modul rde - 03: pengenalan dan pembacaan peta...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang...

75
MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1 PELATIHAN ROAD DESIGN ENGINEER (AHLI TEKNIK DESAIN JALAN) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK) MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA 2005

Upload: others

Post on 10-Sep-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

MyDoc/Pusbin-KPK/Draft1

PELATIHAN ROAD DESIGN ENGINEER (AHLI TEKNIK DESAIN JALAN)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI (PUSBIN-KPK)

MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN

PEMBACAAN PETA

2005

Page 2: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Kata Pengantar

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) -i-

KATA PENGANTAR

Pengenalan dan Pembacaan Peta merupakan suatu modul yang ditulis berupa

uraian, penjelasan atau prinsip-prinsip umum tentang simbol-simbol gambar

pelaksanaan dan gambar teknis jalan pada proyek jalan dan jembatan yang

pada umumnya dilakukan pada ruas-ruas jalan Nasional, Propinsi, maupun

Kabupaten / Kota.

Ada beberapa persyaratan gambar yang diketengahkan dalam modul ini yaitu

fungsi gambar, jenis gambar, penyajian gambar, kodefikasi gambar, legenda,

kelengkapan gambar, gambar teknik jalan dan desain serta sistematika gambar

beserta contoh-contohnya. Dengan memahami hal tersebut di atas diharapkan

juru ukur dapat memahami secara teknis hal-hal yang secara riil diperlukan

dalam membaca gambar pelaksanaan dan design pekerjaan jalan agar

diperoleh hasil yang tepat, dalam pengertian tidak ada hal yang tidak terekam

atau terlewatkan dalam penyusunan gambar pelaksanaan maupun gambar

terlaksana yang akan diserahkan serta pengaruhnya terhadap penghitungan

anggaran biaya konstruksi maupun tagihan pembayaran pelaksanaan sesuai

kontrak yang dilaksanakan.

Demikian mudah-mudahan modul ini dapat dimanfaatkan bagi yang

memerlukannya. Dan kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari

sempurna baik ditinjau dari segi materi sistematika penulisan maupun tata

bahasanya. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para peserta

dan pembaca semua, dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan modul ini.

Page 3: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Kata Pengantar

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) -ii-

Page 4: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Kata Pengantar

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) -iii-

LEMBAR TUJUAN

JUDUL PELATIHAN : Pelatihan Ahli Teknik Desain Jalan (Road

Design Engineer)

MODEL PELATIHAN : Lokakarya terstruktur

TUJUAN UMUM PELATIHAN :

Setelah modul ini dipelajari, peserta mampu membuat desain jalan mencakup

perencanaan geometrik dan perkerasan jalan termasuk mengkoordinasikan

perencanaan drainase , bangunan pelengkap dan perlengkapan jalan.

TUJUAN KHUSUS PELATIHAN :

Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:

1. Melaksanakan Etika Profesi, Etos Kerja, UUJK dan UU Jalan.

2. Melaksanakan Manajemen K3, RKL dan RPL.

3. Mengenal dan Membaca Peta.

4. Melaksanakan Survei Penentuan Trase Jalan.

5. Melaksanakan Dasar-dasar Pengukuran Topografi

6. Melaksanakan Dasar-dasar Survei dan Pengujian Geoteknik.

7. Melaksanakan Dasar-dasar Perencanaan Drainase.

8. Melaksanakan Rekayasa Lalu-lintas.

9. Melaksanakan Dasar-dasar Perencanaan Bangunan Pelengkap dan

Perlengkapan Jalan.

10. Melaksanakan Perencanaan Geometrik.

11. Melaksanakan Perencanaan Perkerasan Jalan.

12. Melakukan pemilihan jenis Bahan Perkerasan Jalan.

Page 5: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Kata Pengantar

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) -iv-

NOMOR : RDE – 03

JUDUL MODUL : PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA

TUJUAN PELATIHAN :

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU) :

Setelah modul ini dipelajari, peserta mampu mengimplementasikan

Pengetahuan Pengenalan dan Pembacaan Peta dalam memberikan instruksi

kegiatan penggambaran dan pembacaan gambar hasil pengukuran ke dalam

kertas gambar atau pemetaan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) :

Pada akhir pelatihan peserta mampu :

1. Menjelaskan pengertian prinsip umum gambar

2. Menjelaskan simbol kartografi dalam gambar

3. Melaksanakan prinsip rancangan peta dalam gambar

4. Melaksanakan prinsip skala, legenda dan site plan dalam gambar

Page 6: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Kata Pengantar

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) -v-

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

LEMBAR TUJUAN ............................................................................................. i

DAFTAR ISI v

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL

PELATIHAN AHLI TEKNIK DESAIN

JALAN (Road Design Engineer) ............................................... vii

DAFTAR MODUL ........................................................................................... viii

PANDUAN INSTRUKTUR ................................................................................ ix

BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1-1

1.1 Umum .................................................................................... 1-1

1.2 Penglihatan dan Persepsi ...................................................... 1-1

1.3 Gambaran Visual ................................................................... 1-2

1.4 Simbol-Simbol dan Batasan Perseptual ................................. 1-2

BAB 2 SIMBOL-SIMBOL KARTOGRAFI .................................................... 2-1

2.1 Umum .................................................................................... 2-1

2.2 Tipe-Tipe Simbol .................................................................... 2-1

2.3 Variabel Grafik ....................................................................... 2-2

2.4 Bentuk .................................................................................... 2-2

2.5 Dimensi .................................................................................. 2-5

2.6 Warna .................................................................................... 2-6

2.7 Tekstur (Raut) ........................................................................ 2-9

2.8 Simbol-Simbol dan Penggambaran ....................................... 2-9

2.9 Peta-Peta Topografi .............................................................. 2-10

2.10 Penggambaran dan Informasi Lokasi ................................... 2-13

BAB 3 RANCANGAN PETA ........................................................................ 3-1

3.1 Umum .................................................................................... 3-1

3.2 Masalah-Masalah Rancangan Umum .................................... 3-1

3.3 Prinsip-Prinsip Rancangan Kartografi .................................... 3-3

3.4 Rancangan Simbol-Simbol Peta ............................................ 3-5

Page 7: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Kata Pengantar

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) -vi-

3.5 Ketinggian ............................................................................. 3-11

BAB 4 SKALA, LEGENDA DAN SITE PLAN ............................................. 4-1

4.1 Skala Gambar ........................................................................ 4-1

4.2 Legenda ................................................................................. 4-1

4.3 Site Plan (Rencana Tata Letak Lapangan) ........................... 4-15

RANGKUMAN

DAFTAR PUSTAKA

HAND OUT

Page 8: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Kata Pengantar

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) -vii-

DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL

PELATIHAN AHLI TEKNIK DESAIN JALAN

(Road Design Engineer)

1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Teknik

Desain Jalan (Road Design Engineer) dibakukan dalam Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah

ditetapkan unit-unit kerja sehingga dalam Pelatihan Ahli Teknik Desain

Jalan (Road Design Engineer) unit-unit tersebut menjadi Tujuan

Khusus Pelatihan.

2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-

masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap

perilaku dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk

suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk

memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.

3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka

berdasarkan Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun

seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang

harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihan Ahli Teknik Desain

Jalan (Road Design Engineer).

Page 9: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Kata Pengantar

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) -viii-

DAFTAR MODUL

Jabatan Kerja : Road Design Engineer (RDE)

Nomor Modul

Kode Judul Modul

1 RDE – 01 Etika Profesi, Etos Kerja, UUJK, dan UU Jalan

2 RDE – 02 Manjemen K3, RKL dan RPL

3 RDE – 03 Pengenalan dan Pembacaan Peta

4 RDE – 04 Survai Penentuan Trase jalan

5 RDE – 05 Dasar-dasar Pengukuran Topografi

6 RDE – 06 Dasar-dasar Survai dan Pengujian Geoteknik

7 RDE – 07 Dasar-dasar Perencanaan Drainase Jalan

8 RDE – 08 Rekayasa Lalu Lintas

9 RDE – 09 Dasar-dasar Perencanaan Bangunan Pelengkap

10 RDE – 10 Perencanaan Geometrik

11 RDE – 11 Perencanaan Perkerasan Jalan

12 RDE – 12 Bahan Perkerasan Jalan

Page 10: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Kata Pengantar

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) -ix-

PANDUAN INSTRUKTUR

A. BATASAN

NAMA PELATIHAN : AHLI TEKNIK DESAIN JALAN

(Road Design Engineer )

KODE MODUL : RDE - 03

JUDUL MODUL : PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA

DESKRIPSI : Modul ini membahas pengetahuan pengertian

tentang kartografi, skala, legenda dan site plan

(tata letak lapangan) yang perlu dipahami dan

dipraktekkan untuk pelatihan ahli teknik desain

jalan.

TEMPAT KEGIATAN : Ruangan Kelas lengkap dengan fasilitasnya.

WAKTU PEMBELAJARAN : 2 (Dua) Jam Pelajaran (JP) (1 JP = 45 Menit)

Page 11: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Kata Pengantar

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) -x-

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

1. Ceramah Pembelajaran

Pengantar Menjelaskan TIK dan TIU serta

pokok bahasan Merangsang motivasi peserta untuk

mengerti/memahami dan membandingkan pengalamannya

Waktu = 10 menit

2. Ceramah Bab I

Pendahuluan Pengertian Umum Penglihatan dan Gambaran Visual Simbol – simbol dan batasan –

batasan perseptual Waktu = 15 menit 3. Ceramah Bab II

Simbol – simbol kartografi

Umum Tipe – tipe simbol Variabel grafik Dimensi Warna Tekstur Simbol – simbol dan

Penggambaran Peta – peta topografi Penggambaran dan informasi lokasi

Waktu = 20 menit 4. Ceramah Bab III

Umum Masalah - masalah Rancangan umum Prinsip – prinsip rancangan

kartografi Rancangan simbol-simbol peta Ketinggian Waktu = 15 menit

Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif

Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas.

Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila

perlu

Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila

perlu

Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila

perlu

OHT

OHT

OHT

OHT

Page 12: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Kata Pengantar

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) -xi-

KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG

5. Ceramah Bab IV Skala Legend dan site Plan

Skala Legenda Site plan

Waktu = 20 menit 6. Penutup

Review materi dan Diskusi umum Waktu = 10 menit

Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila

perlu

Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif

Mencatat hal-hal yang perlu Mengajukan pertanyaan bila

perlu

OHT

OHT

Page 13: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab 1 Pendahuluan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) I - 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 UMUM

Menurut J.S. Keates dalam bukunya : Cartographic Design and Production, kartografi

telah didefinisikan sebagai ‘… seni, pengetahuan, dan teknologi pembuatan peta ...

menyangkut semua tahapan evaluasi, penghimpunan, perancangan, dan penyusunan

naskah yang dibutuhkan untuk menghasilkan peta baru atau perubahan dokumen peta

dari semua bentuk data dasar. Hal ini mencakup pula semua tahapan dalam

reproduksi peta.

Banyak buku tentang kartografi cenderung berisikan uraian yang menjelaskan praktek-

praktek sekarang ini dengan cara-cara deskriptif. Hal ini akan membawa kurang

jelasnya perbedaan antara prinsip-prinsip dan aplikasi serta kecenderungan untuk

mempertimbangkan bahan pembelajaran dari sudut pandangan tipe-tipe peta khusus.

Sasaran penulisan buku ini ialah untuk mengusahakan pemahaman secara sistimatik

dan memberikan analisis yang dapat dijadikan dasar studi lebih Ianjut. Buku ini ditulis

bagi mereka yang berkeinginan mempelajari kartografi, baik karena mereka berminat

menjadi ahli kartografi (atau memperluas pengetahuan kartografinya), atau karena

kartografi mempunyai hubungan iangsung dengan kegiatan mereka di lapangan.

Tiga aspek utama kartografi adalah (hal-hal yang bersifat) metrik, grafik dan teknik.

Karena peta-peta terutama menyangkut lokasi, maka penggambaran mengenai semua

atau sebagal permukaan bumi yang sistimatik dan berskala diperlukan sebagal dasar

bagi setiap peta. Hal ini hanya dapat dicapai dengan pengukuran dan perhitungan.

Mengingat aspek ini telah dianalisa secara menyeluruh, dan lagi pula banyak buku-

buku telah ditulis khusus untuk itu, make aspek metrik tak dibicarakan dalam buku ini.

Sebuah peta adalah gambaran grafik, dan informasi disampaikan melalui simbol-

simbol grafik yang dapat dipahami oleh pemakainya.

1.2 PENGLIHATAN DAN PERSEPSI

Penggunaan peta adalah proses komunikasi visual. Karena visual maka ia merupakan

proses persepsi, sebab ia tergantung pada kombinasi aktivitas indera lihat dan reaksi

yang timbul dalam otak. Walaupun kartografi terutama bersangkutan dengan

penciptaan rangsangan, hat itu jelas harus dilakukan sejauh mungkin atas dasar-dasar

apa yang diketahui tentang reseptor dan respon. Hal ini mencakup pengertian batas-

batas daya penglihatan dalam hubungannya dengan tipe-tipe gambaran visual yang

Page 14: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab 1 Pendahuluan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) I - 2

menjadikan bahan tersusunnya peta; sebagian di antaranya berupa batas-batas fisis,

dan memberikan aturan-aturan tertentu. Memahami respon dalam otak adalah jauh

lebih kompleks, dan bagian proses komunikasi ini tidak sama sekali sepenuhnya

dipahami.

1.3 GAMBARAN VISUAL

Suatu gambaran visual adalah pola yang terbentuk pada retina mata, terdiri dari unsur-

unsur yang tercipta oleh refleksi atau pengiriman cahaya dari objek dalam medan

visual. Dalam hal dengan peta, dan hampir semua gambar grafik, medan visual ini

berupa bidang permukaan dua dimensi. Unsur-unsur visual dalam sebuah gambaran

grafik dapat berbeda dalam empat macam : dalam hal lokasinya dalam medan visual,

dalam hal bentuk, dalam hal dua dimensi, dan dalam hal warna. Karena gambaran

grafik bersifat statis, maka dimensi keempat, yaitu waktu, tidak tercakup.

Dalam sebuah gambaran grafik, unsur-unsur disusun dalam bentuk simbol-simbol

grafik dalam pola tersendiri; yaitu pada pola titik, pola garis, atau pola wilayah. Kom-

ponen-komponen ini bervariasi menurut faktor-faktor yang telah disebutkan di atas,

tetapi variasinya tidak sama betul untuk ketiga tipe tersebut. Secara teoritis, sebuah ti-

tik tidak mempunyai dimensi atau bentuk tetapi hanya lokasi; sebuah garis

membentang ke satu arah dan mempunyai bentuk; dan suatu area (wilayah)

membentang dalam dua dimensi dan mempunyai bentuk maupun dimensi. Dalam

kenyataan, agar dapat dikenali lewat indera, tiap komponen gambaran grafik harus

dapat dilihat dan harus mempunyai dimensi minimal tertentu dan karenanya juga

bentuk. Semua unsur-unsur tersebut dapat bervariasi dalam warna, tetapi

hubungannya dengan beberapa sifat warna adalah kompleks. Maka sebelum membuat

rancangan simbol peta, perlu memahami prinsip-prinsip penglihatan dan persepsi, agar

dengan demikian diketahui informasi apa yang dapat digunakan sebagai petunjuk

dalam menciptakan simbol-simbol peta.

1.4 SIMBOL-SIMBOL GARIS DAN BATASAN PERSEPTUAL

Aturan dasar agar dapat terbaca dengan jelas, yang merupakan sasaran utama dalam

rancangan simbol, ialah bahwa simbol-simbol harus dapat dikenali dengan mudah atau

jelas artinya dimana pun simbol tersebut berada. Tetapi agar kondisi itu lebih

memuaskan lagi, bergantung pada soal pengaturan kontras, perlu untuk memahami

bahwa dua simbol (yang sama) dalam keadaan serupa betul, dan dalam banyak hal

adakalanya dua simbol (yang berbeda) menunjukkan kemiripan dan hanya sedikit

Page 15: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab 1 Pendahuluan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) I - 3

berbeda. Oleh sebab itu, pengungkapan hubungan yang demikian itu tidak semata-

mata memerlukan kontras tetapi juga kontinyuitas.

a. Identifikasi

Agar dapat menanggapi suatu simbol peta, maka pemakai yang memahami

gambar peta harus dapat mengidentifikasi tiap simbol dengan mudah. Hal ini

sebagian tergantung pada kemampuan membedakan simbol tersebut dari simbol-

simbol lain, dan sebagian lagi pada kemampuan mengingat karakteristiknya.

