rangkuman penjelasan web 2.0
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Penjelasan Web 2.0, karakteristik, manfaat, perkembangan dan pengaruhnya
Nama : Moch shofwan shofian zainsas
NIM : 1210651233
Penjelasan Web 2.0, karakteristik, manfaat, perkembangan dan pengaruhnya
Fenomena munculnya situs social network
Bagi para penggila social network, pasti sudah tidak asing lagi dengan judul diatas. Fenomena
munculnya situs social network ini sebenarnya sudah lama membahana, tapi di Indonesia sendiri baru
beberapa tahun belakangan ini menjadi trend utama topik yang dibicarakan karena sering digunakan
anak muda. Para pengguna facebook, twitter, istagram, blogger maupun vlogger sudah banyak
menjamur dan merajalela. Kalau media tradisional menggunakan media cetak dan media broadcast,
maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk
berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta
membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.Situs jejaring sosial pertama,
yaitu Sixdegrees.com mulai muncul pada tahun 1997. Situs ini memiliki aplikasi untuk membuat profil,
menambah teman, dan mengirim pesan. Tahun 1999 dan 2000, muncul situs sosial lunarstorm, live
journal, Cyword yang berfungsi memperluas informasi secara searah. Tahun 2001,
muncul Ryze.com yang berperan untuk memperbesar jejaring bisnis. Tahun 2002,
muncul friendster sebagai situs anak muda pertama yang semula disediakan untuk tempat pencarian
jodoh. Dalam keanjutannya, friendster ini lebih diminati anak muda untuk saling berkenalan dengan
pengguna lain. Tahun 2003, muncul situs sosial interaktif lain menyusul
kemunculan friendster, FlickR, YouTube, Myspace.Hingga akhir tahun
2005, friendsterdan Myspace merupakan situs jejaring sosial yang paling diminati.
Memasuki tahun 2006, penggunaan friendster dan Myspace mulai tergeser dengan
adanya facebook.Facebook dengan tampilan yang lebih modern memungkinkan orang untuk berkenalan
dan mengakses informasi seluas-luasnya. Tahun 2009, kemunculan Twitter ternyata menambah jumlah
situs sosial bagi anak muda.Twitter menggunakan sistem mengikuti - tidak mengikuti (follow-unfollow),
dimana kita dapat melihat status terbaru dari orang yang kita ikuti (follow). Tahun 2012,muncul kembali
dan menambah kembali situs jejaring sosial untuk semua usia yang bernama Ketiker. Ketiker adalah situs
web yang menawarkan jejaring sosial berupa mikroblog sehingga memungkinkan penggunanya untuk
mengirim dan membaca pesan yang disebut post.
Konsep dan fondasi web.2.0
Konsep dan fondasi web2.0 sendiri merupakan sebuah istilah web 2.0 yang terkenal semenjak O’Reilly
Media Web 2.0 Conference di tahun 2004. Web 2.0 tidak merujuk kepada teknologi baru dalam world
wide web, meskipun web 2.0 memiliki kecenderungan tertentu dalam design dan penggunaan teknik
AJAX.
Secara historis, web 2.0 adalah come back dari bisnis web semenjak tragedidotcom bubble burst di
tahun 2000. Sementara secara teknis, web 2.0 adalah satu pengklasifikasian “wajah baru dari web”
dimana karakteristik pertukaran data many-to-many terjadi.
Di era sebelum web 2.0 (sebelum tahun 2000, ada juga mengklasifikasikannya sebagai web 1.0), hanya
mereka yang memiliki pengetahuan mengenai web (programming n design, or geek) atau para pemilik
modal yang mampu menghire programmer yang mampu menyediakan konten (teks, gambar, musik) di
web. Sehingga pertukaran data yang terjadi adalah one-to-many atau sedikit-ke-banyak.
Sederhananya, web 2.0 adalah klasifikasi dari web (yang kemudian berevolusi menjadi lebih dari sekedar
klasifikasi: sebuah era) yang membuat ‘semua orang’ yang terhubung ke web mampu menyediakan dan
mendistribusikan konten (teks, grafis, dll) di web. Website yang membuat orang dapat berbagi konten di
web dengan mudahnya (tidak perlu pengetahuan pemrograman web pun bisa berbagi data di web)
adalah web 2.0: Blog, Photo Sharing (flickr), Video Sharing (YouTube), Presentation Sharing
(Slideshare.net), Social Networking (facebook,myspace, friendster, linkedIn, etc) dll.
Kemampuan pengguna internet biasa untuk mendistribusikan konten telah merubah wajah web: Bukan
lagi web sebagai informasi dimana distribusi data terjadi antara sedikit-ke-banyak, melainkan web
sebagai platform di mana distribusi informasi terjadi antara banyak-ke-banyak: many-to-many. Dan
inilahesensi dari web 2.0: partisipasi. kolaborasi. many-to-many. contoh spesifik dari web
2.0: Wikipedia, Flickr, dll.
