ppt hipertensi bumil

28
KELOMPOK 10 1. Emma V. Hutagaol 2. Yusnidar Lawolo 3. Nurianti Silaban 1

Upload: emmi-maliza-hutagaol

Post on 09-Dec-2015

33 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

jj

TRANSCRIPT

1

KELOMPOK 10

1. Emma V. Hutagaol2. Yusnidar Lawolo3. Nurianti Silaban

2

ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL

3

DefenisiPenyakit hipertensi dalam kehamilan merupakan

kelainan vaskuler yang terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan nifas. (Sastrawinata. S, 1984).

Pre-eklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari tekanan darah tinggi (hipertensi), edema dan proteinuria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih. (Nanda, 2012)

4

Etiologi1.  Faktor Trofoblast2. Faktor Imunologik3. Faktor Hormonal4. Faktor Genetik5. Faktor Gizi6. Jumlah primigravida, terutama primigravida

muda7. Distensi rahim berlebihan : hidramnion, hamil

ganda, mola hidatidosa8. Penyakit yang menyertai hamil : diabetes

melitus, kegemukan9. Umur ibu diatas 35 tahun

5

Klasifikasi Hipertensi

1.  Pre-eklampsi ringan2. Pre-eklampsi berat

6

Epidemiologi dan Faktor Resiko Pre-eklamsia

Pre-eklampsia dapat di temui pada sekitar 5-10% kehamilan, terutama kehamilan pertama pada wanita berusia di atas 35 tahun. Frekuensi pre-eklampsia pada primigravida lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigravida, terutama pada primigravida muda.

Faktor Resiko Pre-eklamsiaa.  Usiab.  Ras/golongan etnikc.  Faktor keturunand.  Faktor gene.  Diet/gizif.   Iklim / musimg.  Tingkah laku/sosioekonomih.  Hiperplasentosisi.   Diabetes mellitus

7

Manifestasi KlinisBiasanya tanda-tanda pre-eklampsia timbul dalam urutan :

1.  Pertambahan berat badan yang berlebihan2.  Diikuti edema3.  Hipertensi4.  Akhirnya proteinuria.

Pada pre-eklampsia ringan tidak ditemukan gejala – gejala subyektif. Pada pre-eklampsia berat didapatkan :

1.  Sakit kepala terutama di daerah frontal2.  Gangguan mata, penglihatan kabur3.  Rasa nyeri di daerah epigastrium4.  Mual atau muntah5.  Gangguan pernapasan sampai sianosis6.  Terjadinya gangguan kesadaran.

Gejala – gejala ini sering ditemukan pada pre-eklampsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.

8

Tabel 2.6.1 Indikator Derajat Beratnya Hipertensi Akibat Kehamilan

Kelainan Ringan Berat

Tekanan Distolik < 100mmHg > 110mmHg

Proteinuria 1+ 2+

Sakit kepala tidak ada ada

Gangguan penglihatan tidak ada ada

Nyeri perut atas tidak ada ada

Oliguri tidak ada ada

Kejang tidak ada ada

Creatinin serum normal meningkat

Trombositopenia tidak ada ada

Hiperbilirubinemia tidak ada ada

SGOT minimal nyata

Fetal Growth Retardasion tidak ada ada jelas

Sumber : Pritcard, Mac Donald, Giant. William Obstetri, 1991 : 612

9

14

PATHWAYS

Keb.

