[presentasi] sumber hukum islam
TRANSCRIPT
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
SUMBER HUKUM ISLAMDisusun oleh:
Indah Ayu AlfianingrumKartika Rianafirin
Ilham FarobiAulia Kurnia Andana
Raden Muhammad FadillahAndhika Surya PerdanaMutiara RachmayantiYuliansari Nur Islami
Siti Yanda NoibayNizar Ferdiansyah
Dea Rizky PangestikaNolanda IndriaDede ArwandoRivany Annisa
Sri MaryatiIrfandi Rais
Dwi Bayu Mardiyanto
PENDAHULUANSumber hukum Islam adalah segala sesuatu yang
dapat dijadikan dasar aturan atau pedoman agama Islam. Sudah menjadi kesepakatan bahwa sumber pokok hukum Islam adalah Al quran dan Al hadits.Kata-kata sumber dalam hukum Islam merupakan terjemah dari kata mashadir yang berarti wadah
ditemukannya dan ditimbanya norma hukum. Sumber hukum Islam yang utama adalah Al Qur’an dan sunah. Selain menggunakan kata sumber, juga digunakan kata dalil yang berarti keterangan yang dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran. Selain itu, ijtihad, ijma’, dan qiyas juga merupakan sumber
hukum karena sebagai alat bantu untuk sampai kepada hukum-hukum yang dikandung oleh Al
Qur’an dan sunah Rasulullah SAW
SABDA RASULULLAH
الَّل5ُه3 َّل5ى َص: الَّل5ُه> وَل: ُس3 َر: َأ:َّن5 َب:َّل:َغ:ُه3 :َّن5ُه3 َأ ال>ك َم: Iَع:ْن َّد5َث:ِن>ي َح: وَّل5َم: و:ُس: َع:َّل:ْيIُه>
ا َم: َب>ِه> Iُت3َمIْك َت:َم:َّس5 ا َم: َّلZوا َت:ِض> Iل:ْن ْيIْن> َر: Iَمَأ: Iْيْك3َم ِف> ْكIُت3 َت:َر: اَل: َق:
الَّل5ُه> ْك>ُت:اَب:
) َمالك ) َرواه َّن:ِب>ْيdُه> ِن5َة: و:ُس3"Aku tinggalkan dua perkara yang jika
kamu sekalian berpegang teguh kepada keduanya tidak akan tersesat selamanya
yaitu Alquran dan sunnahku" (HR. Baihaqi).
ALQURAN SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM
Alqur’an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan oleh Allah SWT
kepada nabi Muhammad sebagai pedoman seluruh umat manusia. Di
dalam kitab alquran dijelaskan perintah dan larangan. Alquran membahas garis-garis besar tentang hukum dan memiliki
bahasa yang rumit sehingga butuh penafsiran dalam implementasi di dalam kehidupan. Nilai-nilai di dalam alquran bersifat absolut karena turun langsung
dari Allah SWT.
ALQURAN MEMUAT BERBAGAI PEDOMAN DASAR
BAGI KEHIDUPAN UMAT MANUSIA
• Tuntunan yang berkaitan dengan keimanan/akidah, yaitu ketetapan yantg
berkaitan dengan iman kepada Allah SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul,
hari akhir, serta qadha dan qadar• Tuntunan yang berkaitan dengan akhlak,
yaitu ajaran agar orang muslim memilki budi pekerti yang baik serta etika kehidupan.• Tuntunan yang berkaitan dengan ibadah,
yakni shalat, puasa, zakat dan haji.• Tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia dalam masyarakat
Hadist sebagai sumber hukum islam
Dalam tradisi hukum Islam, hadits berarti segala perkataan, perbuatan dan keizinan Nabi
Muhammad SAW.Akan tetapi para ulama Ushul Fiqh, membatasi pengertian hadits hanya pada ”ucapan-ucapan Nabi Muhammad SAW yang berkaitan dengan
hukum”, sedangkan bila mencakup, perbuatan dan taqrir yang berkaitan dengan hukum, maka ketiga hal ini mereka namai dengan ”Sunnah”.
Tidak semua perbuatan Nabi Muhammad merupakan sumber hukum yang harus diikuti
oleh umatnya, seperti perbuatan dan perkataannya pada masa sebelum kerasulannya.
