keperawatan medikal bedah
DESCRIPTION
APAJATRANSCRIPT
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
WOUNDMETER (PENGUKUR LUKA)
Diajukan Untuk Prasyarat Mata Kuliah Inovasi Keperawatan Semester 4
PRODI STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI KESEHATANMUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2015
i
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KARYA INOVASI MAHASISWA
1. Judul : Woundmeter (pengukur luka)
2. Bidang Peminatan : Keperawatan Medikal Bedah
3. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Ika Erwiana
b. NIM/NRM : A01301765
c. Jurusan/Fakultas : DIII Keperawatan
d. Universitas/Institut/Politeknik: Stikes Muhammadiyah Gombong
e. Alamat Rumah/Telepon/Fax : Mulyosri RT 01/ RW 01, Kec. Prembun,
Kab. Kebumen, Telepon: 083840476840
f. Alamat Email : erwianaicha @yahoo.com
4. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Bambang Utoyo, M.Kep
b. NIDN : 0622068301
c. Alamat : Sempor, RT 07/ RW 01, Kec. Sempor,
Kab. Kebumen
Kebumen, 17 juni 2015
Menyetujui:
Dosen Pembimbing, Penulis,
Bambang Utoyo, S.Kep Ns Ika Erwiana
NIDN: 0622068301 NIM: A01301765
ii
Woundmeter (Pengukur Luka)
Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Gombong
Dosen Pembimbing: Bambang Utoyo, M.Kep
DIII Keperawatan, Fakultas Kesehatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, Kebumen
ABSTRACT
Background:
Purpose:
Benefits:
WritingMethods:
Resultsand Recommendations:
Keywords:
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................ii
ABSTRAK........................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR........................................................................................vii
KATA PENGANTAR......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
iii
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
D. Manfaat Penulisan..............................................................................2
E. Sistematika penulisan.........................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. DefinisiFraktur....................................................................................5
B. Klasifikasi Fraktur..............................................................................5
C. Etiologi dari Fraktur...........................................................................7
D. Komplikasi Fraktur.............................................................................8
E. Penatalaksanaan Fraktur.....................................................................9
F. Definisi pembidaian............................................................................11
G. Tujuan Pembidaian.............................................................................11
H. Prinsip Pemasangan Bidai..................................................................12
I. Macam-Macam Bidai.........................................................................12
BAB III METODE PENULISAN
A. Metode Eksperimen ...........................................................................14
B. Metode Studi Kepustakaan ................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Bidai Lipat ...........................................................16
B. Alat dan Bahan Bidai Lipat ...............................................................16
iv
C. Gambar Bidai .....................................................................................17
D. Model Bidai Lipat ..............................................................................19
E. Keuntungan dan Kerugian Bidai Lipat...............................................19
F. Metode Penggunaan...........................................................................19
G. Pemasaran...........................................................................................20
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................22
B. Saran...................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................23
LAMPIRAN.....................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Jenis-Jenis Fraktur......................................................................
Gambar 2. Pemasangan Traksi.....................................................................
Gambar 3. Pemasangan Bidai......................................................................
Gambar 4. Macam-Macam Bidai.................................................................
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWTyang telah melimpahkan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laproan ini
setelah melalui beberapa hambatan. Proposal inovasi keperawatan dengan judul
“Woundmeter (Pengukur Luka )” dibuat sebagai tugas Mata Kuliah Inovasi
Keperawatan di semester empat.
Penyusunan proposal ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dari berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat sehingga kami dapat
memunculkan ide dalam membuat inovasi.
2. Ayah dan ibu tercinta yang telah mendukung penulis dalam pembuatan
laporan ini, sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Bambang Utoyo, M. Kep selaku pembimbing mata kuliah Inovasi
Keperawatan Medikal Bedah, yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan proposal ini.
4. Ibu Ike Mardiyati, selaku pembimbing mata kuliah Inovasi Keperawatan,
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
5. Bapak Sarwono, selaku pembimbing mata kuliah Inovasi Keperawatan,
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
6. Ibu Nurlaila, selaku pembimbing mata kuliah Inovasi Keperawatan , yang
telah membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
vii
7. Ibu Eka Riyanti, selaku pembimbing mata kuliah Inovasi Keperawatan,
yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal ini.
8. Pembaca yang budiman.
Semoga pihak-pihak yang telah membantu pembuatan proposal ini mendapatkan
imbalan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini mempunyai banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.
Penulis berharap agar dalam pembuatan proposal berikutnya dapat lebih baik.
