laporan 2_ beberapa fenotip khusus manusia diwariskan dengan pola sederhanaaa

22
 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia memiliki keunikan masing-masing. Tidak ada individu yang tepat sama, sekalipun pasangan kembar identik. Keturunan dari hasil perkawinan individu memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi su sunan perangkat g en dari dua in duk tersebu t akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas- varietas yang terjadi secara alami atau secara buatan.  Gen merupakan serangkaian DNA yang mempresentasikan sebuah unit cetak biru. Gen untuk tinggi badan, ataupun sifat lain dapat ditentukan dalam dua atau lebih bentuk alternatif yang dikenal dengan alel. Jika sepasang alel pada suatu individu adalah sama, individu disebut homozigot. Suatu individu dengan sepasang faktor yang berlawanan disebut heterozigot atau hibrid. Alel-alel yang terdapat dalam genom merupakan penyusun genotipe suatu individu. Genotipe  berinteraksi dengan lingkung an untuk menghasilkan fenotipe akh ir. Fenotip merupakan suatu karakteristik (baik struktural, biokimiawi, fisiologis, dan perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme yang diatur oleh genotip dan lingkungan serta interaksi keduanya. Pengertian fenotip mencakup berbagai tingkat dalam ekspresi gen dari suatu organisme. Pada tingkat organisme, fenotip adalah sesuatu yang dapat dilihat, diamati, diukur, sesuatu sifat atau karakter. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Bahkan kembar identik, yang secara genetik sama pun,

Upload: syawal-endless

Post on 09-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

fenotipe merupakan

TRANSCRIPT

  • I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Manusia memiliki keunikan masing-masing. Tidak ada individu yang tepat

    sama, sekalipun pasangan kembar identik. Keturunan dari hasil perkawinan

    individu memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk/orang

    tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua induk tersebut akan

    menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-

    varietas yang terjadi secara alami atau secara buatan.

    Gen merupakan serangkaian DNA yang mempresentasikan sebuah unit

    cetak biru. Gen untuk tinggi badan, ataupun sifat lain dapat ditentukan dalam

    dua atau lebih bentuk alternatif yang dikenal dengan alel. Jika sepasang alel pada

    suatu individu adalah sama, individu disebut homozigot. Suatu individu dengan

    sepasang faktor yang berlawanan disebut heterozigot atau hibrid. Alel-alel yang

    terdapat dalam genom merupakan penyusun genotipe suatu individu. Genotipe

    berinteraksi dengan lingkungan untuk menghasilkan fenotipe akhir.

    Fenotip merupakan suatu karakteristik (baik struktural, biokimiawi,

    fisiologis, dan perilaku) yang dapat diamati dari suatu organisme yang diatur

    oleh genotip dan lingkungan serta interaksi keduanya. Pengertian fenotip

    mencakup berbagai tingkat dalam ekspresi gen dari suatu organisme. Pada

    tingkat organisme, fenotip adalah sesuatu yang dapat dilihat, diamati, diukur,

    sesuatu sifat atau karakter. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat

    yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor

    genetiknya (genotip). Bahkan kembar identik, yang secara genetik sama pun,

  • menampakan perbedaan fenotipe sebagai akibat dari pengalaman mereka

    sendiri-sendiri. Berdasarkan uraian di atas maka perlu diadakan praktikum

    mengenai Beberapa Karakter (Fenotip) Khusus Pada Manusia yang Diwariskan

    dengan Pola Sederhana.

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah yang muncul pada praktikum Beberapa Karakter

    (Fenotip) Khusus pada Manusia yang Diwariskan dengan Pola Sederhana adalah

    bagaimana sifat yang dikendalikan oleh gen dominan/ resesif ?

    C. Tujuan Praktikum

    Tujuan yang muncul pada paraktikum Beberapa Karakter (Fenotip) Khusus

    pada Manusia yang Diwariskan dengan Pola Sederhana adalah untuk

    mempelajari beberapa sifat yang dikendalikan oleh gen dominan/ resesif.

    D. Manfaat Praktikum

    Manfaat yang diperoleh pada paraktikum Beberapa Karakter (Fenotip)

    Khusus pada Manusia yang Diwariskan dengan Pola Sederhana adalah dapat

    mengetahui beberapa sifat yang dikendalikan oleh gen dominan/ resesif.

  • II. TINJAUAN PUSTAKA

    Bentuk-bentuk alelik sebuah gen nyaris selalu diekspresikan dengan

    mengkodekan sintesis suatu protein. Protein itu sendiri mempengaruhi fenotip

    organismenya. Jika sebuah fenotip tertentu berasosiasi dengan sebuah alel (a) hanya

    jika alel alternatifnya (A) tidak ada dalam genotype, alel a disebut resesif. Fenotipe

    yang diberikan oleh alel dominan (A) dapat teramati pada heterozigot maupun

    homozigot (Stansfield, 2007).

    Tipe-tipe penurunan yang telah diuraikan di gen, hanya terdapat dua

    kemungkinan alela, yaitu gen-gen dominan dan yang lain gen resesif. Di amping

    gen dominan dan gen resesif, terdapat pula satu atau lebih jenis gen lain yang

    terdapat pada lokasi yang sama dalam kromosom yang mempengaruhi sifat yang

    sama dalam bentuk yang lain. Istilah alela ganda diberikan kepada tiga atau lebih

    jenis gen yang berbeda pada satu lokus dalam kromosom, yang masing-masing

    menghasilkan fenotip yang jelas (Villee, 2003).

