sahabat keperawatan: lp (laporan pendahuluan) -...

Download Sahabat Keperawatan: LP (LAPORAN PENDAHULUAN) - …sahabatkeperawatan.blogspot.com/2016/11/laporan-pendahuluan-ispa...Sedangkan infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas seperti

If you can't read please download the document

Upload: vuongtuyen

Post on 09-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sahabat Keperawatan: LP (LAPORAN PENDAHULUAN) - ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT)

Sahabat Keperawatan

Rabu, 23 November 2016

LP (LAPORAN PENDAHULUAN) - ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT)

Laporan Pendahuluan

Asuhan Keperawatan PadaPasien Dengan Diagnosa Medis

ISPA (Infeksi SaluranPernapasan Akut)

A. KonsepDasar Penyakit

1. Definisi

ISPA adalahpenyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan gejala batuk,pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan. (Meadow, SirRoy. 2002)

ISPA (lnfeksiSaluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute Respiratoryhfection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:

a.Infeksiadalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan berkembangbiak sehingga menimbulkan gejala penyakit.

b. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidunghingga alfeoli beserta organ secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagianatas.

c. Infeksiakut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untukmenunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan ISPA.Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari. (Suriadi, 2001)

ISPA adalahpenyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafasmulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasukjaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPAumumnya berlangsung selama 14 hari. Yang termasuk dalam infeksi saluran nafas bagianatas adalah batuk pilek biasa, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza,bronchitis, dan juga sinusitis. Sedangkan infeksi yang menyerang bagian bawahsaluran nafas seperti paru itu salah satunya adalah Pneumonia. (WHO)

2. Epidemiologi

BerdasarkanDEPKES (2006) juga menemukan bahwa 20-30% kematian disebabkan oleh ISPA. Faktorpenting yang mempengaruhi ISPA adalah pencemaran udara. Adanya pencemaran udaradi lingkungan rumah akan merusak mekanismepertahanan paru-paru sehingga mempermudah timbulnya gangguan pernapasan. Tingginya tingkat pencemaranudara menyebabkan ISPA memiliki angka yang paling banyak diderita olehmasyarakat dibandingkan penyakitlainnya. Selain faktor tersebut, peningkatan penyebaran penyakit ISPA jugadikarenakan oleh perubahan iklim serta rendahnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat dalammasyarakat. maka di dalam makalah ini akan dijabarkan secara lengkap semua halyang berkaitan dengan ISPA.

3. Etiologi

Etiologi ISPAterdiri dari 300 jenis bakteri, virus dan richetsia. Bakteri penyebab ISPAantara lain adalah dari genus Streptococcus,Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophylus,Bordetella dan Corinebacterium. Virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirusdan lain-lain. (Suriadi, 2001)

4. Klasifikasi

ProgramPemberantasan ISPA (P2 ISPA) mengklasifikasi ISPA sebagai berikut:

a. Pneumoniaberat : ditandai secara klinis oleh adanya tarikan dinding dada kedalam (chestindrawing).

b.Pneumonia: ditandai secara klinis oleh adanya napas cepat.

c. Bukanpneumonia : ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa disertai demam, tanpatarikan dinding dada kedalam, tanpa napas cepat. Rinofaringitis, faringitis dantonsilitis tergolong bukan pneumonia. (Rasmaliah, 2004)

5. Tandadan gejala

a. Tandadan gejala dari penyakit ISPA adalah sebagai berikut :

1) Batuk

2) Nafascepat

3) Bersin

4) Pengeluaransekret atau lendir dari hidung

5) Nyerikepala

6) Demamringan

7) Tidakenak badan

8) Hidungtersumbat

9) Kadang-kadangsakit saat menelan

b. Tanda-tandabahaya klinis ISPA :

1) Padasistem respiratorik adalah : tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksidinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang,grunting expiratoir dan wheezing.

2)Padasistem cardial adalah : tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi dancardiac arrest.

3) Padasistem cerebral adalah : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung,papil bendung, kejang dan coma.

