proposal orientasi realita

12
PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG Topik : TAK Orientasi Realita Sesi ke : I (Pengenalan Orang) Terapis : 5 orang mahasiswa Fak. Keperawatan UNAND Sasaran : 10 orang klien RSJ Prof Dr. HB. Sa’anin Padang yang memenuhi kriteria Tempat : Ruang rawat inap Melati A. TUJUAN 1. Tujuan Umum Klien mampu mengenali orang (diri sendiri dan orang lain) sesuai dengan realita/kenyataan 2. Tujuan Khusus a. Klien mampu mengetahui nama lengkap, nama panggilan alamat, dan hobi klien lain b. Klien mampu bersosialisasi c. Melatih daya ingat klien d. Malatih klien untuk dapat fokus pada kegiatan/konsenterasi B. LANDASAN TEORITIS Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang lainnya serta mempunyai norma yang sama. Fungsi kelompok secara umum ; 1. Setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman 2. Memberikan pengalaman dan penjelasan kepada anggota yang lain 3. Merupakan proses menerima umpan balik Terapi aktivitas kelompok adalah metode yang efektif dalam menyelesaikan masalah serta dapat dilihat keuntungannya, yaitu mendapat dukungan, pendidikan dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah.

Upload: krismas-eka-saputra

Post on 15-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bvk

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Orientasi Realita

PRE PLANNING

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA

SESI I: PENGENALAN ORANG

Topik : TAK Orientasi Realita

Sesi ke : I (Pengenalan Orang)

Terapis : 5 orang mahasiswa Fak. Keperawatan UNAND

Sasaran : 10 orang klien RSJ Prof Dr. HB. Sa’anin Padang yang memenuhi

kriteria

Tempat : Ruang rawat inap Melati

A. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Klien mampu mengenali orang (diri sendiri dan orang lain) sesuai dengan

realita/kenyataan

2. Tujuan Khusus

a. Klien mampu mengetahui nama lengkap, nama panggilan alamat, dan

hobi klien lain

b. Klien mampu bersosialisasi

c. Melatih daya ingat klien

d. Malatih klien untuk dapat fokus pada kegiatan/konsenterasi

B. LANDASAN TEORITIS

Kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai hubungan satu

dengan yang lainnya serta mempunyai norma yang sama.

Fungsi kelompok secara umum ;

1. Setiap anggota kelompok dapat bertukar pengalaman

2. Memberikan pengalaman dan penjelasan kepada anggota yang lain

3. Merupakan proses menerima umpan balik

Terapi aktivitas kelompok adalah metode yang efektif dalam menyelesaikan

masalah serta dapat dilihat keuntungannya, yaitu mendapat dukungan,

pendidikan dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah.

Page 2: Proposal Orientasi Realita

Penggunaan kelompok dalam keperawatan jiwa memberi dampak

positif dalam pencegahan, pengobatan dan terapi pemulihan kesehatan jiwa

melalui terapi aktivitas kelompok. Salah satu bentuk dari terapi aktivitas

kelompok adalah orientasi realita. Pada dasarnya terpi aktivitas kelompok

telah dipergunakan dalam praktek kesehatan jiwa yang juga merupakan bagian

terpenting dalam keterampilan teraupetik dalam keperawatan. Terapi aktivitas

kelompok sebagai metode yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan

masalah serta dapat dilihat keuntungannya yaitu ;

1. Mendapat dukungan (Support)

2. pendidikan

3. Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

Perawat sebagai pimpinan kelompok dapat menilai respon klien

selama berada dalam kelompok. Perawat sebagai pimpinan kelompomdapat

menggunakan kelompom untuk mendorong individu mengungkapkan masalah

dan mendapat bantuan pemecahan masalah dari kelompok. Pada saat ini

perawat dapat menilai respon klien selama berada dalam kelompok (Keliat,

2004).

