rangkuman - drive.ppidklhk.com

111

Upload: others

Post on 23-Apr-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com
Page 2: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

i

RANGKUMAN

Luas Kawasan Hutan seluruh Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan

Hidup dan Kehutanan tentang Kawasan Hutan dan Perairan pada awal tahun 2018

seluas 125.922.475,73 Ha, yang terdiri dari kawasan konservasi perairan seluas

5.532.316,00 Ha dan daratan seluas 120.390.159,73 Ha. Luas Kawasan Hutan yang

dipergunakan dalam penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Nasional Tahun

2018 adalah luas kawasan hutan daratan seluas 120.390.159,73 Ha sebagai Data Awal.

Luas Data Awal tersebut diperhitungkan dengan perubahan luas kawasan hutan mulai

dari terbit keputusan kawasan hutan dan perairan tiap provinsi sampai dengan awal

tahun 2018. Selama kurun waktu setelah SK tersebut ditetapkan sampai dengan akhir

tahun 2017 telah terjadi perubahan luas kawasan hutan seluas 1.045.454,39 Ha,

sehingga Saldo Awal NSDH Tahun 2018 seluas 119.344.705,34 Ha.

Perubahan luas kawasan hutan pada NSDH Nasional Tahun 2018 disebabkan adanya

revisi kawasan hutan provinsi sebanyak 3 (tiga) provinsi, perubahan fungsi, pelepasan

untuk perkebunan, tukar menukar dan koreksi. Perubahan dimaksud menjadikan luas

kawasan hutan berkurang seluas 81.181,11 Ha, yang mencakup pengurangan karena

revisi kawasan hutan seluas 1.391,00 Ha, perubahan fungsi tidak mengubah luas

kawasan hutan, pelepasan untuk perkebunan berkurang seluas 76.719,08 Ha, tukar

menukar kawasan hutan bertambah seluas 33,97 Ha (areal ditukar seluas 41,20 Ha dan

areal pengganti seluas 75,17 Ha) dan koreksi luas kawasan hutan berkurang seluas

3.105,00 Ha. Berdasarkan perubahan di atas Saldo Akhir luas kawasan hutan dalam

NSDH Nasional Tahun 2018 seluas 119.263.524,23 Ha.

Dalam NSDH Nasional Tahun 2018 untuk estimasi potensi kayu berdasarkan Statistik

Bidang Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2018 dan Perum Perhutani

Tahun 2018. Untuk estimasi nilai ekonomi potensi kayu dan non kayu berdasarkan

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.64/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2017 tanggal 19 Desember 2017 tentang Penetapan

Harga Patokan Hasil Hutan untuk Perhitungan Provisi Sumber Daya Hutan, Ganti Rugi

Tegakan dan Penggantian Nilai Tegakan dan data standing stock dari Perum Perhutani.

Saldo awal NSDH Nasional Tahun 2018 seluas 119.344.705,34 dengan potensi kayu

semua jenis diameter ≥20 cm sebesar 11.562,15 juta M3 (estimasi nilai Rp. 4.690,96

trilyun) dan potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebesar 6.422,95 juta M3 (Rp.

Page 3: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

ii

2.702,82 trilyun). Saldo awal NSDH Nasional Tahun 2018 untuk potensi kayu dan

nilainya tidak sama dengan saldo akhir NSDH Nasional Tahun 2017, dikarenakan ada

update sumber data potensi.

Perubahan pada NSDH Nasional Tahun 2018 terdiri dari perubahan luas kawasan hutan

dan penutupan lahan yang tidak mengubah luas kawasan hutan, hanya mengubah

kondisi penutupan lahan (hutan primer, sekunder, tanaman dan tidak berhutan).

Perubahan luas kawasan hutan seluas 81.181,11 Ha terdiri dari perubahan fungsi

kawasan hutan (tidak mengubah luas total kawasan hutan) berupa kawasan konservasi

bertambah seluas 6.514,95 Ha, HL berkurang seluas 6.917,95 Ha, HPT bertambah

seluas 301,00 Ha dan HP bertambah seluas 102,00 Ha yang berada di Provinsi

Lampung, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara. Perubahan fungsi kawasan hutan di

Provinsi Sumatera Utara dan Jawa Barat terjadi antar kawasan konservasi (CA ke

TWA). Pelepasan kawasan hutan seluas 76.719,08 Ha dengan rincian di Provinsi

Sumatera Utara seluas 386,72 Ha, Sumatera Selatan seluas 65,18 Ha, Kalimantan

Tengah seluas 16.948,48 Ha, Kalimantan Selatan seluas 2.716,88 Ha, Sulawesi Tengah

seluas 9.964,00 Ha, Sulawesi Tenggara seluas 17.820,40 Ha dan Papua seluas

28.817,42 Ha. Tukar menukar luas kawasan hutan bertambah seluas 33,97 Ha terdiri

dari areal yang ditukar seluas 41,20 Ha terdiri dari Provinsi Jawa Barat seluas 7,75 Ha

dan Jawa Timur seluas 33,45 Ha dan areal pengganti seluas 75,17 Ha dengan rincian

Jawa Barat seluas 8,10 Ha dan Jawa Timur seluas 67,07 Ha. Revisi Kawasan Hutan

pada tahun 2018 mengakibatkan luas kawasan hutan berkurang seluas 1.391,00 Ha.

Perubahan terjadi di Provinsi Kepulauan Riau berkurang seluas 330,00 Ha dari HL dan

perubahan dari konservasi menjadi HPK seluas 7.560,00 Ha, di Provinsi Sumatera

Selatan berkurang seluas 1.061,00 Ha di HP dan di Provinsi Kalimantan Timur terjadi

perubahan dari HP menjadi HPK seluas 17.210,00 Ha.

Perubahan penutupan lahan terdiri dari Kegiatan IUPHHK Hutan Alam berupa

pengayaan/penanaman seluas 20.864,87 Ha dan penebangan seluas 146.171,29 Ha,

kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman berupa penanaman seluas 282.840,40 Ha dan

penebangan seluas 388.806,30 Ha, Rehabilitasi Lahan pada kawasan hutan seluas

18.787,00 Ha (diluar kawasan hutan seluas 169.843,00 Ha) terdiri dari di lahan

mangrove seluas 950,00 Ha dan diluar mangrove seluas 17.837,00 Ha. Pinjam Pakai

seluas 89.385,75 Ha, perambahan/perladangan seluas 50,10 Ha (Perum Perhutani),

penebangan Ilegal seluas 1,48 Ha (Perum Perhutani), kebakaran lahan pada kawasan

Page 4: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

iii

hutan seluas 290.579,98 Ha (diluar kawasan hutan seluas 238.686,76 Ha) dan revisi

data (hasil penafsiran citra) untuk hutan primer bertambah seluas 740.698,05 Ha,

hutan sekunder berkurang seluas 955.960,74 Ha, hutan tanaman berkurang seluas

227.479,21 Ha dan tidak berhutan bertambah seluas 442.741,90 Ha.

Perubahan luas kawasan hutan dan penutupan lahan menjadikan berkurangnya potensi

kayu semua jenis diameter ≥20 cm sebesar 58,41 juta M3 (Rp.15,45 trilyun) potensi

kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebesar 52,52 juta M3 (Rp.10,32 trilyun)

Berdasarkan saldo awal dan perubahan di atas diperoleh Saldo Akhir NSDH Nasional

Tahun 2018 yaitu kawasan hutan seluas 119.263.524,23 Ha dengan potensi kayu semua

jenis diameter ≥20 cm sebesar 11.503,74 juta M3 (estimasi nilai Rp.4.675,51 trilyun)

dan potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebesar 6.370,44 juta M3 (Rp.2.692,50

trilyun).

Page 5: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com
Page 6: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

v

DAFTAR ISI

RANGKUMAN ……………………………………………………………………………………………………. i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………. iv

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………. v

DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………………………………. vi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………………………..… viii

DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………………………………………………... ix

PENGERTIAN-PENGERTIAN ………………………………………………………………………………. x

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………… 1

B. Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………………. 1

C. Ruang Lingkup ……………………………………………………………………………….… 2

D. Data dan Informasi …………………………………………………………………………. 3

II. METODA DAN PELAKSANAAN

A. Pengumpulan Data …………………………………………………………………………. 5

B. Perubahan Data NSDH Nasional ………………………………………………………. 5

C. Analisa dan Entry Data ……………………………………………………………………. 9

III. NERACA SUMBER DAYA HUTAN

A. Luas Kawasan Hutan ………………………………………………………………………. 12

B. Potensi dan Estimasi Nilai Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm …… 33

C. Potensi dan Estimasi Nilai Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm……. 54

D. Potensi Satwa …………………………………………………………………………………. 75

E. Analisa Perubahan ………………………………………………………………………….. 77

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………… 93

B. Saran ………………………………………………………………………………………………. 96

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………. 97

Page 7: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Luas Kawasan Hutan dalam NSDH sampai dengan awal

Tahun 2018 (Ha) ………………………………………………………………………. 15

Tabel 2. Data Luas Kawasan Hutan dalam NSDH Tahun 2018 (Ha) ……… 18

Tabel 3. Luas Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018 ……………………… 21

Tabel 4. Rekapitulasi Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 ……. 23

Tabel 5. Neraca Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 ………………………………. 27

Tabel 6. Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 ..……………………… 30

Tabel 7. Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018 ……………………………… 31

Tabel 8. Perubahan Penutupan Lahan berdasarkan pengelolaan,

tindakan dan pengaruh alam Tahun 2018 (Ha) ………..........… 32

Tabel 9. Potensi Rata-Rata Kayu Semua Jenis Diameter ≥20 cm Tahun

2018 ………………………………………………………………………………………… 33

Tabel 10. Rekapitulasi Potensi Kayu Semua Jenis Diamater ≥20 cm

Tahun 2018 ……………………………………………………………………………… 35

Tabel 11. Neraca Potensi Kayu Semua Jenis Diamater ≥20 cm Tahun

2018 .…………………………………………………..…………………………………… 37

Tabel 12. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm disebabkan

Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 .……………………….. 41

Tabel 13. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm disebabkan

Perubahan Penutupan Lahan Hutan Tahun 2018 .………………….. 42

Tabel 14. Estimasi Nilai Ekonomi Rata-Rata Kayu Semua Jenis Tahun

2018 …………………………………………………………………………………………

44

Tabel 15. Rekapitulasi Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua jenis Diamater

≥ 20 cm Tahun 2018 ………………………………………………………………

45

Tabel 16. Neraca Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diamater ≥ 20

cm Tahun 2018 ………………………………………………………………………..

48

Tabel 17. Perubahan Estimasi Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm

disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 ………. 52

Tabel 18. Perubahan Estimasi Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm

disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018 .……….... 53

Tabel 19. Potensi Rata-Rata Kayu Semua Jenis Diamater ≥ 50 cm Tahun

2018 ………………………………………………………………………………………… 55

Page 8: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

vii

Tabel 20. Rekapitulasi Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 Tahun

2018 ………………………………………………………………………………………… 57

Tabel 21. Neraca Potensi Semua Jenis Diameter ≥ 50 Tahun 2018 ……… 60

Tabel 22. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan

Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 .……………………….. 63

Tabel 23. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan

Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018 ..........…………………. 64

Tabel 24. Rekapitulasi Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis

Diameter ≥ 50 Tahun 2018 ……………………………………………………… 67

Tabel 25. Neraca Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50

Tahun 2018 ……………………………………………………………………………… 70

Tabel 26. Perubahan Estimasi Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm

disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 ..……. 73

Tabel 27. Perubahan Estimasi Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm

disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018 ……………. 74

Tabel 28. Daftar Perubahan Populasi 25 Satwa Terancam Punah Tahun

2018 (ekor).…………………………………………………….....................

76

Tabel 29. Perubahan Potensi dan Nilai Tahun 2018 ………………………………… 79

Tabel 30. Perubahan Revisi Kawasan Hutan dan Perairan dan Re-

Strukturisasi Batas Kawasan Hutan Tahun 2018 ………………………

81

Tabel 31. Data Penanaman dan Penebangan IUPHHK Hutan Alam Tahun

2018 …………………………………………………………………………………………. 84

Tabel 32. Data Penanaman dan Penebangan IUPHHK Hutan Tanaman

Tahun 2018 ……………………………………………………………………………... 85

Tabel 33. Luas Rehabilitasi Lahan Mangrove pada Tahun 2018 (Ha) …….. 86

Tabel 34. Luas Rehabilitasi Lahan diluar Mangrove pada Tahun 2018

(Ha). ………………………………………………………………………………………… 87

Tabel 35. Luas Pinjam Pakai Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha)............. 89

Tabel 36. Luas Perambahan/Perladangan Kawasan Hutan Tahun 2018

(Ha) ………………………………………………………………………………………….. 89

Tabel 37. Penebangan liar (ilegal) pada Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha) 90

Tabel 38. Kebakaran Hutan pada Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha) …….… 92

Page 9: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Proses Pengolahan Perubahan Luas Kawasan Hutan … 7

Gambar 2. Diagram Proses Pengolahan Perubahan Penutupan Lahan ...… 9

Gambar 3. Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 …………………………. 24

Gambar 4. Perubahan Potensi Kayu Semua Jenis Diameter > 20 cm Tahun

2018 ………………………………………………………………………………………… 36

Gambar 5. Estimasi Perubahan Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter

> 20 cm Tahun 2018 ………………………………..………………………….. 46

Gambar 6. Perubahan Potensi kayu Semua Jenis Diameter > 50 cm Tahun

2018 ………………………………………………………………………………………… 58

Gambar 7. Estimasi Perubahan Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter

> 50 cm Tahun 2018 …………………………………………………………….. 66

Page 10: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

ix

DAFTAR SINGKATAN

NSDH : Neraca Sumber Daya Hutan

KSA : Kawasan Suaka Alam

KPA : Kawasan Pelestarian Alam

KSA+KPA+TB : Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru

(Kawasan Konservasi).

HL : Hutan Lindung

HPT : Hutan Produksi Terbatas

HPT : Hutan Produksi tetap

HPK : Hutan Produksi yang dapat dikonversi

Page 11: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

x

PENGERTIAN - PENGERTIAN

Beberapa pengertian dan istilah yang digunakan dalam penyusunan NSDH antara lain

sebagai berikut :

Neraca Sumber Daya Hutan adalah suatu informasi yang dapat menggambarkan

cadangan sumber daya hutan, kehilangan dan penggunaan sumber daya hutan,

sehingga pada waktu tertentu dapat diketahui kecenderungannya, apakah surplus

atau defisit jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya.

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi Sumber Daya

alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang

satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah untuk

dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.

Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat

maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan

keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi

sebagai wilayah penyangga kehidupan.

Kawasan Suaka Alam terdiri dari : Cagar Alam dan Suaka Margasatwa

Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat

maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga

kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta

pemanfaatan secara lestari Sumber Daya alam hayati dan ekosistemnya.

Kawasan Pelestarian Alam terdiri dari : Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan

Taman Wisata Alam.

Taman Buru adalah kawasan yang didalamnya terdapat satwa buru dan

memungkinkan untuk diselenggarakannya perburuan secara teratur serta ditetapkan

dan dibina untuk kepentingan rekreasi dan perburuan.

Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai

perlindungan system penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,

mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memulihkan kesuburan tanah.

Page 12: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

xi

Hutan Produksi Terbatas adalah kawasan hutan yang digunakan untuk kegiatan

budidaya hasil-hasil hutan secara terbatas dengan tetap memperhatikan fungsinya

sebagai hutan untuk melindungi kawasan dibawahnya.

Hutan Produksi Tetap adalah kawasan yang karena pertimbangan kebutuhan sosial

ekonomi masyarakat dan negara perlu dipertahankan sebagai kawasan hutan produksi

yang berfungsi untuk menghasilkan hasil-hasil hutan bagi kepentingan negara,

masyarakat, industri dan ekspor.

Hutan Produksi yang dapat dikonversi adalah kawasan hutan produksi tetap yang

dapat diubah peruntukannya guna memenuhi kebutuhan pengembangan transmigrasi,

pertanian, pangan, perkebunan, industri, pemukiman, lingkungan dan lain-lain.

Perubahan Fungsi Kawasan Hutan adalah perubahan sebagian atau seluruh fungsi

hutan dalam satu atau beberapa kelompok hutan menjadi fungsi kawasan hutan yang

lain.

Perubahan peruntukan kawasan hutan adalah perubahan kawasan hutan menjadi

bukan kawasan hutan

Pelepasan kawasan hutan adalah perubahan peruntukan kawasan HPK menjadi

bukan kawasan hutan

Tukar menukar kawasan hutan adalah perubahan kawasan hutan produksi tetap dan

/atau hutan produksi terbatas menjadi bukan kawasan hutan yang diimbangi dengan

memasukan lahan pengganti dari bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan.

Hutan Tanah Basah adalah hutan yang tumbuh berkembang pada habitat lahan basah

yang terdiri dari hutan payau, hutan rawa dan hutan gambut.

Hutan Mangrove adalah hutan yang terdapat di daerah pantai yang selalu atau secara

periodik tergenang air laut, tetapi tidak terpengaruhi oleh iklim.

Hutan Rawa adalah hutan yang selalu atau secara periodik digenangi air tawar.

Hutan Tanah Kering adalah hutan yang tumbuh berkembang pada habitat lahan

kering terdiri dari hutan pantai, hutan tropis dataran rendah dan hutan tropis dataran

tinggi.

Hutan Primer adalah penutupan lahan berupa hutan yang belum dipernah eksploitasi

atau merupakan suksesi dari hutan sekunder.

Page 13: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

xii

Hutan Sekunder adalah penutupan lahan berupa hutan yang telah dieksploitasi

dengan menggunakan system tebang pilih.

Hutan Tanaman adalah penutupan lahan berupa hutan hasil penanaman yang berada

pada fungsi Hutan Produksi tetap.

Tidak berhutan adalah penutupan lahan dalam kawasan hutan berupa : semak,

belukar, alang-alang, lahan pertanian dan lain-lain.

Re-Strukturisasi Batas Kawasan Hutan adalah proses revisi kawasan hutan

berdasarkan hasil penetapan kawasan secara parsial dan update terhadap peta dasar.

Page 14: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan penjelasan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan pada

pasal 13 ayat (4) Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) merupakan informasi yang

dapat menggambarkan cadangan sumber daya hutan, kehilangan dan penggunaan

sumber daya hutan, sehingga pada waktu tertentu dapat diketahui

kecenderungannya, baik surplus atau defisit jika dibandingkan dengan waktu

sebelumnya. Neraca Sumber Daya Hutan menggambarkan timbangan antara aktiva

dan pasiva sumber daya hutan, baik berupa luas kawasan, potensi hutan (kayu, non

kayu dan satwa) dan nilai potensi hutan.

Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Kementerian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan melalui Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan

dalam rangka mengemban tugas pokok dan fungsinya, menyusun Neraca Sumber

Daya Hutan (NSDH) Nasional setiap tahun, dimana informasi yang disajikan adalah

informasi tahun sebelumnya (t-1).

Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan Nasional untuk tahun 2018 dilakukan

berdasarkan Pedoman Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan Nasional (Lampiran

Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 644/Kpts-II/1999 tanggal 19

Agustus 1999) serta perkembangan hasil pembahasan NSDH Nasional setiap tahun

dengan stakeholders terkait. Buku I NSDH Nasional Tahun 2018 berisikan gambaran

rekapitulasi dan analisa data yang didukung dengan Buku II Lampiran NSDH Nasional

Tahun 2018 berisikan lampiran Tabel-Tabel pendukung.

B. Maksud Dan Tujuan

Maksud penyusunan buku NSDH Nasional adalah memberikan gambaran informasi

tentang persediaan awal, penambahan, pengurangan dan persediaan akhir sumber

daya hutan sehingga diketahui kecenderungan ketersediaan dan perubahan sumber

daya hutan dari waktu ke waktu.

Adapun tujuan penyusunan NSDH ini adalah untuk memberikan informasi kepada

stakeholders pembangunan kehutanan mengenai ketersediaan dan perubahan

sumber daya hutan, untuk dapat dimanfaatkan sesuai kepentingannya. Bagi

Page 15: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

2

pengambil kebijakan, informasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan

perumusan kebijakan dalam pengelolaan sumber daya hutan yang lestari.

C. Ruang Lingkup

Dokumen NSDH terdiri dari 2 (dua) buku, Buku I berisi narasi NSDH Nasional dan

Buku II berisi lampiran Tabel NSDH Nasional.

Narasi dalam Buku I berisi sebagai berikut:

RANGKUMAN

Berisi rangkuman data dalam NSDH Nasional

KATA PENGANTAR

Berisi pengantar Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan.

DAFTAR ISI

Berisi daftar isi buku dan halaman

DAFTAR TABEL

Berisi daftar Tabel dan halaman

DAFTAR GAMBAR

Berisi daftar gambar dan halaman

DAFTAR SINGKATAN

Berisi singkatan-singkatan yang digunakan dalam buku NSDH Nasional

PENGERTIAN-PENGERTIAN

Berisi pengertian dari istilah yang digunakan dalam buku NSDH Nasional

BAB I. PENDAHULUAN

Memuat Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Ruang lingkup, dan Data dan

Informasi Sumber Daya Hutan yang disajikan dalam NSDH.

BAB II. METODE PELAKSANAAN

Berisi tahapan pelaksanaan penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan yang

meliputi pengumpulan data, rekapitulasi, entry dan analisa data serta

pembuatan peta NSDH.

BAB III. NERACA SUMBER DAYA HUTAN

Bab ini menguraikan tentang perubahan luas kawasan hutan, penutupan

lahan, potensi sumber daya hutan baik kayu dan analisa.

Page 16: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

3

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Memuat kesimpulan dari hasil penyusunan neraca sumber daya hutan pada

tahun terkini serta saran yang perlu dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

D. Data dan Informasi NSDH

Data dan informasi yang disajikan dalam NSDH meliputi :

1. Luas Sumber Daya Hutan (dalam satuan Ha)

2. Potensi Kayu Semua jenis diameter ≥ 20 cm (M3) dan Nilai (Rp.)

3. Potensi Kayu Semua jenis diameter ≥ 50 cm (M3) dan Nilai (Rp.)

4. Peningkatan Populasi 25 Satwa Prioritas Terancam Punah Tahun 2018

5. Fungsi Hutan terdiri dari:

a. Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)

- Kawasan Suaka Alam (KSA) : Cagar Alam (CA) dan Suaka Margasatwa (SM)

- Kawasan Pelestarian Alam (KPA) : Taman Nasional (TN), Taman Hutan

Raya (TAHURA) dan Taman Wisata Alam (TWA)

- Taman Buru (TB)

b. Hutan Lindung (HL)

c. Hutan Produksi Terbatas (HPT)

d. Hutan Produksi tetap (HP)

e. Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

6. Tipe dan Kondisi Penutupan Lahan terdiri dari :

a. Berhutan Primer: Hutan Bakau/Mangrove, Hutan Rawa/Gambut dan Hutan

Tanah Kering.

b. Berhutan Sekunder: Hutan Bakau/Mangrove, Hutan Rawa/Gambut dan

Hutan Tanah Kering.

c. Hutan Tanaman: Hutan Bakau/Mangrove, Hutan Rawa/Gambut dan Hutan

Tanah Kering.

d. Tidak Berhutan: Hutan Bakau/Mangrove, Hutan Rawa/Gambut dan Hutan

Tanah Kering.

7. Penyajian luas, potensi dan nilai dalam NSDH berupa :

a. Saldo Awal

b. Perubahan

Page 17: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

4

- Penambahan/Aktiva

• Perubahan Kawasan Hutan : Penunjukan Kawasan Hutan, Lahan

Pengganti/Tanah Kompensasi (Pinjam Pakai), Perubahan Fungsi

Kawasan Hutan, Pembatalan Pelepasan Kawasan Hutan, Revisi

Penunjukan Kawasan Hutan (Surat Keputusan Kawasan Hutan) dan

Lain-lain (Koreksi Luas, Re-Strukturisasi Batas Kawasan dan lainnya).

• Perubahan Penutupan Lahan : Kegiatan HPH/IUPHHK Alam, Kegiatan

HTI/IUPHHK Tanaman, Rehabilitasi Lahan/Reboisasi, Pinjam Pakai,

Perambahan/Perladangan, Penebangan Ilegal, Kebakaran Hutan,

Bencana Alam dan Revisi Data (Hasil Penafsiran Penutupan Lahan).

- Pengurangan/Pasiva

• Perubahan Kawasan Hutan : Pelepasan Kawasan Hutan, Lahan yang

dilepas (Tukar menukar), Perubahan Fungsi, Revisi Penunjukan

Kawasan Hutan (Surat Keputusan Kawasan Hutan) dan Lain-lain

(Koreksi Luas, Re-Strukturisasi Batas Kawasan dan lainnya).

