ringkasan-radiologi
DESCRIPTION
ringkasan radiologiTRANSCRIPT
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
1/58
1
1
FOTO THORAK
Radio-Anatomy
Trakea
Hilus
Sinus costo-
diafragma
Corakan vaskuler
(dibedakan dengan
fibrosis, dengan
mengikuti percabangan-
nya atau dikotom
Klavikula
Superposisi dengan
m. sternokleido-
mastoideus
diafra ma
Udara gaster
Ventrikel
kanan
Arkus Aorta
Trunkus Pulmonal
Superior vena
Ventrikel Kiri
Atrium kanan
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
2/58
2
2
Anatomi Foto Lateral
Syarat Foto Torak Layak Baca
1. Identitas pasien dan marker
2.
Jenis fotoyang rutin untuk foto thorak adalah PA.
3. Inspirasi cukup
Tampak iga posterior sampai iga 10; dan iga anterior tampak sampai iga ke 7
4. Simetrisitas foto
Arkus aorta
Trunkus Pulmonal
Arteri pulmonal
Bronkus kanan
Bronkus kiri
diafragma
Retrosternal air
Retro cardial
air space
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
3/58
3
3
Jarak antara artikulasio Sternoklavikularis dengan prosesus siponus kiri dan kanan
sama.
5. Densitas foto
Diskus intervertebralis terlihat 5 buah dari superior.
6.
Tidak ada overlapping dengan skapula.
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
4/58
4
4
Art. Proximal Inter-Phalang
Art. Distal Inter-Phalang
Art. MetaCarpo-Phalangeal
Basis Metacarpal
Caput metacarpalMetakarpal
Art. Carpo Metakarpal
Art. Radio-Ulnar
Art. Radiocarpal
Sesamoid
Caput
Basis
Trapezium
TrapezoidHamatum
Capitatum
Schapoid
Lunatum
Triquetrum
Styloid Ulna
Styloid Radius
Distal radius
Distal Ulna
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
5/58
5
5
Art. Distal Inter-
Phalang
Art. Proximal
Inter-Phalang
Art. MetaCarpo-
Phalangeal
Art. Carpo-
Metacarpal
Schapoid
Tra ezium
Trapezoid
Capitatum
Hamatum
Art. Radio Carpal
Art. Radio-Ulnar
Lunatum Psiform
Triquetrum
Sesamoid
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
6/58
6
6
Art. Radiocarpal
Art. Radioulnar
Art. Carpo-Metacarpal
Trapezium
Trapezoid
Capitatum
Hamatum
Schapoid Lunatum
Psiform
Triquetrum
Ca ut Metacar al
Basis Metacarpal
Art. Metacarpo-Phalangeal
Styloid Ulna
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
7/58
7
7
Art. Akromio-
Klavikularis
Akromion
Proc.
Corochoid
Caput
Humeri
Art. glenohumeri
spina
Margo
Medial
Margo
lateral
Margo
Superior
Klavikula
AP-VIEW OF SCAPULA
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
8/58
8
8
Fossa Gleinodales
Proc. Corachoid
Art. Akromio-
klavikularis
Glenoid Labrum
Klavikula
AP-VIEW SHOULDER
Klavikula
AKROMI
Caput
Fossa
Sur ical
humerus
Fossa olekranon
Proc.
ca itellum
trhoclea
Proc.