4) Padahal umum adalah : letih dan berkeringat banyak

(Naning R, 2002)

6. Patofisiologi

Perjalananklinis penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya virus dengan tubuh.Masuknya virus sebagai antigen ke saluran pernafasan menyebabkan silia yangterdapat pada permukaan saluran pernafasanbergerak ke atas mendorong virus ke arah faring atau dengan suatutangkapan refleks spasmus oleh laring. Jika refleks tersebut gagal maka virusmerusak lapisan epitel dan lapisan mukosa saluran pernafasan. (Colman, 1992).Iritasi virus pada kedua lapisan tersebut menyebabkan timbulnya batuk kering.Kerusakan stuktur lapisan dinding saluran pernafasan menyebabkan kenaikanaktifitas kelenjar mukus yang banyak terdapat pada dinding saluran pernafasan, sehingga terjadi pengeluarancairan mukosa yang melebihi normal. Rangsangan cairan yang berlebihan tersebutmenimbulkan gejala batuk. Sehingga padatahap awal gejala ISPA yang paling menonjol adalah batuk. (Colman, 1992). Adanya infeksi virusmerupakan predisposisi terjadinya infeksi sekunder bakteri. Akibat infeksivirus tersebut terjadi kerusakan mekanisme mukosiliaris yang merupakanmekanisme perlindungan pada saluranpernafasan terhadap infeksi bakteri sehingga memudahkanbakteri-bakteri patogen yang terdapatpada saluran pernafasan atas seperti streptococcus pneumonia, haemophylus influenza danstaphylococcus menyerang mukosa yang rusak tersebut. Infeksi sekunder bakteriini menyebabkan sekresi mukus bertambahbanyak dan dapat menyumbat saluran pernafasan sehingga timbul sesak nafas danjuga menyebabkan batuk yang produktif. Invasi bakteri ini dipermudah denganadanya fakor-faktor seperti kedinginan dan malnutrisi. Suatu laporan penelitianmenyebutkan bahwa dengan adanya suatu serangan infeksi virus pada saluranpernafasan dapat menimbulkan gangguan gizi akutpada bayi dan anak. Virus yang menyerang saluran pernafasan atas dapatmenyebar ke tempat-tempat yang lain dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkankejang, demam, dan juga menyebar ke saluran pernafasan bawah. Dampak infeksi sekunder bakteri punmenyerang saluran pernafasan bawah,sehingga bakteri-bakteri yang biasanya hanya ditemukan dalam saluran pernafasanatas, sesudah terjadinya infeksi virus, dapat menginfeksi paru-paru sehingga menyebabkan pneumoniabakteri (Colman, 1992). Penanganan penyakit saluran pernafasan pada anak harusdiperhatikan aspek imunologis saluran pernafasan terutama dalam hal bahwasistem imun di saluran pernafasan yang sebagian besar terdiri dari mukosa,tidak sama dengan sistem imun sistemik pada umumnya. Sistem imun saluranpernafasan yang terdiri dari folikel dan jaringan limfoid yang tersebar,merupakan ciri khas sistem imun mukosa.Ciri khas berikutnya adalah bahwaimunoglobulin A (IgA) memegang peranan pada saluran pernafasan atas sedangkanimunoglobulin G (IgG) pada saluran pernafasan bawah. Diketahui pula bahwa sekretori IgA sangat berperan dalammempertahankan integritas mukosa saluran pernafasan. (Colman, 1992)

7.Web of Caution (WOC)

WOC ISPA Versi SAHABAT KEPERAWATAN

8.Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Difokuskan PadaPengkajian Sistem Pernafasan

a.Inspeksi

1)Membran mukosahidung-faring tampak kemerahan

2)Tonsil tampak kemerahandan edema

3)Tampak batuk tidakproduktif

4)Tidak ada jaringanparut pada leher

5)Tidak tampak penggunaanotot-otot pernafasan tambahan, pernafasan cuping hidung

b.Palpasi

1)Adanya demam

2)Teraba adanyapembesaran kelenjar limfe pada daerah leher/nyeri tekan pada nodus limfeservikalis

3)Tidak teraba adanyapembesaran kelenjar tyroid

c.Perkusi

1)Suara paru normal(resonance)

d.Auskultasi

1)Suara nafasvesikuler/tidak terdengar ronchi pada kedua sisi paru

9.Pemeriksaan Penunjang

a.EKG : Hipertrofi atrialatau ventrikuler, penyimpangan aksis, iskemia san kerusakan pola mungkinterlihat. Disritmia mis : takhikardi, fibrilasi atrial. Kenaikan segmen ST/Tpersisten 6 minggu atau lebih setelah imfark miokard menunjukkan adanyaaneurime ventricular. EKG dapat mengungkapkan adanya takikardi, hipertrofibilik jantung dan iskemik( jika disebabkan oleh AMI)

b.Sonogram : Dapatmenunjukkan dimensi pembesaran bilik, perubahan dalam fungsi/struktur katubatau are penurunan kontraktilitas ventricular.

