keperawatan medikal bedah

32
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH WOUNDMETER (PENGUKUR LUKA) Diajukan Untuk Prasyarat Mata Kuliah Inovasi Keperawatan Semester 4 PRODI STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI KESEHATANMUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2015 i

Upload: icha-erwiana

Post on 04-Dec-2015

173 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

APAJA

TRANSCRIPT

Page 1: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

WOUNDMETER (PENGUKUR LUKA)

Diajukan Untuk Prasyarat Mata Kuliah Inovasi Keperawatan Semester 4

PRODI STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATANMUHAMMADIYAH GOMBONG

TAHUN 2015

i

Page 2: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL KARYA INOVASI MAHASISWA

1. Judul : Woundmeter (pengukur luka)

2. Bidang Peminatan : Keperawatan Medikal Bedah

3. Ketua Tim

a. Nama Lengkap : Ika Erwiana

b. NIM/NRM : A01301765

c. Jurusan/Fakultas : DIII Keperawatan

d. Universitas/Institut/Politeknik: Stikes Muhammadiyah Gombong

e. Alamat Rumah/Telepon/Fax : Mulyosri RT 01/ RW 01, Kec. Prembun,

Kab. Kebumen, Telepon: 083840476840

f. Alamat Email : erwianaicha @yahoo.com

4. Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap dan Gelar : Bambang Utoyo, M.Kep

b. NIDN : 0622068301

c. Alamat : Sempor, RT 07/ RW 01, Kec. Sempor,

Kab. Kebumen

Kebumen, 17 juni 2015

Menyetujui:

Dosen Pembimbing, Penulis,

Bambang Utoyo, S.Kep Ns Ika Erwiana

NIDN: 0622068301 NIM: A01301765

ii

Page 3: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Woundmeter (Pengukur Luka)

Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Gombong

Dosen Pembimbing: Bambang Utoyo, M.Kep

DIII Keperawatan, Fakultas Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Kebumen

ABSTRACT

Background:

Purpose:

Benefits:

WritingMethods:

Resultsand Recommendations:

Keywords:

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................ii

ABSTRAK........................................................................................................iv

DAFTAR ISI....................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR........................................................................................vii

KATA PENGANTAR......................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

iii

Page 4: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. Latar Belakang....................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................2

C. Tujuan Penulisan................................................................................2

D. Manfaat Penulisan..............................................................................2

E. Sistematika penulisan.........................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. DefinisiFraktur....................................................................................5

B. Klasifikasi Fraktur..............................................................................5

C. Etiologi dari Fraktur...........................................................................7

D. Komplikasi Fraktur.............................................................................8

E. Penatalaksanaan Fraktur.....................................................................9

F. Definisi pembidaian............................................................................11

G. Tujuan Pembidaian.............................................................................11

H. Prinsip Pemasangan Bidai..................................................................12

I. Macam-Macam Bidai.........................................................................12

BAB III METODE PENULISAN

A. Metode Eksperimen ...........................................................................14

B. Metode Studi Kepustakaan ................................................................13

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Bidai Lipat ...........................................................16

B. Alat dan Bahan Bidai Lipat ...............................................................16

iv

Page 5: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

C. Gambar Bidai .....................................................................................17

D. Model Bidai Lipat ..............................................................................19

E. Keuntungan dan Kerugian Bidai Lipat...............................................19

F. Metode Penggunaan...........................................................................19

G. Pemasaran...........................................................................................20

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................22

B. Saran...................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................23

LAMPIRAN.....................................................................................................

v

Page 6: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jenis-Jenis Fraktur......................................................................

Gambar 2. Pemasangan Traksi.....................................................................

Gambar 3. Pemasangan Bidai......................................................................

Gambar 4. Macam-Macam Bidai.................................................................

vi

Page 7: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWTyang telah melimpahkan rahmat, taufik dan

hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laproan ini

setelah melalui beberapa hambatan. Proposal inovasi keperawatan dengan judul

“Woundmeter (Pengukur Luka )” dibuat sebagai tugas Mata Kuliah Inovasi

Keperawatan di semester empat.

Penyusunan proposal ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat sehingga kami dapat

memunculkan ide dalam membuat inovasi.

2. Ayah dan ibu tercinta yang telah mendukung penulis dalam pembuatan

laporan ini, sehingga laporan ini dapat terselesaikan.

3. Bapak Bambang Utoyo, M. Kep selaku pembimbing mata kuliah Inovasi

Keperawatan Medikal Bedah, yang telah membimbing penulis dalam

menyelesaikan proposal ini.

4. Ibu Ike Mardiyati, selaku pembimbing mata kuliah Inovasi Keperawatan,

yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal ini.