Seperti yang kita ketahui, bahwa Al-Qur’an merupakan sumber hukum primer/utama
dalam Islam. Akan tetapi dalam realitasnya, ada beberapa hal atau perkara yang sedikit
sekali Al-Qur’an membicarakanya, Al-Qur’an membicarakan secara global saja,
atau bahkan tidak dibicarakan sama sekali. Di sinilah peran dan kedudukan Hadits
sebagai tabyin atau penjelas dari Al-Qur’an atau bahkan menjadi sumber hukum sekunder/kedua setelah Al-Qur’an.
ALASAN HADITS SEBAGAI SUMBER HUKUM
Hadits adalah sumber hukum Islam (pedoman hidup kaum
Muslimin) yang kedua setelah Al-Qur’an. Bagi mereka yang telah beriman terhadap Al-
Qur’an sebagai sumber hukum Islam, maka secara otomatis harus percaya bahwa Hadits
juga merupakan sumber hukum Islam.
Di dalam Al-Quran dijelaskan antara lain sebagai berikut:
1. Setiap Mu’min harus taat kepada Allah dan kepada Rasulullah. (Al-Anfal: 20,
Muhammad: 33, An-Nisa: 59, Ali ‘Imran: 32, Al-Mujadalah: 13, An-Nur: 54, Al-
Maidah: 92).2. Orang yang menyalahi Sunnah akan mendapatkan siksa. (Al-Anfal: 13, Al-
Mujadilah: 5, An-Nisa: 115).3. Berhukum terhadap Sunnah adalah
tanda orang yang beriman. (An-Nisa: 65).
HUBUNGAN HADITS DENGAN ALQURAN
•Bayan Tafsir: yaitu menerangkan ayat-ayat yang sangat umum, mujmal dan musytarak. Seperti hadits : “Shallu
kamaa ro-aitumuni ushalli” (Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihatku shalat) adalah
merupakan tafsiran daripada ayat Al-Qur’an yang umum, yaitu : “Aqimush-shalah” (Kerjakan shalat).
•Bayan Taudhih: yaitu menerangkan maksud dan tujuan sesuatu ayat Al-Qur’an, seperti pernyataan Nabi : “Allah tidak mewajibkan zakat melainkan supaya menjadi baik
harta-hartamu yang sudah dizakati”, adalah taudhih (penjelasan) terhadap ayat Al-Qur’an dalam surat at-
Taubah: 34, yang artinya sebagai berikut : “Dan orang-orang yang menyimpan mas dan perak
kemudian tidak membelanjakannya dijalan Allah maka gembirakanlah mereka dengan azab yang pedih”.
IJTIHAD SEBAGAI SUMBER ISLAM
Ijtihad berarti berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
memecahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapan hukumnya,
baik dalam Alquran maupun hadits, dengan menggunakan akal pikiran serta berpedoman kepada ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan. Orang yang melakukan ijtihad disebut mujtahid.
SYARAT MELAKUKAN IJTIHAD
Mengetahui isi dan kandungan Alquran dan Alhadist
Mengetahui seluk beluk bahasa Arab dengan segala
kelengkapannyaMengetahui ilmu ushul dan kaidah-
kaidah fiqih secara mendalamMengetahui soal-soal ijma' (kesepakatan para ulama ahli
hukum)
BENTUK BENTUK IJTIHAD1. Ijma
• Kesepakatan para pakar Islam tentang hukum suatu masalah yang belum
disebutkan dalam Alquran dan hadits• Kesepakatan seluruh mujtahid
tentang hukum syara' yang belum ditentukan hukumnya setelah
rasulullah SAW wafatBerpegang pada hasil ijma'
diperbolehkan berdasarkan QS. Annisa': 59.
2. Qiyas
• Menurut istilah, qiyas berarti menetapkan hukum suatu masalah atau kejadian yang tidak ada hukumnya dengan masalah yang sudah ada hukumnya, karena di antara keduanya ada persamaan illat (sebab-sebab hukum).Contoh: mengharamkan minuman keras seperti bir atau wiski. Haramnya minuman ini karena diqiyaskan dengan khamar yang disebutkan dalam Alquran (QS. Almaidah: 90-91) karena antara kedua-duanya terdapat persamaan illat (sebab, alasan, sifat) yaitu sama-sama memabukkan atau najis.
