rangkuman - drive.ppidklhk.com
TRANSCRIPT
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
i
RANGKUMAN
Luas Kawasan Hutan seluruh Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan tentang Kawasan Hutan dan Perairan pada awal tahun 2018
seluas 125.922.475,73 Ha, yang terdiri dari kawasan konservasi perairan seluas
5.532.316,00 Ha dan daratan seluas 120.390.159,73 Ha. Luas Kawasan Hutan yang
dipergunakan dalam penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Nasional Tahun
2018 adalah luas kawasan hutan daratan seluas 120.390.159,73 Ha sebagai Data Awal.
Luas Data Awal tersebut diperhitungkan dengan perubahan luas kawasan hutan mulai
dari terbit keputusan kawasan hutan dan perairan tiap provinsi sampai dengan awal
tahun 2018. Selama kurun waktu setelah SK tersebut ditetapkan sampai dengan akhir
tahun 2017 telah terjadi perubahan luas kawasan hutan seluas 1.045.454,39 Ha,
sehingga Saldo Awal NSDH Tahun 2018 seluas 119.344.705,34 Ha.
Perubahan luas kawasan hutan pada NSDH Nasional Tahun 2018 disebabkan adanya
revisi kawasan hutan provinsi sebanyak 3 (tiga) provinsi, perubahan fungsi, pelepasan
untuk perkebunan, tukar menukar dan koreksi. Perubahan dimaksud menjadikan luas
kawasan hutan berkurang seluas 81.181,11 Ha, yang mencakup pengurangan karena
revisi kawasan hutan seluas 1.391,00 Ha, perubahan fungsi tidak mengubah luas
kawasan hutan, pelepasan untuk perkebunan berkurang seluas 76.719,08 Ha, tukar
menukar kawasan hutan bertambah seluas 33,97 Ha (areal ditukar seluas 41,20 Ha dan
areal pengganti seluas 75,17 Ha) dan koreksi luas kawasan hutan berkurang seluas
3.105,00 Ha. Berdasarkan perubahan di atas Saldo Akhir luas kawasan hutan dalam
NSDH Nasional Tahun 2018 seluas 119.263.524,23 Ha.
Dalam NSDH Nasional Tahun 2018 untuk estimasi potensi kayu berdasarkan Statistik
Bidang Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2018 dan Perum Perhutani
Tahun 2018. Untuk estimasi nilai ekonomi potensi kayu dan non kayu berdasarkan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.
P.64/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2017 tanggal 19 Desember 2017 tentang Penetapan
Harga Patokan Hasil Hutan untuk Perhitungan Provisi Sumber Daya Hutan, Ganti Rugi
Tegakan dan Penggantian Nilai Tegakan dan data standing stock dari Perum Perhutani.
Saldo awal NSDH Nasional Tahun 2018 seluas 119.344.705,34 dengan potensi kayu
semua jenis diameter ≥20 cm sebesar 11.562,15 juta M3 (estimasi nilai Rp. 4.690,96
trilyun) dan potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebesar 6.422,95 juta M3 (Rp.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
ii
2.702,82 trilyun). Saldo awal NSDH Nasional Tahun 2018 untuk potensi kayu dan
nilainya tidak sama dengan saldo akhir NSDH Nasional Tahun 2017, dikarenakan ada
update sumber data potensi.
Perubahan pada NSDH Nasional Tahun 2018 terdiri dari perubahan luas kawasan hutan
dan penutupan lahan yang tidak mengubah luas kawasan hutan, hanya mengubah
kondisi penutupan lahan (hutan primer, sekunder, tanaman dan tidak berhutan).
Perubahan luas kawasan hutan seluas 81.181,11 Ha terdiri dari perubahan fungsi
kawasan hutan (tidak mengubah luas total kawasan hutan) berupa kawasan konservasi
bertambah seluas 6.514,95 Ha, HL berkurang seluas 6.917,95 Ha, HPT bertambah
seluas 301,00 Ha dan HP bertambah seluas 102,00 Ha yang berada di Provinsi
Lampung, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara. Perubahan fungsi kawasan hutan di
Provinsi Sumatera Utara dan Jawa Barat terjadi antar kawasan konservasi (CA ke
TWA). Pelepasan kawasan hutan seluas 76.719,08 Ha dengan rincian di Provinsi
Sumatera Utara seluas 386,72 Ha, Sumatera Selatan seluas 65,18 Ha, Kalimantan
Tengah seluas 16.948,48 Ha, Kalimantan Selatan seluas 2.716,88 Ha, Sulawesi Tengah
seluas 9.964,00 Ha, Sulawesi Tenggara seluas 17.820,40 Ha dan Papua seluas
28.817,42 Ha. Tukar menukar luas kawasan hutan bertambah seluas 33,97 Ha terdiri
dari areal yang ditukar seluas 41,20 Ha terdiri dari Provinsi Jawa Barat seluas 7,75 Ha
dan Jawa Timur seluas 33,45 Ha dan areal pengganti seluas 75,17 Ha dengan rincian
Jawa Barat seluas 8,10 Ha dan Jawa Timur seluas 67,07 Ha. Revisi Kawasan Hutan
pada tahun 2018 mengakibatkan luas kawasan hutan berkurang seluas 1.391,00 Ha.
Perubahan terjadi di Provinsi Kepulauan Riau berkurang seluas 330,00 Ha dari HL dan
perubahan dari konservasi menjadi HPK seluas 7.560,00 Ha, di Provinsi Sumatera
Selatan berkurang seluas 1.061,00 Ha di HP dan di Provinsi Kalimantan Timur terjadi
perubahan dari HP menjadi HPK seluas 17.210,00 Ha.
Perubahan penutupan lahan terdiri dari Kegiatan IUPHHK Hutan Alam berupa
pengayaan/penanaman seluas 20.864,87 Ha dan penebangan seluas 146.171,29 Ha,
kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman berupa penanaman seluas 282.840,40 Ha dan
penebangan seluas 388.806,30 Ha, Rehabilitasi Lahan pada kawasan hutan seluas
18.787,00 Ha (diluar kawasan hutan seluas 169.843,00 Ha) terdiri dari di lahan
mangrove seluas 950,00 Ha dan diluar mangrove seluas 17.837,00 Ha. Pinjam Pakai
seluas 89.385,75 Ha, perambahan/perladangan seluas 50,10 Ha (Perum Perhutani),
penebangan Ilegal seluas 1,48 Ha (Perum Perhutani), kebakaran lahan pada kawasan
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
iii
hutan seluas 290.579,98 Ha (diluar kawasan hutan seluas 238.686,76 Ha) dan revisi
data (hasil penafsiran citra) untuk hutan primer bertambah seluas 740.698,05 Ha,
hutan sekunder berkurang seluas 955.960,74 Ha, hutan tanaman berkurang seluas
227.479,21 Ha dan tidak berhutan bertambah seluas 442.741,90 Ha.
Perubahan luas kawasan hutan dan penutupan lahan menjadikan berkurangnya potensi
kayu semua jenis diameter ≥20 cm sebesar 58,41 juta M3 (Rp.15,45 trilyun) potensi
kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebesar 52,52 juta M3 (Rp.10,32 trilyun)
Berdasarkan saldo awal dan perubahan di atas diperoleh Saldo Akhir NSDH Nasional
Tahun 2018 yaitu kawasan hutan seluas 119.263.524,23 Ha dengan potensi kayu semua
jenis diameter ≥20 cm sebesar 11.503,74 juta M3 (estimasi nilai Rp.4.675,51 trilyun)
dan potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebesar 6.370,44 juta M3 (Rp.2.692,50
trilyun).
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
v
DAFTAR ISI
RANGKUMAN ……………………………………………………………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………. v
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………………………………. vi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………………………………..… viii
DAFTAR SINGKATAN ………………………………………………………………………………………... ix
PENGERTIAN-PENGERTIAN ………………………………………………………………………………. x
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………………………………………………… 1
B. Maksud dan Tujuan …………………………………………………………………………. 1
C. Ruang Lingkup ……………………………………………………………………………….… 2
D. Data dan Informasi …………………………………………………………………………. 3
II. METODA DAN PELAKSANAAN
A. Pengumpulan Data …………………………………………………………………………. 5
B. Perubahan Data NSDH Nasional ………………………………………………………. 5
C. Analisa dan Entry Data ……………………………………………………………………. 9
III. NERACA SUMBER DAYA HUTAN
A. Luas Kawasan Hutan ………………………………………………………………………. 12
B. Potensi dan Estimasi Nilai Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm …… 33
C. Potensi dan Estimasi Nilai Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm……. 54
D. Potensi Satwa …………………………………………………………………………………. 75
E. Analisa Perubahan ………………………………………………………………………….. 77
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………… 93
B. Saran ………………………………………………………………………………………………. 96
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………………. 97
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Luas Kawasan Hutan dalam NSDH sampai dengan awal
Tahun 2018 (Ha) ………………………………………………………………………. 15
Tabel 2. Data Luas Kawasan Hutan dalam NSDH Tahun 2018 (Ha) ……… 18
Tabel 3. Luas Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018 ……………………… 21
Tabel 4. Rekapitulasi Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 ……. 23
Tabel 5. Neraca Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 ………………………………. 27
Tabel 6. Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 ..……………………… 30
Tabel 7. Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018 ……………………………… 31
Tabel 8. Perubahan Penutupan Lahan berdasarkan pengelolaan,
tindakan dan pengaruh alam Tahun 2018 (Ha) ………..........… 32
Tabel 9. Potensi Rata-Rata Kayu Semua Jenis Diameter ≥20 cm Tahun
2018 ………………………………………………………………………………………… 33
Tabel 10. Rekapitulasi Potensi Kayu Semua Jenis Diamater ≥20 cm
Tahun 2018 ……………………………………………………………………………… 35
Tabel 11. Neraca Potensi Kayu Semua Jenis Diamater ≥20 cm Tahun
2018 .…………………………………………………..…………………………………… 37
Tabel 12. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm disebabkan
Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 .……………………….. 41
Tabel 13. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm disebabkan
Perubahan Penutupan Lahan Hutan Tahun 2018 .………………….. 42
Tabel 14. Estimasi Nilai Ekonomi Rata-Rata Kayu Semua Jenis Tahun
2018 …………………………………………………………………………………………
44
Tabel 15. Rekapitulasi Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua jenis Diamater
≥ 20 cm Tahun 2018 ………………………………………………………………
45
Tabel 16. Neraca Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diamater ≥ 20
cm Tahun 2018 ………………………………………………………………………..
48
Tabel 17. Perubahan Estimasi Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm
disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 ………. 52
Tabel 18. Perubahan Estimasi Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm
disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018 .……….... 53
Tabel 19. Potensi Rata-Rata Kayu Semua Jenis Diamater ≥ 50 cm Tahun
2018 ………………………………………………………………………………………… 55
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
vii
Tabel 20. Rekapitulasi Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 Tahun
2018 ………………………………………………………………………………………… 57
Tabel 21. Neraca Potensi Semua Jenis Diameter ≥ 50 Tahun 2018 ……… 60
Tabel 22. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan
Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 .……………………….. 63
Tabel 23. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan
Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018 ..........…………………. 64
Tabel 24. Rekapitulasi Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis
Diameter ≥ 50 Tahun 2018 ……………………………………………………… 67
Tabel 25. Neraca Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50
Tahun 2018 ……………………………………………………………………………… 70
Tabel 26. Perubahan Estimasi Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm
disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 ..……. 73
Tabel 27. Perubahan Estimasi Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm
disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018 ……………. 74
Tabel 28. Daftar Perubahan Populasi 25 Satwa Terancam Punah Tahun
2018 (ekor).…………………………………………………….....................
76
Tabel 29. Perubahan Potensi dan Nilai Tahun 2018 ………………………………… 79
Tabel 30. Perubahan Revisi Kawasan Hutan dan Perairan dan Re-
Strukturisasi Batas Kawasan Hutan Tahun 2018 ………………………
81
Tabel 31. Data Penanaman dan Penebangan IUPHHK Hutan Alam Tahun
2018 …………………………………………………………………………………………. 84
Tabel 32. Data Penanaman dan Penebangan IUPHHK Hutan Tanaman
Tahun 2018 ……………………………………………………………………………... 85
Tabel 33. Luas Rehabilitasi Lahan Mangrove pada Tahun 2018 (Ha) …….. 86
Tabel 34. Luas Rehabilitasi Lahan diluar Mangrove pada Tahun 2018
(Ha). ………………………………………………………………………………………… 87
Tabel 35. Luas Pinjam Pakai Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha)............. 89
Tabel 36. Luas Perambahan/Perladangan Kawasan Hutan Tahun 2018
(Ha) ………………………………………………………………………………………….. 89
Tabel 37. Penebangan liar (ilegal) pada Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha) 90
Tabel 38. Kebakaran Hutan pada Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha) …….… 92
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Diagram Proses Pengolahan Perubahan Luas Kawasan Hutan … 7
Gambar 2. Diagram Proses Pengolahan Perubahan Penutupan Lahan ...… 9
Gambar 3. Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018 …………………………. 24
Gambar 4. Perubahan Potensi Kayu Semua Jenis Diameter > 20 cm Tahun
2018 ………………………………………………………………………………………… 36
Gambar 5. Estimasi Perubahan Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter
> 20 cm Tahun 2018 ………………………………..………………………….. 46
Gambar 6. Perubahan Potensi kayu Semua Jenis Diameter > 50 cm Tahun
2018 ………………………………………………………………………………………… 58
Gambar 7. Estimasi Perubahan Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter
> 50 cm Tahun 2018 …………………………………………………………….. 66
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
ix
DAFTAR SINGKATAN
NSDH : Neraca Sumber Daya Hutan
KSA : Kawasan Suaka Alam
KPA : Kawasan Pelestarian Alam
KSA+KPA+TB : Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Taman Buru
(Kawasan Konservasi).
HL : Hutan Lindung
HPT : Hutan Produksi Terbatas
HPT : Hutan Produksi tetap
HPK : Hutan Produksi yang dapat dikonversi
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
x
PENGERTIAN - PENGERTIAN
Beberapa pengertian dan istilah yang digunakan dalam penyusunan NSDH antara lain
sebagai berikut :
Neraca Sumber Daya Hutan adalah suatu informasi yang dapat menggambarkan
cadangan sumber daya hutan, kehilangan dan penggunaan sumber daya hutan,
sehingga pada waktu tertentu dapat diketahui kecenderungannya, apakah surplus
atau defisit jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya.
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi Sumber Daya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang
satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah untuk
dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat
maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi
sebagai wilayah penyangga kehidupan.
Kawasan Suaka Alam terdiri dari : Cagar Alam dan Suaka Margasatwa
Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat
maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga
kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta
pemanfaatan secara lestari Sumber Daya alam hayati dan ekosistemnya.
Kawasan Pelestarian Alam terdiri dari : Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan
Taman Wisata Alam.
Taman Buru adalah kawasan yang didalamnya terdapat satwa buru dan
memungkinkan untuk diselenggarakannya perburuan secara teratur serta ditetapkan
dan dibina untuk kepentingan rekreasi dan perburuan.
Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan system penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memulihkan kesuburan tanah.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
xi
Hutan Produksi Terbatas adalah kawasan hutan yang digunakan untuk kegiatan
budidaya hasil-hasil hutan secara terbatas dengan tetap memperhatikan fungsinya
sebagai hutan untuk melindungi kawasan dibawahnya.
Hutan Produksi Tetap adalah kawasan yang karena pertimbangan kebutuhan sosial
ekonomi masyarakat dan negara perlu dipertahankan sebagai kawasan hutan produksi
yang berfungsi untuk menghasilkan hasil-hasil hutan bagi kepentingan negara,
masyarakat, industri dan ekspor.
Hutan Produksi yang dapat dikonversi adalah kawasan hutan produksi tetap yang
dapat diubah peruntukannya guna memenuhi kebutuhan pengembangan transmigrasi,
pertanian, pangan, perkebunan, industri, pemukiman, lingkungan dan lain-lain.
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan adalah perubahan sebagian atau seluruh fungsi
hutan dalam satu atau beberapa kelompok hutan menjadi fungsi kawasan hutan yang
lain.
Perubahan peruntukan kawasan hutan adalah perubahan kawasan hutan menjadi
bukan kawasan hutan
Pelepasan kawasan hutan adalah perubahan peruntukan kawasan HPK menjadi
bukan kawasan hutan
Tukar menukar kawasan hutan adalah perubahan kawasan hutan produksi tetap dan
/atau hutan produksi terbatas menjadi bukan kawasan hutan yang diimbangi dengan
memasukan lahan pengganti dari bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan.
Hutan Tanah Basah adalah hutan yang tumbuh berkembang pada habitat lahan basah
yang terdiri dari hutan payau, hutan rawa dan hutan gambut.
Hutan Mangrove adalah hutan yang terdapat di daerah pantai yang selalu atau secara
periodik tergenang air laut, tetapi tidak terpengaruhi oleh iklim.
Hutan Rawa adalah hutan yang selalu atau secara periodik digenangi air tawar.
Hutan Tanah Kering adalah hutan yang tumbuh berkembang pada habitat lahan
kering terdiri dari hutan pantai, hutan tropis dataran rendah dan hutan tropis dataran
tinggi.
Hutan Primer adalah penutupan lahan berupa hutan yang belum dipernah eksploitasi
atau merupakan suksesi dari hutan sekunder.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
xii
Hutan Sekunder adalah penutupan lahan berupa hutan yang telah dieksploitasi
dengan menggunakan system tebang pilih.
Hutan Tanaman adalah penutupan lahan berupa hutan hasil penanaman yang berada
pada fungsi Hutan Produksi tetap.
Tidak berhutan adalah penutupan lahan dalam kawasan hutan berupa : semak,
belukar, alang-alang, lahan pertanian dan lain-lain.
Re-Strukturisasi Batas Kawasan Hutan adalah proses revisi kawasan hutan
berdasarkan hasil penetapan kawasan secara parsial dan update terhadap peta dasar.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan penjelasan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan pada
pasal 13 ayat (4) Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) merupakan informasi yang
dapat menggambarkan cadangan sumber daya hutan, kehilangan dan penggunaan
sumber daya hutan, sehingga pada waktu tertentu dapat diketahui
kecenderungannya, baik surplus atau defisit jika dibandingkan dengan waktu
sebelumnya. Neraca Sumber Daya Hutan menggambarkan timbangan antara aktiva
dan pasiva sumber daya hutan, baik berupa luas kawasan, potensi hutan (kayu, non
kayu dan satwa) dan nilai potensi hutan.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan melalui Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan
dalam rangka mengemban tugas pokok dan fungsinya, menyusun Neraca Sumber
Daya Hutan (NSDH) Nasional setiap tahun, dimana informasi yang disajikan adalah
informasi tahun sebelumnya (t-1).
Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan Nasional untuk tahun 2018 dilakukan
berdasarkan Pedoman Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan Nasional (Lampiran
Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 644/Kpts-II/1999 tanggal 19
Agustus 1999) serta perkembangan hasil pembahasan NSDH Nasional setiap tahun
dengan stakeholders terkait. Buku I NSDH Nasional Tahun 2018 berisikan gambaran
rekapitulasi dan analisa data yang didukung dengan Buku II Lampiran NSDH Nasional
Tahun 2018 berisikan lampiran Tabel-Tabel pendukung.
B. Maksud Dan Tujuan
Maksud penyusunan buku NSDH Nasional adalah memberikan gambaran informasi
tentang persediaan awal, penambahan, pengurangan dan persediaan akhir sumber
daya hutan sehingga diketahui kecenderungan ketersediaan dan perubahan sumber
daya hutan dari waktu ke waktu.
Adapun tujuan penyusunan NSDH ini adalah untuk memberikan informasi kepada
stakeholders pembangunan kehutanan mengenai ketersediaan dan perubahan
sumber daya hutan, untuk dapat dimanfaatkan sesuai kepentingannya. Bagi
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
2
pengambil kebijakan, informasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan
perumusan kebijakan dalam pengelolaan sumber daya hutan yang lestari.
C. Ruang Lingkup
Dokumen NSDH terdiri dari 2 (dua) buku, Buku I berisi narasi NSDH Nasional dan
Buku II berisi lampiran Tabel NSDH Nasional.
Narasi dalam Buku I berisi sebagai berikut:
RANGKUMAN
Berisi rangkuman data dalam NSDH Nasional
KATA PENGANTAR
Berisi pengantar Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan.
DAFTAR ISI
Berisi daftar isi buku dan halaman
DAFTAR TABEL
Berisi daftar Tabel dan halaman
DAFTAR GAMBAR
Berisi daftar gambar dan halaman
DAFTAR SINGKATAN
Berisi singkatan-singkatan yang digunakan dalam buku NSDH Nasional
PENGERTIAN-PENGERTIAN
Berisi pengertian dari istilah yang digunakan dalam buku NSDH Nasional
BAB I. PENDAHULUAN
Memuat Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Ruang lingkup, dan Data dan
Informasi Sumber Daya Hutan yang disajikan dalam NSDH.
BAB II. METODE PELAKSANAAN
Berisi tahapan pelaksanaan penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan yang
meliputi pengumpulan data, rekapitulasi, entry dan analisa data serta
pembuatan peta NSDH.
BAB III. NERACA SUMBER DAYA HUTAN
Bab ini menguraikan tentang perubahan luas kawasan hutan, penutupan
lahan, potensi sumber daya hutan baik kayu dan analisa.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
3
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Memuat kesimpulan dari hasil penyusunan neraca sumber daya hutan pada
tahun terkini serta saran yang perlu dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
D. Data dan Informasi NSDH
Data dan informasi yang disajikan dalam NSDH meliputi :
1. Luas Sumber Daya Hutan (dalam satuan Ha)
2. Potensi Kayu Semua jenis diameter ≥ 20 cm (M3) dan Nilai (Rp.)
3. Potensi Kayu Semua jenis diameter ≥ 50 cm (M3) dan Nilai (Rp.)
4. Peningkatan Populasi 25 Satwa Prioritas Terancam Punah Tahun 2018
5. Fungsi Hutan terdiri dari:
a. Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)
- Kawasan Suaka Alam (KSA) : Cagar Alam (CA) dan Suaka Margasatwa (SM)
- Kawasan Pelestarian Alam (KPA) : Taman Nasional (TN), Taman Hutan
Raya (TAHURA) dan Taman Wisata Alam (TWA)
- Taman Buru (TB)
b. Hutan Lindung (HL)
c. Hutan Produksi Terbatas (HPT)
d. Hutan Produksi tetap (HP)
e. Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
6. Tipe dan Kondisi Penutupan Lahan terdiri dari :
a. Berhutan Primer: Hutan Bakau/Mangrove, Hutan Rawa/Gambut dan Hutan
Tanah Kering.
b. Berhutan Sekunder: Hutan Bakau/Mangrove, Hutan Rawa/Gambut dan
Hutan Tanah Kering.
c. Hutan Tanaman: Hutan Bakau/Mangrove, Hutan Rawa/Gambut dan Hutan
Tanah Kering.
d. Tidak Berhutan: Hutan Bakau/Mangrove, Hutan Rawa/Gambut dan Hutan
Tanah Kering.
7. Penyajian luas, potensi dan nilai dalam NSDH berupa :
a. Saldo Awal
b. Perubahan
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
4
- Penambahan/Aktiva
• Perubahan Kawasan Hutan : Penunjukan Kawasan Hutan, Lahan
Pengganti/Tanah Kompensasi (Pinjam Pakai), Perubahan Fungsi
Kawasan Hutan, Pembatalan Pelepasan Kawasan Hutan, Revisi
Penunjukan Kawasan Hutan (Surat Keputusan Kawasan Hutan) dan
Lain-lain (Koreksi Luas, Re-Strukturisasi Batas Kawasan dan lainnya).
• Perubahan Penutupan Lahan : Kegiatan HPH/IUPHHK Alam, Kegiatan
HTI/IUPHHK Tanaman, Rehabilitasi Lahan/Reboisasi, Pinjam Pakai,
Perambahan/Perladangan, Penebangan Ilegal, Kebakaran Hutan,
Bencana Alam dan Revisi Data (Hasil Penafsiran Penutupan Lahan).
- Pengurangan/Pasiva
• Perubahan Kawasan Hutan : Pelepasan Kawasan Hutan, Lahan yang
dilepas (Tukar menukar), Perubahan Fungsi, Revisi Penunjukan
Kawasan Hutan (Surat Keputusan Kawasan Hutan) dan Lain-lain
(Koreksi Luas, Re-Strukturisasi Batas Kawasan dan lainnya).
• Perubahan Penutupan Vegetasi: Kegiatan HPH/IUPHHK Alam, Kegiatan
HTI/IUPHHK Tanaman, Penebangan Legal, Rehabilitasi
Lahan/Reboisasi, Pinjam Pakai, Perambahan/Perladangan,
Penebangan Ilegal, Kebakaran Hutan, Bencana Alam dan Revisi Data
(Hasil Penafsiran Penutupan Lahan).
c. Saldo Akhir
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
5
II. METODE PELAKSANAAN
Metode penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan Nasional adalah metode objektif
praktis, yaitu melalui pengumpulan data sekunder baik yang ada di Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan maupun instansi terkait.
