ppt jurnal dr agustina

25
Jurnal Reading PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN ONDANSETRON DAN PETIDIN INTRAVENA UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI UMUM Arie Zainul Fatoni, Isngadi, Wiwi Jaya Disusun Oleh: Daniela Selvam, S. Ked 04101401027 Inda Sumerah, S. Ked 04101401124 Alifvia Nabdakh, S. Ked 04111401047 Pembimbing: dr. Agustina Br Haloho, Sp. An, M. Kes

Upload: daniela-selvam

Post on 15-Jan-2016

83 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

anestesi

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt Jurnal Dr Agustina

Jurnal Reading

PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN ONDANSETRON DAN PETIDIN INTRAVENA UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL

PASCA ANESTESI UMUMArie Zainul Fatoni, Isngadi, Wiwi Jaya

Disusun Oleh: • Daniela Selvam, S. Ked 04101401027• Inda Sumerah, S. Ked 04101401124• Alifvia Nabdakh, S. Ked 04111401047

Pembimbing: dr. Agustina Br Haloho, Sp. An, M. Kes

Page 2: Ppt Jurnal Dr Agustina

PENDAHULUAN

Page 3: Ppt Jurnal Dr Agustina

Latar belakang : Menggigil merupakan komplikasi yang sering terjadi pasca tindakan anestesi umum yang berdampak tidak nyaman pada pasien dan menimbulkan berbagai risiko.

Tujuan : Mengetahui perbedaan efek pemberian ondansetron 0.1 mg/kgbb dengan petidin 0.4 mg/kgBB intravena untuk mencegah menggigil pasca anestesi umum.

Kata kunci : menggigil pasca anestesi umum, petidin, ondansetron.

`

Page 4: Ppt Jurnal Dr Agustina

TINJAUAN PUSTAKA

Page 5: Ppt Jurnal Dr Agustina

ANASTESI UMUM

1. DefinisiTindakan meniadakan nyeri secara sentral disentral

hilangnya kesadaran dan bersifat pulih kembali

2. KomponenHipnotik, analgesia dan relaksasi otot

3. Metode Parentral, perektal, perinhalasi

Page 6: Ppt Jurnal Dr Agustina

ANASTESI UMUM

4. Stadium anastesia. Stadium I : (stadium analgesia)

b. Stadium II : (Stadium eksitasi/delirium)

c. Stadium III : (Stadium pembedahan)

i. Plane I

ii. Plane II

iii. Plane III

iv. Plane iv

d. Stadium IV : (Stadium paralisameduler)

Page 7: Ppt Jurnal Dr Agustina

MenggigilDefinisi

Merupakan perasaan dingin disertai dengan getaran tubuh (kamus kedokteran oxford).

Kaitan menggigil dengan anestesi

Menggigil merupakan komplikasi yang sering terjadi selama tindakan anestesi. Kejadian menggigil ini sekitar 40 – 60% pada pasien pasien yang dilakukan tindakan anestesi umum.

Page 8: Ppt Jurnal Dr Agustina

Menggigil

Penyebab menggigil post operative:

1. Vasodilatasi kutaneus.

2. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pelepasan pirogen, tipe atau jenis pembedahan, kerusakan jaringan yang terjadi dan absorbsi dari produk-produk tersebut.

3. Efek langsung dari obat anestesi pada pusat pengaturan suhu di hipotalamus.

Page 9: Ppt Jurnal Dr Agustina

Ondansetron

• Odansetron merupakan antagonis 5-HT3 yang mempunyai efek anti mual, anti muntah dan anti menggigil.

Farmakodinamik• Mekanisme penghambatan pada reseptor 5-

HT3 yang mengakibatkan penghambatan termoregulasi pada tingkat hipotalamus yang merupakan pusat pengaturan suhu tubuh.

Page 10: Ppt Jurnal Dr Agustina

OndansetronIndikasi• Mencegah dan mengobati mual-muntah akut

pasca bedah (PONV), kemoterapi dan radioterapi.

• Membantu mengurangi efek menggigil pasca bedah.

Kontra Indikasi

Pasien hipersensitif terhadap Ondansetron.

Page 11: Ppt Jurnal Dr Agustina

Ondansetron• Sediaan yang tersedia adalah tablet 50 dan 100

mg ; suntikan 10 mg/ml, 25 mg/ml, 50 mg/ml, 75 mg/ml, 100 mg/ml; larutan oral 50 mg/ml. Sebagian besar pasien tertolong dengan dosis perenteral 100 mg. Dosis untuk bayi dan anak; 1-1,8 mg/kgBB.

• Ondansetron 0.1 mg/kgBB diberikan menjelang akhir anestesi.

Page 12: Ppt Jurnal Dr Agustina

PETIDIN• Merupakan agonis opioid sintetik yang bekerja pada

reseptor opioid µ (mu) dan κ (kappa). • Petidin mempunyai efek untuk mengatasi menggigil

melalui reseptor κ.

