sejarah ilmu bedah new

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu bedah ini cukup pesat. Semua ilmu kedokteran, khususnya bidang ilmu bedah. Mulai tahun 1543-1982 terdapat beberapa kejadian yang menjadi sokongan utama dalam perkembangan ilmu bedah. Ilmu bedah sebenarnya telah lama dikenal di Sumeria, Akadia, Mesir dan Babilonia Lama. Tabib- tabib bangsa Sumeria dan Mesir terkenal pandai menjahit bekas pembedahan, baik pengerjaannya dan tidak kasar bekasnya. Namun pada masa perkembangan kedokteran Islam, terkenallah seorang ahli bedah sebagai bapak ilmu bedah modern. Peletak dasar-dasar ilmu bedah modern itu bernama Al-Zahrawi (936 M-1013M). Selama separuh abad ia mendedikasikan dirinya untuk pengembangan ilmu kedokteran khususnya bedah. Di Indonesia ilmu bedah sangat erat hubungannya dengan perkembangan chirurgie di Belanda. 1

Upload: tengku-novia-eka-putri

Post on 14-Sep-2015

337 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

t

TRANSCRIPT

ILMU BEDAH

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPerkembangan ilmu bedah ini cukup pesat. Semua ilmu kedokteran, khususnya bidang ilmu bedah. Mulai tahun 1543-1982 terdapat beberapa kejadian yang menjadi sokongan utama dalam perkembangan ilmu bedah.Ilmu bedah sebenarnya telah lama dikenal di Sumeria, Akadia, Mesir dan Babilonia Lama. Tabib-tabib bangsa Sumeria dan Mesir terkenal pandai menjahit bekas pembedahan, baik pengerjaannya dan tidak kasar bekasnya.

Namun pada masa perkembangan kedokteran Islam, terkenallah seorang ahli bedah sebagai bapak ilmu bedah modern. Peletak dasar-dasar ilmu bedah modern itu bernama Al-Zahrawi (936 M-1013M). Selama separuh abad ia mendedikasikan dirinya untuk pengembangan ilmu kedokteran khususnya bedah.Di Indonesia ilmu bedah sangat erat hubungannya dengan perkembangan chirurgie di Belanda.BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 DefinisiIlmu bedah adalah merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mengembalikan fungsi anatomi normal dengan cara pembedahan.Bedahataupembedahanadalah spesialisasi dalamkedokteranyang mengobatipenyakitataulukadengan operasi manual dan instrumen. Ahli bedah (surgeon) dapat merupakandokter,dokter gigi, ataudokter hewan yang memiliki spesialisasi dalam bidang ilmu bedah.

2.2 Cabang Ilmu Bedah

Bedah umum Bedah anak Bedah kulit Bedah ginekologi Bedah jantung dan pembuluh darah Bedah mata Bedah mulut dan maksilofasial Bedah ortopedi Bedah plastik Bedah saraf Bedah trauma Bedah urologi Bedah pembuluh darah Bedah tumor Otolaringologi Transplantasi organ2.3 Sejarah Ilmu Bedah dan Perkembangan Ilmu Bedah di Dunia Perkembangan Ilmu Bedah pada Masa Sebelum MasehiIlmu kedokteran pada masa purba berkembang seiring dengan perkembangan kecerdasan dan kreativitas manusia. Sejarah mencatat pada masa purba telah dikenal pijat-memijat, ramu-ramuan obat dan juga alat-alat perdukunan. Hal ini didasarkan pada insting (gharizah), bermula dari pengalaman seseorang salah satu bagian tubuhnya mengalami sakit, secara refleks ia memijat bagian yang sakit tersebut. Apabila tidak mengalami kemajuan mereka mulai melihat binatang-binatang yang makan buah atau tanaman tertentu bila sakit, kemudian dicoba sendiri dan bila sembuh diberikan ramuan tersebut pada orang lain, bahkan sejarah mencatat pada masa purba pula sudah dikenal pembedahan. Kemudian pengetahuan tersebut diturunkan secara generasi ke generasi, namun biasanya kemampuan pengobatan tersebut masih diliputi oleh unsur syirik, penyembahan pada nenek moyang dan sebagainya.