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA

1. Definisi Terapi Aktifitas Kelompok Orientasi Realita

Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas adalah pendekatan untuk

mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas). Umumnya

dilaksanakan pada kelompok yang menghalami gangguan orientasi

terhadap orang, waktu dan tempat. Teknik yang digunakan meliputi

inspirasi represif, interaksi bebas maupun secara didaktik Keliat, (2004)

Terapi aktivitas kelompok orientasi realita merupakan sebagian dari

terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek

keperawatan jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien agar dapat

mengenal atau mengorientasi keadaan nyata baik tempat, waktu dan orang

(Herawaty, 1999).

Page 3: Proposal Orientasi Realita

2. Tujuan

a. Klien mampu mengidentifikasi stimulus internal (fikiran, perasaan,

sensasi somatik) dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam

sekitar)

b. Klien dapat membedakan antara lamunan dan kenyataan

c. Pembicaraan penderita sesuai realita

d. Klien mampu mengenali diri sendiri

e. Klien mampu mengenal orang lain, waktu dan tempat

Klien dengan gangguan psikotik mengalami penurunan daya nilai realitas

(reality testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan

orang-orang di sekitarnya. hali ini dapat mengakibatkan klien merasa

asingdan menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien. Untuk

menanggulangi hendaya ini, maka perlu ada aktifitas yang memberi

stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas di sekitarnya.

Stilmulus tersebut meliputi stimulus tentang realita lingkungan, yaitu diri

sendiri, orang lain, waktu, dan tempat (Keliat, 2004).

3. Kerangka Teoritis Terapi Aktifitas Kelompok Orientasi Realita

a. Model Vokal Konflik

Model ini dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak mendasar

dimana pimpinan kelompok harus memfasilitasi dan memberika

kesempatan pada anggota untuk mengeskspresikan perasaan dan

mendiskusikannya untuk menyelesaikan masalah.

b. Model Komunikasi

Model ini menggunakan prinsip teori komunikasi dan komunikasi

terapeutik. Jika ini tidak berhasil dalam kelompok akan menimbulkan

ketidakpuasan kelompok. Selain itu juga bertujuan untuk

meningkatkan keterampilan interpersonal dan sosial anggota kelompok

serta membantu komunikasi verbal dan nonverbal yang efektif.

Page 4: Proposal Orientasi Realita

c. Model Interpersonal

Terapi model ini merupakan kerjasama antar individu dalam

kelompok. Anggota kelompok belajar berinteraksi dan dapat

mengidentifikasi kesalahan dari persepsi dan perilaku sosial.

d. Model Psikodrama

Dalam model ini kelompk termotivasi untuk berperan sesuai dengan

peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu. Anggota

memainkan peran sesuai dengan peristiwa yang terjadi (Keliat, 2004).

C. KRITERIA ANGGOTA KELOMPOK

a. Klien dengan gangguan orientasi realita (halusinasi, waham, ilusi)

b. Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi

c. Klien dengan gangguan orientasi orang, waktu dan tempat yang sudah

dapat berinteraksi dengan orang lain

d. Klien yang sehat secara fisik

e. Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya

f. Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik

D. PROSES SELEKSI

1. Identifikasi klien yang memenuhi kriteria

2. Membuat kontrak dengan klien

a. Menjelaskan tujuan kegiatan

b. Menjelaskan tempat dan waktu kegiatan

c. Membuat perjanjian mengikuti peraturan dalam terapi aktivitas

kelompok

d. Menjelaskan akan bergabung dengan klien lain dalam kelompok

E. URAIAN STRUKTUR KEGIATAN

a. Hari/tanggal : Senin / 17 Juni 2013

b. Tempat kegiatan : Ruang Melati

c. Waktu Kegiatan : Pukul 09.00 – 09.45 wib (45 menit)

Page 5: Proposal Orientasi Realita

d. Metode kegiatan : Dinamika Kelompok

Diskusi dan Tanya Jawab

e. Anggota kelompok :10 orang klien yang dirawat diruang Melati dan

Flamboyan

F. METODE PERMAINAN

1. Leader memperkenalkan terapis dan pembimbing

2. Leader menjelaskan tujuan permainan, cara permainan dan peraturan

permainan

3. Leader memberi kesempatan pada klien untuk memperkenalkan diri :

nama lengkap, nama panggilan, asal daerah dan hobi.