Dalam hal ini suatu simbol yang sangat kompleks kurang mudah diingat, dan

karenanya orang dapat mengidentifikasi dengan cepat bila dibanding dengan

sebuah simbol yang sederhana.

b. Perbedaan (Diskriminasi)

Kemampuan untuk membedakan antara gambar-gambar tergantung pada

persepsi mengenai kontras dan hubungan. Sebagaimana hal perlunya untuk

melihat bahwa dua buah gambar adalah berbeda, maka harus dimungkinkan pula

untuk melihat gambar-gambar lain yang sama keadaannya. Perbedaan-perbedaan

persepsi dalam ukuran dan warna dipengaruhi oleh posisi relatif. Bilamana simbol-

simbol itu sating berdekatan maka ada suatu penekanan kekontrasan di antara

mereka; hal ini dikenal sebagai kontras simultan atau peningkatan kontras.

Misalnya, apabila dua buah garis hanya memiliki sedikit perbedaan dalam ukuran,

maka perbedaan ini lebih mudah dilihat apabila garis-garis tersebut berdekatan

dibanding dengan apabila garis-garis tersebut berjauhan. Ketentuan yang sama

berlaku untuk variasi dalam kesan warna dan kesan bayangan. Hal ini sering

menyebabkan timbulnya masalah dalam pembandingan serangkaian simbol-

simbol titik, seperti yang digunakan untuk menyatakan isi atau dimensi lainnya.

Walaupun dalam penjelasan simbol-simbol, di mana semua variasi simbol adalah

berdekatan dan ukuran yang berbeda sedikit dapat dilihat, dua buah simbol yang

mirip menggambarkan jumlah yang sedikit berbeda dapat terletak secara terpisah

jauh dalam peta. Dalam keadaan yang demikian itu akan sulit menentukan apakah

mereka itu sama atau berbeda. Karenanya aturan yang dipakai ialah bahwa

perbedaan harus cukup untuk dapat dipakai pada semua situasi peta dan tidak

hanya bagi simbol-simbol yang bersama-sama berkelompok. Satu-satunya cara

pasti untuk menguji kelayakan ukuran dan bentuk simbol adalah dengan

memakainya dalam suah situasi peta dan tidak hanya dalam suatu spesifikasi.

Ukuran simbol juga mempengaruhi perbedaan persepsi dalam

Page 16: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab 1 Pendahuluan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) I - 4

warna. Suatu wilayah yang sangat kecil dengan warna tertentu akan

kelihatan kurang jenuh dibanding dengan suatu wilayah yang luas,

sehingga mungkin tampak mempunyai kesan warna yang berbeda.

Sehubungan dengan itu, warna-warna harus ditetapkan dalam

kaitannya dengan keadaan daerah yang sebenarnya seperti yang

terpusat dalam peta., dan tidak hanya dalam kaitannya dengan

kotak-kotak simetris yang digunakan dalam spesifikasi saja.

Harus pula dicatat bahwa dalam banyak keadaan perbedaan dapat

ditingkatkan dengan perubahan-perubahan yang relatif kecil dalam

rancangan warna. Apabila suatu simbol yang khusus ternyata tidak

memuaskan, maka dalam banyak hal keadaannya dapat diperbaiki

dengan sedikit modifikasi pada kejenuhan dan ketercahayaannya.

Agar pengalaman dalam hal ini dapat dimanfaatkan, sangatlah pen-

ting ahli kartografi menelaah banyak rancangan peta dan

menganalisis warna-warna tidak hanya dalam istilah-istilah deskriptif

yang bersifat umum saja, tetapi seksama mungkin dengan

menggunakan peristilahan yang sistematik.

c. Pengenalan

Dalam praktek, pemakai peta tidak hanya mengidentifikasi dan membedakan

simbol-simbol secara sederhana. Keterbiasaan dengan sekelompok simbol akan

tercapai manakala pemakai peta dapat mengenali simbol-simbol itu. Pengenalan

mengandung arti penempatan simbol (atau arti yang terkait dengan simbol itu)

dalam suatu kelompok yang dikenali, atau menyepadankan dengan suatu

gambaran sama yang diingat, dan hal ini tergantung pada pengetahuan ataupun

pengenalan sebelumnya. Hal yang demikian diperoleh lewat pengamalan, dan

tergantung pada pemakai, tidak pada stimulusnya. Maka, meskipun praktek dalam

pembacaan peta mengarahkan orang pada pengenalan simbol-simbol dan dengan

demilk.ian dapat mengembangkan suatu kecenderungan untuk memilih simbol

yang lebih dikenalnya, namun pengenalan bukanlah satu kelengkapan bentuk gra-

fis itu sendiri.

Page 17: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 1

BAB 2 SIMBOL-SIMBOL KARTOGRAFI

2.1 UMUM

Simbol-simbol dalam peta terdiri dari titik-titik. garisgaris, atau wilayah yang berdiri

sendiri. Kesemuanya mempunyai ukuran, bentuk dan warna. Sebagai tambahan infor-

masi yang terkandung simbol-simbol secara individual, simbol-simbol juga menyajikan

informasi yang bersifat kolektif, mengingat bahwa mempelajari simbol-simbol yang ter-

dapat pada satu wilayah peta akan dapat membawa orang pada pemahaman

mengenai bentuk, posisi relatif, distribusi, dan struktur. Lokasinya pada peta ditentukan

oleh posisinya di muka bumi atau hubungannya dengan hal tersebut; dan unsur ini,

meskipun kadang-kadang dimodifikasi, tidak dapat diubah. Maka rancangan simbol-

simbol harus memperhitungkan kemungkinan penjajarannya dan pemisahannya,

sebab hal ini akan mempengaruhi kenampakan aktualnya pada suatu titik tertentu.

Oleh sebab itu, perancangan simbol-simbol melalui dua tahapan. Kemungkinan grafik

yang membedakan satu simbol dengan lainnya harus telah diusahakan dan dimodifika-

si secara sistematik dengan mengingat hubungan-hubungan antara simbol-simbol

yang ada, dan variasi grafik ini harus dipakai dalam kaitannya dengan informasi yang

disajikan.

2.2 TIPE-TIPE SIMBOL

Semua simbol dapat diklasifikasikan menurut pola titik-titik, garis-garis, atau wilayah.

Batasan ini tidak mutlak retapi bersifat nisbi mengingat skala dan karakteristik ciri-ciri

yang digambarkan. Pada peta yang berskala besar sebuah gedung dapat ditunjukkan

dengan sebuah garis sesuai dengan ukuran-ukuran denah yang benar, yaitu "kerangka

denah" sebenarnya pada permukaan tanah. Ini merupakan simbol garis untuk

membedakan suatu wilayah, yaitu memisahkan satu permukaan bumi dari lainnya.

Informasi yang sama dapat diberikan dengan cara mewarnai permukaan wilayah di

mana gedung terletak tanpa memakai garis batas kelilingnya. Ini akan merupakan

penggunaan simbol wilayah di mana suatu perwujudan ciri pada peta dibedakan

dengan suatu perubahan kenampakan permukaan. Pada skala kecil, di mana ukuran

denah bangunan gedung, bila skalanya diperkecil, hanya akan menjadi lebih kecil dari

simbol yang terkecil yang dapat digambarkan pada skala peta tersebut, gedung itu

mungkin akan digambarkan dengan sebuah simbol titik. Ini berarti tidak lagi

Page 18: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 2

menunjukkan dimensi gedung, tetapi hanya merupakan satu dari kelompok

kenampakan yang dilukiskan secara kolektif sebagai bangunan gedung-gedung yang

terdapat pada tempat gedung-gedung itu berada.

Beberapa contoh tersebut menunjukkan bahwa klasifikasi ke dalam simbol-simbol titik,

garis, dan wilayah adalah hanya merupakan dasar umum, sedangkan kenampakan

aktual suatu simbol terutama ditentukan oleh skala dan informasi

2.3 VARIABEL GRAFIK

Simbol-simbol grafik dapat bervariasi dalam bentuk, dimensi, dan warnanya. Istilah

bentuk menunjukkan semua kemungkinan adanya variasi dalam bentuk, dan berlaku

untuk simbol-simbol titik dan simbol-simbol garis, yang mencakup pula simbol-simbol

garis yang digunakan untuk membatasi wilayah. Dengan simbol wilayah, bentuk,

sejauh menyangkut ukuran dua dimensi, adalah merupakan fungsi lokasi suatu

kenampakan. Dimensi-dimensi itu menunjukkan semua variasi ukuran; termasuk

ukuran-ukuran simbol titik dan ukuran atau lebar simbol-simbol garis. Istilah itu hanya

relevan bagi simbol-simbol wilayah terdiri dari pota-pola simbol titik dan garis yang

digunakan secara kolektif.

2.4 BENTUK

Bentuk dipakai dalam berbagai rupa dan struktur. Untuk simbol-simbol titik bentuk

dasarnya dapat teratur atau tidak beraturan. Bujur sangkar atau lingkaran merupakan

bentuk yang teratur; sedangkan simbol untuk sebuah pohon yang berdaun gugur

mungkin berupa bentuk yang tidak teratur. Kedua tipe dapat bersifat mewakili, dalam

arti bahwa dengan cara yang sangat disederhanakan dapat menggambarkan beberapa

unsur bentuk aktual atau kenampakan dari perwujudan ciri permukaan bumi. Oleh

sebab itu variasi dalam bentuk dapat dikaitkan dengan aspek-aspek yang berbeda dari

karakteristik perwujudan permukaan bumi, yang secara umurn dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

a. Bentuk bagan (denah)

Gambar denah yang disederhanakan dapat dipakai sebagai dasar bentuk.

Misalnya, kebanyakan gedung-gedung bentuknya empat persegi panjang, oleh

karenanya bujur sangkar atau empat persegi panjang dapat dipakai untuk

menggambarkannya.

Page 19: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 3

Sebuah sumur atau lubang air seringkali digambarkan dengan sebuah lingkaran

kecil, bentuk ini dipakai juga untuk sebuah lubang yang bentuknya cenderung

menyerupai sebagian lingkaran.

b. Profil

Dimensi lain yang paling nyata mengenai perwujudan ciri individual muka bumi

ialah ketinggiannya. Perwujudan ciri-ciri yang tampak di suatu bentang alam

karena bentangnya secara vertikal dapat digambarkan atas dasar aspek ini.

Misalnya, pepohonan dapat digambarkan dengan simbol-simbol dimana garis

vertikal menggambarkan tinggi suatu kenampakan yang berdiri. Apabila seluruh

profil memiliki bentuk yang tegas, seperti sebuah menara tinggi, maka simbol dapat

menggambarkan kenampakan- profil struktur yang disederhanakan.

c. Fungsi

Bentuk simbol dapat pula dihubungkan dengan suatu aspek yang amat berlainan,

yaitu fungsinya. Istilah ini dipakai secara meluas untuk menyatakan tujuan,

penggunaan atau peristiwa yang memberikan alasan dasar untuk mencantumkan

informasinya dalam peta. Abstraksi semacam itu adalah karakteristik bagi sesuatu

yang tidak ada atau begitu kecil kenampakannya di muka bumi. Misalnya, peng-

gunaan dua palu bersilangan untuk pertambangan, dua pedang bersilangan untuk

suatu medan perang, sebuah tabung reaksi untuk pabrik kimia, sebuah salib untuk

gereja. Dalam beberapa hal simbol-simbol tersebut menggambarkan simbolisasi

bentuk pada perwujudannya yang ekstrim, karena bentuk simbol individual tidak

lagi berdasarkan sesuatu aspek kenampakan fisiknya, tetapi berdasarkan konsep-

konsep yang artinya dapat diidentifikasi.

d. Bentuk dan arah (orientasi)

Dengan beberapa simbol titik mungkin pula untuk menentukannya dengan arah.

Umpamanya, sebuah empat persegi panjang dalam posisi ke atas adalah berbeda

dengar sebuah empat persegi panjang yang mempunyai posisi horisontal. Dua

macam simbol yang berbeda secara nyata dapat diperoleh meskipun secara

geometris keduanya mempunyai bentuk yang sama. Apabila sebuah simbol vertikal

pendek yang menggambarkan sebuah pohon ditampilkan dalam penjajaran sudut

menyudut, hat itu dapat menyatakan suatu kategori yang berbeda; misalnya

sebuah pohon yang terbakar atau roboh. Dalam hal ini jajaran simbol menyatakan

bentuk yang lain.

Page 20: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 4

e. Bentuk dan simbol-simbol garis

Bentuk sebuah simbol garis secara esensial menyatakan kontinyuitas, baik yang

bersifat benar-benar kontinyu maupun yang tidak kontinyu. Ada sejumlah

kemungkinan variasi dalam kontinyuitas dan sebagai simbolsimbol garis

memberikan informasi yang cukup besar dalam banyak peta. Variasi-variasi ini

sangat penting dalam perancangan simbol.

Garis yang kontinyu merupakan pernyataan maksimum dari sebuah bentuk lurus

atau memanjang. Simbol garis kontinyu dapat direduksi sampai akhirnya menjadi

simbol-simbol titik. Atau dengan kata lain yang lebih tepat, variasi dalam bentuk

garis tergantung pada lebar pemisahan dari bagian-bagian dan panjang bagian-

bagian tersebut. Jika bagian-bagian itu diganti dengan tanda-tanda silang,

lingkaran, dan lain-lainnya maka garis tersebut menjadi serangkaian simbol-simbol

titik.

Simbol-simbol garis dalam sebuah peta

Oleh sebab itu, dalam banyak hal variasi dalam bentuk simbol garis perlu

dipertimbangkan dalam hubungannya dengan kontinyuitas kenampakan yang

digambarkan. Kontinyuitas ini dapat berkaitan dengan karakteristik kenampakan

yang sebenarnya ada, dengan hasil-hasil pengukuran yang digambarkan, serta

abstraksi yang digambarkan. Misalnya, garis biru yang kontinyu biasanya

digunakan untuk meng gambarkan sungai. Apabila hal itu masih tetap dipakai un-

tuk perairan yang mengalir, maka akan selalu ada perbedaan penggambaran

dalam bentang alam antara tanah dar perairan, dan yang selalu menjadi rintangan

bagi gerakan manusia. Apabila air mengalir tidak terus menerus sepanjang waktu,

Page 21: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 5

seperti yang terjadi pada sungai musiman. maka fenomena dapat digambarkan

secara baik dengan garis biru yang terpotong-potong.

Apabila garis batas suatu wilayah merupakan kenampakan yang kontinyu dalam

bentang alam dan ada secara konsisten sepanjang garis tertentu, seperti misalnya

sebuah pagar di sekeliling hutan, maka layak untuk menggambarkannya dengan

simbol garis yang kontinyu. Namun apabila batas wilayah merupakan suatu zona

transisi, seperti yang biasa dijumpai pada wilayah hutan alami, atau rawa-rawa,

maka penggambaran yang lebih konsisten ialah dengan garis yang tidak kontinyu.

Apabila garis-garis dipakai untuk menggambarkan nilai nilai, maka tata urutan

pengukuran harus dipertimbangkan. Garis tinggi (kontur) yang merupakan hasil

survai selengkapnya (biasanya digambar secara fotogrametrik sebagai suatu garis

yang memiliki ketinggian tetap) adalah sebuah garis dari ukuran yang kontinyu, dan

dapat diidentifikasi sebagai sebuah garis yang kontinyu.

Garis kontur yang diinterpolasi berasal dari hasil sejumlah kecil pengukuran.

Walaupun ditunjukkan sebagai sebuah garis yang menunjukkan ketinggian

tertentu, dasar informasinya adalah pada tata urutan yang lebih rendah dibanding

garis yang diukur tersebut. Maka tata urutan yang lebih rendah dapat dikenali

dengan menunjukkannya sebagai sebuah garis yang tidak kontinyu. Sebuah garis

kontur yang tergambar dalam sketsa adalah merupakan perkiraan pada tata urutan

yang lebih rendah lagi.

2.5 DIMENSI

Dalam tahapan ini menjadi lebih jelas bahwa dimensi sebuah simbol, dalam

hubungannya dengan dimensi-dimensi fisik sebuah kenampakan, hanya mempunyai

hubungan yang tepat pada skala-skala yang memungkinkan bentangan denah yang

benar sesuatu kenampakan dapat ditunjukkan. Dalam semua kasus lainnya dimensi

simbol berhubungan dengan karakteristik kenampakan lainnya.

a. Simbol titik-titik

Besarnya simbol titik dapat berkisar mulai dari yang terkecil (minimum) yang

dibutuhkan untuk menunjukkan letak sebuah titik, sampai pada sebuah simbol

yang dengan sengaja dibesarkan untuk menggambarkan sebuah nilai atau ukuran.

