pp apendiktomi

Upload: endri-widodo

Post on 08-Aug-2018

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    1/14

    Disusun oleh:

    Agus rahmaji NIM. P07120113002

    Dwi Kurniati NIM. P07120113011

    Nafiatul M Usman NIM. P07120113020

    Sri Lestari NIM. P07120113027

  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    2/14

    Askep pasienappendiktomi

    pengertian

    patofisiologi

    Manifestasiklinis

    Penatalaksanaan

    Proseskeperawatan

  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    3/14

  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    4/14

    merupakan penyakit prototip yang berlanjut melalui

    peradangan, obstruksi dan iskemia di dalam jangkawaktu bervariasi (Sabiston, 1995).

    Apendiksitis dapat terjadi pada semua umur,dengan prevalensi kejadian 1-2:1000. Lebih umum

    terjadi pada anak remaja dan orang dewasa mudadan sedikit lebih pada pria dibanding wanita(Thompson, Mc Farland,& Hirsch,1993).

  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    5/14

    AppendiktomiAppendectomy merupakan pembedahan untuk

    mengangkat appendiks yang meradang. Appendiksyang diangkat tidak akan mempengaruhi kesehatandalam jangka waktu yang sangat panjang. Justru, kasusappendiksitis yang sangat serius dan tidak segeradiangkat dapat menimbulkan masalah yang cukupberat.

  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    6/14

    patofisiologi Apendiksitis biasa disebabkan oleh adanya penyumbatan lumen

    apendiks oleh hyperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, strikturkarena fibrosis akibat peradangan sebelumnya, atau neoplasma. Fesesyang terperangkap dalam lumen apendiks akan menyebabkan obstruksidan akan mengalami penyerapan air dan terbentuklah fekolit yangakhirnya sebagai kausa sumbatan(Mansjoer;2000).

    Obstruksi appendiks menyebabkan mukus yang diproduksi mukosamengalami bendungan. Semakin lama mukus semakin banyak, namunkarena keterbatasan dinding apendiks sehingga menyebabkan peningkatantekanan intralumen. Tekanan tersebut akan menghambat aliran limfe yangmengakibatkan edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukus. Olehkarena persarafan appendiks sama dengan usus yaitu torakal X makarangsangan itu dirasakan sebagai rasa nyeri disekitar umbilicus.

    Pada anak-anak karena omentum lebih pendek dan apendiks lebihpanjang, dinding apendiks lebih tipis. Keadaan demikian ditambahdengan daya tahan tubuh yang masih kurang memudahkan terjadinyaperforasi. Sedangkan pada orang tua perforasi mudah terjadi karena telahada gangguan pembuluh darah(Junaidi;1982).

  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    7/14

    Manifestasi Klinis.Apendisitis memiliki gejala kombinasi yang khas, yang terdiri dari : Mual,

    muntah dan nyeri yang hebat di perut kanan bagian bawah. Nyeri bisa secaramendadak dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar pusar, lalu timbul mualdan muntah. Dalam 2-12 jam rasa mual hilang dan nyeri berpindah ke perutkanan bagian bawah yang akan menetap dan diperberat bila berjalan ataubatuk. Jika dokter menekan daerah ini, penderita merasakan nyeri tumpul danjika penekanan ini dilepaskan, nyeri bisa bertambah tajam. Biasanya jugaterdapat konstipasi, tetapi kadang-kadang terjadi diare, anoreksia, malaise dandemam bisa mencapai 37,8-38,8 Celsius(Mansjoer;2000).

  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    8/14

    Penatalaksanaan1. Appendiktomi cito (appendiktomi akut, abses, dan perforasi)2. Appendiktomi elektif (appendiktomi kronik)

    Pembedahan diindikasikan bila diagnosa appendiksitis telah

    ditegakan. Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedahandilakukan. Sebaiknya dilakukan tindakan pembedahan segera setelahklien dipersiapkan. Tindakan bedah dilakukan lebih sulit danperdarahan lebih banyak apabila massa apendiks telah terbentuk lebihdari satu minggu sejak serangan sakit perut karena dikuatirkan akanterjadi abses apendiks dan peritonitis umum. Persiapan dan

    pembedahan harus dilakukan sebaik-baiknya mengingat penyulitinfeksi luka lebih tiggi daripada pembedahan pada apendisitissederhana tanpa perforasi. Appendiktomi dapat dilakukan denganspinal anasesi atau anestesi umum dengan insisi abdomen bawah ataudengan laparoskopi.

  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    9/14

    Proses KeperawatanA. PENGKAJIAN

    1. Anamnesa2. Pemeriksaan fisik

    a. Status Kesehatan Umum Kesadaran biasanya kompos mentis, ekspresi wajah menahan sakit, tanpa

    sakit, ada tidaknya kelemahan.

    b. Integumentc. Kepala dan Leher

    Ekspresi wajah kesakitan, pada konjungtiva lihat apakah ada warna pucat.

    d. Abdomen Pada post operasi biasanya sering terjadi ada tidaknya peristaltik pada usus

    ditandai dengan distensi abdomen, tidak flatus dan mual, apakah bisa

    kencing spontan atau retensi urine, distensi supra pubis, periksa apakahproduksi urine cukup, keadaan urine apakah jernih, keruh atau hematuri,jika dipasang kateter periksa apakah mengalir lancer, tidak ada pembuntuanserta terfiksasi dengan baik.

    e. Ekstremitas Apakah ada keterbatasan dalam aktivitas karena adanya nyeri yang hebat,

    juga apakah ada kelumpuhan atau kekakuan.

  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    10/14

    3. Pemeriksaan Penunjang

    a. Pemeriksaan LaboratoriumDarah. Ditemukan leukosit 10.000-18.000 mn.

    Urine. Ditemukan sejumlah kecil leukosit dan eritrosit.

    b. Pemeriksaan Radiologi

    Tampak distensi sekum pada appendiksiitis akut

  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    11/14

    B. Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada

    penderita post appendiktomi:

    Nyeri akut berhubungan dengan insisi pembedahan.

    Intoleransi aktivitas berhubungan dengan pembatasangerak sekunder terhadap nyeri.

    Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive,insisi bedah.

    Resiko kekurangan volume cairan berhubungandengan pembatasan pasca operasi.

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/PERENCANAAN%20KEPERAWATAN.docx
  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    12/14

    http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_6/PERENCANAAN%20KEPERAWATAN.docx
  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    13/14

  • 8/22/2019 Pp Apendiktomi

    14/14