Karakteristik web 2.0
Web 2.0 sendiri memiliki beberapa karakteristik diantaranya adalah
- Data is the Next Intel Inside
Kekuatan aplikasi Web 2.0 terletak pada data. Aplikasi-aplikasi Internet yang berhasil selalu didukung
oleh basic data yang kuat dan unik. Contohnya adalah Google, yang kekuatannya terletak pada
pengumpulan dan management data halaman-halaman Web di Internet. Contoh lainnya lagi adalah
Amazon yang memiliki data buku yang bukan hanya lengkap, tapi juga sangat kaya dengan hal-hal
seperti review, rating pengguna, link ke buku-buku lain, dan sebagainya. Ini bererti perusahaan yang
unggul adalah perusahaan yang menguasai data.
- Network is Platform. Web 2.0 ini merupakan platform bagi aplikasi, dimana web yang menjadi
platform menjadikan web sebagai tempat bekerja dimana pun berada. Cukup kita dengan membuka
browser (mozilla, Internet Explorer, Opera, dsb), kita sudah dapat mengerjakan berbagai keggiatan
seperti mengerjakan mengetik dokumen, perhitungan keuangan, atau merancang berbagai persentasi
menggunakan berbagai aplikasi yang tersedia yang dapat dijalankan secara langsung. Tentu saja dalam
hal ini Google adalah menjadi yang terdepan saat ini.
- Harnessing Collective Intelligence. Adanya partisipasi dari pengguna dalam berkolaborasi dengan
pengetahuan. Misalnya pemberian kepercayaan yang diberikan oleh Wikipedia kepada pengguna untuk
dapat berpartisipasi dalam berbagai ilmu pengetahuan.
- End of the Software Release Cycle. Dikatakan bahwa Web 2.0 ini adalah sebagai akhir dari siklus
peluncuran produk software. Sehingga dengan cara ini setiap produsen software tidak lagi meluncurkan
produknya dalam bentuk fisik. Dan karena Web 2.0 menjadi platform inilah seorang pengguna cukup
mendatangi website untuk menjalankan aplikasi yang ingin digunakan. Alhasil pengembangan fitur
software ini dapat langsung dirasakan dan kini software bukan lagi sebagai produk tapi layanan (service).
- RSS & XML. Adalah dukungan dari sebuah program yang sederhana, sehingga dengan
adanya RSS ini akan memudahkan pengguna untuk menikmati informasi secara cepat dengan cara
berlangganan, atau bagi para pelaku web akan mudah untuk me-remix atau re-post dari website lainnya.
- Rich User Experience. Yaitu adanya kemajuan dari sisi antar-muka (interface) di sisi pengguna
(user). Seperti misalnya dengan dukungan AJAX, yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML
pada Blog, Yahoo!Mail, GMail, membuat pengguna merasakan lebih dari sekedar user atau hanya
sekedar mengirim e-mail.
- Software is not Limited to a Specific Device. Kini software tidak lagi terbatas pada perangkat
tertentu. Dimana setiap perangkat dapat mengaksesnya. Lebih jelasnya bahwa komputer bukan lagi
satu-satunya alat untuk menjalakan berbagai aplikasi di internet. Sehingga setiap aplikasi di desain untuk
dapat dinikmati di perangkat lain seperti di Ponsel, PDA, Iphone, dsb.
Konsep social media dan aturan dasarny
Social media ini sendiri memiliki konsep walaupun sudah menjadi lifestyle dari masyarakatnya
sendiri. Konsep Media Sosial Sudah Muncul 45 Tahun Lalu. Seorang peneliti bernama Ernest Dichter,
pernah melakukan studikomunikasi persuasif yang ternyata ada hubungannya dengan tren media sosial
saat ini. Hasil studi tersebut ia paparkan di tahun 1966 pada artikel di Harvard.
Sebenarnya ada empat hal yang ditemukan Dichter, mengenai empat motivasi seseorang
mengkomunikasikan sebuah hal baru. Hal baru di sini sekarang dapat diartikan sebagai sebuah brand.
Pertama adalah publik senang membicarakan sebuah brand karena pengaruh produk itu sendiri (33%
dari total populasi). Artinya, pengalaman yang berkesan bagi individu harus bisa dibagikan kepada orang
lain. Orang akan dengan senang melakukannya cuma-cuma.
Kedua adalah pengaruh dalam diri sendiri (24%). Rasa untuk menjadi yang pertama mengumumkan
suatu hal baru kepada publik adalah intinya. Kita lihat saja, ini sesuai dengan yang terjadi di Twitter,
Facebook, atau Sparks di Google+, saat ada peristiwa atau produk baru. Semua pasti berlomba-lomba
untuk mengumumkannya kepada dunia.
Ketiga adalah pengaruh di luar diri sendiri (20%). Dalam hal ini seorang pembicara dapat mempengaruhi
persepsi publik. Konsep ini seperti pada beberapa influencer di Twitter, yang dimanfaatkan oleh vendor
guna menyebarkan brand tertentu di internet.
