanyak yang dipilih oleh responden yaitu 137 orang (76,7%)berpengetahuan tinggi, sedangkan teman merupakan pemberi informasi terendah dimana hanya 37(12,8%) orang berpengetahuan tinggi. Hasil uji statistik (Chi-Square) di peroleh P = 0,00 (P <0,05). Dari penelitian ini didapatkan adanya hubungan antara jenis kelamin dengan pengetahuanremaja tentang PMS dan terdapat hubungan antara sumber informasi dengan pengetahuan remajatentang PMS.Kata Kunci : informasi ,jenis, kelamin, PMS, remaja

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada tahun 2007 jumlahremaja usia 10-24 tahun terdapatsekitar 64 juta atau 28,64% darijumlah penduduk Indonesia.Permasalahan remaja yang ada saatini sangat kompleks danmengkhawatirkan. Hal iniditunjukan dengan masihrendahnya pengetahuan remajatentang kesehatan reproduksi.

Remaja perempuan dan laki-lakiyang mengetahui resiko kehamilanjika melakukan hubungan seksualsekali masing-masing barumencapai 49,5% dan 45,5%.Remaja perempuan dan laki-lakiusia 14-19 tahun yang mengakumempunyai teman pernahmelakukan hubungan seksual pranikah masing-masing mencapai34,7% dan 30,9%. Jumlah oranghidup dengan HIV dan AIDS

Page 2: SITI_WAHYUNI-oou-6-siti_wahyuni.pdf

Jurnal Ilmiah STIKES U’Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

39

sampai dengan bulan september2008 mencapai 15.136 kasus,54,3% dari angka tersebut adalahremaja (BKKBN, 2008).

Menurut Jakfar masalahyang dihadapi remaja sangatkomplek dan mengkhawatirkanantara lain tingkat pengetahuantentang kesehatan reproduksi(Kespro) di kalangan remaja masihrendah. Rentannya kaum remajaakan melakukan hal negative,membuat BKKBN memfokuskandiri memberikan pemahamankepada remaja Aceh tentangpentingnya menjaga kesehatanreproduksi semenjak dini(BKKBN,2008).

Dampak yang timbul akibatPenyakit Menular Seksual (PMS)ini, khususnya pada remaja tidakdapat diabaikan begitu saja.Akibat-akibat yang sering terjadiadalah penyulit ataupun penjalaranpenyakit pada organ tubuh lainnyaseperti terjadi pada penyakit gonoredan sifilis. Infeksi PMS terutamagonore dan infeksi klamidia padaalat-alat reproduksi perempuandapat mengakibatkan kemandulan,penyakit radang panggul dankehamilan di luar kandungan. PMSdapat mempermudah penuaranHIV/AIDS dari seseorang ke oranglain. (Soetjiningsih,2004)Pada tahun 2002 persentase jumlahremaja 15-24 tahun yang sudahpernah mendengar tentangHIV/AIDS, berdasarkan jeniskelamin terdapat sekitar 79,5%remaja laki-laki pernah mendengartentang HIV/AIDS dan 73,2%

remaja perempuan pernahmendengar tentang HIV/AIDSsedangkan remaja laki-laki yangtidak pernah mendengar tentangHIV/AIDS sekitar 20,1% danremaja perempuan yang tidakpernah mendengar tentangHIV/AIDS sekitar 26,8% (SKRRI,BKKBN, 2002).

Secara nasional, jumlah remajadi tanah air pada 2007 yakni untuk10-24 tahun didasarkan padaproyeksi penduduk remaja 2000-2005 sebagaimana diterbitkanPusat Statistik/Bappenas danUNFP tercatat sebanyak 64 juta(28,64 persen) dari pendudukIndonesia 222 juta.. Sedangkansurvei yang dilakukan di 33provinsi didapatkan 63 persenremaja di Indonesia usia sekolahSMP dan SMA sudah melakukanhubungan seksual di luar nikah(BKKBN, 2008).

Rumusan MasalahBerdasarkan masalah tersebut

maka yang menjadi rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah”Apakah ada hubungan antarapengetahuan remaja dengan jeniskelamin dan sumber informasiterhadap Penyakit Menular Seksualdi SMAN 3 Banda Aceh Tahun2012.

Tujuan PenelitianTujuan Umum

Untuk mengetahuihubungan antara pengetahuanremaja dengan jenis kelamin dan

Page 3: SITI_WAHYUNI-oou-6-siti_wahyuni.pdf

Jurnal Ilmiah STIKES U’Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

40

sumber informasi tentang PenyakitMenular Seksual

Tujuan Khususa.Untuk mengetahui hubungan

antara pengetahuan remajatentang Penyakit MenularSeksual dilihat dari jeniskelamin.

b.Untuk mengetahui hubunganantara pengetahuan remajatentang Penyakit MenularSeksual dilihat dari sumberinformasi.

