pterygium agil ok

Upload: shaoran-aulia

Post on 14-Apr-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Pterygium Agil Ok

    1/11

    Laporan Kasus

    PTERYGIUM

    Oleh

    Agil Al Jufri

    I1A006082

    Pembimbing

    dr. Hj. Hamdanah, Sp.M

    BAGIAN/UPF ILMU PENYAKIT MATA

    FK UNLAM RSUD ULIN

    BANJARMASIN

  • 7/29/2019 Pterygium Agil Ok

    2/11

    Januari, 2012

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

    DAFTAR ISI............................................................................................................ii

    BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

    BAB II LAPORAN KASUS ...................................................................................2

    I. Identitas.............................................................................................................2

    II. Anamnesis.......................................................................................................2

    III. Pemeriksaan Fisik..........................................................................................3

    IV. Diagnosa Klinis..............................................................................................3

    V. Penatalaksanaan..............................................................................................3

    BAB III DISKUSI....................................................................................................4

    BAB IV PENUTUP.................................................................................................8

    DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................1

    ii

  • 7/29/2019 Pterygium Agil Ok

    3/11

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Konjungtiva merupakan membran tipis yang melindungi sklera dan bagian

    dalam kelopak mata. Karena lokasinya, konjungtiva sering terpapar terhadap

    banyak mikroorganisme dan faktor lingkungan lain sehingga dapat menimbulkan

    gangguan pada konjungtiva.1

    Gangguan pada konjungtiva yang sering dijumpai yakni inflamasi pada

    jaringan ini atau konjungtivitis yang dapat berasal dari infeksi virus, bakteri,

    alergi, dan trauma fisik serta mekanik. Selain inflamasi, konjungtiva dapat

    mengalami penebalan. Salah satu penebalan konjungtiva yang sering dijumpai

    yakni pterigium.2

    Pterigium adalah pertumbuhan sejenis jaringan fibrovaskuler pada bagian

    luar mata yang berbentuk segitiga dengan puncaknya tumbuh mengarah ke

    kornea. Di Amerika Serikat prevalensi gangguan ini sebesar 5-15% terjadi pada

    usia 40 tahun keatas. Pterigium dapat menjadi sumber iritasi sehinga mata

    menjadi merah dan dapat memburuk dari waktu ke waktu. Hal ini dapat menjadi

    masalah kosmetik dan dapat mengakibatkan gangguan penglihatan.3,4,5

    1

  • 7/29/2019 Pterygium Agil Ok

    4/11

    BAB II

    LAPORAN KASUS

    IDENTITAS

    Nama : Tn. AB

    Jenis Kelamin : Laki-laki

    Usia : 41 tahun

    Alamat : Pekauman Banjarmasin

    Pekerjaan : Buruh

    ANAMNESIS

    Hari/tanggal : 2 Januari 2011

    Keluhan Utama : Rasa mengganjal pada mata kanan

    Riwayat Penyakit Sekarang :

    Pasien mengeluhkan pada mata kanannya ada rasa yang

    mengganjal kurang lebih sejak 4 bulan terahir, Pasien merasa seperti ada

    pasir dimata kanannya, mata merah, sering silau bila melihat cahaya dan

    sering berair, Pasien tidak ada mengeluhkan pandangan mata kabur, tidak

    ada mata sakit dan tidak gatal. Pasien tidak ada riwayat trauma

    sebelumnya. Pasien bekerja sebagai juru parkir kurang lebih selama 8

    tahun dan bekerja dari pukul 8 pagi sampai 8 malam.

    Riwayat Penyakit Dahululu :

    Hipertensi (+), DM (-), Asma (-), Mata Kiri Buta Sejak Lahir,

    Riwayat memakai kaca mat abaca (+), Riwayat Operasi mata (-)

    2

  • 7/29/2019 Pterygium Agil Ok

    5/11

    PEMERIKSAAN FISIK

    Keadaan Umum : Baik

    Kesadaran : Kompos Mentis

    Status Generalis : Dalam Batas Normal

    TD : 130/80 mmHg

    Nadi : 86 x/menit

    RR : 24 x/menit

    Status Lokalis :

    OD OS

    6/6 Visus 0

    TIO Normal Bulbus Oculi TIO Normal

    Hitam Supercilia Hitam

    Hiperemi (-), Odem (-) Palpebra Hipremis(-) Odem (-)

    Hiperemis (-), Sekret (-) Konjungtiva

    Palpebra

    Hiperemis (-), Sekret (-)