Keempat adalah isi pesan itu sendiri (20%). Artinya pesan yang cukup informatif dan kreatif tentu akan
memancing kehadiran publik untuk terus dibicarakan.
Aturan dasar di social media :
- Selalu berhati-hati dan waspada terhadap apa yang ingin ditulis, diposting. Pikirkanlah dampak
positif dan negatifnya apakah yang kita posting merugikan diri kita sendiri ataupun orang lain. Karena
sekarang ini banyak kasus karena hal-hal yang tidak pantas diposting atau ditulis di social media
dilaporkan langsung ke meja hijau.
- Tidak memposting atau mengupload video maupun foto seronok yang tidak pantas dipertotonkan
kepada publik. Karena selain mencemarkan citra, nama baik, kita juga dapat dituntut karena
memposting hal-hal yang tidak layak dipublikasikan. Postinglah hal-hal yang menarik namun berbau
positif, dan tentunya membantu juga bagi orang lain. Akan lebih baik lagi kalau apa yang kita posting
dapat menjadi inspirasi bagi orang lain.
- Pandai-pandailah memilah teman-teman dan follower anda dengan bijaksana. Meskipun anda
merasa itu akun pribadianda dan sebagai sebuah wadah yang bebas untuk mengekspresikan diri, rekan
kerja saat ini atau yang akan datang belum tentu sependapat dengan anda. Pastikan Anda menolak
berteman dengan orang yang tidak anda kenal.
Manfaat dan pengaruh web 2.0 bagi media dan masyarakat
- Sangat gampang bagi masyarakat jika ingin membuat sebuah website
- Dapat mengkomunikasikan suatu informasi secara lebih akurat, cepat dan efektif
- Kita, sebagai masyarakat menjadi lebih kritis dan kreatif karena diberi otoritas penuh untuk
berkomentar tentang hal-hal yang diposting.
- Dapat mengirimkan gambar, link, informasi secara cepat.
- Bagi para blogger dan vlogger nggak menutup kemungkinan untuk membagikan hal-hal yang
membangun dan positif kepada orang-orang atau pembacanya.
Point negatifnya adalah penyalaggunaan situs/website oleh penggunanya sendiri sehingga
membahayakan, mencemaskan masyarakat. Misalnya dengan memposting hal-hal yang berbau SARA,
yang akan menimbulkan kontroversi berkepanjangan, pengaksesan situs porno yang dapat
membahayakan mental anak yang istilahnya masih ‘bau kencur’.
Model bisnis dari konsep web 2.0
Contohnya adalah amazon.com dan ebay.com. Di seluruh dunia, tercatat ratusan perusahaan yang
sukses membangun Web 2.0 mereka. Celakanya ribuan lainnya justru malah ‘keteteran’ dan gagal.
Kesulitan utama yang dihadapi adalah meyakinkan orang untuk aktif dalam Web 2.0 pada tahap-tahap
awal. Membangun embrio untuk kemudian dikembangkan menjadi basis pelanggan yang lebih besar
sangat penting, karena orang cenderung akan bergabung ke dalam Web 2.0 yang sudah ramai. Ketika
hambatan tersebut telah teratasi, masalah berikutnya adalah bagaimana menggali profit dari Web 2.0
tersebut. Google mengubah tataran dunia online dengan pertama-tama menciptakan ‘lalu lintas’ atau
traffic yang luar biasa ramai, lalu mencari model bisnis yang sesuai. Model bisnis Google terletak pada
kecanggihan mekanisme beriklan yang dimilikinya. Secara otomatis akan tercipta sinergi antara
pelanggan yang membutuhkan informasi, perusahaan penyedia informasi (termasuk pemasang iklan),
dan Google itu sendiri.
Social Network dan Web2.0
Situs sosial network sudah menjamur di masyarakat kita. Hampir seluruh lapisan masyarakat baik muda
maupun tua menggunakannya. Sosial network ini membuat para penggunanya dapat merasakan
kemudahan berinterikasi dengan sesama yang jauh di sana. Baik luar kota maupun luar negeri.
Fenomena sosial network sebenarnya sudah lama ada di Indonesia, tapi baru belakangan ini mulai
tumbuh dengan pesat karena biaya internet yang mulai murah dan bisa diinikmati setiap kalangan.
Mulai dari kalangan selebriti sampai ke kalangan biasa, sosial network sudah seperti kebutuhan sehari –
hari yang tak boleh terlewatkan. Setiap menit berganti status atau foto sudah menjadi suatu keharusan
bagi masyarakat yang sedang giat – giatnya berkutat di situs sosial, misalnya saja Facebook, twitter dan
lainnya. Bahkan kita bisa mengupdate lokasi dimana kita berada dan apa yang sedang kita lakukan,
walaupun terkadang itu tidak penting dan dianggap “alay” oleh anak muda saat ini, tapi mereka sendiri
masih melakukan itu. Haha..