• Perubahan Penutupan Vegetasi: Kegiatan HPH/IUPHHK Alam, Kegiatan

HTI/IUPHHK Tanaman, Penebangan Legal, Rehabilitasi

Lahan/Reboisasi, Pinjam Pakai, Perambahan/Perladangan,

Penebangan Ilegal, Kebakaran Hutan, Bencana Alam dan Revisi Data

(Hasil Penafsiran Penutupan Lahan).

c. Saldo Akhir

Page 18: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

5

II. METODE PELAKSANAAN

Metode penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan Nasional adalah metode objektif

praktis, yaitu melalui pengumpulan data sekunder baik yang ada di Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan maupun instansi terkait.

Adapun tahapan yang dilakukan dalam metode objective praktis tersebut meliputi:

A. Pengumpulan Data

1. Memproses data dan informasi saldo awal NSDH Nasional Tahun 2018 tentang

luas hutan berdasarkan fungsi, kondisi penutupan lahan dan tipe hutan dari

saldo akhir NSDH Nasional Tahun 2017.

2. Melakukan pengumpulan data dan informasi NSDH Provinsi dari tahun 2018

tentang potensi kayu semua jenis dengan satuan M3/Ha dan non kayu dengan

Satuan Ukuran ((SU-Ton/Kg/Btg/dll)/Ha) pada tiap kawasan hutan, tipe hutan

dan kondisi penutupan lahan, termasuk nilai/harga dalam rupiah per-M3

(Rp./M3).

3. Melakukan pengumpulan data dan informasi yang mendukung dan melengkapi

kebutuhan data dan informasi NSDH Nasional di tingkat eselon satu lingkup

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk tahun 2018 sesuai tupoksi.

4. Merujuk Data Statistik Kehutanan Tahun 2018 tentang perubahan luas kawasan

hutan berupa penunjukan kawasan hutan dan perairan, perubahan fungsi,

pelepasan, tukar menukar, kompensasi pinjam pakai, rehabilitasi lahan, pinjam

pakai, kegiatan pengelolaan izin pemanfaatan hasil hutan, potensi kayu dan

lainnya sebagai bahan validasi data.

5. Melakukan pengumpulan data dan informasi dari Direktorat lingkup Direktorat

Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan sesuai tupoksi.

B. Perubahan Data NSDH Nasional

1. Perubahan Luas Kawasan Hutan

Perubahan luas kawasan hutan dapat disebabkan oleh:

a. Penunjukan Kawasan Hutan

Penunjukan kawasan hutan merupakan penambahan kawasan hutan dari

penetapan/penunjukan di luar kawasan hutan menjadi kawasan hutan.

Page 19: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

6

b. Perubahan Fungsi Kawasan Hutan

Perubahan fungsi kawasan hutan merupakan perubahan antara fungsi

kawasan hutan yang tidak mengubah luas seluruh kawasan hutan.

c. Pelepasan Kawasan Hutan

Pelepasan kawasan hutan merupakan pengurangan kawasan hutan untuk

keperluan pembangunan di luar bidang kehutanan.

d. Tukar Menukar/Kompensasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Tukar menukar merupakan pengurangan kawasan hutan ditukar

(pengurangan) dengan areal di luar kawasan hutan sebagai areal pengganti

(penambahan) dan kompensasi pinjam pakai merupakan penetapan areal di

luar kawasan hutan menjadi kawasan hutan sebagai kompensasi pada proses

pinjam pakai (penambahan).

e. Revisi Kawasan hutan

Revisi kawasan hutan merupakan perubahan disebabkan adanya keputusan

tentang kawasan hutan (penambahan dan pengurangan) untuk setiap

provinsi (Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan).

f. Pencabutan Pelepasan Kawasan Hutan

Pencabutan pelepasan kawasn hutan merupakan pembatalan pelepasan

kawasan hutan (penambahan).

g. Koreksi/Re-Strukturisasi batas kawasan hutan

Koreksi merupakan perbaikan luas kawasan hutan karena adanya perubahan

data pada proses penyusunan NSDH Nasional sebelumnya (penambahan dan

pengurangan) dan re-strukturisasi batas merupakan perubahan dikarenakan

perkembangan hasil tata batas kawasan hutan yang dikeluarkan oleh

Direktorat Jendera Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan secara

definitif (penambahan dan pengurangan).

Proses pengolahan data perubahan luas kawasan hutan dalam NSDH Nasional dapat

dilihat pada gambar 1.

Page 20: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

7

Gambar 1. Diagram Proses Pengolahan Perubahan Luas Kawasan Hutan

2. Perubahan Penutupan Lahan

Beberapa kegiatan berikut menyebabkan adanya perubahan penutupan lahan,

yaitu:

a. Pengelolaan IUPHHK Hutan Alam/Restorasi

Pengelolaan IUPHHK Hutan Alam/Restorasi terdiri dari kegiatan penanaman

(pengayaan) dan penebangan (sistem tebang pilih/TPTI).

b. Pengelolaan IUPHHK Hutan Tanaman

Pengelolaan IUPHHK Hutan Tanaman terdiri dari penanaman dan

penebangan (sistem tebang habis)

c. Rehabilitasi Lahan/Reboisasi

Rehabilitasi lahan/Reboisasi merupakan penanaman pada lahan kritis (tidak

berhutan). Pada NSDH Nasional yang diproses adalah lahan pada kawasan

hutan, diluar kawasan hutan (APL) merupakan informasi tambahan.

d. Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang dipergunakan untuk pembangunan diluar

pengelolaan bidang kehutanan. Kawasan hutan yang dipinjam diasumsikan

menjadi tidak berhutan dan diperhitungkan kembali pada proses

pengembalian (habis masa pinjam pakai).

Page 21: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

8

e. Perambahan/Perladangan

Perambahan/Perladangan berupa penguasaan lahan secara ilegal.

f. Penebangan ilegal

Penebangan ilegal berupa pemanfaatan hasil hutan secara tidak resmi.

g. Kebakaran Hutan

Kebakaran Hutan merupakan bagian dari kebakaran lahan yang berada pada

kawasan hutan, diluar kawasan hutan tidak diproses dalam NSDH Nasional

hanya sebagai informasi tambahan.

h. Bencana Alam

Bencana Alam berupa perubahan penutupan lahan karena adanya bencana

alam.

i. Revisi Data

Revisi Data merupakan perubahan hasil penafsiran citra satelit berupa data

rekalkulasi penutupan lahan tahun NSDH Nasional dengan kondisi saldo awal

NSDH Nasional. Perubahan di atas dari point a. s/d i. diperhitungkan sebagai

perubahan revisi data sehingga kondisi penutupan lahan selaras dengan

hasil rekalkulasi penutupan lahan terakhir, tapi perubahan penutupan lahan

hasil monitoring dan evaluasi pembangunan dan kerusakan kawasan hutan

tergambarkan.

Proses pengolahan data perubahan penutupan lahan tersebut dapat dilihat pada

gambar 2.

Page 22: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

9

Gambar 2. Diagram Proses Pengolahan Perubahan Penutupan Lahan

C. Analisa dan Entry Data

Proses analisa dan entry data dalam penyusunan NSDH tahun 2018 adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan analisa terhadap data awal, saldo awal NSDH Nasional dan

perubahan sebelum tahun penyusunan NSDH Nasional.

2. Melakukan analisa dan koreksi terhadap data dari eselon I lingkup Kementerian

Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan eselon II lingkup Direktorat Jenderal

Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan yang terkait, untuk menghindari

pengulangan data yang sama.

3. Melakukan rekapitulasi data ke dalam format data entry NSDH Nasional dan

Tabel yang tersedia, sehingga diperoleh data perubahan tahun 2018 :

a. Tabel perubahan luas kawasan hutan seluruh Indonesia berdasarkan fungsi

kawasan, kondisi dan tipe hutan.

b. Tabel perubahan penutupan lahan seluruh Indonesia berdasarkan fungsi

kawasan, kondisi dan tipe hutan.

c. Tabel perubahan potensi seluruh indonesia dan nilai/harga kayu semua

jenis diameter ≥ 20 dan diameter ≥ 50.

d. Tabel perubahan populasi 25 satwa prioritas terancam punah.

Page 23: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

10

4. Hasil Program Data Entry NSDH Nasional berupa :

a. Tabel Luas Kawasan Hutan untuk setiap fungsi hutan dan seluruh fungsi

hutan berdasarkan : kondisi dan tipe hutan dengan perubahannya secara

rinci (perubahan luas kawasan dan penutupan lahan) pada tiap provinsi

dalam satuan Ha.

b. Tabel Luas Kawasan Hutan seluruh Indonesia (Nasional) untuk :

• Seluruh fungsi kawasan hutan (KSA, KPA, TB, HL, HPT, HP dan HPK).

• Fungsi kawasan hutan konservasi (KSA, KPA dan TB)

• Fungsi kawasan Hutan Lindung (HL)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi tetap (HP)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

c. Tabel Rekapitulasi Luas Kawasan Hutan Nasional untuk :

• Seluruh fungsi kawasan hutan (KSA, KPA, TB, HL, HPT, HP dan HPK).

• Fungsi kawasan hutan konservasi (KSA, KPA dan TB)

• Fungsi kawasan Hutan Lindung (HL)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi tetap (HP)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

d. Tabel Neraca Sumber Daya Hutan Nasional untuk :

• Seluruh fungsi kawasan hutan (KSA, KPA, TB, HL, HPT, HP dan HPK).

• Fungsi kawasan hutan konservasi (KSA, KPA dan TB)

• Fungsi kawasan Hutan Lindung (HL)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi tetap (HP)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

e. Tabel Potensi dan Nilai Kayu Semua Jenis diameter ≥ 20 cm, Potensi dan

Nilai Kayu Semua Jenis diameter ≥ 50 cm, dan Potensi dan Nilai Non Kayu

(rotan) untuk :

• Seluruh fungsi kawasan hutan (KSA, KPA, TB, HL, HPT, HP dan HPK).

• Fungsi kawasan hutan konservasi (KSA, KPA dan TB)

• Fungsi kawasan Hutan Lindung (HL)

Page 24: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

11

• Fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi tetap (HP)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

f. Tabel Rekapitulasi Potensi dan Nilai Kayu Semua Jenis diameter ≥ 20 cm,

Potensi dan Nilai Kayu Semua Jenis diameter ≥ 50 cm dan Potensi dan Nilai

Non Kayu (rotan) untuk :

• Seluruh fungsi kawasan hutan (KSA, KPA, TB, HL, HPT, HP dan HPK).

• Fungsi kawasan hutan konservasi (KSA, KPA dan TB)

• Fungsi kawasan Hutan Lindung (HL)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi tetap (HP)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

g. Tabel Neraca Sumber Daya Hutan Potensi dan Nilai Kayu Semua Jenis

diameter ≥ 20 cm dan Potensi dan Nilai Kayu Semua Jenis diameter ≥ 50 cm

untuk :

• Seluruh fungsi kawasan hutan (KSA, KPA, TB, HL, HPT, HP dan HPK).

• Fungsi kawasan hutan konservasi (KSA, KPA dan TB)

• Fungsi kawasan Hutan Lindung (HL)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi tetap (HP)

• Fungsi kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

h. Tabel Perubahan Populasi 25 Satwa Prioritas Terancam Punah Tahun 2018

termasuk perubahan berdasarkan jenis dalam satuan ekor.

Page 25: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

12

III. NERACA SUMBER DAYA HUTAN

A. Luas Kawasan Hutan

1. Data Awal Luas Kawasan Hutan

Luas kawasan hutan yang digunakan berdasarkan Kawasan Hutan dan Perairan

tiap Provinsi sesuai Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Data Awal dalam NSDH Nasional adalah Kawasan Hutan dan Perairan dikurangi

kawasan perairan (kawasan konservasi perairan). Luas kawasan hutan dalam

proses NSDH Nasional berupa luas kawasan hutan daratan.

Luas kawasan konservasi perairan dan daratan Provinsi Aceh dan Lampung tidak

dipisahkan, data luas diperoleh berdasarkan hasil rekalkulasi penutupan lahan

(Direktorat IPSDH, Ditjen PKTL). Luas kawasan hutan Provinsi Banten dihitung

ulang berdasarkan Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan provinsi induk

(Jawa Barat) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan

dan Tata Lingkungan (Ditjen PKTL). Luas Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi

Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara pada NSDH Tahun 2018 dipisahkan

sesuai dengan hasil rekalkulasi penutupan lahan (Direktorat IPSDH, Ditjen

PKTL).

Analisa luas kawasan hutan dalam NSDH Nasional Tahun 2018 terdiri dari data

kawasan hutan dan perairan, data awal, perubahan sampai dengan Tahun 2017,

saldo awal Tahun 2018, perubahan Tahun 2018 dan saldo akhir Tahun 2018.

Luas Kawasan Hutan seluruh Indonesia berdasarkan Kawasan Hutan dan Perairan

tiap Provinsi sesuai SK MenLHK sampai dengan awal tahun 2018 seluas

125.922.475,73 Ha termasuk Kawasan Konservasi Perairan seluas 5.532.316,00

Ha, rincian pada Tabel 1. Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018. Luas

yang digunakan dalam NSDH berupa luas daratan (tidak termasuk luas kawasan

konservasi perairan) dengan total luas 120.390.159,73 Ha, rincian pada Tabel

2. Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018. Luasan tersebut menjadi data

awal.

Surat Keputusan (SK) Kawasan Hutan dan Perairan tiap Provinsi ditetapkan pada

tahun yang berbeda. Selama kurun waktu setelah SK tersebut ditetapkan

Page 26: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

13

sampai dengan akhir tahun 2017 telah terjadi perubahan luas kawasan hutan

seluas 1.045.454,39 Ha (Tabel 1). Perubahan tersebut terdiri dari:

a. Perubahan Fungsi Kawasan Hutan

Perubahan fungsi kawasan hutan pada Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)

yaitu bertambah seluas 88.471,34 Ha, Hutan Lindung (HL) berkurang seluas

181.538,54 Ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) berkurang seluas 52.250,72

Ha, Hutan Produksi tetap (HP) bertambah seluas 147.421,21 Ha dan Hutan

Produksi yang dapat dikonversi (HPK) berkurang seluas 9.777,29 Ha. Rincian

dapat dilihat pada Tabel 3.a. pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun

2018.

b. Pelepasan Kawasan Hutan untuk Perkebunan, Transmigrasi dan lainnya.

Pelepasan kawasan untuk keperluan pembangunan perkebunan,

transmigrasi dan lainnya mengakibatkan berkurangnya kawasan hutan

seluas 1.067.594,26 Ha pada fungsi kawasan HPK, rincian dapat dilihat pada

lampiran Tabel 3.b. pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.

c. Tukar Menukar Kawasan Hutan

- Kawasan hutan yang ditukar

Kawasan hutan yang ditukar (berkurang) untuk pembangunan diluar

kehutanan seluas 16.700,01 Ha.

- Areal pengganti kawasan hutan

Areal pengganti untuk kawasan yang ditukar (bertambah) seluas

21.973,86 Ha.

Rincian dapat dilihat Tabel 3.c. dan 3.d. pada Buku II Lampiran NSDH

Nasional Tahun 2018.

d. Kompensasi Pinjam Pakai (Penggunaan Kawasan Hutan)

Perubahan yang menambah kawasan hutan karena kompensasi pinjam pakai

seluas 559,82 Ha, rincian dapat dilihat pada Tabel 3.e. pada Buku II

Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.

Page 27: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

14

e. Pencabutan Pelepasan Kawasan Hutan

Perubahan akibat pencabutan pelepasan kawasan hutan yang menambah

kawasan hutan seluas 23.980,20 Ha, rincian dapat dilihat pada Tabel 3.f.

pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.

Saldo awal NSDH diperhitungkan dari data awal yaitu SK Kawasan Hutan dan

Perairan tiap provinsi dan perubahan luas kawasan hutan selama kurun waktu

setelah ditetapkannya SK Kawasan Hutan dan Perairan sampai dengan akhir

tahun 2017.

Berdasarkan data di atas Luas Kawasan Hutan untuk Saldo Awal untuk NSDH

Tahun 2018 seluas 119.344.705,34 Ha, dengan rincian Kawasan Konservasi

(KSA+KPA+TB) seluas 21.986.307,34 Ha, HL seluas 29.479.789,63 Ha, HPT seluas

26.735.549,22 Ha, HP seluas 29.397.651,71 Ha dan HPK seluas 11.745.407,44

Ha.

Page 28: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

15

Tabel 1. Data Luas Kawasan Hutan dalam NSDH sampai dengan awal Tahun 2018 (Ha)

No. Data Luas Kawasan Hutan Kawasan

Konservasi HL HPT HP HPK Jumlah Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Data Awal 21.897.836,00 29.661.315,37 26.787.910,70 29.220.318,67 12.822.778,99 120.390.159,73

2. Perubahan Luas Kawasan Hutan

a. Perubahan Fungsi 88.471,34 -181.538,54 -52.250,72 147.421,21 -9.777,29 -7.674,00

b. Pelepasan untuk Transmigrasi, Perkebunan dan Lainnya -1.067.594,26 -1.067.594,26

c. Tukar Menukar Kawasan Hutan

- Areal Ditukar -110,76 -16.589,25 -16.700,01

- Areal Pengganti 21.973,86 21.973,86

d. Kompensasi Pinjam Pakai 12,80 547,02 559,82

e. Pencabutan Pelepasan Kawasan Hutan 23.980,20 23.980,20

Jumlah Perubahan Luas Kawasan Hutan 88.471,34 -181.525,74 -52.361,48 177.333,04 -1.077.371,55 -1.045.454,39

3. Saldo Awal NSDH Tahun 2018/Saldo Akhir NSDH Tahun 2017 21.986.307,34 29.479.789,63 26.735.549,22 29.397.651,71 11.745.407,44 119.344.705,34

Keterangan : Perubahan Luas kawasan Hutan pada Tabel diatas adalah perubahan pada kurun waktu dari tahun penetapan kawasan hutan tiap provinsi diterbitkan sampai dengan akhir tahun 2017

(awal tahun 2018).

Page 29: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

16

2. Neraca Luas Kawasan Hutan

Data luas kawasan hutan dalam NSDH Nasional Tahun 2018 berupa data Saldo

Awal, Perubahan dan Saldo Akhir berdasarkan fungsi hutan dan kondisi

penutupan lahan. Saldo Awal Luas Kawasan Hutan dalam NSDH Nasional Tahun

2018 seluas 119.344.705,34 Ha (rincian dapat dilihat pada Tabel 4. Buku II

Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018), terjadi perubahan (berkurang) seluas

81.181,11 Ha, sehingga Saldo Akhir Tahun 2018 menjadi seluas 119.263.524,23

Ha (Tabel 2).

Perubahan luas kawasan hutan disebabkan :

a. Perubahan fungsi kawasan hutan pada kawasan konservasi bertambah

seluas 6.514,95 Ha, HL berkurang seluas 6.917,95 Ha, HPT bertambah seluas

301,00 Ha dan HP bertambah 102,00 Ha. Ada perubahan fungsi kawasan

hutan pada kawasan konservasi berupa perubahan antara fungsi kawasan

konservasi (Cagar Alam menjadi Taman Wisata Alam) di 2 (dua) provinsi

dalam NSDH Nasional tidak tergambarkan, tidak dibedakan jenis kawasan

konservasinya. Perubahan fungsi kawasan hutan tersebut tidak mengubah

total luas seluruh kawasan hutan (Indonesia), tapi mengubah luas kawasan

hutan setiap fungsi kawasan hutan. Rincian perubahan tersebut dapat

dilihat pada Tabel 5.a. pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.

b. Pelepasan kawasan hutan seluas 76.719,08 Ha untuk pembangunan

perkebunan, yang berada pada 7 (tujuh) provinsi. Rincian perubahan

pelepasan kawasan hutan tiap provinsi dapat dilihat pada Tabel 5.b. pada

Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.

c. Areal yang ditukar seluas 41,20 Ha yang berada pada 2 (dua) provinsi.

Rincian perubahan areal yang ditukar tiap provinsi dapat dilihat pada Tabel

5.c. pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.

d. Areal pengganti seluas 75,17 Ha yang berada pada 2 (dua) provinsi. Rincian

perubahan fungsi kawasan hutan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.d.

pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.

e. Revisi Kawasan Hutan dan Perairan pada tahun 2018 terjadi pada 3 (tiga)

provinsi dengan perubahan luas kawasan hutan berkurang seluas 1.391,00

Page 30: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

17

Ha, terdiri dari kawasan konservasi berkurang seluas 7.560,00 Ha, HL

berkurang seluas 330,00 Ha, HP berkurang seluas 18.271,00 Ha dan HPK

bertambah seluas 24.770,00 Ha. Rincian perubahan tersebut dapat dilihat

pada Tabel 6.a. pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.

f. Koreksi luas kawasan terdapat pada Kawasan konservasi yang berkurang

seluas 3.105,00 Ha dikarenakan adanya perubahan luas konservasi perairan

dan daratan di Provinsi Aceh sesuai dengan hasil Rekalkulasi Penutupan

Lahan Tahun 2018. Koreksi berikutnya tidak mengubah kawasan hutan,

hanya memisahkan antara Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

sesuai hasil rekalkulasi penutupan lahan tahun 2018. Rincian koreksi luas

Kawasan hutan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.b. pada Buku II Lampiran

NSDH Nasional Tahun 2018.

Dari perubahan luas kawasan hutan di atas menjadikan saldo akhir NSDH

Nasional Tahun 2018 seluas 119.263.524,23 Ha, rincian dapat dilihat pada Tabel

7. pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.

Rincian riwayat perubahan luas kawasan hutan tiap provinsi dan

perkembangannya dapat dilihat pada Tabel 8. pada Buku II Lampiran NSDH

Nasional Tahun 2018.

Luas kawasan hutan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Lingkungan

Hidup pada akhir Tahun 2018 sebagai dasar dalam penentuan Data Awal

penyusunan NSDH Provinsi Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 8. pada Buku II

Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.

Page 31: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

18

Tabel 2. Data Luas Kawasan Hutan dalam NSDH Tahun 2018 (Ha)

No. Data Luas Kawasan Hutan Kawasan

Konservasi HL HPT HP HPK Jumlah Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Saldo Awal NSDH Tahun 2018 21.986.307,34 29.479.789,63 26.735.549,22 29.397.651,71 11.745.407,44 119.344.705,34

2. Perubahan Luas Kawasan Hutan

a. Perubahan Fungsi Kawasan Hutan 6.514,95 -6.917,95 301,00 102,00 0,00

b. Pelepasan kawasan Hutan

- Untuk Transmigrasi 0,00

- Untuk Perkebunan dan lainnya -76.719,08 -76.719,08

Jumlah 2.b. -76.719,08 -76.719,08

c. Tukar Menukar Kawasan Hutan

- Areal Ditukar -41,20 -41,20

- Areal Pengganti 75,17 75,17

d. Perubahan Revisi SK Kawasan -7.560,00 -330,00 -18.271,00 24.770,00 -1.391,00

e. Koreksi Luas Kawasan Hutan -3.105,00 -3.105,00

Jumlah Perubahan Luas Kawasan Hutan -4.150,05 -7.247,95 301,00 -18.135,03 -51.949,08 -81.181,11

3. Saldo Akhir NSDH Tahun 2017/Saldo Awal NSDH Tahun 2018 21.982.157,29 29.472.541,68 26.735.850,22 29.379.516,68 11.693.458,36 119.263.524,23

Page 32: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

19

Perubahan penutupan lahan merupakan perubahan kondisi hutan (primer,

sekunder, tanaman dan bukan hutan) dikarenakan pengelolaan kawasan hutan,

intervensi manusia dan pengaruh alam yang tidak mengubah luas kawasan

hutan. Perubahan penutupan lahan lahan tersaji pada Tabel 3., terdiri dari :

a. Pengelolaan IUPHHK Hutan Alam/Restorasi

Pengelolaan IUPHHK Hutan Alam/Restorasi terdiri dari kegiatan penanaman

(pengayaan) seluas 20.864,87 Ha dan penebangan (sistem tebang

pilih/TPTI) seluas 146.171,29 Ha.

b. Pengelolaan IUPHHK Hutan Tanaman

Pengelolaan IUPHHK Hutan Tanaman terdiri dari penanaman seluas

282.840,40 Ha dan penebangan (sistem tebang habis) seluas 388.806,30 Ha.

c. Rehabilitasi Lahan/Reboisasi

Rehabilitasi lahan/Reboisasi merupakan penanaman pada lahan kritis (tidak

berhutan), pada kawasan hutan seluas 18.787 Ha, diluar kawasan hutan

(APL) seluas 169.843 Ha. Rehabilitasi lahan pada kawasan hutan terdiri dari

lahan mangrove seluas 950 Ha dan diluar mangrove seluas 17.837 Ha.

d. Pinjam Pakai Kawasan Hutan

Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang dipergunakan untuk pembangunan diluar

pengelolaan bidang kehutanan seluas 89.385,76 Ha. Kawasan hutan yang

dipinjam diasumsikan menjadi tidak berhutan dan diperhitungkan kembali

pada proses pengembalian (habis masa pinjam pakai).

e. Perambahan/Perladangan

Perambahan/Perladangan berupa penguasaan lahan secara tidak resmi

(ilegal) seluas 50,10 Ha (data Perum Perhutani).

f. Penebangan ilegal

Penebangan ilegal berupa pemanfaatan hasil hutan secara tidak resmi

seluas 1,48 Ha (data Perum Perhutani).

g. Kebakaran Hutan

Kebakaran Hutan merupakan bagian dari kebakaran lahan yang berada pada

kawasan hutan seluas 290.579,98 Ha, diluar kawasan hutan seluas

238.686,76 Ha.