Adapun tahapan yang dilakukan dalam metode objective praktis tersebut meliputi:
A. Pengumpulan Data
1. Memproses data dan informasi saldo awal NSDH Nasional Tahun 2018 tentang
luas hutan berdasarkan fungsi, kondisi penutupan lahan dan tipe hutan dari
saldo akhir NSDH Nasional Tahun 2017.
2. Melakukan pengumpulan data dan informasi NSDH Provinsi dari tahun 2018
tentang potensi kayu semua jenis dengan satuan M3/Ha dan non kayu dengan
Satuan Ukuran ((SU-Ton/Kg/Btg/dll)/Ha) pada tiap kawasan hutan, tipe hutan
dan kondisi penutupan lahan, termasuk nilai/harga dalam rupiah per-M3
(Rp./M3).
3. Melakukan pengumpulan data dan informasi yang mendukung dan melengkapi
kebutuhan data dan informasi NSDH Nasional di tingkat eselon satu lingkup
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk tahun 2018 sesuai tupoksi.
4. Merujuk Data Statistik Kehutanan Tahun 2018 tentang perubahan luas kawasan
hutan berupa penunjukan kawasan hutan dan perairan, perubahan fungsi,
pelepasan, tukar menukar, kompensasi pinjam pakai, rehabilitasi lahan, pinjam
pakai, kegiatan pengelolaan izin pemanfaatan hasil hutan, potensi kayu dan
lainnya sebagai bahan validasi data.
5. Melakukan pengumpulan data dan informasi dari Direktorat lingkup Direktorat
Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan sesuai tupoksi.
B. Perubahan Data NSDH Nasional
1. Perubahan Luas Kawasan Hutan
Perubahan luas kawasan hutan dapat disebabkan oleh:
a. Penunjukan Kawasan Hutan
Penunjukan kawasan hutan merupakan penambahan kawasan hutan dari
penetapan/penunjukan di luar kawasan hutan menjadi kawasan hutan.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
6
b. Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
Perubahan fungsi kawasan hutan merupakan perubahan antara fungsi
kawasan hutan yang tidak mengubah luas seluruh kawasan hutan.
c. Pelepasan Kawasan Hutan
Pelepasan kawasan hutan merupakan pengurangan kawasan hutan untuk
keperluan pembangunan di luar bidang kehutanan.
d. Tukar Menukar/Kompensasi Pinjam Pakai Kawasan Hutan
Tukar menukar merupakan pengurangan kawasan hutan ditukar
(pengurangan) dengan areal di luar kawasan hutan sebagai areal pengganti
(penambahan) dan kompensasi pinjam pakai merupakan penetapan areal di
luar kawasan hutan menjadi kawasan hutan sebagai kompensasi pada proses
pinjam pakai (penambahan).
e. Revisi Kawasan hutan
Revisi kawasan hutan merupakan perubahan disebabkan adanya keputusan
tentang kawasan hutan (penambahan dan pengurangan) untuk setiap
provinsi (Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan).
f. Pencabutan Pelepasan Kawasan Hutan
Pencabutan pelepasan kawasn hutan merupakan pembatalan pelepasan
kawasan hutan (penambahan).
g. Koreksi/Re-Strukturisasi batas kawasan hutan
Koreksi merupakan perbaikan luas kawasan hutan karena adanya perubahan
data pada proses penyusunan NSDH Nasional sebelumnya (penambahan dan
pengurangan) dan re-strukturisasi batas merupakan perubahan dikarenakan
perkembangan hasil tata batas kawasan hutan yang dikeluarkan oleh
Direktorat Jendera Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan secara
definitif (penambahan dan pengurangan).
Proses pengolahan data perubahan luas kawasan hutan dalam NSDH Nasional dapat
dilihat pada gambar 1.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
7
Gambar 1. Diagram Proses Pengolahan Perubahan Luas Kawasan Hutan
2. Perubahan Penutupan Lahan
Beberapa kegiatan berikut menyebabkan adanya perubahan penutupan lahan,
yaitu:
a. Pengelolaan IUPHHK Hutan Alam/Restorasi
Pengelolaan IUPHHK Hutan Alam/Restorasi terdiri dari kegiatan penanaman
(pengayaan) dan penebangan (sistem tebang pilih/TPTI).
b. Pengelolaan IUPHHK Hutan Tanaman
Pengelolaan IUPHHK Hutan Tanaman terdiri dari penanaman dan
penebangan (sistem tebang habis)
c. Rehabilitasi Lahan/Reboisasi
Rehabilitasi lahan/Reboisasi merupakan penanaman pada lahan kritis (tidak
berhutan). Pada NSDH Nasional yang diproses adalah lahan pada kawasan
hutan, diluar kawasan hutan (APL) merupakan informasi tambahan.
d. Pinjam Pakai Kawasan Hutan
Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang dipergunakan untuk pembangunan diluar
pengelolaan bidang kehutanan. Kawasan hutan yang dipinjam diasumsikan
menjadi tidak berhutan dan diperhitungkan kembali pada proses
pengembalian (habis masa pinjam pakai).
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
8
e. Perambahan/Perladangan
Perambahan/Perladangan berupa penguasaan lahan secara ilegal.
f. Penebangan ilegal
Penebangan ilegal berupa pemanfaatan hasil hutan secara tidak resmi.
g. Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan merupakan bagian dari kebakaran lahan yang berada pada
kawasan hutan, diluar kawasan hutan tidak diproses dalam NSDH Nasional
hanya sebagai informasi tambahan.
h. Bencana Alam
Bencana Alam berupa perubahan penutupan lahan karena adanya bencana
alam.
i. Revisi Data
Revisi Data merupakan perubahan hasil penafsiran citra satelit berupa data
rekalkulasi penutupan lahan tahun NSDH Nasional dengan kondisi saldo awal
NSDH Nasional. Perubahan di atas dari point a. s/d i. diperhitungkan sebagai
perubahan revisi data sehingga kondisi penutupan lahan selaras dengan
hasil rekalkulasi penutupan lahan terakhir, tapi perubahan penutupan lahan
hasil monitoring dan evaluasi pembangunan dan kerusakan kawasan hutan
tergambarkan.
Proses pengolahan data perubahan penutupan lahan tersebut dapat dilihat pada
gambar 2.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
9
Gambar 2. Diagram Proses Pengolahan Perubahan Penutupan Lahan
C. Analisa dan Entry Data
Proses analisa dan entry data dalam penyusunan NSDH tahun 2018 adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan analisa terhadap data awal, saldo awal NSDH Nasional dan
perubahan sebelum tahun penyusunan NSDH Nasional.
2. Melakukan analisa dan koreksi terhadap data dari eselon I lingkup Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan eselon II lingkup Direktorat Jenderal
Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan yang terkait, untuk menghindari
pengulangan data yang sama.
3. Melakukan rekapitulasi data ke dalam format data entry NSDH Nasional dan
Tabel yang tersedia, sehingga diperoleh data perubahan tahun 2018 :
a. Tabel perubahan luas kawasan hutan seluruh Indonesia berdasarkan fungsi
kawasan, kondisi dan tipe hutan.
b. Tabel perubahan penutupan lahan seluruh Indonesia berdasarkan fungsi
kawasan, kondisi dan tipe hutan.
c. Tabel perubahan potensi seluruh indonesia dan nilai/harga kayu semua
jenis diameter ≥ 20 dan diameter ≥ 50.
d. Tabel perubahan populasi 25 satwa prioritas terancam punah.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
10
4. Hasil Program Data Entry NSDH Nasional berupa :
a. Tabel Luas Kawasan Hutan untuk setiap fungsi hutan dan seluruh fungsi
hutan berdasarkan : kondisi dan tipe hutan dengan perubahannya secara
rinci (perubahan luas kawasan dan penutupan lahan) pada tiap provinsi
dalam satuan Ha.
b. Tabel Luas Kawasan Hutan seluruh Indonesia (Nasional) untuk :
• Seluruh fungsi kawasan hutan (KSA, KPA, TB, HL, HPT, HP dan HPK).
• Fungsi kawasan hutan konservasi (KSA, KPA dan TB)
• Fungsi kawasan Hutan Lindung (HL)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi tetap (HP)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
c. Tabel Rekapitulasi Luas Kawasan Hutan Nasional untuk :
• Seluruh fungsi kawasan hutan (KSA, KPA, TB, HL, HPT, HP dan HPK).
• Fungsi kawasan hutan konservasi (KSA, KPA dan TB)
• Fungsi kawasan Hutan Lindung (HL)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi tetap (HP)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
d. Tabel Neraca Sumber Daya Hutan Nasional untuk :
• Seluruh fungsi kawasan hutan (KSA, KPA, TB, HL, HPT, HP dan HPK).
• Fungsi kawasan hutan konservasi (KSA, KPA dan TB)
• Fungsi kawasan Hutan Lindung (HL)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi tetap (HP)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
e. Tabel Potensi dan Nilai Kayu Semua Jenis diameter ≥ 20 cm, Potensi dan
Nilai Kayu Semua Jenis diameter ≥ 50 cm, dan Potensi dan Nilai Non Kayu
(rotan) untuk :
• Seluruh fungsi kawasan hutan (KSA, KPA, TB, HL, HPT, HP dan HPK).
• Fungsi kawasan hutan konservasi (KSA, KPA dan TB)
• Fungsi kawasan Hutan Lindung (HL)
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
11
• Fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi tetap (HP)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
f. Tabel Rekapitulasi Potensi dan Nilai Kayu Semua Jenis diameter ≥ 20 cm,
Potensi dan Nilai Kayu Semua Jenis diameter ≥ 50 cm dan Potensi dan Nilai
Non Kayu (rotan) untuk :
• Seluruh fungsi kawasan hutan (KSA, KPA, TB, HL, HPT, HP dan HPK).
• Fungsi kawasan hutan konservasi (KSA, KPA dan TB)
• Fungsi kawasan Hutan Lindung (HL)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi tetap (HP)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
g. Tabel Neraca Sumber Daya Hutan Potensi dan Nilai Kayu Semua Jenis
diameter ≥ 20 cm dan Potensi dan Nilai Kayu Semua Jenis diameter ≥ 50 cm
untuk :
• Seluruh fungsi kawasan hutan (KSA, KPA, TB, HL, HPT, HP dan HPK).
• Fungsi kawasan hutan konservasi (KSA, KPA dan TB)
• Fungsi kawasan Hutan Lindung (HL)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi tetap (HP)
• Fungsi kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
h. Tabel Perubahan Populasi 25 Satwa Prioritas Terancam Punah Tahun 2018
termasuk perubahan berdasarkan jenis dalam satuan ekor.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
12
III. NERACA SUMBER DAYA HUTAN
A. Luas Kawasan Hutan
1. Data Awal Luas Kawasan Hutan
Luas kawasan hutan yang digunakan berdasarkan Kawasan Hutan dan Perairan
tiap Provinsi sesuai Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Data Awal dalam NSDH Nasional adalah Kawasan Hutan dan Perairan dikurangi
kawasan perairan (kawasan konservasi perairan). Luas kawasan hutan dalam
proses NSDH Nasional berupa luas kawasan hutan daratan.
Luas kawasan konservasi perairan dan daratan Provinsi Aceh dan Lampung tidak
dipisahkan, data luas diperoleh berdasarkan hasil rekalkulasi penutupan lahan
(Direktorat IPSDH, Ditjen PKTL). Luas kawasan hutan Provinsi Banten dihitung
ulang berdasarkan Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan provinsi induk
(Jawa Barat) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan
dan Tata Lingkungan (Ditjen PKTL). Luas Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara pada NSDH Tahun 2018 dipisahkan
sesuai dengan hasil rekalkulasi penutupan lahan (Direktorat IPSDH, Ditjen
PKTL).
Analisa luas kawasan hutan dalam NSDH Nasional Tahun 2018 terdiri dari data
kawasan hutan dan perairan, data awal, perubahan sampai dengan Tahun 2017,
saldo awal Tahun 2018, perubahan Tahun 2018 dan saldo akhir Tahun 2018.
Luas Kawasan Hutan seluruh Indonesia berdasarkan Kawasan Hutan dan Perairan
tiap Provinsi sesuai SK MenLHK sampai dengan awal tahun 2018 seluas
125.922.475,73 Ha termasuk Kawasan Konservasi Perairan seluas 5.532.316,00
Ha, rincian pada Tabel 1. Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018. Luas
yang digunakan dalam NSDH berupa luas daratan (tidak termasuk luas kawasan
konservasi perairan) dengan total luas 120.390.159,73 Ha, rincian pada Tabel
2. Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018. Luasan tersebut menjadi data
awal.
Surat Keputusan (SK) Kawasan Hutan dan Perairan tiap Provinsi ditetapkan pada
tahun yang berbeda. Selama kurun waktu setelah SK tersebut ditetapkan
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
13
sampai dengan akhir tahun 2017 telah terjadi perubahan luas kawasan hutan
seluas 1.045.454,39 Ha (Tabel 1). Perubahan tersebut terdiri dari:
a. Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
Perubahan fungsi kawasan hutan pada Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)
yaitu bertambah seluas 88.471,34 Ha, Hutan Lindung (HL) berkurang seluas
181.538,54 Ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) berkurang seluas 52.250,72
Ha, Hutan Produksi tetap (HP) bertambah seluas 147.421,21 Ha dan Hutan
Produksi yang dapat dikonversi (HPK) berkurang seluas 9.777,29 Ha. Rincian
dapat dilihat pada Tabel 3.a. pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun
2018.
b. Pelepasan Kawasan Hutan untuk Perkebunan, Transmigrasi dan lainnya.
Pelepasan kawasan untuk keperluan pembangunan perkebunan,
transmigrasi dan lainnya mengakibatkan berkurangnya kawasan hutan
seluas 1.067.594,26 Ha pada fungsi kawasan HPK, rincian dapat dilihat pada
lampiran Tabel 3.b. pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.
c. Tukar Menukar Kawasan Hutan
- Kawasan hutan yang ditukar
Kawasan hutan yang ditukar (berkurang) untuk pembangunan diluar
kehutanan seluas 16.700,01 Ha.
- Areal pengganti kawasan hutan
Areal pengganti untuk kawasan yang ditukar (bertambah) seluas
21.973,86 Ha.
Rincian dapat dilihat Tabel 3.c. dan 3.d. pada Buku II Lampiran NSDH
Nasional Tahun 2018.
d. Kompensasi Pinjam Pakai (Penggunaan Kawasan Hutan)
Perubahan yang menambah kawasan hutan karena kompensasi pinjam pakai
seluas 559,82 Ha, rincian dapat dilihat pada Tabel 3.e. pada Buku II
Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
14
e. Pencabutan Pelepasan Kawasan Hutan
Perubahan akibat pencabutan pelepasan kawasan hutan yang menambah
kawasan hutan seluas 23.980,20 Ha, rincian dapat dilihat pada Tabel 3.f.
pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.
Saldo awal NSDH diperhitungkan dari data awal yaitu SK Kawasan Hutan dan
Perairan tiap provinsi dan perubahan luas kawasan hutan selama kurun waktu
setelah ditetapkannya SK Kawasan Hutan dan Perairan sampai dengan akhir
tahun 2017.
Berdasarkan data di atas Luas Kawasan Hutan untuk Saldo Awal untuk NSDH
Tahun 2018 seluas 119.344.705,34 Ha, dengan rincian Kawasan Konservasi
(KSA+KPA+TB) seluas 21.986.307,34 Ha, HL seluas 29.479.789,63 Ha, HPT seluas
26.735.549,22 Ha, HP seluas 29.397.651,71 Ha dan HPK seluas 11.745.407,44
Ha.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
15
Tabel 1. Data Luas Kawasan Hutan dalam NSDH sampai dengan awal Tahun 2018 (Ha)
No. Data Luas Kawasan Hutan Kawasan
Konservasi HL HPT HP HPK Jumlah Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Data Awal 21.897.836,00 29.661.315,37 26.787.910,70 29.220.318,67 12.822.778,99 120.390.159,73
2. Perubahan Luas Kawasan Hutan
a. Perubahan Fungsi 88.471,34 -181.538,54 -52.250,72 147.421,21 -9.777,29 -7.674,00
b. Pelepasan untuk Transmigrasi, Perkebunan dan Lainnya -1.067.594,26 -1.067.594,26
c. Tukar Menukar Kawasan Hutan
- Areal Ditukar -110,76 -16.589,25 -16.700,01
- Areal Pengganti 21.973,86 21.973,86
d. Kompensasi Pinjam Pakai 12,80 547,02 559,82
e. Pencabutan Pelepasan Kawasan Hutan 23.980,20 23.980,20
Jumlah Perubahan Luas Kawasan Hutan 88.471,34 -181.525,74 -52.361,48 177.333,04 -1.077.371,55 -1.045.454,39
3. Saldo Awal NSDH Tahun 2018/Saldo Akhir NSDH Tahun 2017 21.986.307,34 29.479.789,63 26.735.549,22 29.397.651,71 11.745.407,44 119.344.705,34
Keterangan : Perubahan Luas kawasan Hutan pada Tabel diatas adalah perubahan pada kurun waktu dari tahun penetapan kawasan hutan tiap provinsi diterbitkan sampai dengan akhir tahun 2017
(awal tahun 2018).
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
16
2. Neraca Luas Kawasan Hutan
Data luas kawasan hutan dalam NSDH Nasional Tahun 2018 berupa data Saldo
Awal, Perubahan dan Saldo Akhir berdasarkan fungsi hutan dan kondisi
penutupan lahan. Saldo Awal Luas Kawasan Hutan dalam NSDH Nasional Tahun
2018 seluas 119.344.705,34 Ha (rincian dapat dilihat pada Tabel 4. Buku II
Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018), terjadi perubahan (berkurang) seluas
81.181,11 Ha, sehingga Saldo Akhir Tahun 2018 menjadi seluas 119.263.524,23
Ha (Tabel 2).
Perubahan luas kawasan hutan disebabkan :
a. Perubahan fungsi kawasan hutan pada kawasan konservasi bertambah
seluas 6.514,95 Ha, HL berkurang seluas 6.917,95 Ha, HPT bertambah seluas
301,00 Ha dan HP bertambah 102,00 Ha. Ada perubahan fungsi kawasan
hutan pada kawasan konservasi berupa perubahan antara fungsi kawasan
konservasi (Cagar Alam menjadi Taman Wisata Alam) di 2 (dua) provinsi
dalam NSDH Nasional tidak tergambarkan, tidak dibedakan jenis kawasan
konservasinya. Perubahan fungsi kawasan hutan tersebut tidak mengubah
total luas seluruh kawasan hutan (Indonesia), tapi mengubah luas kawasan
hutan setiap fungsi kawasan hutan. Rincian perubahan tersebut dapat
dilihat pada Tabel 5.a. pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.
b. Pelepasan kawasan hutan seluas 76.719,08 Ha untuk pembangunan
perkebunan, yang berada pada 7 (tujuh) provinsi. Rincian perubahan
pelepasan kawasan hutan tiap provinsi dapat dilihat pada Tabel 5.b. pada
Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.
c. Areal yang ditukar seluas 41,20 Ha yang berada pada 2 (dua) provinsi.
Rincian perubahan areal yang ditukar tiap provinsi dapat dilihat pada Tabel
5.c. pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.
d. Areal pengganti seluas 75,17 Ha yang berada pada 2 (dua) provinsi. Rincian
perubahan fungsi kawasan hutan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.d.
pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.
e. Revisi Kawasan Hutan dan Perairan pada tahun 2018 terjadi pada 3 (tiga)
provinsi dengan perubahan luas kawasan hutan berkurang seluas 1.391,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
17
Ha, terdiri dari kawasan konservasi berkurang seluas 7.560,00 Ha, HL
berkurang seluas 330,00 Ha, HP berkurang seluas 18.271,00 Ha dan HPK
bertambah seluas 24.770,00 Ha. Rincian perubahan tersebut dapat dilihat
pada Tabel 6.a. pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.
f. Koreksi luas kawasan terdapat pada Kawasan konservasi yang berkurang
seluas 3.105,00 Ha dikarenakan adanya perubahan luas konservasi perairan
dan daratan di Provinsi Aceh sesuai dengan hasil Rekalkulasi Penutupan
Lahan Tahun 2018. Koreksi berikutnya tidak mengubah kawasan hutan,
hanya memisahkan antara Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara
sesuai hasil rekalkulasi penutupan lahan tahun 2018. Rincian koreksi luas
Kawasan hutan tersebut dapat dilihat pada Tabel 6.b. pada Buku II Lampiran
NSDH Nasional Tahun 2018.
Dari perubahan luas kawasan hutan di atas menjadikan saldo akhir NSDH
Nasional Tahun 2018 seluas 119.263.524,23 Ha, rincian dapat dilihat pada Tabel
7. pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.
Rincian riwayat perubahan luas kawasan hutan tiap provinsi dan
perkembangannya dapat dilihat pada Tabel 8. pada Buku II Lampiran NSDH
Nasional Tahun 2018.
Luas kawasan hutan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Lingkungan
Hidup pada akhir Tahun 2018 sebagai dasar dalam penentuan Data Awal
penyusunan NSDH Provinsi Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 8. pada Buku II
Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
18
Tabel 2. Data Luas Kawasan Hutan dalam NSDH Tahun 2018 (Ha)
No. Data Luas Kawasan Hutan Kawasan
Konservasi HL HPT HP HPK Jumlah Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Saldo Awal NSDH Tahun 2018 21.986.307,34 29.479.789,63 26.735.549,22 29.397.651,71 11.745.407,44 119.344.705,34
2. Perubahan Luas Kawasan Hutan
a. Perubahan Fungsi Kawasan Hutan 6.514,95 -6.917,95 301,00 102,00 0,00
b. Pelepasan kawasan Hutan
- Untuk Transmigrasi 0,00
- Untuk Perkebunan dan lainnya -76.719,08 -76.719,08
Jumlah 2.b. -76.719,08 -76.719,08
c. Tukar Menukar Kawasan Hutan
- Areal Ditukar -41,20 -41,20
- Areal Pengganti 75,17 75,17
d. Perubahan Revisi SK Kawasan -7.560,00 -330,00 -18.271,00 24.770,00 -1.391,00
e. Koreksi Luas Kawasan Hutan -3.105,00 -3.105,00
Jumlah Perubahan Luas Kawasan Hutan -4.150,05 -7.247,95 301,00 -18.135,03 -51.949,08 -81.181,11
3. Saldo Akhir NSDH Tahun 2017/Saldo Awal NSDH Tahun 2018 21.982.157,29 29.472.541,68 26.735.850,22 29.379.516,68 11.693.458,36 119.263.524,23
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
19
Perubahan penutupan lahan merupakan perubahan kondisi hutan (primer,
sekunder, tanaman dan bukan hutan) dikarenakan pengelolaan kawasan hutan,
intervensi manusia dan pengaruh alam yang tidak mengubah luas kawasan
hutan. Perubahan penutupan lahan lahan tersaji pada Tabel 3., terdiri dari :
a. Pengelolaan IUPHHK Hutan Alam/Restorasi
Pengelolaan IUPHHK Hutan Alam/Restorasi terdiri dari kegiatan penanaman
(pengayaan) seluas 20.864,87 Ha dan penebangan (sistem tebang
pilih/TPTI) seluas 146.171,29 Ha.
b. Pengelolaan IUPHHK Hutan Tanaman
Pengelolaan IUPHHK Hutan Tanaman terdiri dari penanaman seluas
282.840,40 Ha dan penebangan (sistem tebang habis) seluas 388.806,30 Ha.
c. Rehabilitasi Lahan/Reboisasi
Rehabilitasi lahan/Reboisasi merupakan penanaman pada lahan kritis (tidak
berhutan), pada kawasan hutan seluas 18.787 Ha, diluar kawasan hutan
(APL) seluas 169.843 Ha. Rehabilitasi lahan pada kawasan hutan terdiri dari
lahan mangrove seluas 950 Ha dan diluar mangrove seluas 17.837 Ha.
d. Pinjam Pakai Kawasan Hutan
Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang dipergunakan untuk pembangunan diluar
pengelolaan bidang kehutanan seluas 89.385,76 Ha. Kawasan hutan yang
dipinjam diasumsikan menjadi tidak berhutan dan diperhitungkan kembali
pada proses pengembalian (habis masa pinjam pakai).
e. Perambahan/Perladangan
Perambahan/Perladangan berupa penguasaan lahan secara tidak resmi
(ilegal) seluas 50,10 Ha (data Perum Perhutani).
f. Penebangan ilegal
Penebangan ilegal berupa pemanfaatan hasil hutan secara tidak resmi
seluas 1,48 Ha (data Perum Perhutani).
g. Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan merupakan bagian dari kebakaran lahan yang berada pada
kawasan hutan seluas 290.579,98 Ha, diluar kawasan hutan seluas
238.686,76 Ha.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
20
h. Revisi Data
Revisi Data berupa perubahan penutupan lahan hasil rekalkulasi tahun NSDH
Nasional dengan kondisi saldo awal NSDH Nasional, yang telah
diperhitungkan dengan perubahan dengan point a. s/d g. sehingga kondisi
penutupan lahan selaras dengan hasil rekalkulasi data terakhir.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
21
Tabel 3. Luas Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018 (Ha)
No. Kegiatan/Perubahan Kawasan
Konservasi HL HPT HP HPK
Jumlah Kawasan
Hutan APL Jumlah Total Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1. Kegiatan IUPHHK Alam
a. Penanaman / Pengayaan 20.864,87 20.864,87
b. Penebangan (Pola TPTI) 146.171,29 146.171,29
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman
a. Penanaman 282.840,40 282.840,40
b. Panebangan 388.806,30 388.806,30
3. Rehabilitasi Lahan
a. Rehabilitasi Lahan Mangrove 39,00 716,00 120,00 75,00 950,00 10,00 960,00 *)
b. Rehabilitasi Lahan Diluar Mangrove 2.708,00 14.142,00 645,00 75,00 267,00 17.837,00 169.833,00 187.670,00 *)
Jumlah Rehabilitasi Lahan 2.747,00 14.858,00 765,00 75,00 342,00 18.787,00 169.843,00 188.630,00
4. Pinjam Pakai 11.156,40 20.333,04 51.473,80 6.422,52 89.385,76
5. Perambahan / Perladangan 50,10 50,10
5. Penebangan Ilegal 1,48 1,48
6. Kebakaran Hutan 78.863,68 37.189,91 33.289,78 77.416,56 63.820,05 290.579,98 238.686,76 529.266,74 *)
7. Revisi data penutupan lahan
- Hutan Primer -80.442,34 621.196,93 339.869,04 -99.039,93 -40.885,65 740.698,05
- Hutan sekunder 54.765,66 -674.960,72 -403.697,18 66.488,06 1.443,44 -955.960,74
- Hutan Tanaman -227.479,21 -227.479,21
- Tidak Berhutan 25.676,68 53.763,79 63.828,14 260.031,08 39.442,21 442.741,90
Jumlah Revisi Data 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Keterangan : *) = Data dalam Areal Penggunaan Lainnya (APL) tidak diproses dalam NSDH, tetapi sebagai informasi diluar Kawasan Hutan
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
22
Rekapitulasi saldo awal, perubahan dan saldo akhir berdasarkan fungsi hutan
dan kondisi hutan dapat dilihat pada Tabel 4 dan gambar 3.