5. Bapak Sarwono, selaku pembimbing mata kuliah Inovasi Keperawatan,

yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal ini.

6. Ibu Nurlaila, selaku pembimbing mata kuliah Inovasi Keperawatan , yang

telah membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal ini.

vii

Page 8: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

7. Ibu Eka Riyanti, selaku pembimbing mata kuliah Inovasi Keperawatan,

yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal ini.

8. Pembaca yang budiman.

Semoga pihak-pihak yang telah membantu pembuatan proposal ini mendapatkan

imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini mempunyai banyak

kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Penulis berharap agar dalam pembuatan proposal berikutnya dapat lebih baik.

Semoga proposal ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Kebumen, 25 Juni 2015

Penulis

viii

Page 9: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik

yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah

(Hyperglikemia) yang diakibatkan oleh kelainan dalam sekresi insulin, aksi

insulin atau keduanya. (American Diabetes Association (ADA), 2004

dalam Smeltzer & Bare, 2008).

Data DM di Indonesia pada tahun 1995 terdapat 8,4 juta pasien yang

menderita DM. Tahun 2006 meningkat menjadi 14,7 juta. Diperkirakan

akan terus meningkat pada tahun 2030 menjadi 21,3 juta (Sudoyo, 2007).

Kurang lebih 5% hingga 10% penderita mengalami diabetes tipe 1, yaitu

diabetes yang tergantung insulin. Diabetes tipe I ditandai dengan awitan

mendadak yang biasanya terjadi pada usia 30 tahun. Sedangkan kurang lebih

90% sampai 95% penderita mengalami diabetes tipe II,yaitu diabetes yang

tidak tergantung pada insulin. Ditemukan pada pasien dengan usia lebih dari

30 tahun dan obesitas.

Diabetes Mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan

berbagai penyakit.

Penanganan pertama pasien fraktur biasanya dilakukan pembidaian.

Tehnik pembidaian yang dilakukan meliputi penggunaan spalk dengan

mengangkat kaki atau tangan berulang kali untuk menyesuaikan dengan

kondisi kaki yang fraktur kemudian dibalut dengan kain. Dimana hal tersebut

masih banyak kekurangan yaitu masih kurang efektif dan efisien karena pada

saat pemasangan masih membutuhkan waktu yang lama dan mengakibatkan

kenyamanan pasien berkurang disebabkan nyeri bertambah.

Sehingga, penulis berusaha memecahkan masalah tersebut dengan

menciptakan inovasi baru untuk Program Kreativitas Mahasiswa yaitu alat

untuk mengukur kedalaman luka terutama ulkus diabetes melitus yang dalam

proses penggunaanya dengan memasukan alat tersebut kedalam luka yang

1

Page 10: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

berlubang, untuk mengetahui seberapa dalam luka.Hal ini berhubungan

dengan jumlah kasa steril untuk

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran umum dari Woundmeter ?

2. Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk membuat Woundmeter?

3. Bagaimana model dari Woundmeter ?

4. Bagaimana cara penggunaan dari Woundmeter?

5. Apa saja keuntungan dan kerugian dari Woundmeter ?

6. Bagaimana gambar dan penjelasan dari Woundmeter?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Melaporkan sebuah inovasi baru bernama Woundmeter yang dapat

digunakan untuk mengukur kedalaman luka pada pasien ulkus diabetes

mellitus.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu menjelaskan gambaran umum dari woundmeter

b. Penulis mampu menjelaskan alat dan bahan yang digunakan untuk

membuat woundmeter.

c. Penulis mampu menunjukan model dari woundmeter

d. Penulis mampu menjelaskan cara penggunaan dari woundmeter

e. Penulis mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian dari

woundmeter

f. Penulis mampu menunjukan gambar dan penjelaan dari woundmeter

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Bagi Rumah Sakit

Sebagai inovasi peralatan baru untuk di Rumah Sakit terutama untuk

perawatan pasien dengan luka diabetes mellitus dengan ulkus.

2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan

2

Page 11: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Untuk menambah wawasan dan meningkatkan kreativitas mahasiswa

keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien luka

diabetes melitus.

3. Manfaat Bagi Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan dapat diaplikasikan saat perawatan

luka pada pasien diabetes mellitus agar mempercepat proses

penyembuhan dan mencegah komplikasi.

4. Manfaat Bagi Pembaca

Untuk menambah pengetahuan dan dapat mempermudah sebagai

referensi.