Page 33: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

20

h. Revisi Data

Revisi Data berupa perubahan penutupan lahan hasil rekalkulasi tahun NSDH

Nasional dengan kondisi saldo awal NSDH Nasional, yang telah

diperhitungkan dengan perubahan dengan point a. s/d g. sehingga kondisi

penutupan lahan selaras dengan hasil rekalkulasi data terakhir.

Page 34: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

21

Tabel 3. Luas Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018 (Ha)

No. Kegiatan/Perubahan Kawasan

Konservasi HL HPT HP HPK

Jumlah Kawasan

Hutan APL Jumlah Total Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1. Kegiatan IUPHHK Alam

a. Penanaman / Pengayaan 20.864,87 20.864,87

b. Penebangan (Pola TPTI) 146.171,29 146.171,29

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman

a. Penanaman 282.840,40 282.840,40

b. Panebangan 388.806,30 388.806,30

3. Rehabilitasi Lahan

a. Rehabilitasi Lahan Mangrove 39,00 716,00 120,00 75,00 950,00 10,00 960,00 *)

b. Rehabilitasi Lahan Diluar Mangrove 2.708,00 14.142,00 645,00 75,00 267,00 17.837,00 169.833,00 187.670,00 *)

Jumlah Rehabilitasi Lahan 2.747,00 14.858,00 765,00 75,00 342,00 18.787,00 169.843,00 188.630,00

4. Pinjam Pakai 11.156,40 20.333,04 51.473,80 6.422,52 89.385,76

5. Perambahan / Perladangan 50,10 50,10

5. Penebangan Ilegal 1,48 1,48

6. Kebakaran Hutan 78.863,68 37.189,91 33.289,78 77.416,56 63.820,05 290.579,98 238.686,76 529.266,74 *)

7. Revisi data penutupan lahan

- Hutan Primer -80.442,34 621.196,93 339.869,04 -99.039,93 -40.885,65 740.698,05

- Hutan sekunder 54.765,66 -674.960,72 -403.697,18 66.488,06 1.443,44 -955.960,74

- Hutan Tanaman -227.479,21 -227.479,21

- Tidak Berhutan 25.676,68 53.763,79 63.828,14 260.031,08 39.442,21 442.741,90

Jumlah Revisi Data 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Keterangan : *) = Data dalam Areal Penggunaan Lainnya (APL) tidak diproses dalam NSDH, tetapi sebagai informasi diluar Kawasan Hutan

Page 35: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

22

Rekapitulasi saldo awal, perubahan dan saldo akhir berdasarkan fungsi hutan

dan kondisi hutan dapat dilihat pada Tabel 4 dan gambar 3.

Perubahan luas kawasan hutan tahun 2018 seperti tercantum dalam Tabel 4,

saldo awal seluas 119.344.705,34 Ha, perubahan (pengurangan) seluas

81.181,11 Ha dan saldo akhir seluas 119.263.542,23 Ha yang terdiri dari :

a. Berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan

- Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)

Saldo awal seluas 21.986.307,34 Ha, perubahan (pengurangan) seluas

4.150,05 Ha dan saldo akhir seluas 21.982.157,29 Ha.

- Hutan Lindung (HL)

Saldo awal seluas 29.479.789,63 Ha, perubahan (pengurangan) seluas

7.247,95 Ha dan saldo akhir seluas 29.472.541,68 Ha.

- Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Saldo Awal seluas 26.735.549,22 Ha, perubahan (penambahan) seluas

301,00 Ha dan saldo akhir seluas 26.735.850,68 Ha.

- Hutan Produksi tetap (HP)

Saldo awal seluas 29.397.651,71 Ha, perubahan (pengurangan) seluas

18.135,03 Ha dan saldo akhir seluas 29.379.516,68 Ha.

- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

Saldo awal seluas 11.745.407,44 Ha, perubahan (pengurangan) seluas

51.949,08 Ha dan saldo akhir seluas 11.693.458,36 Ha.

b. Berdasarkan Kondisi Penutupan Lahan

- Hutan Primer

Saldo awal seluas 44.448.687,01 Ha, perubahan (penambahan) seluas

572.495,53 Ha dan saldo akhir seluas 45.021.182,54 Ha.

- Hutan Sekunder

Saldo awal seluas 38.269.458,36 Ha, perubahan (pengurangan) seluas

831.111,63 Ha dan saldo akhir seluas 37.438.346,73 Ha.

Page 36: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

23

Tabel 4. Rekapitulasi Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.

No. Fungsi Hutan

Areal Berhutan Jumlah Areal Berhutan Tidak Berhutan Jumlah Total

Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman

Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

A. Persediaan Awal (Saldo Awal)

1. Konservasi 12.553.612,55 10,52 4.862.005,43 4,07 17.415.617,98 14,59 4.570.689,36 3,83 21.986.307,34 18,42

2. HL 15.106.612,80 12,66 8.659.989,52 7,26 23.766.602,32 19,91 5.713.187,31 4,79 29.479.789,63 24,70

3. HPT 9.711.862,21 8,14 11.531.330,51 9,66 21.243.192,72 17,80 5.492.356,50 4,60 26.735.549,22 22,40

4. HP 4.779.066,11 4,00 9.702.842,84 8,13 3.002.202,67 2,52 17.484.111,62 14,65 11.913.540,09 9,98 29.397.651,71 24,63

5. HPK 2.297.533,34 1,93 3.513.290,06 2,94 5.810.823,40 4,87 5.934.584,04 4,97 11.745.407,44 9,84

Jumlah A. 44.448.687,01 37,24 38.269.458,36 32,07 3.002.202,67 2,52 85.720.348,04 71,83 33.624.357,30 28,17 119.344.705,34 100,00

B. Perubahan

1. Konservasi -81.977,00 -0,07 55.119,06 0,05 -26.857,94 -0,02 22.707,89 0,02 -4.150,05 0,00

2. HL 620.416,02 0,52 -671.661,33 -0,56 -51.245,31 -0,04 43.997,36 0,04 -7.247,95 -0,01

3. HPT 190.564,16 0,16 -246.876,74 -0,21 -56.312,58 -0,05 56.613,58 0,05 301,00 0,00

4. HP -100.158,71 -0,08 41.871,00 0,04 -340.963,58 -0,29 -399.251,29 -0,33 381.116,26 0,32 -18.135,03 -0,02

5. HPK -56.348,94 -0,05 -9.563,62 -0,01 -65.912,56 -0,06 13.963,48 0,01 -51.949,08 -0,04

Jumlah B. 572.495,53 0,48 -831.111,63 -0,70 -340.963,58 -0,29 -599.579,68 -0,50 518.398,57 0,43 -81.181,11 -0,07

C. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)

1. Konservasi 12.471.635,55 10,46 4.917.124,49 4,12 17.388.760,04 14,58 4.593.397,25 3,85 21.982.157,29 18,43

2. HL 15.727.028,82 13,19 7.988.328,19 6,70 23.715.357,01 19,88 5.757.184,67 4,83 29.472.541,68 24,71

3. HPT 9.902.426,37 8,30 11.284.453,77 9,46 21.186.880,14 17,76 5.548.970,08 4,65 26.735.850,22 22,42

4. HP 4.678.907,40 3,92 9.744.713,84 8,17 2.661.239,09 2,23 17.084.860,33 14,33 12.294.656,35 10,31 29.379.516,68 24,63

5. HPK 2.241.184,40 1,88 3.503.726,44 2,94 5.744.910,84 4,82 5.948.547,52 4,99 11.693.458,36 9,80

Jumlah C. 45.021.182,54 37,75 37.438.346,73 31,39 2.661.239,09 2,23 85.120.768,36 71,37 34.142.755,87 28,63 119.263.524,23 100,00

Page 37: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

24

Gambar 3. Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.

- Hutan Tanaman

Saldo awal seluas 3.002.202,67 Ha, perubahan (pengurangan) seluas

340.963,58 Ha dan saldo akhir 2.661.239,09 Ha.

- Tidak berhutan

Saldo awal seluas 33.624.357,30 Ha, perubahan (penambahan) seluas

518.398,57 Ha dan saldo akhir seluas 34.142.755,87 Ha.

c. Berdasarkan Jenis Perubahan

Neraca luas kawasan hutan berdasarkan jenis perubahannya dapat dilihat

pada Tabel 5.

- Perubahan Luas Kawasan berupa pengurangan seluas 81.181,11 Ha,

seperti dapat dilihat pada Tabel 6, terdiri dari :

• Pelepasan kawasan hutan (pengurangan) seluas 76.719,08 Ha.

• Tukar menukar kawasan hutan (penambahan) seluas 33,97 Ha

terdiri dari areal yang ditukar (pengurangan) seluas 41,20 Ha dan

areal pengganti (penambahan) seluas 75,17 Ha.

• Perubahan fungsi kawasan hutan tidak mengubah luas kawasan

hutan secara keseluruhan.

• Revisi SK kawasan hutan dan koreksi kawasan hutan (pengurangan)

seluas 4.496,00 Ha.

Page 38: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

25

- Perubahan Penutupan Lahan seperti terlihat pada Tabel 7 dan 8, terdiri

dari :

• Kegiatan IUPHHK Hutan Alam berupa penanaman/pengayaan seluas

20.864,87 Ha (tidak berhutan menjadi hutan sekunder) rincian

dapat dilihat pada Tabel 10.a. Buku II Lampiran NSDH Nasional

Tahun 2018 dan penebangan dengan pola tebang pilih seluas

146.171,29 Ha (hutan primer menjadi hutan sekunder atau hutan

sekunder menjadi sekunder). Rincian dapat dilihat pada Tabel

10.b. Buku II.

• Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman berupa penanaman seluas

282.840,40 Ha (tidak berhutan menjadi hutan tanaman) rincian

dapat dilihat pada Tabel 10.c. Buku II dan penebangan dengan pola

tebang habis seluas 388.806,30 Ha (hutan tanaman menjadi tidak

berhutan). Rincian dapat dilihat pada Tabel 10.d. Buku II.

• Rehabilitasi lahan mangrove seluas 950,00 Ha (tidak berhutan

menjadi hutan mangrove sekunder) dalam kawasan hutan rincian

dapat dilihat pada Tabel 10.e. Buku II dan seluas 10,00 Ha di luar

kawasan hutan (tidak masuk dalam proses NSDH).

• Rehabilitasi lahan diluar mangrove seluas 17.837,00 Ha (tidak

berhutan menjadi hutan sekunder) dalam kawasan hutan. Rincian

dapat dilihat pada Tabel 10.f. Buku II. Rehabilitasi seluas

169.833,00 Ha di luar kawasan hutan (tidak masuk dalam proses

NSDH).

• Pinjam Pakai seluas 89.385,76 Ha (menjadi tidak berhutan), rincian

dapat dilihat pada Tabel 10.g. Buku II.

• Perambahan/perladangan seluas 50,10 Ha (hutan tanaman menjadi

tidak berhutan), rincian dapat dilihat pada Tabel 10.h. Buku II.

• Penebangan illegal seluas 1,48 Ha (hutan tanaman menjadi tidak

berhutan), rincian dapat dilihat pada Tabel 10.i. Buku II.

• Kebakaran dalam kawasan hutan seluas 290.579,98 Ha (menjadi

tidak berhutan), rincian dapat dilihat pada Tabel 10.j. Buku II.

Kebakaran di luar kawasan hutan seluas 238.686,76 Ha (tidak masuk

dalam proses NSDH).

Page 39: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

26

• Revisi penutupan lahan berdasarkan hasil penafsiran, terdiri dari ;

hutan primer bertambah seluas 740.698,05 Ha, hutan sekunder

berkurang seluas 955.960,74 Ha, hutan tanaman berkurang seluas

227.479,21 Ha dan tidak berhutan bertambah seluas 442.741,90 Ha.

Rincian dapat dilihat pada Tabel 10.k. Buku II.

Perubahan berdasarkan hasil penafsiran penutupan lahan (revisi data)

telah terkoreksi dengan data hasil monitoring kegiatan pengelolaan,

tindakan dan pengaruh alam pada kondisi penutupan lahan pada kawasan

hutan (kegiatan IUPHHK Alam dll).

Rincian perubahan luas dan perubahan kawasan hutan per-Provinsi

berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan dan Kondisi Penutupan Hutan dapat

dilihat pada Tabel 11. pada Buku II Lampiran Neraca Sumber Daya Hutan

Tahun 2018.

Rincian untuk luas kawasan hutan dapat di lihat dalam Buku II Lampiran

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018 untuk seluruh Kawasan

Hutan di Tabel 12.1.a s/d c, Kawasan Konservasi di Tabel 13.1.a s/d c, HL

di Tabel 14.1.a s/d c, HPT di Tabel 15.1.a s/d c, HP di Tabel 16.1.a s/d c

dan HPK di Tabel 17.1.a s/d c.

Page 40: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

27

Tabel 5. Neraca Luas Kawasan Hutan Tahun 2018

AKTIVA PASIVA

No. Uraian Luas (Ha) No. Uraian Luas (Ha)

1 2 3 4 5 6

I. Persediaan Awal (Saldo Awal) I. Pengurangan (Perubahan)

A. Berhutan A. Berhutan

1. Hutan Primer 1. Hutan Primer

a. Hutan Mangrove 1.317.023,82 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 4.983.811,02 1. Pelepasan Kawasan Hutan 16.085,74

c. Hutan Kering 38.147.852,17 2. Areal Yang ditukar 0,21

3. Perubahan Fungsi 1.112,59

4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 3.689.450,07

Jumlah I.A.1.a. 3.706.648,61

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 146.171,29

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 3.076,84

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 1.010,25

8. Revisi Data 464.857,09

Jumlah I.A.1.b. 615.115,47

Jumlah I.A.1. 44.448.687,01 Jumlah I.A.1. 4.321.764,08

2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder

a. Hutan Mangrove 996.878,29 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 4.979.353,40 1. Pelepasan Kawasan Hutan 19.820,10

c. Hutan Kering 32.293.226,67 2. Areal Yang ditukar 3,19

3. Perubahan Fungsi 10.893,01

4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 1.399.396,66

Jumlah I.A.2.a. 1.430.112,96

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 25.646,70

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 15.103,63

8. Revisi Data 1.364.056,91

Jumlah I.A.2.b. 1.404.807,24

Jumlah I.A.2. 38.269.458,36 Jumlah I.A.2. 2.834.920,20

3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00

c. Hutan Kering 3.002.202,67 2. Areal Yang ditukar 27,15

3. Perubahan Fungsi 1.822,54

4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 15.660,21

Jumlah I.A.3.a. 17.509,90

Page 41: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

28

Lanjutan Tabel 5.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian Luas (Ha) No. Uraian Luas (Ha)

1 2 3 4 5 6

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 388.806,30

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 4.240,47

5. Perambahan Perladangan 50,10

6. Penebangan Ilegal 1,48

7. Kebakaran Hutan 1.269,53

8. Revisi Data 371.773,49

Jumlah I.A.3.b. 766.141,37

Jumlah I.A.3. 3.002.202,67 Jumlah I.A.3. 783.651,27

Jumlah I.A. 85.720.348,04 Jumlah I.A. 7.940.335,55

B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan

a. Hutan Mangrove 347.083,91 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 6.467.605,42 1. Pelepasan Kawasan Hutan 40.813,24

c. Hutan Kering 26.809.667,97 2. Areal Yang ditukar 10,65

3. Perubahan Fungsi 10.299,81

4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 407.824,97

Jumlah I.B.a. 458.948,67

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 20.864,87

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 282.840,40

3. Rehabilitasi Lahan 18.787,00

4. Pinjam Pakai 56.421,75

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 273.196,57

8. Revisi Data 524.095,24

Jumlah I.B.b. 1.176.205,83

Jumlah I.B. 33.624.357,30 Jumlah I.B. 1.635.154,50

Jumlah I. 119.344.705,34 Jumlah I. 9.575.490,05

II. Penambahan (Perubahan) II. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)

A. Berhutan A. Berhutan

1. Hutan Primer 1. Hutan Primer

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 1.310.708,72

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 4.979.709,48

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,40 c. Hutan Kering 38.730.764,34

3. Perubahan Fungsi 1.037,79

4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 3.687.666,28

Jumlah II.A.1.a. 3.688.704,47

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

Page 42: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

29

Lanjutan Tabel 5.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian Luas (Ha) No. Uraian Luas (Ha)

1 2 3 4 5 6

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 1.205.555,14

Jumlah II.A.1.b. 1.205.555,14

Jumlah II.A.1. 4.894.259,61 Jumlah II.A.1. 45.021.182,54

2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 983.895,01

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 4.959.979,12

2. Areal Pengganti/Kompensasi 5,75 c. Hutan Kering 31.494.472,60

3. Perubahan Fungsi 10.120,81

4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 1.399.762,68

Jumlah II.A.2.a. 1.409.889,24

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 167.036,16

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 18.787,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 408.096,17

Jumlah II.A.2.b. 593.919,33

Jumlah II.A.2. 2.003.808,57 Jumlah II.A.2. 37.438.346,73

3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00

2. Areal Pengganti/Kompensasi 51,26 c. Hutan Kering 2.661.239,09

3. Perubahan Fungsi 6,84

4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 15.494,91

Jumlah II.A.3.a. 15.553,01

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 282.840,40

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 144.294,28

Jumlah II.A.3.b. 427.134,68

Jumlah II.A.3. 442.687,69 Jumlah II.A.3. 2.661.239,09

Jumlah II.A. 7.340.755,87 Jumlah II.A. 85.120.768,36

B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 374.144,81

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 6.260.726,04

2. Areal Pengganti/Kompensasi 17,76 c. Hutan Kering 27.507.885,02

3. Perubahan Fungsi 12.962,51

4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 404.912,04

Jumlah II.B.a. 417.892,31

Page 43: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

30

Lanjutan Tabel 5.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian Luas (Ha) No. Uraian Luas (Ha)

1 2 3 4 5 6

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 388.806,30

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 89.385,76

5. Perambahan Perladangan 50,10

6. Penebangan Ilegal 1,48

7. Kebakaran Hutan 290.579,98

8. Revisi Data 966.837,14

Jumlah II.B.b. 1.735.660,76

Jumlah II.B. 2.153.553,07 Jumlah II.B. 34.142.755,87

Jumlah II. 9.494.308,94 Jumlah II. 119.263.524,23

JUMLAH TOTAL AKTIVA (I + II) 128.839.014,28 JUMLAH TOTAL PASIVA (I + II) 128.839.014,28

Tabel 6. Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

Perubahan (Ha) Selisih (Ha)

Penambahan Pengurangan

1 2 3 4 5 6

1. Penunjukan/Pelepasan Kawasan Hutan Primer 0,00 16.085,74 -16.085,74

Hutan Sekunder 0,00 19.820,10 -19.820,10

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 40.813,24 -40.813,24

Jumlah 0,00 76.719,08 -76.719,08

2. Tukar Menukar Hutan Primer 0,40 0,21 0,19

Hutan Sekunder 5,75 3,19 2,56

Hutan Tanaman 51,26 27,15 24,11

Bukan Hutan 17,76 10,65 7,11

Jumlah 75,17 41,20 33,97

3. Fungsi Hutan Hutan Primer 1.037,79 1.112,59 -74,80

Hutan Sekunder 10.120,81 10.893,01 -772,20

Hutan Tanaman 6,84 1.822,54 -1.815,70

Bukan Hutan 12.962,51 10.299,81 2.662,70

Jumlah 24.127,95 24.127,95 0,00

4. Perubahan SK Kawasan Hutan dan Hutan Primer 3.687.666,28 3.689.450,07 -1.783,79

Koreksi Kawasan Hutan

Hutan Sekunder 1.399.762,68 1.399.396,66 366,02

Hutan Tanaman 15.494,91 15.660,21 -165,30

Bukan Hutan 404.912,04 407.824,97 -2.912,93

Jumlah 5.507.835,91 5.512.331,91 -4.496,00

TOTAL PERUBAHAN LUAS KAWASAN

Hutan Primer 3.688.704,47 3.706.648,61 -17.944,14

Hutan Sekunder 1.409.889,24 1.430.112,96 -20.223,72

Hutan Tanaman 15.553,01 17.509,90 -1.956,89

Bukan Hutan 417.892,31 458.948,67 -41.056,36

Jumlah Total Perubahan Luas Kawasan Hutan 5.532.039,03 5.613.220,14 -81.181,11

Page 44: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

31

Tabel 7. Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

Penambahan (Ha) Pengurangan (Ha)

Luas Keterangan Luas Keterangan

1 2 3 4 5 5 6

1. Kegiatan IUPHHK Alam Hutan Primer 0,00 146.171,29 Penebangan

Hutan Sekunder 167.036,16 Peneb./Pengay. 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 20.864,87 Pengayaan

Jumlah 167.036,16 167.036,16

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman Hutan Primer 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00

Hutan Tanaman 282.840,40 Penanaman 388.806,30 Penebangan

Bukan Hutan 388.806,30 Penebangan 282.840,40 Penanaman

Jumlah 671.646,70 671.646,70

3. Rehabilitasi Lahan Hutan Primer 0,00 0,00

Hutan Sekunder 18.787,00 Rehabilitasi 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 18.787,00 Rehabilitasi

Jumlah 18.787,00 18.787,00

4. Pinjam Pakai Hutan Primer 0,00 3.076,84 Areal dipinjam

Hutan Sekunder 0,00 25.646,70 Areal dipinjam

Hutan Tanaman 0,00 4.240,47

Bukan Hutan 89.385,76 Areal dipinjam 56.421,75 Areal dipinjam

Jumlah 89.385,76 89.385,76

5. Perambahan Perladangan Hutan Primer 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 50,10 Perambahan

Bukan Hutan 50,10 Perambahan 0,00

Jumlah 50,10 50,10

6. Penebangan Ilegal Hutan Primer 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 1,48 Penebangan

Bukan Hutan 1,48 Penebangan 0,00

Jumlah 1,48 1,48

7. Kebakaran Hutan Hutan Primer 0,00 1.010,25 Terbakar

Hutan Sekunder 0,00 15.103,63 Terbakar

Hutan Tanaman 0,00 1.269,53 Terbakar

Bukan Hutan 290.579,98 Akibat kebakaran 273.196,57 Terbakar

Jumlah 290.579,98 290.579,98

8. Revisi Data Penutupan Lahan

Hutan Primer 1.205.555,14 464.857,09 740.698,05

Hutan Sekunder 408.096,17 1.364.056,91 -955.960,74

Hutan Tanaman 144.294,28 371.773,49 -227.479,21

Bukan Hutan 966.837,14 524.095,24 442.741,90

Jumlah 2.724.782,73 2.724.782,73 0,00

TOTAL PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN

Hutan Primer 1.205.555,14 615.115,47 590.439,67

Hutan Sekunder 593.919,33 1.404.807,24 -810.887,91

Hutan Tanaman 427.134,68 766.141,37 -339.006,69

Bukan Hutan 1.735.660,76 1.176.205,83 559.454,93

Jumlah Total Perubahan Penutupan Lahan 3.962.269,91 3.962.269,91 0,00

Page 45: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

32

Tabel 8. Perubahan Penutupan Lahan berdasarkan Hasil Penafsiran Penutupan Lahan Tahun 2018 (Ha)

No. Kondisi Hutan

Tipe Hutan Kawasan

Konservasi HL HPT HP HPK Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Hutan Primer

Mangrove 616,49 -7.394,88 -821,34 551,67 524,94 -6.523,12

Rawa -4.112,08 6.622,63 -12.793,37 10.984,48 -1.530,57 -828,91

Kering -76.946,75 621.969,18 353.483,75 -110.576,08 -39.880,02 748.050,08

Jumlah Hutan Primer -80.442,34 621.196,93 339.869,04 -99.039,93 -40.885,65 740.698,05

2. Hutan

Sekunder

Mangrove -4.216,44 -1.242,63 21,34 -2.674,47 -5.673,75 -13.785,95

Rawa -3.446,82 -1.605,44 5.203,52 -5.328,46 -6.079,87 -11.257,07

Kering 62.428,92 -672.112,65 -408.922,04 74.490,99 13.197,06 -930.917,72

Jumlah Hutan Sekunder 54.765,66 -674.960,72 -403.697,18 66.488,06 1.443,44 -955.960,74

3. Hutan

Tanaman

Mangrove 0,00 0,00

Rawa 0,00 0,00

Kering -227.479,21 -227.479,21

Jumlah Hutan Tanaman -227.479,21 -227.479,21

4. Bukan Hutan

Mangrove 5.412,22 10.131,83 425,77 7.143,75 4.505,59 27.619,16

Rawa -10.485,18 -47.042,14 -36.148,55 -82.335,02 -28.135,92 -204.146,81

Kering 30.749,64 90.674,10 99.550,92 335.222,35 63.072,54 619.269,55

Jumlah Bukan Hutan 25.676,68 53.763,79 63.828,14 260.031,08 39.442,21 442.741,90

Jumlah Total 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Sumber : Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan 2018

Page 46: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

33

B. Potensi dan Estimasi Nilai Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm

1. Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm

Potensi kayu semua jenis dalam NSDH Nasional Tahun 2018 berdasarkan potensi

rata-rata (diameter ≥ 20 cm) dari Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Tahun 2018. Data potensi yang tidak tersedia, dilengkapi dari hasil pengolahan

data yang diterbitkan tahun 2015 oleh Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan

Sumber Daya Hutan dan data potensi sebelumnya. Sedangkan potensi kayu

semua jenis untuk Pulau Jawa berdasarkan rata-rata data standing stock Hutan

Produksi dari Perum Perhutani, tidak termasuk Provinsi DKI Jakarta dan DI

Yogyakarta. Potensi rata-rata kayu semua jenis diameter ≥ 20 Cm dapat dilihat

pada Tabel 9.