Perubahan luas kawasan hutan tahun 2018 seperti tercantum dalam Tabel 4,
saldo awal seluas 119.344.705,34 Ha, perubahan (pengurangan) seluas
81.181,11 Ha dan saldo akhir seluas 119.263.542,23 Ha yang terdiri dari :
a. Berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan
- Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)
Saldo awal seluas 21.986.307,34 Ha, perubahan (pengurangan) seluas
4.150,05 Ha dan saldo akhir seluas 21.982.157,29 Ha.
- Hutan Lindung (HL)
Saldo awal seluas 29.479.789,63 Ha, perubahan (pengurangan) seluas
7.247,95 Ha dan saldo akhir seluas 29.472.541,68 Ha.
- Hutan Produksi Terbatas (HPT)
Saldo Awal seluas 26.735.549,22 Ha, perubahan (penambahan) seluas
301,00 Ha dan saldo akhir seluas 26.735.850,68 Ha.
- Hutan Produksi tetap (HP)
Saldo awal seluas 29.397.651,71 Ha, perubahan (pengurangan) seluas
18.135,03 Ha dan saldo akhir seluas 29.379.516,68 Ha.
- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
Saldo awal seluas 11.745.407,44 Ha, perubahan (pengurangan) seluas
51.949,08 Ha dan saldo akhir seluas 11.693.458,36 Ha.
b. Berdasarkan Kondisi Penutupan Lahan
- Hutan Primer
Saldo awal seluas 44.448.687,01 Ha, perubahan (penambahan) seluas
572.495,53 Ha dan saldo akhir seluas 45.021.182,54 Ha.
- Hutan Sekunder
Saldo awal seluas 38.269.458,36 Ha, perubahan (pengurangan) seluas
831.111,63 Ha dan saldo akhir seluas 37.438.346,73 Ha.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
23
Tabel 4. Rekapitulasi Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.
No. Fungsi Hutan
Areal Berhutan Jumlah Areal Berhutan Tidak Berhutan Jumlah Total
Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman
Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) % Luas (Ha) %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A. Persediaan Awal (Saldo Awal)
1. Konservasi 12.553.612,55 10,52 4.862.005,43 4,07 17.415.617,98 14,59 4.570.689,36 3,83 21.986.307,34 18,42
2. HL 15.106.612,80 12,66 8.659.989,52 7,26 23.766.602,32 19,91 5.713.187,31 4,79 29.479.789,63 24,70
3. HPT 9.711.862,21 8,14 11.531.330,51 9,66 21.243.192,72 17,80 5.492.356,50 4,60 26.735.549,22 22,40
4. HP 4.779.066,11 4,00 9.702.842,84 8,13 3.002.202,67 2,52 17.484.111,62 14,65 11.913.540,09 9,98 29.397.651,71 24,63
5. HPK 2.297.533,34 1,93 3.513.290,06 2,94 5.810.823,40 4,87 5.934.584,04 4,97 11.745.407,44 9,84
Jumlah A. 44.448.687,01 37,24 38.269.458,36 32,07 3.002.202,67 2,52 85.720.348,04 71,83 33.624.357,30 28,17 119.344.705,34 100,00
B. Perubahan
1. Konservasi -81.977,00 -0,07 55.119,06 0,05 -26.857,94 -0,02 22.707,89 0,02 -4.150,05 0,00
2. HL 620.416,02 0,52 -671.661,33 -0,56 -51.245,31 -0,04 43.997,36 0,04 -7.247,95 -0,01
3. HPT 190.564,16 0,16 -246.876,74 -0,21 -56.312,58 -0,05 56.613,58 0,05 301,00 0,00
4. HP -100.158,71 -0,08 41.871,00 0,04 -340.963,58 -0,29 -399.251,29 -0,33 381.116,26 0,32 -18.135,03 -0,02
5. HPK -56.348,94 -0,05 -9.563,62 -0,01 -65.912,56 -0,06 13.963,48 0,01 -51.949,08 -0,04
Jumlah B. 572.495,53 0,48 -831.111,63 -0,70 -340.963,58 -0,29 -599.579,68 -0,50 518.398,57 0,43 -81.181,11 -0,07
C. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)
1. Konservasi 12.471.635,55 10,46 4.917.124,49 4,12 17.388.760,04 14,58 4.593.397,25 3,85 21.982.157,29 18,43
2. HL 15.727.028,82 13,19 7.988.328,19 6,70 23.715.357,01 19,88 5.757.184,67 4,83 29.472.541,68 24,71
3. HPT 9.902.426,37 8,30 11.284.453,77 9,46 21.186.880,14 17,76 5.548.970,08 4,65 26.735.850,22 22,42
4. HP 4.678.907,40 3,92 9.744.713,84 8,17 2.661.239,09 2,23 17.084.860,33 14,33 12.294.656,35 10,31 29.379.516,68 24,63
5. HPK 2.241.184,40 1,88 3.503.726,44 2,94 5.744.910,84 4,82 5.948.547,52 4,99 11.693.458,36 9,80
Jumlah C. 45.021.182,54 37,75 37.438.346,73 31,39 2.661.239,09 2,23 85.120.768,36 71,37 34.142.755,87 28,63 119.263.524,23 100,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
24
Gambar 3. Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.
- Hutan Tanaman
Saldo awal seluas 3.002.202,67 Ha, perubahan (pengurangan) seluas
340.963,58 Ha dan saldo akhir 2.661.239,09 Ha.
- Tidak berhutan
Saldo awal seluas 33.624.357,30 Ha, perubahan (penambahan) seluas
518.398,57 Ha dan saldo akhir seluas 34.142.755,87 Ha.
c. Berdasarkan Jenis Perubahan
Neraca luas kawasan hutan berdasarkan jenis perubahannya dapat dilihat
pada Tabel 5.
- Perubahan Luas Kawasan berupa pengurangan seluas 81.181,11 Ha,
seperti dapat dilihat pada Tabel 6, terdiri dari :
• Pelepasan kawasan hutan (pengurangan) seluas 76.719,08 Ha.
• Tukar menukar kawasan hutan (penambahan) seluas 33,97 Ha
terdiri dari areal yang ditukar (pengurangan) seluas 41,20 Ha dan
areal pengganti (penambahan) seluas 75,17 Ha.
• Perubahan fungsi kawasan hutan tidak mengubah luas kawasan
hutan secara keseluruhan.
• Revisi SK kawasan hutan dan koreksi kawasan hutan (pengurangan)
seluas 4.496,00 Ha.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
25
- Perubahan Penutupan Lahan seperti terlihat pada Tabel 7 dan 8, terdiri
dari :
• Kegiatan IUPHHK Hutan Alam berupa penanaman/pengayaan seluas
20.864,87 Ha (tidak berhutan menjadi hutan sekunder) rincian
dapat dilihat pada Tabel 10.a. Buku II Lampiran NSDH Nasional
Tahun 2018 dan penebangan dengan pola tebang pilih seluas
146.171,29 Ha (hutan primer menjadi hutan sekunder atau hutan
sekunder menjadi sekunder). Rincian dapat dilihat pada Tabel
10.b. Buku II.
• Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman berupa penanaman seluas
282.840,40 Ha (tidak berhutan menjadi hutan tanaman) rincian
dapat dilihat pada Tabel 10.c. Buku II dan penebangan dengan pola
tebang habis seluas 388.806,30 Ha (hutan tanaman menjadi tidak
berhutan). Rincian dapat dilihat pada Tabel 10.d. Buku II.
• Rehabilitasi lahan mangrove seluas 950,00 Ha (tidak berhutan
menjadi hutan mangrove sekunder) dalam kawasan hutan rincian
dapat dilihat pada Tabel 10.e. Buku II dan seluas 10,00 Ha di luar
kawasan hutan (tidak masuk dalam proses NSDH).
• Rehabilitasi lahan diluar mangrove seluas 17.837,00 Ha (tidak
berhutan menjadi hutan sekunder) dalam kawasan hutan. Rincian
dapat dilihat pada Tabel 10.f. Buku II. Rehabilitasi seluas
169.833,00 Ha di luar kawasan hutan (tidak masuk dalam proses
NSDH).
• Pinjam Pakai seluas 89.385,76 Ha (menjadi tidak berhutan), rincian
dapat dilihat pada Tabel 10.g. Buku II.
• Perambahan/perladangan seluas 50,10 Ha (hutan tanaman menjadi
tidak berhutan), rincian dapat dilihat pada Tabel 10.h. Buku II.
• Penebangan illegal seluas 1,48 Ha (hutan tanaman menjadi tidak
berhutan), rincian dapat dilihat pada Tabel 10.i. Buku II.
• Kebakaran dalam kawasan hutan seluas 290.579,98 Ha (menjadi
tidak berhutan), rincian dapat dilihat pada Tabel 10.j. Buku II.
Kebakaran di luar kawasan hutan seluas 238.686,76 Ha (tidak masuk
dalam proses NSDH).
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
26
• Revisi penutupan lahan berdasarkan hasil penafsiran, terdiri dari ;
hutan primer bertambah seluas 740.698,05 Ha, hutan sekunder
berkurang seluas 955.960,74 Ha, hutan tanaman berkurang seluas
227.479,21 Ha dan tidak berhutan bertambah seluas 442.741,90 Ha.
Rincian dapat dilihat pada Tabel 10.k. Buku II.
Perubahan berdasarkan hasil penafsiran penutupan lahan (revisi data)
telah terkoreksi dengan data hasil monitoring kegiatan pengelolaan,
tindakan dan pengaruh alam pada kondisi penutupan lahan pada kawasan
hutan (kegiatan IUPHHK Alam dll).
Rincian perubahan luas dan perubahan kawasan hutan per-Provinsi
berdasarkan Fungsi Kawasan Hutan dan Kondisi Penutupan Hutan dapat
dilihat pada Tabel 11. pada Buku II Lampiran Neraca Sumber Daya Hutan
Tahun 2018.
Rincian untuk luas kawasan hutan dapat di lihat dalam Buku II Lampiran
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018 untuk seluruh Kawasan
Hutan di Tabel 12.1.a s/d c, Kawasan Konservasi di Tabel 13.1.a s/d c, HL
di Tabel 14.1.a s/d c, HPT di Tabel 15.1.a s/d c, HP di Tabel 16.1.a s/d c
dan HPK di Tabel 17.1.a s/d c.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
27
Tabel 5. Neraca Luas Kawasan Hutan Tahun 2018
AKTIVA PASIVA
No. Uraian Luas (Ha) No. Uraian Luas (Ha)
1 2 3 4 5 6
I. Persediaan Awal (Saldo Awal) I. Pengurangan (Perubahan)
A. Berhutan A. Berhutan
1. Hutan Primer 1. Hutan Primer
a. Hutan Mangrove 1.317.023,82 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 4.983.811,02 1. Pelepasan Kawasan Hutan 16.085,74
c. Hutan Kering 38.147.852,17 2. Areal Yang ditukar 0,21
3. Perubahan Fungsi 1.112,59
4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 3.689.450,07
Jumlah I.A.1.a. 3.706.648,61
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 146.171,29
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 3.076,84
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 1.010,25
8. Revisi Data 464.857,09
Jumlah I.A.1.b. 615.115,47
Jumlah I.A.1. 44.448.687,01 Jumlah I.A.1. 4.321.764,08
2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder
a. Hutan Mangrove 996.878,29 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 4.979.353,40 1. Pelepasan Kawasan Hutan 19.820,10
c. Hutan Kering 32.293.226,67 2. Areal Yang ditukar 3,19
3. Perubahan Fungsi 10.893,01
4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 1.399.396,66
Jumlah I.A.2.a. 1.430.112,96
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 25.646,70
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 15.103,63
8. Revisi Data 1.364.056,91
Jumlah I.A.2.b. 1.404.807,24
Jumlah I.A.2. 38.269.458,36 Jumlah I.A.2. 2.834.920,20
3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00
c. Hutan Kering 3.002.202,67 2. Areal Yang ditukar 27,15
3. Perubahan Fungsi 1.822,54
4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 15.660,21
Jumlah I.A.3.a. 17.509,90
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
28
Lanjutan Tabel 5.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian Luas (Ha) No. Uraian Luas (Ha)
1 2 3 4 5 6
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 388.806,30
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 4.240,47
5. Perambahan Perladangan 50,10
6. Penebangan Ilegal 1,48
7. Kebakaran Hutan 1.269,53
8. Revisi Data 371.773,49
Jumlah I.A.3.b. 766.141,37
Jumlah I.A.3. 3.002.202,67 Jumlah I.A.3. 783.651,27
Jumlah I.A. 85.720.348,04 Jumlah I.A. 7.940.335,55
B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan
a. Hutan Mangrove 347.083,91 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 6.467.605,42 1. Pelepasan Kawasan Hutan 40.813,24
c. Hutan Kering 26.809.667,97 2. Areal Yang ditukar 10,65
3. Perubahan Fungsi 10.299,81
4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 407.824,97
Jumlah I.B.a. 458.948,67
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 20.864,87
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 282.840,40
3. Rehabilitasi Lahan 18.787,00
4. Pinjam Pakai 56.421,75
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 273.196,57
8. Revisi Data 524.095,24
Jumlah I.B.b. 1.176.205,83
Jumlah I.B. 33.624.357,30 Jumlah I.B. 1.635.154,50
Jumlah I. 119.344.705,34 Jumlah I. 9.575.490,05
II. Penambahan (Perubahan) II. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)
A. Berhutan A. Berhutan
1. Hutan Primer 1. Hutan Primer
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 1.310.708,72
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 4.979.709,48
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,40 c. Hutan Kering 38.730.764,34
3. Perubahan Fungsi 1.037,79
4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 3.687.666,28
Jumlah II.A.1.a. 3.688.704,47
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
29
Lanjutan Tabel 5.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian Luas (Ha) No. Uraian Luas (Ha)
1 2 3 4 5 6
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 1.205.555,14
Jumlah II.A.1.b. 1.205.555,14
Jumlah II.A.1. 4.894.259,61 Jumlah II.A.1. 45.021.182,54
2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 983.895,01
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 4.959.979,12
2. Areal Pengganti/Kompensasi 5,75 c. Hutan Kering 31.494.472,60
3. Perubahan Fungsi 10.120,81
4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 1.399.762,68
Jumlah II.A.2.a. 1.409.889,24
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 167.036,16
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 18.787,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 408.096,17
Jumlah II.A.2.b. 593.919,33
Jumlah II.A.2. 2.003.808,57 Jumlah II.A.2. 37.438.346,73
3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00
2. Areal Pengganti/Kompensasi 51,26 c. Hutan Kering 2.661.239,09
3. Perubahan Fungsi 6,84
4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 15.494,91
Jumlah II.A.3.a. 15.553,01
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 282.840,40
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 144.294,28
Jumlah II.A.3.b. 427.134,68
Jumlah II.A.3. 442.687,69 Jumlah II.A.3. 2.661.239,09
Jumlah II.A. 7.340.755,87 Jumlah II.A. 85.120.768,36
B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 374.144,81
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 6.260.726,04
2. Areal Pengganti/Kompensasi 17,76 c. Hutan Kering 27.507.885,02
3. Perubahan Fungsi 12.962,51
4. Perubahan SK / Re-Struk. Batas 404.912,04
Jumlah II.B.a. 417.892,31
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
30
Lanjutan Tabel 5.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian Luas (Ha) No. Uraian Luas (Ha)
1 2 3 4 5 6
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 388.806,30
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 89.385,76
5. Perambahan Perladangan 50,10
6. Penebangan Ilegal 1,48
7. Kebakaran Hutan 290.579,98
8. Revisi Data 966.837,14
Jumlah II.B.b. 1.735.660,76
Jumlah II.B. 2.153.553,07 Jumlah II.B. 34.142.755,87
Jumlah II. 9.494.308,94 Jumlah II. 119.263.524,23
JUMLAH TOTAL AKTIVA (I + II) 128.839.014,28 JUMLAH TOTAL PASIVA (I + II) 128.839.014,28
Tabel 6. Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018
No. Jenis Perubahan Penutupan
Lahan
Perubahan (Ha) Selisih (Ha)
Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6
1. Penunjukan/Pelepasan Kawasan Hutan Primer 0,00 16.085,74 -16.085,74
Hutan Sekunder 0,00 19.820,10 -19.820,10
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 40.813,24 -40.813,24
Jumlah 0,00 76.719,08 -76.719,08
2. Tukar Menukar Hutan Primer 0,40 0,21 0,19
Hutan Sekunder 5,75 3,19 2,56
Hutan Tanaman 51,26 27,15 24,11
Bukan Hutan 17,76 10,65 7,11
Jumlah 75,17 41,20 33,97
3. Fungsi Hutan Hutan Primer 1.037,79 1.112,59 -74,80
Hutan Sekunder 10.120,81 10.893,01 -772,20
Hutan Tanaman 6,84 1.822,54 -1.815,70
Bukan Hutan 12.962,51 10.299,81 2.662,70
Jumlah 24.127,95 24.127,95 0,00
4. Perubahan SK Kawasan Hutan dan Hutan Primer 3.687.666,28 3.689.450,07 -1.783,79
Koreksi Kawasan Hutan
Hutan Sekunder 1.399.762,68 1.399.396,66 366,02
Hutan Tanaman 15.494,91 15.660,21 -165,30
Bukan Hutan 404.912,04 407.824,97 -2.912,93
Jumlah 5.507.835,91 5.512.331,91 -4.496,00
TOTAL PERUBAHAN LUAS KAWASAN
Hutan Primer 3.688.704,47 3.706.648,61 -17.944,14
Hutan Sekunder 1.409.889,24 1.430.112,96 -20.223,72
Hutan Tanaman 15.553,01 17.509,90 -1.956,89
Bukan Hutan 417.892,31 458.948,67 -41.056,36
Jumlah Total Perubahan Luas Kawasan Hutan 5.532.039,03 5.613.220,14 -81.181,11
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
31
Tabel 7. Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018
No. Jenis Perubahan Penutupan
Lahan
Penambahan (Ha) Pengurangan (Ha)
Luas Keterangan Luas Keterangan
1 2 3 4 5 5 6
1. Kegiatan IUPHHK Alam Hutan Primer 0,00 146.171,29 Penebangan
Hutan Sekunder 167.036,16 Peneb./Pengay. 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 20.864,87 Pengayaan
Jumlah 167.036,16 167.036,16
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman Hutan Primer 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00
Hutan Tanaman 282.840,40 Penanaman 388.806,30 Penebangan
Bukan Hutan 388.806,30 Penebangan 282.840,40 Penanaman
Jumlah 671.646,70 671.646,70
3. Rehabilitasi Lahan Hutan Primer 0,00 0,00
Hutan Sekunder 18.787,00 Rehabilitasi 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 18.787,00 Rehabilitasi
Jumlah 18.787,00 18.787,00
4. Pinjam Pakai Hutan Primer 0,00 3.076,84 Areal dipinjam
Hutan Sekunder 0,00 25.646,70 Areal dipinjam
Hutan Tanaman 0,00 4.240,47
Bukan Hutan 89.385,76 Areal dipinjam 56.421,75 Areal dipinjam
Jumlah 89.385,76 89.385,76
5. Perambahan Perladangan Hutan Primer 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 50,10 Perambahan
Bukan Hutan 50,10 Perambahan 0,00
Jumlah 50,10 50,10
6. Penebangan Ilegal Hutan Primer 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 1,48 Penebangan
Bukan Hutan 1,48 Penebangan 0,00
Jumlah 1,48 1,48
7. Kebakaran Hutan Hutan Primer 0,00 1.010,25 Terbakar
Hutan Sekunder 0,00 15.103,63 Terbakar
Hutan Tanaman 0,00 1.269,53 Terbakar
Bukan Hutan 290.579,98 Akibat kebakaran 273.196,57 Terbakar
Jumlah 290.579,98 290.579,98
8. Revisi Data Penutupan Lahan
Hutan Primer 1.205.555,14 464.857,09 740.698,05
Hutan Sekunder 408.096,17 1.364.056,91 -955.960,74
Hutan Tanaman 144.294,28 371.773,49 -227.479,21
Bukan Hutan 966.837,14 524.095,24 442.741,90
Jumlah 2.724.782,73 2.724.782,73 0,00
TOTAL PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN
Hutan Primer 1.205.555,14 615.115,47 590.439,67
Hutan Sekunder 593.919,33 1.404.807,24 -810.887,91
Hutan Tanaman 427.134,68 766.141,37 -339.006,69
Bukan Hutan 1.735.660,76 1.176.205,83 559.454,93
Jumlah Total Perubahan Penutupan Lahan 3.962.269,91 3.962.269,91 0,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
32
Tabel 8. Perubahan Penutupan Lahan berdasarkan Hasil Penafsiran Penutupan Lahan Tahun 2018 (Ha)
No. Kondisi Hutan
Tipe Hutan Kawasan
Konservasi HL HPT HP HPK Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Hutan Primer
Mangrove 616,49 -7.394,88 -821,34 551,67 524,94 -6.523,12
Rawa -4.112,08 6.622,63 -12.793,37 10.984,48 -1.530,57 -828,91
Kering -76.946,75 621.969,18 353.483,75 -110.576,08 -39.880,02 748.050,08
Jumlah Hutan Primer -80.442,34 621.196,93 339.869,04 -99.039,93 -40.885,65 740.698,05
2. Hutan
Sekunder
Mangrove -4.216,44 -1.242,63 21,34 -2.674,47 -5.673,75 -13.785,95
Rawa -3.446,82 -1.605,44 5.203,52 -5.328,46 -6.079,87 -11.257,07
Kering 62.428,92 -672.112,65 -408.922,04 74.490,99 13.197,06 -930.917,72
Jumlah Hutan Sekunder 54.765,66 -674.960,72 -403.697,18 66.488,06 1.443,44 -955.960,74
3. Hutan
Tanaman
Mangrove 0,00 0,00
Rawa 0,00 0,00
Kering -227.479,21 -227.479,21
Jumlah Hutan Tanaman -227.479,21 -227.479,21
4. Bukan Hutan
Mangrove 5.412,22 10.131,83 425,77 7.143,75 4.505,59 27.619,16
Rawa -10.485,18 -47.042,14 -36.148,55 -82.335,02 -28.135,92 -204.146,81
Kering 30.749,64 90.674,10 99.550,92 335.222,35 63.072,54 619.269,55
Jumlah Bukan Hutan 25.676,68 53.763,79 63.828,14 260.031,08 39.442,21 442.741,90
Jumlah Total 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Sumber : Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumberdaya Hutan, Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan 2018
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
33
B. Potensi dan Estimasi Nilai Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm
1. Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm
Potensi kayu semua jenis dalam NSDH Nasional Tahun 2018 berdasarkan potensi
rata-rata (diameter ≥ 20 cm) dari Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tahun 2018. Data potensi yang tidak tersedia, dilengkapi dari hasil pengolahan
data yang diterbitkan tahun 2015 oleh Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan
Sumber Daya Hutan dan data potensi sebelumnya. Sedangkan potensi kayu
semua jenis untuk Pulau Jawa berdasarkan rata-rata data standing stock Hutan
Produksi dari Perum Perhutani, tidak termasuk Provinsi DKI Jakarta dan DI
Yogyakarta. Potensi rata-rata kayu semua jenis diameter ≥ 20 Cm dapat dilihat
pada Tabel 9.