Kecanggihan dari sosila media ini muncul karena adanya web 2.0. Web 2.0 sendiri adalah generasi
dari world wide web. Istilah web 2.0 ini menjadi terkenal semenjak konferensi O’reilly Media Web 2.0 di
tahun 2004. Web yang tidak merujuk pada teknologi baru dalam world wide web ini memiliki
kecenderungan tertentu dalam design dan penggunaan teknik AJAX. Secara historis, web 2.0 adalah coe
bac dari bisnis web semenjak tragedy dotcom bubble burst di tahun 2000. Namun secara teknis, web 2.0
adalah satu pengklasifikasian wajah baru dari web dimana karakteristik pertukaran data many-to-many
terjadi. Jadi, web 2.0 sebenarnya adalah klasifikasi dari web yag membuat setiap orang yang terhubung
ke web mampu menyediakan dan mendistribusikan konten (teks,grafis,dll) di web.
Web 2.0 ini memiliki karakteristik seperti Network is Platform (platform bagi aplikasi, dimana web
yang menjadi platform menjadikan web sebagai tempat bekerja dimanapun berada. Yang kedua
adalah Harnessing collective intelligence dimana adanya partisipasi dari pengguna dalam berkolaborasi
dengan pengetahuan, misal Wikipedia yang memubuat pengguna dapat terlibat dalam berbagai ilmu
pengetahuan. Yang ketiga, data is the next intelinside, lalu end ofsoftware release cycle, RSS dan XML
(berlangganan), Rich user experience dan yang terakhir adalah software is not limited to specific device
(tidak terbatas pada perangkat tertentu).
Konsep sosial media sendiri adalah layanan berbasis web yang memungkinkan setiap orang
untuk membangun hubugan sosial melaui dunia maya dengan adanya profil, status hubungan dan
lainnya. Web 2.0 ini lebih menekankan kepada perubahan pikir dalam menyaikan konten dan tampilan
di dalam sebuah website yang sebagian besar diadaptasi dari gabungan teknologi web yang telah ada
sebelumnya.
Adapun aturan dasar sosial media adalah yang pertama, mengenali target audiens secara jelas,yang
kedua memudahkan pengguna untuk link ke dan berbagi konten , yang dimaksud adalah menulis konten
yang memberikan nilai untuk target pasar, yang ketiga aktif dan tidak over acting, yaitu berinterkasi tetai
tidak berlebihan karena banyak dari pengguna yang mencari informasi akurat, bukan yang dramatisir.
Manfaat web 2.0 sendiri adalah memudahkan masyarakat dalam berinteraksi secara interaktif
melalui media sosial, bertukar konten yang bukan hanya teks tetapi gambar, musik dan sebagainya yang
membuat jarak jauh terasa dekat dan bisa memberi hiburan. Bagi media sendiri membuat pengaksesan
media meningkat tajam sehingga keuntungan didapatkan dengan mudah dan cepat. Konten dalam situs
semkin lengkap bukan karena situs itu sendiri tapi karena “sumbangan” dari para pengguna social media
itu sendiri. Walaupun terkadang sosial media membuat hilangnya privasi dan menimbulkan pertikaian
seperti pertengkaran antar status, adu pendapat dengan komentar – komentar menyindir dan masih
banyak lagi. Semua kembali pada pengguna.
Model bisnis di era web 2.0 sendiri banyak digunakan oleh perusahaan – perusahaan. Ada
beberapa yang berhasil, namun ada pula beberapa yang gagal. Kesulitan utama yang dihadapi
sebenarnya adalah meyakinkan masyarakat untuk aktif dala web 2.0 pada tahap awal. Menarik orang
sehingga pada akhirnya menjadi pelanggan karena oang cenderung akan bergabung ke dalam web jika
telah ramai digunakan. Setelah hal itu diatasi, kita harus mampu menggali profit dari web 2.0 ini, seperti
google yang berrhasil karena kecanggihan mekanisme iklan yang ia miliki. Adapun perusahaan –
perusahaan lain yang sukses adalah perusahaan yang mampu menyediakan aplikasi yang dibutuhkan
oleh perusahaan.
Konsepnya adalah dengan mendefinisikan cara dengan mana perusahaan bisnis memberikan nilai
kepada pelanggan, pelanggan membbujuk utnuk membayar nilai, dan mengubah pemnbayaran tersebut
untuk keuntungan. Dengan adanya efek jaringan 2.0 , akan memudahkan bisnis berjalan dengan baik
dan berhasil.
Bisa dilihat bahwa 2.0 mempengaruhi aspke kehidupan masyarakat dunia kita dengan begitu
pesat. Komunikasi interaktif dapat terjadi tanpa harus bertemu dan secara langsung. Sosial media
membuat jarak yang jauh menjadi dekat dan memberikan kita kesempatan berinteraksi dan mengetahui
wajah, dan apa yang sedang dilakukan teman yang kita ajak berinteraksi di sana. Tetapi penggunaan
sosial media ini juga harus kita tanggapi dengan hait – hati , karena jika tidak, akan membahayakan diri
kita seperti misalnya penculikan, penipuan dan lain – lain.