Caput radius
Lateral view
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
9/58
9
9
klavikula
akromion
Tuberositas mayor
Tuberosita minor
Caput hemerus
humerus
AP-VIEW
Fossa Olecranon
olecranon
Epicondilus lateral
Epicondilus medial
throclea
radius ulna
humerus
Fossa olekranon
Epicondylus medial
Epicondilus lateral
Art. humeroradial
Art.humeroulnar
Proc. coronoid
olekranon
throclea
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
10/58
10
10
Proc.coronoid
Fossa coronoid
Epicondilus lateral
olecranonArt. Humero-ulnar
Epikondilus medial
schapoid
lunatum
triquetrum
siformca itatum
Art. radiocarpal
Art. carpoulnar
Basis radius
Fossa olecranon
Epicondilus lateral
Epikondilus medial
capitellum
Art. humeroulnar
Art. humeroradial
AP-VIEW
LAT-VIEW
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
11/58
11
11
Art. sacroiliakaSIAS
Spina iliaka anterior inferiorSacrum
Trocanter mayorForamen obturatoar
Trokanter minor
Femoral neck
Roof acetobulum
Acetubular convecsit
Ramus pubic superior
femur
Ischial tuberosity
patellaEpikondilus lateral
tibia
fibula
Kondilus lateral Kondilus medial
Epikondilus medial
Eminensia
interkondiler lateral
Eminensia interkondiler
medial
Caput fibula
Epifisis plate
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
12/58
12
12
Lateral view
patella
Ligamentum patellar
Tibeal plateu
Eminensia interkondiler
Tuberositas tibiaCaput fibula
Kondilus lateral
tibia
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
13/58
13
13
Kondilus medialKondilus lateral
Eminensia interkondiler
Kondilus medial tibia
Kondilus lateral tibia
Maleolus medialMaleolus lateral
talus
Art. talocruris
tibia
fibula
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
14/58
14
14
tibiafibula
Talus
Neck of talus Proc. Lat. talus
Proc.med.talus
calaneusnavicular
cuboid
Lat-view of talocruris
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
15/58
15
15
Distal phalang
Distal interphalang Medial phalang
DIP
PIP
sesamoid
Art. metatarsophalngeal
Basis metatarsal
Cueneform medialCueneform intermedial
Cueneform lateral
cuboid
navicular
Talus
Art. tarsometatarsal
Malailus lateral
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
16/58
16
16
Art.tarsometatarsal
Art. tarsometatarsal
Cueneform medial
Art. talocalcaneusnavicular
navicular
cuboid
Art.calcaneocuboid
kalkaneus
Art. cuneonavicular
fibula
Tibia
Art. thalocruris
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
17/58
17
17
Sinus frontalis
Sela tursika
Sinus ethmoidal
ant.
Sinus maxilaris
Inominata line
Cavum nasi
Septum nasi
Canalis auditorius
internus
Occipito-frontal view of paranasal sinus
sphenoid
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
18/58
18
18
Satura sagitalis
Sinus frontalis
s henoid
Sinus ethmoidalis
Septum nasal &
os.nasal inferiorSinus maxilaris
Proc.mastodeus
Protuberensia mentalis
Postero-anterior of cranial
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
19/58
19
19
Arcus ant. atlas
Arcus post.atlas
Proc. spinosus
Proc.tranversusus
Fasies articularis sup.
Fasies articularis inf.
Diskus
intervertebralis
Foramen
intervertebralis
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
20/58
20
20
Crista iliaka
sacrum
Art. Sacro iliaka
sias
Spina iliaka
posterior superior
Spina iliaka
psterior inferior
Ischial tuberosity
Ramus pubis inferior
coxic
Simfisis os. pubis
Foramen obturatoar
bladder
Corpus vertebra
Foramen intervertebra
Proc. spinosus
Proc. tranversus
promontorium
Diskus
intervertebralis
pedikel
Posisi lateralPosisi obliq
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
21/58
21
21
Proc.spinosus
pedikel
Proc. tranversus
Psoas line
Facies articularis
sacrum
Art. sacroiliaka
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
22/58
22
22
Pool atas ginjal
Calyces superior
Calyces medial
Calyces inferior
Pool bawah ginjal
Pelvis renalis
ureter
Distal ureter
Vesika urinaria
Intravena pyelografi
Pre peritoneal fat
Psoas line
Thorakal 12
Lumbal I
renal
ilium
sacrum
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
23/58
23
23
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
24/58
24
24
BACA FOTO POLOS ABDOMEN
Posisi rutin untuk foto poos abdomen adalah posisi supine dan left lateral dekubitus.
Hal-hal yang dinilai:
1.
Preperitoneal fat line Menghilang pada peritonitis/ asites
2. Distribusi udara didalam usus
Menilai distribusi udara dalam usus mulai dari gaster sampai ke rektum. Jiak sampai ke
rektum maka alirannya bagus.
3. Apakah ada distensi usus
Haustra
Haustra merupakan tanda untuk distensi kolon.
Hearing bone appearance merupakan tanda untuk distensi usus halus
4. Pada foto LLD liat apakah ada air fluid level
Air fluid level merupakan gambaran dari batas udara dengan cairan. Air fluid levelmenandakan adanya suatu obstruksi usus.
5. Apakah ada udara bebas.
Pada posisi supine kita nilai di para umbilikus .
Beberapa kelainan pada foto polos abdomen
Pre-peritoneal fat line
Distribusi udara dinilai dari
gaster sampai ke rektum
Ekpertise:
Pada foto disamping nilai:
Preperitoneal fat line jelas
Tampak distribusi udara
usus mulai dari gaster
sampai ke rektum
Distensi usus tidak ada
Tidak tampak air fluid level
Tidak tampak udara bebas
usus.