    Hiperemis (-), Sekret (-) Konjungtivafornices

    Hiperemis (-), Sekret (-)

    Bangunan segitiga merah

    dengan puncak dikornea

    Konjungtiva Bulbi Hiperemi (-), Sekret (-)

    Jernih, terdapat selaput

    warna ckoklat pada bagian

    nasal

    Kornea Jernih, terdapat selaput warna

    ckoklat pada bagian nasal

    Putih Sklera Putih

    Dalam COA Dangkal

    Gambaran normal,

    Cripta regular

    Iris Gambaran normal,

    Cripta regular

    Sentral, regular, 3 mm,

    reflek cahaya (+)

    Pupil Midriasis, 5 mm, reflek

    cahaya (-)

    Jernih Lensa Jernih

    DIAGNOSA KLINIS

    Pterygeum OD

    PENATALAKSANAAN

    Pro OD Eksterpasi dengan lokal anestesi

    3

  • 7/29/2019 Pterygium Agil Ok

    6/11

    BAB III

    DISKUSI

    Pterygium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskular berbentuk segitiga

    yang tumbuh dari arah konjungtiva menuju kornea pada daerah interpalpebra.

    Asal kata pterygium adalah dari bahasa Yunani, yaitu pteron yang artinya wing

    atau sayap. Insidens pterygium cukup tinggi di Indonesia yang terletak di daerah

    ekuator, yaitu 13.1%. Hal ini ada kaitannya dengan dugaan bahwa bahwa paparan

    ultraviolet merupakan salah satu faktor risiko terjadinya pterygium.6

    Gambar 1. pterygium

    Faktor resiko terjadinya pterigium adalah tinggal di daerah yang banyak

    terkena sinar matahari, daerah yang berdebu, berpasir atau anginnya besar. Oleh

    karena itu Pterigium sering ditemukan pada petani, nelayan dan orang-orang yang

    tinggal di dekat daerah khatulistiwa.3 Hal ini sesuai dengan tempat kondisi

    penderita, dimana penderita bekerja sebagai Juru Parkir yang sudah bekerja

    4

  • 7/29/2019 Pterygium Agil Ok

    7/11

    kurang lebih 8 tahun dan bekerja dari pukul 8 pagi sampai pukul 8 malam, yang

    mana pekerjaannya sangat sering sering terpapar sinar matahari, debu, asap dan

    pasir.

    Pasien dengan pterigium memperlihatkan keluhan yang berbeda-beda.

    Pasien datang mulai dari tanpa keluhan sampai keluhan mata merah, bengkak,

    gatal, iritasi, dan pandangan kabur yang signifikan sesuai dengan peningkatan lesi

    pada konjungtiva dan kelanjutannya pada kornea pada satu mata atau keduanya.4,7

    Pada kasus ini keluhan penderita tidak banyak, penderita hanya merasakan mata

    perih dan terasa mengganjal.

    Konjungtiva bulbi selalu berhubungan dengan dunia luar. Kontak dengan

    ultra violet, debu, kekeringan mengakibatkan terjadinya penebalan dan

    pertumbuhan konjungtiva bulbi yang menjalar ke kornea.

    Daerah nasal konjungtiva juga relatif mendapat sinar ultra violet yang

    lebih banyak dibandingkan dengan bagin konjungtiva yang lain, karena disamping

    kontak langsung, bagian nasal konjungtiva juga mendapat sinar ultrta violet secara

    tidak langsung akibat pantulan dari hidung. Karena itu pada bagian nasal

    konjungtiva lebih sering didapatkan pterigium dibandingkan dengan bagian

    temporal.3

    Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada penderita di dapatkan

    penebalan dari bagian nasal konjungtiva pada mata kanan.

    Derajat pertumbuhan pterygium ditentukan berdasarkan bagian kornea

    yang tertutup oleh pertumbuhan pterygium, dimana dapat dibagi menjadi 4, yaitu:6

    Derajat 1 : Jika pterygium hanya terbatas pada limbus kornea

    5

  • 7/29/2019 Pterygium Agil Ok

    8/11

    Derajat 2 : Jika pterygium sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih

    dari 2 mm melewati kornea

    Derajat 3 : Jika pteryium sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi

    pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya normal (pupil dalam keadaan

    normal sekitar 3-4 mm)

    Derajat 4 : Jika pertumbuhan pterygium sudah melewati pupil sehingga

    mengganggu penglihatan

    Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan pada penderita didapatkan pterygium

    pada mata kanan penderita yang melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2

    mm melewati kornea, berarti penderita termasuk dalam pterygium derajat 2.