Apabila tujuannya hanya untuk menggambarkan lokasi, maka besarnya simbol

akan tergantung pada dua faktor : besar minimal sehingga ia nampak jelas, dan

besar yang dibutuhkan untuk menunjukkan tingkat arti pertingnya datam formasi

Page 22: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 6

peta. Besar minimum yang diperlukan adalah yang memungkinkan bentuknya

dapat dilihat. Sebuah bentuk lingkaran yang amat kecil tak dapat dibedakan dari

bujur sangkar yang kecil sekali. Apabila besar simbol ditingkatkan, maka hal ini

dilakukan dalam hubungannya dengan arti pentingnya atau dalam hubungannya

dengan simbol lainnya.

b. Simbol-simbol garis

Besarnya simbol garis adalah pada ukurannya, atau lebar garis. Dalam simbol

garis ganda, seperti garis rangkap untuk jalan, besarnya mencakup lebar kedua

garis dan jarak antaranya.

Variasi dalam dimensi garis

Aturan dasar yang sama berlaku, yaitu bahwa perbedaan ukuran garis haruslah

perbedaan yang dapat terlihat jelas, yang dapat ditemukan oleh pemakai peta.

c. Simbol-simbol wilayah

Variasi dalam dimensi tidak berlaku untuk simbol-simbol wilayah, sebab luasnya

dipengaruhi oleh lokasi. Penggunaan titik berulang dan simbol-simbol garis

merupakan hal khusus, yang akan dikemukakan kemudian.

2.6 WARNA

a. Simbol-simbol titik

Variasi dalam warna pada simbol-simbol titik secara esensial bergantung pada

variasi sifat warna. Kekontrasan antara warna-warni merupakan unsur dominan.

Pemilihan warna untuk suatu kategori simbol titik tertentu dipengaruhi oleh ukuran

simbol, kategori utamanya, pentingnya arti simbol, serta asosiasi warna. Misalnya,

simbol-simbol titik kecil harus ditunjukkan dengan warna yang kuat, yaitu warna

0.3 x 0.3 x 0.1

0.2 x 0.2 x 0.2

0.3 mm

0.2 mm

0.15 x 0.2 x 0.15

0.1 x 0.2 x 0.1

0.15 mm

0.1 mm

Page 23: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 7

yang memberikan kontras nyata terhadap warna putih, agar simbol-simbol tersebut

nampak jelas.

b. Simbol-simbol garis

Simbol garis tunggal juga tergantung terutama pada variasi warna, dan dalam hal

ini bertalian erat dengan simbol-simbol titik. Untuk alasan yang sama, warna harus

dipilih yang cukup kontras dengan warna lainnya. Karena batasan dalam

perbedaan yang dapat terlihat jelas ini alasan-alasan itu akan ditelaah dalam

bagian uraian di belakang), maka warna yang dipakai untuk mencetak peta ber-

warna dipilih terutama atas dasar persyaratan simbol-simbol titik dan garis.

Beberapa variasi dalam ketercahayaan dan kejenuhan dimungkinkan, yaitu dengan

mengubah garis berwarna yang kontinyu menjadi rangkaian titik-titik atau garis

coretan halus. Hal ini biasanya dipakai bila dikehendaki untuk menurunkan

perhatian pada simbol garis dengan membuatnya kurang menyolok secara visual.

c. Simbol-simbol wilayah

Semua variasi dalam kenampakan permukaan wilayah dapat dilukiskan sebagai

variasi dalam warna. Secara mendasar variasi dapat dibagi menjadi dua kelompok:

karakteristik permukaan yang berasal dari warna, ketercahayaan, dan kejenuhan;

dan karakteristik permukaan yang berasal dari pengulangan titik dan simbol-simbol

garis.

Wilayah dapat dibedakan dengan menggunakan warna-warna, baik pada tingkat

kejenuhan penuh atau penurunan tingkat kejenuhan. Penggunaan variasi yang

paling umum dalam warna untuk wilayah ialah dengan kejenuhan, sebab secara

teknis paling lebih mudah dicapai. Sementara itu, karena warna pada peta

berwarna itu biasanya dipilih bertalian dengan gambar garis, maka akan terlalu

kuat, yaitu terlalu jenuh untuk penggunaan meluas pada wilayah yang besar. Bila

digunakan tanpa penurunan tingkat kejenuhan, maka akan begitu menyolok

warnanya hingga akan mempengaruhi gambaran visual peta.

Suatu warna yang tak jenuh, seperti yang digunakan dalam peta, terdiri dari

sebuah kesan warna, yaitu berupa kombinasi titik-titik atau garis-garis berwarna

dan suatu proporsi warna kertas putih. Dengan mengubah kombinasi panjang

gelombang cahaya yang dipantulkan oleh wilayah peta sebagai suatu keseluruhan,

maka kenampakan yang terjadi adalah warna yang lebih lemah atau tidak jenuh. Ini

juga berarti bahwa sejumlah kesan warna dari sesuatu warna apapun dapat dibuat,

dan dapat dikaitkan dengan aneka macam kelompok kenampakan atau nilai yang

Page 24: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 8

berbeda-beda dari kenampakan yang sama. Perlu dicatat pula bahwa jumlah

perbedaan yang dapat terlihat dalam tingkat kejenuhan, yaitu jumlah efektif kesan

warna yang dapat dihasilkan untuk satu macam warna, tergantung pada warna

khusus.

Pengaruh visual dari daerah mempunyai warna sangat jenuh

Wilayah dapat pula dibedakan dengan mengubah ketercahayaan. Ini dapat

dilakukan dengan dua cara. Untuk peta warna hitam putih, pengubahan warna

hitam menjadi pola titik-titik atau garis-garis halus beraturan akan menghasilkan

perubahan ketercahayaan, sebab dengan dikuranginya proporsi warna hitam pada

suatu wilayah tertentu, maka jumlah cahaya yang dipantulkan ditingkatkan.

Peningkatan ketercahayaan, pengurangan kejenuhan

Variasi semacam itu berfungsi sama sebagai pengurangan kejenuhan warna

kromatik, dan penggunaannya memberikan serangkaian perbedaan-perbedaan

yang terlihat dalam warna abu-abu. Manakala warna dipakai, perubahan dalam

ketercahayaan hanya dapat dihasilkan dengan degradasi, yaitu dengan menambah

proporsi warna hitam di wilayah yang berwarna, atau melapiskan beberapa warna

tinta di wilayah yang sama. Dalam proses pencetakan, cara ini tak dapat dilakukan

dengan mencampur tinta sehingga pengaruh itu ditimbulkan dengan penambaban

warna abu-abu yang dibuat dari warna hitam pada wilayah yang sama, baik dalam

tingkat kejenuhan penuh atau dalam bentuk tidak jenuh. Oleh sebab itu, ada

kemungkinan mengkombinasikan perubahan-perubahan ketercahayaan warna

hitam dengan perubahan tingkat kejenuhan warna. Dalam kombinasi kedua proses

tersebut dapat memberikan serangkaian variasi warna yang ekstensif. Untuk

berbagai alasan praktis, degradasi warna (kesan bayangan) jarang digunakan

dalam rancangan peta, padahal itu dapat merupakan cara yang efektif dalam

variasi warna.

Page 25: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 9

2.7 TEKSTUR (RAUT)

Variasi yang didasarkan pada penciptaan permukaan yang bercirikan simbol-simbol

titik atau garis-garis yang dikombinasikan atau diulang-ulang, benar-benar merupakan

perubahan kategori pertama. Perbedaan Visualnya, karena variasi itu menciptakan

tekstur, yaitu unsur-unsur komponen dalam pola dapat dilihat, sehingga dapat dibuat

kontras. Kesan warna dan kesan bayangan dihasilkan dengan pola-pola dan titik-titik

yang begitu halus sehingga tidak mudah terlihat oleh mata; mereka memberikan kesan

semu warna yang kontinyu. Apabila pola tersebut ditingkatkan kekasarannya sampai

tingkat unsur-unsurnya dapat dilihat, maka pola itu sendiri menjadi bagian identitas

simbol yang dapat dilihat. Apabila pola tersebut ditingkatkan lebih lanjut ukuran besar

unsur-unsurnya, maka titik-titik individual yang menyusun pola itu dapat disusun

sebagai simbol-simbol titik atau garis yang terpisah dengan memiliki bentuk serta

dimensinya sendiri.

Apabila simbol-simbol titik dan garis dipakai dalam cara ini, diperoleh tidak hanya

variasi dalam bentuk dan dimensi normal pada simbol-simbol, tetapi kombinasi itu me-

nimbulkan dua aspek lain. Misalnya, bila suatu wilayah hutan diberi suatu pola titik-titik

hijau halus (kecil tetapi secara visual berbeda) maka unsur-unsur grafis akan

mencakup warna, bentuk, dan dimensi titik, dan efek-efek kombinasinya tergantung

pada penjarakan dalam kaitannya dengan besarnya titik (setara dengan tingkat

kejenuhan). Dan keteraturannya (manakala distribusi terdiri dari titik-titik yang disusun

dnegan penjarakan yang beraturan).

2.8 SIMBOL-SIMBOL DAN PENGGAMBARAN

Setelah menelaah prinsip-prinsip dasar mengenai susunan simbol kartografis dan

cara-cara simbol-simbol grafis tersebut dapat digunakan untuk menyampaikan

informasi, maka perlu untuk mempertimbangkan bagaimana prinsip-prinsip tersebut

digunakan untuk situasi-situasi peta khusus. Hal ini mencakup hubungan antara isi

peta dan penggambaran grafiknya. Pada uraian ini tidaklah tepat untuk mencoba

menelaah semua aspek dari semua tipe-tipe peta; perhatian utama dalam bab ini

adalah pada permasalahan khusus mengenai penggambaran aneka macam informasi

dengan simbol-simbol peta.

Untuk menganalisis permasalahan tersebut perlu membuat beberapa pembagian

pokok bahasan peta. Ini dapat didekati dalam berbagai cara. Cukup mudah kiranya

untuk membedakan peta topografi dan menentukan isinya, karena peta topografi

merupakan peta dasar - dalam arti bahwa informasi topografis harus disajikan cukup

Page 26: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 10

luas dalam setiap tipe peta yang sebaiknya ditelaah terlebih dahulu. Di samping itu,

ada banyak sekali unsur-unsur lain yang dapat digambarkan dalam peta. Peta dapat

dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu : peta topografi untuk tujuan khusus, peta

subyek khusus tentang lingkungan fisik (alam), dan peta subyek tentang lingkungan

manusia.

2.9 PETA-PETA TOPOGRAFI

Topografi menunjukkan pengertian semua kenampakan permukaan bumi yang dapat

diidentifikasi, baik yang sifat alamiah ataupun buatan yang dapat diberi satu posisi

khusus. Posisi ini dinyatakan dalam hubungannya dengan permukaan topografi, yang

bervariasi dalam ketinggiannya, di atas ataupun di bawah datum (titik ataupun garis

permukaan nol). Oleh sebab itu, dua unsur utama itu; yang pertama ialah ukuran relief

yang didasarkan pada variasi dalam ketinggian; dan yang kedua ialah ukuran posisi

planimetrik suatu obyek atau kenampakan pada permukaan topografis. Relief diukur

berdasarkan tiga koordinat : x, y, dan z. Planimetri diukur dalam x dan y, yang hanya

mencatat posisinya dan tidak menggambarkan bentangan vertikal suatu kenampakan

khusus. Oleh karenanya, informasi planimetrik pada peta topografi didasarkan pada

pengukuran titik-titik tertentu, kenampakan-kenampakar memanjang, atau garis-garis

diskontinyuitas (garis kerangka).

Pada skala besar, di mana setiap kenampakan yang sebenarnya disurvei dapat diukur

sesuai dengan besarnya bagan, garis-garis hanya menggambarkan pembagian di

antara permukaan-permukaan, dan secara umum bukan menggambarkan karakteristik

kenampakan-kenampakan itu sendiri. Umpamanya, sebuah garis mungkin

menggambarkan suatu dinding atau sebuah pagar. Ini akan berlaku sebagai suatu

pembagian dalam bentang alam dan posisi planimetriknya ditentukan dalam survei

menurut garis pusatnva. Dinding luar sebuah bangunan diukur pada titik di mana

permukaan berubah dari horisontal ke vertikal. Simbol hanya menyatakan sesuatu di

sepanjang garis yang ditunjukkan, apa yang terdapat pada satu sisi berbeda dengan

yang terdapat pada sisi lainnya. Identifikasi atau klasifikasi kenampakan-kenampakan

individual biasanya diserahkan pada pemakai peta. la dapat menterjemahkan bentuk-

bentuk yang ditunjukkan di peta ke dalam identitas, baik berdasarkan pada

pengetahuannya mengenai struktur karakteristik wilayah yang berpenduduk padat,

ataupun melalui penyelidikan nyata di lapangan, dimana ia dapat menghubungkan

setiap garis individual dengan kenampakan khusus pada bentang alam.

Page 27: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 11

Garis-garis dalam denah (bagan)

Walaupun petugas survei (surveyor) dapat memandang tipe informasi planimetrik ini

sebagai "tidak bersimbol", ditinjau dari sudut pandangan kartografis semua unsur da-

lam gambar grafik adalah simbol, oleh karenanya apa yang sebenarnya dinyatakan

dengan tipe gambar garis itu harus dimengerti. Meskipun denah skala besar dari

sebuah wilayah perkotaan nampak eksak dan jelas, denah yang berfungsi dengan cara

demikian itu hanya berlaku untuk seseorang yang telah mengenal secara baik

lingkungan wilayah perkotaan yang bersangkutan. Denah itu, mungkin tidak akan

dimengerti sama sekali bagi orang yang belum mengenalnya. Karena simbol-simbol

grafik digunakan untuk persyaratan informasi yang sangat terbatas. Contoh yang

serupa, sebuah hutan ditentukan di sepanjang garis di mana wilayah yang bercirikan

dengan adanya pohon-pohon berubah menjadi wilayah yang ditandai dengan tidak

adanya pepohonan. Ini merupakan juga suatu "bagan" dan bagian dari informasi

planimetrik. Tetapi karena tidak ada cara yang jelas bagi pemakai peta untuk dapat

menyimpulkan adanya wilayah hutan, maka pada peta skala besar pun perlu

digambarkan beberapa karakteristik wilayah hutan agar orang dapat

mengidentifikasikannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memuat serangkaian simbol-

simbol yang memiliki karakteristik itu, seperti gambar pohon yang untuk menunjukkan

bahwa wilayah yang dilingkungi adalah mempunyai karakteristik dengan pohon-pohon

itu.

Dengan mengecilkan skala, hubungan planimetrik dengan informasi lainnya menjadi

semakin kompleks. Karena dengan demikian perlu untuk menghilangkan beberapa

kenampakan, atau rincian kecil dalam bentuk-bentuk planimetrik dan juga untuk

menyederhanakan posisinya dengan generalisasi. Maka menjadi sangat penting untuk

mengidentifikasi dan mengklasifikasi kenampakan-kenampakan individual yang telah

diabstraksikan dan dilambangkan dari keadaan keseluruhannya. Oleh sebab itu,

sebuah jalan mungkir tidak ditunjukkan menurut posisi planimetrik yang benar pada

bagian-bagian tepinya; ia akan dilambangkan sebagai salah satu kelompok obyek

Page 28: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 12

yang dikenal sebagai "jalan”, dan beberapa karakteristik lainnya yang mungkin

ditunjukkan. Simbol ini setalu mencakup faktor-faktor yang secara visual tidak

merupakan bagian identitasnya pada tiap titik, seperti klasifikasi jalurnya.

Dengan skala diperkecil, menunjukkan penyederhanaan dan klasifikasi

Dengan demikian, perbedaan antara informasi planimetrik dan informasi ketinggian

bertalian dengan sifat pengukuran yang dilakukan petugas survai, apakah secara tang-

sung di medan pada permukaan bumi atau secara tidak langsung dari potret udara;

dan materi pokok peta yang disebut planimetri diklasifikasikan demikian sesuai dengan

cara yang dipakai dalam pengukurannya. Dalam istilah yang sederhana, ia tak dapat

disamakan dengan setiap pengelompokan kenampakan-kenampakan topografis.