E. Sistematika Penulisan

1. Halaman judul

2. Lembar pengesahan

3. Abstrak

4. Kata pengantar

5. Daftar isi

6. Daftar gambar

7. Bab I pendahuluan terdiri dari:

a. Latar belakang

b. Rumusan masalah

c. Tujuan penulisan

d. Manfaat penulisan

e. Sistematika penulisan

8. Bab II tinjauan pustaka terdiri dari:

a. Definisi penyakit diabetes melitus

b. Klasifikasi luka diabetes mellitus

c. Etiologi diabetes mellitus

d. Komplikasi dari diabetes melitus

e. Cara penatalaksanaan diabetes mellitus

f. Manfaat perawatan luka diabetes mellitus

3

Page 12: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

g. Teknik perawatan luka Diabates melitus

9. Bab III metode penulisan terdiri dari:

a. Metode eksperimen

b. Metode studi kepustakaan

10. Bab IV pembahasan terdiri dari:

a. Gambaran umum

b. Alat dan bahan

c. Metode penggunaan woundmeter

d. Keunggulan dan kekurangan woundmeter

e. Pemasaran woundmeter

f. Gambar woundmeter

11. Bab V penutup terdiri dari:

a. Kesimpulan

b. Saran

4

Page 13: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

Diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik

yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah

(Hyperglikemia) yang diakibatkan oleh kelainan dalam sekresi insulin, aksi

insulin atau keduanya. (American Diabetes Association (ADA), 2004

dalam Smeltzer & Bare, 2008).

B. Klasifikasi

Ada beberapa tipe diabetes mellitus yang berbeda, penyakit ini dibedakan

berdasarkan penyebab, perjalanan klinik dan terapinya.

1. Tipe I Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)

2. Tipe II

C. Etiologi

D. Komplikasi dari

DM dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh.

Komplikasi DM bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Komplikasi

jangka pendek meliputi; hypoglikemia dan ketoasidosis, sedangkan

komplikasi jangka panjang dapat berupa kerusakan makroangiopati dan

mikroangiopati. Kerusakan makroangiopati meliputi: penyakit arteri

koroner,kerusakan pembuluh darah serebral dan kerusakan pembuluh

darah perifer. Adapun komplikasi mikroangiopati meliputi: retinopati,

nefropati dan neuropati (Smeltzer & Bare, 2008).

E. Penatalaksanaan

5

Page 14: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

F. Manfaat perawatan luka

6

Page 15: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

BAB III

METODE PENULISAN

A. Metode Eksperimen

Metode penulisan yang dilakukan pada inovasi ini menggunakan metode

eksperimen. Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana

siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri

sesuatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari

kebenaran, dan mencoba mencari suatu hukum atau dalil serta menarik

kesimpulan atas proses yang dialaminya(Bahri, 2006;84). 

B. Metode Studi Kepustakaan

Dalam penulisan proposal Program Kreativitas Mahasiswa ini menggunakan

metode penulisan studi kepustakaan, yaitu cara mendapatkan data dengan

membaca referensi yang berhubungan dengan masalah luka diabetes melitus.

Pengumpulan data berupa data sekunder, yaitu dengan membaca buku (secara

tidak langsung dari obyek atau subyek masalah). Teknik penulisan dari

metode ini meliputi:

1. Kertas

a. Kertas yang digunakan untuk menulis karya ilmiah adalah kertas HVS

kuarto berukuran A4 (21 cm x 29,7 cm).

b. Sampul (kulit luar) menggunakan bahan buffalo berwarna biru muda.

2. Jenis Huruf

a. Menggunakan jenis huruf yang sama, dari awal sampai akhir, yaitu

Times New Roman, ukuran font 12.

b. Huruf tebal digunakan untuk judul bab dan sub bab.

c. Huruf miring digunakan untuk istilah atau kata dalam bahasa asing.

3. Margin

Batas pengetikan dari tepi kertas sebagai berikut:

a. Tepi atas 4 cm

7

Page 16: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

b. Tepi bawah 3 cm

c. Tepi kiri 4 cm

d. Tepi kanan 3 cm

4. Format

a. Setiap judul bab dan judul lembaran dimulai halaman baru diketik

dengan huruf kapital diletakkan di tengah (centering) bagian atas

halaman.

b. Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan menggunakan

huruf kecil tebal kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan

huruf kapital.

c. Setiap alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan setelah

ketukan ketujuh atau mulai pada ketukan delapan.

d. Istilah asing dalam teks dicetak miring (Italic)

e. Setelah tanda koma, titik koma, dan titik dua diberi jarak satu ketukan

dan sebelumnya tidak diberi spasi.