Semoga proposal ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Kebumen, 25 Juni 2015
Penulis
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik
yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah
(Hyperglikemia) yang diakibatkan oleh kelainan dalam sekresi insulin, aksi
insulin atau keduanya. (American Diabetes Association (ADA), 2004
dalam Smeltzer & Bare, 2008).
Data DM di Indonesia pada tahun 1995 terdapat 8,4 juta pasien yang
menderita DM. Tahun 2006 meningkat menjadi 14,7 juta. Diperkirakan
akan terus meningkat pada tahun 2030 menjadi 21,3 juta (Sudoyo, 2007).
Kurang lebih 5% hingga 10% penderita mengalami diabetes tipe 1, yaitu
diabetes yang tergantung insulin. Diabetes tipe I ditandai dengan awitan
mendadak yang biasanya terjadi pada usia 30 tahun. Sedangkan kurang lebih
90% sampai 95% penderita mengalami diabetes tipe II,yaitu diabetes yang
tidak tergantung pada insulin. Ditemukan pada pasien dengan usia lebih dari
30 tahun dan obesitas.
Diabetes Mellitus jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan
berbagai penyakit.
Penanganan pertama pasien fraktur biasanya dilakukan pembidaian.
Tehnik pembidaian yang dilakukan meliputi penggunaan spalk dengan
mengangkat kaki atau tangan berulang kali untuk menyesuaikan dengan
kondisi kaki yang fraktur kemudian dibalut dengan kain. Dimana hal tersebut
masih banyak kekurangan yaitu masih kurang efektif dan efisien karena pada
saat pemasangan masih membutuhkan waktu yang lama dan mengakibatkan
kenyamanan pasien berkurang disebabkan nyeri bertambah.
Sehingga, penulis berusaha memecahkan masalah tersebut dengan
menciptakan inovasi baru untuk Program Kreativitas Mahasiswa yaitu alat
untuk mengukur kedalaman luka terutama ulkus diabetes melitus yang dalam
proses penggunaanya dengan memasukan alat tersebut kedalam luka yang
1
berlubang, untuk mengetahui seberapa dalam luka.Hal ini berhubungan
dengan jumlah kasa steril untuk
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum dari Woundmeter ?
2. Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk membuat Woundmeter?
3. Bagaimana model dari Woundmeter ?
4. Bagaimana cara penggunaan dari Woundmeter?
5. Apa saja keuntungan dan kerugian dari Woundmeter ?
6. Bagaimana gambar dan penjelasan dari Woundmeter?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Melaporkan sebuah inovasi baru bernama Woundmeter yang dapat
digunakan untuk mengukur kedalaman luka pada pasien ulkus diabetes
mellitus.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu menjelaskan gambaran umum dari woundmeter
b. Penulis mampu menjelaskan alat dan bahan yang digunakan untuk
membuat woundmeter.
c. Penulis mampu menunjukan model dari woundmeter
d. Penulis mampu menjelaskan cara penggunaan dari woundmeter
e. Penulis mampu menjelaskan keuntungan dan kerugian dari
woundmeter
f. Penulis mampu menunjukan gambar dan penjelaan dari woundmeter
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Bagi Rumah Sakit
Sebagai inovasi peralatan baru untuk di Rumah Sakit terutama untuk
perawatan pasien dengan luka diabetes mellitus dengan ulkus.
2. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
2
Untuk menambah wawasan dan meningkatkan kreativitas mahasiswa
keperawatan dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien luka
diabetes melitus.
3. Manfaat Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan dapat diaplikasikan saat perawatan
luka pada pasien diabetes mellitus agar mempercepat proses
penyembuhan dan mencegah komplikasi.
4. Manfaat Bagi Pembaca
Untuk menambah pengetahuan dan dapat mempermudah sebagai
referensi.
