jurnal elok.pdf

6
REDESAIN SERTA PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API TAWANG DENGAN PUSAT PERBELANJAAN Melalui Pendekatan Terhadap Pola Sirkulasi Serta Aksesbilitas Pengunjung Elok Norma Rosediana Adi Utomo Hatmoko Abstrak Stasiun Tawang merupakan salah satu landmark dari sebuah pengembangan kota di kawasan kota Lama di Semarang. Dewasa ini Stasiun tawang merupakan salah satu stasiun di Semarang yang memiliki jam operasi sampai dengan 24 jam sehari dan juga merupakan satu-satunya bangunan yang terdapat di Kota Lama yang masih beroperasi penuh selama satu hari. Dalam kurun waktu tersebut terdapat akvitas-akvitas lain yang hidup di sekitar stasiun mengikun jam operasi di stasiun, akvitas tersebut merlipu akvitas perdagangan serta akvitas jasa. Beroperasinya akvitas di dalam serta di sekitar Stasiun Tawang tersebut menunjukkan bahwa akvitas stasiun dalam hal ini Stasiun Tawang memiliki kemampuan untuk menggerakkan akvitas perekonomian secara stabil dalam 24 jam. Meningkatkan sebuah akvitas perekonomian pada stasiun kereta api akan memunculkan ketertarikan masyarakat akan penggunaan jasa kereta api, sehingga hal ini dapat mengurangi kemacetan di jalan raya terlebih didukung dengan kota Semarang sebagai ibu kota dari propinsi Jawa Tengah. Mewadai perkembangan stasiun kereta api dengan sebuah pusat perbelanjaan akan menimbulkan daya tarik yang kuat sehingga terwujud sinkronisasi akan berbagai macam pergerakan yang dapat di lakukan di stasiun kereta api. Dengan adanya perkembangan fasilitas stasiun kereta api dengan pusat perbelanjaan dapat di harapkan dapat meningkatkan keminatan masyarakant akan penggunaan kereta api sehingga masyarakat pengguna jasa ini akan di buat nyaman dengan adanya berbagai macam fasilitas yang memadai seper contohnya lapangan parkir yang dapat menampung dak hanya pengunjung stasiun nannya akan tetapijuga bagi pengunjung pusat perbelanjaan. kata kunci: stasiun, tawang, pusat perbelanjaan, 24jam, ekonomi Latar Belakang Transportasi memiliki peran penng dalam mendorong pergerakan serta pertumbuhan akvitas kawasan.Pengembangan jasa transportasi dalam mendukung pengembangan akvitas kawasan dapatlah dilakukan dengan cara intervensi pada sarana maupun prasarana pada masing- masing jasa transportasi itu sendiri. Kereta api merupakan salah satu moda angkutan tersebut. Prasarana pada jasa transportasi perkereta apian yang menjadi k dari pertumbuhan tersebut adalah stasiun. Stasiun memiliki ngkat aksesbilitas yang nggi dan sering dikunjungi oleh sejumlah besar penumpang yang memilih untuk menggunakan jasa transportasi ini, sehingga beberapa lokasi menjadi sebuah daya tarik yang menjadikan akvitas muncul didalamnya seper contoh akvitas perkantoran, pertokoan dan beberapa akvitas lain yang tentunya memiliki nilai komersial yang cukup nggi. Beberapa stasiun kerta api yang sibuk mampu menarik munculnya pusat perbelanjaan dan memberikan kontribusi pada keuangan perusahaan kereta api (Barry J. Simpson, 1994) Gambar 1. Latar Belakang Permasalahan