Kesan : dalam batas normal
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
25/58
25
25
Ileus obstuktif
Gambaran khas :
Ada gambaran air fluid level dengan pola step leader (bertingkat).dinilai pada foto
LLD. Jika masi terlihat distribusi udara dalm rektum disebut sebagai ileus
obstuktif parsial. Dan jika tidak tampak udara sampai ke rektum berarti ileus
obstruktif total.
Hearing bone
appearance
Air fluid level
betingkat
Ekpertise :Pre peritonial fat line jelas
Distribusi udara usus tidak merata
Tampak pelebaran usus dengan hearing bone appearance
Tampak air fluid level bertingkat(step leader)
Tidak tampak gambaran udara bebas di intra peritoneal
Kesan: ileus obstruktif total letak tinggi.
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
26/58
26
26
Ileus paralitik
Gambaran khas untu ileus paralitik adalah gambaran air fluid level yag panjang-panjang dan
sejajar.
Baca foto BNO (Bulk, nier, oberzicht)
Persiapan sebelum BNO
Pasien di puasakan terlebih dahulu sebelum dilakukan foto untuk mengosongkan
isi usus dari feses sehingga tidak menghalangi dari kontur ginjal. Dapat diberikan 2 tablet dulcolax pada malam hari sebelum dilakukan
pemeriksaan BNO
Kemudian pasien dipuasakan pada malam hari sebelum pemeriksaan
Syarat Foto BNO :
Identitas pasien
Diafragma dan simfisis pubis harus terlihat
Dinding perut harus terlhat.
Pada ileus paralitik .
preperitoneal fat tidak
tampak jelas.
Distribusi udara
diseluruh bagian usus
Distensi diseluruh
bagian usus
Air fluid level sejajar
dan panjang-panjang
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
27/58
27
27
Hal-hal yang dinilai dalan Foto BNO.
Pre-peritoneal fat line
Pre-peritoneal fat line merupakan jaringan lemak yang memberikan bayang radilusent di
bagian lateral abdomen, yang berjalan dari atas ke bawah sepanjang dinding abdomen
tersebut.
PSOAS line
Merupakan bayanag opak yang dibentuk oleh Musculus PSOAS. Dari thorakal 12 samapi
ke art. sacroiliaka. Keperluannya adalah untuk menilai reaksi / proses retro peritoneal.
Kontur ginjal.
Tampak jelas bila persiapan BNO dilakukan dengan benar.
Batas kontur ginjal adalah: pool atas setinggi TH 12 dan Pool bawah setinggi L3. Dimana
ginjal kanan lebih rentah kira-kira 1 corpus vertebre dari ginjal kiri.
Bayangan opak disepanjang traktus urinarius.
Untuk menilai adanya batu.
PSOAS line
Bayangan
opak
Ekpertise
Pre-peritoneal fat line jelas
Psoas line jelas
Kontur kedua ginjal jelas
Tampak bayang Opak di proyeksi ginjal kiri/tampak batu opak diproyeksi ginjal
kiri.
K/ Nerfrolitiasis Sinistra.
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
28/58
28
28
BACA FOTO IVP
Fungsi dari IVP adalah ubtuk menilai anatomi fungsi ginjal serta menili apakah ada batu
atau tidak sepanjang traktus urinarius bila tidak tampak pada pemeriksaan BNO.
PERSIAPAN
Sama dengan BNO
Kadar ureum < 60 dan kreatinin < 2
Skin test zat kontras.
Hal-hal yang dinilai
5 pertama: fungsi sekresi dan ekresi ginjal. Fungsi sekresi dikatan baik apabila tampak
kontur ginjal dengan jelas karena nefro-nefron ginjal terisi kontras dengan baik. Dan fungsi
ekresi ginjal dikatan baik apbila kontras telah mengisi sintem pelvicalices. Namun dalam
ekpertise belum boleh dikatakn baik karena pada dasarnya fungsi sekresi dan ekresi ginjal
haruslah sampai ke uretra. Kemudian nilai apakah ada pelebaran dari calices dan
bandingkan antara kanan dan kiri. 15: menilai drainase ureter: apakah kedua ureter telah terisi kontras dan sebagian vesika
urinaria juga terisi kontras. Kemudian juga dinilai bentuk kalices apakah ada pelebaran.