4. Terapis menghidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola

berlawanan dengan arah jarum jam

5. Pada saat tape dimatikan anggota kelompok yang memegang bola

mendapat giliran untuk menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal

daerah, dan hobi dari klien lain . Dimulai dari terapis sebagai contoh

6. Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran

7. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi

tepuk tangan

G. ANTISIPASI MASALAH

1. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok

a. Memanggil pasien

b. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan

perawat atau pasien yang lain

2. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit :

a. Panggil nama pasien

b. Tanya alasan pasien meninggalkan permainan

c. Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan

pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah

itu pasien boleh kembali lagi

Page 6: Proposal Orientasi Realita

3. Bila ada pasien lain ingin ikut

a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada pasien yang

telah dipilih

b. Katakan pada pasien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin

dapat diikuti oleh pasien tersebut

c. Jika pasien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak

memberi peran pada permainan tersebut.

H. MEKANISME KEGIATAN TAK

NO WAKTU KEGIATAN TERAPIS KEGIATAN

PESERTA

1. Perencanaan

a. Persiapan Materi

b. Persiapan media/ alat yang

digunakan

c. Setting tempat terapis dan peserta

d. Pembagian tugas terapis

2

5 menit

Pelaksanaan

a. Orientasi

1. Salam terapeutik

Terapis mengucapkan salam

Memperkenalkan terapis dan

pembimbing

2. Evaluasi/ Validasi

Menanyakan perasaan klien

saat ini

3. Kontrak

Terapis menjelaskan tujuan

kegiatan yaitu mengenal

orang

Terapis menjelaskan aturan

nya, yakni:

Menjawab salam

Mendengarkan dan

memperhatikan

Mendengarkan dan

memperhatikan

Mendengarkan dan

memperhatikan

Mendengarkan dan

memperhatikan

Page 7: Proposal Orientasi Realita

o Jika ada klien yang ingin

meninggalkan

kelompok, harus

meminta izin kepada

terapis

o Lama kegiatan 35 menit

o Setiap klien mengikuti

kegiatan dari awal

sampai selesai.

2 35 Menit Tahap Kerja

Menjelaskan cara dan peraturan

melakukan permainan

Terapis dan klien memakai papan

nama masing-masing

Meminta klien memperkenalkan diri

dengan menyebutkan nama lengkap,

nama panggilan, asal dan hobi

searah dengan jarum jam dimulai

dengan terapis

Terapis menghidupkan kaset pada

tape recorder dan mengedarkan bola

berlawanan dengan arah jarum jam

Mematikan tape kemudian anggota

kelompok yang memegang bola

mendapat giliran untuk

menyebutkan nama lengkap, nama

panggilan, asal, dan hobi klien yang

lain (minimal nama panggilan)

Ulangi kegiatan sampai semua

anggota kelompok mendapat giliran

Mendengarkan dan

memperhatikan

Memakai papan nama

Memperkenalkan diri

Mengambil bola

Menyebutkan nama

lengkap, nama

panggilan, asal, dan

hobi klien yang lain

(minimal nama

panggilan)

Memperhatikan dan

menunggu giliran

selanjutnya

Page 8: Proposal Orientasi Realita

Beri pujian untuk tiap keberhasilan

anggota kelompok

Memperhatikan dan

Mendengarkan

3 5 Menit Tahap Terminasi

1. Evaluasi

Menanyakan perasaan klien

setelah mengikuti TAK

Menanyakan kepada klien nama

teman-teman yang hadir dalam

kelompok TAK

Terapis memberikan pujian atas

keberhasilan kelompok

2. Rencana tindak lanjut

Menganjurkan tiap anggota

kelompok menyapa orang lain

sesuai dengan nama panggilannya

3. Kontrak yang akan datang

Menyepakati kontrak dengan

klien untuk TAK selanjutnya sesi

II yaitu “pengenalan waktu”