c.Scan jantung : Tindakanpenyuntikan fraksi dan memperkirakan pergerakan dinding.

d.Kateterisasi jantung :Tekanan bnormal merupakan indikasi dan membantu membedakan gagal jantung sisikanan verus sisi kiri, dan stenosi katup atau insufisiensi, Juga mengkajipotensi arteri kororner. Zat kontras disuntikkan kedalam ventrikel menunjukkanukuran bnormal dan ejeksi fraksi/perubahan kontrktilitas.

e.Foto thorak dapatmengungkapkan adanya pembesaran jantung, edema atau efusi fleura yangmenegaskan diagnisa CHF.

f.Elektrolit serum yangmengungkapkan kadar natrium yang rendah sehingga hasil hemodilusi darah dariadanya kelebihan retensi air.

(NursalamM, 2002)

10.Penatalaksanaan

Obat obat yang digunakan antara lain :

a.Antagonis kalsium,untuk memperbaiki relaksasi miokard dan menimbulkan vasodilatasi koroner.

b.Beta bloker, untukmengatasi takikardia dan memperbaiki pengisian ventrikel.

c.Diuretika, untuk gagaljantung disertai udem paru akibat disfungsi diastolik. Bila tanda udem paru sudah hilang, makapemberian diuretika harus hati-hati agar jangan sampai terjadi hipovolemiadimana pengisian ventrikel berkurang sehingga curah jantung dan tekanan darahmenurun.

d.Pemberian antagoniskalsium dan beta bloker harus diperhatikan karena keduanya dapat menurunkankontraktilitas miokard sehingga memperberat kegagalan jantung.

e.Dukungan diet : PembatasanNatrium untuk mencegah, mengontrol, atau menghilangkan edema.

(Arif,Muttaqin, 2012)

11.Komplikasi

a.Penemonia.

b.Bronchitis.

c.Sinusitis.

d.Laryngitis.

e.Kejang deman.

(Soegijanto, S, 2009)

B.Daftar Pustaka

Meadow,Sir Roy dan Simen. 2006. LectusNotes:Pediatrika. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama

Suriadi,YulianiR. 2001. Asuhan Keperawatan pada Anak,Jakarta : CV Sagung Seto

Rasmaliah.2004. Infeksi Saluran Pernapasan Akut(ISPA) dan penanggulangannya dalam http://library.usu.ac.id. 29 Januari2010. 19:05:10 WIB

NaningR. 2002. Infeksi Saluran Pernapasan Akut(Handout kuliah Ilmu Kesehatan Anak) PSIK FK UGM

DepKesRI. 2007. Direktorat Jenderal PPM & PLP. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).Jakarta

NursalamM. 2002. Manajemen Keperawatan, Aplikasidalam keperawatan

Perofesional.Jakarta : Salemba Medika

Muttaqin,Arif. 2012. Asuhan Keperawatan Kliendengan Gangguan Sistem Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta : SalembaMedika

Soegijanto,S. 2002. Ilmu Penyakit Anak; Diagnosa danPenatalaksanaan. Jakarta: Salemba medika

KATA KUNCI PENCARIAN :

LP ISPA

LP INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

LAPORAN PENDAHULUAN ISPA

LAPORAN PENDAHULUAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

ASKEP LP ISPA

ASKEP LP INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

ASKEP LAPORAN PENDAHULUAN ISPA

ASKEP LAPORAN PENDAHULUAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

ASUHAN KEPERAWATAN LP ISPA

ASUHAN KEPERAWATAN LP INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

ASUHAN KEPERAWATAN LAPORAN PENDAHULUAN ISPA

ASUHAN KEPERAWATAN LAPORAN PENDAHULUAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

Diposting oleh

Tri Hartadi Arya Rachmawan

di18.52

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lama

Beranda

Langganan:Posting Komentar (Atom)

Temukan !

Pengunjung

Postingan Terbaru

LP (LAPORAN PENDAHULUAN) - ISPA (INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT)

Arsip

2016

(3)

November

(3)LP (LAPORAN PENDAHULUAN) - ISPA (INFEKSI SALURAN P...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) - MENGUKUR VITA...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) - PEMASANGAN IN...

Tri Hartadi Arya Rachmawan. Tema PT Keren Sekali. Diberdayakan oleh Blogger.