Berdasarkan data rata-rata potensi dalam Tabel 9, diperoleh hasil potensi kayu
semua jenis diameter ≥ 20 Cm seperti tercantum dalam Tabel 10 dan tergambar
pada gambar 4.
Tabel 9. Potensi Rata-Rata Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm (M3/Ha).
No. Provinsi
Penutupan Lahan (M3/Ha)
Hutan Mangrove Hutan Lahan Rawa Hutan Lahan
Kering Hutan Tanaman
Bukan Hutan
Primer Sekunder Primer Sekunder Primer Sekunder
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Aceh - - 137,08 88,91 182,94 241,66 113,27 8,98
2. Sumatera Utara - - 137,08 88,91 210,59 180,96 113,27 8,98
3. Sumatera Barat - - 137,08 76,92 149,44 161,75 113,27 8,98
4. Riau - - 137,16 134,60 136,44 177,43 113,27 8,98
5. Kepulauan Riau - - 137,08 88,91 183,55 103,06 113,27 8,98
6. Jambi - - 137,08 88,91 214,13 128,23 113,27 8,98
7. Bengkulu - - 137,08 88,91 194,77 129,85 113,27 8,98
8. Sumatera Selatan - - 137,08 40,73 157,66 112,71 113,27 8,98
9. Kepulauan Bangka Belitung - - 137,08 47,17 183,55 46,55 113,27 8,98
10. Lampung - - 137,08 108,90 244,75 120,01 113,27 8,98
11. Banten
- HL dan Konservasi - - 117,30 68,59 130,23 131,90 - -
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 -
- Hutan Produksi tetap (HP) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 -
12. DKI Jakarta - - - - - - - -
- HL dan Konservasi - - 117,30 68,59 130,23 113,74 - -
- Hutan Produksi tetap (HP) - - - - - - - -
13. Jawa Barat
- HL dan Konservasi - - 117,30 68,59 130,23 85,81 - -
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 -
- Hutan Produksi tetap (HP) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 -
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
34
Lanjutan Tabel 9.
No. Provinsi
Penutupan Lahan (M3/Ha)
Hutan Mangrove Hutan Lahan
Basah Hutan Lahan
Kering Hutan Tanaman
Bukan Hutan
Primer Sekunder Primer Sekunder Primer Sekunder
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
14. Jawa Tengah
- HL dan Konservasi - - 117,30 68,59 57,94 47,77 - -
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) - - 55,62 55,62 55,62 55,62 55,62 -
- Hutan Produksi tetap (HP) - - 55,62 55,62 55,62 55,62 55,62 -
15. DI Yogyakarta - - - - - - - -
- HL dan Konservasi - - 117,30 68,59 130,23 113,74 - -
- Hutan Produksi tetap (HP) - - - - - - - -
16. Jawa Timur
- HL dan Konservasi - - 117,30 68,59 130,23 110,09 - -
- Hutan Produksi tetap (HP) - - 51,35 51,35 51,35 51,35 51,35 -
17. Bali - - 117,30 68,59 154,43 55,72 113,27 8,98
18. Nusa Tenggara Barat - - 117,30 68,59 133,12 73,03 113,27 8,98
19. Nusa Tenggara Timur - - 117,30 68,59 121,55 73,54 113,27 8,98
20. Kalimantan Barat - - 182,91 115,83 191,20 170,53 113,27 8,98
21. Kalimantan Tengah - - 182,91 81,77 199,21 166,85 113,27 8,98
22. Kalimantan Selatan - - 182,91 89,92 147,19 142,72 113,27 8,98
23. Kalimantan Timur - - 182,91 89,92 162,49 115,08 113,27 8,98
24. Kalimantan Utara - - 182,91 89,92 151,49 123,56 113,27 8,98
25. Sulawesi Utara - - 117,30 68,59 248,09 204,08 113,27 8,98
26. Gorontalo - - 117,30 68,59 203,69 189,70 113,27 8,98
27. Sulawesi Tengah - - 117,30 68,59 107,74 101,60 113,27 8,98
28. Sulawesi Tenggara - - 117,30 68,59 76,68 36,35 113,27 8,98
29. Sulawesi Barat - - 117,30 68,59 149,92 193,42 113,27 8,98
30. Sulawesi Selatan - - 117,30 68,59 78,89 97,23 113,27 8,98
31. Maluku - - 117,30 120,42 149,49 138,30 113,27 8,98
32. Maluku Utara - - 117,30 68,59 118,05 146,59 113,27 8,98
33. Papua Barat - - 102,34 28,78 133,14 139,71 113,27 8,98
34. Papua - - 91,44 57,25 136,59 123,05 113,27 8,98
Keterangan :
1. Data Potensi Tegakan Hutan di Indonesia, Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018 (dicetak tebal)
2. Potensi Hutan berdasarkan hasil perhitungan potensi sumber daya hutan yang diterbitkan pada tahun 2015 untuk data potensi yamg tidak tersedia pada No. 1.
3. Potensi Hutan Rawa pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku berdasarkan rata-rata nasional potensi sumber daya hutan,
yang diterbitkan pada tahun 2015 (karena data potensi hutan rawa di Bali, NTB dan NTT tidak tersedia).
4. Potensi Hutan Tanaman berdasarkan estimasi rata-rata potensi hutan tanaman, yang bersumber dari Statistik KLHK Tahun 2018
5. Potensi Hutan Mangrove tidak disajikan karena data tidak tersedia.
6. Potensi kayu pada Non Hutan dihitung berdasarkan rata-rata potensi pertanian Savana dan Semak/Belukar dari Statistik Kawasan Hutan Tahun 2013.
7. Potensi Pulau Jawa berdasarkan rata-rata data standing stock Hutan Produksi (HPT dan HP) di luar Provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta dari
Perum Perhutani Tahun 2018 (dicetak tebal dan miring)
8. Potensi di Pulau Jawa untuk Kawasan Hutan Konservasi dan Hutan Lindung berdasarkan hasil perhitungan potensi sumber daya hutan Tahun 2015.
9. Potensi untuk Kawasan Hutan Hutan Produksi di Provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta belum ada.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
35
Tabel 10. Rekapitulasi Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm Tahun 2018
No. Fungsi Hutan
Areal Berhutan Jumlah Areal Berhutan
Tidak Berhutan Jumlah Total Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman
M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) %
1 2 3 4 5 6 5 6 7 8 9 10 11 12
A. Persediaan Awal (Saldo Awal)
1. Konservasi 1.839,00 15,91 567,84 4,91 2.406,85 20,82 39,58 0,34 2.446,42 21,16
2. HL 2.125,18 18,38 1.061,45 9,18 3.186,63 27,56 48,74 0,42 3.235,38 27,98
3. HPT 1.323,73 11,45 1.522,81 13,17 2.846,54 24,62 47,90 0,41 2.894,44 25,03
4. HP 627,59 5,43 1.226,17 10,61 282,99 2,45 2.136,74 18,48 102,05 0,88 2.238,79 19,36
5. HPK 266,72 2,31 427,08 3,69 693,80 6,00 53,31 0,46 747,11 6,46
Jumlah A. 6.182,22 53,47 4.805,35 41,56 282,99 2,45 11.270,56 97,48 291,59 2,52 11.562,15 100,00
B. Perubahan
1. Konservasi -25,32 -0,22 9,41 0,08 -15,91 -0,14 0,14 0,00 -15,77 -0,14
2. HL 34,84 0,30 -22,87 -0,20 11,97 0,10 0,30 0,00 12,27 0,11
3. HPT -3,03 -0,03 -4,59 -0,04 -7,62 -0,07 0,50 0,00 -7,12 -0,06
4. HP -20,76 -0,18 14,89 0,13 -38,27 -0,33 -44,14 -0,38 3,35 0,03 -40,78 -0,35
5. HPK -8,02 -0,07 0,93 0,01 -7,10 -0,06 0,09 0,00 -7,01 -0,06
Jumlah B. -22,29 -0,19 -2,24 -0,02 -38,27 -0,33 -62,79 -0,54 4,38 0,04 -58,41 -0,51
C. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)
1. Konservasi 1.813,68 15,77 577,25 5,02 2.390,93 20,78 39,72 0,35 2.430,65 21,13
2. HL 2.160,02 18,78 1.038,58 9,03 3.198,60 27,80 49,05 0,43 3.247,65 28,23
3. HPT 1.320,70 11,48 1.518,22 13,20 2.838,92 24,68 48,40 0,42 2.887,32 25,10
4. HP 606,83 5,28 1.241,05 10,79 244,73 2,13 2.092,61 18,19 105,40 0,92 2.198,01 19,11
5. HPK 258,70 2,25 428,01 3,72 686,71 5,97 53,40 0,46 740,10 6,43
Jumlah C. 6.159,93 53,55 4.803,11 41,75 244,73 2,13 11.207,77 97,43 295,97 2,57 11.503,74 100,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
36
Gambar 4. Perubahan Potensi Kayu Semua Jenis Diameter > 20 cm Tahun 2018
Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm tahun 2018 untuk saldo awal tidak
sama dengan saldo akhir tahun 2017, dikarenakan ada update data potensi.
Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm tahun 2018 (tidak termasuk Hutan
Mangrove) seperti pada Tabel 10, untuk saldo awal sebesar 11.562,15 juta M3,
perubahan (pengurangan) sebesar 58,41 juta M3 dan saldo akhir sebesar
11.503,74 juta M3, yang terdiri dari :
a. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, yang terdiri dari :
- Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)
Saldo awal sebesar 2.446,42 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar
15,77 juta M3 dan saldo akhir sebesar 2.430,65 juta M3.
- Hutan Lindung (HL)
Saldo awal sebesar 3.235,38 juta M3, perubahan (penambahan) sebesar
12,27 juta M3 dan saldo akhir sebesar 3.247,65 juta M3.
- Hutan Produksi Terbatas (HPT)
Saldo awal sebesar 2.894,44 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar
7,12 juta M3 dan saldo akhir sebesar 2.887,32 juta M3.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
37
- Hutan Produksi tetap (HP)
Saldo awal sebesar 2.238,79 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar
40,78 juta M3 dan saldo akhir sebesar 2.198,01 juta M3.
- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
Saldo awal sebesar 747,11 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar
7,01 juta M3 dan saldo akhir sebesar 740,10 juta M3.
b. Berdasarkan Penutupan lahan, terdiri dari :
- Hutan Primer
Saldo awal sebesar 6.182,22 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar
22,29 juta M3 dan saldo akhir sebesar 6.159,93 juta M3.
- Hutan Sekunder
Saldo awal sebesar 4.805,35 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar
2,24 juta M3 dan saldo akhir sebesar 4.803,11 juta M3.
- Hutan Tanaman
Saldo awal sebesar 282,99 juta M3,perubahan (pengurangan) sebesar
38,27 juta M3 dan saldo akhir sebesar 244,73 juta M3.
- Tidak Berhutan
Saldo awal sebesar 291,59 juta M3, perubahan (penambahan) sebesar
4,38 juta M3 dan saldo akhir sebesar 295,97 juta M3.
c. Berdasarkan Jenis Perubahan
Neraca potensi kayu diameter ≥ 20 Cm berdasarkan jenis perubahan dapat
dilihat pada neraca pada Tabel 11.
Tabel 11. Neraca Potensi Kayu Semua Jenis Diameter > 20 cm Tahun 2018.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)
1 2 3 4 5 6
I. Persediaan Awal (Saldo Awal) I. Pengurangan (Perubahan)
A. Berhutan A. Berhutan
1. Hutan Primer 1. Hutan Primer
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 477,26 1. Pelepasan Kawasan Hutan 1,81
c. Hutan Kering 5.704,96 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,18
4. Koreksi Data 599,04
Jumlah I.A.1.a. 601,02
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 23,90
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
38
Lanjutan Tabel 11.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)
1 2 3 4 5 6
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,41
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,13
8. Revisi Data 63,43
Jumlah I.A.1.b. 87,87
Jumlah I.A.1. 6.182,22 Jumlah I.A.1. 688,89
2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 448,74 1. Pelepasan Kawasan Hutan 1,98
c. Hutan Kering 4.356,61 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 1,34
4. Koreksi Data 154,07
Jumlah I.A.2.a. 157,40
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 3,55
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 1,46
8. Revisi Data 83,30
Jumlah I.A.2.b. 88,32
Jumlah I.A.2. 4.805,35 Jumlah I.A.2. 245,71
3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00
c. Hutan Kering 282,99 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,21
4. Koreksi Data 1,77
Jumlah I.A.3.a. 1,98
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 41,82
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,47
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,08
8. Revisi Data 41,25
Jumlah I.A.3.b. 83,62
Jumlah I.A.3. 282,99 Jumlah I.A.3. 85,60
Jumlah I.A. 11.270,56 Jumlah I.A. 1.020,20
B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 57,30 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,37
c. Hutan Kering 234,29 2. Areal Yang ditukar 0,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
39
Lanjutan Tabel 11.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)
1 2 3 4 5 6
3. Perubahan Fungsi 0,09
4. Koreksi Data 3,00
Jumlah I.B.a. 3,46
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,19
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 2,16
3. Rehabilitasi Lahan 0,12
4. Pinjam Pakai 0,50
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 2,39
8. Revisi Data 3,93
Jumlah I.B.b. 9,28
Jumlah I.B. 291,59 Jumlah I.B. 12,73
Jumlah I. 11.562,16 Jumlah I. 1.032,93
II. Penambahan (Perubahan) II. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)
A. Berhutan A. Berhutan
1. Hutan Primer 1. Hutan Primer
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 476,57
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 5.683,37
3. Perubahan Fungsi 0,13
4. Koreksi Data 558,17
Jumlah II.A.1.a. 558,30
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 108,30
Jumlah II.A.1.b. 108,30
Jumlah II.A.1. 666,60 Jumlah II.A.1. 6.159,93
2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 446,75
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 4.356,37
3. Perubahan Fungsi 1,12
4. Koreksi Data 164,87
Jumlah II.A.2.a. 165,99
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 24,58
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 2,12
4. Pinjam Pakai 0,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
40
Lanjutan Tabel 11.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)
1 2 3 4 5 6
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 50,79
Jumlah II.A.2.b. 77,49
Jumlah II.A.2. 243,48 Jumlah II.A.2. 4.803,12
3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 244,73
3. Perubahan Fungsi 0,00
4. Koreksi Data 1,76
Jumlah II.A.3.a. 1,76
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 29,40
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 16,17
Jumlah II.A.3.b. 45,57
Jumlah II.A.3. 47,33 Jumlah II.A.3. 244,73
Jumlah II.A. 957,41 Jumlah II.A. 11.207,77
B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 56,20
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 239,78
3. Perubahan Fungsi 0,11
4. Koreksi Data 2,98
Jumlah II.B.a. 3,09
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 3,18
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,79
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 2,51
8. Revisi Data 7,54
Jumlah II.B.b. 14,03
Jumlah II.B. 17,11 Jumlah II.B. 295,97
Jumlah II. 974,52 Jumlah II. 11.503,75
JUMLAH TOTAL AKTIVA (I + II) 12.536,68 JUMLAH TOTAL PASIVA (I + II) 12.536,68
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
41
Tabel 12. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.
No. Jenis Perubahan Penutupan
Lahan
Perubahan (M3 x juta) Selisih (M3 x Juta)
Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6
1. Penunjukan/Pelepasan Kawasan Hutan Primer 0,00 1,81 -1,81
Hutan Sekunder 0,00 1,98 -1,98
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,37 -0,37
Jumlah 0,00 4,16 -4,16
2. Tukar Menukar Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00
3. Fungsi Hutan Hutan Primer 0,13 0,18 -0,05
Hutan Sekunder 1,12 1,34 -0,22
Hutan Tanaman 0,00 0,21 -0,21
Bukan Hutan 0,11 0,09 0,02
Jumlah 1,36 1,82 -0,46
4. Perubahan SK Kawasan Hutan dan Hutan Primer 558,17 599,04 -40,86
Koreksi Kawasan Hutan Hutan Sekunder 164,87 154,07 10,80
Hutan Tanaman 1,76 1,77 -0,02
Bukan Hutan 2,98 3,00 -0,03
Jumlah 727,78 757,89 -30,11
TOTAL PERUBAHAN LUAS KAWASAN
Hutan Primer 558,30 601,02 -42,72
Hutan Sekunder 165,99 157,40 8,59
Hutan Tanaman 1,76 1,98 -0,22
Bukan Hutan 3,09 3,46 -0,37
Jumlah Total Perubahan Luas Kawasan Hutan 729,14 763,86 -34,72
- Perubahan potensi kayu diameter ≥ 20 Cm didasarkan pada perubahan
luas kawasan hutan seperti tercantum pada Tabel 12 berkurang sebesar
34,72 juta M3, terdiri dari :
• Pelepasan kawasan hutan menjadikan potensi berkurang sebesar
4,16 juta M3.
• Tukar menukar menjadikan potensi tidak berubah.
• Perubahan fungsi kawasan hutan menjadikan potensi berkurang
sebesar 0,46 juta M3.
• Revisi kawasan hutan dan koreksi menjadikan potensi berkurang
sebesar 30,11 juta M3.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
42
Tabel 13. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018.
No. Jenis Perubahan Penutupan
Lahan
Perubahan (M3 x juta) Selisih (M3 x Juta)
Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6
1. Kegiatan IUPHHK Alam Hutan Primer 0,00 23,90 -23,90
Hutan Sekunder 24,58 0,00 24,58
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,19 -0,19
Jumlah 24,58 24,09 0,49
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 29,40 41,82 -12,42
Bukan Hutan 3,18 2,16 1,02
Jumlah 32,58 43,99 -11,40
3. Rehabilitasi Lahan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 2,12 0,00 2,12
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,12 -0,12
Jumlah 2,12 0,12 2,00
4. Pinjam Pakai Hutan Primer 0,00 0,41 -0,41
Hutan Sekunder 0,00 3,55 -3,55
Hutan Tanaman 0,00 0,47 -0,47
Bukan Hutan 0,79 0,50 0,29
Jumlah 0,79 4,92 -4,14
5. Perambahan Perladangan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00
6. Penebangan Ilegal Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00
7. Kebakaran Hutan Hutan Primer 0,00 0,13 -0,13
Hutan Sekunder 0,00 1,46 -1,46
Hutan Tanaman 0,00 0,08 -0,08
Bukan Hutan 2,51 2,39 0,13
Jumlah 2,51 4,05 -1,54
8. Revisi Data Penutupan Lahan Hutan Primer 108,30 63,43 44,87
Hutan Sekunder 50,79 83,30 -32,51
Hutan Tanaman 16,17 41,25 -25,07
Bukan Hutan 7,54 3,93 3,62
Jumlah 182,81 191,90 -9,10
TOTAL PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN
Hutan Primer 108,30 87,87 20,43
Hutan Sekunder 77,49 88,32 -10,83
Hutan Tanaman 45,57 83,62 -38,04
Bukan Hutan 14,03 9,28 4,75
Jumlah Total Perubahan Penutupan Lahan 245,39 269,07 -23,69
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
43
- Perubahan Potensi Diameter ≥ 20 cm disebabkan perubahan penutupan
lahan seperti Tabel 13 berkurang sebesar 23,69 juta M3, terdiri dari :
• Kegiatan IUPHHK Hutan Alam menjadikan potensi bertambah
sebesar 0,49 juta M3, dari kegiatan pengayaan dan penebangan
dengan sistem tebang pilih.
• Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman menjadikan potensi berkurang
sebesar 11,40 juta M3, dari kegiatan penanaman dan penebangan
dengan sistem tebang habis.
• Rehabilitasi Lahan menjadikan potensi bertambah sebesar 2,00 juta
M3.
• Pinjam pakai kawasan hutan menjadikan potensi berkurang sebesar
4,14 juta M3.
• Perambahan/perladangan menjadikan potensi berkurang tapi tidak
terlihat untuk satuan juta M3.
• Penebangan ilegal menjadikan potensi berkurang tapi tidak terlihat
untuk satuan juta M3.
• Kebakaran hutan menjadikan potensi berkurang sebesar 1,54 juta
M3, terdiri dari potensi berkurang dari hutan primer sebesar 0,13
juta M3, hutan sekunder sebesar 1,46 juta M3, hutan tanaman
sebesar 0,08 juta M3 dan potensi bertambah dari tidak berhutan
sebesar 0,13 juta M3. Kebakaran hutan mengakibatkan luas areal
tidak berhutan menjadi bertambah sehingga potensi pada areal
tersebut juga bertambah.
• Revisi data (hasil penafsiran citra) menjadikan potensi berkurang
sebesar 9,10 juta M3, terdiri dari hutan primer bertambah sebesar
44,87 juta M3, hutan sekunder berkurang sebesar 32,51 juta M3,
hutan tanaman berkurang sebesar 25,07 juta M3 dan tidak berhutan
bertambah sebesar 3,62 juta M3.
2. Estimasi Nilai Ekonomi Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm
Estimasi nilai ekonomi dalam NSDH Nasional Tahun 2018 didasarkan pada
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.
P.64/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2017 tanggal 19 Desember 2017 tentang
Penetapan Harga Patokan Hasil Hutan untuk Perhitungan Provisi Sumber Daya
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
44
Hutan, Ganti Rugi Tegakan dan Penggantian Nilai Tegakan. Untuk estimasi nilai
potensi kayu di Pulau Jawa pada hutan produksi berdasarkan data potensi dan
nilai standing stock dari Perum Perhutani, seperti pada Tabel 14.
Tabel 14. Estimasi Nilai Rata-Rata Kayu Semua Jenis Tahun 2018.
No. Wilayah Semua Jenis Kayu Diameter ≥ 20 Cm
(Rp./M3)
Semua Jenis Kayu Diameter ≥ 50 Cm
(Rp./M3)
Semua Jenis Kayu Hutan Tanaman
(Rp./M3)
A. Wilayah I
1. Sumatera 370.000 390.000 100.000
2. Kalimantan 480.000 500.000 100.000
3. Sulawesi 370.000 390.000 100.000
4. Maluku 480.000 500.000 100.000
B. Wilayah II
1. Bali 370.000 390.000 100.000
2. Nusa Tenggara Barat 370.000 390.000 100.000
3. Nusa Tenggara Timur 370.000 390.000 100.000
4. Papua 370.000 390.000 100.000
5. Papua Barat 370.000 390.000 100.000
C. Wilayah Jawa
1. P. Jawa (Konservasi dan HL) 200,000 200,000 -
2. Banten (HPT dan HP) 519,000 519,000 519,000
3. Jawa Barat (HPT dan HP) 519,000 519,000 519,000
4. Jawa Tengah (HPT dan HP) 789,000 789,000 789,000
5. Jawa Timur (HP) 675,000 675,000 675,000
Sumber :
- Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.64/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2017 tanggal
19 Desember 2017
- Nilai kayu pada Hutan Produksi di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Banten
diolah dari data standing stock yang bersumber dari Perum Perhutani Tahun 2018.
Estimasi nilai potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 Cm pada NSDH Tahun
2018 untuk saldo awal sebesar Rp. 4.690,96 trilyun tidak sama dengan saldo
akhir NSDH Tahun 2017, karena ada update sumber data potensi. Perubahan
yang terjadi adalah pengurangan sebesar Rp. 15,45 trilyun sehingga saldo akhir
sebesar Rp. 4.675,51 trilyun. Rincian perubahan tersebut adalah sebagai
berikut:
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
45
Tabel 15. Rekapitulasi Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diamater ≥ 20 cm Tahun 2018.
No. Fungsi Hutan
Areal Berhutan Jumlah Areal Berhutan Tidak Berhutan Jumlah Total
Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman
Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A. Persediaan Awal (Saldo Awal)
1. Konservasi 731,80 15,60 222,76 4,75 954,56 20,35 15,82 0,34 970,37 20,69
2. HL 857,62 18,28 430,17 9,17 1.287,78 27,45 19,45 0,41 1.307,23 27,87
3. HPT 545,36 11,63 679,49 14,49 1.224,85 26,11 19,74 0,42 1.244,59 26,53
4. HP 241,09 5,14 525,59 11,20 55,74 1,19 822,42 17,53 43,45 0,93 865,87 18,46
5. HPK 100,87 2,15 179,54 3,83 280,41 5,98 22,50 0,48 302,91 6,46
Jumlah A. 2.476,74 52,80 2.037,54 43,44 55,74 1,19 4.570,02 97,42 120,94 2,58 4.690,96 100,00
B. Perubahan
1. Konservasi -11,66 -0,25 4,55 0,10 -7,11 -0,15 0,04 0,00 -7,06 -0,15
2. HL 11,08 0,24 -7,78 -0,17 3,29 0,07 0,11 0,00 3,41 0,07
3. HPT -3,16 -0,07 -0,85 -0,02 -4,00 -0,09 0,20 0,00 -3,80 -0,08
4. HP -8,13 -0,17 5,67 0,12 -3,98 -0,08 -6,44 -0,14 1,26 0,03 -5,18 -0,11
5. HPK -3,17 -0,07 0,32 0,01 -2,86 -0,06 0,05 0,00 -2,81 -0,06
Jumlah B. -15,04 -0,32 1,90 0,04 -3,98 -0,08 -17,11 -0,36 1,67 0,04 -15,45 -0,33
C. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)
1. Konservasi 720,14 15,40 227,31 4,86 947,45 20,26 15,86 0,34 963,31 20,60
2. HL 868,70 18,58 422,38 9,03 1.291,08 27,61 19,56 0,42 1.310,63 28,03
3. HPT 542,21 11,60 678,64 14,51 1.220,85 26,11 19,93 0,43 1.240,78 26,54
4. HP 232,96 4,98 531,26 11,36 51,76 1,11 815,99 17,45 44,71 0,96 860,70 18,41
5. HPK 97,70 2,09 179,85 3,85 277,55 5,94 22,54 0,48 300,09 6,42
Jumlah C. 2.461,70 52,65 2.039,45 43,62 51,76 1,11 4.552,91 97,38 122,61 2,62 4.675,51 100,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
46
Gambar 5. Estimasi Perubahan Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm Tahun 2018.
a. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, yang terdiri dari :
- Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 970,37 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 7,06 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
963,31 trilyun.