E. Sistematika Penulisan
1. Halaman judul
2. Lembar pengesahan
3. Abstrak
4. Kata pengantar
5. Daftar isi
6. Daftar gambar
7. Bab I pendahuluan terdiri dari:
a. Latar belakang
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penulisan
d. Manfaat penulisan
e. Sistematika penulisan
8. Bab II tinjauan pustaka terdiri dari:
a. Definisi penyakit diabetes melitus
b. Klasifikasi luka diabetes mellitus
c. Etiologi diabetes mellitus
d. Komplikasi dari diabetes melitus
e. Cara penatalaksanaan diabetes mellitus
f. Manfaat perawatan luka diabetes mellitus
3
g. Teknik perawatan luka Diabates melitus
9. Bab III metode penulisan terdiri dari:
a. Metode eksperimen
b. Metode studi kepustakaan
10. Bab IV pembahasan terdiri dari:
a. Gambaran umum
b. Alat dan bahan
c. Metode penggunaan woundmeter
d. Keunggulan dan kekurangan woundmeter
e. Pemasaran woundmeter
f. Gambar woundmeter
11. Bab V penutup terdiri dari:
a. Kesimpulan
b. Saran
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
Diabetes melitus (DM) merupakan sekelompok penyakit metabolik
yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah
(Hyperglikemia) yang diakibatkan oleh kelainan dalam sekresi insulin, aksi
insulin atau keduanya. (American Diabetes Association (ADA), 2004
dalam Smeltzer & Bare, 2008).
B. Klasifikasi
Ada beberapa tipe diabetes mellitus yang berbeda, penyakit ini dibedakan
berdasarkan penyebab, perjalanan klinik dan terapinya.
1. Tipe I Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM)
2. Tipe II
C. Etiologi
D. Komplikasi dari
DM dapat menyebabkan komplikasi pada berbagai sistem tubuh.
Komplikasi DM bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Komplikasi
jangka pendek meliputi; hypoglikemia dan ketoasidosis, sedangkan
komplikasi jangka panjang dapat berupa kerusakan makroangiopati dan
mikroangiopati. Kerusakan makroangiopati meliputi: penyakit arteri
koroner,kerusakan pembuluh darah serebral dan kerusakan pembuluh
darah perifer. Adapun komplikasi mikroangiopati meliputi: retinopati,
nefropati dan neuropati (Smeltzer & Bare, 2008).
E. Penatalaksanaan
5
F. Manfaat perawatan luka
6
BAB III
METODE PENULISAN
A. Metode Eksperimen
Metode penulisan yang dilakukan pada inovasi ini menggunakan metode
eksperimen. Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dimana
siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
sesuatu yang dipelajari. Siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari
kebenaran, dan mencoba mencari suatu hukum atau dalil serta menarik
kesimpulan atas proses yang dialaminya(Bahri, 2006;84).
B. Metode Studi Kepustakaan
Dalam penulisan proposal Program Kreativitas Mahasiswa ini menggunakan
metode penulisan studi kepustakaan, yaitu cara mendapatkan data dengan
membaca referensi yang berhubungan dengan masalah luka diabetes melitus.
Pengumpulan data berupa data sekunder, yaitu dengan membaca buku (secara
tidak langsung dari obyek atau subyek masalah). Teknik penulisan dari
metode ini meliputi:
1. Kertas
a. Kertas yang digunakan untuk menulis karya ilmiah adalah kertas HVS
kuarto berukuran A4 (21 cm x 29,7 cm).
b. Sampul (kulit luar) menggunakan bahan buffalo berwarna biru muda.
2. Jenis Huruf
a. Menggunakan jenis huruf yang sama, dari awal sampai akhir, yaitu
Times New Roman, ukuran font 12.
b. Huruf tebal digunakan untuk judul bab dan sub bab.
c. Huruf miring digunakan untuk istilah atau kata dalam bahasa asing.
3. Margin
Batas pengetikan dari tepi kertas sebagai berikut:
a. Tepi atas 4 cm
7
b. Tepi bawah 3 cm
c. Tepi kiri 4 cm
d. Tepi kanan 3 cm
4. Format
a. Setiap judul bab dan judul lembaran dimulai halaman baru diketik
dengan huruf kapital diletakkan di tengah (centering) bagian atas
halaman.
b. Sub bab diketik di pinggir sisi kiri halaman dengan menggunakan
huruf kecil tebal kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan
huruf kapital.
c. Setiap alinea baru, kata pertama diketik masuk ke kanan setelah
ketukan ketujuh atau mulai pada ketukan delapan.
d. Istilah asing dalam teks dicetak miring (Italic)
e. Setelah tanda koma, titik koma, dan titik dua diberi jarak satu ketukan
dan sebelumnya tidak diberi spasi.