Berdasarkan data rata-rata potensi dalam Tabel 9, diperoleh hasil potensi kayu

semua jenis diameter ≥ 20 Cm seperti tercantum dalam Tabel 10 dan tergambar

pada gambar 4.

Tabel 9. Potensi Rata-Rata Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm (M3/Ha).

No. Provinsi

Penutupan Lahan (M3/Ha)

Hutan Mangrove Hutan Lahan Rawa Hutan Lahan

Kering Hutan Tanaman

Bukan Hutan

Primer Sekunder Primer Sekunder Primer Sekunder

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Aceh - - 137,08 88,91 182,94 241,66 113,27 8,98

2. Sumatera Utara - - 137,08 88,91 210,59 180,96 113,27 8,98

3. Sumatera Barat - - 137,08 76,92 149,44 161,75 113,27 8,98

4. Riau - - 137,16 134,60 136,44 177,43 113,27 8,98

5. Kepulauan Riau - - 137,08 88,91 183,55 103,06 113,27 8,98

6. Jambi - - 137,08 88,91 214,13 128,23 113,27 8,98

7. Bengkulu - - 137,08 88,91 194,77 129,85 113,27 8,98

8. Sumatera Selatan - - 137,08 40,73 157,66 112,71 113,27 8,98

9. Kepulauan Bangka Belitung - - 137,08 47,17 183,55 46,55 113,27 8,98

10. Lampung - - 137,08 108,90 244,75 120,01 113,27 8,98

11. Banten

- HL dan Konservasi - - 117,30 68,59 130,23 131,90 - -

- Hutan Produksi Terbatas (HPT) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 -

- Hutan Produksi tetap (HP) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 -

12. DKI Jakarta - - - - - - - -

- HL dan Konservasi - - 117,30 68,59 130,23 113,74 - -

- Hutan Produksi tetap (HP) - - - - - - - -

13. Jawa Barat

- HL dan Konservasi - - 117,30 68,59 130,23 85,81 - -

- Hutan Produksi Terbatas (HPT) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 -

- Hutan Produksi tetap (HP) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 -

Page 47: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

34

Lanjutan Tabel 9.

No. Provinsi

Penutupan Lahan (M3/Ha)

Hutan Mangrove Hutan Lahan

Basah Hutan Lahan

Kering Hutan Tanaman

Bukan Hutan

Primer Sekunder Primer Sekunder Primer Sekunder

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

14. Jawa Tengah

- HL dan Konservasi - - 117,30 68,59 57,94 47,77 - -

- Hutan Produksi Terbatas (HPT) - - 55,62 55,62 55,62 55,62 55,62 -

- Hutan Produksi tetap (HP) - - 55,62 55,62 55,62 55,62 55,62 -

15. DI Yogyakarta - - - - - - - -

- HL dan Konservasi - - 117,30 68,59 130,23 113,74 - -

- Hutan Produksi tetap (HP) - - - - - - - -

16. Jawa Timur

- HL dan Konservasi - - 117,30 68,59 130,23 110,09 - -

- Hutan Produksi tetap (HP) - - 51,35 51,35 51,35 51,35 51,35 -

17. Bali - - 117,30 68,59 154,43 55,72 113,27 8,98

18. Nusa Tenggara Barat - - 117,30 68,59 133,12 73,03 113,27 8,98

19. Nusa Tenggara Timur - - 117,30 68,59 121,55 73,54 113,27 8,98

20. Kalimantan Barat - - 182,91 115,83 191,20 170,53 113,27 8,98

21. Kalimantan Tengah - - 182,91 81,77 199,21 166,85 113,27 8,98

22. Kalimantan Selatan - - 182,91 89,92 147,19 142,72 113,27 8,98

23. Kalimantan Timur - - 182,91 89,92 162,49 115,08 113,27 8,98

24. Kalimantan Utara - - 182,91 89,92 151,49 123,56 113,27 8,98

25. Sulawesi Utara - - 117,30 68,59 248,09 204,08 113,27 8,98

26. Gorontalo - - 117,30 68,59 203,69 189,70 113,27 8,98

27. Sulawesi Tengah - - 117,30 68,59 107,74 101,60 113,27 8,98

28. Sulawesi Tenggara - - 117,30 68,59 76,68 36,35 113,27 8,98

29. Sulawesi Barat - - 117,30 68,59 149,92 193,42 113,27 8,98

30. Sulawesi Selatan - - 117,30 68,59 78,89 97,23 113,27 8,98

31. Maluku - - 117,30 120,42 149,49 138,30 113,27 8,98

32. Maluku Utara - - 117,30 68,59 118,05 146,59 113,27 8,98

33. Papua Barat - - 102,34 28,78 133,14 139,71 113,27 8,98

34. Papua - - 91,44 57,25 136,59 123,05 113,27 8,98

Keterangan :

1. Data Potensi Tegakan Hutan di Indonesia, Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018 (dicetak tebal)

2. Potensi Hutan berdasarkan hasil perhitungan potensi sumber daya hutan yang diterbitkan pada tahun 2015 untuk data potensi yamg tidak tersedia pada No. 1.

3. Potensi Hutan Rawa pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku berdasarkan rata-rata nasional potensi sumber daya hutan,

yang diterbitkan pada tahun 2015 (karena data potensi hutan rawa di Bali, NTB dan NTT tidak tersedia).

4. Potensi Hutan Tanaman berdasarkan estimasi rata-rata potensi hutan tanaman, yang bersumber dari Statistik KLHK Tahun 2018

5. Potensi Hutan Mangrove tidak disajikan karena data tidak tersedia.

6. Potensi kayu pada Non Hutan dihitung berdasarkan rata-rata potensi pertanian Savana dan Semak/Belukar dari Statistik Kawasan Hutan Tahun 2013.

7. Potensi Pulau Jawa berdasarkan rata-rata data standing stock Hutan Produksi (HPT dan HP) di luar Provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta dari

Perum Perhutani Tahun 2018 (dicetak tebal dan miring)

8. Potensi di Pulau Jawa untuk Kawasan Hutan Konservasi dan Hutan Lindung berdasarkan hasil perhitungan potensi sumber daya hutan Tahun 2015.

9. Potensi untuk Kawasan Hutan Hutan Produksi di Provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta belum ada.

Page 48: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

35

Tabel 10. Rekapitulasi Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm Tahun 2018

No. Fungsi Hutan

Areal Berhutan Jumlah Areal Berhutan

Tidak Berhutan Jumlah Total Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman

M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) %

1 2 3 4 5 6 5 6 7 8 9 10 11 12

A. Persediaan Awal (Saldo Awal)

1. Konservasi 1.839,00 15,91 567,84 4,91 2.406,85 20,82 39,58 0,34 2.446,42 21,16

2. HL 2.125,18 18,38 1.061,45 9,18 3.186,63 27,56 48,74 0,42 3.235,38 27,98

3. HPT 1.323,73 11,45 1.522,81 13,17 2.846,54 24,62 47,90 0,41 2.894,44 25,03

4. HP 627,59 5,43 1.226,17 10,61 282,99 2,45 2.136,74 18,48 102,05 0,88 2.238,79 19,36

5. HPK 266,72 2,31 427,08 3,69 693,80 6,00 53,31 0,46 747,11 6,46

Jumlah A. 6.182,22 53,47 4.805,35 41,56 282,99 2,45 11.270,56 97,48 291,59 2,52 11.562,15 100,00

B. Perubahan

1. Konservasi -25,32 -0,22 9,41 0,08 -15,91 -0,14 0,14 0,00 -15,77 -0,14

2. HL 34,84 0,30 -22,87 -0,20 11,97 0,10 0,30 0,00 12,27 0,11

3. HPT -3,03 -0,03 -4,59 -0,04 -7,62 -0,07 0,50 0,00 -7,12 -0,06

4. HP -20,76 -0,18 14,89 0,13 -38,27 -0,33 -44,14 -0,38 3,35 0,03 -40,78 -0,35

5. HPK -8,02 -0,07 0,93 0,01 -7,10 -0,06 0,09 0,00 -7,01 -0,06

Jumlah B. -22,29 -0,19 -2,24 -0,02 -38,27 -0,33 -62,79 -0,54 4,38 0,04 -58,41 -0,51

C. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)

1. Konservasi 1.813,68 15,77 577,25 5,02 2.390,93 20,78 39,72 0,35 2.430,65 21,13

2. HL 2.160,02 18,78 1.038,58 9,03 3.198,60 27,80 49,05 0,43 3.247,65 28,23

3. HPT 1.320,70 11,48 1.518,22 13,20 2.838,92 24,68 48,40 0,42 2.887,32 25,10

4. HP 606,83 5,28 1.241,05 10,79 244,73 2,13 2.092,61 18,19 105,40 0,92 2.198,01 19,11

5. HPK 258,70 2,25 428,01 3,72 686,71 5,97 53,40 0,46 740,10 6,43

Jumlah C. 6.159,93 53,55 4.803,11 41,75 244,73 2,13 11.207,77 97,43 295,97 2,57 11.503,74 100,00

Page 49: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

36

Gambar 4. Perubahan Potensi Kayu Semua Jenis Diameter > 20 cm Tahun 2018

Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm tahun 2018 untuk saldo awal tidak

sama dengan saldo akhir tahun 2017, dikarenakan ada update data potensi.

Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm tahun 2018 (tidak termasuk Hutan

Mangrove) seperti pada Tabel 10, untuk saldo awal sebesar 11.562,15 juta M3,

perubahan (pengurangan) sebesar 58,41 juta M3 dan saldo akhir sebesar

11.503,74 juta M3, yang terdiri dari :

a. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, yang terdiri dari :

- Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)

Saldo awal sebesar 2.446,42 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar

15,77 juta M3 dan saldo akhir sebesar 2.430,65 juta M3.

- Hutan Lindung (HL)

Saldo awal sebesar 3.235,38 juta M3, perubahan (penambahan) sebesar

12,27 juta M3 dan saldo akhir sebesar 3.247,65 juta M3.

- Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Saldo awal sebesar 2.894,44 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar

7,12 juta M3 dan saldo akhir sebesar 2.887,32 juta M3.

Page 50: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

37

- Hutan Produksi tetap (HP)

Saldo awal sebesar 2.238,79 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar

40,78 juta M3 dan saldo akhir sebesar 2.198,01 juta M3.

- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

Saldo awal sebesar 747,11 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar

7,01 juta M3 dan saldo akhir sebesar 740,10 juta M3.

b. Berdasarkan Penutupan lahan, terdiri dari :

- Hutan Primer

Saldo awal sebesar 6.182,22 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar

22,29 juta M3 dan saldo akhir sebesar 6.159,93 juta M3.

- Hutan Sekunder

Saldo awal sebesar 4.805,35 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar

2,24 juta M3 dan saldo akhir sebesar 4.803,11 juta M3.

- Hutan Tanaman

Saldo awal sebesar 282,99 juta M3,perubahan (pengurangan) sebesar

38,27 juta M3 dan saldo akhir sebesar 244,73 juta M3.

- Tidak Berhutan

Saldo awal sebesar 291,59 juta M3, perubahan (penambahan) sebesar

4,38 juta M3 dan saldo akhir sebesar 295,97 juta M3.

c. Berdasarkan Jenis Perubahan

Neraca potensi kayu diameter ≥ 20 Cm berdasarkan jenis perubahan dapat

dilihat pada neraca pada Tabel 11.

Tabel 11. Neraca Potensi Kayu Semua Jenis Diameter > 20 cm Tahun 2018.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)

1 2 3 4 5 6

I. Persediaan Awal (Saldo Awal) I. Pengurangan (Perubahan)

A. Berhutan A. Berhutan

1. Hutan Primer 1. Hutan Primer

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 477,26 1. Pelepasan Kawasan Hutan 1,81

c. Hutan Kering 5.704,96 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,18

4. Koreksi Data 599,04

Jumlah I.A.1.a. 601,02

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 23,90

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

Page 51: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

38

Lanjutan Tabel 11.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)

1 2 3 4 5 6

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,41

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,13

8. Revisi Data 63,43

Jumlah I.A.1.b. 87,87

Jumlah I.A.1. 6.182,22 Jumlah I.A.1. 688,89

2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 448,74 1. Pelepasan Kawasan Hutan 1,98

c. Hutan Kering 4.356,61 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 1,34

4. Koreksi Data 154,07

Jumlah I.A.2.a. 157,40

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 3,55

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 1,46

8. Revisi Data 83,30

Jumlah I.A.2.b. 88,32

Jumlah I.A.2. 4.805,35 Jumlah I.A.2. 245,71

3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00

c. Hutan Kering 282,99 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,21

4. Koreksi Data 1,77

Jumlah I.A.3.a. 1,98

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 41,82

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,47

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,08

8. Revisi Data 41,25

Jumlah I.A.3.b. 83,62

Jumlah I.A.3. 282,99 Jumlah I.A.3. 85,60

Jumlah I.A. 11.270,56 Jumlah I.A. 1.020,20

B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 57,30 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,37

c. Hutan Kering 234,29 2. Areal Yang ditukar 0,00

Page 52: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

39

Lanjutan Tabel 11.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)

1 2 3 4 5 6

3. Perubahan Fungsi 0,09

4. Koreksi Data 3,00

Jumlah I.B.a. 3,46

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,19

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 2,16

3. Rehabilitasi Lahan 0,12

4. Pinjam Pakai 0,50

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 2,39

8. Revisi Data 3,93

Jumlah I.B.b. 9,28

Jumlah I.B. 291,59 Jumlah I.B. 12,73

Jumlah I. 11.562,16 Jumlah I. 1.032,93

II. Penambahan (Perubahan) II. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)

A. Berhutan A. Berhutan

1. Hutan Primer 1. Hutan Primer

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 476,57

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 5.683,37

3. Perubahan Fungsi 0,13

4. Koreksi Data 558,17

Jumlah II.A.1.a. 558,30

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 108,30

Jumlah II.A.1.b. 108,30

Jumlah II.A.1. 666,60 Jumlah II.A.1. 6.159,93

2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 446,75

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 4.356,37

3. Perubahan Fungsi 1,12

4. Koreksi Data 164,87

Jumlah II.A.2.a. 165,99

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 24,58

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 2,12

4. Pinjam Pakai 0,00

Page 53: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

40

Lanjutan Tabel 11.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)

1 2 3 4 5 6

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 50,79

Jumlah II.A.2.b. 77,49

Jumlah II.A.2. 243,48 Jumlah II.A.2. 4.803,12

3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 244,73

3. Perubahan Fungsi 0,00

4. Koreksi Data 1,76

Jumlah II.A.3.a. 1,76

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 29,40

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 16,17

Jumlah II.A.3.b. 45,57

Jumlah II.A.3. 47,33 Jumlah II.A.3. 244,73

Jumlah II.A. 957,41 Jumlah II.A. 11.207,77

B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 56,20

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 239,78

3. Perubahan Fungsi 0,11

4. Koreksi Data 2,98

Jumlah II.B.a. 3,09

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 3,18

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,79

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 2,51

8. Revisi Data 7,54

Jumlah II.B.b. 14,03

Jumlah II.B. 17,11 Jumlah II.B. 295,97

Jumlah II. 974,52 Jumlah II. 11.503,75

JUMLAH TOTAL AKTIVA (I + II) 12.536,68 JUMLAH TOTAL PASIVA (I + II) 12.536,68

Page 54: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

41

Tabel 12. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

Perubahan (M3 x juta) Selisih (M3 x Juta)

Penambahan Pengurangan

1 2 3 4 5 6

1. Penunjukan/Pelepasan Kawasan Hutan Primer 0,00 1,81 -1,81

Hutan Sekunder 0,00 1,98 -1,98

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,37 -0,37

Jumlah 0,00 4,16 -4,16

2. Tukar Menukar Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

3. Fungsi Hutan Hutan Primer 0,13 0,18 -0,05

Hutan Sekunder 1,12 1,34 -0,22

Hutan Tanaman 0,00 0,21 -0,21

Bukan Hutan 0,11 0,09 0,02

Jumlah 1,36 1,82 -0,46

4. Perubahan SK Kawasan Hutan dan Hutan Primer 558,17 599,04 -40,86

Koreksi Kawasan Hutan Hutan Sekunder 164,87 154,07 10,80

Hutan Tanaman 1,76 1,77 -0,02

Bukan Hutan 2,98 3,00 -0,03

Jumlah 727,78 757,89 -30,11

TOTAL PERUBAHAN LUAS KAWASAN

Hutan Primer 558,30 601,02 -42,72

Hutan Sekunder 165,99 157,40 8,59

Hutan Tanaman 1,76 1,98 -0,22

Bukan Hutan 3,09 3,46 -0,37

Jumlah Total Perubahan Luas Kawasan Hutan 729,14 763,86 -34,72

- Perubahan potensi kayu diameter ≥ 20 Cm didasarkan pada perubahan

luas kawasan hutan seperti tercantum pada Tabel 12 berkurang sebesar

34,72 juta M3, terdiri dari :

• Pelepasan kawasan hutan menjadikan potensi berkurang sebesar

4,16 juta M3.

• Tukar menukar menjadikan potensi tidak berubah.

• Perubahan fungsi kawasan hutan menjadikan potensi berkurang

sebesar 0,46 juta M3.

• Revisi kawasan hutan dan koreksi menjadikan potensi berkurang

sebesar 30,11 juta M3.

Page 55: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

42

Tabel 13. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018.

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

Perubahan (M3 x juta) Selisih (M3 x Juta)

Penambahan Pengurangan

1 2 3 4 5 6

1. Kegiatan IUPHHK Alam Hutan Primer 0,00 23,90 -23,90

Hutan Sekunder 24,58 0,00 24,58

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,19 -0,19

Jumlah 24,58 24,09 0,49

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 29,40 41,82 -12,42

Bukan Hutan 3,18 2,16 1,02

Jumlah 32,58 43,99 -11,40

3. Rehabilitasi Lahan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 2,12 0,00 2,12

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,12 -0,12

Jumlah 2,12 0,12 2,00

4. Pinjam Pakai Hutan Primer 0,00 0,41 -0,41

Hutan Sekunder 0,00 3,55 -3,55

Hutan Tanaman 0,00 0,47 -0,47

Bukan Hutan 0,79 0,50 0,29

Jumlah 0,79 4,92 -4,14

5. Perambahan Perladangan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

6. Penebangan Ilegal Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

7. Kebakaran Hutan Hutan Primer 0,00 0,13 -0,13

Hutan Sekunder 0,00 1,46 -1,46

Hutan Tanaman 0,00 0,08 -0,08

Bukan Hutan 2,51 2,39 0,13

Jumlah 2,51 4,05 -1,54

8. Revisi Data Penutupan Lahan Hutan Primer 108,30 63,43 44,87

Hutan Sekunder 50,79 83,30 -32,51

Hutan Tanaman 16,17 41,25 -25,07

Bukan Hutan 7,54 3,93 3,62

Jumlah 182,81 191,90 -9,10

TOTAL PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN

Hutan Primer 108,30 87,87 20,43

Hutan Sekunder 77,49 88,32 -10,83

Hutan Tanaman 45,57 83,62 -38,04

Bukan Hutan 14,03 9,28 4,75

Jumlah Total Perubahan Penutupan Lahan 245,39 269,07 -23,69

Page 56: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

43

- Perubahan Potensi Diameter ≥ 20 cm disebabkan perubahan penutupan

lahan seperti Tabel 13 berkurang sebesar 23,69 juta M3, terdiri dari :

• Kegiatan IUPHHK Hutan Alam menjadikan potensi bertambah

sebesar 0,49 juta M3, dari kegiatan pengayaan dan penebangan

dengan sistem tebang pilih.

• Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman menjadikan potensi berkurang

sebesar 11,40 juta M3, dari kegiatan penanaman dan penebangan

dengan sistem tebang habis.

• Rehabilitasi Lahan menjadikan potensi bertambah sebesar 2,00 juta

M3.

• Pinjam pakai kawasan hutan menjadikan potensi berkurang sebesar

4,14 juta M3.

• Perambahan/perladangan menjadikan potensi berkurang tapi tidak

terlihat untuk satuan juta M3.

• Penebangan ilegal menjadikan potensi berkurang tapi tidak terlihat

untuk satuan juta M3.

• Kebakaran hutan menjadikan potensi berkurang sebesar 1,54 juta

M3, terdiri dari potensi berkurang dari hutan primer sebesar 0,13

juta M3, hutan sekunder sebesar 1,46 juta M3, hutan tanaman

sebesar 0,08 juta M3 dan potensi bertambah dari tidak berhutan

sebesar 0,13 juta M3. Kebakaran hutan mengakibatkan luas areal

tidak berhutan menjadi bertambah sehingga potensi pada areal

tersebut juga bertambah.

• Revisi data (hasil penafsiran citra) menjadikan potensi berkurang

sebesar 9,10 juta M3, terdiri dari hutan primer bertambah sebesar

44,87 juta M3, hutan sekunder berkurang sebesar 32,51 juta M3,

hutan tanaman berkurang sebesar 25,07 juta M3 dan tidak berhutan

bertambah sebesar 3,62 juta M3.

2. Estimasi Nilai Ekonomi Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm

Estimasi nilai ekonomi dalam NSDH Nasional Tahun 2018 didasarkan pada

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.64/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2017 tanggal 19 Desember 2017 tentang

Penetapan Harga Patokan Hasil Hutan untuk Perhitungan Provisi Sumber Daya

Page 57: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

44

Hutan, Ganti Rugi Tegakan dan Penggantian Nilai Tegakan. Untuk estimasi nilai

potensi kayu di Pulau Jawa pada hutan produksi berdasarkan data potensi dan

nilai standing stock dari Perum Perhutani, seperti pada Tabel 14.

Tabel 14. Estimasi Nilai Rata-Rata Kayu Semua Jenis Tahun 2018.

No. Wilayah Semua Jenis Kayu Diameter ≥ 20 Cm

(Rp./M3)

Semua Jenis Kayu Diameter ≥ 50 Cm

(Rp./M3)

Semua Jenis Kayu Hutan Tanaman

(Rp./M3)

A. Wilayah I

1. Sumatera 370.000 390.000 100.000

2. Kalimantan 480.000 500.000 100.000

3. Sulawesi 370.000 390.000 100.000

4. Maluku 480.000 500.000 100.000

B. Wilayah II

1. Bali 370.000 390.000 100.000

2. Nusa Tenggara Barat 370.000 390.000 100.000

3. Nusa Tenggara Timur 370.000 390.000 100.000

4. Papua 370.000 390.000 100.000

5. Papua Barat 370.000 390.000 100.000

C. Wilayah Jawa

1. P. Jawa (Konservasi dan HL) 200,000 200,000 -

2. Banten (HPT dan HP) 519,000 519,000 519,000

3. Jawa Barat (HPT dan HP) 519,000 519,000 519,000

4. Jawa Tengah (HPT dan HP) 789,000 789,000 789,000

5. Jawa Timur (HP) 675,000 675,000 675,000

Sumber :

- Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.64/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2017 tanggal

19 Desember 2017

- Nilai kayu pada Hutan Produksi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten

diolah dari data standing stock yang bersumber dari Perum Perhutani Tahun 2018.

Estimasi nilai potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 Cm pada NSDH Tahun

2018 untuk saldo awal sebesar Rp. 4.690,96 trilyun tidak sama dengan saldo

akhir NSDH Tahun 2017, karena ada update sumber data potensi. Perubahan

yang terjadi adalah pengurangan sebesar Rp. 15,45 trilyun sehingga saldo akhir

sebesar Rp. 4.675,51 trilyun. Rincian perubahan tersebut adalah sebagai

berikut:

Page 58: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

45

Tabel 15. Rekapitulasi Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diamater ≥ 20 cm Tahun 2018.