- Hutan Lindung (HL)
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 1.307,23 trilyun, perubahan
(penambahan) sebesar Rp. 3,41 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
1.310,63 trilyun.
- Hutan Produksi Terbatas (HPT)
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 1.244,59 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 3,80 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
1.240,78 trilyun.
- Hutan Produksi tetap (HP)
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 865,87 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 5,18 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
860,70 trilyun.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
47
- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 302,91 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 2,81 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
300,09 trilyun.
b. Berdasarkan Penutupan lahan, terdiri dari :
- Hutan Primer
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 2.476,74 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 15,04 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
2.461,70 trilyun.
- Hutan Sekunder
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 2.037,54 trilyun, perubahan
(penambahan) sebesar Rp. 1,90 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
2.039,45 trilyun.
- Hutan Tanaman
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 55,74 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 3,98 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
51,76 trilyun.
- Tidak Berhutan
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 120,94 trilyun, perubahan
(penambahan) sebesar Rp. 1,67 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
122,61 trilyun.
c. Berdasarkan Jenis Perubahan
Perubahan nilai potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 Cm dapat dilihat
pada neraca Tabel 16.
- Perubahan nilai potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 Cm disebabkan
perubahan luas kawasan hutan berkurang sebesar Rp. 16,16 trilyun,
seperti pada Tabel 17 terdiri dari :
• Pelepasan kawasan hutan menjadikan nilai potensi berkurang
sebesar Rp. 1,61 trilyun.
• Tukar menukar tidak tergambarkan dalam satuan trilyun.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
48
Tabel 16. Neraca Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 20 cm AKTIVA PASIVA
No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)
1 2 3 4 5 6
I. Persediaan Awal (Saldo Awal) I. Pengurangan (Perubahan)
A. Berhutan A. Berhutan
1. Hutan Primer 1. Hutan Primer
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 177,75 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,67
c. Hutan Kering 2.298,99 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,08
4. Koreksi Data 287,50
Jumlah I.A.1.a. 288,25
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 10,75
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,15
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,05
8. Revisi Data 25,83
Jumlah I.A.1.b. 36,77
Jumlah I.A.1. 2.476,74 Jumlah I.A.1. 325,02
2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 191,60 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,79
c. Hutan Kering 1.845,95 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,64
4. Koreksi Data 73,92
Jumlah I.A.2.a. 75,35
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 1,64
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,55
8. Revisi Data 33,00
Jumlah I.A.2.b. 35,19
Jumlah I.A.2. 2.037,55 Jumlah I.A.2. 110,54
3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00
c. Hutan Kering 55,74 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,02
4. Koreksi Data 0,18
Jumlah I.A.3.a. 0,20
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 5,16
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
49
Lanjutan Tabel 16.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)
1 2 3 4 5 6
4. Pinjam Pakai 0,06
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,03
8. Revisi Data 4,66
Jumlah I.A.3.b. 9,92
Jumlah I.A.3. 55,74 Jumlah I.A.3. 10,11
Jumlah I.A. 4.570,03 Jumlah I.A. 445,68
B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 23,86 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,15
c. Hutan Kering 97,08 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,04
4. Koreksi Data 1,44
Jumlah I.B.a. 1,63
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,09
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,85
3. Rehabilitasi Lahan 0,05
4. Pinjam Pakai 0,22
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,98
8. Revisi Data 1,65
Jumlah I.B.b. 3,84
Jumlah I.B. 120,94 Jumlah I.B. 5,47
Jumlah I. 4.690,97 Jumlah I. 451,15
II. Penambahan (Perubahan) II. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)
A. Berhutan A. Berhutan
1. Hutan Primer 1. Hutan Primer
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 177,50
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 2.284,20
3. Perubahan Fungsi 0,06
4. Koreksi Data 267,92
Jumlah II.A.1.a. 267,98
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 42,00
Jumlah II.A.1.b. 42,00
Jumlah II.A.1. 309,98 Jumlah II.A.1. 2.461,70
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
50
Lanjutan Tabel 16.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)
1 2 3 4 5 6
2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 190,68
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 1.848,77
3. Perubahan Fungsi 0,54
4. Koreksi Data 79,10
Jumlah II.A.2.a. 79,63
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 10,98
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,75
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 21,08
Jumlah II.A.2.b. 32,81
Jumlah II.A.2. 112,45 Jumlah II.A.2. 2.039,45
3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 51,76
3. Perubahan Fungsi 0,00
4. Koreksi Data 0,18
Jumlah II.A.3.a. 0,18
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 4,26
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 1,70
Jumlah II.A.3.b. 5,96
Jumlah II.A.3. 6,14 Jumlah II.A.3. 51,76
Jumlah II.A. 428,56 Jumlah II.A. 4.552,91
B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 23,38
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 99,24
3. Perubahan Fungsi 0,05
4. Koreksi Data 1,43
Jumlah II.B.a. 1,48
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 1,23
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
51
Lanjutan Tabel 16.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)
1 2 3 4 5 6
4. Pinjam Pakai 0,36
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 1,03
8. Revisi Data 3,04
Jumlah II.B.b. 5,66
Jumlah II.B. 7,13 Jumlah II.B. 122,61
Jumlah II. 435,70 Jumlah II. 4.675,52
JUMLAH TOTAL AKTIVA (I + II) 5.126,67 JUMLAH TOTAL PASIVA (I + II) 5.126,67
• Perubahan fungsi kawasan menjadikan nilai potensi berkurang
sebesar Rp. 0,14 trilyun.
• Revisi SK kawasan hutan dan koreksi menjadikan nilai potensi
berkurang sebesar Rp. 14,14 trilyun, yang terdiri dari hutan primer
berkurang sebesar Rp. 19,58 trilyun, hutan sekunder bertambah
sebesar Rp. 5,18 trilyun dan bukan hutan berkurang sebesar Rp.
0,01 trilyun.
- Perubahan nilai kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm disebabkan
perubahan penutupan lahan bertambah sebesar Rp. 0,71 trilyun seperti
pada Tabel 18, terdiri dari :
• Kegiatan IUPHHK Hutan Alam menjadikan nilai potensi bertambah
sebesar Rp. 0,15 trilyun.
• Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman menjadikan nilai potensi
berkurang sebesar Rp. 0,52 trilyun.
• Rehabilitasi Lahan menjadikan nilai potensi bertambah sebesar Rp.
0,71 trilyun.
• Pinjam pakai kawasan hutan menjadikan nilai potensi berkurang
sebesar Rp. 1,72 trilyun.
• Perambahan / perladangan menjadikan nilai potensi tidak berubah
karena kondisi hutan sama.
• Perubahan nilai potensi karena penebangan ilegal tidak
tergambarkan pada satuan trilyun.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
52
• Kebakaran hutan menjadikan nilai potensi berkurang Rp.0,58
trilyun, terdiri dari hutan primer sebesar Rp.0,05 trilyun, hutan
sekunder sebesar 0,55 trilyun, hutan tanaman sebesar Rp.0,03
trilyun dan tidak berhutan bertambah sebesar Rp.0,05 trilyun.
• Revisi data penutupan lahan menjadikan nilai potensi bertambah
Rp.2,68 trilyun, terdiri dari hutan primer sebesar Rp.16,17 trilyun,
hutan sekunder berkurang sebesar 11,91 trilyun, hutan tanaman
berkurang sebesar Rp.2,96 trilyun dan tidak berhutan bertambah
sebesar Rp.1,39 trilyun.
• Perubahan penutupan lahan menjadikan nilai potensi bertambah
sebesar Rp.0,71 trilyun, terdiri dari hutan primer bertambah
sebesar Rp.5,23 trilyun, hutan sekunder berkurang sebesar Rp.2,38
trilyun, hutan tanaman berkurang Rp. 3,95 trilyun dan tidak
berhutan bertambah Rp. 1,82 trilyun.
Tabel 17. Perubahan Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.
No. Jenis Perubahan Penutupan
Lahan
Perubahan Rp. (x Trilyun) Selisih Rp. (x Trilyun) Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6
1. Penunjukan/Pelepasan Kawasan Hutan Primer 0,00 0,67 -0,67
Hutan Sekunder 0,00 0,79 -0,79
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,15 -0,15
Jumlah 0,00 1,61 -1,61
2. Tukar Menukar Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00
3. Fungsi Hutan Hutan Primer 0,06 0,08 -0,03
Hutan Sekunder 0,54 0,64 -0,11
Hutan Tanaman 0,00 0,02 -0,02
Bukan Hutan 0,05 0,04 0,01
Jumlah 0,65 0,79 -0,14
4. Perubahan SK Kawasan Hutan dan Hutan Primer 267,92 287,50 -19,58
Re-Strukturisasi Batas Kawasan Hutan Hutan Sekunder 79,10 73,92 5,18
Hutan Tanaman 0,18 0,18 0,00
Bukan Hutan 1,43 1,44 -0,01
Jumlah 348,62 363,03 -14,41
TOTAL PERUBAHAN LUAS KAWASAN
Hutan Primer 267,98 288,25 -20,27
Hutan Sekunder 79,63 75,35 4,28
Hutan Tanaman 0,18 0,20 -0,02
Bukan Hutan 1,48 1,63 -0,15
Jumlah Total Perubahan Luas Kawasan Hutan 349,27 365,43 -16,16
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
53
Tabel 18. Perubahan Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 20 cm disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018.
No. Jenis Perubahan Penutupan Lahan Perubahan Rp. (x Trilyun) Selisih Rp.
(x Trilyun) Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6
1. Kegiatan IUPHHK Alam Hutan Primer 0,00 10,75 -10,75
Hutan Sekunder 10,98 0,00 10,98
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,09 -0,09
Jumlah 10,98 10,83 0,15
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 4,26 5,16 -0,90
Bukan Hutan 1,23 0,85 0,38
Jumlah 5,49 6,02 -0,52
3. Rehabilitasi Lahan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,75 0,00 0,75
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,05 -0,05
Jumlah 0,75 0,05 0,71
4. Pinjam Pakai Hutan Primer 0,00 0,15 -0,15
Hutan Sekunder 0,00 1,64 -1,64
Hutan Tanaman 0,00 0,06 -0,06
Bukan Hutan 0,36 0,22 0,13
Jumlah 0,36 2,07 -1,72
5. Perambahan Perladangan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00
6. Penebangan Ilegal Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00
7. Kebakaran Hutan Hutan Primer 0,00 0,05 -0,05
Hutan Sekunder 0,00 0,55 -0,55
Hutan Tanaman 0,00 0,03 -0,03
Bukan Hutan 1,03 0,98 0,05
Jumlah 1,03 1,61 -0,58
8. Revisi Data Penutupan Lahan Hutan Primer 42,00 25,83 16,17
Hutan Sekunder 21,08 33,00 -11,91
Hutan Tanaman 1,70 4,66 -2,96
Bukan Hutan 3,04 1,65 1,39
Jumlah 67,82 65,14 2,68
TOTAL PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN
Hutan Primer 42,00 36,77 5,23
Hutan Sekunder 32,81 35,19 -2,38
Hutan Tanaman 5,96 9,92 -3,95
Bukan Hutan 5,66 3,84 1,82
Jumlah Total Perubahan Penutupan Lahan 86,43 85,72 0,71
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
54
Rincian untuk potensi dan estimasi nilai kayu semua jenis ≥ 20 cm dapat di lihat
dalam Buku II Lampiran Neraca Sumber Daya Hutan Tahun 2018, untuk seluruh
Kawasan Hutan di Tabel 12.2.a s/d c, Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB) di
Tabel 13.2.a s/d c, Kawasan Hutan Lindung (HL) di Tabel 14.2.a s/d c, Kawasan
Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Tabel 15.2.a s/d c, Kawasan Hutan Produksi
tetap (HP) di Tabel 16.2.a s/d c dan Kawasan Hutan Produksi yang dapat
dikonversi (HPK) di Tabel 17.2.a s/d c.
C. Potensi dan Estimasi Nilai Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm
1. Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm
Potensi Kayu Semua Jenis dalam NSDH Nasional Tahun 2018 berdasarkan potensi
rata-rata (diameter ≥ 50 cm) dari Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Tahun 2018. Data potensi yang tidak tersedia, dilengkapi dari hasil pengolahan
data yang diterbitkan tahun 2015 oleh Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan
Sumber Daya Hutan dan data potensi sebelumnya. Potensi untuk Kawasan Hutan
Produksi (HP dan HPT) di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa
Timur berdasarkan data dari Perum Perhutani (diameter ≥ 20 cm). Potensi rata-
rata kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm dapat dilihat pada Tabel 19.
Berdasarkan potensi rata-rata kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm dalam Tabel
19, diperoleh potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm secara nasional (tidak
termasuk hutan mangrove) seperti tercantum pada Tabel 20 dan gambar 6.
Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm tahun 2018 untuk saldo awal tidak
sama dengan saldo akhir tahun 2017, dikarenakan ada update data potensi.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
55
Tabel 19. Potensi Rata-Rata Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm.
No. Provinsi
Penutupan Lahan (M3/Ha)
Hutan Mangrove Hutan Lahan
Basah Hutan Lahan
Kering Hutan Tanaman
Bukan Hutan
Primer Sekunder Primer Sekunder Primer Sekunder
1. Aceh - - 60,07 28,19 110,46 159,26 113,27 -
2. Sumatera Utara - - 60,07 28,19 124,01 101,37 113,27 -
3. Sumatera Barat - - 60,07 5,72 81,98 86,25 113,27 -
4. Riau - - 29,17 50,57 55,03 88,26 113,27 -
5. Kepulauan Riau - - 60,07 28,19 107,61 35,94 113,27 -
6. Jambi - - 60,07 28,19 135,30 70,48 113,27 -
7. Bengkulu - - 60,07 28,19 122,13 59,49 113,27 -
8. Sumatera Selatan - - 60,07 17,05 96,14 59,75 113,27 -
9. Kepulauan Bangka Belitung - - 60,07 14,74 107,61 9,18 113,27 -
10. Lampung - - 60,07 50,60 172,83 77,92 113,27 -
11. Banten
- HL dan Konservasi - - 57,29 25,40 76,75 100,45 - -
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 - - Hutan Produksi tetap (HP) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 -
12. DKI Jakarta - - - - - - - - - HL dan Konservasi - - 57,29 25,40 76,75 81,68 - - - Hutan Produksi tetap (HP) - - - - - - - -
13. Jawa Barat
- HL dan Konservasi - - 57,29 25,40 76,75 52,15 - -
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 - - Hutan Produksi tetap (HP) - - 37,25 37,25 37,25 37,25 37,25 -
14. Jawa Tengah
- HL dan Konservasi - - 57,29 25,40 32,10 26,04 - -
- Hutan Produksi Terbatas (HPT) - - 55,62 55,62 55,62 55,62 55,62 - - Hutan Produksi tetap (HP) - - 55,62 55,62 55,62 55,62 55,62 -
15. DI Yogyakarta - - - - - - - - - HL dan Konservasi - - 57,29 25,40 76,75 81,68 - - - Hutan Produksi tetap (HP) - - - - - - - -
16. Jawa Timur
- HL dan Konservasi - - 57,29 25,40 76,75 85,45 - -
- Hutan Produksi tetap (HP) - - 51,35 51,35 51,35 51,35 51,35 -
17. Bali - - 57,29 25,40 96,71 30,55 113,27 -
18. Nusa Tenggara Barat - - 57,29 25,40 80,50 34,91 113,27 -
19. Nusa Tenggara Timur - - 57,29 25,40 77,18 39,66 113,27 -
20. Kalimantan Barat - - 94,29 43,40 117,08 107,22 113,27 -
21. Kalimantan Tengah - - 94,29 12,74 74,75 97,11 113,27 -
22. Kalimantan Selatan - - 94,29 24,54 84,39 79,55 113,27 -
23. Kalimantan Timur - - 94,29 24,54 103,75 59,92 113,27 -
24. Kalimantan Utara - - 94,29 24,54 98,03 72,51 113,27 -
25. Sulawesi Utara - - 57,29 25,40 175,47 135,97 113,27 -
26. Gorontalo - - 57,29 25,40 139,00 123,17 113,27 -
27. Sulawesi Tengah - - 57,29 25,40 51,85 50,75 113,27 -
28. Sulawesi Tenggara - - 57,29 25,40 17,53 10,12 113,27 -
29. Sulawesi Barat - - 57,29 25,40 86,42 122,33 113,27 -
30. Sulawesi Selatan - - 57,29 25,40 28,70 36,59 113,27 -
31. Maluku - - 57,29 74,16 83,72 84,15 113,27 -
32. Maluku Utara - - 57,29 25,40 67,53 88,57 113,27 -
33. Papua Barat - - 51,58 5,51 64,32 81,17 113,27 -
34. Papua - - 52,09 28,12 77,76 66,73 113,27 -
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
56
Keterangan : 1. Data Potensi Tegakan Hutan di Indonesia, Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018 (dicetak tebal)
2. Potensi Hutan berdasarkan hasil perhitungan potensi sumber daya hutan yang diterbitkan pada tahun 2015 untuk data potensi yamg tidak tersedia pada No. 1.
3. Potensi Hutan Rawa pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Maluku berdasarkan rata-rata nasional potensi sumber daya hutan,
yang diterbitkan pada tahun 2015 (karena data potensi hutan rawa di Bali, NTB dan NTT tidak tersedia).
4. Potensi Hutan Tanaman berdasarkan estimasi rata-rata potensi hutan tanaman, yang bersumber dari Statistik KLHK Tahun 2018
5. Potensi Hutan Mangrove tidak disajikan karena data tidak tersedia.
6. Potensi kayu pada Non Hutan dihitung berdasarkan rata-rata potensi pertanian Savana dan Semak/Belukar dari Statistik Kawasan Hutan Tahun 2013.
7. Potensi Pulau Jawa berdasarkan rata-rata data standing stock Hutan Produksi (HPT dan HP) di luar Provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta
dari Perum Perhutani Tahun 2018 (dicetak tebal dan miring)
8. Potensi di Pulau Jawa untuk Kawasan Hutan Konservasi dan Hutan Lindung berdasarkan hasil perhitungan potensi sumber daya hutan Tahun 2015.
9. Potensi untuk Kawasan Hutan Hutan Produksi di Provinsi DI Yogyakarta dan DKI Jakarta belum ada.
Potensi kayu semua jenis diamater ≥ 50 cm untuk saldo awal sebesar 6.422,95
juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar 52,52 juta M3 dan saldo akhir sebesar
6.370,44 juta M3, yang terdiri dari :
a. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, terdiri dari :
- Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)
Saldo awal sebesar 1.348,27 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar
7,37 juta M3 dan saldo akhir sebesar 1.340,89 juta M3.
- Hutan Lindung (HL)
Saldo awal sebesar 1.803,93 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar
1,07 juta M3 dan saldo akhir sebesar 1.802,86 juta M3.
- Hutan Produksi Terbatas (HPT)
Saldo awal sebesar 1.611,09 juta M3, perubahan (pengurangan) sebesar
1,11 M3 dan saldo akhir sebesar 1.609,98 juta M3.
- Hutan Produksi tetap (HP)
Saldo awal sebesar 1.281.72 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar
39,49 juta M3 dan saldo akhir sebesar 1.242,23 juta M3.
- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
Saldo awal sebesar 377,95 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar
3,48 juta M3 dan saldo akhir sebesar 374,47 juta M3.
b. Berdasarkan Penutupan lahan, terdiri dari :
- Hutan Primer
Saldo awal sebesar 3.510,60 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar
35,18 juta M3 dan saldo akhir sebesar 3.475,42 juta M3.
- Hutan Sekunder
Saldo awal sebesar 2.629,36 juta M3 , perubahan (penambahan) sebesar
20,93 juta M3 dan saldo akhir sebesar 2.650,29 juta M3.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
57
Tabel 20. Rekapitulasi Potensi Kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm Tahun 2018
No. Fungsi Hutan
Areal Berhutan Jumlah Areal Berhutan Tidak Berhutan Jumlah Total
Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman
M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) % M3 (x juta) %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A. Persediaan Awal (Saldo Awal)
1. Konservasi 1.054,29 16,41 293,98 4,58 1.348,27 20,99 0,00 0,00 1.348,27 20,99
2. HL 1.211,19 18,86 592,74 9,23 1.803,93 28,09 0,00 0,00 1.803,93 28,09
3. HPT 748,38 11,65 862,71 13,43 1.611,09 25,08 0,00 0,00 1.611,09 25,08
4. HP 351,43 5,47 647,31 10,08 282,99 4,41 1.281,72 19,96 0,00 0,00 1.281,72 19,96
5. HPK 145,32 2,26 232,63 3,62 377,95 5,88 0,00 0,00 377,95 5,88
Jumlah A. 3.510,60 54,66 2.629,36 40,94 282,99 4,41 6.422,95 100,00 0,00 0,00 6.422,95 100,00
B. Perubahan
1. Konservasi -13,71 -0,21 6,33 0,10 -7,37 -0,11 0,00 0,00 -7,37 -0,11
2. HL 3,27 0,05 -4,34 -0,07 -1,07 -0,02 0,00 0,00 -1,07 -0,02
3. HPT -6,81 -0,11 5,71 0,09 -1,11 -0,02 0,00 0,00 -1,11 -0,02
4. HP -13,31 -0,21 12,08 0,19 -38,27 -0,60 -39,49 -0,61 0,00 0,00 -39,49 -0,61
5. HPK -4,63 -0,07 1,15 0,02 -3,48 -0,05 0,00 0,00 -3,48 -0,05
Jumlah B. -35,18 -0,55 20,93 0,33 -38,27 -0,60 -52,52 -0,82 0,00 0,00 -52,52 -0,82
C. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)
1. Konservasi 1.040,58 16,33 300,31 4,71 1.340,89 21,05 0,00 0,00 1.340,89 21,05
2. HL 1.214,47 19,06 588,40 9,24 1.802,86 28,30 0,00 0,00 1.802,86 28,30
3. HPT 741,56 11,64 868,42 13,63 1.609,98 25,27 0,00 0,00 1.609,98 25,27
4. HP 338,12 5,31 659,39 10,35 244,73 3,84 1.242,23 19,50 0,00 0,00 1.242,23 19,50
5. HPK 140,69 2,21 233,78 3,67 374,47 5,88 0,00 0,00 374,47 5,88
Jumlah C. 3.475,42 54,56 2.650,29 41,60 244,73 3,84 6.370,44 100,00 0,00 0,00 6.370,44 100,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
58
Gambar 6. Perubahan Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm Tahun 2018.
- Hutan Tanaman
Saldo awal sebesar 282,99 juta M3 , perubahan (pengurangan) sebesar
38,27 juta M3 dan saldo akhir sebesar 244,73 juta M3 .
- Tidak Berhutan
Untuk potensi tidak berhutan dengan diameter ≥ 50 cm tidak ada.
c. Berdasarkan Jenis Perubahan
Perubahan berdasarkan penutupan lahan dapat dilihat pada neraca Tabel
21.
- Perubahan potensi kayu diameter ≥ 50 cm disebabkan perubahan luas
kawasan berkurang sebesar 7,63 juta M3 seperti pada Tabel 22, terdiri
dari :
• Pelepasan kawasan hutan menjadikan potensi berkurang sebesar
1,92 juta M3.
• Perubahan potensi karena Tukar Menukar tidak tergambarkan
dalam satuan juta M3.
• Perubahan fungsi kawasan hutan menjadikan potensi berkurang
0,37 juta M3, dikarenakan adanya perubahan dari kawasan hutan.
• Revisi kawasan hutan dan koreksi kawasan hutan menjadikan
potensi berkurang sebesar 5,35 juta M3, terdiri dari hutan primer
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
59
berkurang sebesar 21,28 juta M3, hutan sekunder bertambah
sebesar 15,95 juta M3 dan hutan tanaman berkurang sebesar 0,02
juta M3.
- Perubahan potensi kayu diameter ≥ 50 cm disebabkan perubahan
penutupan lahan berkurang sebesar 44,88 juta M3 seperti Tabel 23,
terdiri dari :
• Kegiatan IUPHHK Hutan Alam menjadikan potensi bertambah
sebesar 2,01 juta M3.
• Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman menjadikan potensi berkurang
sebesar 12,42 juta M3.
• Rehabilitasi Lahan menjadikan potensi bertambah sebesar 1,20
juta M3.
• Pinjam pakai kawasan hutan menjadikan potensi berkurang
sebesar 2,66 juta M3.
• Perambahan perladangan tidak menjadikan potensi berubah.
• Perubahan potensi pada Penebangan illegal tidak tergambarkan
dalam satuan juta M3.
• Kebakaran hutan menjadikan potensi berkurang sebesar 0,88 juta
M3, terdiri dari hutan primer sebesar 0,07 juta M3, hutan sekunder
sebesar 0,73 juta M3 dan hutan tanaman sebesar 0,08 juta M3.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
60
Tabel 21. Neraca Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm Tahun 2018. AKTIVA PASIVA
No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)
1 2 3 4 5 6
I. Persediaan Awal (Saldo Awal) I. Pengurangan (Perubahan)
A. Berhutan A. Berhutan
1. Hutan Primer 1. Hutan Primer
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 261,79 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,94
c. Hutan Kering 3.248,81 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,11
4. Koreksi Data 382,44
Jumlah I.A.1.a. 383,48
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 11,85
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,24
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,07
8. Revisi Data 36,02
Jumlah I.A.1.b. 48,17
Jumlah I.A.1. 3.510,60 Jumlah I.A.1. 431,66
2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 144,72 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,98
c. Hutan Kering 2.484,65 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,72
4. Koreksi Data 78,32
Jumlah I.A.2.a. 80,02
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 1,96
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,73
8. Revisi Data 35,41
Jumlah I.A.2.b. 38,10
Jumlah I.A.2. 2.629,37 Jumlah I.A.2. 118,11
3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00
c. Hutan Kering 282,99 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,21
4. Koreksi Data 1,77
Jumlah I.A.3.a. 1,98
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
61
Lanjutan Tabel 21.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)
1 2 3 4 5 6
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 41,82
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,47
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,08
8. Revisi Data 41,25
Jumlah I.A.3.b. 83,62
Jumlah I.A.3. 282,99 Jumlah I.A.3. 85,60
Jumlah I.A. 6.422,96 Jumlah I.A. 635,37
B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00
c. Hutan Kering 0,00 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,00
4. Koreksi Data 0,00
Jumlah I.B.a. 0,00
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 0,00
Jumlah I.B.b. 0,00
Jumlah I.B. 0,00 Jumlah I.B. 0,00
Jumlah I. 6.422,96 Jumlah I. 635,37
II. Penambahan (Perubahan) II. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)
A. Berhutan A. Berhutan
1. Hutan Primer 1. Hutan Primer
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 261,57
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 3.213,85
3. Perubahan Fungsi 0,07
4. Koreksi Data 361,16
Jumlah II.A.1.a. 361,23
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
62
Lanjutan Tabel 21.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)
1 2 3 4 5 6
8. Revisi Data 35,24
Jumlah II.A.1.b. 35,24
Jumlah II.A.1. 396,47 Jumlah II.A.1. 3.475,42
2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 144,22
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 2.506,08
3. Perubahan Fungsi 0,59
4. Koreksi Data 94,27
Jumlah II.A.2.a. 94,86
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 13,87
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 1,20
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 29,12
Jumlah II.A.2.b. 44,19
Jumlah II.A.2. 139,05 Jumlah II.A.2. 2.650,30
3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 244,73
3. Perubahan Fungsi 0,00
4. Koreksi Data 1,76
Jumlah II.A.3.a. 1,76
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 29,40
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 16,17
Jumlah II.A.3.b. 45,57
Jumlah II.A.3. 47,33 Jumlah II.A.3. 244,73
Jumlah II.A. 582,85 Jumlah II.A. 6.370,44
B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,00
4. Koreksi Data 0,00
Jumlah II.B.a. 0,00
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
63
Lanjutan Tabel 21.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian M3 (x Juta) No. Uraian M3 (x Juta)
1 2 3 4 5 6
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 0,00
Jumlah II.B.b. 0,00
Jumlah II.B. 0,00 Jumlah II.B. 0,00
Jumlah II. 582,85 Jumlah II. 6.370,44
JUMLAH TOTAL AKTIVA (I + II) 7.005,81 JUMLAH TOTAL PASIVA (I +
II) 7.005,81
Tabel 22. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.
No. Jenis Perubahan Penutupan
Lahan
Perubahan (M3 x juta) Selisih (M3 x Juta) Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6
1. Penunjukan/Pelepasan Kawasan Hutan Primer 0,00 0,94 -0,94
Hutan Sekunder 0,00 0,98 -0,98
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 1,92 -1,92
2. Tukar Menukar Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00
3. Fungsi Hutan Hutan Primer 0,07 0,11 -0,04
Hutan Sekunder 0,59 0,72 -0,13
Hutan Tanaman 0,00 0,21 -0,21
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,67 1,04 -0,37
4. Perubahan SK Kawasan Hutan dan Hutan Primer 361,16 382,44 -21,28
Koreksi Kawasan Hutan Hutan Sekunder 94,27 78,32 15,95
Hutan Tanaman 1,76 1,77 -0,02
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 457,18 462,53 -5,35
TOTAL PERUBAHAN LUAS KAWASAN
Hutan Primer 361,23 383,48 -22,25
Hutan Sekunder 94,86 80,02 14,84
Hutan Tanaman 1,76 1,98 -0,22
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah Total Perubahan Luas Kawasan Hutan 457,85 465,48 -7,63
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
64
Tabel 23. Perubahan Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018.
No. Jenis Perubahan Penutupan
Lahan
Perubahan (M3 x juta) Selisih (M3 x Juta) Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6
1. Kegiatan IUPHHK Alam Hutan Primer 0,00 11,85 -11,85
Hutan Sekunder 13,87 0,00 13,87
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 13,87 11,85 2,01
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 29,40 41,82 -12,42
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 29,40 41,82 -12,42
3. Rehabilitasi Lahan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 1,20 0,00 1,20
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 1,20 0,00 1,20
4. Pinjam Pakai Hutan Primer 0,00 0,24 -0,24
Hutan Sekunder 0,00 1,96 -1,96
Hutan Tanaman 0,00 0,47 -0,47
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 2,66 -2,66
5. Perambahan Perladangan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00
6. Penebangan Ilegal Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00
7. Kebakaran Hutan Hutan Primer 0,00 0,07 -0,07
Hutan Sekunder 0,00 0,73 -0,73
Hutan Tanaman 0,00 0,08 -0,08
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,88 -0,88
8. Revisi Data Penutupan Lahan Hutan Primer 35,24 36,02 -0,77
Hutan Sekunder 29,12 35,41 -6,28
Hutan Tanaman 16,17 41,25 -25,07
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 80,54 112,67 -32,13
TOTAL PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN
Hutan Primer 35,24 48,17 -12,93
Hutan Sekunder 44,19 38,10 6,09
Hutan Tanaman 45,57 83,62 -38,04
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah Total Perubahan Penutupan Lahan 125,00 169,89 -44,88
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
65
2. Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm
Nilai Ekonomi Rata-Rata Kayu Semua Jenis dalam NSDH Nasional Tahun 2018
didasarkan pada Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.
P.64/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2017 tanggal 19 Desember 2017, seperti pada
Tabel 14 di atas (Estimasi Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm).
Seperti pada Tabel 24 dan gambar 7, estimasi nilai ekonomi potensi kayu semua
jenis diameter ≥ 50 Cm dalam NSDH Tahun 2018 untuk saldo awal sebesar Rp.
2.702,82 trilyun, perubahan (pengurangan) sebesar Rp. 10,32 trilyun dan saldo
akhir sebesar Rp. 2.692,50 trilyun, yang terdiri dari :
a. Berdasarkan fungsi kawasan hutan, yang terdiri dari :
- Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 558,93 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 3,39 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
555,54 trilyun.
- Hutan Lindung (HL)
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 765,08 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 0,88 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
764,20 trilyun.
- Hutan Produksi Terbatas (HPT)
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 729,52 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 0,38 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
729,14 trilyun.
- Hutan Produksi tetap (HP)
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 488,87 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 4,24 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
484,63 trilyun.
- Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK)
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 160,42 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 1,43 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
158,99 trilyun.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
66
Gambar 7. Estimasi Perubahan Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥ 50 cm Tahun 2018.
b. Berdasarkan Penutupan lahan, terdiri dari :
- Hutan Primer
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 1.481,25 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 17,31 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
1.463,94 trilyun.
- Hutan Sekunder
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 1.165,83 trilyun, perubahan
(penambahan) sebesar Rp. 10,96 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
1.176,79 trilyun.
- Hutan Tanaman
Saldo awal diperkirakan sebesar Rp. 55,74 trilyun, perubahan
(pengurangan) sebesar Rp. 3,98 trilyun dan saldo akhir sebesar Rp.
51,76 trilyun.
- Tidak Berhutan
Pada kondisi tidak berhutan tidak ada potensinya.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
67
Tabel 24. Rekapitulasi Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diamater ≥ 50 cm Tahun 2018
No. Fungsi Hutan
Areal Berhutan Jumlah Areal Berhutan Tidak Berhutan Jumlah Total
Hutan Primer Hutan Sekunder Hutan Tanaman
Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) % Rp. (x Trilyun) %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
A. Persediaan Awal (Saldo Awal)
1. Konservasi 441,26 16,33 117,67 4,35 558,93 20,68 0,00 0,00 558,93 20,68
2. HL 514,58 19,04 250,50 9,27 765,08 28,31 0,00 0,00 765,08 28,31
3. HPT 325,01 12,02 404,51 14,97 729,52 26,99 0,00 0,00 729,52 26,99
4. HP 142,49 5,27 290,64 10,75 55,74 2,06 488,87 18,09 0,00 0,00 488,87 18,09
5. HPK 57,91 2,14 102,51 3,79 160,42 5,94 0,00 0,00 160,42 5,94
Jumlah A. 1.481,25 54,80 1.165,83 43,13 55,74 2,06 2.702,82 100,00 0,00 0,00 2.702,82 100,00
B. Perubahan
1. Konservasi -6,56 -0,24 3,17 0,12 -3,39 -0,13 0,00 0,00 -3,39 -0,13
2. HL 0,31 0,01 -1,19 -0,04 -0,88 -0,03 0,00 0,00 -0,88 -0,03
3. HPT -3,71 -0,14 3,32 0,12 -0,38 -0,01 0,00 0,00 -0,38 -0,01
4. HP -5,43 -0,20 5,17 0,19 -3,98 -0,15 -4,24 -0,16 0,00 0,00 -4,24 -0,16
5. HPK -1,92 -0,07 0,49 0,02 -1,43 -0,05 0,00 0,00 -1,43 -0,05
Jumlah B. -17,31 -0,64 10,96 0,41 -3,98 -0,15 -10,32 -0,38 0,00 0,00 -10,32 -0,38
C. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)
1. Konservasi 434,71 16,15 120,84 4,49 555,54 20,63 0,00 0,00 555,54 20,63
2. HL 514,89 19,12 249,31 9,26 764,20 28,38 0,00 0,00 764,20 28,38
3. HPT 321,30 11,93 407,84 15,15 729,14 27,08 0,00 0,00 729,14 27,08
4. HP 137,07 5,09 295,81 10,99 51,76 1,92 484,63 18,00 0,00 0,00 484,63 18,00
5. HPK 55,98 2,08 103,00 3,83 158,99 5,90 0,00 0,00 158,99 5,90
Jumlah C. 1.463,94 54,37 1.176,79 43,71 51,76 1,92 2.692,50 100,00 0,00 0,00 2.692,50 100,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
68
c. Berdasarkan Jenis Perubahan
Perubahan nilai kayu semua jenis diameter ≥ 50 Cm dapat dilihat pada
neraca Tabel 25.
- Perubahan nilai potensi disebabkan perubahan luas kawasan berkurang
sebesar Rp. 3,51 trilyun hutan seperti pada Tabel 26, terdiri dari :
• Pelepasan kawasan hutan menjadikan nilai potensi berkurang
sebesar Rp. 0,78 trilyun.
• Tukar menukar menjadikan nilai potensi tidak tergambarkan dalam
satuan trilyun.
• Perubahan fungsi kawasan hutan menjadikan nilai potensi
berkurang sebesar Rp. 0,10 trilyun, dikarenakan ada perubahan
fungsi pada kawasan hutan yang berbeda.
• Revisi SK kawasan hutan dan koreksi kawasan hutan menjadikan
nilai potensi berkurang sebesar Rp. 2,64 trilyun, terdiri dari hutan
primer berkurang sebesar Rp. 10,62 trilyun, hutan sekunder
bertambah sebesar Rp. 7,98 trilyun dan hutan tanaman tidak
tergambarkan dalam satuan trilyun.
- Perubahan nilai potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm disebabkan
perubahan penutupan lahan berkurang sebesar Rp. 6,81 trilyun seperti
pada Tabel 27, terdiri dari :
• Kegiatan IUPHHK Hutan Alam menjadikan nilai potensi bertambah
sebesar Rp. 0,92 trilyun.
• Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman berkurang sebesar Rp. 0,90
trilyun.
• Rehabilitasi Lahan menjadikan nilai potensi bertambah sebesar Rp.
0,44 trilyun.
• Pinjam pakai kawasan hutan menjadikan nilai potensi berkurang
sebesar Rp. 1,10 trilyun.
• Perambahan/perladangan belum menunjukan perubahan pada
satuan trilyun.
• Penebangan ilegal belum menunjukan perubahan pada satuan
trilyun.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
69
• Kebakaran hutan menjadikan nilai potensi berkurang sebesar Rp.
0,33 trilyun, terdiri dari hutan primer berkurang sebesar Rp. 0,03
trilyun, hutan sekunder berkurang sebesar Rp. 0,27 trilyun dan
hutan tanaman berkurang sebesar Rp. 0,03 trilyun.
Rincian untuk potensi dan nilai kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm dapat di
lihat dalam Buku II Lampiran Neraca Sumber Daya Hutan Tahun 2018, untuk
Seluruh Kawasan Hutan di Tabel 12.3.a s/d c, Kawasan Konservasi
(KSA+KPA+TB) di Tabel 13.3.a s/d c, Kawasan Hutan Lindung (HL) di Tabel
14.3.a s/d c, Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) di Tabel 15.3.a s/d c,
Kawasan Hutan Produksi tetap (HP) di Tabel 16.3.a s/d c dan Kawasan Hutan
Produksi yang dapat dikonversi (HPK) di Tabel 17.3.a s/d c.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
70
Tabel 25. Neraca Estimasi Nilai Potensi Kayu Semua Jenis Diameter ≥50 cm Tahun 2018
AKTIVA PASIVA
No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)
1 2 3 4 5 6
I. Persediaan Awal (Saldo Awal) I. Pengurangan (Perubahan)
A. Berhutan A. Berhutan
1. Hutan Primer 1. Hutan Primer
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 102,70 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,37
c. Hutan Kering 1.378,55 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,05
4. Koreksi Data 191,20
Jumlah I.A.1.a. 191,61
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 5,57
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,09
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,03
8. Revisi Data 15,37
Jumlah I.A.1.b. 21,06
Jumlah I.A.1. 1.481,25 Jumlah I.A.1. 212,67
2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 62,76 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,41
c. Hutan Kering 1.103,07 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,36
4. Koreksi Data 39,14
Jumlah I.A.2.a. 39,91
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,95
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,27
8. Revisi Data 14,99
Jumlah I.A.2.b. 16,21
Jumlah I.A.2. 1.165,84 Jumlah I.A.2. 56,12
3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00
c. Hutan Kering 55,74 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,02
4. Koreksi Data 0,18
Jumlah I.A.3.a. 0,20
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
71
Lanjutan Tabel 25.
AKTIVA PASIVA
No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)
1 2 3 4 5 6
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 5,16
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,06
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,03
8. Revisi Data 4,66
Jumlah I.A.3.b. 9,92
Jumlah I.A.3. 55,74 Jumlah I.A.3. 10,12
Jumlah I.A. 2.702,82 Jumlah I.A. 278,91
B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan
a. Hutan Mangrove 0,00 a. Kawasan Hutan
b. Hutan Rawa 0,00 1. Pelepasan Kawasan Hutan 0,00
c. Hutan Kering 0,00 2. Areal Yang ditukar 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,00
4. Koreksi Data 0,00
Jumlah I.B.a. 0,00
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 0,00
Jumlah I.B.b. 0,00
Jumlah I.B. 0,00 Jumlah I.B. 0,00
Jumlah I. 2.702,82 Jumlah I. 278,91
II. Penambahan (Perubahan) II. Persediaan Akhir (Saldo Akhir)
A. Berhutan A. Berhutan
1. Hutan Primer 1. Hutan Primer
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 102,62
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 1.361,33
3. Perubahan Fungsi 0,04
4. Koreksi Data 180,58
Jumlah II.A.1.a. 180,61
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
72
Lanjutan Tabel 25. AKTIVA PASIVA
No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)
1 2 3 4 5 6
8. Revisi Data 14,75
Jumlah II.A.1.b. 14,75
Jumlah II.A.1. 195,36 Jumlah II.A.1. 1.463,94
2. Hutan Sekunder 2. Hutan Sekunder
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 62,53
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 1.114,26
3. Perubahan Fungsi 0,30
4. Koreksi Data 47,12
Jumlah II.A.2.a. 47,42
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 6,49
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,44
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 12,74
Jumlah II.A.2.b. 19,67
Jumlah II.A.2. 67,08 Jumlah II.A.2. 1.176,80
3. Hutan Tanaman 3. Hutan Tanaman
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 51,76
3. Perubahan Fungsi 0,00
4. Koreksi Data 0,18
Jumlah II.A.3.a. 0,18
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 4,26
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 1,70
Jumlah II.A.3.b. 5,96
Jumlah II.A.3. 6,14 Jumlah II.A.3. 51,76
Jumlah II.A. 268,59 Jumlah II.A. 2.692,50
B. Bukan Hutan B. Bukan Hutan
a. Kawasan Hutan a. Hutan Mangrove 0,00
1. Penunjukan Kawasan Hutan 0,00 b. Hutan Rawa 0,00
2. Areal Pengganti/Kompensasi 0,00 c. Hutan Kering 0,00
3. Perubahan Fungsi 0,00
4. Koreksi Data 0,00
Jumlah II.B.a. 0,00
b. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK Alam 0,00
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
73
Lanjutan Tabel 25. AKTIVA PASIVA
No. Uraian Rp. (x Trilyun) No. Uraian Rp. (x Trilyun)
1 2 3 4 5 6
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00
4. Pinjam Pakai 0,00
5. Perambahan Perladangan 0,00
6. Penebangan Ilegal 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00
8. Revisi Data 0,00
Jumlah II.B.b. 0,00
Jumlah II.B. 0,00 Jumlah II.B. 0,00
Jumlah II. 268,59 Jumlah II. 2.692,50
JUMLAH TOTAL AKTIVA (I + II) 2.971,41 JUMLAH TOTAL PASIVA (I +
II) 2.971,41
Tabel 26. Perubahan Estimasi Nilai Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan Perubahan Luas Kawasan Hutan Tahun 2018.
No. Jenis Perubahan Penutupan
Lahan
Perubahan Rp. (x Trilyun) Selisih Rp. (x Trilyun) Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6
1. Penunjukan/Pelepasan Kawasan Hutan Primer 0,00 0,37 -0,37
Hutan Sekunder 0,00 0,41 -0,41
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,78 -0,78
2. Tukar Menukar Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00
3. Fungsi Hutan Hutan Primer 0,04 0,05 -0,02
Hutan Sekunder 0,30 0,36 -0,06
Hutan Tanaman 0,00 0,02 -0,02
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,33 0,43 -0,10
4. Perubahan SK Kawasan Hutan dan Hutan Primer 180,58 191,20 -10,62
Koreksi Kawasan Hutan Hutan Sekunder 47,12 39,14 7,98
Hutan Tanaman 0,18 0,18 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 227,88 230,51 -2,64
TOTAL PERUBAHAN LUAS KAWASAN
Hutan Primer 180,61 191,61 -11,00
Hutan Sekunder 47,42 39,91 7,51
Hutan Tanaman 0,18 0,20 -0,02
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah Total Perubahan Luas Kawasan Hutan 228,21 231,72 -3,51
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
74
Tabel 27. Perubahan Estimasi Nilai Ekonomi Potensi Kayu Diameter ≥ 50 cm disebabkan Perubahan Penutupan Lahan Tahun 2018.
No. Jenis Perubahan Penutupan
Lahan
Perubahan Rp. (x Trilyun) Selisih Rp. (x Trilyun) Penambahan Pengurangan
1 2 3 4 5 6
1. Kegiatan IUPHHK Alam Hutan Primer 0,00 5,57 -5,57
Hutan Sekunder 6,49 0,00 6,49
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 6,49 5,57 0,92
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 4,26 5,16 -0,90
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 4,26 5,16 -0,90
3. Rehabilitasi Lahan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,44 0,00 0,44
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,44 0,00 0,44
4. Pinjam Pakai Hutan Primer 0,00 0,09 -0,09
Hutan Sekunder 0,00 0,95 -0,95
Hutan Tanaman 0,00 0,06 -0,06
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 1,10 -1,10
5. Perambahan Perladangan Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00
6. Penebangan Ilegal Hutan Primer 0,00 0,00 0,00
Hutan Sekunder 0,00 0,00 0,00
Hutan Tanaman 0,00 0,00 0,00
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,00 0,00
7. Kebakaran Hutan Hutan Primer 0,00 0,03 -0,03
Hutan Sekunder 0,00 0,27 -0,27
Hutan Tanaman 0,00 0,03 -0,03
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 0,00 0,33 -0,33
8. Revisi Data Penutupan Lahan Hutan Primer 14,75 15,37 -0,62
Hutan Sekunder 12,74 14,99 -2,25
Hutan Tanaman 1,70 4,66 -2,96
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah 29,19 35,02 -5,83
TOTAL PERUBAHAN PENUTUPAN LAHAN
Hutan Primer 14,75 21,06 -6,31
Hutan Sekunder 19,67 16,21 3,45
Hutan Tanaman 5,96 9,92 -3,96
Bukan Hutan 0,00 0,00 0,00
Jumlah Total Perubahan Penutupan Lahan 40,38 47,19 -6,81
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
75
D. Potensi Satwa
Potensi satwa yang disajikan pada NSDH Nasional Tahun 2018 berupa peningkatan
populasi 25 (dua puluh lima) satwa terancam punah prioritas dari tahun 2016 sampai
dengan 2018.
Berdasarkan data dari Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Direktorat
Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem untuk peningkatan populasi
25 satwa terancam punah prioritas tercantum dalam Tabel 28 dan rincian
berdasarkan penyebarannya dapat dilihat dalam Buku II Lampiran NSDH Nasional
Tahun 2018 Tabel 18.
Data satwa dimaksud menyajikan data dari tahun 2016 sampai dengan 2018
termasuk baseline sebagai data acuan dalam monitoring tiap tahun. Perubahan tiap
tahun diperhitungkan dengan baseline yang telah ditentukan termasuk persentase
perubahannya. Daerah lokasi monitoring untuk 25 satwa dilindungi terancam punah
sebanyak 315 lokasi (site monitoring).
Pengurangan yang tinggi berdasarkan hasil monitoring di temukan pada Jalak Bali,
ada penurunan sebesar 39,73 % dari jumlah baseline sebanyak 146 ekor berkurang
menjadi 88 ekor. Penambahan yang tinggi untuk jenis Celepuk Rinjani sebesar
892,59 % dari jumlah baseline sebanyak 27 ekor bertambah menjadi 268 ekor.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
76
Tabel 28. Daftar Perubahan Populasi 25 Satwa Terancam Punah Tahun 2018 (ekor).