Lingkungan fisik dan lingkungan manusia

Agaknya sangat penting secara kartografis untuk membedakan kelompok-kelompok

utama kenampakan-kenampakan pada peta topografi, pembagian dasar antara unsur-

unsur fisik dan unsur-unsur manusia lebih berguna dibanding dengan yang didasarkan

pada ketinggian dan planimetri. Lingkungan fisik terdiri dari permukaan tanah dan

permukaan air. Kenampakan-kenampakan hidrografik adalah semua yang

karakteristiknya bertalian dengan adanya air. Relief permukaan topografi (yang dalam

beberapa peta mencakup wilayah di bawah permukaan air, yang dinyatakan sebagai

kedalaman di bawah rata-rata permukaan air laut atau permukaan air) adalah sebuah

unsur; sedang karakteristik permukaan daratan yang mencakup penegrtian tanah,

batuan, tumbuhan penutup, adalah unsur yang lain. Sejauh hal ini terdiri dari unsur-

unsur alamiah atau yang tergantung padanya (seperti kehidupan tumbuh-tumbuhan),

mereka dapat dipandang sebagai bagian lingkungan fisik, sekalipun telah diubah atau

dipengaruhi oleh manusia. Banyak aspek lingkungan fisik lain yang tidak harus

Page 29: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab II Simbol-simbol Kartografi

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) II - 13

terdapat secara nyata di permukaan bumi, baik dalam bentuk yang dapat dilihat atau

pun yang berwujud nyata, seperti misalnya gejala iklim. Maka hal yang demikian itu

menjadikan bagian materi pokok bagi peta-peta subyek khusus yang memusatkan

pada sajian mengenai lingkungan fisik.

2.10 PENGGAMBARAN DAN INFORMASI LOKASI

Pencantuman tiap unsur dalam sebuah peta memprakirakan bahwa terdapat cukup

informasi untuk kemungkinan pencantumannya. Dalam peta topografi alasan dasar ini

dapat diterima, sebab fungsi pengadaan survei adalah untuk memberikan informasi

sampai derajat keseksamaan yang diperlukan. Meskipun demikian, sebuah peta

berskala kecil diperoleh dari peta yang berskala lebih besar dan generalisasi secara

progresif akan mengubah posisi planimetrik dalam hubungannya dengan skala. Dalam

batas skala maka tujuan dasarnya adalah untuk menggambarkan kenampakan-

kenampakan menurut posisinya yang benar.

Untuk beberapa peta yang mempunyai subyek khusus, asumsi yang sama dapat

dibuat. Dalam peta geologi misalnya, batas berbagai formasi batuan telah akan

dilakukan survai di lapangan, dan informasi yang dicatat dalam hubungan dengan

kenampakan topografis yang ditunjukkan pada peta lainnya. Kondisi yang sama tak

harus berlaku untuk semua jenis peta yang mempunyai subyek khusus. Banyak

diantaranya dibuat dari data yang tidak diperoleh untuk tujuan pembuatan peta, dan

data semacam itu dapat mengandung kekurangan serius ditinjau dari sudut pandangan

kartografis. Walaupun benar bahwa peta dapat dibuat hampir untuk semua subyek,

namun benar pula bahwa hal itu berlaku hanya apabila informasi yang sesuai

diperoleh.

Page 30: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 1

BAB III

RANCANGAN PETA

3.1 UMUM

Rancangan peta adalah sesuatu yang bertalian dengan penyajian grafis mengenai

informasi yang terkandung dalam peta. Fungsi rancangan tersebut adalah untuk

mengkomunikasikan informasi secara efektif kepada pemakai peta; oleh karenanya,

rancangan itu harus mempertimbangkan semua kondisi yang mempengaruhi proses

rancangan, yaitu tuntutan pemakai, perkiraan tingkat pemahaman, keadaan

pemakaian, kerumitan informasi, kemungkinan-kemungkinan teknis serta pembiayaan,

dan lain sebagainya. Dalam hal ini rancangan merupakan titik tempat semua faktor

dipertemukan bersama-sama sehingga ia merupakan bagian kritis bagi kegiatan ahli

kartografi. Rancangan bukan semata-mata merupakan suatu kegiatan yang

menjembatani antara penghimpunan atau pengumpulan data dan pelaksanaan teknis

pembuatan peta.

Rancangan meliputi dua tahap kegiatan. Tahap pertama menyangkut berbagai

pertimbangan umum yang mempengaruhi kenampakan peta dan cara penggambaran

isi peta. Tahap kedua meliputi penentuan-penentuan terinci mengenai simbol-simbol

tunggal yang menggambarkan informasi secara grafik. Meskipun ada beberapa

interaksi di antara kedua tahapan tersebut, namun secara umum dimungkinkan untuk

melihatnya secara terpisah.

3.2 MASALAH-MASALAH RANCANGAN UMUM

Keadaan-keadaan umum di mana ketentuan-ketentuan mengenai rancangan dasar

ditetapkan akan berbeda-beda sehubungan dengan keadaan produksi peta secara

keseluruhan. Walaupun kondisi-kondisinya nyata berbeda, tetapi dimungkinkan untuk

mengidentifikasi tiga situasi utama. Dalam produksi peta-peta topografi serta peta-peta

pembayaran dan penerbangan, ketentuan-ketentuan umum mengenai kenampakan

grafik pada peta dalam kaitannya dengan isi dan kegunaannya harus merupakan

tanggapan atas hasil perbincangan antara organisasi survai, pihak yang memerlukan

peta yang dengan itu mewakili pemakai, dan pengaturan kartografik. Dengan

tersedianya fasilitas teknis tertentu serta suatu tingkat pembiayaan, tidaklah mungkin

untuk memperoleh ketentuan-ketentuan umum mengenai isi tanpa mempertimbangkan

Page 31: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 2

pula sejauh mana hal itu dapat diwujudkan secara grafik. Kegiatan awal untuk peta-

peta semacam itu harus mencakup pertimbangan, baik yang bertalian dengan isi

maupun cara-cara yang mungkin untuk menggambarkannya. Ini merupakan tugas ahli

kartografi mengenai isi. Apabila pihak pemakai menghendaki enam buah kategori

penggunaan tanah, maka ketentuan-ketentuan secara teknik grafik untuk itu harus

dibuat secara jelas.

Pada tempat kedua, banyak peta dibuat untuk menggambarkan tujuan-tujuan yang

bersifat ilmiah, dan hal ini dapat diklasifikasikan sebagai peta-peta subjek khusus.

Peta-peta ini dapat bervariasi mulai dari yang memuat data yang sangat khusus hingga

yang berupa peta-peta sederhana untuk atlas sekolah dasar. Dalam hal-hal tertentu, isi

dan tujuan peta akan ditentukan oleh penyusunan peta, baik yang benar-benar telah

mengenal kartografi maupun yang belum. Meskipun tanggung jawab isi terletak pada

penyusunan peta, kejelasan serta kenampakan grafik dalam peta menjadi tanggung

jawab para ahli kartografi. Karena keterkaitan antara skala, isi, dan simbol-simbol,

tidaklah dapat dipakai anggapan bahwa rancangan dapat dipikirkan secara terpisah

dari isinya, dan bila perlu isi dapat dimodifikasi disesuaikan dengan penggambarannya.

Situasi semacam ini benar-benar dapat terjadi dalam gambar-gambar peta hitam putih

berskala kecil, di mana kemungkinan penggambaran grafik hanya terbatas serta isi

informasi peta dengan mudah menjadi berkelebihan.

Peta-peta subyek khusus yang diproduksi oleh ahli-ahli kartografi secara langsung,

yang dalam hal demikian mereka bertindak sebagai pembuat dan sekaligus

perancang. Cara-cara semacam itu adalah yang paling mudah, sebab sejak semula

ahli kartografi telah memiliki konsep skala serta batasan-batasan isi peta, sehingga

pengumpulan dan evaluasi data dapat sekaligus mempertimbangkan kemungkinan-

kemungkinan serta keterbatasan-keterbatasan. Dalam situasi ini yang penting, ahli

kartografi tidak terperangkap untuk sampai pada suatu rancangan yang memuaskan,

namun secara esensial informasinya salah, yang dapat terjadi apabila ia tidak cukup

memahami bahan yang disajikan. Produk peta yang baik dan jelas hanya terancang

secara baik sejauh kebenaran informasi yang disajikan. Beberapa peta yang secara

teknis diproduksi dengan baik, ternyata setelah diteliti mungkin memiliki cacat dalam

hal isinya.

Akhirnya, situasi kartografis dapat menyangkut penciptaan sebuah peta atau seri peta

untuk seorang pelanggan yang tidak memiliki pengetahuan kartografi, sebagaimana

banyaknya peta dibuat untuk memenuhi pesanan. Dalam hal ini fungsi pertama ahli

kartografi ialah mengusahakan terpenuhinya tuntutan pemakai sejelas mungkin dalam

hubungannya dengan tingkat biaya yang bersangkutan. Hal ini sangat tergantung

Page 32: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 3

kepadanya untuk memperjelas konsekuensi dipenuhinya tuntutan-tuntutan tertentu

secara memuaskan, terutama yang menyangkut kerumitan gambaran grafik. Dalam

situasi ini maka pembicaraan harus dipusatkan pada tujuan-tujuan yang harus

terpenuhi oleh peta; masalah penggambaran grafik selalu dipikirkan oleh ahli kartografi

sewaktu mendiskusikan bahan agar dapat memberikan pandangan yang pantas bagi

pelanggan, namun keputusan-keputusan mengenai rancangan harus tetap dipandang

sebagai bagian dari fungsi kartografi.

3.3 PRINSIP-PRINSIP RANCANGAN KARTOGRAFI

Sebelum keputusan-keputusan terperinci dibuat, perlu terlebih dahulu ditelaah faktor-

faktor yang mempengaruhi rancangan peta tertentu, serta membuat beberapa tujuan

dasar. Hal ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

a. Isi

Isi peta harus benar-benar ditelaah secara menyeluruh. Hal ini berlaku untuk

jenjang kenampakan-kenampakan fisik artificial, pokok materi khusus dan sub

klasifikasinya, daerah-daerah yang bercirikan distribusi yang rapat dan yang

jarang, serta tumpang-tindih distribusi yang satu terhadap lainnya. Misalnya, dalam

peta penggunaan tanah, citra yang dominan akan menggambarkan kategori-

kategori penggunaan tanah. Apabila dikehendaki untuk menggambarkan topografi

sebagai bagian dari informasi dasar, maka sejauh hal itu dapat dilakukan tanpa

mencampuri rincian tata guna tanah, haruslah ditentukan secara hati-hati. Hal ini

tentu akan mempengaruhi isi maupun metode yang digunakan untuk

menggambarkan relief. Dalam seri yang lebih luas karakteristik geografis yang

bersifat ekstrim harus dipertimbangkan, sebab suatu rancangan yang berlaku

secara baik dalam suatu daerah yang terbuka dan dengan sedikit ukuran

planimetri, mungkin akan ternyata kurang memadai untuk daerah-daerah

pembangunan. Bila peta diperoleh dan harus diproduksi sebagian besar melalui

seleksi dan generalisasi, maka suatu pemahaman secara jelas tentang

karakteristik geografis daerah dan materi pokoknya merupakan langkah pertama.

b. Tingkat-tingkat Visual

Dalam semua rancangan peta, sasaran harus memiliki lebih dari satu tingkat

visual; yaitu, materi pokok yang paling penting secara grafik harus nampak sebagai

gambaran “latar depan” yang paling jelas bagi pemakai, dan informasi penunjang

yang harus disajikan sebagai “latar belakang” pada suatu tingkat visual yang lebih

rendah. Hal ini dapat diperoleh dengan mengatur penekanan serta membuat

kontras dalam merancang simbol-simbol, namun hal itu harus dikerjakan atas

Page 33: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 4

dasar pemisahan materi. Bahkan dalam peta-peta umum seperti peta-peta

topografi dan peta-peta referensi yang berskala kecil, meskipun tak ada peta yang

hanya memiliki tujuan pemakaian tunggal, maka ada kebenarannya bahwa

beberapa bagian dari isi peta mempunyai arti yang lebih dibanding dengan bagian

lainnya. Misalnya, dalam sebuah peta topografi kenampakan-kenampakan

lingkungan manusia, yang dalam bentuk kombinasi akan mendominasi informasi

planimetri, selalu digambarkan sebagai latar depan gambar. Pada peta-peta

dengan subjek khusus ada perbedaan nyata antara penggambaran informasi dasar

dalam bentuk permukaan topografi terpilih, dan bahkan sajian khusus yang secara

visual akan nampak dominan sebab berisikan informasi utama yang menjadi bahan

perhatian. Tingkat-tingkat tersebut akan sangat dipengaruhi oleh penggunaan

warna yang kontras, tebal tipisnya, dan perlakuan warna permukaan yang

digunakan untuk daerah.

a. Simbol-simbol garis yang tak dikembangkan, banyak

bentuk-bentuk yang membingungkan b. Klasifikasi menurut simbol-simbol yang benar. c. Sifat mudah dibaca disempurnakan dengan

pemakaian warna.

Page 34: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 5

c. Kekontrasan dan Perimbangan

Pembagian isi ke dalam tingkat-tingkat yang berbeda bergantung pada

kekontrasan. Sebagai suatu prinsip umum, rancangan awal harus menggunakan

derajat kekontrasan minimal yang dibutuhkan sehingga semua simbol dapat

terlihat, dan simbol-simbol yang dominan nampak menjadi dominan. Alasan untuk

itu ialah bahwa apabila sebagian di antara gambar diberi penekanan secara

berlebihan pada tingkat permulaannya, maka bagian lainnya mungkin harus dibuat

lebih kontras agar tetap dapat terlihat. Oleh karenanya, apabila suatu rancangan

dimulai dengan kontras yang berlebihan, maka akan terjadi akumulasi progresif

garis-garis yang lebih tebal serta warna-warna yang lebih tajam. Dalam kasus yang

ekstrim, sebagai akibatnya akan terwujud suatu rancangan yang padat dan tidak

menarik. Alasan lain untuk mengikuti prinsip tersebut ialah meskipun kebutuhan

peningkatan kekontrasan dapat dilihat dengan mudah bila rancangan aslinya

ditelaah, namun akan lebih sulit untuk mengetahui bahwa beberapa bagian pada

gambar memiliki kekontrasan yang berlebihan. Apabila sebuah simbol garis tidak

dapat tampil secara jelas pada suatu wilayah yang diberi kesan warna. Bobot akhir

gambar yang dominan akan berupa suatu akumulasi kekontrasan yang akan

menjadikannya tampak menonjol dari kemungkinan kombinasi warna yang

melatarbelakanginya. Suatu gambaran pada hanya dapat dihindarkan dengan

membuat rancangan awal yang memerlukan kekontrasan minimal. Dapat

ditambahkan pula bahwa sejauh menyangkut gambar cetak, maka makin

meningkatnya pemakaian tinta secara progresif akan mengurangi pemantulan dari

permukaan kertas. Harus pula dijaga agar tetap dalam kondisi minimal yaitu

dengan menghindarkan penggunaan warna yang cukup jenuh secara berlebihan,

terutama apabila digunakan untuk suatu wilayah.

3.4 RANCANGAN SIMBOL-SIMBOL PETA

Pengertian mengenai tujuan-tujuan umum tersebut akhirnya membawa pada ketetapan

mengenai simbol-simbol individual. Sebagaimana halnya seorang artis yang bekerja

mulai dari hal-hal yang bersifat umum menuju ke arah yang terinci, dan seorang

surveyor bekerja mulai dengan keseluruhan baru kemudian bagian-bagiannya, maka

seorang ahli kartografi merancang peta, mula-mula dengan menciptakan pola umum

dan kemudian memperhalus rinciannya. Kecuali untuk peta-peta yang sederhana,

rancangan tidak terjadi atas dasar pemahaman sekilas secara seketika, tetapi dimulai

dengan suatu hipotesis yang didasarkan pada penganalisisan isinya; mengujinya

Page 35: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 6

dalam hubungannya dengan rincian khusus yang terdapat dalam bagian-bagian peta

yang berlainan; dan akhirnya memperhalusnya dengan penyesuaian-penyesuaian

kecil. Dalam beberapa kasus, penyesuaian tak akan menghasilkan jawaban yang

memuaskan, sebab dasar dugaannya salah, dan hal ini biasanya timbul disebabkan

skala peta tersebut sejak semula salah. Meskipun sekali sebuah hipotesis telah

dibentuk, dalam kebanyakan kasus sangat sulit untuk mengetahui bahwa dugaan itu

merupakan sumber malapetaka. Apabila suatu rancangan terbukti sulit, maka upaya

harus dibuat dengan mempertanyakan pada kerangka dasar dari seluruh struktur peta.

a. Kategori-kategori yang Konsisten

Tidak peduli tipe peta apa yang diurusi, ada beberapa aturan yang dapat

digunakan. Pokok bahasan harus dibagi menjadi kelompok-kelompok atau

kategori-kategori yang serupa; misalnya, semua kenampakan perairan harus

didaftar dan mendapat perlakuan sebagai suatu unsur dalam peta; semua sub

bagian yang diinginkan dalam suatu kategori harus ditempatkan dalam tata urutan.