    Tatalaksana pada pterygium yaitu:6

    1. Penatalaksanaan bersifa non bedah, penderita diberi penyuluhan untuk

    mengurangi iritasi maupun paparan terhadap ultraviolet

    2. Pada pterigium derajat 1-2 yang mengalami inflamasi, pasien dapat

    diberikan obat tetes mata kombinasi antibiotik dan steroid 3 kali sehari selama

    5-7 hari. Diperhatikan juga bahwa penggunaan kortikosteroid tidak

    dibenarkan pada penderita dengan tekanan intraokular tinggi atau mengalami

    kelainan pada kornea.

    3. Pada pterigium derajat 3-4 dilakukan tindakan bedah berupa avulsi

    pterigium. Sedapat mungkin setelah avulsi pterigium maka bagian konjungtiva

    bekas pterigium tersebut ditutupi dengan cangkok konjungtiva yang diambil

    dari konjugntiva bagian superior untuk menurunkan angka kekambuhan.

    Tujuan utama pengangkatan pterigium yaitu memberikan hasil yang baik

    6

  • 7/29/2019 Pterygium Agil Ok

    9/11

    secara kosmetik, mengupayakan komplikasi seminimal mngkin, angka

    kekambuhan yang rendah. Penggunaan Mitomycin C (MMC) sebaiknya hanya

    pada kasus pterigium yang rekuren, mengingat komplikasi dari pemakaian

    MMC juga cukup berat.

    Terapi dari pterygium tergantung dari ukuran pterygium dan gejala yang

    dialami. Bila ukuran pterygium kecil tapi terjadi inflamasi, maka dapat diberikan

    steroid tetes mata untuk mengurangi pembengkakan dan mata merah.8

    Pada penderita pada kasus ini akan dilakukan operasi eksterpasi pada mata

    kanan.

    Untuk mencegah timbulnya pterigium, lindungi mata dari sinar matahari,

    debu, dan udara kering dengan kacamata pelindung. Pada penduduk di daerah

    tropik yang bekerja di luar rumah seperti nelayan, petani yang banyak kontak

    dengan debu dan sinr ultra violet, dianjurkan untuk memakai kacamata pelindung

    sinar matahari. Bila terdapat tanda radang bisa diberi steroid.4

    7

  • 7/29/2019 Pterygium Agil Ok

    10/11

    BAB IV

    PENUTUP

    Telah dilaporkan kasus pterygium pada penderita laki-laki usia 41 tahun.

    Dari anamnesis diketahui bahwa penderita dalam empat bulan terakhir merasa

    mata kanan penderita terasa seperti ada yang mengganjal dan sering berair.

    Penderita tidak ada riwayat trauma sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik di

    dapatkan visus OS 0 OD 6/6, terdapat massa yang tumbuh pada konjungtiva di

    mata kanan bagian nasal yang mengenai kornea. Pupil tampak bening. Penderita

    didiagnosis sebagai pterygium dan dilakukan

    8

  • 7/29/2019 Pterygium Agil Ok

    11/11

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Schwab IR, Dawason CR. Konjungtiva Dalam Oftalmologi Umum. Edisi

    14. Suyono YJ (Ed). Widya Medika. Jakarta. 2000 : 99-105

    2. Bickford, L. How The Eye Works, And When It Doesn't. (online)

    www.eyecarecontacs.com diakses 2 Februari 2008.

    3. Fisher, J. Ptrygium.Emedicine J. 2005, p.1-12

    4. Ilyas S. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. Edisi Kedua. Balai Penerbit FKUI.

    Jakarta. 2001 : 119-120

    5. Rasitta. Pterigium. (online). http://rasitta.multiply.com/reviews/item/32

    diakses 2 Februari 2008

    6. Anonymous. Ilmu kesehatan mata. FKUI.

    7. Mansjoer Arif, dkk. Ilmu Penyakit Mata. Dalam: Kapita Selekta Kedokteran.

    Edisi 3. Jakarta, FKUI; 62 3

    8. Stephenson Michelle. Pinguecula and pterygium. 2011

    9

    http://www.eyecarecontacs.com/http://rasitta.multiply.com/reviews/item/32%20diakses%202%20Februari%202008http://rasitta.multiply.com/reviews/item/32%20diakses%202%20Februari%202008http://www.eyecarecontacs.com/http://rasitta.multiply.com/reviews/item/32%20diakses%202%20Februari%202008http://rasitta.multiply.com/reviews/item/32%20diakses%202%20Februari%202008