Normalnya berbentuk cuping. Derajat pembesaran calices ada 4 grade :
o Grade 1 : mendatar(flatering)
o Grade 2 : tumpul (blunting)
o Grade 3 : bulging
o Grade 4 : balloning
30 : menilai vesika urinaria : seluruh vesika urinaria telah terisi kontras dan dinilai
apakah ada :
o
Filling defek : untuk menilai apakah ada bagian VU yang tidak terisi oleh kontras,untuk menilai apakah ada masa di buli-buli.
o Additional shadow : kelaianan organ yang menyebabkan permukaan organ
bertambah dan kontras mengisi permukaan tersebut. Seperti diverticulosis.
o Indentasi : kontras terisi keseluruh buli-buli namun terlihat bayangan suram yang
merupakan penekanan masa diluar organ.
Post voiding (PV) : menilai residu urine. Normalnya residu urine minimal.
BNO rutin dilakukan sebelum IVP.
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
29/58
29
29
Contoh ekpertise :
5 m pertama: fungsi sekresi dan ekresi ginjal tampak pada 5 menit pertama. Sistem
pelvikocalices tidak melebar.
15 menit kedua : tampak kontras mengisi kedua ureter dan sebagian vesika urinaria. Tidak
tampak pelebaran dari calices.
30 menit ketiga : tampak kontras mengisi seluruh vesika urinaria. Tidak tampak filling
defek, additional shadow.
PV : Residu Urine Minimal
K/ Fungsi sekresi dan ekresi kedua ginjal dalam batas normal.
\
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
30/58
30
30
BACA FOTO VERTEBRA LUMBO SAKRAL
Yang dinilai dalam foto lumbo sakral adalah:
Alignment : kesegarisan : ditarik garis lurus di posterior pada foto lateral. Untuk menilai
apakah ada pergeseran/listhesis.
Derajat listhesis :
o
Derajat 1 : < korpuso Derajat 2 : - korpus
o Derajat 3 : - korpus
o Derajat 4 : > 1 korpus
Bone : nilai densitas dari tulang. Kemudian apakah ada lesi litik maupun lesi blastik,
osteoporosis dan osteofit . Nyatakan dimana lokasinya.
Pedikel intake atau tidak.
Nilai diskus intervertebralis pakah terdapat penyempitan atau pelebaran. Menyempit pada
spondilitis dan melebar pada fraktur kompresi
Nilai jaringan lunak para vertebralis apakah ada soft tissue swelling.
Foto normal
Spondilosis : hanya osteofot saja tanpa adanya penyempitan sela sendi
Spondilo atrhrosis : osteofit disertai dengan penyempitan sela sendi.
Ekpertise:
Alignment segaris/selaras
Densitas tulang normal, tidak
tampak lesi litik, lesi blastik,
osteofit dan osteoporosis.
Pedikel intake
Diskus intervertebralis tidakmenyempit.
Soft tissue swelling para
vertebralis (-)
Keasan : foto vertebra lumbo-
sakral tidak tampak kelainan.
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
31/58
31
31
BACA FOTO CERVICAL
hal-hal yangd dinilai dalam foto servical
Alignment : kesegarisan, dinilai pada posterior corpus vertebra.
Tulang sevical : densitas tulang apakah ada osteofit, osteoporosis, lesi litik, lesi blastik.dan
fraktur
Diskus intervertebralis apakah ada penyempitan
Foramen intervertebralis apakah ada penyempitan
Ligamentum nuchae, lihat apakah ada kalsifikasi.
Ekpertise :
Alignment segaris
Corpus vertebra baik
Diskus intervertebralis tidak
menyempit.
Foramen intervertebralis
tidak menyempit
Tampak osteofit minimal
Tidak tampak kalsifikasi
ligamentum nuchea
K/ spondiloarthrosis cervikalis.
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
32/58
32
32
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
33/58
33
33
TUMOR PADA TULANG
GIANT CELL TUMOR
EWING SARKOMA
Tampak lesi litik/lusen di
proximal tibia dengan batas
tidak tegas,tepi ireguler
bersepta-septa seperti
gambaran busa sabun(soapbuble appearance)
Tampak gambaran radiolusent
didaerah diafisis tulang
panjang.
Terjadi dektruksi yang berawal
dari medula dan berlanjut ke
korteks.
Reaksi perostial (+) dengan
gambaran seperti kulit
bawang(onion peel
appearance)
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
34/58
34
34
OSTEOKONDROMA(jinak)
Osteosarkoma
Tampak penonjolan tulang di metafise
dengan korteks dan spongiosa normal.