No. Fungsi Hutan

Areal Berhutan Jumlah Areal Berhutan Tidak Berhutan Jumlah Total

Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman

Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

A. Persediaan Awal (Saldo Awal)

1. Konservasi 731,80 15,60 222,76 4,75 954,56 20,35 15,82 0,34 970,37 20,69

2. HL 857,62 18,28 430,17 9,17 1.287,78 27,45 19,45 0,41 1.307,23 27,87

3. HPT 545,36 11,63 679,49 14,49 1.224,85 26,11 19,74 0,42 1.244,59 26,53

4. HP 241,09 5,14 525,59 11,20 55,74 1,19 822,42 17,53 43,45 0,93 865,87 18,46

5. HPK 100,87 2,15 179,54 3,83 280,41 5,98 22,50 0,48 302,91 6,46

Jumlah A. 2.476,74 52,80 2.037,54 43,44 55,74 1,19 4.570,02 97,42 120,94 2,58 4.690,96 100,00

B. Perubahan

1. Konservasi -11,66 -0,25 4,55 0,10 -7,11 -0,15 0,04 0,00 -7,06 -0,15

2. HL 11,08 0,24 -7,78 -0,17 3,29 0,07 0,11 0,00 3,41 0,07

3. HPT -3,16 -0,07 -0,85 -0,02 -4,00 -0,09 0,20 0,00 -3,80 -0,08

4. HP -8,13 -0,17 5,67 0,12 -3,98 -0,08 -6,44 -0,14 1,26 0,03 -5,18 -0,11

5. HPK -3,17 -0,07 0,32 0,01 -2,86 -0,06 0,05 0,00 -2,81 -0,06

Jumlah B. -15,04 -0,32 1,90 0,04 -3,98 -0,08 -17,11 -0,36 1,67 0,04 -15,45 -0,33

C. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)

1. Konservasi 720,14 15,40 227,31 4,86 947,45 20,26 15,86 0,34 963,31 20,60

2. HL 868,70 18,58 422,38 9,03 1.291,08 27,61 19,56 0,42 1.310,63 28,03

3. HPT 542,21 11,60 678,64 14,51 1.220,85 26,11 19,93 0,43 1.240,78 26,54

4. HP 232,96 4,98 531,26 11,36 51,76 1,11 815,99 17,45 44,71 0,96 860,70 18,41

5. HPK 97,70 2,09 179,85 3,85 277,55 5,94 22,54 0,48 300,09 6,42

Jumlah C. 2.461,70 52,65 2.039,45 43,62 51,76 1,11 4.552,91 97,38 122,61 2,62 4.675,51 100,00

Page 59: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

46

Gambar 5. Estimasi Perubahan Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm Tahun 2018.

a. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, yang terdiri dari :

- Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 970,37 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 7,06 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

963,31 trilyun.

- Hutan Lindung (HL)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 1.307,23 trilyun, perubahan

(penambahan) sebesar Rp. 3,41 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

1.310,63 trilyun.

- Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 1.244,59 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 3,80 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

1.240,78 trilyun.

- Hutan Produksi tetap (HP)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 865,87 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 5,18 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

860,70 trilyun.

Page 60: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

47

- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 302,91 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 2,81 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

300,09 trilyun.

b. Berdasarkan Penutupan lahan, terdiri dari :

- Hutan Primer

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 2.476,74 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 15,04 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

2.461,70 trilyun.

- Hutan Sekunder

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 2.037,54 trilyun, perubahan

(penambahan) sebesar Rp. 1,90 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

2.039,45 trilyun.

- Hutan Tanaman

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 55,74 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 3,98 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

51,76 trilyun.

- Tidak Berhutan

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 120,94 trilyun, perubahan

(penambahan) sebesar Rp. 1,67 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

122,61 trilyun.

c. Berdasarkan Jenis Perubahan

Perubahan nilai potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 Cm dapat dilihat

pada neraca Tabel 16.

- Perubahan nilai potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 Cm disebabkan

perubahan luas kawasan hutan berkurang sebesar Rp. 16,16 trilyun,

seperti pada Tabel 17 terdiri dari :

• Pelepasan kawasan hutan menjadikan nilai potensi berkurang

sebesar Rp. 1,61 trilyun.

• Tukar menukar tidak tergambarkan dalam satuan trilyun.

Page 61: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

48

Tabel 16. Neraca Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm AKTIVA PASIVA

No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)

1 2 3 4 5 6

I. Persediaan Awal (Saldo Awal) I. Pengurangan (Perubahan)

A. Berhutan A. Berhutan

1. Hutan Primer 1. Hutan Primer

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 177,75 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,67

c. Hutan Kering 2.298,99 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,08

4. Koreksi Data 287,50

Jumlah I.A.1.a. 288,25

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 10,75

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,15

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,05

8. Revisi Data 25,83

Jumlah I.A.1.b. 36,77

Jumlah I.A.1. 2.476,74 Jumlah I.A.1. 325,02

2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 191,60 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,79

c. Hutan Kering 1.845,95 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,64

4. Koreksi Data 73,92

Jumlah I.A.2.a. 75,35

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 1,64

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,55

8. Revisi Data 33,00

Jumlah I.A.2.b. 35,19

Jumlah I.A.2. 2.037,55 Jumlah I.A.2. 110,54

3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00

c. Hutan Kering 55,74 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,02

4. Koreksi Data 0,18

Jumlah I.A.3.a. 0,20

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 5,16

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

Page 62: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

49

Lanjutan Tabel 16.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)

1 2 3 4 5 6

4. Pinjam Pakai 0,06

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,03

8. Revisi Data 4,66

Jumlah I.A.3.b. 9,92

Jumlah I.A.3. 55,74 Jumlah I.A.3. 10,11

Jumlah I.A. 4.570,03 Jumlah I.A. 445,68

B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 23,86 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,15

c. Hutan Kering 97,08 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,04

4. Koreksi Data 1,44

Jumlah I.B.a. 1,63

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,09

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,85

3. Rehabilitasi Lahan 0,05

4. Pinjam Pakai 0,22

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,98

8. Revisi Data 1,65

Jumlah I.B.b. 3,84

Jumlah I.B. 120,94 Jumlah I.B. 5,47

Jumlah I. 4.690,97 Jumlah I. 451,15

II. Penambahan (Perubahan) II. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)

A. Berhutan A. Berhutan

1. Hutan Primer 1. Hutan Primer

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 177,50

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 2.284,20

3. Perubahan Fungsi 0,06

4. Koreksi Data 267,92

Jumlah II.A.1.a. 267,98

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 42,00

Jumlah II.A.1.b. 42,00

Jumlah II.A.1. 309,98 Jumlah II.A.1. 2.461,70

Page 63: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

50

Lanjutan Tabel 16.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)

1 2 3 4 5 6

2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 190,68

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 1.848,77

3. Perubahan Fungsi 0,54

4. Koreksi Data 79,10

Jumlah II.A.2.a. 79,63

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 10,98

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,75

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 21,08

Jumlah II.A.2.b. 32,81

Jumlah II.A.2. 112,45 Jumlah II.A.2. 2.039,45

3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 51,76

3. Perubahan Fungsi 0,00

4. Koreksi Data 0,18

Jumlah II.A.3.a. 0,18

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 4,26

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 1,70

Jumlah II.A.3.b. 5,96

Jumlah II.A.3. 6,14 Jumlah II.A.3. 51,76

Jumlah II.A. 428,56 Jumlah II.A. 4.552,91

B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 23,38

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 99,24

3. Perubahan Fungsi 0,05

4. Koreksi Data 1,43

Jumlah II.B.a. 1,48

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 1,23

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

Page 64: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

51

Lanjutan Tabel 16.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)

1 2 3 4 5 6

4. Pinjam Pakai 0,36

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 1,03

8. Revisi Data 3,04

Jumlah II.B.b. 5,66

Jumlah II.B. 7,13 Jumlah II.B. 122,61

Jumlah II. 435,70 Jumlah II. 4.675,52

JUMLAH TOTAL AKTIVA (I + II) 5.126,67 JUMLAH TOTAL PASIVA (I + II) 5.126,67

• Perubahan fungsi kawasan menjadikan nilai potensi berkurang

sebesar Rp. 0,14 trilyun.

• Revisi SK kawasan hutan dan koreksi menjadikan nilai potensi

berkurang sebesar Rp. 14,14 trilyun, yang terdiri dari hutan primer

berkurang sebesar Rp. 19,58 trilyun, hutan sekunder bertambah

sebesar Rp. 5,18 trilyun dan bukan hutan berkurang sebesar Rp.

0,01 trilyun.

- Perubahan nilai kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm disebabkan

perubahan penutupan lahan bertambah sebesar Rp. 0,71 trilyun seperti

pada Tabel 18, terdiri dari :

• Kegiatan IUPHHK Hutan Alam menjadikan nilai potensi bertambah

sebesar Rp. 0,15 trilyun.

• Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman menjadikan nilai potensi

berkurang sebesar Rp. 0,52 trilyun.

• Rehabilitasi Lahan menjadikan nilai potensi bertambah sebesar Rp.

0,71 trilyun.

• Pinjam pakai kawasan hutan menjadikan nilai potensi berkurang

sebesar Rp. 1,72 trilyun.

• Perambahan / perladangan menjadikan nilai potensi tidak berubah

karena kondisi hutan sama.

• Perubahan nilai potensi karena penebangan ilegal tidak

tergambarkan pada satuan trilyun.

Page 65: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

52

• Kebakaran hutan menjadikan nilai potensi berkurang Rp.0,58

trilyun, terdiri dari hutan primer sebesar Rp.0,05 trilyun, hutan

sekunder sebesar 0,55 trilyun, hutan tanaman sebesar Rp.0,03

trilyun dan tidak berhutan bertambah sebesar Rp.0,05 trilyun.

• Revisi data penutupan lahan menjadikan nilai potensi bertambah

Rp.2,68 trilyun, terdiri dari hutan primer sebesar Rp.16,17 trilyun,

hutan sekunder berkurang sebesar 11,91 trilyun, hutan tanaman

berkurang sebesar Rp.2,96 trilyun dan tidak berhutan bertambah

sebesar Rp.1,39 trilyun.

• Perubahan penutupan lahan menjadikan nilai potensi bertambah

sebesar Rp.0,71 trilyun, terdiri dari hutan primer bertambah

sebesar Rp.5,23 trilyun, hutan sekunder berkurang sebesar Rp.2,38

trilyun, hutan tanaman berkurang Rp. 3,95 trilyun dan tidak

berhutan bertambah Rp. 1,82 trilyun.

Tabel 17. Perubahan Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

Perubahan Rp. (x Trilyun) Selisih Rp. (x Trilyun) Penambahan Pengurangan

1 2 3 4 5 6

1. Penunjukan/Pelepasan Kawasan Hutan Primer 0,00 0,67 -0,67

Hutan Sekunder 0,00 0,79 -0,79

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,15 -0,15

Jumlah 0,00 1,61 -1,61

2. Tukar Menukar Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

3. Fungsi Hutan Hutan Primer 0,06 0,08 -0,03

Hutan Sekunder 0,54 0,64 -0,11

Hutan Tanaman 0,00 0,02 -0,02

Bukan Hutan 0,05 0,04 0,01

Jumlah 0,65 0,79 -0,14

4. Perubahan SK Kawasan Hutan dan Hutan Primer 267,92 287,50 -19,58

Re-Strukturisasi Batas Kawasan Hutan Hutan Sekunder 79,10 73,92 5,18

Hutan Tanaman 0,18 0,18 0,00

Bukan Hutan 1,43 1,44 -0,01

Jumlah 348,62 363,03 -14,41

TOTAL PERUBAHAN LUAS KAWASAN

Hutan Primer 267,98 288,25 -20,27

Hutan Sekunder 79,63 75,35 4,28

Hutan Tanaman 0,18 0,20 -0,02

Bukan Hutan 1,48 1,63 -0,15

Jumlah Total Perubahan Luas Kawasan Hutan 349,27 365,43 -16,16

Page 66: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

53

Tabel 18. Perubahan Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018.

No. Jenis Perubahan Penutupan Lahan Perubahan Rp. (x Trilyun) Selisih Rp.

(x Trilyun) Penambahan Pengurangan

1 2 3 4 5 6

1. Kegiatan IUPHHK Alam Hutan Primer 0,00 10,75 -10,75

Hutan Sekunder 10,98 0,00 10,98

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,09 -0,09

Jumlah 10,98 10,83 0,15

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 4,26 5,16 -0,90

Bukan Hutan 1,23 0,85 0,38

Jumlah 5,49 6,02 -0,52

3. Rehabilitasi Lahan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,75 0,00 0,75

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,05 -0,05

Jumlah 0,75 0,05 0,71

4. Pinjam Pakai Hutan Primer 0,00 0,15 -0,15

Hutan Sekunder 0,00 1,64 -1,64

Hutan Tanaman 0,00 0,06 -0,06

Bukan Hutan 0,36 0,22 0,13

Jumlah 0,36 2,07 -1,72

5. Perambahan Perladangan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

6. Penebangan Ilegal Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

7. Kebakaran Hutan Hutan Primer 0,00 0,05 -0,05

Hutan Sekunder 0,00 0,55 -0,55

Hutan Tanaman 0,00 0,03 -0,03

Bukan Hutan 1,03 0,98 0,05

Jumlah 1,03 1,61 -0,58

8. Revisi Data Penutupan Lahan Hutan Primer 42,00 25,83 16,17

Hutan Sekunder 21,08 33,00 -11,91

Hutan Tanaman 1,70 4,66 -2,96

Bukan Hutan 3,04 1,65 1,39

Jumlah 67,82 65,14 2,68

TOTAL PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN

Hutan Primer 42,00 36,77 5,23

Hutan Sekunder 32,81 35,19 -2,38

Hutan Tanaman 5,96 9,92 -3,95

Bukan Hutan 5,66 3,84 1,82

Jumlah Total Perubahan Penutupan Lahan 86,43 85,72 0,71

Page 67: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

54

Rincian untuk potensi dan estimasi nilai kayu semua jenis ≥ 20 cm dapat di lihat

dalam Buku II Lampiran Neraca Sumber Daya Hutan Tahun 2018, untuk seluruh

Kawasan Hutan di Tabel 12.2.a s/d c, Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB) di

Tabel 13.2.a s/d c, Kawasan Hutan Lindung (HL) di Tabel 14.2.a s/d c, Kawasan

Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Tabel 15.2.a s/d c, Kawasan Hutan Produksi

tetap (HP) di Tabel 16.2.a s/d c dan Kawasan Hutan Produksi yang dapat

dikonversi (HPK) di Tabel 17.2.a s/d c.

C. Potensi dan Estimasi Nilai Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm

1. Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm

Potensi Kayu Semua Jenis dalam NSDH Nasional Tahun 2018 berdasarkan potensi

rata-rata (diameter ≥ 50 cm) dari Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Tahun 2018. Data potensi yang tidak tersedia, dilengkapi dari hasil pengolahan

data yang diterbitkan tahun 2015 oleh Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan

Sumber Daya Hutan dan data potensi sebelumnya. Potensi untuk Kawasan Hutan

Produksi (HP dan HPT) di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa

Timur berdasarkan data dari Perum Perhutani (diameter ≥ 20 cm). Potensi rata-

rata kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm dapat dilihat pada Tabel 19.

Berdasarkan potensi rata-rata kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm dalam Tabel

19, diperoleh potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm secara nasional (tidak

termasuk hutan mangrove) seperti tercantum pada Tabel 20 dan gambar 6.

Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm tahun 2018 untuk saldo awal tidak

sama dengan saldo akhir tahun 2017, dikarenakan ada update data potensi.

Page 68: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

55

Tabel 19. Potensi Rata-Rata Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm.

No. Provinsi

Penutupan Lahan (M3/Ha)

Hutan Mangrove Hutan Lahan

Basah Hutan Lahan

Kering Hutan Tanaman

Bukan Hutan

Primer Sekunder Primer Sekunder Primer Sekunder

1. Aceh - - 60,07 28,19 110,46 159,26 113,27 -

2. Sumatera Utara - - 60,07 28,19 124,01 101,37 113,27 -

3. Sumatera Barat - - 60,07 5,72 81,98 86,25 113,27 -

4. Riau - - 29,17 50,57 55,03 88,26 113,27 -

5. Kepulauan Riau - - 60,07 28,19 107,61 35,94 113,27 -

6. Jambi - - 60,07 28,19 135,30 70,48 113,27 -

7. Bengkulu - - 60,07 28,19 122,13 59,49 113,27 -

8. Sumatera Selatan - - 60,07 17,05 96,14 59,75 113,27 -

9. Kepulauan Bangka Belitung - - 60,07 14,74 107,61 9,18 113,27 -

10. Lampung - - 60,07 50,60 172,83 77,92 113,27 -

11. Banten

- HL dan Konservasi - - 57,29 25,40 76,75 100,45 - -

- Hutan Produksi Terbatas (HPT) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 - - Hutan Produksi tetap (HP) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 -

12. DKI Jakarta - - - - - - - - - HL dan Konservasi - - 57,29 25,40 76,75 81,68 - - - Hutan Produksi tetap (HP) - - - - - - - -

13. Jawa Barat

- HL dan Konservasi - - 57,29 25,40 76,75 52,15 - -

- Hutan Produksi Terbatas (HPT) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 - - Hutan Produksi tetap (HP) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 -

14. Jawa Tengah

- HL dan Konservasi - - 57,29 25,40 32,10 26,04 - -

- Hutan Produksi Terbatas (HPT) - - 55,62 55,62 55,62 55,62 55,62 - - Hutan Produksi tetap (HP) - - 55,62 55,62 55,62 55,62 55,62 -

15. DI Yogyakarta - - - - - - - - - HL dan Konservasi - - 57,29 25,40 76,75 81,68 - - - Hutan Produksi tetap (HP) - - - - - - - -

16. Jawa Timur

- HL dan Konservasi - - 57,29 25,40 76,75 85,45 - -

- Hutan Produksi tetap (HP) - - 51,35 51,35 51,35 51,35 51,35 -

17. Bali - - 57,29 25,40 96,71 30,55 113,27 -

18. Nusa Tenggara Barat - - 57,29 25,40 80,50 34,91 113,27 -

19. Nusa Tenggara Timur - - 57,29 25,40 77,18 39,66 113,27 -

20. Kalimantan Barat - - 94,29 43,40 117,08 107,22 113,27 -

21. Kalimantan Tengah - - 94,29 12,74 74,75 97,11 113,27 -

22. Kalimantan Selatan - - 94,29 24,54 84,39 79,55 113,27 -

23. Kalimantan Timur - - 94,29 24,54 103,75 59,92 113,27 -

24. Kalimantan Utara - - 94,29 24,54 98,03 72,51 113,27 -

25. Sulawesi Utara - - 57,29 25,40 175,47 135,97 113,27 -

26. Gorontalo - - 57,29 25,40 139,00 123,17 113,27 -

27. Sulawesi Tengah - - 57,29 25,40 51,85 50,75 113,27 -

28. Sulawesi Tenggara - - 57,29 25,40 17,53 10,12 113,27 -

29. Sulawesi Barat - - 57,29 25,40 86,42 122,33 113,27 -

30. Sulawesi Selatan - - 57,29 25,40 28,70 36,59 113,27 -

31. Maluku - - 57,29 74,16 83,72 84,15 113,27 -

32. Maluku Utara - - 57,29 25,40 67,53 88,57 113,27 -

33. Papua Barat - - 51,58 5,51 64,32 81,17 113,27 -

34. Papua - - 52,09 28,12 77,76 66,73 113,27 -

Page 69: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

56

Keterangan : 1. Data Potensi Tegakan Hutan di Indonesia, Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018 (dicetak tebal)

2. Potensi Hutan berdasarkan hasil perhitungan potensi sumber daya hutan yang diterbitkan pada tahun 2015 untuk data potensi yamg tidak tersedia pada No. 1.

3. Potensi Hutan Rawa pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku berdasarkan rata-rata nasional potensi sumber daya hutan,

yang diterbitkan pada tahun 2015 (karena data potensi hutan rawa di Bali, NTB dan NTT tidak tersedia).

4. Potensi Hutan Tanaman berdasarkan estimasi rata-rata potensi hutan tanaman, yang bersumber dari Statistik KLHK Tahun 2018

5. Potensi Hutan Mangrove tidak disajikan karena data tidak tersedia.

6. Potensi kayu pada Non Hutan dihitung berdasarkan rata-rata potensi pertanian Savana dan Semak/Belukar dari Statistik Kawasan Hutan Tahun 2013.

7. Potensi Pulau Jawa berdasarkan rata-rata data standing stock Hutan Produksi (HPT dan HP) di luar Provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta

dari Perum Perhutani Tahun 2018 (dicetak tebal dan miring)

8. Potensi di Pulau Jawa untuk Kawasan Hutan Konservasi dan Hutan Lindung berdasarkan hasil perhitungan potensi sumber daya hutan Tahun 2015.

9. Potensi untuk Kawasan Hutan Hutan Produksi di Provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta belum ada.

Potensi kayu semua jenis diamater ≥ 50 cm untuk saldo awal sebesar 6.422,95

juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar 52,52 juta M3 dan saldo akhir sebesar

6.370,44 juta M3, yang terdiri dari :

a. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, terdiri dari :

- Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)

Saldo awal sebesar 1.348,27 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar

7,37 juta M3 dan saldo akhir sebesar 1.340,89 juta M3.

- Hutan Lindung (HL)

Saldo awal sebesar 1.803,93 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar

1,07 juta M3 dan saldo akhir sebesar 1.802,86 juta M3.

- Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Saldo awal sebesar 1.611,09 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar

1,11 M3 dan saldo akhir sebesar 1.609,98 juta M3.

- Hutan Produksi tetap (HP)

Saldo awal sebesar 1.281.72 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar

39,49 juta M3 dan saldo akhir sebesar 1.242,23 juta M3.

- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

Saldo awal sebesar 377,95 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar

3,48 juta M3 dan saldo akhir sebesar 374,47 juta M3.

b. Berdasarkan Penutupan lahan, terdiri dari :

- Hutan Primer

Saldo awal sebesar 3.510,60 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar

35,18 juta M3 dan saldo akhir sebesar 3.475,42 juta M3.

- Hutan Sekunder

Saldo awal sebesar 2.629,36 juta M3 , perubahan (penambahan) sebesar

20,93 juta M3 dan saldo akhir sebesar 2.650,29 juta M3.

Page 70: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

57

Tabel 20. Rekapitulasi Potensi Kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm Tahun 2018

No. Fungsi Hutan

Areal Berhutan Jumlah Areal Berhutan Tidak Berhutan Jumlah Total

Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman

M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

A. Persediaan Awal (Saldo Awal)

1. Konservasi 1.054,29 16,41 293,98 4,58 1.348,27 20,99 0,00 0,00 1.348,27 20,99

2. HL 1.211,19 18,86 592,74 9,23 1.803,93 28,09 0,00 0,00 1.803,93 28,09

3. HPT 748,38 11,65 862,71 13,43 1.611,09 25,08 0,00 0,00 1.611,09 25,08

4. HP 351,43 5,47 647,31 10,08 282,99 4,41 1.281,72 19,96 0,00 0,00 1.281,72 19,96

5. HPK 145,32 2,26 232,63 3,62 377,95 5,88 0,00 0,00 377,95 5,88

Jumlah A. 3.510,60 54,66 2.629,36 40,94 282,99 4,41 6.422,95 100,00 0,00 0,00 6.422,95 100,00

B. Perubahan

1. Konservasi -13,71 -0,21 6,33 0,10 -7,37 -0,11 0,00 0,00 -7,37 -0,11

2. HL 3,27 0,05 -4,34 -0,07 -1,07 -0,02 0,00 0,00 -1,07 -0,02

3. HPT -6,81 -0,11 5,71 0,09 -1,11 -0,02 0,00 0,00 -1,11 -0,02

4. HP -13,31 -0,21 12,08 0,19 -38,27 -0,60 -39,49 -0,61 0,00 0,00 -39,49 -0,61

5. HPK -4,63 -0,07 1,15 0,02 -3,48 -0,05 0,00 0,00 -3,48 -0,05

Jumlah B. -35,18 -0,55 20,93 0,33 -38,27 -0,60 -52,52 -0,82 0,00 0,00 -52,52 -0,82

C. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)

1. Konservasi 1.040,58 16,33 300,31 4,71 1.340,89 21,05 0,00 0,00 1.340,89 21,05

2. HL 1.214,47 19,06 588,40 9,24 1.802,86 28,30 0,00 0,00 1.802,86 28,30

3. HPT 741,56 11,64 868,42 13,63 1.609,98 25,27 0,00 0,00 1.609,98 25,27

4. HP 338,12 5,31 659,39 10,35 244,73 3,84 1.242,23 19,50 0,00 0,00 1.242,23 19,50

5. HPK 140,69 2,21 233,78 3,67 374,47 5,88 0,00 0,00 374,47 5,88

Jumlah C. 3.475,42 54,56 2.650,29 41,60 244,73 3,84 6.370,44 100,00 0,00 0,00 6.370,44 100,00

Page 71: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

58

Gambar 6. Perubahan Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm Tahun 2018.

- Hutan Tanaman

Saldo awal sebesar 282,99 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar

38,27 juta M3 dan saldo akhir sebesar 244,73 juta M3 .

- Tidak Berhutan

Untuk potensi tidak berhutan dengan diameter ≥ 50 cm tidak ada.

c. Berdasarkan Jenis Perubahan

Perubahan berdasarkan penutupan lahan dapat dilihat pada neraca Tabel

21.