Media internet dan perkembangannya (web 2.0)
Media sosial merupakan media dimana tersambungkan oleh internet yang dapat berinteraksi
dengan orang lain menggunakan media seperti blog, facebook, twitter dan yang lainnya. Andreas Kaplan
dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai “sebuah kelompok aplikasi berbasis internet
yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan
dan pertukaran user-generated content.
Menurut sumber dari internet, Web 2.0 adalah generasi atau wajah baru dari world wide
web: world wide webyang lebih partisipatif. web 2.0 menjadi dikenal semenjak O’Reilly Media Web 2.0
Conference di tahun 2004. Web 2.0 tidak merujuk kepada teknologi baru dalam world wide web,
meskipun web 2.0 memiliki kecenderungan tertentu dalam design dan penggunaan teknik AJAX. Secara
historis, web 2.0 adalah come back dari bisnis web semenjak tragedi dotcom bubble burst di tahun 2000.
Sementara secara teknis, web 2.0 adalah satu pengklasifikasian “wajah baru dari web” dimana
karakteristik pertukaran data many-to-many terjadi.
Di era sebelum web 2.0 (sebelum tahun 2000, ada juga mengklasifikasikannya sebagai web 1.0),
hanya mereka yang memiliki pengetahuan mengenai web (programming n design, or geek) atau para
pemilik modal yang mampu menghire programmer yang mampu menyediakan konten (teks, gambar,
musik) di web. Sehingga pertukaran data yang terjadi adalah one-to-many atau sedikit-ke-banyak.
Sederhananya, web 2.0 adalah klasifikasi dari web (yang kemudian berkembang menjadi lebih
dari sekedar klasifikasi: sebuah era) yang membuat ‘semua orang’ yang terhubung ke web mampu
menyediakan dan mendistribusikan konten (teks, grafis, dll) di web. Website yang membuat orang dapat
berbagi konten di web dengan mudahnya (tidak perlu pengetahuan pemrograman web pun bisa berbagi
data di web) adalah web 2.0: Blog, Photo Sharing (flickr), Video Sharing (YouTube), Presentation Sharing
(Slideshare.net), Social Networking (facebook, myspace, friendster, linkedIn, etc) dll.
Kemampuan pengguna internet biasa untuk mendistribusikan konten telah merubah wajah web:
Bukan lagi web sebagai informasi dimana distribusi data terjadi antara sedikit-ke-banyak, melainkan web
sebagai platform di mana distribusi informasi terjadi antara banyak-ke-banyak: many-to-many. Dan
inilah esensi dari web 2.0: partisipasi. kolaborasi. many-to-many. contoh spesifik dari web
2.0: Wikipedia, Flickr, dll.
Karakteristik dari web 2.0 sendiri ada tiga yang saya bahas, yang masing-masing akan diberikan
penjelasannya.
1. The Web as Platform
Aplikasi Web 2.0 menggunakan Web (atau Internet) sebagai platformnya. Platform di sini
adalah tempat suatu aplikasi dijalankan. Menggunakan Internet sebagai platform bererti aplikasi-
aplikasi tersebut dijalankan langsung di atas Internet dan bukan di atas satu sistem operasi tertentu.
2. Harnessing Collective Intelligence
Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang unik, iaitu memanfaatkan kepandaian dari banyak orang
secara kolektif. Sebagai hasilnya muncullah basic pengetahuan yang sangat besar hasil gabungan dari
pengetahuan banyak orang. Contoh yang jelas adalah Wikipedia
3. Data is the Next Intel Inside
Kekuatan aplikasi Web 2.0 terletak pada data. Aplikasi-aplikasi Internet yang berhasil selalu
didukung oleh basic data yang kuat dan unik. Contohnya adalah Google
4. Software Above the Level of a Single Device
Aplikasi Web 2.0 bisa berjalan secara integrasi melalui pelbagai device.
Contohnya adalah iTunesdari Apple yang berjalan secara integrasi bermula dari server
Internet (dalam bentuk kedai muzik online), ke komputer pengguna (dalam bentuk
program iTunes), sampai ke mobile device (dalam bentuk iPod). Di masa depan diramalkan
akan makin banyak aplikasi-aplikasi yang memiliki sifat ini, misalnya demo Bill Gates di
CES 2006 menunjukkan integrasi device yang luar biasa.
5. Rich User Experiences
Aplikasi Web 2.0 memiliki user interface yang kaya meskipun berjalan di dalam browser.
Teknologi seperti AJAX memungkinkan aplikasi Internet memiliki waktu respons yang cepat dan
user interface yang intuitif mirip seperti aplikasi Windows yang di-install di komputer kita. Contohnya
adalah Gmail.