5. Spasi                     

a. Jarak antara baris dalam teks adalah satu setengah spasi.

b. Abstrak diketik dengan jarak satu spasi, judul abstrak dan seluruh

teksnya diketik dengan huruf miring (Italic).

c. Jarak spasi sumber referensi dalam daftar pustaka satu.

d. Jarak baris pada kata pengantar dan daftar isi 2 spasi.

8

Page 17: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penanganan pasien dengan luka diabetes mellitus adalah salah satu terpenting

adalah perawatan luka. Perawatan luka adalah

Dari hasil eksperimen menghasilkan produk berupa alat untuk mengkur

seberapa dalam luka pada pasien diabetes mellitus yang saya beri nama

Woundmeter yaitu sebuah ala. Bidai ini tidak memerlukan waktu lama dalam

proses pemasangan yaitu dengan hanya mengangkat kaki atau tangan satu

kali diatas bidai tengah dan kedua samping langsung dilakukan pengucian

tanpa mengganggu kenyamanan pasien dan bentuk fraktur, sehingga tidak

mengakibatkan pergeseran tulang atau cidera berlebihan. Bidai ini tetap

menggunakan prinsip dari bidai pada umumnya yaitu mengistirahatkan dua

sendi.

B. Alat dan Bahan

C. Gambar Bidai Lipat

1.

9

Page 18: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

2. Bidai Tampak Atas

3. Bidai Tampak Belakang

4. Bidai Tampak Samping

Keterangan:

10

Page 19: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Tiap papan memliki : Panjang 70 cm, Lebar 11 cm, Tebal 1,5 cm

Tiap tali berukuran : panjang 84 cm lebar 4 cm

Tiap karet berukuran : panjang 33 cm lebar 3 cm

11

Page 20: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

D. Model

1. 3 buah kayu dipasang dengan menggunakan karet elastis untuk

menyambungkan kayu-kayu tersebut.

2. Akan dipasang tali pengunci pada bagian luar bidai untuk mengunci bidai

pada bagian tubuh yang fraktur

3. Dan cara memakainya hanya dengan mengangkat kaki atau tangan satu

kali diatas bidai tengah dan kedua samping langsung dilakukan

pengucian.

E. Keunggulan dan Kekurangan Bidai Lipat

1. Keunggulan

Mengetahui kedalaman luka DM

Sebagai ukuran untuk m

2. Kekurangan

a. Pembuatan bidai lipat lebih rumit

b. Bahan yang dibutuhkan lebih banyak

c. Biaya pembuatan lebih mahal

F. Metode Penggunaan Bidai Lipat

1. Siapkan alat-alat selengkapnya

2. Posisikan kaki atau tangan pasien secara anatomis dan fisiologis

3. Angkat kaki atau tangan pasien dengan menopang bagian yang fraktur

secara hati-hati

4. Letakkan bidai tengah dibawah kaki atau tangan yang fraktur

5. Bidai samping kanan dan kiri disesuaikan dengan merapatkan pada kaki

atau tangan yang fraktur

6. Kunci bidai dengan mengaitkan tali pengunci.

G. Pemasaran Bidai Lipat

1. Place (Tempat Produksi)

Tempat produksi yang di pilih untuk memproduksi inovasi bidai lipat

yaitu di Jl.Yos Sudarso, dengan mengusahakan tempat pembuatan

12

Page 21: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

produksi bidai ini yang dekat dengan klinik atau rumah sakit dengan

pertimbangan agar lebih mudah untuk mengaplikasikan dan

mempromosikan inovasi bidai lipat ini.

2. Promotion (Promosi)

Dalam memasarkan inovasi bidai lipat salah satunya termasuk

mempromosikan produk, demi terciptanya produk bidai lipat yang banyak

diminati instasi rumah sakit, puskesmas atau klinik, dengan menggunakan

beberapa metode untuk mempromosikan inovasi bidai lipat, yaitu:

a. Dengan Cara Langsung

Penyebaran informasi secara langsung yang dilakukanyaitu dengan

cara mendatangi rumah sakit, klinik dan puskesmas sekitar tempat

produksi, dengan menjelaskan secara langsung kelebihan dan

kekurangan inovasi bidai lipat, jika instansi RS, klinik maupun

puskesmas setuju dengan inovasi bidai lipat. Bahwa inovasi ini efektif

digunakan diinstansi tersebut maka cara ini bisa juga digunakan untuk

memperluas promosi produk inovasi bidai lipat, sehingga diharapkan

konsumen akan dapat menyebarkan keunggulan produk ini kepada

lebih banyak instansi RS, klinik, maupun puskesmas.

