pp astigmat

Upload: nana-hanna

Post on 05-Apr-2018

261 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    1/40

    ASTIGMATISMA

    Pembimbing :Dr. Ilham zain Sp.M

    Disusun oleh :

    Sylvienia

    KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT MATARUMAH SAKIT UMUM DAERAH BEKASI

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    2/40

    Astigmatisma biasanya bersifatditurunkan atau terjadi sejak lahir, dan

    diturunkan, biasanya berjalan bersamadengan miopia dan hipermetropia dan tidakbanyak terjadi perubahan selama hidup.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    3/40

    Letak kelainan pada astigmatisma terdapatdi dua tempat yaitu kelainan pada kornea

    dan kelainan pada lensa .

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    4/40

    Astigmatisma adalah suatu kelainanrefraksi dimana sinar sejajar dengan garis

    pandang oleh mata tanpa akomodasidibiaskan tidak pada satu titik tetapi lebihdari satu titik.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    5/40

    Prevalensi global kelainan refraksidiperkirakan sekitar 800 juta sampai 2,3milyar. Di Indonesia prevalensi kelainanrefraksi menempati urutan pertama padapenyakit mata. Kasus kelainan refraksidari tahun ke tahun terus mengalami

    peningkatan. Ditemukan jumlah penderitakelainan refraksi di Indonesia hampir 25%populasi penduduk atau sekitar 55 jutajiwa.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    6/40

    Bola mata bentuknyamerupai kistik yangdipertahankan oleh

    adanya tekanandidalamnya. Walaupunsecara umum bolamata dikatakan

    bentuknya bulat atauglobe namunbentuknya tidak bulatsempurna.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    7/40

    Orbita adalah tulang-tulang rongga matayang didalamnya terdapat bola mata, otot-

    otot ekstraokular, nervus, lemak danpembuluh darah. Setiap tulang orbitaberbentuk menyerupai buah pear, yangbagian posteriornya meruncing pada

    daerah apeks dan optik kanal.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    8/40

    Pada orang normal susunan pembiasan olehmedia penglihatan dan panjang bola mataseimbang sehingga bayangan benda setelahmelalui media penglihatan dibiaskan tepat didaerah makula lutea.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    9/40

    Mata yang normal disebut sebagai mataemetropia dan akan menempatkan

    bayangan benda tepat di retina padakeadaan mata tidak melakukan akomodasiatau istirahat melihat jauh

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    10/40

    Adanya kelainan kornea dimana permukaanluar kornea tidak teratur. Media refraktayang memiliki kesalahan pembiasan yangpaling besar adalah kornea, yaitu mencapai80% s/d 90% dari astigmatismus.Kesalahan pembiasan pada kornea initerjadi karena perubahan lengkung korneadengan tanpa pemendekan ataupemanjangan diameter anterior posteriorbola mata.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    11/40

    Adanya kelainan pada lensa dimana terjadikekeruhan pada lensa. Semakin bertambah

    usia seseorang, maka kekuatan akomodasilensa kristalin juga semakin berkurang danlama kelamaan lensa kristalin akanmengalami kekeruhan yang dapat

    menyebabkan astigmatismus.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    12/40

    Intoleransi lensa atau lensa kontak padapostkeratoplasty

    Tumor

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    13/40

    Berdasarkan posisi garis fokus dalam retinaAstigmatisme dibagi sebagai berikut :

    1. Astigmatisme RegulerDimana didapatkan dua titik bias padasumbu mata karena adanya dua bidang yang

    saling tegak lurus pada bidang yang lainsehingga pada salah satu bidang memilikidaya bias yang lebih kuat dari pada bidangyang lain.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    14/40

    2. Astigmatisme Irreguler

    Dimana titik bias didapatkan tidak

    teratur.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    15/40

    Berdasarkan letak titik vertikal danhorizontal pada retina, astigmatisme

    dibagi sebagai berikut :

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    16/40

    Astigmatisme jenis ini,titik A berada di depanretina, sedangkan titik Bberada tepat pada retina

    (dimana titik A adalahtitik fokus dari daya biasterkuat sedangkan titik Badalah titik fokus daridaya bias terlemah). Polaukuran lensa koreksi

    astigmatisme jenis iniadalah Sph 0,00 Cyl -Yatau Sph -X Cyl +Y dimana X dan Y memilikiangka yang sama.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    17/40

    Astigmatisme jenis

    ini, titik A beradatepat pada retina,sedangkan titik Bberada di belakang

    retina.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    18/40

    Astigmatisme jenisini, titik A berada di

    depan retina,sedangkan titik Bberada di antara titikA dan retina. Pola

    ukuran lensa koreksiastigmatisme jenis iniadalah Sph -X Cyl -Y.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    19/40

    Astigmatisme jenisini, titik B berada di

    belakang retina,sedangkan titik Aberada di antara titikB dan retina. Pola

    ukuran lensa koreksiastigmatisme jenis iniadalah Sph +X Cyl +Y.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    20/40

    Astigmatisme jenis ini,titik A berada di depanretina, sedangkan titik Bberada di belakang retina.