Masa Sumeria dan ArkadiaSumeria termasuk wilayah Irak sekarang, yaitu di dekat sungai Furat (Eufrat) & sungai Dajlah (Tigris). Menurut data sejarah, tabib-tabib bangsa Sumeria telah mengenal pengobatan sejak 4000 tahun sebelum masehi. Pada masa tersebut terdapat dua cara pengobatan; Pertama, menggunakan pengobatan dukun (menggunakan ramuan, pijatan, lalu dijampi dengan meminta bantuan jin). Kedua, dengan pengobatan yang ilmiah dimasa itu (ramuan herba, madu, al-kayy bakar, lasah (fisioterapi), bahkan para tabib telah menuliskan ilmu-ilmunya dalam buku-buku yang dibuat dari tanah liat.

Sedangkan Arkadia berada di Utara Irak bagian tengah tepatnya di pertemuan antara sungai Furat (Eufrat) & sungai Dajlah (Tigris), kedokteran sempat mencapai masa gemilang dimasa Raja Sargon, yang bahkan dari sejarah dikisahkan putri Raja Sargon, Anhiduana selain menjadi pendeta juga sebagai pengkaji berbagai jenis pengobatan.BabiloniaBangsa Babiluuniyah (Babilon) masih serumpun dengan bangsa Arkadia dengan Raja Hamurabi sebagai raja sangat terkenal. Dimasa Raja Hamurabi kemajuan segala ilmu didapat. Bidang kedokteran yang berkembang saat itu antara lain al-kayy bakar, lasah (fisioterapi), ilmu peramu obat (farmakologi) dan bahkan konon telah ada obat-obatan jaman Babilonia dalam bentuk pil. Dibidang kedokteran didapati yang terkenal dimasa itu adalah dibedakannya antara tabib dengan kahin (dukun). Tabib berperan sebagai ahli pengobatan yang jauh dari tahayul, sedangkan kahin/dukun masih menghubungkan segala sesuatu dengan hal yang di luar jangkauan akal.

MesirMesir di masa Firaun telah memiliki peradaban yang tinggi mengungguli peradaban bangsa lain, termasuk di dalamnya ilmu kedokteran. Pada masa Firaun Ramses II (sekitar + 1200 tahun sebelum masehi) di kota Thebe dan Memphis telah didirikan pusat pengkajian ilmu kedokteran.

Di Mesir pun dikenal dua macam pengobatan; Pertama dengan khahin (dukun) yang meminta bantuan pada jin berupa sihir-sihir. Di masa itu dikenal pula pembedahan namun dilakukan hanya dengan menggunakan telunjuk dan dikatupkan kembali dengan ibu jari, dan konon tidak meninggalkan bekas, selain itu juga dikenal pula pengobatan pijat jarak jauh, pengobatan ini dilakukan oleh kahin-kahin (dukun-dukun) yang telah meminta bantuan jin lewat sihir-sihir mereka. Kedua dengan pengobatan ilmiah. Pengobatan ini hingga saat ini telah membuat takjub ilmu kedokteran modern saat ini. Mereka telah mampu melakukan pembedahan besar. Perkembangan kedokteran Mesir telah mengenal anastesi yang dinamakan Taftah. Mereka pun telah mengenal cara diagnosa dengan menggunakan detak nadi pasien. Diagnosa warna lidah pun telah dikenal saat itu. Dapat disimpulkan metode kedokteran di masa Mesir telah maju.PersiaBangsa Persia merupakan serumpun dengan bangsa Aria India, Yunani, Romawi, Isbanji, Jerman dan rumpun Aria Eropa. Bangsa ini hidup pada sekitar 3000 tahun sebelum masehi. Ilmu Kedokteran pada masa itu sangat tinggi. Mereka mengkitabkan ilmu kedokteran dalam lempengan tanah liat, kulit dan lembaran tembaga. Aksara yang digunakan adalah tulisan paku yang berasal dari aksara Sumeria.

Cabang ilmu kedokteran yang berkembang pada masa itu adalah; kedokteran mata -berkembang di kota Syahran, kedokteran kandungan di kota Madyan dan kedokteran umum di kota Jundi Kirman. Metode bedah yang dikembangkan sangat baik mereka sangat baik dalam menjahit kembali bagian tubuh yang dibedah. Mereka menggunakan afium (opium) sebagai anastesi (pembiusan). Alat-alat kedokteran pun telah berkembang sangat baik, mereka telah menggunakan logam sebagai alat kedokteran & bedah.