Web 2.0 adalah evolusi dari web yang berkembang menjadi lebih dari sekedar klasifikasi.
sebuah masa yang membuat banyak orang yang dapat terhubung ke dalam web. Dengan menggunakan
web 2.0 ini semua orang akan terasa lebih cepat, karena web 2.0 ini dapat menembus berbagai
kepadatan di aliran jaringan internet yang sedang padat. Dan kelebihan dari web 2.0 juga, ia tidak
mempunyai limit kebatasan untuk mengaksesny.
Peran web 2.0 sendiri kepada media ialah mempermudah mereka untuk mendapatkan informasi
yang ada dalam sosial media. Dan juga bukan hanya itu, saat ini setiap industry media memiliki jejaring
sosial. Sehingga masyarakat dapat mengetahui berita terbaru tanpa harus menunggu esok pagi dengan
membaca Koran.
Model bisnis dari web 2.0 yang saya tahu, semakin berkembang dengan adanya situ jual beli yang
terus bermunculan. Khususnya di Indonesia. Seperti, tokobagus.com, kaskus.us dan masih banyak lagi.
Membuat seluruh peluang banyak untuk masyarakat untuk mengembangkan bisnisnya dan
mempermudah pembeli untuk mencari barang yang ingin dibelinya. Tapi tak menutup kemungkinan
juga, dengan berjual beli melalui internet tidak adanya kasus penipuan. Sehingga, itu menjadi
pembelajaran untuk pemilik web untuk lebih meningkatkan kualitas web yang dimilikinya.
Pengaruh Munculnya Web 2.0
Sosial Network yang disebut juga jejaring sosial merupakan sebuah situs yang memungkinkan kita untuk
berhubungan dengan orang lain untuk berbagi foto, video atau informasi lainnya tergantung dari sifat
sosial mediayang digunakan dan bersifat terbuka bagi siapa saja. Munculnya sosial network sendiri
merupakan bentuk awal dari kecanggihan alat telekomunikasi. Bahkan tidak dapat dipungkiri bahwa
keberadaan situs-situs jejaring sosial telah memudahkan kita dalam berkomunikasi dengan orang-orang
diseluruh dunia. Sampai saat ini, sudah tersedia begitu banyak situs jejaring sosial di Internet. Facebook,
Twitter, Youtube, Yahoo, Google dan lain sebagainya merupakan contoh dari situs-situs jejaring sosial
yang paling sering digunakan.
Jejaring sosial yang ada saat ini merupakan realisasi konsep dari web 2.0. Konsep ini dicetuskan oleh
O’Reilly Media pada tahun 2003. Perkembangan teknologi Web 2.0 ini menenkankan pada perubahan
cara berpikir dalam menyajikan isi dan tampilan yang lebih partisipasif pada sebuah website. Konsep
Web 2.0 sendiri menghadirkan bentuk komunikasi yang lebih dinamis dan revolusioner dibanding
sebelumnya. Melalui perkembangan internet, kita dapat membangun komunikasi digital dan dunia
digital serta mengubah pandangan masyarakat tentang internet yang dulunya dianggap susah dalam
pemakaian begitu juga cara kerjanya. Munculnya Web 2.0 menghadirkan cara baru dalam melakukan
tampilan design menghadirkan interaksi sosial di dunia maya dan penggunaan web dapat saling
berteman dan berkolaborasi menjadi sesuatu yang penting.
Karakteristik dari Web 2.0 yang pertama adalah Network is Platform. Web 2.0 sebagai platform bagi
aplikasi. Di mana web yang menjadi platform dan menjadikan web sebagai tempat bekerja dimana pun
berada. Dengan membuka browser (mozilla, Internet Explorer, Opera, dll) kita sudah dapat mengerjakan
berbagai kegiatan seperti mengerjakan mengetik dokumen, perhitungan keuangan, atau merancang
berbagai persentasi menggunakan berbagai aplikasi yang tersedia yang dapat dijalankan secara
langsung. Harnessing Collective Intelligence merupakan karakterstik kedua yang memungkinkan
partisipasi dari pengguna dalam berkolaborasi dengan pengetahuan. Misalnya pemberian kepercayaan
yang diberikan oleh Wikipedia kepada pengguna untuk dapat berpartisipasi dalam berbagai ilmu
pengetahuan. Karakteristik yang ketiga dari Web 2.0 yaitu Data is the Next Intel Inside. Data menjadi
trademark sebuah aplikasi, dimana penyuply data akan memberikan trademark yang akan digunakan
oleh pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan kepada pengunjungnya. Kita ambil contoh
portal peta dengan selogan "Powered by Google" yang memakai dukungan Google pada peta dunia
berbasis web. End of the Software Release Cycle merupakan karakteristik yang memiliki siklus
peluncuran produk software. Sehingga setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya
dalam bentuk fisik. Sebab pengembangan fitur software ini dapat langsung dirasakan dan kini software
bukan lagi sebagai produk tapi layanan (service). Karakteristik yang kelima adalah RSS & XML. RSS &XML
merupakan dukungan dari sebuah program yang sederhana, sehingga dengan adanya RSS ini akan
memudahkan pengguna untuk menikmati informasi secara cepat dengan cara berlangganan, atau bagi
para pelaku web akan mudah untuk me-remix atau re-post dari website lainnya. Lalu, Rich User
Experienceadalah kemajuan dari sisi antarmuka di sisi pengguna. Seperti dukungan AJAX, yang
menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Blog, Yahoo!Mail, GMail, membuat pengguna
merasakan lebih dari sekedar user atau hanya sekedar mengirim e-mail. Karakteristik terakhir dari Web
2.0 adalahSoftware is not Limited to a Specific Device. Kini software tidak lagi terbatas pada perangkat
tertentu. Dimana setiap perangkat dapat mengaksesnya. Lebih jelasnya bahwa komputer bukan lagi
satu-satunya alat untuk menjalakan berbagai aplikasi di internet. Sehingga setiap aplikasi di desain untuk
dapat dinikmati di perangkat lain seperti di Ponsel, PDA, Iphone, dan lain sebagainya.