Hal ini penting untuk dilaksanakan secara sistematik, dan dengan demikian tak

akan ada satupun kenampakan yang secara visual tidak ada hubungannya dengan

kategori utamanya. Dalam peta jalan (lalu-lintas) misalnya, semua simbol yang

menggambarkan kenampakan-kenampakan yang berkaitan dengan jalan harus

dikelompokkan, sehingga jumlah keseluruhan informasi mengenai jalan jelas

kelihatan, dan ketetapan membuat sub kelompok yang sesuai dapat dilakukan.

Dalam peta yang mempunyai warna beraneka macam, kelompok utama isianya

biasanya ditangani dengan menggunakan warna-warna khusus. Walaupun

demikian tidak mungkin atau tidak dikehendaki untuk menggambarkan semua sub

kelompok dalam satu warna, harus ada pernyataan unsur grafik yang

menggambarkan keseluruhan.

b. Bentuk-bentuk Dasar

Reaksi pertama dari setiap pemakai peta adalah mengidentifikasi keadaan fisik

wilayah yang tercakup dalam peta untuk menentukan “di mana ia terdapat”. Bagi

pemakai peta yang telah berpengalaman, ia akan memanfaatkan semua petunjuk

yang diberikan oleh tata susunan daratan dan perairan, relief, tempat-tempat

pemukiman, dan menyesuaikan pemikirannya dengan skala. Bagi pemakai peta

yang tak berpengalaman tak akan mudah menyesuaikan diri dengan skala, dan

mungkin tak memahami arti penting berbagai petunjuk yang tersajikan. Aspek

orientasi ini bergantung sebagian besar pada pengenalan bentuk-bentuk

Page 36: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 7

kenampakan topografi utama. Hal ini dapat dicapai secara mudah dengan

membuat perbedaan visual yang jelas antara daratan dan perairan, sebab hal ini

merupakan perbedaan utama yang terdapat dalam bentang alam. Manakala

dimungkinkan, perbedaan ini harus dinyatakan dengan suatu perbedaan warna

permukaan dan bukan hanya pola garisnya saja. Sehubungan dengan itu, warna

permukaan menunjukkan setiap perbedaan wilayah yang ditimbulkan oleh

penggunaan warna pada setiap bentuk yang ada di seluruh permukaan. Ini

mencakup pula variasi warna abu-abu maupun variasi lainnya dalam warna,

ketercahayaan, dan kejenuhan.

Untuk wilayah kecil dengan berskala besar mungkin dapat terjadi bahwa

pembagian secara garis besar itu tidak akan terdapat dalam peta. Dalam kasus

semacam itu tak akan terdapat dalam peta. Dalam kasus semacam itu kontras

utama lain pada bentang alam perlu diberi penekanan; misalnya, dalam sebuah

kawasan pembangunan, yaitu dengan pembedaan antara wilayah yang dibangun

dan yang berupa tanah kosong. Pengenalan bentuk paling mudah ditentukan

dengan cara pemisahan permukaan secara visual dalam wilayah-wilayah yang

berbeda. Pembedaan ini tidak perlu disertai kekontrasan yang kuat; dalam banyak

hal dengan sedikit pengubahan warna permukaan sudah mencukupi, sebab mata

dengan sangat efisien dapat menangkap perbedaan-perbedaan itu. Penambahan

suatu kesan warna yang amat pucat untuk suatu perairan terbuka umumnya sudah

mencukupi untuk menghasilkan gambaran garis besar permukaan daratan.

c. Pengurangan/Reduksi Gambar Garis

Penggunaan warna permukaan dalam hubungannya dengan bentuk-bentuk global

terkait dengan aturan dasar yang lain. Dalam kebanyakan peta, sebagian besar

informasi ditampilkan dengan simbol-simbol garis. Dalam kenyataan banyak peta

yang hampir seluruhnya tersusun dari gambar-gambar garis. Pola-pola garis yang

sangat banyak dan bercampur baur merupakan unsur-unsur yang paling sulit bagi

pemakai peta untuk menguraikannya dan mendapatkan informasi dari pola simbol

itu. Oleh sebab itu, akan sangat baik untuk melakukan pengurangan gambar garis

sejauh mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan memisahkan berbagai wilayah

dengan menggunakan warna permukaan sebagai pengganti pemakaian garis-garis

pembatas. Maka prosedur yang ditunjuk di atas juga berkaitan dengan

pengurangan kerumitan gambar garis. Hal ini bertalian pula aturan mengenai

intensitas warna wilayah. Apabila wilayah digambarkan dengan warna-warna gelap

atau sangat jenuh maka jelas bahwa gambar garis perlu sesuai ketebalannya agar

cukup kontras. Dengan demikian penggunaan kesan warna muda dan warna-

Page 37: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 8

warna pucat perlu sedapat mungkin dipertimbangkan penggunaannya dalam

rancangan dasar. Bilamana suatu wilayah ditentukan dengan suatu perubahan

dalam warna permukaan, maka setiap garis pembatas, sekiranya tercakup juga

dalam penggambaran, haruslah berupa garis halus. Hal ini disebabkan ia hanya

bertugas mempertajam bagian tepi atau pun merupakan garis peralihan, dan bukan

satu-satunya bukti visual pembagian wilayah-wilayah.

Pengurangan gambar garis yang kompleks

dengan menggunakan warna permukaan

Apabila wilayah itu cukup kecil dan memiliki bentuk yang rumit, maka penampilan

garis-garis halus untuk mempertajam tepi akan meningkatkan kejelasannya.

d. Penggunaan Warna Putih

Apabila prosedur ini digunakan maka ada pula konsekuensi-konsekuensinya. Yang

paling penting terletak dalam hal perlakuan umum permukaan kertas putih yang tak

tercetak. Secara sederhana ini dapat dipandang sebagai suatu latar belakang

“kosong”, yang sementara ini hanya merupakan hal yang tidak penting. Namun

dalam banyak peta, bila warna wilayah tersusun secara layak, maka warna putih

dapat dipakai sebagai bagian dari perbendaharaan grafik, baik dengan

mempertahankan wilayah tertentu itu hanya berwarna putih, atau pun untuk

memanfaatkan kekontrasannya dengan warna-warna lain. Misalnya, beberapa peta

topografi yang memakai warna permukaan secara meluas menggunakan jalan

yang berwarna “putih” sebagai bagian dari klasifikasi jalan. Dalam hal ini terdapat

perbedaan besar antara jenis hipotesis rancangan yang dengan sengaja

menggunakan warna permukaan dan warna putih, dengan hipotesis rancangan

yang membayangkan suatu gambar garis dan kemudian menambah dengan

sejumlah warna terbatas warna permukaan untuk simbol-simbol wilayah tertentu.

Dalam banyak hal, kebutuhan nyata akan lebih banyak warna bukanlah berpangkal

dari rumitnya informasi peta, tetapi dari tidak adanya kemampuan kartografis untuk

Page 38: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 9

memanfaatkan pelukis yang ada secara efektif. Kebanyakan pemecahan masalah-

masalah ini didasarkan pada penanganan kondisi wilayah.

e. Subjek dan Latar Belakang

Perbedaan antara penggunaan gambar-gambar garis dan gambar-gambar wilayah

dapat dipakai pula untuk menunjukkan hubungan isi peta yang utama. Dalam suatu

peta subjek khusus, bila informasi yang digambarkan pada latar depan terdiri

terutama dari simbol-simbol titik dan garis, maka kekontrasan dapat dengan mudah

didapatkan dengan sejauh mungkin memanfaatkan perbedaan-perbedaan warna

wilayah sebagai latar belakang.

a. Latar depan gambar garis, warna sebagai latar belakang

b. Latar depan gambar wilayah, garis sebagai latar belakang

Misalnya, bila informasi utama terdiri dari pola-pola garis seperti garis isotermis,

maka latar belakangnya harus dirancang demikian rupa sehingga bagian-bagian

garis besar topografis digambarkan dengan variasi warna dan kesan-kesan warna.

Sebaliknya, bila gambar yang dominan terdiri atas serangkaian wilayah-wilayah

berwarna, maka relief permukaan tanah harus ditunjukkan dengan pola-pola garis,

seperti garis-garis kontur.

f. Penyebaran Tumpang-Tindih

Sebagai kelanjutan hal tersebut di atas, suatu situasi yang sulit akan timbul apabila

lebih dari unsur isi peta itu membutuhkan sejumlah kelas yang tersebar pada

wilayah dan digambarkan dengan perubahan dalam warna, ketercahayaan, atau

kejenuhan. Apabila sub kelompok tersebut digambarkan dengan variasi dalam

warna misalnya, maka dua macam penyebaran akan tampak bertentangan, dan

warna-warna yang jelas akan berubah. Ini akan terjadi misalnya, kalau terdapat

beberapa kategori vegetasi atau penggunaan tanah, dan juga kesan-kesan warna

hipsometrik akan dipakai untuk seluruh permukaan. Dalam situasi yang demikian,

maka perlu dipakai cara yang memanfaatkan kekontrasan antara kesan warna dan

Page 39: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 10

tekstur. Jika satu penyebaran digambarkan dengan variasi dalam warna, yang

mungkin dinyatakan sebagai beberapa kesan warna dalam satu warna atau lebih,

maka penyebaran lainnya harus ditunjukkan dengan variasi dalam tekstur, yaitu

menggunakan pola-pola titik dan garis secara memadai dengan berbagai latar

belakang warna intensitas yang berbeda, sehingga dengan demikian kesan yang

membingungkan dapat dihindarkan.

Pengurangan gambar garis yang kompleks dengan menggunakan warna

permukaan

g. Penekanan

Penggunaan kontras dalam warna harus dihubungkan dengan kenampakan-

kenampakan visual yang dominan dan cukup penting. Dalam hal ini, warna-warna

paling menonjol harus digunakan secara hemat agar tetap menarik. Misalnya, bila

warna merah dipakai berlebihan, maka nilai penekanannya akan berkurang. Hal ini

sangat penting untuk menjamin agar unsur-unsur dominan yang kecil dalam

keluasan wilayah yaitu hanya memberikan kenampakan gambar yang kecil pada

mata tampak dalam warna yang betul-betul jenuh, sehingga akan dapat

memberikan kenampakan yang cukup kontras terhadap kenampakan-kenampakan

lainnya. Warna merah, jingga, dan ungu adalah warna-warna yang bermanfaat

untuk penekanan, terutama bila kenampakan-kenampakan terdapat ukuran kecil,

tetapi hanya akan menjadi efektif pada warna latar belakang yang relatif muda dan

tidak jenuh. Kontras-kontras utama secara visual perlu dipakai untuk hal-hal yang

tidak serupa, dan bukan untuk sub-sub kelompok dalam hal yang sama.

Sepanjang pengembangan perancangan, harus disertai pertimbangan seksama

mengenai perbedaan-perbedaan yang dapat terlihat dan pengaruh satu simbol

terhadap lainnya. Sebelum rancangan akhirnya ditetapkan bagi suatu spesifikasi, ia

harus diuji terhadap kemungkinan kombinasi serta pengaturan-pengaturan

susunan simbol. Pembentukan seperangkat simbol-simbol grafik individual,

khususnya bila setiap warna wilayah ditangani secara terpisah sebagai unit yang

simetris seperti dalam penjelasan mengenai simbol-simbol, jarang dapat dilakukan

dengan mengantisipasi pengaruh simbol-simbol itu dalam peta. Meskipun warna

kuning pucat mungkin dapat terlihat bila ia diperkecil sampai beberapa milimiter

persegi dengan berbagai garis-garis berwarna terletak di atasnya. Imajinasi ahli

Page 40: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 11

kartografi akan diuji terutama dalam kemampuan melihat hubungan simbol-simbol

yang beraneka ragam dalam penataan-penataan yang berbeda-beda, dan hal ini

hanya dapat dicapai dengan tetap terus mempertimbangkan rancangan sebagai

suatu keseluruhan.

3.5 KETINGGIAN

Ketinggian suatu titik tertentu, menunjukkan kenyataan bahwa ia dapat diukur, dapat

dipandang sebagai atribut titik tersebut, yang dinyatakan dalam bentuk angka. Karena

informasi angka pada peta merupakan salah satu perluasan bentuk simbol grafik,

tampil dengan mengambil ruang di sekitarnya, maka ia hanya diperuntukkan bagi

sejumlah terbatas titik-titik penting yang benar-benar telah terseleksi. Pada setiap

skala, seleksi mengenai informasi ketinggian ini merupakan bagian penting dari peta

topografi. Perlu diingat bahwa meskipun titik-titik tinggi, seperti puncak-puncak gunung,

merupakan suatu pilihan yang jelas, mungkin sama perlunya untuk mencakup

informasi lokasi-lokasi lain, seperti jalan sempit yang melintas pegunungan,

pemukiman, dan bagian-bagian rendah (depresi). Informasi mengenai ketinggian

absolut sangat penting dalam tiga tipe utama peta, yaitu : peta pelayaran, peta

penerbangan, dan peta-peta perekayasaan yang berskala besar. Dalam peta-peta

tersebut, informasi mengenai ketinggian dan kedalaman merupakan bagian isi peta

yang bersifat sangat menentukan, dan oleh sebab itu memegang peranan yang lebih

penting dalam penggambaran relief.

a. Kontur

Di samping ketinggian-ketinggian tempat tertentu tersebut, ketinggian permukaan

daratan lainnya digambarkan menurut klasifikasi, yaitu dengan membaginya ke

dalam suatu seri wilayah yang ditentukan berdasarkan tingkat-tingkat

ketinggiannya. Garis-garis pembagi kelas-kelas wilayah itu disebut “kontur”, yaitu

garis-garis yang mempunyai ketinggian sama dalam kaitannya dengan garis dasar

peta. Meskipun garis kontur apabila selengkapnya diukur adalah merupakan suatu

garis yang mempunyai nilai tetap, fungsinya bersifat kolektif; artinya garis-garis

kontur tersebut merupakan alat untuk menggambarkan ketinggian setiap titik pada

peta yang terdapat dalam batas-batas kelas tertentu.

b. Jarak Antara (Interval) Kontur

Ukuran setiap tingkat dalam klasifikasi tergantung pada interval vertikal, yaitu jarak

vertikal di antara garis-garis kontur. Agar dapat efektif interval-interval kelas harus

Page 41: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 12

sama, kalau tidak, tidaklah mungkin menghubungkan ukuran pada skala horisontal

dengan ukuran pada ska0000la vertikal. Oleh sebab itu, seleksi interval vertikal

merupakan suatu penetapan dasar dalam menggambarkan ketinggian. Ini

dipengaruhi oleh sifat medan, skala peta, tuntutan kegunaan peta, dan kesulitan

memperoleh informasi.

Bagaimana pun interval kontur, wilayah-wilayah yang memiliki perubahan

ketinggian secara cepat akan memiliki garis-garis kontur yang lebih banyak dalam

jarak tertentu daripada daerah-daerah yang mengalami perubahan ketinggian

secara lambat. Makin besar perbedaan lereng, makin sulit untuk menentukan

interval vertikal secara memuaskan. Suatu interval kontur yang besar mungkin

diperlukan bagi wilayah-wilayah yang mempunyai lereng-lereng curam, di mana

garis-garis kontur relatif masih akan saling berdekatan. Interval besar yang

digunakan untuk wilayah-wilayah yang landai ataupun tak berlereng akan

menghasilkan garis-garis kontur yang saling terpisah jauh yang sulit untuk

menghubungkannya secara visual, dan hanya memiliki suatu kaitan yang tidak

tetap dengan variasi bentuk nyata yang ada di lapangan.

Pemisahan kontur dan lereng

Secara teoritik agaknya diseyogyakan, paling tidak untuk peta topografi yang

berskala besar, untuk menggunakan interval kontur sekecil mungkin agar dapat

memberikan informasi ketinggian secara maksimal. Interval kontur yang kecil

benar-benar diperlukan bagi peta perekayasaan yang digunakan untuk menghitung

isi, dan hal ini biasa terjadi. Dalam berbagai situasi lainnya, intensitas informasi

kontur dibatasi oleh tuntutan penggunaan peta yang nyata, pembiayaan serta

sulitnya memperoleh informasi, dan pengaruh garis-garis kontur atas informasi

peta lainnya.