Upload: elok-norma-rosediana

Post on 10-Aug-2015

131 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

jurnal arsitektur

TRANSCRIPT

Page 1: JURNAL ELOK.pdf

REDESAIN SERTA PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API TAWANG DENGAN PUSAT PERBELANJAAN

Melalui Pendekatan Terhadap Pola Sirkulasi Serta Aksesbilitas Pengunjung

Elok Norma RosedianaAdi Utomo Hatmoko

Abstrak

Stasiun Tawang merupakan salah satu landmark dari sebuah pengembangan kota di kawasan kota Lama di Semarang. Dewasa ini Stasiun tawang merupakan salah satu stasiun di Semarang yang memiliki jam operasi sampai dengan 24 jam sehari dan juga merupakan satu-satunya bangunan yang terdapat di Kota Lama yang masih beroperasi penuh selama satu hari. Dalam kurun waktu tersebut terdapat ak�vitas-ak�vitas lain yang hidup di sekitar stasiun mengiku�n jam operasi di stasiun, ak�vitas tersebut merlipu� ak�vitas perdagangan serta ak�vitas jasa. Beroperasinya ak�vitas di dalam serta di sekitar Stasiun Tawang tersebut menunjukkan bahwa ak�vitas stasiun dalam hal ini Stasiun Tawang memiliki kemampuan untuk menggerakkan ak�vitas perekonomian secara stabil dalam 24 jam. Meningkatkan sebuah ak�vitas perekonomian pada stasiun kereta api akan memunculkan ketertarikan masyarakat akan penggunaan jasa kereta api, sehingga hal ini dapat mengurangi kemacetan di jalan raya terlebih didukung dengan kota Semarang sebagai ibu kota dari propinsi Jawa Tengah. Mewadai perkembangan stasiun kereta api dengan sebuah pusat perbelanjaan akan menimbulkan daya tarik yang kuat sehingga terwujud sinkronisasi akan berbagai macam pergerakan yang dapat di lakukan di stasiun kereta api. Dengan adanya perkembangan fasilitas stasiun kereta api dengan pusat perbelanjaan dapat di harapkan dapat meningkatkan keminatan masyarakant akan penggunaan kereta api sehingga masyarakat pengguna jasa ini akan di buat nyaman dengan adanya berbagai macam fasilitas yang memadai seper� contohnya lapangan parkir yang dapat menampung �dak hanya pengunjung stasiun nan�nya akan tetapijuga bagi pengunjung pusat perbelanjaan.

kata kunci: stasiun, tawang, pusat perbelanjaan, 24jam, ekonomi

Latar Belakang

Transportasi memiliki peran pen�ng dalam mendorong p e r g e r a k a n s e r t a p e r t u m b u h a n a k � v i t a s kawasan.Pengembangan jasa transportasi dalam mendukung pengembangan ak�vitas kawasan dapatlah dilakukan dengan cara intervensi pada sarana maupun prasarana pada masing-masing jasa transportasi itu sendiri. Kereta api merupakan salah satu moda angkutan tersebut. Prasarana pada jasa transportasi perkereta apian yang menjadi ��k dari pertumbuhan tersebut adalah stasiun. Stasiun memiliki �ngkat aksesbilitas yang �nggi dan sering dikunjungi oleh sejumlah besar penumpang yang memil ih untuk menggunakan jasa transportasi ini, sehingga beberapa lokasi menjadi sebuah daya tarik yang menjadikan ak�vitas muncul didalamnya seper� contoh ak�vitas perkantoran, pertokoan dan beberapa ak�vitas lain yang tentunya memiliki nilai komersial yang cukup �nggi. Beberapa stasiun kerta api yang sibuk mampu menarik munculnya pusat perbelanjaan dan memberikan kontribusi pada keuangan perusahaan kereta api (Barry J. Simpson, 1994)

Gambar 1. Latar Belakang Permasalahan

Page 2: JURNAL ELOK.pdf

Transportasi memiliki peran penting dalam mendorong pergerakan serta pertumbuhan aktivitas kawasan. Pengembangan jasa transportasi dalam mendukung pengembangan aktivitas kawasan dapatlah dilakukan dengan cara intervensi pada sarana maupun prasarana pada masing-masing jasa transportasi itu sendiri.

Prasarana pada jasa transportasi perkereta apian

yang menjadi titik dari pertumbuhan tersebuh

adalah stasiun. Stasiun memiliki tingkat aksesbilitas

yang tinggi dan sering dikunjungi oleh sejumlah

b e s a r p e n u m p a n g y a n g m e m i l i h u n t u k

menggunakan jasa transportasi ini, sehingga

1 kota lama beberaa akhir ini seperti kota mati. seolah-olah dengan adanya beberapa bangunan bersejarah yang anggun sama sekali tidak terjamah oleh para wisatawan. dengan adanya pengembangan fasilitas stasiun kereta api tawang dengan pusat perbelanjaan, maka kawasan kota lama akan kembali hidup, dan menjadi salah satu destinasi kota wisata di Semarang.