Konsep sosial media menurut Ditcher. Dengan hadirnya sosial media, masyarakat menjadi memiliki
pengalaman berkesan, sebab seorang individu mampu membagikan pengalaman berkesannya kepada
orang lain. Melalui Twitter dan Facebook, seseorang kerap membagikan berita atau informasi baru yang
diperoleh. Selain itu, konsep media sosial juga mampu mempengaruhi persepsi publik. Hal ini dapat
dilihat dari influencer di Twitter. Bahkan pesan sosial media memiliki isi yang cukup informatif dan
kreatif. Aturan dasar yang dimiliki oleh sosial media yaitu, jangan menulis informasi terlalu lengkap,
jangan asal bertemu orang yang baru kita kenal, jangan memajang foto tidak pantas untuk
doperlihatkan kepada publik, jangan sembarang menerima friend requests, dan jangan menyebarkan
isu-isu berkata kasar serta membeberkan informasi pribadi orang lain. Sebab apa yang kita sebarkan
dalam jejaring sosial merupakan konsumsi publik.
Pengaruh ada Web 2.0 bagi media dan masyarakat sebagai model bisnis terdapat pada blog, berita
sosial, mikro blog dan multimedia sharing. Di mana isinya sebagai produk utama. Salah satu contohnya
adalah google ads. Web 2.0 sangat menjanjikan untuk memasuki wilayah bisnis. Selain itu manfaat dari
Web 2.0 juga menyampaikan informasi secara online dan efektif. Bahkan Web 2.0 mengembangkan
online journalism. Di mana kecepatan interaktivitas, space yang tidak terbatas untuk menulis berita,
multimedia comvergence, area distribusi yang lebih luas dan aktual. Media online juga lebih lengkap
dibanding media cetak. Bahkan media online menawarkan inovasi melalui konten-kontennya. Web 2.0
merupakan sebuah perkembangan teknologi yang memiliki interaktivitas tinggi dengan para
penggunanya. Sebab Web 2.0 memudahkan komunikasi, memudahkan pemasaran produk dan
memberikan penghasilan kepada kita tanpa harus bekerja. Namun disamping itu, pengaruh negatif dari
Web 2.0 memungkinkan penipuan yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Dengan
merajalelanya situs-situs pornografi, kekejaman, dan lain-lain. Bahkan dapat menjadi candu bagi
masyarakat, dimana kita lebih cendurung berhubungan di dunia maya ketimbang di dunia nyata.
“ Social network mungkin tersengar asing di beberapa telinga, namun jika ‘jejaring sosial’ tentulah tidak.
Hampir seluruh masyarakat, baik yang kelas bawah, menengah maupun atas mengetahui apa itu jejaring
sosial. Namun bedanya, jika kalangan menengah ke atas dapat dan biasa menggunakannya, kalangan
bawah justru tidak sedikit yang bahkan jika ditanyapun akan kebingungan.
Social network/jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul(yang
umumnya individu atau organisasi) yang dijalin dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik. Sedangkan
layanan jaringan sosial merupakan situs yang bertujuan memfasilitasi pembangunan jejaring
sosial/hubungan sosial diantara orang-orang yang memiliki aktivitas, latar belakang, ketertarikan dan
hubungan dunia nyata yang sama.
Dalam setiap suatu layanan jejaring sosial terdiri dari perwakilan dari masing-masing pengguna,
hubungan sosial, dan berbagai layanan tambahan. Kebanyakan layanan jejaring sosial ini menggunakan
web yang penggunanya berinteraksi menggunakan internet, seperti email dan pesan singkat.
Sekilas sejarah
Jejaring sosial diawali dengan adanya Classmate.com pada 1995 yang berfokus pada hubungan
antara mantan teman sekolah dan dilanjutkan oleh SixDegrees.com pada 1997, yang memiliki aplikasi
untuk membuat profil, menambah teman, dan mengirim pesan.