Kebanyakan penggunaan peta lebih bertalian dengan ketinggian relatif dibanding

dengan ketinggian absolutnya. Perbedaan ketinggian relatif menentukan lereng,

Page 42: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 13

bentuk-bentuk permukaan secara terinci, arah aliran air, dan sebagainya. Pada

peta topografi berskala besar, tipe yang biasa digunakan untuk orientasi (yaitu

yang dipakai di lapangan), suatu interval kontur 10 meter berarti bahwa tiap titik

pada permukaan tanah dapat ditemukan dalam jarak 5 meter, atau separo dari

interval kontur. Dengan kata lain, bila garis-garis kontur yang bersebelahan dengan

suatu titik menunjukkan 30 dan 40 meter, maka tiap titik di antara garis-garis kontur

tersebut dapat ditandai dengan ketinggian sekitar 35 meter; dan ini tidak dapat

memiliki kesalahan lebih dari 5 meter. Hanya pada titik-titik khusus saja yang

agaknya memerlukan informasi yang lebih terinci dari ini. Pada skala-skala yang

lebih kecil, garis kontur digunakan terutama untuk memperoleh pengetahuan

tentang bentuk permukaan wilayah, sehingga ketentuan mengenai ketinggian

absolut menjadi kurang penting, sebab ia bukan merupakan aspek penggunaan

peta biasa. Oleh sebab itu, intensitas pembuatan kontur, yang biasanya

menghabiskan sebagian besar pembiayaan survai, harus ditetapkan dalam

kaitannya dengan kebutuhan minimal, dan bukan dengan kebutuhan maksimalnya.

c. Interval-interval Tambahan

Karena ketetapan mengenai interval vertikal merupakan suatu hasil kompromi,

maka pada situasi-situasi khusus ia harus dimodifikasi ataupun ditambah sampai

beberapa tingkat. Beberapa alternatif pemecahannya ialah dengan menggunakan

interval-interval berbeda untuk wilayah-wilayah topografi yang berlainan, yaitu

dengan menggunakan interval kontur yang tak sama. Cara terakhir hanya dipakai

dalam hubungannya dengan kesan-kesan warna pada skala kecil, yang nanti akan

dikemukakan pada topik tersendiri.

Informasi tambahan dapat berupa dalam dua macam bentuk; kontur-kontur

tambahan (yang sebenarnya yang merupakan kontur-kontur) yang diukur dengan

derajat keseksamaan yang sama sebagai kontur standar. Dengan demikian,

kontur-kontur itu merupakan informasi pada tingkat yang sama. Garis-garis bentuk

(form lines) dapat digambar dari hasil pengamatan di lapangan atau dari hasil

interpelasi yang didasarkan pada kontur standar. Kontur-kontur ini memiliki tingkat

ketepatan yang lebih rendah, oleh karenanya secara visual harus dibedakan dari

kontur-kontur standar. Penggunaan interval vertikal yang berbeda-beda untuk

daerah-daerah yang berlainan biasanya dijumpai pada peta-peta topografi yang

berskala besar dan sedang, yang pemakaiannya mencakup seluruh wilayah

negara atau pun daerah-daerah yang luas. Karena peta-peta semacam itu terdiri

dari seri lembar-lembar yang terpisah, maka dimungkinkan untuk membaginya

menjadi kelompok-kelompok yang bertalian dengan karakteristik topografi utama

Page 43: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 14

wilayah; misalnya, seperti yang telah dibuat dalam seri peta topografi daerah

Perancis.

d. Gambar Kontur

Masalah penggambaran grafik harus mempertimbangkan kualitas informasi yang

dijadikan dasar garis-garis kontur, sifat informasi, perlu pemakai peta untuk

mengenali ketinggian tempat secara individual, serta pengaruh pola kontur pada

simbol-simbol lainnya.

Untuk pembicaraan dalam urutan sebaliknya, pengaruh pola kontur pada simbol-

simbol sangat bervariasi pada berbagai wilayah topografi. Di satu pihak, apabila

hanya terdapat sedikit garis kontur, adanya garis-garis halus yang tak teratur

mungkin sulit untuk dibedakan, sebab adanya simbol-simbol informasi lainnya. Di

lain pihak, garis-garis kontur yang mengelompok rapat akan sangat berpengaruh

pada keseluruhan warna peta, dan mungkin mempersulit pada keseluruhan warna

peta, dan mungkin mempersulit untuk mencakup simbol-simbol lainnya secara

jelas. Akibat-akibat grafik dari hal itu ialah pada daerah dengan relief rendah

khususnya yang berkarakteristik dengan banyak lereng kecil, mungkin memerlukan

kontur tambahan untuk membantu pengenalan polanya. Pada daerah yang

memiliki lereng-lereng curam, perlu untuk menggunakan garis-garis kontur yang

halus guna memperkecil pengaruh yang timbul. Walaupun garis kontur yang lebih

tebal akan menjadikan garis-garis kontur secara individual nampak jelas dalam

peta, namun hal itu akan menimbulkan kesulitan grafik mengingat kontur-kontur

tersebut saling berdekatan.

Meskipun garis-garis kontur sering digunakan secara kolektif untuk memperoleh

kesan umum mengenai bentuk-bentuk permukaan tanah, namun harus tetap dapat

mengidentifikasikan ketinggian-ketinggian daerah secara nyata. Karena secara

grafik tidak mungkin untuk mencakup informasi ini sebagai bagian dari simbol

garis, maka harus ditambah dengan menyelipkan angka-angka kontur. Bagaimana

hal ini dikerjakan akan tergantung pada frekuensi dan arahnya.

e. Pemberian Angka Garis-garis Kontur

Apabila garis-garis kontur digunakan untuk menggambarkan lereng, maka masalah

pertama dalam penggunaan peta biasanya ialah untuk menentukan arah lereng.

Mengingat angka-angka hanya dapat dibaca dalam satu arah, maka ada alasan

untuk menempatkan angka-angka sedemikian rupa sehingga selalu terbaca di

“bagian atas lereng”. Apabila peta diorientasikan di lapangan, maka jika angka-

angka kontur dapat dibaca pada suatu lereng, maka daerah permukaan tanah

Page 44: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 15

menjadi makin tinggi di bagian yang terlebih jauh dari pengamat. Apabila angka-

angka kontur terletak di bagian bawahnya, maka daerah permukaan tanah itu

menjadi menurun. Akibatnya metode ini seringkali dipakai dalam peta-peta yang

sering digunakan untuk di lapangan. Untuk peta-peta berskala kecil, yang biasanya

tidak memiliki orientasi (arah) namun terbaca dalam standar arah baca, ada

kelaziman untuk menjajarkan angka-angka kontur sedekat mungkin dengan arah

baca tanpa mengingat arah lereng.

Frekuensi penomoran kontur harus dipertimbangkan, baik secara mendatar

maupun vertikal. Suatu kontur yang tersendiri mungkin harus terus ditelusuri

hingga dijumpai angka petunjuknya. Dalam pola-pola kontur yang tertutup, sekali

suatu angka tertentu telah terbaca, maka relatif akan mudah untuk menghitung,

baik ke atas maupun ke bawah, hingga mencapai tingkat yang diinginkan pada

suatu lereng tertentu. Untuk daerah semacam itu, pembacaan garis-garis kontur

dibantu dengan menyertakan angka-angka mendatar untuk setiap wilayah lereng

hingga setiap kontur dapat ditentukan secara tepat dengan membacanya dari

angka yang terdekat, dan pada kontur-kontur yang menimbulkan kesulitan

interpretasi selalu diberi angka-angka. Hal ini biasanya menjadi sangat penting

pada perubahan-perubahan dalam lereng serta pada lereng yang terputus-putus.

Pembacaan ketinggian tempat juga dibantu dengan adanya kontur indeks. Dari

namanya menunjukkan bahwa indeks-indeks kontur tersebut membantu membeda-

bedakan kontur-kontur lainnya. Kontur indeks digambarkan dalam garis-garis yang

lebih tebal; oleh sebab itu, lebih mudah untuk membedakan dan menghitungnya.

Dalam praktek biasanya disertakan angka-angka kontur untuk kontur-kontur indeks

pada suatu daerah lereng, dan menambahkan juga angka-angka kontur lain

sampai tingkat tertentu sesuai dengan kebutuhan pemakai peta; seperti yang dapat

diperkirakan sebelumnya oleh ahli kartografi. Kontur indeks juga membantu untuk

menguatkan visualisasi dalam penggambaran kontur. Dengan menampilkan

informasi pada dua tingkat visual, akan membuat lebih mudah membedakan

bentuk-bentuk utama dari yang terinci.

f. Informasi Kontur

Dalam banyak hal juga penting bagi pemakai peta untuk mengetahui ketepatan

informasi kontur suatu peta, yang akan mempengaruhi dalam pemanfaatannya. Hal

ini ditegaskan dengan pernyataan mengenai sifat informasi kontur di pinggir kota.

Perbedaan utama terdapat di antara kontur-kontur yang telah dihasilkan melalui

penelitian, baik dengan ukur tanah maupun dengan pengukuran fotogrametri, seta

kontur-kontur hasil interpelasi dari observasi sejumlah ketinggian tempat-tempat

Page 45: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 16

tertentu. Apabila kedua-duanya tergambar pada peta yang sama, maka akan lebih

baik jika perbedaan itu dinyatakan secara grafik dengan simbol.

Bentuk-bentuk dan angka-angka kontur

Bentuk grafik yang digunakan untuk menggambarkan garis-garis kontur dapat

diatur sebagai berikut. Suatu kontur standar yang diukur harus berupa garis halus

yang kontinyu. Suatu kontur tambahan yang diukur harus berupa garis kontinyu

yang lebih tebal, bisanya dua kali lipat dari ketebalan garis kontur standar. Kontur-

kontur interpelasi, baik yang standar, tambahan (suplemen), ataupun index, harus

merupakan garis yang terputus-putus.

g. Kontur dan Lereng

Dalam situasi yang ekstrim dapat menimbulkan sejumlah kesulitan mengenai

hubungan antara lereng dan kontur, baik dalam kaitannya dengan situasi

kartografis maupun penggunaan peta. Dalam hal yang pertama, karena kontur

harus berupa garis-garis yang dapat terbaca secara jelas, maka ada suatu batas

mengenai jumlahnya yang dapat ditunjukkan dalam suatu jarak datar tertentu. Ini

berarti bahwa untuk daerah karang terjal (cliff) ataupun lereng yang sangat curam

tidak mungkin digambarkan kontur-kontur yang ada. Untuk pemecahannya, kontur

pada kaki serta kontur di bagian puncak lereng harus tergambar, sedangkan

kontur-kontur yang ada di antara keduanya ditiadakan secara progresif. Untuk

suatu karang terjal, kontur bagian atas harus dipertahankan sedang lainnya

dihilangkan.

Eliminasi kontur untuk karang terjal lereng curam

Karena diperlukan adanya dua kontur agar dapat mengetahui ketinggian suatu titik

yang tidak terletak pada garis kontur, maka masalah timbul pada kontur-kontur

yang akhir, yaitu yang melingkungi suatu daerah. Tanpa informasi lain, tidak

mungkin untuk menentukan secara pasti, apakah daerah yang tertutup tersebut

20

10

5

20

10

5

Index

Standard

Tambahan

Page 46: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab III Rancangan Peta

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) III - 17

lebih tinggi atau lebih rendah dibanding dengan yang terdapat pada nilai kontur.

Hal ini biasanya dicontohkan dengan bukti-bukti kecil atau depresi. Hal ini dapat

diatasi dengan menambah angka ketinggian tempat yang ada di dalam lingkungan

kontur, yang dapat diperbandingkan dengan nilai kontur; atau dengan merubah

bentuk kontur. Biasanya hal ini dilakukan dengan cara menambah tanda garis-garis

pendek pada sisi yang lebih rendah dibanding dengan kontur.

Kontur-kontur tertutup

h. Kontur dan Warna

Gambar kontur memberikan karakteristik suatu unsur tertentu dari permukaan

bumi, yaitu ketinggiannya. Walau demikian, ia dapat pula diklasifikasikan sebagai

termasuk salah satu kelompok besar atau kelas yang membedakan unsur-unsur

keadaan alami utama. Akibatnya, dalam praktek biasa dijumpai pada banyak peta

yang mencakup penggambaran relief pembuatan warna kontur yang berbeda

dalam hubungannya dengan klasifikasi permukaan bumi. Kebanyakan garis kontur

ditunjukkan dalam warna coklat yang secara umum menggambarkan sifat warna

tanah.

Mungkin juga garis-garis kontur digambarkan dalam warna yang lain, seperti warna

hitam dan biru, tergantung pada sifat permukaan bumi. Hitam biasa digunakan

untuk menunjuk batuan, dan biru tergantung pada sifat permukaan bumi. Hitam

biasa digunakan untuk menunjukkan batuan, dan biru dipakai untuk medan es atau

salju abadi. Terlepas dari pertimbangan-pertimbangan dalam tata ukuran warna,

seperti warna harus mempunyai derajat keseimbangan, sebab garis-garis kontur itu

harus bersinambungan dan kesinambungan itu harus nampak secara visual. Ini

merupakan alasan lain untuk menentukan warna-warna yang dipakai dalam

mencetak sebuah peta dalam hubungannya dengan kebutuhan simbol-simbol titik

dan simbol-simbol garis. Dalam berbagai hal pemakaian warna hitam merupakan

cara penggambaran salah, sebab warna hitam diperuntukkan bagi rincian

planimetrik kenampakan-kenampakan yang bersifat kultural. Tetapi untuk garis-

garis halus, diperlukan warna yang secara visual nampak kontras. Apabila warna

hijau digunakan untuk vegetasi dan warna merah untuk penekanan, maka hanya

tinggal satu kemungkinan warna netral, yaitu hitam. Dalam teori, akan lebih baik

dengan warna coklat, tetapi hal ini berarti memperkenalkan warna cetak yang lain

untuk memperoleh suatu hasil pengaruh yang sangat kecil. Namun pemakaian

warna hitam untuk garis kontur pada daerah batuan juga mempengaruhi warna

coklat yang terpilih untuk garis kontur lainnya.

Page 47: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 1

BAB IV SKALA, LEGENDA, DAN SITE PLAN

4.1 SKALA GAMBAR

Skala adalah perbandingan ukuran di gambar dengan ukuran sebenarnya

di lapangan. Untuk ilmu bangunan, dapat digunakan gambar dengan

skala:

1 : 5

1 : 10

1 : 20

1 : 50

1 : 100

1 : 200

1 : 500

1 : 1000

Untuk pembuatan peta, skala gambar yang digunakan adalah 1 : 500 dan

seterusnya hingga 1 : 50.000.

Sedangkan penggunaan skala untuk masing-masing jenis dan fungsi

gambar adalah :

Gambar situasi menggunakan skala 1 : 500, 1 : 1000

Gambar konstruksi menggunakan skala 1 : 200, 1 : 100, 1 : 50

Gambar detail menggunakan skala 1 : 20, 1 : 10, 1 : 5

4.2 LEGENDA

Tanda-tanda untuk Gambar Ukur pada peta-peta yang tersebut berikut

hanya berlaku untuk perbandingan (skala) di bawah 1 : 2500 (1 : 100, 1 :

200, 1 : 250, 1 : 500, 1 : 1000 dan 1 : 2000).

Untuk perbandingan dari 1 : 2500 ke atas (1 : 1250), 1 : 2500, 1 : 10.000,

1 : 25.000, 1 : 50.000 dan sebagainya) terlebih baik pakailah Legenda

Topografi.

Page 48: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 2

Pada Gambar

Ukur Titik-Titik Ukur Pada Peta

Titik tetap dari jaring segitiga, P =

Primair, S = Sekundari, T = Tertair,

Q = Quartair. T17 digambar hitam

dan digambar merah.

Titik perantaraan tetap baru, dibuat

dengan cara ke muka atau cara ke

belakang dari batu atau dari beton.

T.p. 19 digambar hitam dan

digambar merah.

Idem tidak tetap baru, dari kayu

atau dari bambu.

Titik polygon dari batu atau beton

warna merah.

Idem dari besi (pipa atau besi

masief) warna biru.

Idem dari kayu atau bambu (bersifat

sementara) warna hitam.

Page 49: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 3

Pada Gambar

Ukur Garis-Garis Ukur Pada Peta

Garis ukur (garis konstruksi) lebih

tipis dari garis polygon.

Garis perpanjangan (p) lebih pendek

dan tipis dari garis ukur.

Garis tegak lurus, (t) lebih pendek

dari garis perpanjangan

Garis perpanjangan (p) ; setengah

panah merah sedapat mungkin di

sudut yang lancip.

Garis tegak lurus, dikira-kira atau

disikukan dengan buku (portepel).

(tidak diberi tanda)

Garis tegak lurus dengan prisma

atau siku-siku besar dari kayu

(pakai tanda siku) dengan merah.

Garis tegak lurus dibuat dengan

teropong (theodolisi) (tanda siku

berganda) dengan merah.

Garis tegak lurus (t) garis

perpanjangan (P).

Perpanjangan dari suatu garis

ukur (polygon) diberi tanda

panah merah.

Batas atau pagar lurus

berpotongan dengan garis ukur

diberi tanda merah setengah

oval.