Nutrisi+O2 meningkat

Peningkatkan plasma+gb dalam darah

50%

Penekanan diafragma terhadap

rongga dada termasuk jantung

Stressor psikis dari

luar

gg. koagulasi

darah

Peningkatan jumlah pulau

langerhains

Peningkatan estrogen

Sekresi rennin oleh

ginjal

Peninkatan metabolisme

Meningkatkan beban kerja

jantung

Meningkatkan beban kerja

jantung

Peningkatan reseptor

dan sel beta insulin

Artero sk lerosis

Ssp teraktivasi

Peningkatan kontraksi

pembuluh darah

HIPERTENSI

Angiotensin I

hepar

Angiotensin

Peningkatan CO

Kompensasi jantung

menyulupai O2 ke

selulurh tubuh

Angiotensin II ACE Paru-

Paru

Insulin dalam darah meningkat

Hipervolemia

Peningkatan reabsorbsi

air+Na

Tubulus ginjal

Aldosteron

Merangsang kortek adrenal

Vaskularisasi terganggu

Kerusakan pembuluh

darah

Resiko cedera, emboli/oedem

pada otak

Janin

Janin mengalami

strees

Pertumbuhan janin terganggu

Suplai O2+nutrisi terganggu

Permeabilitas kapiler

meningkat

Perfusi jaringan tergangg

u

Ibu

Cemas

Kurang pengetahuan tentang penyakit

10

Komplikasi1.  Solusio plasenta2. Hemolisis3. Perdarahan otak4. Edema paru5. Sindrom HELLP (Hemolisis,

Elevated Liver enzymes, dan Low Platelet).

6. Prematuritas7. DIC (Disseminated Intravascular

Coagulation)

11

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium USG NST (Non Stress Test)

12

Penatalaksanaan

1.  Penatalaksanaan Medis1)  Anti hipertensi2)  Kardiotonika

2.  Penatalaksanaan Keperawatana. Prinsip Penatalaksanaan Pre-eklampsia b. Penatalaksanaan pre-eklamsia Ringan

13

Pencegahan1. Diet makanan2. Cukup istirahat3. Pengawasan antenatal ( kehamilan)4. Meningkatkan jumlah balai pemeriksaan

antenatal dan mengusahakan agar semua wanita hamil memeriksakan diri sejak hamil muda.

5. Mencari pada setiap pemeriksaan tanda-tanda pre-eklampsia dan mengobatinya segera apabila ditemukan.

6. Mengakhiri kehamilan sedapat-dapatnya pada kehamilan 37 minggu ke atas apabila setelah dirawat tanda-tanda pre-eklampsia tidak juga dapat dihilangkan.

14

TINJAUAN KASUS

15

Pengkajian a. Data Umum KlienNama Klien : Ny. SUsia : 36 tahunAgama : Islam Pendidikan terakhir : SMAPekerjaan : IRTStatus Perkawinan : MenikahAlamat : Jln. Ayahanda No.56, MedanTanggal Pengkajian : 08-03-2015Ruangan/RS : Asoka / RSUD DR. Pirngadi Kota Medan No. Register : 017352Diagnosa Medis : PEB/ Pre-Eklamsia Berat b. Penanggung jawab Nama Suami : Tn. RUsia : 38 TahunAgama : IslamPendididkan terakhir : SMAPekerjaan : Karyawan SwastaStatus Perkawinan : MenikahAlamat : Jln. Ayahanda No.56, Medan

16

c. Keluhan Saat IniIbu mengeluh penglihatannnya kabur, nyeri kepala berat, perutnya terasa nyeri , lelah, bengkak pada tangan, kaki dan wajah. Ibu sudah mengalami hamil ± 37 minggu.

d. Riwayat Kehamilan dan Persalinan Masa Lalu

e.  Riwayat Ginekologif.   Riwayat Menstruasig.  Riwayat Kehamilan Saat Ini

 

 

17

i. Pemeriksaan Fisik Kepala – LeherDadaAbdomenPerineum dan Genital Ekstremitasj. Pola AktivitasEliminasiIstirahat dan kenyamananMobilisasi dan LatihanNutrisi dan Cairan Keadaan Mental k. Terapi

18Gambar 1 : Anjuran Cara Pemberian Mgso4 Dan Cairan Untuk Preeklampsia Berat/Eklampsia

Cara lain pemberian MgSO4.7H2O yang dianjurkan

19

h.   Data Umum Kesehatan Saat IniStatus obstetrik : G2P1A0

Usia kehamilan : ± 37 mingguKeadaan Umum: BaikBB/TB : 63 Kg / 153 cmKesadaran : CM / Compos Mentis Tanda – Tanda Vital