Cauli flower appearance
Codman trian el
Sun burs apparance
Tampak daerah
radiolusen berbatas tidak
tegas, tampak dektruksi
tulang yang bermula dari
medulla, reaksi periosteal
(+) sun burst apparane.
Nb: reaksi periosteal dini
berupa gambaran garis-
garis tegak lurus pada
tulang(sun ray
appearance). Pada
stadium lajut akan
tampakdektruksi korteks
yang meluas dan sisa
reaksi periosteal akan
membentuk seperti
segita(codman tiangel)
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
35/58
35
35
OSTEOMYELITIS
Bayangan opak dikelilingi bayan
lusen di 1/3 proximal hemerus
(sekuester)
Tampak lesi litik dan blastik
caput hemerus dengan reaksi
periosteal (+)Dektuksi tulang
Ekpertise :
Tampak destruksi tulang pada caput hemerus
Tampak lesi litik dan lesi blastik di 1/3 proximal hemeri dengan
reaksi periosteal(+)
Tampak bayagan opak yang dikelilingi bayangan
lusent.(sekuester)
Tampak penebalan pada tulang
Spft tissue swelling (+)
Kesan/ osteomylitis humerus dextra.
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
36/58
36
36
OSTEOARTHRITIS
DISTRUBUSI TERSERING
GAMBARAN RADIOLOGIS:
Celah sendi menyempit tidak teratur
Sklerosis dibawah permukan sendi (lebih opak)
Osteofit
Dapat terbentuk kista subartikuler
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
37/58
37
37
Tampak osteofit di distal inter
phalang, proximal interphalang
dan carpometacarpal 1.
Celah sendi menyempit tidak
tertur pada sendi PIP & DIP.
Tampak skeloris dibawah
permukaan sendi(lebih opak)
k/ osteoarthritis manus sinistra
Ekpertise art.genu dex-sin:
Tampak osteofit pada os.
Patella emenensia
interkondilaris, kondilus
lateral tibia,kondilus lateralis
femur,kondilus medial tibia
et femur, kanan dan kiri.
Celah sendi medial
menyempit dan terdapatsklerosis dibawah permukaan
sendi.
Kesan/ OA genu bilateral.
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
38/58
38
38
Gambaran radiologis pada RA
Penyempitan sela sendi secara simetris dan teratur
Osteoporosis juxtaarticular yaitu densitas tulang sekitar sendi seperti gambaran
osteoporosis
Psedokista diantara trabekula yang kasar(gambarannya lusen)
Erosi pinggir sendi dan erosi tulang
Soft tissue swelling
Dapat terjadi luksasi
o Swan neck deformity yaitu PIP Hyperektensi DIP Flexi
o Boutunnire deformity Yaitu MCP flexi digiti 1 DIP ektensi digiti 1 manus
Perbedaan antara RA dan OA :
Telihat pada RA (A) penyempitan
sela sendi terjadi secara simetris
dan pada OA tidak.
Namun secara klinis keduanya
sangant berbeda karena RA
merupakan penyakit aoutoimun
yang bermanifestasi pada intra
dan ektra artikular.
Ekpertise: manus AP.
Tampak pennyempitan sela sendi
yang simetris
Osteoporosis justaxarticular dengan
trabekula yang kasar
Psudokista (lusen)di antara trabekula
yang kasar
Erosi pinggir sendi an tulang(+)
Soft tissue swelling (+)
k/ RA MANUS
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
39/58
39
39
ATHRITIS GOUT
GAMBARAN RADIOLOGIS
Tampak dektruksi tulang dan sendi
Soft tissu swelling
Penyempitan sela sendi
Punched out lession (gambaran bulat lusen)
Tofus.
Endoscopic retrograde cholangiopancreatography(ERCP)
Acut gout dengan soft tissue swelling(+)
dan penyempitan sela sendi yang
simetris.
Kronik gout
dengan tofus(+)
Dektruksi tulangPunched out
Tofi intra
osseus
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
40/58
40
40
ERCP merupakan metode pemeriksaan untuk menilai batu empudu, peradangan maupun tumor di
duktus cystikus, pankreatikus ataupun hepatikus dan duktus biliaris. Pemeriksaan dilakukan
dengan endoskopi dan menyuntikkan langsung zat kontras melalui ampula vater. Pemeriksaan
dilakukan dalam general anestesia.