Untuk sekolah kedokteran mereka sangat tertata rapi. Mereka memiliki kurikulum yang sudah terstruktur baik, dengan tingkat-tingkat pemahaman yang diberikan.

HindustanHindustan kita kenal dengan sistem kasta atau strata sosialnya. Kasta-kasta tinggi menjadi penguasa dan kasta rendah menjadi pekerja. Begitu pula dalam kedokteran, ilmu kedokteran Hindustan banyak dimonopoli oleh kasta Brahmana dan beberapa orang dari kasta Ksatria.

Lembaga pengkajian kedokteran sudah sangat maju di sana, diantaranya terdapat di Mathura, Pataliputra dan Indraprahasta. Di Hindustan berkembang berbagai macam metode kedokteran; Pertama yang berasaskan agama, yang berpangkal pada Atharwaweda (weda) atau Ayurweda. Kedua metode tidak berasaskan agama, melainkan berasaskan ilmu kedokteran murni. Ketiga metode campuran, yaitu metode kedokteran yang dicampur dengan sihir.

Pengobatan yang bersumber dari kitab Weda serta kitab-kitab Upanisad dan Ramapitara antara lain: penyembuhan dengan terapi pernafasan yang biasa disebut Yoga, penyembuhan dengan terapi upawasa (puasa) dan tapa, penyembuhan dengan terapi Dahtayana (tenaga dalam) hingga pengobatan dengan perabaan jarak jauh. Ada juga pengobatan dengan terapi air, pengobatan dengan tusukan dan bedah. Dalam kitab Hindu Susruta Samhita diceritakan bahwa Susruta dapat membentuk telinga buatan pada seorang yang telinganya terpotong. Susruta ini sebenarnya adalah seorang tabib bedah saat itu, namun tabib-tabib Hindustan setelahnya selalu memejamkan mata, memanggil nama Susruta agar membantu dalam pembedahan secara gaib. Dalam hal ramuan obat, peramu obat Hindustan hampir sama dengan peramu dari Persia.

Walaupun tabib-tabib Hindustan sudah sangat maju dalam pengobatan, mereka masih mencampurkan antara ilmu kedokteran dengan praktek kahin (perdukunan). Kemajuan yang gemilang yang didapat dari pengobatan Hindustan adalah, tabib-tabib mereka telah dapat melakukan pembedahan minor pada daging tumbuh dan semacamnya.Suriah & IskandariahKedokteran bangsa Suriah dan Iskandariah masih berpangkal pada ilmu kedokteran Mesir Purba dan ilmu kedokteran Funisia. Kitab-kitab kedokteran bangsa suriah ditulis dalam bahasa Suryani, yaitu bahasa serumpun Arab. Cabang-cabang kedokteran yang berkembang di Suriah adalah: (1) Pengobatan al-kayy yang dikenal dengan pengobatan al-kayy Syam. (2) Pembedahan besar dan pembedahan kecil (3) Lasah (fisioterapi) otot, syaraf dan tulang (4) Pengobatan al-hijamah / bekam dan fashid. (5) pengobatan dengan ramuan herbal.

Pada masa agama Nasrani berkembang di Suriah, ilmu kedokteran Suria mengalami kemunduran. Rahib-rahib Nasrani ikut turun tangan mengobati pesakit menggantikan tabib-tabib. Mereka membawakan pengobatan doa dan pengampunan, perabaan kasih Al-Masih, percikan air suci Maria, sentuhan Salib Suci dan lainnya mirip kahin-kahin (dukun) Dewa Baal. Hampir semua penyakit dihubungkan dengan kutukan, dosa dari Nabi Adam dan Hawa dan semua itu harus ditebus dengan perabaan kasih Al-Masih, percikan air suci Maria, sentuhan Salib Suci dan lainnya.

Seorang gila dianggap kerasukan setan dan kena rayuan bisikan Iblis. Setan itu bermukim di kepala orang gila tersebut oleh karenanya perlu dikeluarkan dengan jalan memahat kepala orang gila tersebut agar setannya keluar dari lobang pahatan, Pengobatan semacam ini terdapat juga di Iskandariah, Romawi sampai ke Andalusia pada kurun waktu 1500 Masehi.

