resume pendidikan sekolah dasar (dessy dahlia)

Download Resume Pendidikan Sekolah Dasar (Dessy Dahlia)

If you can't read please download the document

Upload: fredy-menunggu-jawaban

Post on 26-Jan-2016

274 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

Resume Pendidikan Sekolah Dasar (Dessy

TRANSCRIPT

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASARPengembangan HorizontalBentuk pengembangan pendidikan Sekolah Dasar (SD) itu tercakup dalam 4T rumpun pendidikan. Masing-masing rumpun tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :Rumpun Sekolah Dasar (SD) KonvensionalRumpun Sekolah Dasar Konvensional ini meliputi Sekolah Dasar (SD) biasa, Sekolah Dasar (SD) kecil, dan Sekolah Dasar (SD) pamong.Sekolah Dasar BiasaAdalah sekolah yang diatur, yaitu (a) memiliki gedung atau tempat belajar rata-rata sebanyak 6 ruangan, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, kamar mandi, WC serta fasilitas pendidikan lainnya. (b) kurikulum yang digunakan adalah kurikulum Nasional yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan. (c) proses belajar mengajar berlangsung setiap hari kerja, pagi atau siang.Sekolah Dasar KecilMerupakan Sekolah Dasar (SD) yang pada awalnya dikembangkan di daerah terpencil. Sekolah Dasar ini dikembangkan dengan ciri memiliki bangunan yang terdiri atas 2 atau 3 ruangan dengan 2 atau 3 guru yang melayani 6 tingkat kelas, yaitu kelas 1 sampai kelas 6. Dalam proses belajar mengajarnya menggunakan modul atau petunjuk penggunaan buku paket.Sekolah Dasar PamongSistem pamong ini, menempatkan anak didik sebagai subyek pendidikan, melibatkan anggota masyarakat dan orang tua untuk berperan secara lebih aktif dalam pendidikan dan mengubah peranan guru agar dapat bekerja lebih efisien dan efektif. Sekolah ini memiliki tingkat kelas yang sama dengan SD biasa, bedanya ada pada kegiatan belajar mengajarnya yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing anak atau orang tuanya sehingga tidak menggangu kegiatan orang tua. Dalam sistem belajar mengajarnya sekolah ini menggunakan modul yang berisi materi pelajaran.Sistem Sekolah Dasar Pamong dapat berlangsung dimana saja. Artinya sistem sekolah ini berusaha untuk mengubah pandangan bahwa belajar hanya dapat terjadi di dalam gedung sekolah dan anak putus sekolah berarti putus pula belajarnya. Sistem ini lebih bertujuan untuk memperluas daya jangkau sekolah dasar agar secara efektif dan efisien dapat menyajikan kurikulum SD kepada semua anak usia Sekolah Dasar. Sistim Sekolah Dasar Pamong menggunakan 10 prinsip berikut :Pendidikan pada dasarnya merupakan proses belajar dalam diri anak.Belajar terjadi dan dapat berlangsung di sembarang tempat, tidak hanya di ruang kelas yang ada di sekolah.Pendidikan merupakan proses sosialisasi.Kegiatan tutor dimaksudkan untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan di kalangan siswa.Materi pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum SD yang berlaku.Belajar menurut irama kegiatan masing-masing (self face learning) dan belajar tuntas (mastery learning).Partisipasi masyarakat yang memiliki keterampilan untuk dapat ikut serta mendidik siswa sangat diperlukan.Struktur personel, proses belajar mengajar dalam pusat kelompok belajar.Pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat dan Pemerintah.Guru sebagai pembina pendidikan.Rumpun Sekolah Dasar Luar BiasaPeserta didik yang memiliki kelainan fisik mental dan atau emosi berada pada kerentangan karakeristik yang mata lebar sehingga program pendidikan khusus bagi peserta didik ini sangat diperlukan. Beragam anak dengan kondisi khusus ini dapat ditampung dalam :Sekolah Dasar Luar BiasaAdalah sekolah setingkat dengan SD yang siswanya terdiri atas anak-anak penyandang