FARMAKODINAMIK • Petidin mempunyai efek untuk mengatasi menggigil

melalui reseptor κ. • Petidin merupakan obat yang paling efektif dan

sering digunakan untuk mengatasi menggigil

Page 13: Ppt Jurnal Dr Agustina

PETIDINIndikasi • Analgesia• Anti menggigil pasca operasi

Dosis• Sediaan yang tersedia adalah tablet 50 dan 100 mg ;

suntikan 10 mg/ml, 25 mg/ml, 50 mg/ml, 75 mg/ml, 100 mg/ml; larutan oral 50 mg/ml. Sebagian besar pasien tertolong dengan dosis perenteral 100 mg. Dosis untuk bayi dan anak; 1-1,8 mg/kgBB.

• Petidin 0.4 mg/kgBB diberikan menjelang akhir anestesi

Page 14: Ppt Jurnal Dr Agustina

PETIDIN

Page 15: Ppt Jurnal Dr Agustina

METODE

Page 16: Ppt Jurnal Dr Agustina

PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN ONDANSETRON DAN PETIDIN INTRAVENA UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI UMUM

• Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian single blind true experimental design.

• Kelompok penelitian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

- Kelompok I mendapatkan petidin 0.4 mg/kgBB menjelang akhir anestesi

- Kelompok II mendapatkan ondansetron 0.1 mg/kgBB menjelang akhir anestesi.

• Tempat penelitian Rumah Sakit Umum dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang.• Kriteria inklusi pasien berusia 18–40 tahun, status fisik berdasarkan American

Society of Anesthesiologist (ASA) I-II, lama anestesi 1-3 jam, tidak mempunyai kelainan psikiatris, kelainan neuromuskular dan kelainan jantung.

Page 17: Ppt Jurnal Dr Agustina

PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN ONDANSETRON DAN PETIDIN INTRAVENA UNTUK MENCEGAH MENGGIGIL PASCA ANESTESI UMUM

• Pemilihan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 32 sampel, yang dibagi menjadi dua kelompok, dimana masing–masing kelompok berjumlah 16 sampel.

• Saat di kamar operasi, Induksi anestesi dilakukan dengan proprofol 1-2 mg/kgBB dan analgetik fentanil 2 mcg/kgBB. Setelah refleks bulu mata hilang, diberikan atrakurium 0.5 mg/kgBB, kemudian dilakukan intubasi endotrakea. Pemeliharaan anestesi dengan isofluran dengan kombinasi N20:O2 = 2:1. Analgetik selama operasi diberikan fentanil intermiten 1–2 mcg/kgBB setiap jam.

• Setelah operasi selesai, ventilasi adekuat, pasien bangun dan refleks laring telah kembali, baru dilakukan ekstubasi. Dicatat TD, FN, suhu membran timpani, SaO2 dan derajat menggigil tiap 10 menit sampai 30 pasca ekstubasi. Di ruang pulih sadar, pasien diberikan selimut dan oksigen masker 8 L/menit.

Page 18: Ppt Jurnal Dr Agustina

HASIL

Page 19: Ppt Jurnal Dr Agustina

HASIL

Page 20: Ppt Jurnal Dr Agustina

HASIL

Page 21: Ppt Jurnal Dr Agustina

HASIL

Page 22: Ppt Jurnal Dr Agustina

HASIL

• Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan efek ondansetron dan petidin dalam mencegah kejadian menggigil pasca anestesi umum.

• Dari total 32 sampel yang didapat, terdapat 25% sampel dari kelompok petidin mengalami kejadian menggigil.

• Dengan 18.75% pasien (3 sampel) mengalami menggigil derajat 1 dan 6.25% (1 sampel) mengalami menggigil derajat 2 serta sisanya tidak mengalami kejadian menggigil.

Page 23: Ppt Jurnal Dr Agustina

HASIL• Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa tidak ada

perbedaan kejadian dan derajat menggigil yang bermakna secara statistik (p>0.05) antara kelompok ondansetron dan kelompok petidin.

• Hal ini membuktikan bahwa ondansetron mempunyai efek mencegah menggigil pasca anestesiumum yang sama efektifnya dengan petidin.

• Tetapi dalam mencegah menggigil pasca anestesi petidin dapat menimbulkan efek samping mual, muntah dan depresi napas, sedangkan ondansetron dapat sekaligus mengatasi mual dan muntah pasca anestesi umum.

Page 24: Ppt Jurnal Dr Agustina

KESIMPULAN

• Ondansetron 0.1 mg/kgBB mempunyai efek untuk mencegah menggigil pasca anestesi umum yang sama efektifnya dengan petidin 0.4 mg/ kgBB.

Page 25: Ppt Jurnal Dr Agustina

TERIMA KASIH