Fundus vesika falea
Corpus VF
Duktus Cystikus
Duktus hepatikus
Duktus hepatikus dektra
Duktus hepatikus sinistra
Papila vater
Duktus coledukus/biliaris
Duktus pankreatikus
Duktus asesorius
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
41/58
41
41
BARIUM MEAL
Kontras di minum(bubur barium)
Setiap organ berlumen yang di isi kontras hal-hal yang penting untuk dinilai adalah?
1.
Fase pengisian(full filling) Fiiling defek
Defek pengisian karena adanya tumor didalam lumen tersebut
Additional shadow
Indentasi merupakan gambaran penekan masa yang bersal dari luar lumen sehingg
akan tampak bayangan yang suram.
Nilai apakah ada penyempitan lumenMisalnya pada achalasia esofagus dimana distal menyempit dan proximal
melebar(rat tail)
2. Fase pengosongan unutk menilai mukosa dari lumen tersebut. Apakah mukosa reguler atau
ireguler.
Filling defek- akibat adanya
masa didalam lumen esofagus
Additional shadow
akibat sutu diverticula
Penyempian
lumen(rat tail)
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
42/58
42
42
BARIUM ENEMA
Pemeriksaan single kontras
Dilakukan hanya dengan memasukkan kontras ke dalam lumen melalui anus dan kemudian
dilkukan foto.
Double kontras
Persiapan pemeriksaaan.
Syarat utama dalam pemeriksaa kontras ganda adalah bahwa kolon harus bebas
dari kotoran, maka harus dilkukan hal-hal sebagai berikut: merubah pola makan
penderita(low residu), minum sebanyak-banyaknya, pemberian pencahar.
Cara pemeriksaan:
Media kontras
Yang biasa digunakan adalah barium dengan konsentrasi 70-80 W/V. dan banyak
larutan umumnya berkisar antara 600-800 ml.
Teknik pemeriksaan
o Tahap pengisian
Pengisian kolon dengan kontras dan dikatakan cukup apabila telah
mencapaiflexura lienalis atau pertengahan kolon tranversum.
o Tahap pelapisan
Ditunggu 1-2 menit untuk memberi kesempatan kontras melapisi seluruh
mukosa dari kolon
o
Tahap pengosongan
Setelah diyakini seluruh mukosa kolon terisi dengan sempurna maka sisa
larutan barium dalam lumen kolon perlu dibuang sebanyak2 nya dengan
cara memiringkan ke kiri dan menegakkan meja.
o Tahap pengembangan
Dlakuakan pemmpaan udara ke dalam lumen kolon dan jangan sampai
terjadi overdistension
o Tahap pemotretan
Setelah seluruh kolon mengembang secara sempurna dilakukan
pemotretan diakukan dalam spot view(bagian2 tertentu saja ) dan
keseluruha kolon.
Gambaran erosi pada mukosa yang terjadi secara
difus sehingga mukosa tidak lagi
reguler..(gastritis erosif)
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
43/58
43
43
FOTO NORMALPOSISI RIGHT POSTERIOR OBLIQ
FOTO ANTER0-POSTERIOR
Haustra akan terlihat
sepanjang kolon normal
Kaliber kolon berubah secra
perlahan mulai dari sekum
8,5 cmsigmoid 2,5 cm
Mukosa kolon yang tampak sebagai garis
tipis halus dan melingkar teratur yang
dinamakan linea iluminata
Flexura lienaliFlexura
hepatika
Asending
kolon
Katup ileosaekal apendik
Kolon
desendingsi moid
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
44/58
44
44
KEGANASAN PADA KOLON
Ekpertise:
Colon in loop; tampak kontras mengisi rektum,colon sigmoid, colon desenden, colon
tranversum, colon asenden saekum dan reluk ke ileum terminalis
Full barium: kaliber,dinding dan haustrasi kolon normal, tidak tampak filling defek, tidak tampak
additional shadow,tidak tampak indentasi,tidak tampak penyempitan lumen.
Double kontras : mukosa dan dinding kolon dalam batas normal
K/ colon in loop dalam batas normal
Filling defect
gambaran apple core
Ekpertise colon in loop pada ca colon
Colon in loop
Tampak kontras mengisi rektum, colon
sigmoid,colon desenden,colon tranversum,
colon asenden, caekum dan ileun terminalis.
Ful Ba :
Tampak filling defek berdinding ireguler
membentuk gambaran apple core pada 1/3
proximal kolon desenden.
Besar bentuk dan posisi kolon lain dalam batas
normal
Double contras
Tampak mukosa berdinding ireguler pada 1/3
proximal kolon desenden
Tampak filling defek dengan gambaran apple
core di 1/3 proximal kolon deseden
K/ Ca Colon 1/3 Proximal kolon desenden.