cacat (anak luar biasa) dengan berbagai macam ketunaan. Pelaksanaan Sekolah Dasar Luar Biasa yang pertama dikembangkan melalui program inpres SD No. 4 tahun 1982 dan dilanjutkan hingga sekarang.Tenaga guru, kepala sekolah dan tenaga pesuruh diangkat oleh Pemerintah, sedangkan rasio guru dan murid adalah 1:5-10. Ruang belajar yang digunakan disesuaikan dengan ketunaannya. Dan dalam rangka pembinaan, Sekolah Dasar Luar Biasa jika memungkinkan harus memiliki tenaga ahli non-kependidikan, seperti medis, physiotherapy, psikologi, dan speech therapy.Sekolah Luar Biasa (SLB)Merupakan lembaga pendidikan yang dipersiapkan untuk menangani dan memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak penyandang kelainan (anak luar biasa), meliputi kelainan fisik, mental, dan emosi/sosial. Dalam pelaksanaannya sekolah ini dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :Sekolah Luar Biasa PembinaSekolah ini terbagi lagi menjadi 2 macam, yaitu :Sekolah Luar Biasa Pembina Tingkat NasionalAdalah sekolah yang melaksanakan latihan dan penyegaran bagi tenaga kependidikan sekolah luar biasa.Sekolah Luar Biasa Pembina Tingkat PropinsiAdalah sekolah yang menyelenggarakan penyegaran bagi tenaga kependidikan serta menjadi percontohan penyelenggaraan Sekolah Luar Biasa.Sekolah Luar Biasa Konvensional (biasa)Adalah sekolah luar biasa yang diperuntukkan untuk anak-anak penyandang kelainan secara fisik, mental maupun emosi/sosial.SLB adalabh sekolah bagi anak penyandang cacat (anak luar biasa) yang jenjang pendidikannya meliputi tingkat persiapan, dasar, dan lanjutan. Jenis SLB ada 5 macam, yaitu :Sekolah Luar Biasa A adalah lembaga pendidikan khusus untuk anak tuna netra.Sekolah Luar Biasa B adalah lembaga pendidikan khusus melayani anak-anak tuna rungu.Sekolah Luar Biasa C adalah lembaga pendidikan khusus melayani anak tuna grahita.Sekolah Luar Biasa D adalah lembaga pendidikan khusus melayani anak tuna daksa.Sekolah Luar Biasa E adalah lembaga pendidikan khusus melayani anak tuna laras.Sekolah Dasar TerpaduAdalah sekolah yang diproyeksikan untuk menampung semua anak Sekolah Dasar (SD), termasuk didalamnya anak berkelainan dan anak berbakat. Penyelenggaraannya tidak berbeda dengan Sekolah Dasar lainnya. Perbedaan SD Terpadu dengan SD lainnya adalah (1) adanya usaha pengintegrasian atau pembauran beberapa anak berkelainan pada kelas SD biasa. (2) adanya guru pembimbing khusus yang mendampingi atau membantu guru kelas demi kelancaran proses belajar mengajar. (3) adanya anak penyandang ketunaan yanvg diharuskan mengikuti pendidikan formal di SD secara klasikal yang menggunakan kurikulum SD biasa. (4) siswanya terdiri dari anak-anak usia 7-12 tahun.Rumpun Pendidikan Luar SekolahAdalah sebagai upaya peningkatan dan pengembangan kegiatan yang memungkinkan peserta mendapatkan ijazah kesetaraan SD dan mengurangi anak-anak yang putus sekolah. Rumpun Pendidikan Luar Sekolah meliputi :Kelompok belajar (kejar) Paket AAdalah jenis kegiatan pendidikan yang berbentuk kegiatan bekerja dan belajar untuk mengejar ketertinggalan yang dilaksanakan melalui wadah kelompok belajar. Kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung di rumah penduduk pada waktu tertentu sesuai dengan waktu yang dimiliki peserta didik.Program kejar Paket A adalah suatu kegiatan membelajarkan masyarakat yang buta huruf dan yang isi pembelajarannya terdiri dari pendidikan dasar serta dipadukan dengan pendidikan mata pencaharian.Penyelenggaraan program ini dapat dilakukan oleh organisasi atau lembaga kemasyarakatan yang ada di desa atau kelurahan. Sumber belajar atau tutor adalah setiap tenaga terdidik di lokasi atau desa/kelurahan yang secara sukarela membantu sesamanya.Program ini dapat dikatakan berhasil jika