silabus pelatihan pakaian jadi

20
1 SILABUS PELATIHAN PEMBUATAN PAKAIAN JADI 1. Identitas Mata Ajaran Nama Mata Ajaran : Pembuatan Pakaian Jadi Instruktur : Ir. Arieyani dan Hj.Iim Syarifah 2. Tujuan Peserta Pelatihan diharapkan mampu memahami pengertian analisis pola dan analisis model busana, mampu menganalisis pola dasar badan atas untuk tubuh dengan problema khusus, menganalisis pola lengan dan cara memperbaiki polanya, melakukan analisa pola dasar . Deskripsi Mata Ajaran Dalam pelatihan ini dibahas tentang pengertian pola dasar badan wanita, analisis pola dan analisis model busana, analisis pola dasar badan atas untuk tubuh dengan problema khusus, analisis pola lengan dan cara memperbaiki polanya, analisis pola dasar rok dan pantalon serta cara memperbaiki polanya, letak lipit pantas (kup) dan penggunaan lipit pantas untuk garis hias, analisis berbagai model kerah dan cara membuat polanya, Analisis model kerah, analisis berbagai model lengan dan cara membuat polanya, Praktek menganalisis model busana dan praktek membuat busana. 3. Pendekatan Pembelajaran a. Metode : Ceramah, Diskusi, Demonstrasi dan pemberian tugas b. Tugas : Praktek membuat dasar membuat pola sesuai dengan analisa model serta pecah pola. c. Media : Proyektor, Modul dan bahan ajar Analisa Model Busana

Upload: kacung-abdullah

Post on 19-Jul-2015

656 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

1

SILABUS PELATIHAN PEMBUATAN PAKAIAN JADI

1. Identitas Mata Ajaran

Nama Mata Ajaran : Pembuatan Pakaian Jadi

Instruktur : Ir. Arieyani dan Hj.Iim Syarifah

2. Tujuan

Peserta Pelatihan diharapkan mampu memahami pengertian analisis

pola dan analisis model busana, mampu menganalisis pola dasar

badan atas untuk tubuh dengan problema khusus, menganalisis pola

lengan dan cara memperbaiki polanya, melakukan analisa pola dasar .

Deskripsi Mata Ajaran

Dalam pelatihan ini dibahas tentang pengertian pola dasar badan

wanita, analisis pola dan analisis model busana, analisis pola dasar

badan atas untuk tubuh dengan problema khusus, analisis pola lengan

dan cara memperbaiki polanya, analisis pola dasar rok dan pantalon

serta cara memperbaiki polanya, letak lipit pantas (kup) dan

penggunaan lipit pantas untuk garis hias, analisis berbagai model

kerah dan cara membuat polanya, Analisis model kerah, analisis

berbagai model lengan dan cara membuat polanya, Praktek

menganalisis model busana dan praktek membuat busana.

3. Pendekatan Pembelajaran

a. Metode : Ceramah, Diskusi, Demonstrasi dan pemberian tugas

b. Tugas : Praktek membuat dasar membuat pola sesuai

dengan analisa model serta pecah pola.

c. Media : Proyektor, Modul dan bahan ajar Analisa Model Busana

Page 2: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

2

d. Alat praktek : Alat menggambar pola dan alat menjahit

4. Evaluasi

a. Kehadiran

b. Tugas praktek

c. Laporan praktek

5. Pokok-Pokok Materi

1. Pengertian analisis pola dasar dan analisis pola busana,

pengertian analisis model busana dan faham gambar, problema

bentuk tubuh wanita yang mempengaruhi penampilan berbusana.

2. Cara memperbaiki pola dasar untuk tubuh wanita dengan

problema khusus. dan cara memperbaiki pola dasar wanita untuk

tubuh dengan problema pada garis leher

3. Cara memperbaiki pola untuk tubuh dengan problema khusus

pada bentuk bahu

4. Berbagai problema pada ukuran dan bentuk lengan wanita, dan

cara menganalisis dan memperbaiki pola lengan untuk bentuk

dan ukuran lengan yang bermasalah.