Manfaat Penelitian1. Agar dapat mengambil

kebijakan dalam menanganimasalah kesehatanreproduksi khususnya padaremaja.

2. Bagi pihak sekolah atau tenagaguru dapat mengetahuihubungan jenis kelamin dansumber informasi terhadapPenyakit Menular Seksualpada remaja

3. Dapat dijadikan dasar dalammelakukan penelitian lebihlanjut.

METODE PENELITIAN

Kerangka KonsepPenggolongan peran seks atau

belajar melakukan peran sekslebih mudah bagi anak laki-lakidari pada bagi wanita (Al-Mighwar, 2002).

Dari sumber informasi yangberhasil remaja dapatkan, pada

umumnya hanya sedikit sekaliyang mendapatkan seluk belukseksual dari orang tuanya, olehkarena itu remaja mencariberbagai sumber informasi yangmungkin dapat di peroleh,misalnya seperti di sekolah atauperguruan tinggi, membahasdengan teman, buku-buku tentangseks dan media massa (Mu’tadin,2002)Untuk lebih jelasnya dapat dilihatpada kerangka konsep berikut ini.

V.Independen V.Dependen

Jenis Dan Desain PenelitianPenelitian ini menggunakan

metode survey analitik denganpendekatan cross sectional yaituuntuk mengetahuifaktor-faktoryang mempengaruhi perilakuseksual pada remaja di SMUNegeri 3 Banda Aceh

Lokasi Dan Waktu PenelitianPenelitian dilaksanakan di

SMU Negeri 3 Banda Aceh.Pengumpulan data dilakukan padabulan Februari tahun 2012.

Populasi Dan SampelPopulasi dalam penelitian

ini adalah seluruh siswa yangmengikuti studi di SMU Negeri 3Banda Aceh dengan jumlah 747

Jenis Kelamin

PengetahuanPMSSumber informasi

Page 4: SITI_WAHYUNI-oou-6-siti_wahyuni.pdf

Jurnal Ilmiah STIKES U’Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

41

orang. Sampel dalam penelitian iniberjumlah 290 siswa. Sampel inidiambil menggunakan tehnikproporsi sampel.

Cara Pengumpulan DataData yang dikumpulkan

adalah data primer dan datasekunder.

Pengolahan Data dan AnalisaDataData dalam penelitian ini dapatdiolah dengan cara editing, coding,transfering dan tabulatingAnalisa data dilakukan secarabertahap dari analisa univariat danbivariat.a. Analisa UnivariatAnalisa ini menghasilkan distribusi

dan presentase dari tiap variabel.b. Analisa BivariatUntuk menguji hipotesa dilakukan

analisa statistik denganmengunakan uji data kategoriChi square Test (X2) padatingkat kemaknaannya adalah95% (P ≤ 0,05)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1Distribusi Frekuensi Pengetahuan

remaja Tentang PMS

No Pengetahuan F %12

TinggiRendah

19694

67,632,4

Jumlah 290 100Dari tabel diatas dapat kita

lihat bahwa secara keseluran

remaja memiliki pengetahuantinggi, yaitu 196 orang (67,6%).

Tabel 2.Distribusi Frekuensi Jenis

Kelamin Remaja

No JenisKelamin

F %

12

Laki-LakiPerempuan

146144

50.349.7

Jumlah 290 100

Dari tabel diatas dapat dilihatbahwa mayoritas responden bejeniskelamin laki-laki yaitu 146 orang(50,3%).

Table 3.Distribusi Frekuensi Sumber

Informasi Yang Diperoleh remaja

No SumberInformasi

F %

122

Orang TuaTemanMedia Massa

6890

132

23,531,045,5

Jumlah 290 100

Dari tabel diatas dapat dilihatbahwa distribusi frekuensi sumberinformasi yang di perolehresponden sangat dominan di dapatdari media massa yaitu sebanyak132 orang (45,5%).

Hubungan Jenis Kelamin terhadapPengetahuan Remaja

Tabel 4 di atasmenunjukkan bahwa respondenyang berjenis kelamin perempuandan mempunyai pengetahuan yangtinggi yaitu sebanyak 108 orang(37,2%). Sedangkan respondenyang berjenis kelamin laki-laki dan

Page 5: SITI_WAHYUNI-oou-6-siti_wahyuni.pdf

Jurnal Ilmiah STIKES U’Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

42

mempunyai pengetahuan yangtinggi yaitu 88 orang (30,4%).Setelah dilakukan uji statistik Chi-Square diperoleh nilai P = 0,01 (P< 0,05), dan dapat di simpulkanbahwa ada hubungan antara jeniskelamin terhadap pengetahuan.