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
45/58
45
45
APENDIKOGRAM
Persiapan:
Buat foto polos abdomen dengan persiapan seperti BNO.
Minum barium 200 cc dan 3 jam kemudian boleh makan
24 jam kemudian foto apendikografi posisi supine dan prone
Normalnya kontras akan masuk pada apendik.
Yang dinilai :
Apendik terisi kontras atau tidak
Kaliber apendik apakah ada sebagian yang mengecil
Mukosa apakah ireguler
Mobilitas (eks: terfiksir)
Contoh :
Contoh ekpertise apendisitis kronik
Apendik tak teri
kontras
Ekpertise apendikogram :
Plain foto ; tidak tampak kelainan
Apendikogram :
Tampak apendik tidak terisi oleh kontras
K/ non Visualisasi apendik.
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
46/58
46
46
Plain foto : tidak tampak kelainan
Apendikogram :
Tampak apendik terisi oleh kontras dengan bentuk dan kaliber sebagian mengecil , mukosa
dan dinding ireguler.
Kesan : apendisitis kronis.
Foto cranium ap- lat
Hal-hal yang di nilai :
Soft tissue swelling
Os cranium
Dorsum sella dan sella tursika
Petrosus ridge
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
47/58
47
47
selatursika
Petrosus ridge
Ekpertise foto cranium posisi
AP-LAT
Ossa cranium intak
Soft tissue swelling (-) Sella tursica dan
dorsum sella baik
k/ tak tampak kelainan
pada foto cranium
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
48/58
48
48
Mastoid posisi sculler
Pasien berbaring ke kiri/kanan dengan prosesus mastodeus menempel pada film. Arah sinar datang
membentuk sudut 30 derajat ke arah caudal dan sentrasi sinar ke mastoi yang diperiksa.
Gambar normal:
Telinga luar
Pneumatisasi air cell
Antrum mastoid
Prosesus styloid
Peri antral air
cell
Condylus mandibula
Temporomandibula joint
Ekspertise :
Apakah ada perselubungan di antrum/periantrum
mastoid sehingga tidak tampak pneumotisasi mastoid
Apaaakah ada dektruksi dan sklerotik tulang mastoid
Jika ada perselubungan maka kesan mastoiditis
Jika tampak sklerotik dan destruksi maka mastoiditis
dengan kolesteatom.
Perseubungan di antrum
dan periantrum sehingga
tidak tampak pneumatisasi
mastoid
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
49/58
49
49
TEMPORO-MANDIBULA JOINT.(TMJ)
Temporomandibula joint
Proc.Kondylus mandibula
Proc. coronoid
Ramus mandibula
Angulus mandibula
Corpus mandibula
Contoh ekspertise
Sinistra:
Open mouth: Prosesus condylaris mandibula berada dalam fosa condylaris mandibula
Close mouth : prosesus condylaris mandibula berada anterior fossa kondilaris mandibula
Dextra
Open mouth : procesus kondilaris mandibula berada antero-inferior fossa kondilaris
mandibula
Close mouth : prosesus kondilaris mandibula berada lebih ke inferior fossa kondilaris
mandibulaKesan/ Dislokasi Temporo- mandibularis junction dextra.
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
50/58
50
50
SINUS PARANASAL
POSISI WATER
Sinus frontalis
Os. nasal
Sinus maxilaris
Sinus sphenoid
Sinus ethmoidalis ant.
Sinus ethmoidalis posterior
Os. zigomatikum
mandibula
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
51/58
51
51
Retrograde uretrografi
Ekpertise :
Tampak perselubungan pada
sinus maxilaris terutama kanan
dengan penebalan dinding
antrum, sinus lain cerah.
Septum nasi ditengah, tampak
perselubungan di cavum nasi
dengan penyempitan rongga
udara.
Kesan/ sinusitis maxilaris denagan
hipertrofi konka bilateral.
Uretra pars cavernosa
Bulbar uretra
Uretra pars memranosa
Uretra pars prostatika
bladder
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
52/58
52
52
Pembesaran jantung pada foto thorak
Ekspertise :
Kontras tmapak mengisi uretra cavernobulbosa, kontras
tidak dapat masuk ke vesika urinaria.
Tamapak ektravasasi kontras.
Kesan/ ruptur uretra.
RAH
Batas jantung kanan lebih dari 1/3
diafragma kanan dan sudut
kardiofrenikus lancip
Pada stenosis trikuspid
Double kontur
LAH ;
Tampak gambaran double kontur sisi kanan
jantung, aurikel menonjol dan bronkus utama
kiri terangkat.