2meningkatkan daya perekonomian kota Semarang sebagai Ibu kota dalam wujud pengembangan fasilitas stasiun Tawang dengan Pusat Perbelanjaan

3memperbaii aksesibilitas serta sirkulasi pengguna bangunan stasiun kereta api tawang terlebih dengan adanya pengembangan fasilitas stasiun dengan pusat perbelanjaan

Tujuan

Gambar 2. Diagram Solusi Permasalahan

Gambar 3. Suasana Kota Lama

Stasiun Tawang Semarang terletak berdekatan

dengan prasarana transportasi lainnya seperti

Pelabuhan Tanjung Mas yang dapat di tempuh

kurang lebih 20 menit dari stasiun Tawang.

sedangkan dari Stasiun menuju Bandara Achmad

Yani dan menuju Terminal Terboyo dapat ditempuh

dalam waktu kurang lebih 5 - 10 menit

Gambar 4. Aksesibilitas Stasiun Tawang

Page 3: JURNAL ELOK.pdf

EKSISTING AWAL0 3.5 7 14 28m

EKSISTING BARU0 3.5 7 14 28m

TICKETINGAREA

HALL

RUANGKEAMANAN

BAGIANBAGASI

R.PENERIMAAN TAMU

R. KEPALASTASIUN

R.WAKSTSUN

R.SEKERTARIS

MEETINGROOM

ARSIP

RUANGKARYAWAN

RUANGPPKA

R.KONDEKTUR/MASISNIS

RUANG KOMPUTER

RUANG SINYALR.POLISI

KERETAAPI

R.SERVICEPEGAWAIKERETAAPI

RUANGPENERIMAAN BARANG

RUANGPENIMBANGAN

GUDANGBARANG

EMPLASEMENT

EMPLASEMENT

EMPLASEMENT

VIPWAITINGROOM

VIPWAITINGROOM

RETAIL RETAIL RETAIL RETAIL RETAIL RETAIL RETAIL

R.SERVICEPEGAWAIPUSAT

PERBELANJAAN

LAV LAVLAV LAV

Pada eksisting awal, tidak terlalu terbagi mana zonasi

antara zonasi privasi, semi publik, dan publik.

Perletakan pohon pada eksisting awal Stasiun

Tawang Semarang juga mempengaruhi tidak

terlihatnya bangunan Stasiun Tawang yang

seharusnya terlihat dari luar. Dengan adanya

beberapa vegetasi tersebut juga menutupi

pandangan akan ke view berupa polder tawang.

Beberapa perubahan terjadi pada eksisting baru

yang keberadaannyaa ditambah dengan fasilitas

baru berupa pusat perbelanjaan. Hal ini berakibat

pada berubahnya jalur sirkulasi bagi pegawai,

pengunjung bangunan dan jalur sirkulasi bagi

barang. Pemisahan area privat dengan publik

menjadi salah satu tujuan utama dalam redesain

Stasiun Tawang ini.