5. Spasi
a. Jarak antara baris dalam teks adalah satu setengah spasi.
b. Abstrak diketik dengan jarak satu spasi, judul abstrak dan seluruh
teksnya diketik dengan huruf miring (Italic).
c. Jarak spasi sumber referensi dalam daftar pustaka satu.
d. Jarak baris pada kata pengantar dan daftar isi 2 spasi.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
Penanganan pasien dengan luka diabetes mellitus adalah salah satu terpenting
adalah perawatan luka. Perawatan luka adalah
Dari hasil eksperimen menghasilkan produk berupa alat untuk mengkur
seberapa dalam luka pada pasien diabetes mellitus yang saya beri nama
Woundmeter yaitu sebuah ala. Bidai ini tidak memerlukan waktu lama dalam
proses pemasangan yaitu dengan hanya mengangkat kaki atau tangan satu
kali diatas bidai tengah dan kedua samping langsung dilakukan pengucian
tanpa mengganggu kenyamanan pasien dan bentuk fraktur, sehingga tidak
mengakibatkan pergeseran tulang atau cidera berlebihan. Bidai ini tetap
menggunakan prinsip dari bidai pada umumnya yaitu mengistirahatkan dua
sendi.
B. Alat dan Bahan
C. Gambar Bidai Lipat
1.
9
2. Bidai Tampak Atas
3. Bidai Tampak Belakang
4. Bidai Tampak Samping
Keterangan:
10
Tiap papan memliki : Panjang 70 cm, Lebar 11 cm, Tebal 1,5 cm
Tiap tali berukuran : panjang 84 cm lebar 4 cm
Tiap karet berukuran : panjang 33 cm lebar 3 cm
11
D. Model
1. 3 buah kayu dipasang dengan menggunakan karet elastis untuk
menyambungkan kayu-kayu tersebut.
2. Akan dipasang tali pengunci pada bagian luar bidai untuk mengunci bidai
pada bagian tubuh yang fraktur
3. Dan cara memakainya hanya dengan mengangkat kaki atau tangan satu
kali diatas bidai tengah dan kedua samping langsung dilakukan
pengucian.
E. Keunggulan dan Kekurangan Bidai Lipat
1. Keunggulan
Mengetahui kedalaman luka DM
Sebagai ukuran untuk m
2. Kekurangan
a. Pembuatan bidai lipat lebih rumit
b. Bahan yang dibutuhkan lebih banyak
c. Biaya pembuatan lebih mahal
F. Metode Penggunaan Bidai Lipat
1. Siapkan alat-alat selengkapnya
2. Posisikan kaki atau tangan pasien secara anatomis dan fisiologis
3. Angkat kaki atau tangan pasien dengan menopang bagian yang fraktur
secara hati-hati
4. Letakkan bidai tengah dibawah kaki atau tangan yang fraktur
5. Bidai samping kanan dan kiri disesuaikan dengan merapatkan pada kaki
atau tangan yang fraktur
6. Kunci bidai dengan mengaitkan tali pengunci.
G. Pemasaran Bidai Lipat
1. Place (Tempat Produksi)
Tempat produksi yang di pilih untuk memproduksi inovasi bidai lipat
yaitu di Jl.Yos Sudarso, dengan mengusahakan tempat pembuatan
12
produksi bidai ini yang dekat dengan klinik atau rumah sakit dengan
pertimbangan agar lebih mudah untuk mengaplikasikan dan
mempromosikan inovasi bidai lipat ini.
2. Promotion (Promosi)
Dalam memasarkan inovasi bidai lipat salah satunya termasuk
mempromosikan produk, demi terciptanya produk bidai lipat yang banyak
diminati instasi rumah sakit, puskesmas atau klinik, dengan menggunakan
beberapa metode untuk mempromosikan inovasi bidai lipat, yaitu:
a. Dengan Cara Langsung
Penyebaran informasi secara langsung yang dilakukanyaitu dengan
cara mendatangi rumah sakit, klinik dan puskesmas sekitar tempat
produksi, dengan menjelaskan secara langsung kelebihan dan
kekurangan inovasi bidai lipat, jika instansi RS, klinik maupun
puskesmas setuju dengan inovasi bidai lipat. Bahwa inovasi ini efektif
digunakan diinstansi tersebut maka cara ini bisa juga digunakan untuk
memperluas promosi produk inovasi bidai lipat, sehingga diharapkan
konsumen akan dapat menyebarkan keunggulan produk ini kepada
lebih banyak instansi RS, klinik, maupun puskesmas.
b. Dengan Cara Tidak Langsung
Pemberian informasi secara tidak langsung dilakukan dalam beberapa
bentuk kegiatan, diantaranya penyebaran brosur dan leaflet,
penempelan poster, pemasangan spanduk, dan pemasangan banner
produk inovasi bidai ini akan menggambarkan keunggulan produk
dalam media promosi tersebut yang secara otomatis juga akan
menyertakan nomor telepon untuk memudahkan konsumen yang akan
meminta pesanan.
c. Melalui sarana teknologi dan informasi
Semakin berkembangnya teknologi, fasilitas internet semakin mudah
diakses. Jadi sudah hal yang lumrah jika memanfaatkan internet
sebagai media promosi. Promosi yang dilakukan melalui jejaring
13
sosial seperti facebook, twitter atau media jual beli alat kesehatan
maupun media jual beli umum. Selain itu promosi juga dapat
dilakukan melalui blog.