    Pola ukuran lensa koreksiastigmatisme jenis iniadalah Sph +X Cyl -Y,atau Sph -X Cyl +Y, dimana ukuran tersebuttidak dapat ditransposisi

    hingga nilai X menjadi nol,atau notasi X dan Ymenjadi sama - sama +atau -.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    21/40

    Berdasarkan tingkat kekuatan Dioptri :

    1. Astigmatismus Rendah2. Astigmatismus Sedang

    3. Astigmatismus Tinggi

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    22/40

    Astigmatismus tiggi :

    - Memiringkan kepala ataudisebut dengan titling hishead

    - Memutarkan kepala agar dapatmelihat benda dengan jelas.

    - Menyipitkan mata sepertihalnya penderita miopia

    - Pada saat membaca, penderitaastigmatismus ini memegangbacaan mendekati mata, sepertipada penderita miopia

    Astigmatismus rendah :

    - Sakit kepala pada bagianfrontal.

    - Ada pengaburan sementara /sesaat pada penglihatan dekat,biasanya penderita akanmengurangi pengaburan itudengan menutup ataumengucek-ucek mata.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    23/40

    1. Pemeriksaan pin hole

    Uji lubang kecil ini dilakukan untuk mengetahui

    apakah berkurangnya tajam penglihatandiakibatkan oleh kelainan refraksi atau kelainanpada media penglihatan, atau kelainan retinalainnya. Bila ketajaman penglihatan bertambahsetelah dilakukan pin hole berarti pada pasien

    tersebut terdapat kelainan refraksi yang belumdikoreksi baik. Bila ketajaman penglihatanberkurang berarti pada pasien terdapatkekeruhan media penglihatan atau pun retina

    yang menggangu penglihatan

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    24/40

    2. Uji refraksi Subjektif

    Optotipe Snellen & Trial lens.

    Metode yang digunakan adalah denganMetoda trial and error Jarakpemeriksaan 6 meter/ 5 meter/ 20kaki. Digunakan kartu Snellen yangdiletakkan setinggi mata penderita,

    Mata diperiksa satu persatudibiasakan mata kanan terlebihdahulu Ditentukan visus / tajampenglihatan masing-masing mata.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    25/40

    Bila visus tidak 6/6 dikoreksi dengan lensa

    sferis positif, bila dengan lensa sferispositif tajam penglihatan membaik ataumencapai 5/5, 6/6, atau 20/20 makapasien dikatakan menderita hipermetropia,apabila dengan pemberian lensa sferispositif menambah kabur penglihatankemudian diganti dengan lensa sferis

    negatif memberikan tajam penglihatan5/5, 6/6, atau 20/20 maka pasienmenderita miopia.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    26/40

    Bila setelah pemeriksaan tersebut diatastetap tidak tercapai tajam penglihatan

    maksimal mungkin pasien mempunyaikelainan refraksi astigmat. Pada keadaanini lakukan uji pengaburan (foggingtechnique).

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    27/40

    > Objektif>> Autorefraktometer

    Yaitu menentukan miopia ataubesarnya kelainan refraksi dengan

    menggunakan komputer. Penderitaduduk di depan autorefractor,cahaya dihasilkan oleh alat danrespon mata terhadap cahayadiukur. Alat ini mengukur berapa

    besar kelainan refraksi yang harusdikoreksi dan pengukurannyahanya memerlukan waktu beberapadetik.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    28/40

    >> Keratometri

    Adalah pemeriksaan mata yang

    bertujuan untuk mengukur radiuskelengkungan kornea.11 Keratometerdipakai klinis secara luas dan sangatberharga namun mempunyaiketerbatasan.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    29/40

    3. Uji pengaburan

    Setelah pasien dikoreksi untuk miopia yangada, maka tajam penglihatannya dikaburkandengan lensa positif, sehingga tajampenglihatan berkurang 2 baris pada kartu

    Snellen, misalnya dengan menambah lensaspheris positif 3. Pasien diminta melihat kisi-kisi juring astigmat, dan ditanyakan garismana yang paling jelas terlihat. Bila garisjuring pada 90 yang jelas, maka tegak luruspadanya ditentukan sumbu lensa silinder, ataulensa silinder ditempatkan dengan sumbu180.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    30/40