Page 50: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 4

Pada Gambar

Ukur Angka-Angka Ukur Pada Peta

153,90

Angka ukur biasa ditulis pada

Gambar Ukur di tempat pengukuran

(terrain) dengan potlot (H3) dan di

kantor atau di rumah, hari itu juga

harus ditinta (pada gambar hitam) di

atas, di bawah atau di sebelahnya

angka potlot tadi sehingga angka

potlot dan tinta dua-dua dapat

terang dibaca. Dalam peta angka-

angka ukur tidak ditulis.

Ang

ka-a

ng

ka u

kur p

ada p

eta

tidak d

itulis (ju

ga tid

ak d

engan p

otlo

t)

129,40

129,40

Angka ukur yang diukur dua kali

harus ditulis dua kali pula.

129,40 (c)

Idem tetapi yang kedua kalinya

diukur oleh orang lain. Diberi tanda

(c) merah di belakangnya.

207,15

Angka akhir dari suatu garis ukur

atau polygon diukur dengan pita

ukur (tidak begitu teliti), dicoret dua

hitam di bawahnya.

271,14

Idem, diukur dengan pegas ukur

(teliti), dicoret dua merah di

bawahnya.

Page 51: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 5

Pada Gambar

Ukur Angka-Angka Ukur Pada Peta

87,31

Angka jarak dari suatu titik utama,

dicoret satu di bawahnya dengan

hitam atau merah, tergantung dari

alat ukur yang dipergunakan.

Dengan pita ukur dicoret hitam, dan

dengan pegas ukur dicoret merah di

bawahnya.

Ang

ka-a

ng

ka u

kur p

ada p

eta

tidak d

itulis (ju

ga tid

ak d

engan p

otlo

t)

12,70

82,30

89,40

Sesuatu angka ukur yang diukur

kembali oleh orang lain (veri ficatie)

ditulis merah, coret satu atau dua

merah atau hitam di bawahnya

sama halnya seperti di atas,

tergantung dari alat ukur yang

dipergunakan.

Angka ukur dari garis miring

(hyoptenusa) atau diagonal atau

garis kontrol yang mengukur dan

merah kalau diukur oleh orang lain

kembali.

(15,21)

Jarak dari batas pekarangan

(perceel) diberi dari dan ke mana

diukur.

(-) Idem kalau tidak dapat diukur.

Kalau sudut miringnya lebih besar

dari T0 lebih baik tentukan jarak itu

secara trigonometris (kalau tidak

dapat jarak horizontal itu diukur

dengan cara dipotong-potong).

<26,31>

Page 52: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 6

Pada Gambar

Ukur Angka-Angka Ukur Pada Peta

Mengukur dengan rambu (afstand

meter baak) dalam keadaan luar

biasa tempo-tempo suatu jarak dari

ukuran detail diukur dengan cara

potis dengan rambu (baak). Ini

hanya dikerjakan kalau jarak yang

dikehendaki tidak begitu teliti, dan

sedapat mungkin jangan dilakukan.

Kalau terpaksa, maka ukurlah jarak

itu paling sedikit 4 kali dengan

rambu, sudut miring diukur pulang

balik, dan ditulis biru. Sudut

(horizontal) dari polygon ditulis

dengan merah. Kalau mengukurnya

mempergunakan formulir untuk

sudut-sudut dan jarak-jarak optis,

pengukuran (angka ukur) tidak perlu

digambar lagi pada gambar ukur,

cukup ditulis dalam formulir saja.

Pada Gambar

Ukur BATAS PEKARANGAN (Perceel) Pada Peta

Batas pekarangan harus diukur

jaraknya, dan diberi tanda yaitu

untuk :

Pagar bambu = p.b.

Pagar papan = p.p.

Pagar kawat = p.k.

Pagar duri tiang kayu atau bambu =

k.d.k.

Page 53: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 7

Pada Gambar

Ukur BATAS PEKARANGAN (Perceel) Pada Peta

Pagar duri tiang besi = k.d.b.

Pagar duri tiang tembok atau beton

= k.d.t.

Gulungan atau pematang = g.l.

Batas dibuat batu kali yang disusun

rapat. Dibuat biasanya kalau dua

pekarangan berlainan tingginya.

Batas pekarangan tidak berpagar.

Batas dari : Kampung (hijau),

Kawedanan (ungu), Karesidenan

(jingga), Propinsi (merah muda).

Pada Gambar

Ukur

TEMBOK PEKARANGAN

(Perceel) Pada Peta

Pinggir jalan, selokan, tangga dan

lain-lain yang terbuat dari batu

(plesteran) tanda menunjukkan

sebelah mana yang ditembok.

Tembok pada skala 1:250 atau lebih

kecil (1:250, 1:200, 1:100, 1:50).

Tebal tembok ditulis di dalamnya,

diarsir dengan merah miring-miring

450 antara. Pada gambar ukur

digambar lebih besar dari

semestinya (tidak menurut skala).

Pada peta digambar menurut skala.

Page 54: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 8

Pada Gambar

Ukur

TEMBOK PEKARANGAN

(Perceel) Pada Peta

Idem kalau salah satu sisi menjadi

batas pekarangan. Batas

pekarangan selamanya digambar

dengan tinta hitam, atau pada

gambar ukur digambar lebih tebal

dari sisi yang lain.

Idem pada skala lebih besar dari

1:250, (1:500, 1:1000, 1:2000).

Batas pekarangan melalui tengah-

tengah tembok pada skala 1:250

atau lebih kecil.

Idem pada skala lebih besar dari

1:250

Batas pekarangan melalui tembok

rangkap, pada skala lebih kecil dari

1:250, batas digambar dengan tinta

hitam, atau pada gambar ukur

digambar lebih tebal dari sisi yang

lain.

Idem pada skala lebih besar dari

1:250

Batas pekarangan tidak melalui

tengah-tengah tembok pada skala

1:250 atau lebih kecil.

Idem pada skala lebih besar dari

1:250.

Page 55: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 9

Pada Gambar

Ukur TUGU (PILAR) DAN JEMBATAN Pada Peta

Tugu besar dari (0,40 m) digambar

dan diarsir dengan merah.

Tugu kecil dari batu (0,40 m)

digambar dan diarsir atau

seluruhnya dengan merah.

Tugu batu alam (dipahat), besar

dan kecil, digambar dengan merah.

Besi batas besar ( 0,0 m) digambar

dengan biru.

Besi batas kecil (0,0 m) digambar

dengan biru.

[B.M. 235]

Piket, pancang tembok atau patok

besar, digambar dan diarsir dengan

hitam (0,10 m).nomor piket ditulis

dengan hitam.

[B.M. 235]

Idem, kecil (0,10 m) digambar

dengan hitam.

Piket Hektometer, dan Kilometer

dari D.K.A. atau P.U. (salah satu

sudut harus menghadap ke as jalan

(kereta api).

Piket tanda pengkolan dari D.K.A.

Pada gambar diukur : Digambar

hitam, dan semua tulisan yang

tertulis pada papan piket itu ditulis di

sebelahnya.

Pada peta : Tulisan ini tidak dibuat.

[F.T. 54]

[F.T. 54]

Page 56: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 10

Pada Gambar

Ukur TUGU (PILAR) DAN JEMBATAN Pada Peta

Jembatan batu, diarsir dengan

merah, atau digambar seluruhnya

dengan merah.

Jembatan kayu, digambar hitam.

Jembatan bambu, digambar hitam.

Jembatan besi, digambar hitam

dengan diagonal biru.

Pengkolan untuk memuat dan

membongkar barang-barang D.K.A.

atau pelabuhan dari batu atau

beton, digambar hitam dengan

diagonal merah.

Idem dari kayu, digambar hitam

dengan diagonal hitam.

Idem dari besi, digambar hitam

dengan diagonal biru.

Pada Gambar

Ukur RUMAH-RUMAHAN Pada Peta

Rumah batu atau beton (gedung).

Gambar Ukur : Pinggir garis merah

tipis (vermiljoen) dan arsir rangkap

(miring + 450) lebar + 2 mm dengan

potlot H/3.

Peta : Pinggir garis merah tipis

(vermiljoen) dan dicat merah muda

(carmyn) tipis sekali. Atap : dari

beton = (B).

Page 57: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 11

Pada Gambar

Ukur RUMAH-RUMAHAN Pada Peta

Rumah kayu lantai batu (ubin atau

beton). Atap Genteng = (G).

Gambar Ukur : Pinggir dengan tinta

hitam tipis dan arsiran dengan potlot

seperti di atas.

Peta : Pinggir merah (vermiljoen)

seperti di atas dan dicat tipis

dengan kuning muda.

Rumah kayu lantai tanah atau

rumah panggung. Atap dari ijuk = (I)

Gambar Ukur : Pinggir dengan tinta

hitam tipis, dan arsiran dengan

potlot seperti di atas.

Peta : Pinggir merah (vermiljoen)

seperti di atas dan dicat tipis

dengan kuning muda.

Rumah bambu lantai batu (ubin

atau beton). Atap seng (zeng) = (Z).

Rumah bambu lantai tanah atau

rumah panggung. Atap dari alang-

alang, atap, aren = (A).

Page 58: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 12

Pada Gambar

Ukur RUMAH-RUMAHAN Pada Peta

Rumah seng (zeng) lantai batu

(ubin atau beton). Pinggir garis

merah (vermiljoen) tipis. Dengan

arsiran horizontal antara + 2 mm

dan vertikal +4 mm dengan biru

(cobald). Atap dari Sirap = (S).

Rumah seng lantai tanah rumah

pangung. Pinggir garis hitam tipis

dan arsiran seperti di atas Atap

seng (zeng) = (Z).

Perhatian :

Kalau rumah terlalu besar untuk diarsir bolehlah arsiran-arsiran tersebut di atas

gambar hanya + 2 cm, keliling rumah. Panjang keliling rumah harus diukur

sungguhpun panjangnya itu dapat dihitung dari garis-garis perpanjangan atau

garis-garis tegak lurus. Demikian pula rumah tersebut tidak dapat dianggap siku

(900), jadi tiap-tiap sudut rumah harus dapat digambar dari garis-garis ukur

(garis konstruksi). Kalau sudut rumah terlihat nyata dengan mata tidak siku

diberi tanda titik siku dengan merah, yaitu :

Untuk sudut lancip

Untuk sudut tumpul

Page 59: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 13

Pada Gambar

Ukur JALAN Pada Peta

Jalan besar diperkeras dan diaspal.

Nama jalan ditulis hitam dan

dikurung dengan tanda, kalau nama

itu diambil dari papan nama di

pinggir jalan.

Jalan besar diperkeras tidak diaspal.

Jalan tidak diperkeras dan tidak

diaspal

Kalau jalan berpinggir batu (trottoir,

tangga batu atau kaki lima dari

gedung) diberi tanda dengan merah-

merah membelakangi ke tengah

jalan. Pinggir jalan digambar seperti

di atas dengan merah.

Jalan setapak (Voedpad).

Jalan Kereta Api (D.K.A.) atau tram

(lebih tebal dari garis polygon).

Sungguhpun yang diukur rail kereta

api, tetapi yang digambar hanya

asnya saja. Polygon (garis ukur)

sedapat mungkin sejajar dengan rail

D.K.A.

Batas tanah yang dipergunakan

oleh Jawatan Pemerintah untuk

kepentingan umum (D.K.A., Irigasi,

Listrik dan lain-lain)

(onteigeuninggrens).

As dari jalan kawat arus tinggi

(hhogspanningskabel).

Page 60: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 14

Pada Gambar

Ukur

SUNGAI, SELOKAN dan

sebagainya Pada Peta

Pinggir sungai, selokan, danau, dan

sebagainya dibuat dari batu atau

bahan digambar dengan merah.

Kalau pinggir dari tanah, tumpukan

(susunan) batu atau sasak,

digambar biru.

Tiap-tiap sungai, selokan dan

sebagainya harus diberi tanda arah

mengalirnya air, dan nama dari

sungai atau selokan itu, digambar

dengan biru.

Tanda untuk selokan dan lain-lain

yang tidak diketahui arah air

mengalirnya, digambar dengan biru.

Pinggir Laut

Danau (Situ)

Terusan air, selokan dan

sebagainya, yang melalui

terowongan atau yang tertutup di

atasnya.

Page 61: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 15

Pada Gambar

Ukur

SUNGAI, SELOKAN dan

sebagainya Pada Peta

Terusan air, selokan, dan

sebagainya, yang diukur pinggir

atasnya.

Idem pakai tanggul.

Pipa minyak pada a di atas tanah,

dan pada b di dalam tanah.

Contoh-contoh mengukur

Mengukur dekat jalan kereta api

Buatlah polygon sedapat mungkin sejajar dengan as D.K.A. yang harus diukur

ialah : tanda hectometer, tanda pengkolan, jembatan, pekarangan (perceel) kiri

kanan as D.K.A. rumah dan lain-lain.

4.3 SITE PLAN (RENCANA TATA LETAK LAPANGAN)

a. Umum

Supaya terkoordinasi dan terintegrasi secara efisien dan efektif semua

komponen-komponen sarana dan prasarana yang menjadi bagian dari

pekerjaan persiapan proyek untuk menunjang kelancaran pelaksanaan

pekerjaan konstruksi, bangunan-bangunan sementara proyek dengan

nienggunakan sumber daya secara optimal, perlu dibuat konsep site

plan atau tata letak lapangan.

Di dalam menyiapkan suatu site plan harus berpijak dan mengacu pada :

1. Volume dari pekerjaan-pekerjaan yang dominan seperti dalam :

pekerjaan galian

pekerjaan timbunan

pekerjaan grouting

pekerjaan beton

Page 62: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 16

pekerjaan §tell structure

pekerjaan pembesian

pekerjaan bekisting

pekerjaan pengeboran terowongan

pekerjaan sarana dan prasarana jalan kerja

2. Waktu yang efektif untuk membawa material-material dari storage

area (borrow area) ke proyek dan diusahakan melalui jalan/ jarak

yang terpendek.

3. Lokasi general office dan ware house sedekat mungkin ke pintu utama

proyek supaya gampang dicari pihak luar / pihak ketiga dan juga

supaya lebih mudah mengamankan proyek dari pihak yang tidak

bertanggung jawab.

4. Bilamana area untuk ware house storage tidak memungkinkan di

dalam lokasi proyek, maka diusahakan pada lokasi yang dekat

dengan proyek.

5. Metode-metode pelaksanaan untuk pekerjaan yang dominan menjadi

dasar analisa teknis yang utama untuk didapatkan koordinasi kerja

dan ter-integrated item-item pekerjaan satu sama lain pada waktu

pelaksanaan pekerjaan di lapangan sesuai mutu, waktu dan biaya

yang telah ditetapkan.

6. Laboratorium untuk testing dan pengontrolan kualitas untuk

pekerjaan menjadi salah satu kunci keberhasilan tercapainya mutu

yang ditetapkan oleh spesifikasi teknik.

7. Mengacu pada kriteria-kriteria diterima site plan oleh pengawas

lapangan atau oleh bowher dengan memperhatikan prosedur dan

proses mutu pelaksanaan konstruksi seperti berikut.

8. Mengacu pada organisasi site proyek yang diperlukan

b. Survei lapangan

1. Sumber air kerja

o disediakan atau tidak

o membuat sumur

o menggunakan air sungai

Page 63: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 17

o menggunakan PAM

o jarak sumber air kerja

2. Listrik

o menggunakan fasilitas PLN

o mengusahakan sendiri (genset)

3. Tenaga Kerja

o didapat dari daerah sekitar job site

o mendatangkan dari luar

o akomodasi yang diperlukan

o perlu ijin khusus / tidak

o perlu biaya khusus untuk jalan / tidak

4. Keadaan cuaca di site

o terang / kadang-kadang hujan / hujan terus menerus

o diperlukan data curah hrijan dari Radar; Meteorologi dan Geofisika

setempat

5. Data penyelidik tanah (sondir, boring loc isb)

o Jika tidak disertakan dalam dokumen tender, perlu ditanyakan ke

konsultan

o Perlu diketahui jenis tanah yang akan digali yang terlihat dari luar

(batu,

o tanah keras, dsb)

o Data air tanah (elevasi dan sifat air tanah)

6. Quarry Borrow Area

o disediakan atau mencari sendiri

o jika disediakan, apakah sudah memenuhi persyaratan teknis

(dilakukan test)

o ada berapa quarry / borrow area

o lokasi quarry (gunung / sungai / tanah datar / belukar) - jarak site

o jenis batuan / pasir / tanah timbun

o jalan menuju quarry / borrow area (ada, membuat baru, perlu

diperbaiki, perlu diperlebar, perlu membuat jembatan sementara,

perlu memperbaiki yang sudah ada) dan lain-lain

o apakah perlu ada biaya pembebasan tanah

Page 64: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 18

o transpor material ke site (truck, dump truck, dipikul)

o biaya retribusi material (royalti) per m2.

o Bagaimana penernpatan alat-alat quarry / borrow area (bila

diperlukan)

o Cara pengambilan material (diledakkan, membeli dari leveransir,

membeli dari masyarakat setempat, mengambil di lokasi)

7. Survei harga bahan lokal

o ada / tidak ada pabrik kayu balok, papan, plywood

o pembayaran untuk kayu (kontan/tidak)

o harga bahan / Kayu loco di pabrik I dilokasi proyek

o harga pasir batu, split, tanah urug di lokasi pengambilan dan sampai

dengan

o di lokasi proyek berapa

c. Daftar Simak

Untuk memastikan site plan (Rencana Tata Letak Lapangan) telah

tersusun dengan tepat, lengkap dan efektif serta efisien dalam rangka

pelaksanaan proyek, dapat dibuat daftar simak (check list) rencana tata

letak lapangan seperti contoh berikut : Daftar Simak rencana tata

lapangan untuk pelaksanaan konstruksi.