Romawi & YunaniSejarah Yunani dan Romawi telah ada semenjak 500 tahun sebelum Masehi. Di sana telah banyak dokter/tabib terkenal, namun dokter/tabib Yunani dan Romawi biasanya merangkap sebagai kahin (dukun) atau sebaliknya. Kahin-kahin tersebut dianggap sebagai perantara bagi dewa-dewa Olympus. Bentuk pemujaan dewa-dewa tersebut tecermin dari penggunaan nama dan simbol keagamaan Yunani dan Romawi.

Dalam hal penggunaan nama, istilah dan lambang hingga saat ini pun masih digunakan nama, istilah dan lambang yang berpangkal dari simbol keagamaan Yunani dan Romawi purba dan tidak sedikit dokter-dokter muslim terbawa latah mengikutinya.

Di antara nama-nama yang digunakan dalam kedokteran modern saat ini adalah:

1. Aesculapius: dewa obat-obatan berwujud ular

2. Hygeia: dewi kesehatan

3. Psyiko: dewa kejiwaan

4. Venus: dewi kebirahian

Adapun lambang-lambang yang masih digunakan sekarang adalah:

1. Lambang Piala dan Ular

2. Lambang Tongkat dan Ular

3. Tanda Rx, Recipe-Recipere (diberikan atau diambilkan)

Pada masa perkembangan kedokteran Islam, terkenallah seorang ahli bedah sebagai bapak ilmu bedah modern. Peletak dasar-dasar ilmu bedah modern itu bernama Al-Zahrawi (936 M-1013M). Orang barat mengenalnya sebagai Abulcasis. Al-Zahrawi adalah seorang dokter bedah yang amat fenomenal. Karya dan hasil pemikirannya banyak diadopsi para dokter di dunia barat. Prinsip-prinsip ilmu kedokteran yang diajarkan Al-Zahrawi menjadi kurikulum pendidikan kedokteran di Eropa. Al-Zahrawi mendedikasikan separuh abad masa hidupnya untuk praktik dan mengajarkan ilmu kedokteran. Ia lebih banyak mendedikasikan hidupnya untuk merawat korban kecelakaan serta korban perang. Al-Zahrawi meninggalkan sebuah harta karun yang tak ternilai harganya bagi ilmu kedokteran yakni berupa kitab Al-Tasrif li man ajaz an-il-talil sebuah ensiklopedia kedokteran. Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, Al-Zahrawi secara rinci dan lugas mengupas tentang ilmu bedah, orthopedic, opththalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran secara umum.

Selama separuh abad mendedikasikan dirinya untuk pengembangan ilmu kedokteran khususnya bedah, Al-Zahrawi telah menemukan puluhan alat bedah modern.Dalam kitab Al-Tasrif, bapak ilmu bedah itu memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah yang dimilikinya. Di antara ratusan koleksi alat bedah yang dipunyainya, ternyata banyak peralatan yang tak pernah digunakan ahli bedah sebelumnya.

Peralatan penting untuk bedah yang ditemukannya itu antara lain, pisau bedah (scalpel), curette, retractor, sendok bedah (surgical spoon), sound, pengait bedah (surgical hook), surgical rod, dan specula. Tak cuma itu, Al-Zahrawi juga menemukan peralatan bedah yang digunakan untuk memeriksa dalam uretra, alat untuk memindahkan benda asing dari tenggorokan serta alat untuk memeriksa telinga. Kontribusi Al-Zahrawi bagi dunia kedokteran khususnya bedah hingga kini tetap dikenang dunia.DAFTAR PUSTAKA1. Sjamsuhidajat R, 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Jakarta : EGC2. Hussein, Muhammad Kamil, Dr. 1986. Kedokteran Arab dan Pengaruhnya pada Kebangkitan Eropa, Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan Kebudayaan. Bandung : Penerbit Pustaka3. Sabiston, David C. 1995. Buku Ajar Bedah; alih bahasa, Petrus Andrianto, Timan I.S.; editor, Jonatan Oswari. Jakarta : EGC4. Yamani, Jafar Khadem, DR. 2005. Ilmu Kedokteran Islam, Sejarah dan Perkembangannya; alih bahasa, Tim Dokter IDAVI; editor, A.D. el Marzdedeq, DIM, Av. Bandung : PT Syaamil Cipta Media6