5. Prinsip umum pembuatan pola kerah, ciri kerah rebah dan variasi

model kerah rebah, ciri kerah setengah tegak dan variasi model

kerah setengah tegak, ciri kerah tegak dan variasi model kerah

tegak.

6. Berbagai model lengan busana, prinsip dasar pembuatan pola

lengan, mem-buat pola berbagai model lengan busana.

Page 3: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

3

7. Pengertian draperi, penempatan draperi sebagai hiasan pada

busana. prinsip dasar pembuatan pola draperi.

8. Faham gambar dan analisis model busana untuk menentukan

pecah polanya.

9. Praktek membuat busana sesuai dengan model busana.

Page 4: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

4

6. Daftar Pustaka

Danckaerts System, Membuat Pola dan Memotong Pakaian,

Sekolah Mode, Jakarta.

Dressmaking, 1979, Pattern Drafting, Kamakura Shobo Publishing

C Ltd.

Dunn Gloria Mortimer A S T C, 1984, Fashion Design, Adelaide

Limited

Fashion Magazine For Young Lady, Teenager Boutique, Kamakura

Shobo Publishing C Ltd.

Majalah Mode, Seri Lady Boutique, Hirakawa Cho Chiyoda Tokyo.

Meyneke J.H.C, 1980, Menggambar Pola di Indonesia, Pranya

Paramita Jakarta.

Muliawan P, 2001, Analisis Pecah Model Busana Wanita, Gunung

Mulia, Jakarta.

PPPG Kejuruan, 2001, Tehnik Pembuatan Pola Dasar, Departemen

Pendidikan Nasional, Jakarta.

Pratiwi D, 2001, Pola Dasar dan Pecah Pola Busana, Kanisius

Yogyakarta.

Page 5: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

5

BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : Dasar Kompetensi Kejuruan

Standar Kompetensi : Melaksanakan Pelaksanaan Kecil

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasikan Jenis-jenis Alat Jahit

Sub Kompetensi : Alat Jahit Pokok

Untuk membuat busana diperlukan beberapa peralatan menjahit.

Tanpa peralatan menjahit tersebut, maka pekerjaan membuat busana tidak

akan tercapai. Peralatan untuk menjahit tersebut meliputi mesin jahit berikut

peralatan pendukung lainnya. Semua peralatan jahit-menjahit tersebut sering

disebut Piranti Menjahit.

Berdasarkan penggunaannya, peralatan menjahit dibagi dalam 2 (dua)

kelompok besar yaitu :

1. Alat jahit pokok

2. Alat jahit bantu/penunjang

1. Alat jahit Pokok

Alat jahit pokok adalah peralatan menjahit utama yang pertama kali

harus dipersiapkan karena dipergunakan secara langsung pada proses

menjahit.

Yang termasuk alat jahit pokok adalah mesin jahit sesuai dengan jenisnya.

Macam-macam alat jahit pokok (mesin jahit) sesuai dengan jenisnya adalah :

1. Mesin jahit manual

2. Mesin jahit semi otomatis

3. Mesin jahit otomatis

4. Mesin jahit industri

5. Mesin jahit penyelesaian

Page 6: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

6

1.1. Mesin jahit manual

Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang menggunakan tangan atau

kaki untuk menggerakkan mesinnya.

Mesin jahit manual yang menggunakan tangan sering disebut dengan mesin

engkol, sedangkan mesin manual yang menggerakkan dengan kaki disebut

mesin jahit kaki.

Gb. 1 Mesin jahit engkol tangan Gb.2 Mesin jahit kaki

Mesin jahit manual ini berfungsi menghasilkan setikan lurus. Mesin

jahit manual ini mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :

a. Permukaan dasar mesin

b. Badan mesin

c. Penutup dasar mesin

d. Roda atas

e. Roda bawah (untuk mesin jahit kaki)

f. Injakkan (untuk mesin jahit kaki)

Page 7: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

7

1.2. Mesin jahit semi otomatis

Mesin jahit semi otomatis adalah mesin jahit serbaguna yang

digerakkan dengan motor listrik, mempunyai berbagai macam fasilitas/motif.