- Perubahan potensi kayu diameter ≥ 50 cm disebabkan perubahan luas

kawasan berkurang sebesar 7,63 juta M3 seperti pada Tabel 22, terdiri

dari :

• Pelepasan kawasan hutan menjadikan potensi berkurang sebesar

1,92 juta M3.

• Perubahan potensi karena Tukar Menukar tidak tergambarkan

dalam satuan juta M3.

• Perubahan fungsi kawasan hutan menjadikan potensi berkurang

0,37 juta M3, dikarenakan adanya perubahan dari kawasan hutan.

• Revisi kawasan hutan dan koreksi kawasan hutan menjadikan

potensi berkurang sebesar 5,35 juta M3, terdiri dari hutan primer

Page 72: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

59

berkurang sebesar 21,28 juta M3, hutan sekunder bertambah

sebesar 15,95 juta M3 dan hutan tanaman berkurang sebesar 0,02

juta M3.

- Perubahan potensi kayu diameter ≥ 50 cm disebabkan perubahan

penutupan lahan berkurang sebesar 44,88 juta M3 seperti Tabel 23,

terdiri dari :

• Kegiatan IUPHHK Hutan Alam menjadikan potensi bertambah

sebesar 2,01 juta M3.

• Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman menjadikan potensi berkurang

sebesar 12,42 juta M3.

• Rehabilitasi Lahan menjadikan potensi bertambah sebesar 1,20

juta M3.

• Pinjam pakai kawasan hutan menjadikan potensi berkurang

sebesar 2,66 juta M3.

• Perambahan perladangan tidak menjadikan potensi berubah.

• Perubahan potensi pada Penebangan illegal tidak tergambarkan

dalam satuan juta M3.

• Kebakaran hutan menjadikan potensi berkurang sebesar 0,88 juta

M3, terdiri dari hutan primer sebesar 0,07 juta M3, hutan sekunder

sebesar 0,73 juta M3 dan hutan tanaman sebesar 0,08 juta M3.

Page 73: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

60

Tabel 21. Neraca Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm Tahun 2018. AKTIVA PASIVA

No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)

1 2 3 4 5 6

I. Persediaan Awal (Saldo Awal) I. Pengurangan (Perubahan)

A. Berhutan A. Berhutan

1. Hutan Primer 1. Hutan Primer

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 261,79 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,94

c. Hutan Kering 3.248,81 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,11

4. Koreksi Data 382,44

Jumlah I.A.1.a. 383,48

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 11,85

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,24

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,07

8. Revisi Data 36,02

Jumlah I.A.1.b. 48,17

Jumlah I.A.1. 3.510,60 Jumlah I.A.1. 431,66

2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 144,72 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,98

c. Hutan Kering 2.484,65 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,72

4. Koreksi Data 78,32

Jumlah I.A.2.a. 80,02

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 1,96

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,73

8. Revisi Data 35,41

Jumlah I.A.2.b. 38,10

Jumlah I.A.2. 2.629,37 Jumlah I.A.2. 118,11

3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00

c. Hutan Kering 282,99 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,21

4. Koreksi Data 1,77

Jumlah I.A.3.a. 1,98

Page 74: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

61

Lanjutan Tabel 21.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)

1 2 3 4 5 6

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 41,82

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,47

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,08

8. Revisi Data 41,25

Jumlah I.A.3.b. 83,62

Jumlah I.A.3. 282,99 Jumlah I.A.3. 85,60

Jumlah I.A. 6.422,96 Jumlah I.A. 635,37

B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00

c. Hutan Kering 0,00 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,00

4. Koreksi Data 0,00

Jumlah I.B.a. 0,00

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 0,00

Jumlah I.B.b. 0,00

Jumlah I.B. 0,00 Jumlah I.B. 0,00

Jumlah I. 6.422,96 Jumlah I. 635,37

II. Penambahan (Perubahan) II. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)

A. Berhutan A. Berhutan

1. Hutan Primer 1. Hutan Primer

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 261,57

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 3.213,85

3. Perubahan Fungsi 0,07

4. Koreksi Data 361,16

Jumlah II.A.1.a. 361,23

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

Page 75: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

62

Lanjutan Tabel 21.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)

1 2 3 4 5 6

8. Revisi Data 35,24

Jumlah II.A.1.b. 35,24

Jumlah II.A.1. 396,47 Jumlah II.A.1. 3.475,42

2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 144,22

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 2.506,08

3. Perubahan Fungsi 0,59

4. Koreksi Data 94,27

Jumlah II.A.2.a. 94,86

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 13,87

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 1,20

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 29,12

Jumlah II.A.2.b. 44,19

Jumlah II.A.2. 139,05 Jumlah II.A.2. 2.650,30

3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 244,73

3. Perubahan Fungsi 0,00

4. Koreksi Data 1,76

Jumlah II.A.3.a. 1,76

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 29,40

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 16,17

Jumlah II.A.3.b. 45,57

Jumlah II.A.3. 47,33 Jumlah II.A.3. 244,73

Jumlah II.A. 582,85 Jumlah II.A. 6.370,44

B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,00

4. Koreksi Data 0,00

Jumlah II.B.a. 0,00

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

Page 76: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

63

Lanjutan Tabel 21.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)

1 2 3 4 5 6

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 0,00

Jumlah II.B.b. 0,00

Jumlah II.B. 0,00 Jumlah II.B. 0,00

Jumlah II. 582,85 Jumlah II. 6.370,44

JUMLAH TOTAL AKTIVA (I + II) 7.005,81 JUMLAH TOTAL PASIVA (I +

II) 7.005,81

Tabel 22. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

Perubahan (M3 x juta) Selisih (M3 x Juta) Penambahan Pengurangan

1 2 3 4 5 6

1. Penunjukan/Pelepasan Kawasan Hutan Primer 0,00 0,94 -0,94

Hutan Sekunder 0,00 0,98 -0,98

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 1,92 -1,92

2. Tukar Menukar Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

3. Fungsi Hutan Hutan Primer 0,07 0,11 -0,04

Hutan Sekunder 0,59 0,72 -0,13

Hutan Tanaman 0,00 0,21 -0,21

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,67 1,04 -0,37

4. Perubahan SK Kawasan Hutan dan Hutan Primer 361,16 382,44 -21,28

Koreksi Kawasan Hutan Hutan Sekunder 94,27 78,32 15,95

Hutan Tanaman 1,76 1,77 -0,02

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 457,18 462,53 -5,35

TOTAL PERUBAHAN LUAS KAWASAN

Hutan Primer 361,23 383,48 -22,25

Hutan Sekunder 94,86 80,02 14,84

Hutan Tanaman 1,76 1,98 -0,22

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah Total Perubahan Luas Kawasan Hutan 457,85 465,48 -7,63

Page 77: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

64

Tabel 23. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018.

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

Perubahan (M3 x juta) Selisih (M3 x Juta) Penambahan Pengurangan

1 2 3 4 5 6

1. Kegiatan IUPHHK Alam Hutan Primer 0,00 11,85 -11,85

Hutan Sekunder 13,87 0,00 13,87

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 13,87 11,85 2,01

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 29,40 41,82 -12,42

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 29,40 41,82 -12,42

3. Rehabilitasi Lahan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 1,20 0,00 1,20

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 1,20 0,00 1,20

4. Pinjam Pakai Hutan Primer 0,00 0,24 -0,24

Hutan Sekunder 0,00 1,96 -1,96

Hutan Tanaman 0,00 0,47 -0,47

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 2,66 -2,66

5. Perambahan Perladangan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

6. Penebangan Ilegal Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

7. Kebakaran Hutan Hutan Primer 0,00 0,07 -0,07

Hutan Sekunder 0,00 0,73 -0,73

Hutan Tanaman 0,00 0,08 -0,08

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,88 -0,88

8. Revisi Data Penutupan Lahan Hutan Primer 35,24 36,02 -0,77

Hutan Sekunder 29,12 35,41 -6,28

Hutan Tanaman 16,17 41,25 -25,07

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 80,54 112,67 -32,13

TOTAL PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN

Hutan Primer 35,24 48,17 -12,93

Hutan Sekunder 44,19 38,10 6,09

Hutan Tanaman 45,57 83,62 -38,04

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah Total Perubahan Penutupan Lahan 125,00 169,89 -44,88

Page 78: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

65

2. Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm

Nilai Ekonomi Rata-Rata Kayu Semua Jenis dalam NSDH Nasional Tahun 2018

didasarkan pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.

P.64/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2017 tanggal 19 Desember 2017, seperti pada

Tabel 14 di atas (Estimasi Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm).

Seperti pada Tabel 24 dan gambar 7, estimasi nilai ekonomi potensi kayu semua

jenis diameter ≥ 50 Cm dalam NSDH Tahun 2018 untuk saldo awal sebesar Rp.

2.702,82 trilyun, perubahan (pengurangan) sebesar Rp. 10,32 trilyun dan saldo

akhir sebesar Rp. 2.692,50 trilyun, yang terdiri dari :

a. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, yang terdiri dari :

- Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 558,93 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 3,39 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

555,54 trilyun.

- Hutan Lindung (HL)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 765,08 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 0,88 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

764,20 trilyun.

- Hutan Produksi Terbatas (HPT)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 729,52 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 0,38 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

729,14 trilyun.

- Hutan Produksi tetap (HP)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 488,87 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 4,24 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

484,63 trilyun.

- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 160,42 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 1,43 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

158,99 trilyun.

Page 79: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

66

Gambar 7. Estimasi Perubahan Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm Tahun 2018.

b. Berdasarkan Penutupan lahan, terdiri dari :

- Hutan Primer

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 1.481,25 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 17,31 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

1.463,94 trilyun.

- Hutan Sekunder

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 1.165,83 trilyun, perubahan

(penambahan) sebesar Rp. 10,96 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

1.176,79 trilyun.

- Hutan Tanaman

Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 55,74 trilyun, perubahan

(pengurangan) sebesar Rp. 3,98 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.

51,76 trilyun.

- Tidak Berhutan

Pada kondisi tidak berhutan tidak ada potensinya.

Page 80: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

67

Tabel 24. Rekapitulasi Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diamater ≥ 50 cm Tahun 2018

No. Fungsi Hutan

Areal Berhutan Jumlah Areal Berhutan Tidak Berhutan Jumlah Total

Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman

Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

A. Persediaan Awal (Saldo Awal)

1. Konservasi 441,26 16,33 117,67 4,35 558,93 20,68 0,00 0,00 558,93 20,68

2. HL 514,58 19,04 250,50 9,27 765,08 28,31 0,00 0,00 765,08 28,31

3. HPT 325,01 12,02 404,51 14,97 729,52 26,99 0,00 0,00 729,52 26,99

4. HP 142,49 5,27 290,64 10,75 55,74 2,06 488,87 18,09 0,00 0,00 488,87 18,09

5. HPK 57,91 2,14 102,51 3,79 160,42 5,94 0,00 0,00 160,42 5,94

Jumlah A. 1.481,25 54,80 1.165,83 43,13 55,74 2,06 2.702,82 100,00 0,00 0,00 2.702,82 100,00

B. Perubahan

1. Konservasi -6,56 -0,24 3,17 0,12 -3,39 -0,13 0,00 0,00 -3,39 -0,13

2. HL 0,31 0,01 -1,19 -0,04 -0,88 -0,03 0,00 0,00 -0,88 -0,03

3. HPT -3,71 -0,14 3,32 0,12 -0,38 -0,01 0,00 0,00 -0,38 -0,01

4. HP -5,43 -0,20 5,17 0,19 -3,98 -0,15 -4,24 -0,16 0,00 0,00 -4,24 -0,16

5. HPK -1,92 -0,07 0,49 0,02 -1,43 -0,05 0,00 0,00 -1,43 -0,05

Jumlah B. -17,31 -0,64 10,96 0,41 -3,98 -0,15 -10,32 -0,38 0,00 0,00 -10,32 -0,38

C. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)

1. Konservasi 434,71 16,15 120,84 4,49 555,54 20,63 0,00 0,00 555,54 20,63

2. HL 514,89 19,12 249,31 9,26 764,20 28,38 0,00 0,00 764,20 28,38

3. HPT 321,30 11,93 407,84 15,15 729,14 27,08 0,00 0,00 729,14 27,08

4. HP 137,07 5,09 295,81 10,99 51,76 1,92 484,63 18,00 0,00 0,00 484,63 18,00

5. HPK 55,98 2,08 103,00 3,83 158,99 5,90 0,00 0,00 158,99 5,90

Jumlah C. 1.463,94 54,37 1.176,79 43,71 51,76 1,92 2.692,50 100,00 0,00 0,00 2.692,50 100,00

Page 81: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

68

c. Berdasarkan Jenis Perubahan

Perubahan nilai kayu semua jenis diameter ≥ 50 Cm dapat dilihat pada

neraca Tabel 25.

- Perubahan nilai potensi disebabkan perubahan luas kawasan berkurang

sebesar Rp. 3,51 trilyun hutan seperti pada Tabel 26, terdiri dari :

• Pelepasan kawasan hutan menjadikan nilai potensi berkurang

sebesar Rp. 0,78 trilyun.

• Tukar menukar menjadikan nilai potensi tidak tergambarkan dalam

satuan trilyun.

• Perubahan fungsi kawasan hutan menjadikan nilai potensi

berkurang sebesar Rp. 0,10 trilyun, dikarenakan ada perubahan

fungsi pada kawasan hutan yang berbeda.

• Revisi SK kawasan hutan dan koreksi kawasan hutan menjadikan

nilai potensi berkurang sebesar Rp. 2,64 trilyun, terdiri dari hutan

primer berkurang sebesar Rp. 10,62 trilyun, hutan sekunder

bertambah sebesar Rp. 7,98 trilyun dan hutan tanaman tidak

tergambarkan dalam satuan trilyun.

- Perubahan nilai potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm disebabkan

perubahan penutupan lahan berkurang sebesar Rp. 6,81 trilyun seperti

pada Tabel 27, terdiri dari :

• Kegiatan IUPHHK Hutan Alam menjadikan nilai potensi bertambah

sebesar Rp. 0,92 trilyun.

• Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman berkurang sebesar Rp. 0,90

trilyun.

• Rehabilitasi Lahan menjadikan nilai potensi bertambah sebesar Rp.

0,44 trilyun.

• Pinjam pakai kawasan hutan menjadikan nilai potensi berkurang

sebesar Rp. 1,10 trilyun.

• Perambahan/perladangan belum menunjukan perubahan pada

satuan trilyun.

• Penebangan ilegal belum menunjukan perubahan pada satuan

trilyun.

Page 82: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

69

• Kebakaran hutan menjadikan nilai potensi berkurang sebesar Rp.

0,33 trilyun, terdiri dari hutan primer berkurang sebesar Rp. 0,03

trilyun, hutan sekunder berkurang sebesar Rp. 0,27 trilyun dan

hutan tanaman berkurang sebesar Rp. 0,03 trilyun.

Rincian untuk potensi dan nilai kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm dapat di

lihat dalam Buku II Lampiran Neraca Sumber Daya Hutan Tahun 2018, untuk

Seluruh Kawasan Hutan di Tabel 12.3.a s/d c, Kawasan Konservasi

(KSA+KPA+TB) di Tabel 13.3.a s/d c, Kawasan Hutan Lindung (HL) di Tabel

14.3.a s/d c, Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Tabel 15.3.a s/d c,

Kawasan Hutan Produksi tetap (HP) di Tabel 16.3.a s/d c dan Kawasan Hutan

Produksi yang dapat dikonversi (HPK) di Tabel 17.3.a s/d c.

Page 83: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

70

Tabel 25. Neraca Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥50 cm Tahun 2018

AKTIVA PASIVA

No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)

1 2 3 4 5 6

I. Persediaan Awal (Saldo Awal) I. Pengurangan (Perubahan)

A. Berhutan A. Berhutan

1. Hutan Primer 1. Hutan Primer

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 102,70 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,37

c. Hutan Kering 1.378,55 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,05

4. Koreksi Data 191,20

Jumlah I.A.1.a. 191,61

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 5,57

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,09

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,03

8. Revisi Data 15,37

Jumlah I.A.1.b. 21,06

Jumlah I.A.1. 1.481,25 Jumlah I.A.1. 212,67

2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 62,76 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,41

c. Hutan Kering 1.103,07 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,36

4. Koreksi Data 39,14

Jumlah I.A.2.a. 39,91

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,95

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,27

8. Revisi Data 14,99

Jumlah I.A.2.b. 16,21

Jumlah I.A.2. 1.165,84 Jumlah I.A.2. 56,12

3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00

c. Hutan Kering 55,74 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,02

4. Koreksi Data 0,18

Jumlah I.A.3.a. 0,20

Page 84: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

71

Lanjutan Tabel 25.

AKTIVA PASIVA

No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)

1 2 3 4 5 6

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 5,16

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,06

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,03

8. Revisi Data 4,66

Jumlah I.A.3.b. 9,92

Jumlah I.A.3. 55,74 Jumlah I.A.3. 10,12

Jumlah I.A. 2.702,82 Jumlah I.A. 278,91

B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan

a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan

b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00

c. Hutan Kering 0,00 2. Areal Yang ditukar 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,00

4. Koreksi Data 0,00

Jumlah I.B.a. 0,00

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 0,00

Jumlah I.B.b. 0,00

Jumlah I.B. 0,00 Jumlah I.B. 0,00

Jumlah I. 2.702,82 Jumlah I. 278,91

II. Penambahan (Perubahan) II. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)

A. Berhutan A. Berhutan

1. Hutan Primer 1. Hutan Primer

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 102,62

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 1.361,33

3. Perubahan Fungsi 0,04

4. Koreksi Data 180,58

Jumlah II.A.1.a. 180,61

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

Page 85: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

72

Lanjutan Tabel 25. AKTIVA PASIVA

No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)

1 2 3 4 5 6

8. Revisi Data 14,75

Jumlah II.A.1.b. 14,75

Jumlah II.A.1. 195,36 Jumlah II.A.1. 1.463,94

2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 62,53

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 1.114,26

3. Perubahan Fungsi 0,30

4. Koreksi Data 47,12

Jumlah II.A.2.a. 47,42

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 6,49

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,44

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 12,74

Jumlah II.A.2.b. 19,67

Jumlah II.A.2. 67,08 Jumlah II.A.2. 1.176,80

3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 51,76

3. Perubahan Fungsi 0,00

4. Koreksi Data 0,18

Jumlah II.A.3.a. 0,18

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 4,26

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 1,70

Jumlah II.A.3.b. 5,96

Jumlah II.A.3. 6,14 Jumlah II.A.3. 51,76

Jumlah II.A. 268,59 Jumlah II.A. 2.692,50

B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan

a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00

1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00

2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 0,00

3. Perubahan Fungsi 0,00

4. Koreksi Data 0,00

Jumlah II.B.a. 0,00

b. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00

Page 86: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

73

Lanjutan Tabel 25. AKTIVA PASIVA

No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)

1 2 3 4 5 6

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00

4. Pinjam Pakai 0,00

5. Perambahan Perladangan 0,00

6. Penebangan Ilegal 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00

8. Revisi Data 0,00

Jumlah II.B.b. 0,00

Jumlah II.B. 0,00 Jumlah II.B. 0,00

Jumlah II. 268,59 Jumlah II. 2.692,50

JUMLAH TOTAL AKTIVA (I + II) 2.971,41 JUMLAH TOTAL PASIVA (I +

II) 2.971,41

Tabel 26. Perubahan Estimasi Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

Perubahan Rp. (x Trilyun) Selisih Rp. (x Trilyun) Penambahan Pengurangan

1 2 3 4 5 6

1. Penunjukan/Pelepasan Kawasan Hutan Primer 0,00 0,37 -0,37

Hutan Sekunder 0,00 0,41 -0,41

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,78 -0,78

2. Tukar Menukar Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

3. Fungsi Hutan Hutan Primer 0,04 0,05 -0,02

Hutan Sekunder 0,30 0,36 -0,06

Hutan Tanaman 0,00 0,02 -0,02

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,33 0,43 -0,10

4. Perubahan SK Kawasan Hutan dan Hutan Primer 180,58 191,20 -10,62

Koreksi Kawasan Hutan Hutan Sekunder 47,12 39,14 7,98

Hutan Tanaman 0,18 0,18 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 227,88 230,51 -2,64

TOTAL PERUBAHAN LUAS KAWASAN

Hutan Primer 180,61 191,61 -11,00

Hutan Sekunder 47,42 39,91 7,51

Hutan Tanaman 0,18 0,20 -0,02

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah Total Perubahan Luas Kawasan Hutan 228,21 231,72 -3,51

Page 87: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

74

Tabel 27. Perubahan Estimasi Nilai Ekonomi Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018.

No. Jenis Perubahan Penutupan

Lahan

Perubahan Rp. (x Trilyun) Selisih Rp. (x Trilyun) Penambahan Pengurangan

1 2 3 4 5 6

1. Kegiatan IUPHHK Alam Hutan Primer 0,00 5,57 -5,57

Hutan Sekunder 6,49 0,00 6,49

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 6,49 5,57 0,92

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 4,26 5,16 -0,90

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 4,26 5,16 -0,90

3. Rehabilitasi Lahan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,44 0,00 0,44

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,44 0,00 0,44

4. Pinjam Pakai Hutan Primer 0,00 0,09 -0,09

Hutan Sekunder 0,00 0,95 -0,95

Hutan Tanaman 0,00 0,06 -0,06

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 1,10 -1,10

5. Perambahan Perladangan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

6. Penebangan Ilegal Hutan Primer 0,00 0,00 0,00

Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00

Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,00 0,00

7. Kebakaran Hutan Hutan Primer 0,00 0,03 -0,03

Hutan Sekunder 0,00 0,27 -0,27

Hutan Tanaman 0,00 0,03 -0,03

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 0,00 0,33 -0,33

8. Revisi Data Penutupan Lahan Hutan Primer 14,75 15,37 -0,62

Hutan Sekunder 12,74 14,99 -2,25

Hutan Tanaman 1,70 4,66 -2,96

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah 29,19 35,02 -5,83

TOTAL PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN

Hutan Primer 14,75 21,06 -6,31

Hutan Sekunder 19,67 16,21 3,45

Hutan Tanaman 5,96 9,92 -3,96

Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00

Jumlah Total Perubahan Penutupan Lahan 40,38 47,19 -6,81

Page 88: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

75

D. Potensi Satwa

Potensi satwa yang disajikan pada NSDH Nasional Tahun 2018 berupa peningkatan

populasi 25 (dua puluh lima) satwa terancam punah prioritas dari tahun 2016 sampai

dengan 2018.

Berdasarkan data dari Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat

Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem untuk peningkatan populasi

25 satwa terancam punah prioritas tercantum dalam Tabel 28 dan rincian

berdasarkan penyebarannya dapat dilihat dalam Buku II Lampiran NSDH Nasional

Tahun 2018 Tabel 18.

Data satwa dimaksud menyajikan data dari tahun 2016 sampai dengan 2018

termasuk baseline sebagai data acuan dalam monitoring tiap tahun. Perubahan tiap

tahun diperhitungkan dengan baseline yang telah ditentukan termasuk persentase

perubahannya. Daerah lokasi monitoring untuk 25 satwa dilindungi terancam punah

sebanyak 315 lokasi (site monitoring).

Pengurangan yang tinggi berdasarkan hasil monitoring di temukan pada Jalak Bali,

ada penurunan sebesar 39,73 % dari jumlah baseline sebanyak 146 ekor berkurang

menjadi 88 ekor. Penambahan yang tinggi untuk jenis Celepuk Rinjani sebesar

892,59 % dari jumlah baseline sebanyak 27 ekor bertambah menjadi 268 ekor.

Page 89: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

76

Tabel 28. Daftar Perubahan Populasi 25 Satwa Terancam Punah Tahun 2018 (ekor).