Table 5. Hubungan SumberInfomasi terhadap Pengetahuan

RemajaBerdasarkan tabel 5 diatas

dapat diketahui bahwa mediamassa merupakan pemberiinformasi terbanyak yang dipiliholeh siswa yaitu dari 290responden sebanyak 103 orang(35,5%) diantaranya. Setelahdilakukan uji statistik hasilperhitungan diperoleh nilai P =0,00 (P < 0,05) maka dapatdisimpulkan ada hubungan antarasumber informasi terhadappengetahuan remaja.

PEMBAHASANHubungan Jenis Kelaminterhadap Pengetahuan Remaja

Hasil uji analisis Chi-Squaredalam tabel 4 menunjukkan adanyahubungan antara jenis kelamindengan pengetahuan dimana nilai P= 0,01.

Pada tahun 2002 hasilpenelitian yang dilakukan SKRRImenunjukan persentase jumlahremaja 15-24 tahun yang sudahpernah mendengar tentangHIV/AIDS, berdasarkan jeniskelamin terdapat sekitar 79,5%remaja laki-laki pernah mendengartentang HIV/AIDS dan 73,2%

remaja perempuan pernahmendengar tentang HIV/AIDSsedangkan remaja laki-laki yangtidak pernah mendengar tentangHIV/AIDS sekitar 20,1% danremaja perempuan yang tidakpernah mendengar tentangHIV/AIDS sekitar 26,8% (SKRRI,BKKBN, 2002).

Berdasarkan hasil penelitiandan teori di atas dapat disimpulkanbahawa setiap remaja yang berjeniskelamin berberbeda juga memilikipengetahuan yang berbeda tentangPenyakit Menular Seksual.

Hubungan Sumber Informasiterhadap Pengetahuan Remaja

Hasil uji analisis Chi-Square dalam tabel 5 menunjukkanadanya hubungan antara sumberinformasi dengan pengetahuandimana nilai P = 0,00.

Hal ini sesuai dengan apayang dikemukakan oleh McQuail(2003), yaitu media massa telahmenjadi sumber dominan bukansaja bagi individu untukmemperoleh gambaran dan citrarealitas sosial, tetapi juga bagimasyarakat dan kelompok secarakolektif. Media memberikan nilai-nilai dan penilaian normatif yangdibaurkan dengan berita danhiburan. Media sering kali berperansebagai wahana pengembangankebudayaan, bukan saja dalampengertian pengembangan bentukseni dan simbol, tetapi juga dalampengertian pengembangan tata-cara, model, gaya hidup dannorma-norma

Page 6: SITI_WAHYUNI-oou-6-siti_wahyuni.pdf

Jurnal Ilmiah STIKES U’Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012

43

Media massa berperansebagai agent of change yaitusebagai institusi peloporperubahan, ini adalah paradigmautama media massa. Dalammenjalankan paradigmanya mediamassa berperan sebagai institusiperubahan masyarakat yaituperannya sebagai media education,selain itu media massa jugaberperan sebagai media informasidan terakhir media massa sebagaihiburan.PENUTUPKesimpulan

Berdasarkan penelitianyang telah dilakukan makadapat disimpulkan :

1. Ada hubungan antara jeniskelamin dan pengetahuanremaja tentang PMS diSMAN 3 Banda Aceh

2. Ada hubungan antarasumber informasi danpengetahuan remaja tentangPMS di SMAN 3 BandaAceh

Saran1. Diharapkan kepada petugas

kesehatan untukmemberikan informasitentang kesehatanreproduksi remaja.

2. Diharapkan kepada parasiswa untuk terusmenambah pengetahuannyaterutama pengetahuanpenyakit menular seksualdari buku-buku, jurnal,internet dan media lainnya.

3. Diharapkan kepada institusiuntuk terus memberikan

penyuluhan atau seminartentang penyakit menularseksual pada umumnya danPMS khususnya demimeningkatkan pengetahuansiswa tentang kesehatanreproduksi.

4. Diharapkan kepada penelitiselanjutnya yang berminatuntuk membuat penelitianlebih lanjut

Daftar Pustaka

Al-Mighwar, M. 2006. PsikologiRemaja. PustakaSetia. Bandung

BKKBN. 2008. Kurikulum danModul PelatihanPengelolaan PusatInformasi danKonseling KesehatanReproduksi Remaja.BKKBN. Jakarta.

McQual, D. 2003. Suatu PengantarTeori KomunikasiMassa. Erlangga.Jakarta.

Soetjoningsih. 2004. Tumbuhkembang Remaja danPermasalahannya.Sagung seto. Jakarta.