Dikatakan semi otomatis karena untuk pembuatan berbagai macam setikan

hiasannya masih memerlukan peralatan (cam) yang sesuai dengan motif

yang diinginkan.

Gb. 3. Mesin jahit semi otomatis

1.3. Mesin jahit otomatis

Mesin jahit otomatis biasanya berbentuk portable atau tanpa

menggunakan meja. Mesin jahit otomatis mempunyai fasilitas berbagai

macam hiasan yang mana untuk menghasilkan hiasan tersebut cukup

menekan tombol saja sesuai dengan motif yang dingginkan.

Page 8: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

8

Gb.4 Mesin Jahit Otomatis

1.4. Mesin jahit industri

Mesin jahit industri adalah mesin jahit yang mempunyai kecepatan

tinggi, penggunaan menggunakan dinamo besar, mesin ini disebut juga mesin

high speed. Mesin jahit ini digunakan di industri pakaian jadi yang digunakan

untuk memproduksi dalam jumlah yang besar dan biasanya hanya digunakan

untuk menjahit lurus.

Gb. 5 Mesin jahit Industri

Page 9: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

9

1.5. Mesin Jahit Penyelesaian

Mesin jahit penyelesaian dapat juga disebut sebagai mesin jahit

khusus. Mesin jahit ini hanya digunakan untuk satu macam penyelesaian

jahitan saja. Misalnya mesin obras yang digunakan khusus untuk

penyelesaian tiras (pinggiran busana)

Gb. 5 Mesin Jahit Penyelesaian

Page 10: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

10

BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : Dasar Kompetensi Kejuruan

Standar Kompetensi : Melaksanakan Pelaksanaan Kecil

Sub Kompetensi : Alat Jahit Bantu/Pendukung

2. Alat Jahit Bantu/Pendukung

Alat jahit bantu/pendukung adalah semua peralatan menjahit yang

secara tidak langsung membantu dalam proses jahit menjahit. Dengan

bantuan alat penunjang ini, maka dapat memperlancar dan mempermudah

pekerjaan menjahit.

Macam-macam alat penunjang adalah :

1. Alat pengukur

2. Alat pembuatan pola

3. Alat pemotong

4. Alat Pemberi tanda

5. Alat-alat pelengkap menjahit

6. Attacment

7. Alat Mengepres

8. Alat mengepas

2.1. Alat Pengukur

Alat pengukur adalah peralatan yang digunakan untuk mengambil

ukuran badan dalam pembuatan busana. Alat pengukur terdiri dari pita

ukuran/meteran dan beterban.

Pita ukuran berupa lajur panjang yang lebarnya + 1 s/d 1,5 cm dan panjang

150cm atau 60 inch.

Syarat pita ukuran :

- Terbuat dari bahan yang lemas misalnya plastik atau fiber glass.

Page 11: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

11

- Bagian ujung diberi lempengan logam yang lurus dan rata

- Tepinya tidak bertiras

- Letak garis ukuran tepat pada tepi.

2.2. Alat Pembuat pola

Alat pembuat pola adalah alat yang digunakan untuk membuat pola

pakaian. Macam-macam alat pembuat pola adalahpenggaris (dressmaker

ruler), pensil hitam (H/HB), pensil merah biru, buku pola, kertas doorslag,

karton manila, kertas kopi.

Page 12: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

12

2.3. Alat Pemotong

Alat pemotong adalah peralatan menjahit yang digunakan untuk

memotong kain/bahan pada saat membuat pakaian. Alat pemotong disering

disebut dengan gunting. Ada beberapa macam gunting antara lain:

Gunting kain yang dipakai khusus untuk menggunting kain, tidak boleh

dipergunakan untuk menggunting kertas ataupun lainya agar gunting

tetap tajam

Gunting zig-zag dipergunakan untuk menyelesaikan tepi bahan /

kampuh bahan yang tidak bertiras

Gunting kertas, khusus digunakan untuk menggunting kertas

Gunting benang adalah gunting yang dipergunakan untuk

menggunting benang atau bagian-bagian yang sulit digunting dengan

gunting besar

Gunting listrik adalah gunting yang memotong kain dalam ukur yang

besar dan biasanya banyak digunakan oleh industri busana yang besar

pula

Page 13: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

13

2.4. Alat Pemberi tanda

Alat pemberi tanda adalah semua peralatan menjahit yang digunakan

untuk memindahkan garis-garis pola pada kain. Alat-alat pemberi tanda

diantaranya adalah :

Rader : yaitu alat untuk

memindahkan garis pola

pada bahan kain/bahan,

Rader ada dua macam yaitu

1. Rader bergerigi digunakan untuk

Kain-kain agak tebal, 2. rader tidak

Bergerigi digunakan untuk kain-

kain tipis.

Rader biasanya terbuat dari logam

Dengan pegangan atau plastik

Dengan roda dari besi

Karbon jahit (tracing paper) digunakan saat merader kain/bahan. Warna

karbon jahit bermacam-macam. Pilihlah warna karbon yang berbeda

dengan warna kain agar kelihatan warna karbonnya pada kain. Karbon

jahit ada yang terbuat dari kapur dan ada yang dari lilin. Karbon yang

terbuat dari kapur lebih mudah hilang dari pada dari lilin.

Kapur jahit, digunakan untuk memberi

tanda pada bahan-bahan yang tebal dan

sebagai pemberi tanda kampuh pada waktu

memotong /menggunting bahan. Warna

Page 14: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

14

kapur jahit bermacam-macam, untuk

penggunaannya pilih kapur jahit yang

berbeda dengan warna bahan.

Skirt marker adalah alat pemberi tanda untuk panjang rok. Bentuk alat

ini berupa tongkat berstandar (berkaki) sehingga dapat berdiri tegak

dilantai. Tongkat ini diberi ukuran sentimeter mulai dari bawah. Selain

itu dilengkapi pula dengan alat penyemprot kapur yang dinaikturunkan

sesuai dengan panjang rok yang dikehendaki. Sambil mengelilingi alat

pengukur tersebut, sipemakai dapat menyemprotkan kapur itu pada

tepi roknya.

2.5. Alat-alat pelengkap menjahit

Alat-alat pelengkap menjahit berfungsi memperlancar pekerjaan jahit

menjahit. Alat-alat pelengkap menjahit diantarnya adalah macam-macam

jarum,bidal, pendedel, needle threader dan bantalan jarum.

Macam-macam jarum

1. Jarum tangan dipakai untuk pekerjaan menjahit yang menggunakan

tangan misalnya mengelim, menjelujur, memasang kancing.

Jarum tangan terbuat dari baja yang runcing, tajam dan tahan karat.

Ukuran jarum tangan bermacam-macam dari yang halus sampai

yang kasar. Jarum tangan yang baik adalah licin, tidak berkarat,

bentuknya panjang/ramping dan tidak mudah patah.

Page 15: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

15

2. Jarum pentul biasanya digunakan untuk menyemat pola pada bahan,

menyatukan bagian-bagian bahan yang sudah dipotong sebelum

dijahit/dijelujur, memberi tanda perbaikkan pada waktu mengepas.

Jarum pentul yang berkualitas baik adalah yang bagian kepalanya

berbentuk bulat besar serta logam jarumya panjang, tidak mudah

berkarat, dan bagian ujung jarum runcing dan tajam.

3. Jarum mesin, Jarum mesin ada 4 macam yaitu :

1. Jarum mesin jahit manual : tangkainya bagian luar bundar,

bagian dalam pipih.

2. Jarum mesin jahit industri : tangkainya bundar dan agak

panjang.