warga belajar sudah dapat membaca, menulis dan berhitung sederhana serta dapat berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar dan memiliki mata pencaharian yang tetap dan layak.Kursus Persamaan Sekolah DasarAdalah ynag materinya sederajat dengan SD dan warga belajarnya diarahkan untuk ikut serta dalam ujian persamaan Sekolah Dasar (UPER SD).Rumpun Sekolah KeagamaanPendidikan dilingkungan ini diharapkan mampu menciptakan kondisi religius dan kontekstual sehingga pendidikan agama di sekolah keagamaan dapat berkesinambungan dengan pendidikan umum dan lingkungan keluarga serta masyarakat global. Rumpun Sekolah Keagamaan meliputi :Madrasah Ibtidaiyah (MI)Ialah satuan pendidikan yang bersifat umum setingkat SD yang dikelola oleh Departemen Agama. Madrasah Ibtidaiyah mengajarkan bidang studi agama islam lebih banyak dari SD biasa. Kurikulum yang digunakan sebanyak-banyaknya 30% pelajaran agama dan 70% pelajaran umum yang berstandar sama dengan kurikulum SD yang berlaku.Lama belajar di MI dapat diperpanjang dari 6 tahun menjadi 7 tahun atau dengan menambah jam pelajaran setiap harinya di luar jam yang ditentukan dalam kurikulum (ekstra kurikuler).Pondok PesantrenMerupakan lembaga pendidikan yang sebenarnya termasuk jalur pendidikan luar sekolah yang memiliki tingkat SD. Kelebihan pendidikan Pondok Pesantren adalah suasana kehidupan yang religius dibandingkan dengan lembaga pendidikan persekolahan umum.Keunggulan lain Pondok Pesantren bahwa (1) merujuk langsung ke sumber nilai, (2) memberi peluang kearah interaksi edukatif yang demokratis sepanjang 24 jam per hari, (3) interaksi yang akrab antar santri dan kyai memberi peluang untuk intensifikasi pendidikan, (4) kyai tampil sebagai panutan yang diteladani, (5) pembinaan disiplin melalui pendidikan shalat, shaum, dsb, (6) menampilkan kesederhanaan dan kewajaran hidup, (7) mengembangkan pribadi yang mandiri dan anggota sosial yang saling menolong, (8) sifat responsif terhadap perkembangan dan pemantapan kehidupan masyarakat.Pengembangan VertikalBahwa penyelenggaraan pendidikan Sekolah Dasar selain merupakan perwujudan pendidikan yang adil dan merata juga harus mempertimbangkan keragaman peserta didik baik dalam aspek kemampuan, pola hidup maupun lingkungan sosial budaya dimana mereka tinggal. Dengan demikian aspek pengembangan kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan pada jenjang SD ini menjadi ciri pengembangan vertikal.Pengembangan Kualitas PendidikanKualitas pendidikan tidak bisa terlepas dari 2 hal utama yaitu : masukan (input) dan produk (output). Input pendidikan mencakup siswa, guru, lingkungan dan alat (instruments) dengan segala karakteristiknya. Kualitas keempatnya menurut penalaran logis diprediksi akan menghasilkan produk (output) yang bermutu.Proses pendidikan termasuk mencakup persoalan bagaimana terselenggaranya suatu pembelajaran yang didalamnya terdapat penggunaan strategi dan metode yang tepat, penyediaan sarana yang memadai, evaluasi yang akurat, dsb. Dengan input dan proses yang berkualitas, diharapkan akan menghasilkan produk yang bermutu dengan ciri-ciri karakteristik berikut :Peserta didik menunjukkan tingkat penguasaan yang tinggi terhadap tugas-tugas belajar (learning tasks) yang dikuasai sesuai dengan tujuan dan sasaran pendidikan.Hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik sehingga dengan belajar, peserta didik bukan hanya mengetahui sesuatu tetapi terampil melakukan sesuatu.Hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan lingkungan khususnya dunia kerja.Pengembangan Relevansi PendidikanUpaya peningkatan relevansi dalam sistem pendidikan berharap agar hasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan, dalam arti dapat memberi dampak bagi