Gambar 5. Eksisting Awal Stasiun Tawang Semarang

Gambar 6. Eksisting Baru Stasiun Tawang Semarang Beserta Pengembangannya

Page 4: JURNAL ELOK.pdf

DENAH LT.1 0 3.5 7 14 28m

TICKETINGAREA

HALL

RUANGKEAMANAN

BAGIANBAGASI

R.PENERIMAAN TAMU

R. KEPALASTASIUNR.WAK

STSUN

R.SEKERTARIS

MEETINGROOM

ARSIP

RUANGKARYAWAN

RUANGPPKA

R.KONDEKTUR/MASISNIS

RUANG KOMPUTER

RUANG SINYAL

R.POLISIKERETAAPI

R.SERVICEPEGAWAIKERETAAPI

RUANGPENERIMAAN BARANG

RUANGPENIMBANGAN

GUDANGBARANG

EMPLASEMENT

EMPLASEMENT

VIPWAITINGROOM

VIPWAITINGROOM

RETAIL RETAIL RETAIL RETAILRETAILRETAIL RETAIL

R.SERVICEPEGAWAIPUSAT

PERBELANJAAN

LAV LAV

LAV LAV

EMPLASEMENT

R.PENERIMAAN TAMU

HALLHALL

PICK UP DROP OFFDROP OFF

+-0.00

+-0.00

+-0.00

+-0.00

+-0.00 +-0.00

+-0.00

+-0.00

+-0.00

+-0.00

+-0.00+-0.00

+-0.00+-0.00

+-0.00

-0.05

+-0.00

+-0.00

+-0.00 +-0.00

+-0.00 +-0.00+-0.00 +-0.00 +-0.00 +-0.00 +-0.00 +-0.00 +-0.00

+-0.00

-0.05

-0.05 -0.05

+1.50

+-0.00+-0.00+-0.00

+-0.00

+1.50

+1.50+1.50

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.206.50

6.50

6.50

6.50

9.00

7.20

7.20

7.20

7.20

7.20

A

B

C

D

E

F

G

H

I

K0 3.5 7 14 28m

L

DENAH LT.2 0 3.5 7 14 28m

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20

6.50

6.50

6.50

6.50

9.00

7.20

7.20

7.20

7.20

7.20

A

B

C

D

E

F

G

H

I

K

L

TENANT TENANT TENANT TENANT TENANT TENANT TENANT TENANT HALL HALLATM AREA TENANT TENANT TENANT TENANT TENANT TENANT TENANT TENANT ATM AREA+6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00 +6.00

Gambar 7. Denah Baru Lt.1 Gambar 8. Denah Baru Lt.2

DENAH LT.3 0 3.5 7 14 28m

+12.00TENANT

ANCHORTENANT+12.00

ANCHORTENANT+12.00

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+12.00TENANT

+6.00

+12.00

+6.00

+12.00GUDANG

RUANGPEGAWAI

+12.00

+12.00

GUDANG

RUANGPEGAWAI

+12.00

+12.00

SECURITY+12.00

MECHANICALENGINEERING+12.00

+12.00HALL

+12.00ENTRANCE

+12.00ENTRANCE

LAV LAV

NURSINGROOM

JANITOR

LAV LAV

NURSINGROOM

JANITOR

+12.00PARKIR MOTOR

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20

6.50

6.50

6.50

6.50

9.00

7.20

7.20

7.20

7.20

7.20

A

B

C

D

E

F

G

H

I

K

L

+12.40MUSHOLLA

+12.20

DENAH TYPICAL LT.4,5,6 0 3.5 7 14 28m

+18.00TENANT

ANCHORTENANT+18.00

ANCHORTENANT+18.00

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00TENANT

+18.00

GUDANG

RUANGPEGAWAI

+18.00

+18.00

GUDANG

RUANGPEGAWAI

+18.00

+18.00

GUDANG LOADINGDOCK

+18.00

+18.00HALL

+18.00ENTRANCE

+18.00ENTRANCE

LAV LAV

NURSINGROOM

JANITOR

LAV LAV

NURSINGROOM

JANITOR

+18.00PARKIR MOBIL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20

6.50

6.50

6.50

6.50

9.00

7.20

7.20

A

B

C

D

E

F

G

H

+18.00

RUANGSERVIS

ME

Gambar 9. Denah Baru Lt.3 Gambar 10. Denah Baru Lt.4, 5, 66.50

6.50

6.50

A

B

C

D

5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20

DENAH PARKIR (TYPICAL P1,P2,P3,P4) 0 3.5 7 14 28m

+15.00

RUANG SERVIS

+15.00ENTRANCE

+15.00ENTRANCE

PARKIR MOBIL+15.00

Gambar 11. Denah Parkir P1, P2, P3, P4

Perletakan area Pusat Perbelanjaan pada ketinggian

12 m diatas rel kereta api menjadi sebuah alternatif

pencegah kebisingan yang terjadi pada area

emplasement oleh beberapa kedatangan kereta api.

serta mengurangu beberapa getaran yang terjadi.

TAMPAK TENGGARASESUDAH

TAMPAK BARAT LAUTSESUDAH

TAMPAK BARAT DAYASESUDAH

TAMPAK TIMUR LAUTSESUDAH

Gambar 13. Tampak Sesudah

TAMPAK TENGGARASEBELUM

TAMPAK BARAT LAUTSEBELUM

TAMPAK BARAT DAYASEBELUM

TAMPAK TIMUR LAUTSEBELUM

Gambar 12. Tampak Sebelum

Gambar 12. dan 13.

akan menunjukkan

t a m p a k d a r i

p e r u b a h a n y a n g

terjadi akibat dari

p e n g e m b a n g a n

f a s i l i t a s s t a s i u n

kereta api Tawang

Semarang

Page 5: JURNAL ELOK.pdf

Gambar 13. Perspektif Eksterior 1 (siang) Gambar 14. Perspektif Eksterior 2 (malam)