TD : 160/110 mmHg Nadi : 80 x/menitSuhu : 370C Pernafasan : 20 x/menit

20

Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah

1 DS : Klien mengatakan kepalanya terasa

nyeri dan pusing serta penglihatannya

kunang – kunang dan kabur

DO :

1. TD : 160/110 mmHg

2. Klien lemah

3. Penglihatan berkunang – kunang

dan kabur

4. Pasien sering memegang kepalanya

5. Udema di ekstremitas atas dan

bawah

Peningkatan hormon

ekstrogen

Sekresi Renin oleh

ginjal

Hepar mengeluarkan

Angiotensin

Paru kemudian

menghasilkan ACE

ACE mengubah

Angiotensin I

Angiotensin II

Merangsang korteks

adrenal

Aldosteron

Tubulus Ginjal

Peningkatan

reabsorbsi air + Na

Hipervolemia

Peningkatan CO2

Hipertensi

Kerusakan pembuluh

darah otak

Vaskularisasi otak

Gangguan

perfusi jaringan

otak

21

Lanjutan ....

No. Data Etiologi Masalah

terganggu

Ibu mengalami

pusing

Gangguan perfusi

jaringan otak

2 DS : Klien mengatakan nyeri hebat

didaerah perut

DO :

1. Klien meringis kesakitan

2. Skala nyeri 8

3. Klien tampak pucat dan lemah

Penekanan diafragma

terhadap rongga dada

termasuk jantung

Meningkatkan beban

kerja jantung

Peningkatan CO

Hipertensi

Vaskularisasi

Terganggu

Suplai O2 dan nutrisi

terganggu pada janin

Janin mengalami

stress

Adanya kontraksi

Nyeri hebat pada

daerah perut

Gangguan rasa

nyaman nyeri

22

Diagnosa keperawatan

1. Gangguan perfusi jaringan otak b/d penurunan COP (Cardiac Output)

2. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d kontraksi uterus

3. Gangguan psikologis (cemas) b/d koping yang tidak efektif terhadap proses persalinan

23

Intervensi KeperawatanNo

No.

Dx

Hari/

tanggal

Tujuan dan kriteria

hasil Intervensi Rasional

1. 01 08-03-

2015

Setelah dilakukan

tindakan

keperawatan 1x24

jam diharapkan

Perfusi jaringan otak

dapat adekuat dan

tercapai secara

optimal.

Dengan kriteria

hasil:

1. Kepala pasien

tidak terasa pusing

dan nyeri lagi

2. Fungsi

penglihatan baik (

tidak berkunang -

kunang dan rabun )

Awasi TTV

pasien

Monitor

perubahan tiba –

tiba pada pasien

Observasi

adanya pucat,

sianosis, kulit

dingin/lembab

dan catat

kekuatan nadi

perifer

Pantau

pernafasan

Dorong

latihan kaki

(ROM) aktif /

pasif

kolaborasi

dengan Dokter

SpOG

Mengetahui

kegawatan pasien

Cemas dan

bingung dapat

mempengaruhi

darah

Mengetahui

perjalanan darah

Mengetahui

fungsi pernafasan

pasien

Memperlancar

peredaran darah

Dapat terapi

sesuai indikasi

2

02 08-03-

2015

Setelah dilakukan

tindakan perawatan

1x24 jam diharapkan

ibu mengerti

penyebab nyeri dan

dapat mengantisipasi

rasa nyerinya .

Dengan kriteria hasil

Kaji tingkat

intensitas nyeri

pasien

Ambang nyeri

setiap orang

berbeda dengan

demikian akan

dapat menentukan

tindakan perawatan

yang sesuai dengan

respon pasien

24

No No.