Menyepakati waktu dan tempat

Mengungkapkan

pendapat

Menjawab pertanyaan

Menyebutkan nama

peserta lain

Mendengar dan

memperhatikan

Memperhatikan

Menyetujui

Menyetujui/

memberikan pendapat

tentang waktu dan

tempat untuk rencana

selanjutnya

I. PENGORGANISASIAN KELOMPOK

Leader : Sri Mardhiah Putri, S.Kep

Co – Leader : Rahmi Sarigumilan, S.Kep

Observer : Rahmiati DS, S.Kep

Fasilitator : Melda Yulinda, S.Kep dan Rozilawati, S. Kep

Page 9: Proposal Orientasi Realita

Peran Leader

Memimpin jalannya kegiatan

Menyampaikan tujuan dan waktu permainan

Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan

Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien

Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan

Memberi reinforcement positif pada klien

Menyimpulkan kegiatan

Peran Co – Leader

Membantu tugas leader

Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader

Mengingatkan leader tentang kegiatan

Bersama leader menjadi contoh kegiatan

Peran Observer

Mengobservasi jalannya acara

Mencatat jumlah klien yang hadir

Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan berlangsung

Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien

Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas bermain

Membuat laporan hasil kegiatan

Peran Fasilitator

Mamfasilitasi jalannya kegiatan

Memfasilitasi klien yang kurang aktif

Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara

Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar

kelompok

Perilaku yang diharapkan dari kelompok

Klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Klien dapat ikut serta dalam seluruh kegiatan TAK

Klien aktif dalam diskusi dan tanya jawab

Klien mampu mengungkapkan pendapat

Page 10: Proposal Orientasi Realita

J. MEDIA DAN ALAT

Media dan alat yang digunakan :

1. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK

2. Spidol

3. Tape recorder

4. Kaset

5. Bola tenis

6. Wireless

K. ALOKASI WAKTU

Perkenalan : 5 menit

Proses kegiatan : 35 menit

Penutup : 5 menit

L. SETTING TEMPAT

Keterangan :

: Klien

: Fasilitator

: Leader

: Co Leader

: Observer

: Pembimbing

Page 11: Proposal Orientasi Realita

M. PROSES EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Peserta 10 orang

b. Setting tempat sesuai dengan rencana

c. Peserta dapat mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan tertib

2. Evaluasi Proses

a. Klien tidak meninggalkan tempat selama kegiatan berlangsung

b. Klien dapat mengikuti peraturan permainan yang telah ditetapkan

c. Klien berpartisipasi aktif dalam permainan dan dapat memberikan

tanggapan tentang permainan dan manfaat permainan

d. Pengorganisasian dapat terlaksana sesuai rencana

3. Evaluasi Hasil

a. 80 % peserta mampu memperkenalkan nama lengkap, nama panggilan,

asal daerah, dan hobi yang dimiliki

b. 70 % peserta mampu menyebutkan nama klien lain

c. 80 % peserta mampu menyebutkan nama panggilan klien lain

d. 60 % peserta mampu menyebutkan asal klien lain

e. 60 % peserta mampu menyebutkan hobi klienp lain

Page 12: Proposal Orientasi Realita

N. Penutup

Demikianlah proposal ini kami ajukan dalam rangka memenuhi tugas

praktek profesi keperawatan jiwa di RSJ Prof. Dr. HB. Sa’anin Padang. Atas

perhatian dan kesempatan yang diberikan kami ucapkan terimakasih.

Padang, 16 Juni 2013

Ketua Kelompok

Sri Mardhiah Putri, S. Kep

Disetujui Oleh:

Pembimbing Akademik

Ns. Dewi Eka Putri, M. Kep, Sp. Kep J

Pembimbing Klinik

Hj. Wan Muharyati, S. Kp., MKM