b. Dengan Cara Tidak Langsung

Pemberian informasi secara tidak langsung dilakukan dalam beberapa

bentuk kegiatan, diantaranya penyebaran brosur dan leaflet,

penempelan poster, pemasangan spanduk, dan pemasangan banner

produk inovasi bidai ini akan menggambarkan keunggulan produk

dalam media promosi tersebut yang secara otomatis juga akan

menyertakan nomor telepon untuk memudahkan konsumen yang akan

meminta pesanan.

c. Melalui sarana teknologi dan informasi

Semakin berkembangnya teknologi, fasilitas internet semakin mudah

diakses.  Jadi sudah hal yang lumrah jika memanfaatkan internet

sebagai media promosi. Promosi yang dilakukan melalui jejaring

13

Page 22: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

sosial seperti facebook, twitter atau media jual beli alat kesehatan

maupun media jual beli umum. Selain itu promosi juga dapat

dilakukan melalui blog.

3. People (Orang)

BILI ( Bidai Lipat ) , menggunakan sumber daya manusia untuk

membuat dan memasarkan produknya. Kami meminta bantuan dari

tukang kayu untuk membuat bidai lipat ini. Pemasaran produk ini kami

mulai dari puskesmas terlebih dulu yaitu dengan memperkenalkan produk

kami keefektifannya dan keuntungannya. Tanpa adanya kolaborasi antara

mahasiswa, pihak puskesmas dan tukang kayu. Produk Bidai Lipat tidak

akan bisa dibuat dipasarkan dan digunakan.

14

Page 23: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap BILI ( Bidai Lipat )

ini dapat diambil kesimpulan bahwa bidai yang selama ini dipakai masih

kurang efektif dilihat dari cara pemakaiannya yang sedikit memakan waktu

untuk tindakan yang mungkin memerlukan kecepatan didalamnya seperti

dalam keadaan darurat. Sehingga dengan adanya inovasi yang kelompok

kami buat ini yang dinamai BILI ( Bidai Lipat ) yaitu bidai lipat yang terdiri

dari 3 bidai yang disambungkan dengan karet elastis dan pada bagian luar

terpasang tali pengunci untuk mengunci bidai. Bidai ini tidak memerlukan

waktu lama dalam proses pemasangan yaitu dengan hanya mengangkat kaki

atau tangan satu kali diatas bidai tengah dan kedua samping langsung

dilakukan pengucian tanpa mengganggu kenyamanan pasien dan bentuk

fraktur, sehingga tidak mengakibatkan pergeseran tulang atau cidera

berlebihan. Bidai ini tetap menggunakan prinsip dari bidai pada umumnya

yaitu mengistirahatkan dua sendiini mampu mengefektifkan tindakan

pembidaian sehingga tindakan pembidaian efektif mudah dan lebih cepat.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa inovasi yang dibuat kelompok kami ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan, karena BILI ( Bidai Lipat ) ini adalah sesuatu

yang baru yang kelompok kami buat. Sehingga alangkah baiknya bila

Pembaca berkenan memberi saran terhadap Inovasi yang kelompok kami buat

supaya dapat lebih maksimal dalam pembuatan dan segi pemanfaatnya.

15

Page 24: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DAFTAR PUSTAKA

Bahri. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Bararah dan Jauhar. 2013. Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi

Perawat Profesional Jilid 2.Jakarta: Presentasi Pustaka Publisher.

Brunner dan Suddarth. 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 2 Edisi

8. Jakarta: EGC.

Departemen Perhubungan. 2010. Epidemologi Kecelakaan Lalu

Lintas.http://itd.idaho.gov/ohs/2009 Data/2010/02/a21.jpg.skripsi dari

PSIK-UR. Diakses pada tanggal 16 Juni 2015 jam 14.00 WIB.

Helmi, Z. 2012. Buku Saku Kedaruratan di Bidang Bedah Orthopedi. Jakarta:

Salemba Medika.

Muttaqin, A. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem

Muskuloskeletal. Jakarta: EGC.

Paula Krisanty, dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: Trans

Info Media.

Prasada, K.G. Soma. 2006. Pertolongan Pertama dan RJP. Jakarta: EGC

Price, Sylvia A dan Wilson. M. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses

Penyakit. Jilid 2. Edisi 4. Jakarta: EGC.

Ramli, Muchlis. 2000. Kedaruratan Non Bedah Dan Bedah. Jakarta: Fakultas

Kedokteran, Universitas Indonesia.

Rekam Medik RSO Surakarta. 2014. Epidemiologi Fraktur. Surakarta: RS

Orthopedi.

Schoenher. 1996.

Syamsuhidayat, R. dan Jong, W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.

16

Page 25: KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Wijaya, Andra dan Putri, Yessie. 2013. KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah

(Keperawatan Dewasa). Yogyakarta: Nuha Medika.

17