3. Istihsani
• Yaitu memindahkan hukum dari ketentuan umum kepada pengecualian karena adanya alasan yang lebih kuat.
4. Istishab• Yaitu Menetapkan sesuatu menurut
keadaan sebelumnya sampai adanya dalil yang merubah keadaan tersebut.,
5. Maslahatul Mursalah
• Yaitu mencari kemaslahatan sedangkan menurut ahli ushul fiqh adalah menetapkan hukum suatu masalah yang tidak ada nashnya atau tidak ada ijma’nya, dengan berdasar pada kemaslahatan semata ( yang oleh syara’ tidak dijelaskan dibolehkan atau dilarang) atau bila juga sebagai memberikan hukum syara’ kepada suatu kasus yang tidak ada dalam nas atau ijma’ atas dasar memelihara kemaslahatan.
PEMBAGIAN HUKUM ISLAM
1. “ WAJIB (FARDHU) “adalah suatu keharusan. Pengertiannya adalah segala perintah Allah yang harus dikerjakan. Adapun macam-macam wajib antara lain:
» wajib syar'i, adalah suatu ketentuan yang apabila dikerjakan mendatangkan pahala, sebaliknya jika tidak dikerjakan terhitung dosa
» Wajib aqli, adalah suatu ketetapan hukum yang harus diyakini kebenarannya karena masuk akal atau rasional.
» Fardhu aini, adalah suatu ketetapan yang harus dikerjakan oleh setiap muslim dan tidak boleh diwakilkan, antara lain shalat lima waktu, shalat Jumat, Puasa wajib di bulan Ramadhan dan lain sebagainya
» Fardhu Kifayah. Adalah suatu ketetapan yang apabila sudah dikerjakan oleh sebagian orang muslim, maka orang muslim lainnya terlepas dari kewajiban itu. Akan tetapi jika tidak ada yang mengerjakannya, maka berdosalah semuanya.
2. "SUNNAH" adalah perkara yang apabila dikerjakan akan mendapat
pahala, dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Adapun macam sunnah antara
lain:– Sunnah muakkad, adalah sunnah yang sangat
dianjurkan, misalnya shalat tarawih dan shalat Idul fitri
– Sunnah ghairu muakkad, adalah sunnah biasa. Misalnya memberi salam kepada orang lain dan puasa pada hari Senin dan Kamis
– Sunnah hai’at, adalah perkara-perkara dalam shalat yang sebaiknya dikerjakan, seperti mengangkat kedua tangan ketika takbir, mengucapkan Allahu Akbar ketika akan ruku' dan sujud, dan sebagainya
– Sunnah ab'adh, adalah perkara-perkara dalam shalat yang harus dikerjakan, dan kalau terlupakan maka harus melakukan sujud sahwi, seperti: membaca tasyahud awal, dan sebagainya.
3. “HARAM” adalah suatu perkara yang dilarang mengerjakannya, seperti
minum minuman keras, mencuri, judi dan lain-lain. Apabila dikerjakan terhitung dosa. Sebaliknya jika
ditinggalkan kita memperoleh pahala 4. “MAKRUH” adalah suatu hal yang
tidak disukai/diinginkan. Akan tetapi apabila dikerjakan tidak berdosa, dan jika ditinggalkan berpahala, seperti merokok, makan bawang mentah, dan sebagainya
5. “MUBAH” adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan atau ditinggalkan tidak berpahala dan juga tidak berdosa. Seperti tidur, makan, minum
KESIMPULAN
• Sebagai umat Islam, kita diwajibkan untuk mengetahui serta memperdalam sumber ajaran agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Karena sumber ajaran agama Islam merupakan media penuntun agar kita dapat melaksanakan semua perintah Allah dan semua larangan-Nya. Agama Islam pun tidak mempersulit kita dalam mempelajari seluk beluk agama islam. Karena terdapat tingkatan sumber ajaran agama islam yang harus kita pedomani.
THAT’S ALL WE CAN EXPLAIN TO ALL OF YOU, WE EXPECT
THAT YOU CAN UNDERSTAND IT,GUYS.