    Perlahan-lahan kekuatan lensa silindernegatif ini dinaikkan sampai garis juringkisi-kisi astigmat vertikal sama tegasnyaatau kaburnya dengan juring horizontalatau semua juring sama jelasnya biladilihat dengan lensa silinder ditentukanyang ditambahkan. Kemudian pasiendiminta melihat kartu Snellen danperlahan-lahan ditaruh lensa negatifsampai pasien melihat jelas.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    31/40

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    32/40

    4. Keratoskop

    Keratoskop atau Placido disk digunakan

    untuk pemeriksaan astigmatisme.Pemeriksa memerhatikan imej ring padakornea pasien. Pada astigmatisme regular,ring tersebut berbentuk oval. Padaastigmatisme irregular, imej tersebuttidak terbentuk sempurna

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    33/40

    5. Javal ophtalmometer

    Boleh digunakan untuk mengukur

    kelengkungan sentral dari kornea, untukmenentukan kekuatan refraktif darikornea.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    34/40

    1. Koreksi lensa

    Astigmatismusdapat dikoreksi kelainannya

    dengan bantuan lensa silinder. Karenadengan koreksi lensa silinder penderitaastigmatismus akan dapat membiaskansinar sejajar tepat diretina, sehinggapenglihatan akan bertambah jelas.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    35/40

    2. Orthokeratology

    Orthokeratology adalah cara pencocokan daribeberapa seri lensa kontak, lebih dari satuminggu atau bulan, untuk membuat korneamenjadi datar dan menurunkan miopia.Kekakuan lensa kontak yang digunakan sesuaidengan standar. Pada astigmatismus irregulardimana terjadi pemantulan dan pembiasansinar yang tidak teratur pada dataranpermukaan depan kornea maka dapat

    dikoreksi dengan memakai lensa kontak.Dengan memakai lensa kontak makapermukaan depan kornea tertutup rata danterisi oleh film air mata.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    36/40

    3. Bedah refraksi

    Metode bedah refraksi yang digunakan

    terdiri dari :

    Radial keratotomy (RK)

    Photorefractive keratectomy (PRK)

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    37/40

    1 Despopoulos A. and Silbernagi S, Color Atlas of Physiology

    3rd Edition. London: Thieme, 2003; 344-346.

    2 Olver J and Cassidy L, Basic Optics and Refraction. In

    Olver J and Cassidy L, Ophtalmology at a Glance. New York:Blackwell Science, 2005; 22-23.

    3 James B, Chew C and Bron A, Lecture Notes onOphtalmology. New York: Blackwell Publishing, 2003; 20-26.

    4 Whitcher J P and Eva P R, Low Vision. In Whitcher J P andEva P R, Vaughan & Asburys General Ophtalmology. NewYork: Mc Graw Hill, 2007.

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    38/40

    5. Ilyas S, Mailangkay H, Taim H, Saman R danSimarmata M, 2003. Ilmu Penyakit Mata Untuk Dokter

    Umum dan mahasiswa Kedokteran Edisi Ke-2. Jakarta.

    6. A. K. Khurana, Comprehensive Ophtalmology FourthEdition: Optics and Refraction, New Age International(P) limited Publishers, 12: 36-38, 2007.

    7. 7. Gerhard K. Lang, Ophthalmology A Short Textbook:Optics and Refractive Errors, Thieme, p. 127-136,2000.

    8. Deborah, Pavan-Langston,Manual of Ocular Diagnosisand Therapy, 6th Edition:Refractive Surgery, LippincottWilliams and Wilkins, 5:73-100,2008

  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    39/40

    9.http://emedicine.medscape.com/article/1220845-overview#a0101

    10.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2706277/pdf/nihms114434.pdf??tool=pmcentrez

    11.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3016080/pdf/1545-6110_v108_p077.pdf??tool=pmcentrez

    http://emedicine.medscape.com/article/1220845-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1220845-overviewhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2706277/pdf/nihms114434.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2706277/pdf/nihms114434.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2706277/pdf/nihms114434.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2706277/pdf/nihms114434.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3016080/pdf/1545-6110_v108_p077.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3016080/pdf/1545-6110_v108_p077.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3016080/pdf/1545-6110_v108_p077.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3016080/pdf/1545-6110_v108_p077.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3016080/pdf/1545-6110_v108_p077.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3016080/pdf/1545-6110_v108_p077.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3016080/pdf/1545-6110_v108_p077.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3016080/pdf/1545-6110_v108_p077.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2706277/pdf/nihms114434.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2706277/pdf/nihms114434.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2706277/pdf/nihms114434.pdf??tool=pmcentrezhttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2706277/pdf/nihms114434.pdf??tool=pmcentrezhttp://emedicine.medscape.com/article/1220845-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1220845-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1220845-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1220845-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1220845-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1220845-overview
  • 7/31/2019 Pp Astigmat

    40/40

    TERIMAKASIH