3. Jarum obras : sama bentuknya dengan jarum mesin industri,

tapi lebih pendek

4. Jarum kembar : jarum yang terdiri dari dua jarum dipakai

untuk menghias kain dan biasanya digunakan pada mesin

semi otomatis

Page 16: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

16

Bidal : tudung jari yang digunakan untuk melindungi jari dari pangkal

jarum pada waktu menjahit dengan tangan. Tudung jari terbuat dari

logam, bentuknya seperti tudung yang bagian atasnya berlekuk-lekuk

untuk menahan pangkal jarum. Pilihlah bidal yang sesuai dengan jari

tengah agar cocok dalam pemakaiannya.

Pendedel atau trenner adalah alat pembuka jahitan, digunakan untuk

membuka jahitan yang salah, selain itu dapat juga digunakan untuk

memotong lubang kancing yang dibuat dengan mesin. Alat ini terbuat

dari logam dengan pegangan dari plastik atau kayu dan bentuknya

bermacam-macam.

Page 17: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

17

Bantalan jarum, digunakan untuk meletakkan jarum pentul dan jarum

tangan agar tidak kececer. Biasanya isi bantalan jarum berupa kapuk

atau kapas atau sisa-sisa perca sehingga mudah untuk ditusuk jarum.

2.6. Attachment

Attachment adalah alat-alat yang digunakan untuk membantu pada saat

menjahit dengan menggunakan mesin jahit. Attachment ini biasanya

berbentuk sepatu mesin jahit. Contoh attachment diantaranya :

Sepatu retsluiting, ada dua macam yaitu

- sepatu retsluiting biasa yang mempunyai satu kaki danterbuat dari

logam

- sepatu retsluiting jepang terbuat dari plastik, ditengahnya terdapat

lubang untuk tempat masuk dan keluarnya jarum dan dibawahnya

terdapat 2 jalur tempat gigi retsluiting

Sepatu klim, terbuat dari logam, dibagian tengahnya alat spiral untuk

menggulung kain.

Sepatu lubang kancing terbuat dari logam, bentuknya bermacam-

macam, sampai yang besar, mulai dari ukuran yang kecil sampai yang

besar. Untuk mesin jahit semi otomatis dan otomatis, biasanya telah

dilengkapi sepatu lubang kancing.

Page 18: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

18

2.7 Alat Mengepres

Alat mengepres adalah alat yang digunakan untuk memberikan bentuk

yang tetap pada bagian-bagian busana dengan cara disetrika. Alat yang

digunakan untuk pengepresan antara lain

macam-macam setrika; setrika yang digunakan adalah setrika biasa

maupun setrika uap.

Ironing press; berbentuk persegi panjang seperti papan setrika. Pada

bagian bawah terdapat papan pres yang dilapisi dengan kain putih

yang tidak mudah terbakar., bagian atas terdapat lempengan logam

untuk mengepres.

Bantalan setrika adalah bantalan yang digunakan untuk membantu

proses menyetrika atau mengpres, bentuknya bermacam-macam

tergantung dari fungsinya, misalnya bantalan untuk lengan, bahu dan

lain-lain.

Papan setrika digunakan pada saat akan mengosok kain dengan

menggunakan setrikaan. Papan setrika biasanya dilengkapi dengan

tempat menyimpan setrika yang letakknya disebelah kanan.

Page 19: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

19

2.9. Alat mengepas

Alat mengepas adalah alat yang digunakan untuk mengepas busana

sebelum busana itu jadi. Hal ini dimaksudkan agar sesuai dengan ukuran dan

bentuk badan pemakainya. Alat mengepas busana itu diantaranya

1. Boneka pas dibuat dalam berbagai ukuran (S,M,L), baik untuk anak,

wanita maupun pria yang panjangnya sebatas panggul. Umumnya

boneka pas dibuat dari fiberglass yang dilapisi kain sehingga mudah

disemat dengan jarum

2. Cermin pas digunakan untuk membantu melihat apakah busana yang

dibuat tersebut sudah sesuai dengan ukuran dan bentuk yang

diinginkan pemakainya. Pada umumnya cermin pas berbentuk persegi

panjang agar nampak seluruh badan. Biasanya terdapat kaki untuk

memudahkan memindahkanya.

Page 20: Silabus Pelatihan Pakaian Jadi

20