Gambar 15. Perspektif Eksterior 3 (aerial)

Gambar 16. Perspektif Interior (Tenant) Gambar 17. Perspektif Interior (Lobby)

Gambar 18. Perspektif Interior (Travellator View) Gambar 19. Perspektif Interior (Emplasement)

terjadi perbedaan konsep antara eksterior dengan

interior. berfungsi untuk memiliki sebuah daya tarik

akan pusat perbelanjaan akan tetapi tidak

mengurangi nilai hirarki dari sebuah bangunan

stasiun yang merupakan bangunan konservasi.

terinspirasi dari beberapa cahaya yang terbentuk

pada malam hari di wilayah Gombel, Semarang,

maka penggunaan jendela kecil sebagai titik

pencahayaan menjadi sebuah alternatif konsep

tampak pada bangunan ini. akan tetapi pada sisi

interior penonjolan akan konsep stasiun tampak

pada beberapa kolom ekspos yang berbentuk

setengah lingkaran yang menggambarkan sebuah

elemn apda stasiun jaman dahulu.

Page 6: JURNAL ELOK.pdf

Daftar Pustaka

Literatur

Bappeda Kota Semarang dan Badan Pusat Statistik Kota Semarang.,2011, Kota

Semarang Dalam Angka 2010.

Chiara, Joseph de and John Hancock Callender,.Time Saver Standart For Building

Types. Mac Grow Hill Book Company, 1980.

Ching, Francis D. K., 1999, Arsitektur : Bentuk, Ruang dan Susunannya (terjemahan),

Erlangga, Jakarta

Harris, Charles W and Nicholas T. Dines.,Time Saver Standarts For Landscape

Architecture Second Edition. Mac Grow Hill Book Company, 1976.

Jodidio, Philip.,Calatrava Complete Works 1979-2009, Taschen: Kinokuniya, 2009.

Lembaran Daerah Kota Semarang.,Peraturan Daerah Kota Semarang No. 14 Tahun 2011

Lembaran Daerah Kota Semarang.,Peraturan Daerah Kota Semarnag No. 5 Tahun 2004.

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Kota Semarang. Tahun 2000-2010.

Menteri Perhubungan Republik Indonesia.,Peraturan Menteri Perhubungan No. 8

Tahun 2011, Standar Pelayanan Minimum Untuk Angkutan Orang Dengan Kereta Api.

Neufert, Ernst., Data Arsitek (Edisi I dan II) : Terjemahan Indonesia, Erlangga: Jakarta,

1991 Schierle, G. G., Architectural Structures Excerpts, American Institute of Stell

Construction, Inc., 2006.

Railway Terminal World The International Review of Rail Station and Terminal

Technology and Design, 2010

Railway Terminal World The International Review of Rail Station and Terminal

Technology and Design, March 2011

Ross, Julian.,Railway Station Planing, Design, and Management. Architectural Press

Butterworth Heinemann, 2000.

Sukarto, Haryono. Ir,.Sistem Transportasi, PT. Mediatama Saptakarya, Jakarta, 2003.

Tugas Akhir

Gani, Afriansyah. M., 2002, Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

(LP3A) Pengembangan Stasiun Kereta Api Tugu Yogyakarta dengan Fasilitas Shopping

Mall Penekanan Desain Konsep Arsitektur Richard Meier, Universitas Diponegoro,

Semarang. 122

Hidayat, Arif.,2000, Tugas Akhir Pengembangan Stasiun Kereta Api Tawang Dengan

Pendekatan Hybrid And Superimposition Dalam Kawasan Kota Lama Semarang,

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Prabowo, Kuntoro. S., 2001, Tugas Akhir Optimalisasi Pola Sirkulasi Penumpang di

Stasiun Kereta Api Sebagai Sarana Transportasi di Purwokerto, Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

Rahargo, Satrio Dwi.,2004, Tugas Akhir Pengaruh Stasiun Kereta Api Tawang Terhadap

Aktivitas Perekonomian Di Stasiun Tawang dan Kawasan Sekitarnya, Universitas

Diponegoro, Semarang.

Suryanto, Ignatius, 2003, Tugas Akhir Integrasi Pusat Perbelanjaan Kedalam Stasiun