Dx

Hari/

tanggal

Tujuan dan kriteria

hasil Intervensi Rasional

1. Nyeri berkurang

2. Ibu mengerti

penyebab nyerinya

3. Ibu mampu

berdaptasi terhadap

nyerinya

Observasi

TTV

Jelaskan

penyebab nyeri

pada pasien

Anjurkan

teknik relaksasi

untuk

mengurangi

nyeri

Bantu

keluarga untuk

mengusap pada

bagian yang

nyeri

Berikan

terapi sesuai

program

terhadap nyerinya

Mengetahui

kedaan umum

Dapat

memahami

penyebab nyerinya

sehingga bisa

kooperatif

Mengurangi rasa

nyeri melalui cara

pengalihan.

Mengalihkan

perhatian pasien

Bentuk

kolaborasi dalam

menghilangkan

nyeri

3.

03 09-04-

2015

Setelah dilakukan

tindakan perawatan

1x24 jam diharapkan

pasien cemas dapat

berkurang dengan

kriteria hasil :

1. Ibu tenang

2. Ibu kooperatif

terhadap tindakan

perawatan

Kaji

tingkat

kecemasan ibu

Jelaskan

mekanisme

proses

persalinan

Tingkat

kecemasan ringan

dan sedang bisa

ditoleransi dengan

pemberian

pengertian

sedangkan yang

berat perlu terapi

Pengetahuan

terhadap proses

25

No No.

Dx

Hari/

tanggal

Tujuan dan kriteria

hasil Intervensi Rasional

1. 3. Ibu dapat

menerima kondisi

yang dialaminya

sekarang

Gali dan

tingkatkan

mekanisme

koping ibu yang

efektif.

Beri

support/dukung

an

persalinan

diharapkan dapat

mengurangi

emosional ibu yang

maladaptif

Kecemasan akan

dapat teratasi jika

mekanisme koping

yang dimiliki ibu

efektif

Ibu dapat

mempunyai

motivasi untuk

menghadapi

keadaan yang ada

26

Implementasi KeperawatanNo. No.Dx Hari/tanggal Implementasi paraf

1 01

02

10-04-2015

10-04-2015

1. Mengawasi TTV pasien

R/TD : 160/110mmHg N : 80x/m

T : 37OC RR : 20x/m

2. Memonitor perubahan tiba – tiba pada

pasien

R/ pasien masih sadar

3. Mengobservasi adanya pucat, sianosis,

kulit dingin/lembab dan catat kekuatan

nadi perifer

R/ masih dalam batas normal

4. Memantau pernafasan

R/ RR : 20 x/m

5. Mendorong latihan kaki aktif / pasif

R/ pasien merasa nyaman

6. Berkolaborasi dengan Dokter SpOG

R/ drip MgSO4 di RL gtt 20 x/m

1. Mengkaji tingkat intensitas nyeri pasien

R/ his tiap 2x/10 menit, lama 10 detik,

skala nyeri 8

2. Mengobservasi TTV

R/TD : 160/110mmHg N : 80x/m

T : 37OC RR : 20x/m

3. Menjelaskan penyebab nyeri pada

pasien

R/ Ibu mengerti penyebab nyerinya dari

pembukaan jalan lahir

4. Menganjurkan teknik relaksasi untuk

mengurangi nyeri

R/Ibu menarik napas dalam dan

mengeluarkan secara perlahan dari mulut

5. Membantu keluarga untuk mengusap

27

Evaluasi KeperawatanNo. No.Dx Hari/tanggal Jam Evalusi paraf

1 01

02

03

12-04-2015

12-04-2015

12-04-2015

19.00

19.10

19.15

S : Klien mengatakan kepalanya terasa

nyeri dan pusing serta penglihatannya

berkunang – kunang dan kabur

O :

1. TD : 160/110 mmHg

2. Klien lemah

3. Penglihatan berkunang – kunang

dan kabur

4. Pasien sering memegang

kepalanya

5. Udema di ekstremitas atas dan

bawah

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

S : Klien mengatakan nyeri hebat

didaerah perut

O :

1. Klien meringis kesakitan

2. Skala nyeri 8

3. Klien tampak pucat dan lemah

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

S : Klien mengatakan sangat cemas

dengan janinnya

O :

1. Pasien kelihatan panik dan cemas

2. Pasien banyak bertanya

A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi dilanjutkan

28

TERIMA KASIH