Pada 1999 dan 2000, muncul situs lain seperti livestorm, live journal dan cyworld yang berfungsi unutk
memperluas informasi secara terarah. Lalu diikuti oleh Ryzee.com, situs untuk memperluas peluang
bisnis, Friendster muncul sebagai situs anak muda pertama yang disediakan untuk saling bertukar
informasi dan profil. Pada dasarnya, anak muda menggunakan friendster untuk saling berkenalan satu
dengan lainnya. Hingga 2003, Friendster masih menjadi situs yang paling diminati oleh anak muda.
Munculnya facebook pada 2006 menggeser
kejayaan Friendster dan Myspace. Facebook memungkinakan penggunanya berhubungan dan bertukar
informasi lebih luas dibandingkan situs-situs sebelumnya, serta memiliki tampilan dan fitur yang
menarik bagi penggunanya.
Tahun 2009, Twitter muncul dengan logo burung yang dikenal sebagai Larry. Situs ini disukai karena
dapat melihat status penggunanya dengan cara memfollow akun seseorang.
Apa itu Web 2.0?
Web 2.0 merupakan bentuk baru dari web. Dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada 2003
yang kemudian dipopulerkan pada 2004. Singkatnya, Web 2.0 ini tidak menggantikan mekanisme
maupun fungsi teknis web sebelumnya. Namun bagaimana cara pengembangan sistem dalam
penggunaan platform web, desain, dan teknik penggunaan AJAX.
Secara teknis, pertukaran data yang terjadi pada web 2.0 yaitu many-to-many , sedangkan pada
sistem web terdahulu(web 1.0) pertukaran data yang terjadi yaitu one-to-many dimana
para programmer yang telah dihire yang menyediakan data di web.
Konsep Web 2.0 yaitu ‘semua orang’ yang terhubung ke web mampu menyediakan serta
mendistribusikan data dan informasi. Seseorang tidak perlu memiliki keahlian programmer untuk
membagikan data, karena tersedia berbagai macam situs yang dapat diakses oleh masyarakat awam
umumnya.
Karakteristik Web 2.0
Karakteristik Web 2.0 :
- Software yang tidak terbatas;
- Bersifat read and write (pengunjung web tidak hanya menjadi penonton);
- Web sebagai platform;
- Sarana penghubung, bisnis, dan komunikasi;
- Dukungan dari HTML, AJAX, CSS, javascript, dan xml;
- Kecerdasan kolektif, keterbukaan, kebebasan.
Konsep sosial media dan aturan dasarnya
Konsep sosial media yang dapat saya simpulkan dari beberapa bacaan yaitu kebebasan dan keterbukaan
antar pengguna web untuk saling berinteraksi satu dengan lainnya, baik untuk bertukar informasi
maupun data. Sosial media mengajak siapa saja yang tertarik untuk ikut berkontribusi dengan
memberikan feedback mereka dangan cara yang mudah dan dengan kecepatan yang tidak lagi
membatasi waktu dan jarak.
Manfaat dan pengaruh Web 2.0 bagi media dan masyarakat
Manfaat yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat atas kehadiran Web 2.0 yaitu kemudahan
dalam bertukar informasi. Dengan kecepatan yang tinggi dan tanpa keahlian seorang profesional,
masyarakat dapat membaca serta memberi data yang mereka inginkan. Selain itu, Web 2.0 ini juga
membuka ruang bagi publik untuk ikut berpartisipasi dalam berbagai macam perkembangan teknologi
serta isu yang beredar dalam masyarakat. Disamping itu, berinteraksi yang dimaksudkan juga seperti
menambah pertemanan dan membagikan informasi diri. Sehingga memudahkan dan memungkinkan
seseorang untuk memiliki teman dari benua manapun.
Sedangkan pengaruh negatif dari sosial media yaitu kekurangpekaan masyarakat terhadapa apa
yang dibutuhkan dan apa yang harus dilakukan. Sosial media seringkali disalah gunakan untuk
menghujat orang lain, mengomentari hal yang tidak perlu, serta terkadang menshare hal-hal privasi.
Model bisnis dari konsep Web 2.0
Model bisnis dari sistem ini cenderung disebut sebagai online shop atau olshop dimana para
pembeli dan penjual dapat berinteraksi tanpa harus bertatap muka satu dan lainnya. Kemudahan
berbisnis online membuka peluang besar bagi para usahawan untuk membuka bisnis melalui online
media.
Selain itu, iklan juga sering ditemui dalam berbagai situs internet semakin memperbesar presentase
bisnis. Dengan adanya iklan tersebut, masyarakat menjadi tau dan bisa jadi tertarik untuk membeli
produk. Namun sayangnya, persaingan tidak sehat dapat terjadi jika online shop tidak disikapi dengan
benar.
Kesimpulan dari paper saya kali ini yaitu, kita seringkali tidak sadar telah menggunakan sosial media.
Sebenarnya, sosial media itu sendiri bukan hanya jejaring sosial yang kita tahu belakangan ini
seperti facebook dan twitter, tapi juga mencakup situs lain seperti wikipedia, google, blog, dsb.
CONTOH GAMBAR WEB 2.0 :