3. People (Orang)
BILI ( Bidai Lipat ) , menggunakan sumber daya manusia untuk
membuat dan memasarkan produknya. Kami meminta bantuan dari
tukang kayu untuk membuat bidai lipat ini. Pemasaran produk ini kami
mulai dari puskesmas terlebih dulu yaitu dengan memperkenalkan produk
kami keefektifannya dan keuntungannya. Tanpa adanya kolaborasi antara
mahasiswa, pihak puskesmas dan tukang kayu. Produk Bidai Lipat tidak
akan bisa dibuat dipasarkan dan digunakan.
14
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap BILI ( Bidai Lipat )
ini dapat diambil kesimpulan bahwa bidai yang selama ini dipakai masih
kurang efektif dilihat dari cara pemakaiannya yang sedikit memakan waktu
untuk tindakan yang mungkin memerlukan kecepatan didalamnya seperti
dalam keadaan darurat. Sehingga dengan adanya inovasi yang kelompok
kami buat ini yang dinamai BILI ( Bidai Lipat ) yaitu bidai lipat yang terdiri
dari 3 bidai yang disambungkan dengan karet elastis dan pada bagian luar
terpasang tali pengunci untuk mengunci bidai. Bidai ini tidak memerlukan
waktu lama dalam proses pemasangan yaitu dengan hanya mengangkat kaki
atau tangan satu kali diatas bidai tengah dan kedua samping langsung
dilakukan pengucian tanpa mengganggu kenyamanan pasien dan bentuk
fraktur, sehingga tidak mengakibatkan pergeseran tulang atau cidera
berlebihan. Bidai ini tetap menggunakan prinsip dari bidai pada umumnya
yaitu mengistirahatkan dua sendiini mampu mengefektifkan tindakan
pembidaian sehingga tindakan pembidaian efektif mudah dan lebih cepat.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa inovasi yang dibuat kelompok kami ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, karena BILI ( Bidai Lipat ) ini adalah sesuatu
yang baru yang kelompok kami buat. Sehingga alangkah baiknya bila
Pembaca berkenan memberi saran terhadap Inovasi yang kelompok kami buat
supaya dapat lebih maksimal dalam pembuatan dan segi pemanfaatnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Bahri. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Bararah dan Jauhar. 2013. Asuhan Keperawatan Panduan Lengkap Menjadi
Perawat Profesional Jilid 2.Jakarta: Presentasi Pustaka Publisher.
Brunner dan Suddarth. 2005. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Vol 2 Edisi
8. Jakarta: EGC.
Departemen Perhubungan. 2010. Epidemologi Kecelakaan Lalu
Lintas.http://itd.idaho.gov/ohs/2009 Data/2010/02/a21.jpg.skripsi dari
PSIK-UR. Diakses pada tanggal 16 Juni 2015 jam 14.00 WIB.
Helmi, Z. 2012. Buku Saku Kedaruratan di Bidang Bedah Orthopedi. Jakarta:
Salemba Medika.
Muttaqin, A. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. Jakarta: EGC.
Paula Krisanty, dkk. 2009. Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: Trans
Info Media.
Prasada, K.G. Soma. 2006. Pertolongan Pertama dan RJP. Jakarta: EGC
Price, Sylvia A dan Wilson. M. 2006. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses
Penyakit. Jilid 2. Edisi 4. Jakarta: EGC.
Ramli, Muchlis. 2000. Kedaruratan Non Bedah Dan Bedah. Jakarta: Fakultas
Kedokteran, Universitas Indonesia.
Rekam Medik RSO Surakarta. 2014. Epidemiologi Fraktur. Surakarta: RS
Orthopedi.
Schoenher. 1996.
Syamsuhidayat, R. dan Jong, W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
16
Wijaya, Andra dan Putri, Yessie. 2013. KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah
(Keperawatan Dewasa). Yogyakarta: Nuha Medika.
17