CHECKLIST UNTUK PROSEDUR PELAKSANAAN KONSTRUKSI Bab/ Sub Bab

Kegiatan yang diwajibkan Ada Tidak Catatan

1. Pekerjaan persiapan lapangan Penetapan tempat kerja kontraktor dan pengawas pekerjaan (untuk pekerjaan besar, tempat kerja terdapat dibeberapa tempat). 1. Dok, yang menyatakan bahwa Pimpro

bersama kontraktor telah menetapkan tempat kerja/kantor lapangan, barak pekerja, kantor pengawas lapangan

2. Dok, yang menyatakan bahwa tempat kerja telah memenuhi syarat keselamatan, kesehatan, tidak mengganggu lingkungan dan

Page 65: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 19

CHECKLIST UNTUK PROSEDUR PELAKSANAAN KONSTRUKSI Bab/ Sub Bab

Kegiatan yang diwajibkan Ada Tidak Catatan

tersedia fasilitas bekerja secukupnya sesuai dokumen kontrak

3. Dok, yang menunjukkan dan menetapkan / penyerahan jalan kerja dan lain prasarana untuk

pelaksanaan pek. Sesuai kesepakatan / penjelasan dalam dokumen kontrak.

2. Pengukuran lapangan (pada umumnya

jumlah buku ukur dan gambar ukur yang diaudit cukup banyak) 1. Dok, yang menyatakan bahwa

rencana kerja pengukuran lapangan telah dibuat oleh kontraktor dan telah diperiksa dan disepakati oleh pengawas pekerjaan.

2. Isi rencana kerja pengukuran yang telah disepakati adalah : 1) Tahap-tahap pengukuran yang

akan dilakukan 2) Peta situasi rencana pengukuran

lapangan 3) Jadwal pengukuran setiap tahap

di lapangan 4) Metoda pengukuran yang

dilaksanakan 5) Daftar jenis peralatan ukur yang

digunakan 6) Daftar tenaga juru ukur yang

ditugaskan 3. Dok, yang menyatakan bahwa

telah dilakukan pengecekan benchmark/titik tetap yang ditunjuk, oleh kontraktor dan hasilnya telah diperiksa dan disepakati Asisten terkait.

4. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan benchmark harus ada dok, tentang tambahan atau perubahan benchmark yang telah disepakati oleh asisten terkait.

Page 66: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 20

CHECKLIST UNTUK PROSEDUR PELAKSANAAN KONSTRUKSI Bab/ Sub Bab

Kegiatan yang diwajibkan Ada Tidak Catatan

5. Perhitungan hasil ukur yang dicatat dalam buku ukur telah diperiksa dan didiskusikan, khususnya koordinat dan elevasi bangunan tertentu dan disepakati oleh Asisten terkait.

6. Gambar hasil pengukuran telah memenuhi standar gambar yang telah disepakati bersama dan telah diperiksa dan disepakati oleh pengawas pekerjaan.

7. Setiap koreksi Pengawas Pekerjaan atas perhitungan maupun gambar ukur telah dikerjakan kembali oleh kontraktor dan telah disepakati pengawas pekerjaan.

8. Dok, yang menyatakan bahwa pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan penyerahan hasil ukur telah sesuai dengan jadwal yang disepakati.

3. Pembuatan gambar kerja dan konstruksi

(pada umumnya jumlah gambar kerja/konstruksi yang diaudit cukup banyak) 1. Semua gambar kerja dan konstruksi

telah dibuat oleh kontraktor dan setelah diperiksa dan dikoreksi kelengkapannya disepakati pengawas pekerjaan.

2. Kelengkapan gambar yang telah terpenuhi adalah standar gambar, simbol gambar, ukuran dan skala

gambar sesuai dengan pedoman gambar teknik yang ada.

3. Semua gambar kerja untuk pekerjaan sementara/ darurat telah disiapkan kontraktor dan telah diperiksa dan disetujui, dilaksanakan oleh pengawas pekerjaan.

4. Semua gambar telah diberi nomor gambar, halaman gambar dan judul gambar, tanggal dan nama pembuat, penanggung jawab yang menyetujui, baik untuk gambar maupun gambar revisi.

Page 67: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 21

CHECKLIST UNTUK PROSEDUR PELAKSANAAN KONSTRUKSI Bab/ Sub Bab

Kegiatan yang diwajibkan Ada Tidak Catatan

5. Setiap koreksi pengawas pekerjaan atas gambar yang diajukan telah diperbaiki kembali oleh kontraktor dan telah disepakati pengawas pekerjaan.

6. Dok, yang menyatakan bahwa penyelesaian gambar kerja / konstruksi telah sesuai dengan jadwal yang ditetapkan atau 7 hari sebelum pekerjaan dimulai.

7. Setiap perubahan gambar kerja / konstruksi selama pelaksanaan pekerjaan telah dibuat kembali oleh kontraktor dan telah diperiksa / disetujui pengawas pekerjaan.

8. Gambar purna laksana telah dipersiapkan oleh kontraktor dan telah diperiksa pengawas pekerjaan serta disetujui Pimpro.

9. Penyerahan gambar purna laksana telah dilakukan sesuai dengan jadwal yang disepakati atau bersamaan dengan penyerahan pekerjaan selesai kepada Pimpro.

4. Buku harian, buku pengawas (Direksi) dan laporan mingguan (pada umumnya jumlah buku harian / buku Direksi dan laporan mingguan yang diaudit cukup banyak) 1. Kontraktor telah memberitahu

kepada Pimpro bahwa buku harian serta buku pengawas dan disediakan di kantor kerja kontraktor.

2. Isi buku harian atau form laporan harian yang telah ditulis : 1) Kedatangan bahan bangunan,

alat-alat dan tenaga kerja 2) Keadaan cuaca dan kendala

yang dihadapi 3) Kegiatan yang dilakukan pada

hari yang sama 4) Pencapaian progress pekerjaan

3. Isi buku pengawas yang telah ditulis: 1) Persetujuan atas rencana kerja

kontraktor

Page 68: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 22

CHECKLIST UNTUK PROSEDUR PELAKSANAAN KONSTRUKSI Bab/ Sub Bab

Kegiatan yang diwajibkan Ada Tidak Catatan

2) Perintah kerja bagi kontraktor untuk suatu kegiatan

3) Persetujuan hasil kerja kontraktor yang telah sesuai persyaratan yang disepakati.

4) Teguran atau peringatan atas penyimpangan atau keterlambatan suatu kegiatan pekerjaan atau keterlambatan suatu kegiatan pekerjaan.

4. Buku harian/laporan harian telah ditulis setiap hari serta ditandatangani oleh kontraktor dan pengawas pekerjaan.

5. Dokumen yang menyatakan buku harian dan buku pengawas selalu ada di kantor kontraktor, tidak pernah dipindahkan.

6. Laporan mingguan telah dibuat kontraktor dan diketahui dan disetujui pengawas pekerjaan serta telah dikirim tepat waktunya kepada Pimpro.

7. Bilamana pekerjaan telah selesai, buku harian dan buku pengawas merupakan bagian dokumen yang harus diserahkan kepada proyek.

5. Pembuatan rencana pekerjaan

sementara atau darurat (untuk pekerjaan besar biasanya lebih dari sebuah pekerjaan sementara yang diaudit) 1. Dok, yang menunjukkan bahwa

kontraktor telah membuat rencana kerja pembuatan pekerjaan sementara yang isinya : 1) Jenis pekerjaan sementara yang

akan dibuat 2) Jadwal pembuatan setiap

rencana pekerjaan sementara 2. Dokumen yang menyatakan usulan

rencana setiap pekerjaan sementara telah disampaikan oleh kontraktor dan telah diperiksa, dikoreksi serta disepakati pengawas pekerjaan.

Page 69: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 23

CHECKLIST UNTUK PROSEDUR PELAKSANAAN KONSTRUKSI Bab/ Sub Bab

Kegiatan yang diwajibkan Ada Tidak Catatan

3. Bagian pekerjaan sementara yang perlu diperiksa pengawas. 1) Perhitungan teknis, kekuatan,

konstruksi dan bahannya 2) Gambar rencana teknis

konstruksi 3) Metode pelaksanaan yang akan

diterapkan 4) Jadwal pelaksanaan pekerjaan 5) Peralatan bekerja yang mungkin

akan digunakan 6) Rencana pemeliharaan selama

dipergunakan 4. Setiap koreksi atau petunjuk

pengawas pekerjaan atau Pimpro atas rencana pekerjaan sementara yang diusulkan telah disetujui dan diselesaikan oleh kontraktor.

5. Setiap rencana pekerjaan sementara sudah diserahkan kepada pengawas 7 hari dengan jadwal yang disepakati.

6. Pekerjaan sementara yang menggunakan peralatan khusus, sertifikasi alat kerjanya telah diinformasikan kepada Pimpro dan telah disepakati.

7. Perintah pembuatan pekerjaan

sementara / darurat telah diberikan oleh pengawas pekerjaan kecuali bilamana dianggap cukup berat diberikan oleh Pimpro.

6. Penempatan dan pengujian bahan bangunan (untuk pekerjaan besar beberapa lokasi penimbunan bahan bangunan dan cukup banyak hasil pengujian bahan yang harus diaudit) 1. Kontraktor telah memberitahu

secara tertulis lokasi penimbunan bahan bangunan dan telah disetujui pengawas pekerjaan.

2. Persetujuan pengawas pekerjaan diberikan untuk :

Page 70: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 24

CHECKLIST UNTUK PROSEDUR PELAKSANAAN KONSTRUKSI Bab/ Sub Bab

Kegiatan yang diwajibkan Ada Tidak Catatan

1) Tempat penimbunan bahan telah aman dari gangguan keamanan dan tidak mengganggu lingkungan

2) Cara penyimpanan maupun penimbunan telah sesuai standar penimbunan maupun penyimpanan

3. Setiap bahan bangunan yang diterima telah memiliki surat bukti pengujian bahan yang dilakukan oleh pejabat yang berwenang melakukan pengujian bahan dan telah disetujui pengawas pekerjaan.

4. Bilamana terdapat bukti bahan bangunan yang tidak memenuhi persyaratan, harus ada dokumen yang menyatakan penolakan dan perintah pengeluaran dari wilayah kerja kontraktor.

5. Dokumen yang menyatakan pengiriman bahan bangunan telah sesuai dengan jadwal dan volume yang telah disepakati dan telah diketahui pengawas pekerjaan.

6. Setiap keterlambatan pengiriman serta penyimpangan dalam penimbunan bahan bangunan telah diberikan teguran tertulis dari pengawas pekerjaan.

7. Pengkajian metode pelaksanaan atau pemasangan (untuk pekerjaan yang bersifat khusus harus ada dokumen metode pelaksanaan atau pemasangannya) 1. Dokumen metode pelaksanaan atau

pemasangan telah disiapkan kontraktor dan setelah diperiksa disetujui pengawas pekerjaan.

2. Persetujuan pengawas diberikan untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaan

1) Penentuan rekayasa pelaksanaan atau pemasangan

2) Perhitungan dan pemilihan alat

Page 71: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 25

CHECKLIST UNTUK PROSEDUR PELAKSANAAN KONSTRUKSI Bab/ Sub Bab

Kegiatan yang diwajibkan Ada Tidak Catatan

kerja dan tenaga manusia 3) Penetapan waktu yang

dialokasikan harus cukup efisien 4) Urutan kegiatan atau flow chart

kegiatan metode pelaksanaan harus tepat waktu

3. Dokumen yang menyatakan bahwa kontraktor telah melakukan penyesuaian atas koreksi dan petunjuk yang diberikan pengawas pekerjaan atau Pimpro dan setelah diperiksa kembali disetujui pengawas pekerjaan Pimpro.

8. Penempatan alat-alat kerja dan alat

komunikasi (untuk proyek yang besar penempatan alat kerja ini beberapa lokasi) 1. Dokumen yang menyatakan usul

rencana penggunaan alat kerja dan konstruksi dari kontraktor dan setelah diteliti dan diperiksa mendapat persetujuan dari pengawas pekerjaan.

2. Yang diteliti dan mendapat persetujuan pengawas adalah : 1) Rencana mobilisasi alat kerja dan

konstruksi 2) Rencana penempatan alat kerja

dan konstruksi 3) Jenis, jumlah dan kapasitas alat

kerja yang direncanakan 4) Rencana lokasi bengkel

pemeliharaan alat kerja 5) Jadwal penggunaan atau

pengoperasian dan pemeliharaan alat kerja dan konstruksi

6) Gambar situasi penempatan dan bengkel alat kerja

3. Dokumen yang menyatakan bahwa rencana pengoperasian alat kerja dan konstruksi yang diusulkan telah sesuai dengan metode pelaksanaan pekerjaan yang disepakati.

Page 72: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 26

CHECKLIST UNTUK PROSEDUR PELAKSANAAN KONSTRUKSI Bab/ Sub Bab

Kegiatan yang diwajibkan Ada Tidak Catatan

4. Dokumen yang menyatakan teguran atau peringatan kepada kontraktor bilamana terdapat penyimpangan atau perubahan terhadap rencana yang telah disetujui.

Page 73: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE 03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Bab IV Skala, Legenda dan Site Plan

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) IV - 27

Ilustrasi tata letak lapangan

Untuk lebih memudahkan fungsi dan manfaat dari site plan ini dapat dilihat

pada gambar berikut, contoh-contoh site plan dan penjelasannya.

Page 74: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Rangkuman

Pelatihan Road Design Engineer (RDE) R - 1

RANGKUMAN

1. Modul berisi uraian, penjelasan atau prinsip-prinsip umum tentang simbol-

simbol gambar perencanaan teknis atau pelaksanaan pekerjaan jalan pada

proyek jalan dan jembatan yang pada umumnya dilakukan pada ruas-ruas

jalan Nasional, Propinsi, maupun Kabupaten / Kota.

2. Peta adalah gambaran grafik, dan informasi disampaikan melalui simbol-

simbol grafik yang dapat dipahami oleh pemakainya.

3. Untuk bisa memahami arti suatu peta, perlu diketahui prinsip-prinsip dasar

ilmu kartografi: seni, pengetahuan, dan teknologi pembuatan peta ...

menyangkut semua tahapan evaluasi, penghimpunan, perancangan, dan

penyusunan naskah yang dibutuhkan untuk menghasilkan peta baru atau

perubahan dokumen peta dari semua bentuk data dasar.

4. Rincian cakupan modul:

► Pengertian Kartografi

► Penglihatan dan Persepsi

► Gambaran Visual

► Simbol – simbol Garis dan Batasan Perseptual

► Identifikasi simbol

► Perbedaan (diskriminasi) simbol

► Pengenalan simbol

► Penjelasan tentang simbol-simbol kartografi (pengertian umum, tipe–tipe

simbol, variabel grafik, bentuk, dimensi, warna, tekstur (raut).

► Penjelasan tentang pengertian peta topografi (semua kenampakan

permukaan bumi yang dapat di identifikasi, baik yang bersifat alamiah

atau buatan dan dapat diberi satu posisi khusus)

► Penjelasan tentang rancangan peta, prinsip rancangan kartografi,

rancangan simbol peta, ketinggian, skala, legenda pada peta

Page 75: MODUL RDE - 03: PENGENALAN DAN PEMBACAAN PETA...suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut. 3. Untuk mendukung tercapainya

Modul RDE-03 : Pengenalan dan Pembacaan Peta Daftar Pustaka

Pelatihan Road Design Engineer (RDE-03) DP-1

DAFTAR PUSTAKA

1. Brinker, Russell C, Section 12 Surveying (Merrit, Frederick S, Standard

Handbook for Civil Engineers, Second Edition, McGraw-Hill Inc.,New York,

1976)

2. Wongsotjitro, Soetomo, Ilmu Ukur Tanah, Penerbit Kanisius, Yogyakarta,

1991.