LATERAL VIEW: menekan esofagus ke belekang
atau kesamping .atrium kii menojol 1/3 bagian
tengah belakang
Jika LVH : jantung membesar ke kiri dengan apek tertanam
ke diafragma dan segmen pulmonal tidak menonjol
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
53/58
53
53
Segmen pulmonal menonjol
Tampak jantung memebesar kekiri dengan apek
terangkat(CTI >55) Dengan segmen pulmonal
menonjol. Double kontur super posisi dengan
certebra.
Pulmo : tampak hilus melebar dengan corakan
vaskular meningkat(kranialisasi).
Kesan : kardiomegali (RVH) denagan tanda2
bendungan paru
SPONDILITIS TB
Paling sering terjadi pada vertebra Thorako-lumbal
Tipetipe lesi :
Tipe marginal : proses dimulai dari dekat diskus intervertebralis baik atas maupun bawah.
Tampak gambaran ektruksi tulang di depan corpus vertebre dan dapat menyebabkan gibbus.
Sangat cepat merusak diskus vertebralis
Tipe sentral : proses dimulai di tengah korpus. Abses di mulai di tengah korpus vertebra dan
lambat menyebabkan kerusakan diskus
Tipe anterior/ sup periosteal : proses di mulai dari periosteoum dan ke ligamentum longitudinalanterior. Kerusakan diskus terjadi lambat.
Trias
Destruksi tulang
Penyempitan sela sendi
Edema paravertebra
Dektruksi korpus vertebra
lumbal 4 disertai
penyempitan diskus
intervertebralis
Ekpertise ;
Alignment selaras
Tampak dektruksi corpus vertebralis L3-4disertai penyempiatan sela sendi dan edema
paravertebralis.
Pedikel intak
k/ spondilitis lumbalis
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
54/58
54
54
Soft tissue swelling /
udem para vertebral
Ekperetise:
Tampak lesi hiperdens di parieto oksipital sinistra disertai dengan perifokal udem dan
obliterasi kornu poster ventrikel lateral
Tak tampak midline shift
Sulkus dan gyrus tidak melebar.
Diffrensiasi korteks dan medula jelas
Cerebelum, pons, CPA baik
Kesan : perdarahan intra serebral parieto-oksipital sinistra
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
55/58
55
55
BRAIN CT-SCAN
Radio Anatomi
Distrubisi lesi isodens, hipodens maupun Hiperdens terletak di 2 area besar yaitu supra dan infra
tentorium. Tentorium serebri adalah pemisa antara serebelum dan sereblum. Di topang oleh
os.petrosum.
Os. Petrosum dapat dipakai sagai penanda secara anatomis apakah suatu lesi terletak di supra
ataupun infra tentorium. Jika pada slice yang tidak tampak lagi os. Petrosum maka dara tersebut
telah masuk ke supra tentorium.
Sistem Ventrikel
Ventrikel Latreal terbagi 3 kornu (tanduk) anteroir, medial dan kornu posterior. Di dikat kornu
anterior kita dapat menilai nukleus caudatus, nukleus filformis(globus palidus danputamen),capsula interna,capsula ekterna dan juga talamus
Os. petrosum
serebelum
ons
Ventrikel IV
Ventrikel III
Cerebeli pontis angel(CPA)
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
56/58
56
56
Lobus otak terbagi 4 yaitu lobus frontal, lobus parietal, lobus temporal dan lobus oksipital.
Penanda lobus frontal adalah di fossa anterior (depan os. Petrosum.) lobus temporal pada di tandai
dengan fisssura silfii, apabila fissura silfii tidak tampak yang kita lihat adalah lobus parietal.
Cornu anterior
Vent. LAT
Nc. caudatus
globus
palidus
Putamen
talamus
Capsula interna
Capsula eksterna
Sisterna (lekukan
sulcus yang besar)
Cornu posterior
korteks
medulla
Garis midline
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
57/58
57
57
Ekspertise CT-scan Kepala normal
Tidak tampak lesi isodens,hipodens maupun hiperdense di supra dan infra tentorium
Sulci dan giry tidak melebar
Sitem ventrikel dan sisterna tidak melebar
Differnsiasi korteks dan medulla baik Tidak tampak midline shift
Cerebelum, pons, CPA baik.
-
5/21/2018 Ringkasan-Radiologi
58/58
58
58
p
Fran s Widodo