pemenuhan kebutuhan peserta didik, baik kebutuhan kerja, kehidupan di masyarakat dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.Kurang sesuainya materi pendidikan selama ini di atasi dengan penyusunan kurikulum baru. Dengan kurikulum baru, anak-anak dibina kepribadiannya melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum baru yang dapat perhatian khusus. Namun seiring perubahan yang cepat tentu pengembangan dimensi relevansi ini menuntut terus dilakukan.Pengembangan Efisiensi PendidikanPendidikan disebut efisien apabila hasil yang dicapai maksimal, dengan biaya yang wajar. Menurut pandangan kontemporer biaya yang menjadi ukuran efisien, namun yang lebih utama adalah kualitas hasil.Dalam rangka peningkatan efisiensi dapat dilakukan pelatihan manajemen bagi para kepala sekolah dan pengawas TK/SD. Oleh karena itu, bagaimanapun pendidikan harus di usahakan agar memperoleh hasil yang maksimal dan baik dengan waktu yang sedikit.TES FORMATIF 1Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!Salah satu lembaga pendidikan di Sekolah Dasar yang termasuk rumpun SD Konvensional dan dalam prosesnya melibatkan masyarakat ialah ....SD kecilSD pamongSDLBSD biasaMadrasah IbtidaiyahPenyelenggaraan SD terpadu tidak jauh berbeda dengan penyelenggaraan SD biasa lainnya. Ciri-cirinya ialah ....SD terpadu tersebut memiliki bangunan khususSD terpadu tersebut letaknya di daerah terpencilSD terpadu tersebut SD modernAdanya usaha pengintegrasian anak penyandang ketunaan pada satu kelas normalAdanya semua tenaga guru dari semua spesialisasi pendidikan anak penyandang ketunaanSDLB, SLB, dan SD terpadu merupakan suatu satu rumpun, tetapi masing-masing memiliki perbedaan. Berikut ini perbedaan ketiganya, kecuali ....SDLB merupakan lembaga khusus setingkat SD yang menampung anak penyandang kelainan usia SDSLB merupakan lembaga khusus yang menampung anak penyandang kelainan dari mulai jenjang persiapan, dasar, dan lanjutan sesuai dengan jenis SLB-nyaSD terpadu ialah SD yang diproyeksikan untuk menampung semua anak usia sekolah tanpa kecualiKetiga lembaga tersebut menangani anak luar biasa yang sama jenisnyaSLB bisa menampung dua ketunaan dalam satu sekolahLembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan khusus bagi anak tuna grahita disebut ....SLB ASLB DSLB ESLB CSLB BLembaga pendidikan yang termasuk rumpun luar sekolah, yaitu ....SD biasaSD konvensionalPaket ASD PamongMadrasah IbtidaiyahCiri Madrasah Ibtidaiyah, kecuali ....Pendidikan yang bersifat umum setingkat SDDikelola di bawah DepagMemberi muatan agama lebih banyak dari SD biasaBelajarnya bisa diperpanjangIjazahnya harus disamakan dengan SD biasaKeunggulan pondok pesantren, kecuali ....Pondok pesantren kental dengan nuansa religiInteraksi edukatifnyasarat dengan interaksi kulturalLembaga pesantren merujuk langsung ke sumber nilaiMemberi peluang ke arah interaksi edukatif selama 24 jamBersifat asumsi umumProduk pendidikan termasuk berkualitas apabila memiliki, kecuali ....Peserta didik memiliki penjelasan yang tinggi terhadap tugas-tugas belajarHasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didikHasil pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswaPeserta didik bukan hanya mengetahui sesuatu melainkan terampil melakukan sesuatuHasil pendidikan menghasilkan tenaga kerja siap pakaiKonteks efisiensi berkaitan dengan profesional dalam manajemen pendidikan nasional terkandung unsur. Kecuali ....DisiplinKeahlianEtos kerjaCost effectivenessKesejahteraanHa-hal yang termasuk upaya yang relevan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, kecuali ....Penataran guruMeningkatkan kualitas tenaga kependidikan setingkat D2Penambahan fasilitasMenerapkan pengajaran baruMengatasi kesulitan belajar