No. Satwa Baseline
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
KET Jumlah Perubahan
Persen (%)
Jumlah Perubahan Persen (%) Jumlah Perubahan Persen (%)
1. Harimau Sumatera 150 149 -1 -0,67 133 -17 -11,33 198 48 32,00
2. Gajah Sumatera 451 726 275 60,98 719 268 59,42 642 191 42,35
3. Badak 77 127 40 51,95 116 29 37,66 92 8 10,39
4. Banteng 394 321 -73 -18,53 361 -33 -8,38 356 -38 -9,64
5. Owa 447 532 85 19,02 755 308 68,90 1.107 660 147,65
6. Orangutan 3.016 4.666 1.650 54,71 4.283 1.267 42,01 4.318 1.302 43,17
7. Bekantan 1.365 1.517 152 11,14 1.972 607 44,47 2.157 792 58,02
8. Komodo 21 20 -1 -4,76 26 5 23,81 18 -3 -14,29
9. Jalak Bali 146 56 -90 -61,64 71 -75 -51,37 88 -58 -39,73
10. Maleo 558 1.233 675 120,97 1.848 1.290 231,18 2.019 1.461 261,83
11. Babirusa 570 511 -59 -10,35 620 50 8,77 517 -53 -9,30
12. Anoa 502 359 -143 -28,49 381 -121 -24,10 368 -134 -26,69
13. Elang 65 97 32 49,23 106 41 63,08 100 35 53,85
14. Kakatua 1.352 2.806 1.454 107,54 5.586 4.234 313,17 5.793 4.441 328,48
15. Macan Tutul 18 46 28 155,56 60 42 233,33 63 45 250,00
16. Rusa Bawean 275 303 28 10,18 311 36 13,09 307 32 11,64
17. Cendrawasih 41 48 7 17,07 51 10 24,39 116 75 182,93
18. Surili 184 126 -58 -31,52 196 12 6,52 218 34 18,48
19. Tarsius 82 90 8 9,76 106 24 29,27 104 22 26,83
20. Monyet Hitan Sulawesi 63 233 170 269,84 141 78 123,81 147 84 133,33
21. Julang sumba 30 32 2 6,67 74 44 146,67 76 46 153,33
22. Kasturi Tengkuk Ungu 8 9 1 12,50 14 6 75,00 13 5 62,50
23. Penyu 7.163 5.693 -1.470 -20,52 7.349 186 2,60 7.334 171 2,39
24. Kanguru Pohon 10 10 0 0,00 31 21 210,00 22 12 120,00
25. Celepuk Rinjani 27 260 233 862,96 255 228 844,44 268 241 892,59
Sumber : Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati, Ditjen KSDAE
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
77
F. Analisa Perubahan
Perubahan potensi dan nilai kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm dan diameter ≥ 50
cm disebabkan adanya perubahan luas kawasan hutan dan perubahan penutupan
lahan. Perubahan tersebut dapat dilihat pada Tabel 29 dengan analisa perubahan
sebagai berikut:
1. Perubahan Luas
Perubahan luas kawasan terdiri dari pelepasan, tukar menukar, perubahan
fungsi, revisi kawasan hutan dan koreksi luas kawasan hutan.
a. Pelepasan Kawasan Hutan
Pelepasan kawasan hutan pada tahun 2018 terdiri dari pelepasan untuk
perkebunan seluas 76.719,08 Ha yang berada pada 7 (tujuh) provinsi.
Provinsi Sumatera Utara seluas 386,72 Ha, Sumatera Selatan seluas 65,18
Ha, Kalimantan Tengah seluas 16.948,48 Ha, Kalimantan Selatan seluas
2.716,88 Ha, Sulawesi Tengah seluas 9.964,00 Ha, Sulawesi Tenggara seluas
17.820,40 Ha dan Papua seluas 28.817,42 Ha seperti pada Tabel 2 di atas
dan rincian pada Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018 Tabel 5.b.
Dengan adanya pelepasan kawasan hutan tersebut terjadi pengurangan
sebagai berikut :
- Luas kawasan hutan seluas 79.719,08 Ha.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm sebanyak 4,16 juta M3 dengan
nilai Rp. 1,61 trilyun.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebanyak 1,92 juta M3,
dengan nilai Rp. 0,78 trilyun.
- Total estimasi nilai hilang atau berkurang dari potensi kayu semua jenis
diameter ≥ 20 cm sebanyak Rp. 1,61 trilyun. Potensi kayu semua jenis
diameter ≥ 50 cm sudah masuk dalam potensi kayu semua jenis diameter
≥ 20 cm.
Estimasi potensi dan nilai hasil hutan lainnya dan jasa lingkungan tidak
dapat diperhitungkan karena belum ada data. Untuk bahan perbandingan
nilai yang hilang dalam pelepasan kawasan hutan dapat dilihat dari
perolehan PNBP dalam proses pelepasan kawasan hutan.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
78
b. Tukar Menukar
Tukar menukar pada tahun 2018 berada pada 2 (dua) provinsi yaitu pada
Provinsi Jawa Barat dengan areal yang ditukar seluas 7,75 Ha dan areal
pengganti seluas 8,10 Ha serta Jawa Timur dengan areal yang ditukar seluas
33,45 Ha dan areal pengganti seluas 67,07 Ha seperti pada Tabel 2 dan
rincian di Buku II Lampiran NSDH Nasional Tahun 2018 pada Tabel 5.c. dan
5.d. Dari tukar menukar kawasan hutan terdapat penambahan seluas 33,97
Ha dengan rincian areal yang ditukar seluas 41,20 Ha pada fungsi kawasan
HP dan areal pengganti seluas 75,17 Ha pada fungsi HP. Dengan adanya
tukar menukar kawasan hutan tersebut terdapat penambahan terhadap
luas, potensi dan nilai sebagai berikut:
- Luas kawasan hutan bertambah seluas 33,97 Ha.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm bertambah sebanyak 1,00
ribu M3 (tidak tergambarkan dalam satuan juta M3) dengan nilai Rp. 1,00
milyar (tidak tergambarkan dalam satuan trilyun).
- Total estimasi nilai bertambah dari potensi kayu semua jenis diameter ≥
20 cm sebanyak Rp. 1,00 milyar.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
79
Tabel 29. Perubahan Potensi dan Nilai Tahun 2018
No. Uraian Luas (Ha)
Kayu Diameter ≥ 20 Cm Kayu Diameter ≥ 50 Cm
Jumlah Nilai (Rp. Milyar)
M3 (x Juta)
Rp. (x Trilyun)
M3 (x Juta) Rp. (x Trilyun)
I. Perubahan
A. Perubahan Luas Kawasan
1. Pelepasan Kawasan -76.719,08 -4,16 -1,61 -1,92 -0,78 -1.610,00
2. Areal Yang ditukar 33,97 0,00 0,00 0,00 0,00 1,00
3. Perubahan Fungsi 0,00 -0,46 -0,14 -0,37 -0,10 -141,00
4. Revisi SK / Re-Strukturisasi Batas -4.496,00 -30,11 -14,41 -5,35 -2,64 -14.408,00
Jumlah I.A. -81.181,11 -34,72 -16,16 -7,63 -3,51 -16.158,00
B. Perubahan Penutupan Lahan
1. Kegiatan IUPHHK ALAM 0,00 0,49 0,15 2,01 0,92 915,00
2. Kegiatan IUPHHK Tanaman 0,00 -11,40 -0,52 -12,42 -0,90 -902,00
3. Rehabilitasi Lahan 0,00 2,00 0,71 1,20 0,44 705,00
4. Pinjam Pakai 0,00 -4,14 -1,72 -2,66 -1,10 -1.718,00
5. Perambahan Perladangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -1,00
6. Penebangan Ilegal 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
7. Kebakaran Hutan 0,00 -1,54 -0,58 -0,88 -0,33 -581,00
8. Revisi Data/Penutupan Lahan 0,00 -9,10 2,68 -32,13 -5,83 -5.833,00
Jumlah I.B. 0,00 -23,69 0,71 -44,88 -6,81 -7.415,00
Jumlah I. -81.181,11 -58,41 -15,45 -52,52 -10,32 -23.573,00
Keterangan : *) = Jumlah Nilai merupakan jumlah nilai dari Kayu Diameter yang mempunyai nilai terbesar.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
80
c. Perubahan Fungsi
Perubahan fungsi pada tahun 2018 terdapat pada 5 (lima) provinsi yaitu
Provinsi Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan
Sulawesi Utara. Perubahan fungsi di Provinsi Sumatera Utara dan Jawa
Barat merupakan perubahan fungsi kawasan hutan dalam kawasan
Konservasi, dimana dalam NSDH Nasional kawasan Konservasi digabungkan
sehingga secara keseluruhan tidak mengubah total luas kawasan konservasi
di provinsi tersebut. Di Provinsi Sumatera Utara terdapat perubahan dari
Cagar Alam (CA) ke Taman Wisata Alam (TWA) seluas 60,94 Ha dan di
Provinsi Jawa Barat terdapat perubahan dari Cagar Alam (CA) ke Taman
Wisata Alam (TWA) seluas 4.382,00 Ha. Perubahan fungsi yang
mempengaruhi hasil analisa NSDH Nasional terdapat di Provinsi Lampung
yaitu dari Hutan Lindung (HL) ke Hutan Produksi tetap (HP) seluas 102 Ha,
di Provinsi Kalimantan Selatan dari Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB) ke
Hutan Lindung (HL) seluas 6.514,95 Ha dan di Sulawesi Utara dari Hutan
Lindung (HL) ke Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 301,00 Ha. Dari
perubahan fungsi tersebut mengakibatkan:
- Luas kawasan hutan secara keseluruhan tidak berubah.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm berkurang sebanyak 0,46 juta
M3 dengan nilai Rp. 0,14 trilyun.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm berkurang sebanyak 0,37 juta
M3 dengan nilai Rp. 0,10 trilyun.
- Total estimasi nilai dari potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm
berkurang sebanyak Rp. 141,00 milyar.
d. Revisi dan Koreksi Kawasan Hutan
Revisi kawasan hutan provinsi dikarenakan adanya perubahan Keputusan
Kawasan Hutan dan Perairan tahun 2018 untuk 3 (dua) provinsi, yaitu
Provinsi Kepulauan Riau, Sumatera Selatan dan Kalimantan Timur. Luas
perubahan berupa pengurangan seluas 1.391,00 Ha dengan rincian seperti
pada Tabel 30.
Perubahan pada Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SK MenLHK) No.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
81
SK.272/Menlhk/Setjen/PLA.0/6/2018 tanggal 6 Juni 2018 (sumber Surat
Wakil Ketua DPR RI/Koordinator Bidang Korinbang No. 105706/DPR
RI/III/2018, Tanggal 21 Maret 2018) menjadikan luas kawasan hutan
berkurang seluas 330,00 Ha dari Hutan Lindung (HL) serta perubahan fungsi
dari Kawasan Konservasi (KK) menjadi Hutan Produksi yang dapat dikonversi
(HPK) seluas 7.560,00 Ha, Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan SK
MenLHK No. SK.190/Menlhk/Setjen/PLA.0/4/2018 tanggal 20 April 2018
(sumber Surat Ombudsman RI 254/ORI-SRT/II/2018 Tanggal 22 Februari
2018) menjadikan luas kawasan hutan berkurang seluas 1.061,00 Ha dari
Hutan Produksi tetap (HP) dan Provinsi Kalimantan timur SK MenLHK No.
254/MENLHK/SETJEN/PLA.2/5/2018 tanggal 30 Mei 2018 mengubah fungsi
kawasan hutan HP menjadi HPK seluas 17.210,00 Ha.
Perubahan kawasan hutan karena koreksi terdapat di Provinsi Aceh dengan
luas berkurang sebesar 3.105,00 Ha, dikarenakan penyesuaian luas kawasan
konservasi daratan dengan hasil rekalkulasi penutupan lahan (dalam SK
Kawasan hutan konservasi daratan dan perairan tidak dipisahkan). Koreksi
untuk Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara berupa pemisahan
luas untuk tiap provinsi sesuai hasil rekalkulasi penutupan lahan dengan
catatan dasar hukum luas kawasan hutan masih tetap bersatu.
Tabel 30. Perubahan Revisi Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi dan Koreksi Tahun 2018.
No. Provinsi / Perubahan
Kawasan HL HPT HP HPK Jumlah
Konservasi
1 2 3 4 5 6 7 8
A. Revisi Kawasan Hutan
1. Kepulauan Riau -7.560,00 -330,00 7.560,00 -330,00
2. Sumatera Selatan -1.061,00 -1.061,00
3. Kalimantan Timur -17.210,00 17.210,00 0,00
Jumlah A. -7.560,00 -330,00 0,00 -18.271,00 24.770,00 -1.391,00
B. Koreksi Luas
1. Aceh -3.105,00 -3.105,00
2. Kalimantan Timur -1.264.499,59 -1.026.826,16 -2.082.492,09 -1.067.370,16 -59.087,91 -5.500.275,91
3. Kalimantan Utara 1.264.499,59 1.026.826,16 2.082.492,09 1.067.370,16 59.087,91 5.500.275,91
Jumlah B. -3.105,00 0,00 0,00 0,00 0,00 -3.105,00
Jumlah Total -10.665,00 -330,00 0,00 -18.271,00 24.770,00 -4.496,00
Sumber : Direktorat Inventarisasi dan Pemantaiuan Sumber Daya Hutan Tahun 2018 Direktorat Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan, Ditjen PKTL Tahun 2018 Statistik Bidang Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2018 Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
82
Dari perubahan tersebut mengakibatkan:
- Luas kawasan hutan berubah seluas 4.496,00 Ha.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm sebanyak 30,11 juta M3
dengan nilai Rp. 14,41 trilyun.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebanyak 5,35 juta M3 dengan
nilai Rp. 2,64 trilyun.
- Total estimasi nilai hilang atau berkurang hanya dari potensi kayu semua
jenis diameter ≥ 20 cm sebanyak Rp. 14,41 trilyun.
Estimasi potensi dan nilai hasil hutan lain dan jasa lingkungan tidak dapat
diperhitungkan karena belum ada data. Dengan berkurang luas, potensi dan
nilai karena keputusan revisi kawasan hutan tidak bisa dibandingkan,
karena berupa kebijakan dalam perkembangan pembangunan bidang
kehutanan, pembangunan diluar bidang kehutanan, kepastian hukum dan
kesejahteraan masyarakat tentang batas kawasan hutan.
2. Perubahan Penutupan Lahan
Perubahan penutupan lahan adalah berubahnya kondisi hamparan pada lahan
berdasarkan hasil monitoring maupun hasil penafsiran dengan tidak mengubah
luas kawasan hutan.
a. Kegiatan IUPHHK Hutan Alam
Perubahan penutupan lahan karena kegiatan IUPHHK Hutan Alam berupa
penanaman/pengayaan seluas 20.864,87 Ha dan penebangan dengan sistem
tebang pilih seluas 146.171,29 Ha. Dari kegiatan tersebut potensi dan nilai
berubah (Tabel 29), terdiri dari :
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm bertambah sebesar 0,49 juta
M3 dengan nilai Rp. 0,15 trilyun.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm bertambah sebesar 2,01 juta
M3 dengan nilai Rp. 0,92 trilyun.
- Total estimasi perubahan nilai potensi kayu bertambah sebesar Rp. 915
milyar. Estimasi ini menggunakan nilai perubahan semua jenis kayu
diameter ≥ 50 karena nilai kayu diameter ≥ 50 cm lebih besar.
Berdasarkan data produksi IUPHHK Hutan Alam tahun 2018 dari Direktorat
Bina Usaha Hutan Alam Ditjen PHPL dan Statistik Lingkungan Hidup dan
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
83
Kehutanan Tahun 2018, potensi kayu berkurang sebesar 7,02 juta M3 karena
ada penebangan seperti pada Tabel 31. Dalam NSDH Nasional digunakan
pendekatan potensi rata-rata dari tiap penutupan lahan, sedangkan data
produksi dari IUPHHK Hutan Alam berdasarkan nilai produksi tiap
perusahaan pemegang ijin. Dalam proses perhitungan NSDH Nasional,
perubahan potensi dari kegiatan penebangan dihasilkan dari selisih potensi
rata-rata hutan primer dengan hutan sekunder, sehingga penebangan pada
hutan sekunder tidak dapat dihitung perubahan potensinya. Sedangkan
perubahan potensi dari penanaman/pengayaan dihitung dari selisih hutan
sekunder dengan tidak berhutan.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
84
Tabel 31. Data Penanaman dan Penebangan IUPHHK Hutan Alam Tahun 2018
No. Provinsi IUPHHK Hutan Alam Penanaman Penebangan
Jumlah Luas Luas (Ha) Luas (Ha) RATA-RATA Potensi (M3)
1. Aceh 2 125.204,00
2. Sumatera Utara 6 302.993,00 83,79 1.078,17 45,56 49.121,40
3. Sumatera Barat 4 183.705,00 15,92 2.089,39 57,43 119.993,59
4. Riau 2 135.390,00 151,60 14.474,53 40,52 586.508,08
5. Jambi 2 56.045,00 29,38 77,52 2.277,80
7. Bengkulu 2 64.988,00 64,02 83,42 5.340,72
8. Kalimantan Barat 23 1.058.930,00 418,82 2.874,60 67,50 194.035,21
9. Kalimantan Tengah 55 4.009.395,00 16.686,48 44.002,06 52,88 2.326.829,08
10. Kalimantan Selatan 4 209.001,00 585,27 28,31 16.569,08
11. Kalimantan Timur 80 5.077.730,00 1.382,86 26.149,28 50,81 1.328.645,11
12. Kalimantan Utara 15,00 15.481,43 48,58 752.087,90
13. Sulawesi Utara 1 26.800,00 34,38 75,58 2.598,41
14. Sulawesi Tengah 7 336.425,00 184,45 42,24 7.791,36
15. NTB 1 28.644,00 0,00 73,71
16. Sulawesi Barat 1 30.525,00 71,09 53,94 3.834,73
17. Maluku 13 717.670,00 7.325,61 45,30 331.849,92
18. Maluku Utara 13 670.041,00 1.676,15 39,44 66.107,37
19. Papua 17 2.503.524,00 2.110,40 11.428,41 41,50 474.279,07
20. Papua Barat 21 2.978.978,00 18.623,07 40,44 753.116,93
Jumlah 254 18.515.988,00 20.864,87 146.171,31 7.020.985,76
Sumber : Direktorat Bina Usaha Hutan Produksi, Ditjen PHPL Tahun 2018
Statistik Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018
b. Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman
Perubahan penutupan lahan karena kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman
berupa penanaman seluas 282.840,40 Ha dan penebangan dengan sistem
tebang habis seluas 388.806,3 Ha. Dari kegiatan tersebut mengakibatkan
potensi dan nilai berkurang yaitu:
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm sebesar 11,40 juta M3 dengan
nilai Rp. 0,52 trilyun.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebesar 12,42 juta M3 dengan
nilai Rp. 0,90 trilyun.
- Total estimasi perubahan nilai potensi kayu berkurang sebesar Rp. 902,00
milyar. Estimasi ini menggunakan nilai perubahan semua jenis kayu
diameter ≥ 50 karena nilai kayu diameter ≥ 50 cm lebih besar.
Data IUPHHK Hutan Tanaman dari Direktorat Bina Usaha Hutan Produksi,
Ditjen PHPL, Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
85
Perum Perhutani Tahun 2018, seperti terlihat pada Tabel 32. Berdasarkan
data produksi IUPHHK Hutan Tanaman tahun 2018 dari Direktorat Bina
Usaha Hutan Alam Ditjen PHPL, Perum Perhutani dan Statistik Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Tahun 2018, potensi kayu berkurang sebesar 40,95
juta M3 karena ada penebangan.
Tabel 32. Data Penanaman dan Penebangan IUPHHK Hutan Tanaman Tahun 2018
No. Provinsi Jumlah Penanaman Penebangan
HTI Luas (Ha) Luas (Ha) Potensi (M3)
1. Aceh 6
2. Sumatera Utara 8 82,60 11.403,27 1.291.648,82
3. Sumatera Barat 4 18,00 52,88 5.989,18
4. Riau 51 50.546,89 176.264,77 19.965.510,05
5. Jambi 18 26.566,01 43.762,90 4.957.023,57
6. Sumatera Selatan 19 103.331,28 67.975,02 7.699.530,59
7. Lampung 3 277,48 408,70 46.293,22
8. Babel 9 2.039,70
9. Jawa Barat dan Banten 1 9.134,00 8.883,00 137.273,00
10. Jawa Tengah 1 23.362,00 9.830,00 254.657,00
11. Jawa Timur 1 9.601,00 15.759,00 418.004,00
12. Kalimantan Barat 45 7.276,84 10.246,98 1.160.674,86
13. Kalimantan Tengah 32 6.292,00 10.730,64 1.215.459,48
14. Kalimantan Selatan 17 2.579,06 152,29 17.249,81
15. Kalimantan Timur 45 29.713,59 27.812,58 3.150.331,17
16. Kalimantan Utara 4 6.611,10 5.339,10 604.760,05
17. Sulawesi Utara 1 3.560,47
18. Gorontalo 2 10,28 1.164,85
19. Nusa Tenggara Barat 3 898,00 33,96 3.846,66
20. Sulawesi Selatan 2 27,82 140,93 15.962,59
21. Papua Barat 1 922,56
Jumlah 273 282.840,40 388.806,29 40.945.378,90
Sumber : Direktorat Bina Usaha Hutan Produksi, Ditjen PHPL Tahun 2018 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018 Perum Perhutani Tahun 2018
c. Rehabilitasi Lahan
Rehabilitasi lahan pada tahun 2018 seluas 188.630,00 Ha, pada kawasan
hutan seluas 18.787,00 Ha dan diluar kawasan hutan (APL) seluas
169.843,00 Ha. Rehabilitasi lahan dibedakan menjadi rehalibitasi pada
lahan mangrove seluas 960,00 Ha (kawasan hutan seluas 950,00 Ha dan APL
seluas 10,00 Ha) seperti pada Tabel 33, dana rehabilitasi lahan diluar
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
86
mangrove seluas 187.670,00 Ha (kawasan hutan seluas 17.837,00 Ha dan
APL seluas 169.833,00 Ha) seperti Tabel 34.
Tabel 33. Luas Rehabilitasi Lahan Mangrove pada Tahun 2018 (Ha).
No. Provinsi Fungsi Kawasan Hutan Jumlah
Kawasan Hutan
APL Jumlah Total Konservasi HL HPT HP HPK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Aceh 50,00 50,00 50,00
2. Sumatera Utara 380,00 120,00 500,00 10,00 510,00
3. Sumatera Barat 75,00 75,00 75,00
4. Riau 75,00 75,00 75,00
5. Bengkulu 10,00 10,00 10,00
6. Lampung 25,00 25,00 25,00
7. Jawa Barat 10,00 10,00 10,00
8. Jawa Tengah 40,00 40,00 40,00
9. Jawa Timur 50,00 50,00 50,00
10. NTT 20,00 20,00 20,00
11. Kalimantan Tengah 25,00 25,00 25,00
12. Sulawesi Utara 20,00 20,00 20,00
13. Papua 29,00 21,00 50,00 50,00
Jumlah Total 39,00 716,00 120,00 0,00 75,00 950,00 10,00 960,00
Sumber : Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Tahun 2018 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018
Rehabilitasi lahan dalam proses NSDH hanya pada kawasan hutan seluas
18.787,00 Ha terdiri dari lahan mangrove seluas 950,00 Ha dan diluar lahan
mangrove seluas 187.670,00 Ha.
Dari kegiatan rehabilitasi lahan ada penambahan potensi dan nilainya
(dengan asumsi berubah menjadi hutan sekunder) terdiri dari :
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm bertambah sebesar 2,00 juta
M3 dengan nilai Rp. 0,71 trilyun.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm bertambah sebesar 1,20 juta
M3, dengan nilai Rp. 0,44 trilyun.
Perubahan tersebut tidak termasuk akibat dari rehabilitasi mangrove
karena potensi dan nilainya belum bisa disajikan. Penambahan potensi dan
nilai pada kegiatan rehabilitasi lahan dalam NSDH ini dihitung dari
perubahan kondisi penutupan lahan dari tidak berhutan menjadi berhutan
(hutan sekunder). Perubahan tersebut telah diperhitungkan dengan
perubahan revisi penutupan lahan, dimana perubahan penutupan lahan
akhir sesuai dengan hasil rekalkulasi penutupan lahan tahun 2018. Dari
kegiatan rehabilitasi lahan terdata tindakan untuk pembangunan kawasan
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
87
hutan dalam pengelolaan hutan termasuk diluar kawasan hutan dengan cara
rehabilitasi lahan seluas 188.630,00 Ha pada tahun 2018. Keberhasilan dari
kegiatan tersebut dapat dilihat pada kurun waktu kurang lebih 5 sampai
dengan 7 tahun kedepan.
Tabel 34. Luas Rehabilitasi Lahan diluar Mangrove pada Tahun 2018 (Ha).