No. Satwa Baseline

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

KET Jumlah Perubahan

Persen (%)

Jumlah Perubahan Persen (%) Jumlah Perubahan Persen (%)

1. Harimau Sumatera 150 149 -1 -0,67 133 -17 -11,33 198 48 32,00

2. Gajah Sumatera 451 726 275 60,98 719 268 59,42 642 191 42,35

3. Badak 77 127 40 51,95 116 29 37,66 92 8 10,39

4. Banteng 394 321 -73 -18,53 361 -33 -8,38 356 -38 -9,64

5. Owa 447 532 85 19,02 755 308 68,90 1.107 660 147,65

6. Orangutan 3.016 4.666 1.650 54,71 4.283 1.267 42,01 4.318 1.302 43,17

7. Bekantan 1.365 1.517 152 11,14 1.972 607 44,47 2.157 792 58,02

8. Komodo 21 20 -1 -4,76 26 5 23,81 18 -3 -14,29

9. Jalak Bali 146 56 -90 -61,64 71 -75 -51,37 88 -58 -39,73

10. Maleo 558 1.233 675 120,97 1.848 1.290 231,18 2.019 1.461 261,83

11. Babirusa 570 511 -59 -10,35 620 50 8,77 517 -53 -9,30

12. Anoa 502 359 -143 -28,49 381 -121 -24,10 368 -134 -26,69

13. Elang 65 97 32 49,23 106 41 63,08 100 35 53,85

14. Kakatua 1.352 2.806 1.454 107,54 5.586 4.234 313,17 5.793 4.441 328,48

15. Macan Tutul 18 46 28 155,56 60 42 233,33 63 45 250,00

16. Rusa Bawean 275 303 28 10,18 311 36 13,09 307 32 11,64

17. Cendrawasih 41 48 7 17,07 51 10 24,39 116 75 182,93

18. Surili 184 126 -58 -31,52 196 12 6,52 218 34 18,48

19. Tarsius 82 90 8 9,76 106 24 29,27 104 22 26,83

20. Monyet Hitan Sulawesi 63 233 170 269,84 141 78 123,81 147 84 133,33

21. Julang sumba 30 32 2 6,67 74 44 146,67 76 46 153,33

22. Kasturi Tengkuk Ungu 8 9 1 12,50 14 6 75,00 13 5 62,50

23. Penyu 7.163 5.693 -1.470 -20,52 7.349 186 2,60 7.334 171 2,39

24. Kanguru Pohon 10 10 0 0,00 31 21 210,00 22 12 120,00

25. Celepuk Rinjani 27 260 233 862,96 255 228 844,44 268 241 892,59

Sumber : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen KSDAE

Page 90: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

77

F. Analisa Perubahan

Perubahan potensi dan nilai kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm dan diameter ≥ 50

cm disebabkan adanya perubahan luas kawasan hutan dan perubahan penutupan

lahan. Perubahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 29 dengan analisa perubahan

sebagai berikut:

1. Perubahan Luas

Perubahan luas kawasan terdiri dari pelepasan, tukar menukar, perubahan

fungsi, revisi kawasan hutan dan koreksi luas kawasan hutan.

a. Pelepasan Kawasan Hutan

Pelepasan kawasan hutan pada tahun 2018 terdiri dari pelepasan untuk

perkebunan seluas 76.719,08 Ha yang berada pada 7 (tujuh) provinsi.

Provinsi Sumatera Utara seluas 386,72 Ha, Sumatera Selatan seluas 65,18

Ha, Kalimantan Tengah seluas 16.948,48 Ha, Kalimantan Selatan seluas

2.716,88 Ha, Sulawesi Tengah seluas 9.964,00 Ha, Sulawesi Tenggara seluas

17.820,40 Ha dan Papua seluas 28.817,42 Ha seperti pada Tabel 2 di atas

dan rincian pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018 Tabel 5.b.

Dengan adanya pelepasan kawasan hutan tersebut terjadi pengurangan

sebagai berikut :

- Luas kawasan hutan seluas 79.719,08 Ha.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm sebanyak 4,16 juta M3 dengan

nilai Rp. 1,61 trilyun.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebanyak 1,92 juta M3,

dengan nilai Rp. 0,78 trilyun.

- Total estimasi nilai hilang atau berkurang dari potensi kayu semua jenis

diameter ≥ 20 cm sebanyak Rp. 1,61 trilyun. Potensi kayu semua jenis

diameter ≥ 50 cm sudah masuk dalam potensi kayu semua jenis diameter

≥ 20 cm.

Estimasi potensi dan nilai hasil hutan lainnya dan jasa lingkungan tidak

dapat diperhitungkan karena belum ada data. Untuk bahan perbandingan

nilai yang hilang dalam pelepasan kawasan hutan dapat dilihat dari

perolehan PNBP dalam proses pelepasan kawasan hutan.

Page 91: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

78

b. Tukar Menukar

Tukar menukar pada tahun 2018 berada pada 2 (dua) provinsi yaitu pada

Provinsi Jawa Barat dengan areal yang ditukar seluas 7,75 Ha dan areal

pengganti seluas 8,10 Ha serta Jawa Timur dengan areal yang ditukar seluas

33,45 Ha dan areal pengganti seluas 67,07 Ha seperti pada Tabel 2 dan

rincian di Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018 pada Tabel 5.c. dan

5.d. Dari tukar menukar kawasan hutan terdapat penambahan seluas 33,97

Ha dengan rincian areal yang ditukar seluas 41,20 Ha pada fungsi kawasan

HP dan areal pengganti seluas 75,17 Ha pada fungsi HP. Dengan adanya

tukar menukar kawasan hutan tersebut terdapat penambahan terhadap

luas, potensi dan nilai sebagai berikut:

- Luas kawasan hutan bertambah seluas 33,97 Ha.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm bertambah sebanyak 1,00

ribu M3 (tidak tergambarkan dalam satuan juta M3) dengan nilai Rp. 1,00

milyar (tidak tergambarkan dalam satuan trilyun).

- Total estimasi nilai bertambah dari potensi kayu semua jenis diameter ≥

20 cm sebanyak Rp. 1,00 milyar.

Page 92: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

79

Tabel 29. Perubahan Potensi dan Nilai Tahun 2018

No. Uraian Luas (Ha)

Kayu Diameter ≥ 20 Cm Kayu Diameter ≥ 50 Cm

Jumlah Nilai (Rp. Milyar)

M3 (x Juta)

Rp. (x Trilyun)

M3 (x Juta) Rp. (x Trilyun)

I. Perubahan

A. Perubahan Luas Kawasan

1. Pelepasan Kawasan -76.719,08 -4,16 -1,61 -1,92 -0,78 -1.610,00

2. Areal Yang ditukar 33,97 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00

3. Perubahan Fungsi 0,00 -0,46 -0,14 -0,37 -0,10 -141,00

4. Revisi SK / Re-Strukturisasi Batas -4.496,00 -30,11 -14,41 -5,35 -2,64 -14.408,00

Jumlah I.A. -81.181,11 -34,72 -16,16 -7,63 -3,51 -16.158,00

B. Perubahan Penutupan Lahan

1. Kegiatan IUPHHK ALAM 0,00 0,49 0,15 2,01 0,92 915,00

2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00 -11,40 -0,52 -12,42 -0,90 -902,00

3. Rehabilitasi Lahan 0,00 2,00 0,71 1,20 0,44 705,00

4. Pinjam Pakai 0,00 -4,14 -1,72 -2,66 -1,10 -1.718,00

5. Perambahan Perladangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -1,00

6. Penebangan Ilegal 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

7. Kebakaran Hutan 0,00 -1,54 -0,58 -0,88 -0,33 -581,00

8. Revisi Data/Penutupan Lahan 0,00 -9,10 2,68 -32,13 -5,83 -5.833,00

Jumlah I.B. 0,00 -23,69 0,71 -44,88 -6,81 -7.415,00

Jumlah I. -81.181,11 -58,41 -15,45 -52,52 -10,32 -23.573,00

Keterangan : *) = Jumlah Nilai merupakan jumlah nilai dari Kayu Diameter yang mempunyai nilai terbesar.

Page 93: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

80

c. Perubahan Fungsi

Perubahan fungsi pada tahun 2018 terdapat pada 5 (lima) provinsi yaitu

Provinsi Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan

Sulawesi Utara. Perubahan fungsi di Provinsi Sumatera Utara dan Jawa

Barat merupakan perubahan fungsi kawasan hutan dalam kawasan

Konservasi, dimana dalam NSDH Nasional kawasan Konservasi digabungkan

sehingga secara keseluruhan tidak mengubah total luas kawasan konservasi

di provinsi tersebut. Di Provinsi Sumatera Utara terdapat perubahan dari

Cagar Alam (CA) ke Taman Wisata Alam (TWA) seluas 60,94 Ha dan di

Provinsi Jawa Barat terdapat perubahan dari Cagar Alam (CA) ke Taman

Wisata Alam (TWA) seluas 4.382,00 Ha. Perubahan fungsi yang

mempengaruhi hasil analisa NSDH Nasional terdapat di Provinsi Lampung

yaitu dari Hutan Lindung (HL) ke Hutan Produksi tetap (HP) seluas 102 Ha,

di Provinsi Kalimantan Selatan dari Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB) ke

Hutan Lindung (HL) seluas 6.514,95 Ha dan di Sulawesi Utara dari Hutan

Lindung (HL) ke Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 301,00 Ha. Dari

perubahan fungsi tersebut mengakibatkan:

- Luas kawasan hutan secara keseluruhan tidak berubah.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm berkurang sebanyak 0,46 juta

M3 dengan nilai Rp. 0,14 trilyun.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm berkurang sebanyak 0,37 juta

M3 dengan nilai Rp. 0,10 trilyun.

- Total estimasi nilai dari potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm

berkurang sebanyak Rp. 141,00 milyar.

d. Revisi dan Koreksi Kawasan Hutan

Revisi kawasan hutan provinsi dikarenakan adanya perubahan Keputusan

Kawasan Hutan dan Perairan tahun 2018 untuk 3 (dua) provinsi, yaitu

Provinsi Kepulauan Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Luas

perubahan berupa pengurangan seluas 1.391,00 Ha dengan rincian seperti

pada Tabel 30.

Perubahan pada Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SK MenLHK) No.

Page 94: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

81

SK.272/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2018 tanggal 6 Juni 2018 (sumber Surat

Wakil Ketua DPR RI/Koordinator Bidang Korinbang No. 105706/DPR

RI/III/2018, Tanggal 21 Maret 2018) menjadikan luas kawasan hutan

berkurang seluas 330,00 Ha dari Hutan Lindung (HL) serta perubahan fungsi

dari Kawasan Konservasi (KK) menjadi Hutan Produksi yang dapat dikonversi

(HPK) seluas 7.560,00 Ha, Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan SK

MenLHK No. SK.190/Menlhk/Setjen/PLA.0/4/2018 tanggal 20 April 2018

(sumber Surat Ombudsman RI 254/ORI-SRT/II/2018 Tanggal 22 Februari

2018) menjadikan luas kawasan hutan berkurang seluas 1.061,00 Ha dari

Hutan Produksi tetap (HP) dan Provinsi Kalimantan timur SK MenLHK No.

254/MENLHK/SETJEN/PLA.2/5/2018 tanggal 30 Mei 2018 mengubah fungsi

kawasan hutan HP menjadi HPK seluas 17.210,00 Ha.

Perubahan kawasan hutan karena koreksi terdapat di Provinsi Aceh dengan

luas berkurang sebesar 3.105,00 Ha, dikarenakan penyesuaian luas kawasan

konservasi daratan dengan hasil rekalkulasi penutupan lahan (dalam SK

Kawasan hutan konservasi daratan dan perairan tidak dipisahkan). Koreksi

untuk Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara berupa pemisahan

luas untuk tiap provinsi sesuai hasil rekalkulasi penutupan lahan dengan

catatan dasar hukum luas kawasan hutan masih tetap bersatu.

Tabel 30. Perubahan Revisi Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi dan Koreksi Tahun 2018.

No. Provinsi / Perubahan

Kawasan HL HPT HP HPK Jumlah

Konservasi

1 2 3 4 5 6 7 8

A. Revisi Kawasan Hutan

1. Kepulauan Riau -7.560,00 -330,00 7.560,00 -330,00

2. Sumatera Selatan -1.061,00 -1.061,00

3. Kalimantan Timur -17.210,00 17.210,00 0,00

Jumlah A. -7.560,00 -330,00 0,00 -18.271,00 24.770,00 -1.391,00

B. Koreksi Luas

1. Aceh -3.105,00 -3.105,00

2. Kalimantan Timur -1.264.499,59 -1.026.826,16 -2.082.492,09 -1.067.370,16 -59.087,91 -5.500.275,91

3. Kalimantan Utara 1.264.499,59 1.026.826,16 2.082.492,09 1.067.370,16 59.087,91 5.500.275,91

Jumlah B. -3.105,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -3.105,00

Jumlah Total -10.665,00 -330,00 0,00 -18.271,00 24.770,00 -4.496,00

Sumber : Direktorat Inventarisasi dan Pemantaiuan Sumber Daya Hutan Tahun 2018 Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, Ditjen PKTL Tahun 2018 Statistik Bidang Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2018 Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018

Page 95: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

82

Dari perubahan tersebut mengakibatkan:

- Luas kawasan hutan berubah seluas 4.496,00 Ha.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm sebanyak 30,11 juta M3

dengan nilai Rp. 14,41 trilyun.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebanyak 5,35 juta M3 dengan

nilai Rp. 2,64 trilyun.

- Total estimasi nilai hilang atau berkurang hanya dari potensi kayu semua

jenis diameter ≥ 20 cm sebanyak Rp. 14,41 trilyun.

Estimasi potensi dan nilai hasil hutan lain dan jasa lingkungan tidak dapat

diperhitungkan karena belum ada data. Dengan berkurang luas, potensi dan

nilai karena keputusan revisi kawasan hutan tidak bisa dibandingkan,

karena berupa kebijakan dalam perkembangan pembangunan bidang

kehutanan, pembangunan diluar bidang kehutanan, kepastian hukum dan

kesejahteraan masyarakat tentang batas kawasan hutan.

2. Perubahan Penutupan Lahan

Perubahan penutupan lahan adalah berubahnya kondisi hamparan pada lahan

berdasarkan hasil monitoring maupun hasil penafsiran dengan tidak mengubah

luas kawasan hutan.

a. Kegiatan IUPHHK Hutan Alam

Perubahan penutupan lahan karena kegiatan IUPHHK Hutan Alam berupa

penanaman/pengayaan seluas 20.864,87 Ha dan penebangan dengan sistem

tebang pilih seluas 146.171,29 Ha. Dari kegiatan tersebut potensi dan nilai

berubah (Tabel 29), terdiri dari :

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm bertambah sebesar 0,49 juta

M3 dengan nilai Rp. 0,15 trilyun.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm bertambah sebesar 2,01 juta

M3 dengan nilai Rp. 0,92 trilyun.

- Total estimasi perubahan nilai potensi kayu bertambah sebesar Rp. 915

milyar. Estimasi ini menggunakan nilai perubahan semua jenis kayu

diameter ≥ 50 karena nilai kayu diameter ≥ 50 cm lebih besar.

Berdasarkan data produksi IUPHHK Hutan Alam tahun 2018 dari Direktorat

Bina Usaha Hutan Alam Ditjen PHPL dan Statistik Lingkungan Hidup dan

Page 96: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

83

Kehutanan Tahun 2018, potensi kayu berkurang sebesar 7,02 juta M3 karena

ada penebangan seperti pada Tabel 31. Dalam NSDH Nasional digunakan

pendekatan potensi rata-rata dari tiap penutupan lahan, sedangkan data

produksi dari IUPHHK Hutan Alam berdasarkan nilai produksi tiap

perusahaan pemegang ijin. Dalam proses perhitungan NSDH Nasional,

perubahan potensi dari kegiatan penebangan dihasilkan dari selisih potensi

rata-rata hutan primer dengan hutan sekunder, sehingga penebangan pada

hutan sekunder tidak dapat dihitung perubahan potensinya. Sedangkan

perubahan potensi dari penanaman/pengayaan dihitung dari selisih hutan

sekunder dengan tidak berhutan.

Page 97: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

84

Tabel 31. Data Penanaman dan Penebangan IUPHHK Hutan Alam Tahun 2018

No. Provinsi IUPHHK Hutan Alam Penanaman Penebangan

Jumlah Luas Luas (Ha) Luas (Ha) RATA-RATA Potensi (M3)

1. Aceh 2 125.204,00

2. Sumatera Utara 6 302.993,00 83,79 1.078,17 45,56 49.121,40

3. Sumatera Barat 4 183.705,00 15,92 2.089,39 57,43 119.993,59

4. Riau 2 135.390,00 151,60 14.474,53 40,52 586.508,08

5. Jambi 2 56.045,00 29,38 77,52 2.277,80

7. Bengkulu 2 64.988,00 64,02 83,42 5.340,72

8. Kalimantan Barat 23 1.058.930,00 418,82 2.874,60 67,50 194.035,21

9. Kalimantan Tengah 55 4.009.395,00 16.686,48 44.002,06 52,88 2.326.829,08

10. Kalimantan Selatan 4 209.001,00 585,27 28,31 16.569,08

11. Kalimantan Timur 80 5.077.730,00 1.382,86 26.149,28 50,81 1.328.645,11

12. Kalimantan Utara 15,00 15.481,43 48,58 752.087,90

13. Sulawesi Utara 1 26.800,00 34,38 75,58 2.598,41

14. Sulawesi Tengah 7 336.425,00 184,45 42,24 7.791,36

15. NTB 1 28.644,00 0,00 73,71

16. Sulawesi Barat 1 30.525,00 71,09 53,94 3.834,73

17. Maluku 13 717.670,00 7.325,61 45,30 331.849,92

18. Maluku Utara 13 670.041,00 1.676,15 39,44 66.107,37

19. Papua 17 2.503.524,00 2.110,40 11.428,41 41,50 474.279,07

20. Papua Barat 21 2.978.978,00 18.623,07 40,44 753.116,93

Jumlah 254 18.515.988,00 20.864,87 146.171,31 7.020.985,76

Sumber : Direktorat Bina Usaha Hutan Produksi, Ditjen PHPL Tahun 2018

Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018

b. Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman

Perubahan penutupan lahan karena kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman

berupa penanaman seluas 282.840,40 Ha dan penebangan dengan sistem

tebang habis seluas 388.806,3 Ha. Dari kegiatan tersebut mengakibatkan

potensi dan nilai berkurang yaitu:

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm sebesar 11,40 juta M3 dengan

nilai Rp. 0,52 trilyun.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebesar 12,42 juta M3 dengan

nilai Rp. 0,90 trilyun.

- Total estimasi perubahan nilai potensi kayu berkurang sebesar Rp. 902,00

milyar. Estimasi ini menggunakan nilai perubahan semua jenis kayu

diameter ≥ 50 karena nilai kayu diameter ≥ 50 cm lebih besar.

Data IUPHHK Hutan Tanaman dari Direktorat Bina Usaha Hutan Produksi,

Ditjen PHPL, Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan

Page 98: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

85

Perum Perhutani Tahun 2018, seperti terlihat pada Tabel 32. Berdasarkan

data produksi IUPHHK Hutan Tanaman tahun 2018 dari Direktorat Bina

Usaha Hutan Alam Ditjen PHPL, Perum Perhutani dan Statistik Lingkungan

Hidup dan Kehutanan Tahun 2018, potensi kayu berkurang sebesar 40,95

juta M3 karena ada penebangan.

Tabel 32. Data Penanaman dan Penebangan IUPHHK Hutan Tanaman Tahun 2018

No. Provinsi Jumlah Penanaman Penebangan

HTI Luas (Ha) Luas (Ha) Potensi (M3)

1. Aceh 6

2. Sumatera Utara 8 82,60 11.403,27 1.291.648,82

3. Sumatera Barat 4 18,00 52,88 5.989,18

4. Riau 51 50.546,89 176.264,77 19.965.510,05

5. Jambi 18 26.566,01 43.762,90 4.957.023,57

6. Sumatera Selatan 19 103.331,28 67.975,02 7.699.530,59

7. Lampung 3 277,48 408,70 46.293,22

8. Babel 9 2.039,70

9. Jawa Barat dan Banten 1 9.134,00 8.883,00 137.273,00

10. Jawa Tengah 1 23.362,00 9.830,00 254.657,00

11. Jawa Timur 1 9.601,00 15.759,00 418.004,00

12. Kalimantan Barat 45 7.276,84 10.246,98 1.160.674,86

13. Kalimantan Tengah 32 6.292,00 10.730,64 1.215.459,48

14. Kalimantan Selatan 17 2.579,06 152,29 17.249,81

15. Kalimantan Timur 45 29.713,59 27.812,58 3.150.331,17

16. Kalimantan Utara 4 6.611,10 5.339,10 604.760,05

17. Sulawesi Utara 1 3.560,47

18. Gorontalo 2 10,28 1.164,85

19. Nusa Tenggara Barat 3 898,00 33,96 3.846,66

20. Sulawesi Selatan 2 27,82 140,93 15.962,59

21. Papua Barat 1 922,56

Jumlah 273 282.840,40 388.806,29 40.945.378,90

Sumber : Direktorat Bina Usaha Hutan Produksi, Ditjen PHPL Tahun 2018 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018 Perum Perhutani Tahun 2018

c. Rehabilitasi Lahan

Rehabilitasi lahan pada tahun 2018 seluas 188.630,00 Ha, pada kawasan

hutan seluas 18.787,00 Ha dan diluar kawasan hutan (APL) seluas

169.843,00 Ha. Rehabilitasi lahan dibedakan menjadi rehalibitasi pada

lahan mangrove seluas 960,00 Ha (kawasan hutan seluas 950,00 Ha dan APL

seluas 10,00 Ha) seperti pada Tabel 33, dana rehabilitasi lahan diluar

Page 99: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

86

mangrove seluas 187.670,00 Ha (kawasan hutan seluas 17.837,00 Ha dan

APL seluas 169.833,00 Ha) seperti Tabel 34.

Tabel 33. Luas Rehabilitasi Lahan Mangrove pada Tahun 2018 (Ha).

No. Provinsi Fungsi Kawasan Hutan Jumlah

Kawasan Hutan

APL Jumlah Total Konservasi HL HPT HP HPK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Aceh 50,00 50,00 50,00

2. Sumatera Utara 380,00 120,00 500,00 10,00 510,00

3. Sumatera Barat 75,00 75,00 75,00

4. Riau 75,00 75,00 75,00

5. Bengkulu 10,00 10,00 10,00

6. Lampung 25,00 25,00 25,00

7. Jawa Barat 10,00 10,00 10,00

8. Jawa Tengah 40,00 40,00 40,00

9. Jawa Timur 50,00 50,00 50,00

10. NTT 20,00 20,00 20,00

11. Kalimantan Tengah 25,00 25,00 25,00

12. Sulawesi Utara 20,00 20,00 20,00

13. Papua 29,00 21,00 50,00 50,00

Jumlah Total 39,00 716,00 120,00 0,00 75,00 950,00 10,00 960,00

Sumber : Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Tahun 2018 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018

Rehabilitasi lahan dalam proses NSDH hanya pada kawasan hutan seluas

18.787,00 Ha terdiri dari lahan mangrove seluas 950,00 Ha dan diluar lahan

mangrove seluas 187.670,00 Ha.

Dari kegiatan rehabilitasi lahan ada penambahan potensi dan nilainya

(dengan asumsi berubah menjadi hutan sekunder) terdiri dari :

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm bertambah sebesar 2,00 juta

M3 dengan nilai Rp. 0,71 trilyun.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm bertambah sebesar 1,20 juta

M3, dengan nilai Rp. 0,44 trilyun.

Perubahan tersebut tidak termasuk akibat dari rehabilitasi mangrove

karena potensi dan nilainya belum bisa disajikan. Penambahan potensi dan

nilai pada kegiatan rehabilitasi lahan dalam NSDH ini dihitung dari

perubahan kondisi penutupan lahan dari tidak berhutan menjadi berhutan

(hutan sekunder). Perubahan tersebut telah diperhitungkan dengan

perubahan revisi penutupan lahan, dimana perubahan penutupan lahan

akhir sesuai dengan hasil rekalkulasi penutupan lahan tahun 2018. Dari

kegiatan rehabilitasi lahan terdata tindakan untuk pembangunan kawasan

Page 100: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

87

hutan dalam pengelolaan hutan termasuk diluar kawasan hutan dengan cara

rehabilitasi lahan seluas 188.630,00 Ha pada tahun 2018. Keberhasilan dari

kegiatan tersebut dapat dilihat pada kurun waktu kurang lebih 5 sampai

dengan 7 tahun kedepan.

Tabel 34. Luas Rehabilitasi Lahan diluar Mangrove pada Tahun 2018 (Ha).

No. Provinsi Fungsi Kawasan Hutan Jumlah

Kawasan

Hutan

APL Jumlah

Total Konservasi HL HPT HP HPK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Aceh 781,00 781,00 3.476,68 4.257,68

2. Sumatera Utara 1.037,00 1.037,00 6.239,68 7.276,68

3. Sumatera Barat 1.100,00 1.100,00 5.295,16 6.395,16

4. Riau 200,00 200,00 4.591,24 4.791,24

5. Kepulauan Riau 200,00 200,00 803,73 1.003,73

6. Jambi 200,00 200,00 4.051,10 4.251,10

7. Bengkulu 675,00 675,00 5.139,29 5.814,29

8. Sumsel 500,00 500,00 6.922,97 7.422,97

9. Bangka Belitung 350,00 350,00 1.308,99 1.658,99

10. Lampung 125,00 125,00 9.427,94 9.552,94

11. Jawa Barat 2.328,00 1.804,00 4.132,00 17.325,79 21.457,79

12. Banten 0,00 778,42 778,42

13. Jawa Tengah 33,00 18,00 51,00 15.291,51 15.342,51

14. DI Yogyakarta 0,00 5.278,32 5.278,32

15. Jawa Timur 653,00 653,00 14.463,80 15.116,80

16. Bali 115,00 115,00 4.566,11 4.681,11

17. NTB 1.001,00 1.001,00 4.717,97 5.718,97

18. NTT 1.209,00 1.209,00 6.689,66 7.898,66

19. Kalimantan Barat 372,00 10,00 382,00 5.360,73 5.742,73

20. Kalimantan Tengah 225,00 440,00 110,00 775,00 3.577,58 4.352,58

21. Kalimantan Timur 400,00 400,00 3.503,88 3.903,88

22. Kalimantan Utara 0,00 16,94 16,94

23. Kalimantan Selatan 200,00 200,00 6.400,62 6.600,62

24. Sulawesi Utara 43,00 43,00 5.302,97 5.345,97

25. Gorontalo 300,00 300,00 3.843,04 4.143,04

26. Sulawesi Tengah 0,00 3.656,92 3.656,92

27. Sulawesi Tenggara 475,00 475,00 3.150,16 3.625,16

28. Sulawesi Selatan 155,00 1.063,00 0,00 1.218,00 9.303,66 10.521,66

29. Sulawesi Barat 124,00 124,00 3.329,92 3.453,92

30. Maluku 400,00 400,00 1.560,55 1.960,55

31. Maluku Utara 265,00 265,00 1.066,00 1.331,00

32. Papua 145,00 59,00 75,00 157,00 436,00 1.727,31 2.163,31

33. Papua Barat 490,00 490,00 1.664,36 2.154,36

Jumlah Total 2.708,00 14.142,00 645,00 75,00 267,00 17.837,00 169.833,00 187.670,00

Sumber : Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Tahun 2018 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018 Perum Perhutani Tahun 2018

Page 101: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

88

d. Pinjam Pakai

Pinjam pakai kawasan hutan pada tahun 2018 seluas 89.385,76 Ha terdiri

dari HL seluas 11.156,40 Ha, HPT seluas 20.333,04 Ha, HP seluas 51.473,80

Ha dan HPK seluas 6.422,52 Ha (Tabel 35.) Dari pinjam pakai diasumsikan

kondisi penutupan lahan berubah, menjadikan potensi dan nilai berkurang

yang terdiri dari :

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm sebesar 4,14 juta M3 dengan

nilai Rp. 1,72 trilyun.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebesar 2,66 juta M3 dengan

nilai Rp. 1,10 trilyun.

- Total estimasi nilai hilang atau berkurang hanya dari potensi kayu semua

jenis diameter ≥ 20 cm sebesar Rp. 1.718 milyar.

Dalam analisis NSDH diasumsikan bahwa pinjam pakai menyebabkan

kawasan hutan menjadi tidak berhutan. Berkurangnya nilai dan potensi

pada pinjam pakai, dikarenakan perubahan kondisi penutupan lahan dari

hutan primer atau sekunder menjadi tidak berhutan. Potensi dan nilai akan

diperhitungkan kembali pada waktu akhir pinjam pakai (pengembalian),

dimana potensi dan nilai akan bertambah sesuai kondisi penutupan lahan

kawasan yang dipinjam pakai dikembalikan.

e. Perambahan Perladangan

Perambahan/perladangan sampai dengan tahun 2018 yang diproses

berdasarkan data dari Perum Perhutani seluas 50.10 Ha yang berada di

Hutan Produksi tetap (HP) seperti pada Tabel 36. Perambahan menjadikan

potensi dan nilai berkurang untuk kayu semua jenis sebesar 0,001 juta M3

dengan nilai Rp. 0,001 trilyun

Page 102: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

89

Tabel 35. Luas Pinjam Pakai Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha).

No. Provinsi Fungsi Kawasan Hutan Jumlah

Kawasan Hutan HL HPT HP HPK

1 2 3 4 5 6 7

1. Aceh 0,00 0,00 39,14 0,00 39,14

2. Sumatera Utara 150,70 76,53 25,19 0,00 252,42

3. Sumatera Barat 0,00 16,57 0,00 0,00 16,57

4. Kepulauan Riau 166,25 20,69 0,00 0,00 186,94

5. Jambi 0,00 0,00 2,29 0,00 2,29

6. Bengkulu 117,77 0,00 0,00 0,00 117,77

7. Sumatera Selatan 5,51 1,60 1.556,23 0,00 1.563,34

8. Bangka Belitung 1,89 164,06 0,00 165,95

9. Jawa Barat 14,52 134,61 765,80 0,00 914,93

10. Banten 0,00 62,71 0,00 0,00 62,71

11. Jawa Tengah 0,00 0,00 483,63 0,00 483,63

12. Jawa Timur 9,97 91,40 0,00 101,37

13. Nusa Tenggara Barat 0,00 1.249,98 96,32 0,00 1.346,30

14. Nusa Tenggara Timur 34,87 0,00 0,00 0,00 34,87

15. Kalimantan Barat 0,00 0,00 1.285,16 0,00 1.285,16

16. Kalimantan Tengah 0,00 8.825,85 15.924,82 4.066,22 28.816,89

17. Kalimantan Timur 30,56 2.578,05 15.682,20 253,96 18.544,77

18. Kalimantan Utara 33,55 0,00 1.048,40 20,97 1.102,92

19. Kalimantan Selatan 10,61 1.320,90 8.731,11 1.620,37 11.682,99

20. Sulawesi Utara 3,36 52,95 20,28 0,00 76,59

21. Gorontalo 0,00 995,94 0,00 3,96 999,90

22. Sulawesi Tengah 5,55 1.733,19 457,13 327,24 2.523,11

23. Sulawesi Tenggara 0,00 804,52 2.115,40 30,38 2.950,30

24. Sulawesi Selatan 6.180,79 2.108,27 378,67 0,00 8.667,73

25. Maluku 32,43 0,00 0,00 0,00 32,43

26. Maluku Utara 0,00 294,97 2.606,57 20,85 2.922,39

27. Papua 3.754,84 55,71 0,00 78,57 3.889,12

28. Papua Barat 603,23 0,00 0,00 0,00 603,23

Jumlah Total 11.156,40 20.333,04 51.473,80 6.422,52 89.385,76

Sumber : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2018 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018

Tabel 36. Luas Perambahan/Perladangan Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha).

No. Provinsi Fungsi Kawasan Hutan Jumlah

Kawasan Hutan

Keterangan HL HPT HP HPK

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Jawa Barat 43,50 43,50

2. Jawa Timur 6,60 6,60

Jumlah Total 0,00 0,00 50,10 0,00 50,10

Sumber : Perum Perhutani Tahun 2018

Page 103: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

90

f. Penebangan Ilegal

Penebangan ilegal tahun 2018 dianalisa berdasarkan data Perum Perhutani

seluas 1,48 Ha seperti Tabel 37. Data diperoleh dari Perum Perhutani

berupa volume kayu hasil penangkapan penebangan liar dan diperhitungkan

dengan potensi rata-rata untuk memperoleh luas. Penebangan liar (ilegal)

tidak tergambarkan potensi dan nilai, dikarenakan terlalu kecil.

Tabel 37. Penebangan liar (ilegal) pada Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha).

No. Provinsi Fungsi Kawasan Hutan Jumlah

Kawasan Hutan

Keterangan HL HPT HP HPK

1 2 3 4 5 6 7 8

1. Jawa Barat 1,06 1,06

2. Jawa Tengah 0,40 0,40

3. Jawa Timur 0,02 0,02

Jumlah Total 0,00 0,00 1,48 0,00 1,48 0,00

Sumber : Analisa data Perum Perhutani Tahun 2018

g. Kebakaran Hutan

Indikasi kebakaran lahan pada tahun 2018 seluas 526.869,06 Ha terdiri dari

kebakaran pada kawasan hutan seluas 290.579,98 Ha dan diluar kawasan

hutan (APL) seluas 238.686,76 Ha. Pada penyusunan NSDH, hanya kebakaran

pada kawasan hutan yang dianalisis, yaitu seluas 290.579,98 Ha yang terdiri

dari Kawasan Konservasi seluas 78.863,68 Ha, HL seluas 37.189,91 Ha, HPT

seluas 33.289,78 Ha, HP seluas 77.416,56 Ha dan HPK seluas 63.820,05 Ha,

seperti pada Tabel 38. Kebakaran Hutan menjadikan potensi dan nilai

berkurang, terdiri dari :

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm sebesar 1,54 juta M3 dengan

nilai Rp. 0,58 trilyun.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebesar 0,88 juta M3 dengan

nilai Rp. 0,33 trilyun.

- Total estimasi nilai hilang atau berkurang hanya dari potensi kayu semua

jenis diameter ≥ 20 cm sebesar Rp. 581 milyar.

Estimasi kerugian yang lain seperti keanekaragaman hayati, ekosistem,

kualitas udara atau lainnya belum bisa tergambarkan.

Page 104: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

91

h. Revisi Data Penutupan Lahan

Revisi data merupakan perubahan berdasarkan perbandingan hasil

rekalkulasi penutupan lahan tahun 2017 dan 2018 setelah diperhitungkan

dengan perubahan penutupan lahan di atas (point a s/d g), sehingga

penutupan lahan akhir selaras dengan hasil rekalkulasi penutupan lahan

tahun 2018. Perubahan tersebut berupa penambahan hutan primer seluas

740.698,05 Ha, pengurangan hutan sekunder seluas 955.960,74 Ha,

pengurangan hutan tanaman seluas 227.479,21 Ha dan penambahan tidak

berhutan seluas 442.741,90 Ha, seperti pada Tabel 7 dan Tabel 29 di atas.

Revisi Data Penutupan Lahan menjadikan potensi dan nilai menjadi

berubah, terdiri dari :

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm berkurang sebesar 9,10 juta

M3. Namun walaupun potensinya berkurang tetapi nilai ekonominya

bertambah, karena pada penutupan hutan tanaman terdapat

pengurangan potensi yang cukup besar sementara harga kayu dari hutan

tanaman lebih rendah dibandingkan dari hutan alam, sehingga secara

keseluruhan nilai ekonominya bertambah yaitu sebesar Rp.2,68 trilyun.

- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm berkurang sebesar 32,13 juta

M3 dengan nilai berkurang Rp.5,83 trilyun.

- Total estimasi perubahan nilai ekonomi digunakan pendekatan dari

potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm yaitu terjadi pengurangan

sebesar Rp.5,83 trilyun.

Penambahan hutan primer seluas 740.698,05 Ha kemungkinan disebabkan

dari berubahnya hutan sekunder menjadi hutan primer (suksesi).

Pengurangan hutan sekunder seluas 955.960,74 Ha kemungkinan berubah

menjadi hutan primer serta non hutan, pengurangan hutan tanaman seluas

227.479,21 Ha dikarenakan penebangan lebih luas dari penanaman dan

penambahan tidak berhutan seluas 442.741,90 Ha dikarenakan perubahan

dari hutan tanaman (tebang habis) serta hutan sekunder berubah menjadi

tidak berhutan.

Page 105: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

92

Tabel 38. Kebakaran Hutan pada Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha).

No. Provinsi Fungsi Kawasan Hutan Jumlah

Kawasan Hutan APL

Jumlah Total Konservasi HL HPT HP HPK

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Aceh 140,85 91,13 101,07 213,80 0,00 546,85 737,84 1.284,69

2. Sumatera Utara 0,00 247,16 148,45 2.514,10 0,00 2.909,71 769,08 3.678,79

3. Sumatera Barat 0,00 443,02 200,94 11,05 1.239,73 1.894,74 527,15 2.421,89

4. Riau 1.034,82 614,34 17.471,39 7.721,96 5.219,66 32.062,17 5.174,11 37.236,28

5. Kepulauan Riau 0,00 0,00 0,00 0,00 11,12 11,12 309,84 19,61

6. Jambi 220,51 0,00 739,50 209,76 83,69 1.253,46 324,32 109,17

7. Bengkulu 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8,82 8,82

8. Sumatera Selatan 116,35 111,70 0,00 1.177,99 1.212,26 2.618,30 13.608,31 16.226,61

9. Bangka Belitung 19,70 136,27 0,00 679,73 0,01 835,71 1.219,98 2.055,69

10. Lampung 3.615,19 209,36 0,00 130,83 0,00 3.955,38 11.200,85 15.156,23

11. Jawa Barat 822,17 126,93 0,00 2.445,86 0,00 3.394,96 709,54 4.104,50

12. Jawa Tengah 0,00 39,55 0,00 0,33 0,00 39,88 291,79 331,67

13. Jawa Timur 3.189,19 2.383,27 0,00 1.697,38 0,00 7.269,84 1.616,55 8.886,39

14. Bali 7,17 207,14 649,04 142,64 0,00 1.005,99 7,78 1.013,77

15. Nusa Tenggara Barat 8.791,20 207,51 729,66 902,53 0,00 10.630,90 3.830,47 14.461,37

16. Nusa Tenggara Timur 1.240,64 8.401,18 4.526,80 3.627,50 1.777,93 19.574,05 37.854,75 57.428,80

17. Kalimantan Barat 1.468,85 3.647,53 4.146,31 18.395,63 3.310,32 30.968,64 37.453,39 68.422,03

18. Kalimantan Tengah 2.974,29 16.162,78 97,58 15.442,33 4.698,96 39.375,94 8.056,62 47.432,56

19. Kalimantan Timur 4.129,48 0,00 66,14 3.113,92 0,00 7.309,54 20.583,67 27.893,21

20. Kalimantan Utara 0,00 0,00 155,13 12,06 0,00 167,19 460,53 627,72

21. Kalimantan Selatan 697,91 1.096,91 58,71 1.879,39 10.715,97 14.448,89 84.189,10 98.637,99

22. Sulawesi Utara 6,31 7,40 70,93 0,00 0,00 84,64 241,75 326,39

23. Gorontalo 0,00 0,00 28,67 0,00 0,00 28,67 129,98 158,65

24. Sulawesi Tengah 267,07 46,89 718,17 145,21 347,02 1.524,36 2.622,93 4.147,29

25. Sulawesi Tenggara 4.152,79 86,31 308,19 1.189,75 739,07 6.476,11 2.118,57 8.594,68

26. Sulawesi Selatan 0,00 250,84 180,85 288,11 0,00 719,80 1.021,47 1.741,27

27. Sulawesi Barat 191,79 186,10 218,72 109,67 0,00 706,28 272,12 978,40

28. Maluku 209,71 167,02 8,31 5.076,33 7.449,64 12.911,01 1.995,43 14.906,44

29. Maluku Utara 0,00 14,79 6,79 8,32 0,94 30,84 38,70 69,54

30. Papua 45.567,69 2.208,64 2.658,43 10.198,04 27.013,73 87.646,53 980,30 88.626,83

31. Papua Barat 0,00 96,14 0,00 82,34 0,00 178,48 331,02 509,50

Jumlah Total 78.863,68 37.189,91 33.289,78 77.416,56 63.820,05 290.579,98 238.686,76 526.869,06

Keterangan : *) = Data di Areal Penggunaan Lainnya (APL) tidak masuk dalam analisis NSDH, tetapi data tersebut sebagai informasi kebakaran hutan diluar Kawasan Hutan Sumber : Sub Direktorat Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat IPSDH Ditjen PKLT

Page 106: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

93

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

1. Data luas kawasan hutan dan perairan pada awal tahun 2018 seluas

125.922.475,73 Ha (sesuai kawasan hutan dan perairan tiap provinsi), dengan

luas daratan seluas 120.390.159,73 Ha dan perairan seluas 5.532.316,00 Ha

(konservasi perairan). Dalam penyusunan NSDH yang dipergunakan adalah luas

daratan dengan luas 120.390.159,73 Ha sebagai data awal penyusunan NSDH

Nasional Tahun 2018.

Saldo awal NSDH Nasional Tahun 2018 ditetapkan berdasarkan data awal

(120.390.159,73 Ha) dengan memperhitungkan perubahan luas kawasan hutan

mulai dari terbitnya keputusan kawasan hutan tiap provinsi sampai dengan awal

2018. Perubahan dimaksud berkurang seluas 1.045.454.39 Ha, terdiri dari :

a. Perubahan Fungsi Kawasan Hutan berupa Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)

yaitu bertambah seluas 88.471,34 Ha, Hutan Lindung (HL) berkurang seluas

181.538,54 Ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) berkurang seluas 52.250,72

Ha, Hutan Produksi tetap (HP) bertambah seluas 147.421,21 Ha dan Hutan

Produksi yang dapat dikonversi (HPK) berkurang seluas 9.777,29 Ha.

Perubahan fungsi kawasan hutan mengubah luas total kawasan hutan,

berkurang seluas 7.674,00 Ha dikarenakan ada perubahan menjadi Areal

Penggunaan Lainnya (APL).

b. Pelepasan Kawasan Hutan seluas 1.067.594,26 Ha pada fungsi kawasan HPK.

c. Tukar Menukar Kawasan Hutan menjadikan luas kawasan hutan bertambah

seluas 5.273,85 Ha, terdiri dari areal yang ditukar seluas 16.700,01 Ha dan

areal pengganti seluas 21.973,86 Ha.

d. Kompensasi pinjam pakai seluas 559,82 Ha.

e. Pencabutan pelepasan kawasan hutan seluas 23.980,20 Ha.

Dari proses di atas diperoleh luas Saldo Awal NSDH Nasional Tahun 2018 seluas

119.344.705,34 Ha, sama dengan Saldo Akhir NSDH Nasional Tahun 2017.

2. Dalam NSDH Nasional Tahun 2018, Saldo Awal luas kawasan hutan Indonesia

119.344.705,34 Ha terdapat perubahan (pengurangan) seluas 81.181,11 Ha,

Page 107: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

94

sehingga Saldo Akhir luas kawasan hutan menjadi 119.263.524,23 Ha.

Perubahan luas kawasan hutan disebabkan:

a. Perubahan fungsi kawasan hutan pada kawasan konservasi bertambah

seluas 6.514,95 Ha, HL berkurang seluas 6.917,95 Ha, HPT berkurang seluas

301,00 Ha dan HP bertambah seluas 102,00 Ha yang berada di Provinsi

Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi

Utara.

b. Pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan seluas 76.719,08 Ha yang

terdiri dari Provinsi Sumatera Utara seluas 386,72 Ha, Sumatera Selatan

seluas 65,18 Ha, Kalimantan Tengah seluas 16.948,48 Ha, Kalimantan

Selatan seluas 2.716,88 Ha, Sulawesi Tengah seluas 9.964,00 Ha, Sulawesi

Tenggara seluas 17.820,40 Ha dan Papua seluas 28.817,42 Ha.

c. Areal yang ditukar seluas 41,20 terdiri dari Jawa Barat seluas 7,75 Ha dan

Jawa Timur seluas 33,45 Ha.

d. Areal pengganti seluas 75,17 Ha terdiri dari Jawa Barat seluas 8,10 Ha dan

Jawa Timur seluas 67,07 Ha.

e. Revisi Kawasan Hutan dan Perairan pada tahun 2018 terjadi pada 3 (tiga)

provinsi dengan perubahan luas kawasan hutan berkurang seluas 1.391,00

Ha, terdiri dari kawasan konservasi berkurang seluas 7.560,00 Ha, HL

berkurang seluas 330,00 Ha, HP berkurang seluas 18.271,00 Ha dan HPK

bertambah seluas 24.770,00 Ha.

f. Koreksi luas kawasan terdapat pada kawasan konservasi yang berkurang

seluas 3.105,00 Ha dikarenakan adanya perubahan luas konservasi perairan

dan daratan di Provinsi Aceh sesuai dengan hasil Rekalkulasi Penutupan

Lahan Tahun 2018. Koreksi berikutnya pada Provinsi Kalimantan Timur

untuk memisahkan luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Timur dan

Kalimantan Utara berdasarkan hasil rekalkulasi penutupan lahan dengan

tidak mengubah total luas gabungan dan luas setiap fungsi kawasan hutan.

3. Luas perubahan penutupan lahan dari hasil monitoring dan evaluasi kegiatan

pengelolaan kawasan hutan dan revisi data (hasil rekalkulasi penutupan lahan)

terdiri dari:

Page 108: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

95

a. Kegiatan IUPHHK Hutan Alam

- Pengayaan/penanaman seluas 20.864,87 Ha

- Penebangan (tebang pilih) seluas 146.171,29 Ha

b. Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman

- Penanaman seluas 282.840,40 Ha

- Penebangan (tebang habis) seluas 388.806,30 Ha

c. Rehabilitasi Lahan seluas 188.630,00 Ha dengan rincian pada kawasan

hutan seluas 18.787,00 Ha (termasuk mangrove seluas 950,00 Ha) dan diluar

kawasan hutan (APL) seluas 169.843,00 Ha (termasuk mangrove seluas 10,00

Ha). Cakupan dalam NSDH hanya yang berada dalam kawasan hutan yaitu:

- Rehabilitasi lahan mangrove seluas 950,00 Ha

- Rehabilitasi lahan diluar mangrove seluas 17.837,00 Ha

d. Pinjam Pakai Kawasan hutan seluas 89.385,75 Ha

e. Perambahan/Perladangan seluas 50,10 Ha

f. Penebangan Ilegal seluas 1,48 Ha.

g. Kebakaran lahan seluas 526.869,06 Ha, dengan rincian pada kawasan hutan

seluas 290.579,98 Ha dan diluar kawasan hutan (APL) seluas 238.686,76 Ha.

h. Revisi data (hasil penafsiran citra)

- Hutan primer bertambah seluas 740.698,05 Ha.

- Hutan sekunder berkurang seluas 955.960,74 Ha

- Hutan tanaman berkurang seluas 227.479,21 Ha.

- Tidak berhutan bertambah seluas 442.741,90 Ha.

4. Potensi dan nilai kayu semua jenis untuk saldo awal NSDH Nasional Tahun 2018

berbeda dengan saldo akhir NSDH Nasional Tahun 2017 dikarenakan adanya

update potensi rata-rata.

5. Potensi dan estimasi nilai kayu diameter ≥ 20 cm dalam NSDH Nasional Tahun

2018, saldo awal sebesar 11.562,15 juta M3 dengan nilai Rp. 4.690,96 trilyun,

terdapat perubahan berupa pengurangan sebesar 58,41 juta M3 dengan nilai Rp.

15,45 trilyun, sehingga saldo akhir menjadi sebesar 11.503,74 juta M3 dengan

nilai Rp.4.675,51 trilyun. Perubahan potensi dan nilai tersebut disebabkan

adanya :

Page 109: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

96

- Perubahan luas (pelepasan, tukar menukar, revisi keputusan kawasan hutan

dan lain-lain) yang mengakibatkan potensi berkurang sebesar 34,72 juta M3

dengan nilai Rp.16,16 trilyun.

- Perubahan penutupan lahan (kegiatan IUPHHK HA, IUPHHK HT, rehabilitasi

lahan, pinjam pakai, perambahan, penebangan illegal, kebakaran hutan dan

revisi data penutupan lahan) yang mengakibatkan potensi berkurang sebesar

23,69 juta M3 namun nilainya secara keseluruhan masih bertambah sebesar

Rp.0,71 trilyun.

6. Potensi dan estimasi nilai kayu diameter ≥ 50 cm dalam NSDH Nasional Tahun

2018, saldo awal sebesar 6.422,95 juta M3 dengan nilai Rp.2.702,82 trilyun,

terdapat perubahan berupa pengurangan sebesar 52,52 juta M3 dengan nilai

Rp.10,32 trilyun, sehingga saldo akhir menjadi sebesar 6.370,44 juta M3 dengan

nilai Rp.2.692,50 trilyun. Perubahan potensi dan nilai tersebut disebabkan

adanya :

- Perubahan luas (pelepasan, areal pengganti dan keputusan penunjukan

kawasan hutan dan perairan) potensi dan nilai berkurang sebesar 7,63 juta

M3 dengan nilai Rp.3,51 trilyun.

- Perubahan penutupan lahan (kegiatan IUPHHK HA, IUPHHK HT, rehabilitasi

lahan, pinjam pakai, perambahan, penebangan illegal, kebakaran hutan

dan revisi data penutupan lahan) potensi dan nilai berkurang sebesar 44,88

juta M3 dengan nilai Rp.6,81 trilyun.

B. Saran

1. Informasi data dalam NSDH perlu didukung dengan data spasial untuk dapat

memetakan setiap lokasi perubahan sumber daya hutan.

2. Perlu ketersediaan data HHBK untuk melengkapi neraca HHBK dalam NSDH

Nasional.

Page 110: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com

Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018

Tahun Anggaran 2019

97

DAFTAR PUSTAKA

Pemerintah RI (1999), Undang-Undang RI No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan

Pemerintah RI (2004), Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2004 Tentang Perencanaan

Kehutanan

Pemerintah RI (2015), Peraturan Pemerintah No. 104 Tahun 2015 Tentang Tata Cara

Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2001), Keputusan Menteri Kehutanan

No. 70/Kpts-II/2001 Tentang Penerapan Kawasan Hutan, Perubahan Status dan

Fungsi Kawasan Hutan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2013), Peraturan Menteri Kehutanan

No. P.62/Menhut-II/2013 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (1999), Keputusan Menteri Kehutanan

No. 644/Kpts-II/1999 tentang Pedoman Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2019), Statistik Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Tahun 2018

Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (2019), Statistik Bidang

Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2018

Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (2019), Rekalkulasi

Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018

Page 111: RANGKUMAN - drive.ppidklhk.com