No. Provinsi Fungsi Kawasan Hutan Jumlah
Kawasan
Hutan
APL Jumlah
Total Konservasi HL HPT HP HPK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Aceh 781,00 781,00 3.476,68 4.257,68
2. Sumatera Utara 1.037,00 1.037,00 6.239,68 7.276,68
3. Sumatera Barat 1.100,00 1.100,00 5.295,16 6.395,16
4. Riau 200,00 200,00 4.591,24 4.791,24
5. Kepulauan Riau 200,00 200,00 803,73 1.003,73
6. Jambi 200,00 200,00 4.051,10 4.251,10
7. Bengkulu 675,00 675,00 5.139,29 5.814,29
8. Sumsel 500,00 500,00 6.922,97 7.422,97
9. Bangka Belitung 350,00 350,00 1.308,99 1.658,99
10. Lampung 125,00 125,00 9.427,94 9.552,94
11. Jawa Barat 2.328,00 1.804,00 4.132,00 17.325,79 21.457,79
12. Banten 0,00 778,42 778,42
13. Jawa Tengah 33,00 18,00 51,00 15.291,51 15.342,51
14. DI Yogyakarta 0,00 5.278,32 5.278,32
15. Jawa Timur 653,00 653,00 14.463,80 15.116,80
16. Bali 115,00 115,00 4.566,11 4.681,11
17. NTB 1.001,00 1.001,00 4.717,97 5.718,97
18. NTT 1.209,00 1.209,00 6.689,66 7.898,66
19. Kalimantan Barat 372,00 10,00 382,00 5.360,73 5.742,73
20. Kalimantan Tengah 225,00 440,00 110,00 775,00 3.577,58 4.352,58
21. Kalimantan Timur 400,00 400,00 3.503,88 3.903,88
22. Kalimantan Utara 0,00 16,94 16,94
23. Kalimantan Selatan 200,00 200,00 6.400,62 6.600,62
24. Sulawesi Utara 43,00 43,00 5.302,97 5.345,97
25. Gorontalo 300,00 300,00 3.843,04 4.143,04
26. Sulawesi Tengah 0,00 3.656,92 3.656,92
27. Sulawesi Tenggara 475,00 475,00 3.150,16 3.625,16
28. Sulawesi Selatan 155,00 1.063,00 0,00 1.218,00 9.303,66 10.521,66
29. Sulawesi Barat 124,00 124,00 3.329,92 3.453,92
30. Maluku 400,00 400,00 1.560,55 1.960,55
31. Maluku Utara 265,00 265,00 1.066,00 1.331,00
32. Papua 145,00 59,00 75,00 157,00 436,00 1.727,31 2.163,31
33. Papua Barat 490,00 490,00 1.664,36 2.154,36
Jumlah Total 2.708,00 14.142,00 645,00 75,00 267,00 17.837,00 169.833,00 187.670,00
Sumber : Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Tahun 2018 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018 Perum Perhutani Tahun 2018
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
88
d. Pinjam Pakai
Pinjam pakai kawasan hutan pada tahun 2018 seluas 89.385,76 Ha terdiri
dari HL seluas 11.156,40 Ha, HPT seluas 20.333,04 Ha, HP seluas 51.473,80
Ha dan HPK seluas 6.422,52 Ha (Tabel 35.) Dari pinjam pakai diasumsikan
kondisi penutupan lahan berubah, menjadikan potensi dan nilai berkurang
yang terdiri dari :
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm sebesar 4,14 juta M3 dengan
nilai Rp. 1,72 trilyun.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebesar 2,66 juta M3 dengan
nilai Rp. 1,10 trilyun.
- Total estimasi nilai hilang atau berkurang hanya dari potensi kayu semua
jenis diameter ≥ 20 cm sebesar Rp. 1.718 milyar.
Dalam analisis NSDH diasumsikan bahwa pinjam pakai menyebabkan
kawasan hutan menjadi tidak berhutan. Berkurangnya nilai dan potensi
pada pinjam pakai, dikarenakan perubahan kondisi penutupan lahan dari
hutan primer atau sekunder menjadi tidak berhutan. Potensi dan nilai akan
diperhitungkan kembali pada waktu akhir pinjam pakai (pengembalian),
dimana potensi dan nilai akan bertambah sesuai kondisi penutupan lahan
kawasan yang dipinjam pakai dikembalikan.
e. Perambahan Perladangan
Perambahan/perladangan sampai dengan tahun 2018 yang diproses
berdasarkan data dari Perum Perhutani seluas 50.10 Ha yang berada di
Hutan Produksi tetap (HP) seperti pada Tabel 36. Perambahan menjadikan
potensi dan nilai berkurang untuk kayu semua jenis sebesar 0,001 juta M3
dengan nilai Rp. 0,001 trilyun
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
89
Tabel 35. Luas Pinjam Pakai Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha).
No. Provinsi Fungsi Kawasan Hutan Jumlah
Kawasan Hutan HL HPT HP HPK
1 2 3 4 5 6 7
1. Aceh 0,00 0,00 39,14 0,00 39,14
2. Sumatera Utara 150,70 76,53 25,19 0,00 252,42
3. Sumatera Barat 0,00 16,57 0,00 0,00 16,57
4. Kepulauan Riau 166,25 20,69 0,00 0,00 186,94
5. Jambi 0,00 0,00 2,29 0,00 2,29
6. Bengkulu 117,77 0,00 0,00 0,00 117,77
7. Sumatera Selatan 5,51 1,60 1.556,23 0,00 1.563,34
8. Bangka Belitung 1,89 164,06 0,00 165,95
9. Jawa Barat 14,52 134,61 765,80 0,00 914,93
10. Banten 0,00 62,71 0,00 0,00 62,71
11. Jawa Tengah 0,00 0,00 483,63 0,00 483,63
12. Jawa Timur 9,97 91,40 0,00 101,37
13. Nusa Tenggara Barat 0,00 1.249,98 96,32 0,00 1.346,30
14. Nusa Tenggara Timur 34,87 0,00 0,00 0,00 34,87
15. Kalimantan Barat 0,00 0,00 1.285,16 0,00 1.285,16
16. Kalimantan Tengah 0,00 8.825,85 15.924,82 4.066,22 28.816,89
17. Kalimantan Timur 30,56 2.578,05 15.682,20 253,96 18.544,77
18. Kalimantan Utara 33,55 0,00 1.048,40 20,97 1.102,92
19. Kalimantan Selatan 10,61 1.320,90 8.731,11 1.620,37 11.682,99
20. Sulawesi Utara 3,36 52,95 20,28 0,00 76,59
21. Gorontalo 0,00 995,94 0,00 3,96 999,90
22. Sulawesi Tengah 5,55 1.733,19 457,13 327,24 2.523,11
23. Sulawesi Tenggara 0,00 804,52 2.115,40 30,38 2.950,30
24. Sulawesi Selatan 6.180,79 2.108,27 378,67 0,00 8.667,73
25. Maluku 32,43 0,00 0,00 0,00 32,43
26. Maluku Utara 0,00 294,97 2.606,57 20,85 2.922,39
27. Papua 3.754,84 55,71 0,00 78,57 3.889,12
28. Papua Barat 603,23 0,00 0,00 0,00 603,23
Jumlah Total 11.156,40 20.333,04 51.473,80 6.422,52 89.385,76
Sumber : Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2018 Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2018
Tabel 36. Luas Perambahan/Perladangan Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha).
No. Provinsi Fungsi Kawasan Hutan Jumlah
Kawasan Hutan
Keterangan HL HPT HP HPK
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Jawa Barat 43,50 43,50
2. Jawa Timur 6,60 6,60
Jumlah Total 0,00 0,00 50,10 0,00 50,10
Sumber : Perum Perhutani Tahun 2018
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
90
f. Penebangan Ilegal
Penebangan ilegal tahun 2018 dianalisa berdasarkan data Perum Perhutani
seluas 1,48 Ha seperti Tabel 37. Data diperoleh dari Perum Perhutani
berupa volume kayu hasil penangkapan penebangan liar dan diperhitungkan
dengan potensi rata-rata untuk memperoleh luas. Penebangan liar (ilegal)
tidak tergambarkan potensi dan nilai, dikarenakan terlalu kecil.
Tabel 37. Penebangan liar (ilegal) pada Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha).
No. Provinsi Fungsi Kawasan Hutan Jumlah
Kawasan Hutan
Keterangan HL HPT HP HPK
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Jawa Barat 1,06 1,06
2. Jawa Tengah 0,40 0,40
3. Jawa Timur 0,02 0,02
Jumlah Total 0,00 0,00 1,48 0,00 1,48 0,00
Sumber : Analisa data Perum Perhutani Tahun 2018
g. Kebakaran Hutan
Indikasi kebakaran lahan pada tahun 2018 seluas 526.869,06 Ha terdiri dari
kebakaran pada kawasan hutan seluas 290.579,98 Ha dan diluar kawasan
hutan (APL) seluas 238.686,76 Ha. Pada penyusunan NSDH, hanya kebakaran
pada kawasan hutan yang dianalisis, yaitu seluas 290.579,98 Ha yang terdiri
dari Kawasan Konservasi seluas 78.863,68 Ha, HL seluas 37.189,91 Ha, HPT
seluas 33.289,78 Ha, HP seluas 77.416,56 Ha dan HPK seluas 63.820,05 Ha,
seperti pada Tabel 38. Kebakaran Hutan menjadikan potensi dan nilai
berkurang, terdiri dari :
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm sebesar 1,54 juta M3 dengan
nilai Rp. 0,58 trilyun.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm sebesar 0,88 juta M3 dengan
nilai Rp. 0,33 trilyun.
- Total estimasi nilai hilang atau berkurang hanya dari potensi kayu semua
jenis diameter ≥ 20 cm sebesar Rp. 581 milyar.
Estimasi kerugian yang lain seperti keanekaragaman hayati, ekosistem,
kualitas udara atau lainnya belum bisa tergambarkan.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
91
h. Revisi Data Penutupan Lahan
Revisi data merupakan perubahan berdasarkan perbandingan hasil
rekalkulasi penutupan lahan tahun 2017 dan 2018 setelah diperhitungkan
dengan perubahan penutupan lahan di atas (point a s/d g), sehingga
penutupan lahan akhir selaras dengan hasil rekalkulasi penutupan lahan
tahun 2018. Perubahan tersebut berupa penambahan hutan primer seluas
740.698,05 Ha, pengurangan hutan sekunder seluas 955.960,74 Ha,
pengurangan hutan tanaman seluas 227.479,21 Ha dan penambahan tidak
berhutan seluas 442.741,90 Ha, seperti pada Tabel 7 dan Tabel 29 di atas.
Revisi Data Penutupan Lahan menjadikan potensi dan nilai menjadi
berubah, terdiri dari :
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 20 cm berkurang sebesar 9,10 juta
M3. Namun walaupun potensinya berkurang tetapi nilai ekonominya
bertambah, karena pada penutupan hutan tanaman terdapat
pengurangan potensi yang cukup besar sementara harga kayu dari hutan
tanaman lebih rendah dibandingkan dari hutan alam, sehingga secara
keseluruhan nilai ekonominya bertambah yaitu sebesar Rp.2,68 trilyun.
- Potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm berkurang sebesar 32,13 juta
M3 dengan nilai berkurang Rp.5,83 trilyun.
- Total estimasi perubahan nilai ekonomi digunakan pendekatan dari
potensi kayu semua jenis diameter ≥ 50 cm yaitu terjadi pengurangan
sebesar Rp.5,83 trilyun.
Penambahan hutan primer seluas 740.698,05 Ha kemungkinan disebabkan
dari berubahnya hutan sekunder menjadi hutan primer (suksesi).
Pengurangan hutan sekunder seluas 955.960,74 Ha kemungkinan berubah
menjadi hutan primer serta non hutan, pengurangan hutan tanaman seluas
227.479,21 Ha dikarenakan penebangan lebih luas dari penanaman dan
penambahan tidak berhutan seluas 442.741,90 Ha dikarenakan perubahan
dari hutan tanaman (tebang habis) serta hutan sekunder berubah menjadi
tidak berhutan.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
92
Tabel 38. Kebakaran Hutan pada Kawasan Hutan Tahun 2018 (Ha).
No. Provinsi Fungsi Kawasan Hutan Jumlah
Kawasan Hutan APL
Jumlah Total Konservasi HL HPT HP HPK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Aceh 140,85 91,13 101,07 213,80 0,00 546,85 737,84 1.284,69
2. Sumatera Utara 0,00 247,16 148,45 2.514,10 0,00 2.909,71 769,08 3.678,79
3. Sumatera Barat 0,00 443,02 200,94 11,05 1.239,73 1.894,74 527,15 2.421,89
4. Riau 1.034,82 614,34 17.471,39 7.721,96 5.219,66 32.062,17 5.174,11 37.236,28
5. Kepulauan Riau 0,00 0,00 0,00 0,00 11,12 11,12 309,84 19,61
6. Jambi 220,51 0,00 739,50 209,76 83,69 1.253,46 324,32 109,17
7. Bengkulu 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8,82 8,82
8. Sumatera Selatan 116,35 111,70 0,00 1.177,99 1.212,26 2.618,30 13.608,31 16.226,61
9. Bangka Belitung 19,70 136,27 0,00 679,73 0,01 835,71 1.219,98 2.055,69
10. Lampung 3.615,19 209,36 0,00 130,83 0,00 3.955,38 11.200,85 15.156,23
11. Jawa Barat 822,17 126,93 0,00 2.445,86 0,00 3.394,96 709,54 4.104,50
12. Jawa Tengah 0,00 39,55 0,00 0,33 0,00 39,88 291,79 331,67
13. Jawa Timur 3.189,19 2.383,27 0,00 1.697,38 0,00 7.269,84 1.616,55 8.886,39
14. Bali 7,17 207,14 649,04 142,64 0,00 1.005,99 7,78 1.013,77
15. Nusa Tenggara Barat 8.791,20 207,51 729,66 902,53 0,00 10.630,90 3.830,47 14.461,37
16. Nusa Tenggara Timur 1.240,64 8.401,18 4.526,80 3.627,50 1.777,93 19.574,05 37.854,75 57.428,80
17. Kalimantan Barat 1.468,85 3.647,53 4.146,31 18.395,63 3.310,32 30.968,64 37.453,39 68.422,03
18. Kalimantan Tengah 2.974,29 16.162,78 97,58 15.442,33 4.698,96 39.375,94 8.056,62 47.432,56
19. Kalimantan Timur 4.129,48 0,00 66,14 3.113,92 0,00 7.309,54 20.583,67 27.893,21
20. Kalimantan Utara 0,00 0,00 155,13 12,06 0,00 167,19 460,53 627,72
21. Kalimantan Selatan 697,91 1.096,91 58,71 1.879,39 10.715,97 14.448,89 84.189,10 98.637,99
22. Sulawesi Utara 6,31 7,40 70,93 0,00 0,00 84,64 241,75 326,39
23. Gorontalo 0,00 0,00 28,67 0,00 0,00 28,67 129,98 158,65
24. Sulawesi Tengah 267,07 46,89 718,17 145,21 347,02 1.524,36 2.622,93 4.147,29
25. Sulawesi Tenggara 4.152,79 86,31 308,19 1.189,75 739,07 6.476,11 2.118,57 8.594,68
26. Sulawesi Selatan 0,00 250,84 180,85 288,11 0,00 719,80 1.021,47 1.741,27
27. Sulawesi Barat 191,79 186,10 218,72 109,67 0,00 706,28 272,12 978,40
28. Maluku 209,71 167,02 8,31 5.076,33 7.449,64 12.911,01 1.995,43 14.906,44
29. Maluku Utara 0,00 14,79 6,79 8,32 0,94 30,84 38,70 69,54
30. Papua 45.567,69 2.208,64 2.658,43 10.198,04 27.013,73 87.646,53 980,30 88.626,83
31. Papua Barat 0,00 96,14 0,00 82,34 0,00 178,48 331,02 509,50
Jumlah Total 78.863,68 37.189,91 33.289,78 77.416,56 63.820,05 290.579,98 238.686,76 526.869,06
Keterangan : *) = Data di Areal Penggunaan Lainnya (APL) tidak masuk dalam analisis NSDH, tetapi data tersebut sebagai informasi kebakaran hutan diluar Kawasan Hutan Sumber : Sub Direktorat Pemantauan Sumber Daya Hutan, Direktorat IPSDH Ditjen PKLT
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
93
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
1. Data luas kawasan hutan dan perairan pada awal tahun 2018 seluas
125.922.475,73 Ha (sesuai kawasan hutan dan perairan tiap provinsi), dengan
luas daratan seluas 120.390.159,73 Ha dan perairan seluas 5.532.316,00 Ha
(konservasi perairan). Dalam penyusunan NSDH yang dipergunakan adalah luas
daratan dengan luas 120.390.159,73 Ha sebagai data awal penyusunan NSDH
Nasional Tahun 2018.
Saldo awal NSDH Nasional Tahun 2018 ditetapkan berdasarkan data awal
(120.390.159,73 Ha) dengan memperhitungkan perubahan luas kawasan hutan
mulai dari terbitnya keputusan kawasan hutan tiap provinsi sampai dengan awal
2018. Perubahan dimaksud berkurang seluas 1.045.454.39 Ha, terdiri dari :
a. Perubahan Fungsi Kawasan Hutan berupa Kawasan Konservasi (KSA+KPA+TB)
yaitu bertambah seluas 88.471,34 Ha, Hutan Lindung (HL) berkurang seluas
181.538,54 Ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) berkurang seluas 52.250,72
Ha, Hutan Produksi tetap (HP) bertambah seluas 147.421,21 Ha dan Hutan
Produksi yang dapat dikonversi (HPK) berkurang seluas 9.777,29 Ha.
Perubahan fungsi kawasan hutan mengubah luas total kawasan hutan,
berkurang seluas 7.674,00 Ha dikarenakan ada perubahan menjadi Areal
Penggunaan Lainnya (APL).
b. Pelepasan Kawasan Hutan seluas 1.067.594,26 Ha pada fungsi kawasan HPK.
c. Tukar Menukar Kawasan Hutan menjadikan luas kawasan hutan bertambah
seluas 5.273,85 Ha, terdiri dari areal yang ditukar seluas 16.700,01 Ha dan
areal pengganti seluas 21.973,86 Ha.
d. Kompensasi pinjam pakai seluas 559,82 Ha.
e. Pencabutan pelepasan kawasan hutan seluas 23.980,20 Ha.
Dari proses di atas diperoleh luas Saldo Awal NSDH Nasional Tahun 2018 seluas
119.344.705,34 Ha, sama dengan Saldo Akhir NSDH Nasional Tahun 2017.
2. Dalam NSDH Nasional Tahun 2018, Saldo Awal luas kawasan hutan Indonesia
119.344.705,34 Ha terdapat perubahan (pengurangan) seluas 81.181,11 Ha,
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
94
sehingga Saldo Akhir luas kawasan hutan menjadi 119.263.524,23 Ha.
Perubahan luas kawasan hutan disebabkan:
a. Perubahan fungsi kawasan hutan pada kawasan konservasi bertambah
seluas 6.514,95 Ha, HL berkurang seluas 6.917,95 Ha, HPT berkurang seluas
301,00 Ha dan HP bertambah seluas 102,00 Ha yang berada di Provinsi
Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, Kalimantan Selatan dan Sulawesi
Utara.
b. Pelepasan kawasan hutan untuk perkebunan seluas 76.719,08 Ha yang
terdiri dari Provinsi Sumatera Utara seluas 386,72 Ha, Sumatera Selatan
seluas 65,18 Ha, Kalimantan Tengah seluas 16.948,48 Ha, Kalimantan
Selatan seluas 2.716,88 Ha, Sulawesi Tengah seluas 9.964,00 Ha, Sulawesi
Tenggara seluas 17.820,40 Ha dan Papua seluas 28.817,42 Ha.
c. Areal yang ditukar seluas 41,20 terdiri dari Jawa Barat seluas 7,75 Ha dan
Jawa Timur seluas 33,45 Ha.
d. Areal pengganti seluas 75,17 Ha terdiri dari Jawa Barat seluas 8,10 Ha dan
Jawa Timur seluas 67,07 Ha.
e. Revisi Kawasan Hutan dan Perairan pada tahun 2018 terjadi pada 3 (tiga)
provinsi dengan perubahan luas kawasan hutan berkurang seluas 1.391,00
Ha, terdiri dari kawasan konservasi berkurang seluas 7.560,00 Ha, HL
berkurang seluas 330,00 Ha, HP berkurang seluas 18.271,00 Ha dan HPK
bertambah seluas 24.770,00 Ha.
f. Koreksi luas kawasan terdapat pada kawasan konservasi yang berkurang
seluas 3.105,00 Ha dikarenakan adanya perubahan luas konservasi perairan
dan daratan di Provinsi Aceh sesuai dengan hasil Rekalkulasi Penutupan
Lahan Tahun 2018. Koreksi berikutnya pada Provinsi Kalimantan Timur
untuk memisahkan luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Timur dan
Kalimantan Utara berdasarkan hasil rekalkulasi penutupan lahan dengan
tidak mengubah total luas gabungan dan luas setiap fungsi kawasan hutan.
3. Luas perubahan penutupan lahan dari hasil monitoring dan evaluasi kegiatan
pengelolaan kawasan hutan dan revisi data (hasil rekalkulasi penutupan lahan)
terdiri dari:
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
95
a. Kegiatan IUPHHK Hutan Alam
- Pengayaan/penanaman seluas 20.864,87 Ha
- Penebangan (tebang pilih) seluas 146.171,29 Ha
b. Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman
- Penanaman seluas 282.840,40 Ha
- Penebangan (tebang habis) seluas 388.806,30 Ha
c. Rehabilitasi Lahan seluas 188.630,00 Ha dengan rincian pada kawasan
hutan seluas 18.787,00 Ha (termasuk mangrove seluas 950,00 Ha) dan diluar
kawasan hutan (APL) seluas 169.843,00 Ha (termasuk mangrove seluas 10,00
Ha). Cakupan dalam NSDH hanya yang berada dalam kawasan hutan yaitu:
- Rehabilitasi lahan mangrove seluas 950,00 Ha
- Rehabilitasi lahan diluar mangrove seluas 17.837,00 Ha
d. Pinjam Pakai Kawasan hutan seluas 89.385,75 Ha
e. Perambahan/Perladangan seluas 50,10 Ha
f. Penebangan Ilegal seluas 1,48 Ha.
g. Kebakaran lahan seluas 526.869,06 Ha, dengan rincian pada kawasan hutan
seluas 290.579,98 Ha dan diluar kawasan hutan (APL) seluas 238.686,76 Ha.
h. Revisi data (hasil penafsiran citra)
- Hutan primer bertambah seluas 740.698,05 Ha.
- Hutan sekunder berkurang seluas 955.960,74 Ha
- Hutan tanaman berkurang seluas 227.479,21 Ha.
- Tidak berhutan bertambah seluas 442.741,90 Ha.
4. Potensi dan nilai kayu semua jenis untuk saldo awal NSDH Nasional Tahun 2018
berbeda dengan saldo akhir NSDH Nasional Tahun 2017 dikarenakan adanya
update potensi rata-rata.
5. Potensi dan estimasi nilai kayu diameter ≥ 20 cm dalam NSDH Nasional Tahun
2018, saldo awal sebesar 11.562,15 juta M3 dengan nilai Rp. 4.690,96 trilyun,
terdapat perubahan berupa pengurangan sebesar 58,41 juta M3 dengan nilai Rp.
15,45 trilyun, sehingga saldo akhir menjadi sebesar 11.503,74 juta M3 dengan
nilai Rp.4.675,51 trilyun. Perubahan potensi dan nilai tersebut disebabkan
adanya :
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
96
- Perubahan luas (pelepasan, tukar menukar, revisi keputusan kawasan hutan
dan lain-lain) yang mengakibatkan potensi berkurang sebesar 34,72 juta M3
dengan nilai Rp.16,16 trilyun.
- Perubahan penutupan lahan (kegiatan IUPHHK HA, IUPHHK HT, rehabilitasi
lahan, pinjam pakai, perambahan, penebangan illegal, kebakaran hutan dan
revisi data penutupan lahan) yang mengakibatkan potensi berkurang sebesar
23,69 juta M3 namun nilainya secara keseluruhan masih bertambah sebesar
Rp.0,71 trilyun.
6. Potensi dan estimasi nilai kayu diameter ≥ 50 cm dalam NSDH Nasional Tahun
2018, saldo awal sebesar 6.422,95 juta M3 dengan nilai Rp.2.702,82 trilyun,
terdapat perubahan berupa pengurangan sebesar 52,52 juta M3 dengan nilai
Rp.10,32 trilyun, sehingga saldo akhir menjadi sebesar 6.370,44 juta M3 dengan
nilai Rp.2.692,50 trilyun. Perubahan potensi dan nilai tersebut disebabkan
adanya :
- Perubahan luas (pelepasan, areal pengganti dan keputusan penunjukan
kawasan hutan dan perairan) potensi dan nilai berkurang sebesar 7,63 juta
M3 dengan nilai Rp.3,51 trilyun.
- Perubahan penutupan lahan (kegiatan IUPHHK HA, IUPHHK HT, rehabilitasi
lahan, pinjam pakai, perambahan, penebangan illegal, kebakaran hutan
dan revisi data penutupan lahan) potensi dan nilai berkurang sebesar 44,88
juta M3 dengan nilai Rp.6,81 trilyun.
B. Saran
1. Informasi data dalam NSDH perlu didukung dengan data spasial untuk dapat
memetakan setiap lokasi perubahan sumber daya hutan.
2. Perlu ketersediaan data HHBK untuk melengkapi neraca HHBK dalam NSDH
Nasional.
Neraca Sumber Daya Hutan Nasional Tahun 2018
Tahun Anggaran 2019
97
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah RI (1999), Undang-Undang RI No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan
Pemerintah RI (2004), Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2004 Tentang Perencanaan
Kehutanan
Pemerintah RI (2015), Peraturan Pemerintah No. 104 Tahun 2015 Tentang Tata Cara
Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2001), Keputusan Menteri Kehutanan
No. 70/Kpts-II/2001 Tentang Penerapan Kawasan Hutan, Perubahan Status dan
Fungsi Kawasan Hutan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2013), Peraturan Menteri Kehutanan
No. P.62/Menhut-II/2013 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (1999), Keputusan Menteri Kehutanan
No. 644/Kpts-II/1999 tentang Pedoman Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2019), Statistik Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Tahun 2018
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (2019), Statistik Bidang
Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Tahun 2018
Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (2019), Rekalkulasi
Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2018