    Fenotip memang berfungsi ganda dalam konteks karakter spesifik. Fenotipe juga

    menggambarkan organisme sebagai satu kesatuan semua aspek dari penampakan

    fisik, anatomi internal, fisiologi, dan perilakunya. Demikian pula genotipe

    menandakan susunan genetik keseluruhan dari suatu organisme, bukan saja alel-

    alelnya untuk satu lokus genetic tunggal. Pada sebagian kasus, dampak sebuah gen

    pada fenotipe dipengaruhi oleh gen lain dan lingkungan. Dalam pandangan terpadu

    tentang hereditas dan variasi, fenotipe suatu organisme mencerminkan genotipe

    keseluruhan dan riwayat lingkungan yang unik dari organisme tersebut (Campbell,

    1999 : 269).

  • Secara biologis, seorang anak selalu mewarisi gen dari ayahnya. Gen tersebutlah

    yang membawa sifat-sifat tertentu, baik yang tampak secara fisik, maupun yang

    tidak tampak secara fisik. Prinsip tentang gen dan pewarisan sifat modern pertama

    kali dikemukakan oleh Gregor Mendel. Mendel mempelajari 7 jenis sifat yang

    diturunkan pada tanaman buncis dan menemukan teori persilangan untuk gen-gen

    yang independen. Teori tersebut menyatakan bahwa gen dari anak merupakan

    perpaduan (persilangan) dari gen-gen kedua orang tuanya (Tosida, 2010).

    Karakterisasi morfologi lebih utama dilakukan daripada karakterisasi

    molekuler karena mudah dilakukan dan nampak secara jelas. Penanda morfologi

    yang digunakan merupakan penanda yang didasarkan pada hereditas Mendel yang

    sederhana, seperti bentuk, warna, ukuran, dan berat. Karakter morfologi (fenotipe)

    bisa digunakan sebagai indikator yang signifikan untuk gen yang spesifik dan

    penanda gen dalam kromosom karena sifat-sifat yang mempengaruhi morfologi

    dapat diturunkan (Sudarsono, dkk, 2012).

  • III. METODE PRAKTIKUM

    A. Waktu dan Tempat

    Praktikum Beberapa Karakter (Fenotip) Khusus pada Manusia yang

    Diwariskan dengan Pola Sederhana dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 18

    Oktober 2014, pukul 08.00-11.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Zoologi

    Jurusan Biologi FMIPA UHO.

    B. Alat dan Bahan

    1. Alat

    Alat yang digunakan pada praktikum Beberapa Karakter (Fenotip)

    Khusus pada Manusia yang Diwariskan dengan Pola Sederhana adalah alat

    tulis untuk menuliskan hasil pengamatan.

    2. Bahan

    Bahan yang digunakan pada praktikum Beberapa Karakter (Fenotip)

    Khusus pada Manusia yang Diwariskan dengan Pola Sederhana adalah

    data fenotipe 10 keluarga sebagai objek yang akan diamati.

    C. Prosedur Kerja

    Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum Beberapa Karakter (Fenotip)

    Khusus pada Manusia yang Diwariskan dengan Pola Sederhana adalah sebagai

    berikut :

    1. Mengumpulkan data fenotipe keluarga dalam satu keturunan.

    2. Menentukan genotype dari masing-masing fenotipe.

    3. Menentukan gamet parental dari genotipe.

  • 4. Membuat papan catur persilangan.

    5. Membuat pohon silsilah/ filogenetik dalam satu keturunan yang diamati.

    6. Membuat hasil pengamatan.

    7. Mencocokan hasil pengamatan dengan hukum Mendel.

  • IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Pengamatan

    Hasil pengamatan pada praktikum Beberapa Karakter (Fenotip)

    Khusus pada Manusia yang Diwariskan dengan Pola Sederhana adalah

    sebagai berikut :

    Keluarga Bapak Abdul Salam

    Nama Fenotip Genotip

    Abdul Salam

    (Husband)

    Tidak widows peak, lidah menggulung,

    ujung telinga

    melekat, ibu jari

    melengkung,

    memiliki rambut

    pada jari ruas kedua,

    genggaman ibu jari

    kanan di atas kiri,

    mata sipit, alis tidak

    bersambung, dagu

    tidak terbelah,

    rambut lurus

    wwLLttJjbbnnMMAADDrr

    Niati (Wife) Tidak widows peak, lidah menggulung,

    ujung telinga

    melekat, ibu jari

    melengkung, tidak

    memiliki rambut

    pada jari ruas kedua,

    genggaman ibu jari

    kiri di atas kanan,

    mata sipit, alis tidak

    bersambung, dagu

    tidak terbelah,

    rambut lurus

    wwLLttJjBbNNMMAADDrr

    Muhibudin (A1) Tidak widows peak, lidah menggulung,

    ujung telinga

    melekat, ibu jari

    melengkung, tidak

    wwLLttJjBbNnMMAADDrr

  • memiliki rambut

    pada jari ruas kedua,

    genggaman ibu jari

    kiri di atas kanan,

    mata sipit, alis tidak

    bersambung, dagu

    tidak terbelah,

    rambut lurus

    Hafizuddin (A2) Tidak widows peak, lidah menggulung,

    ujung telinga

    melekat, ibu jari

    lurus, memiliki

    rambut pada ruas jari

    kedua, genggaman

    ibu jari kiri di atas

    kanan, mata sipit, alis

    tidak bersambung,

    dagu tidak terbelah,

    rambut lurus

    wwLLttjjbbNnMMAADDrr

    Nurul (A3) Tidak widows peak, lidah menggulung,

    ujung telinga

    melekat, ibu jari

    lurus, memiliki

    rambut pada ruas jari

    kedua, genggaman

    ibu jari kiri di atas

    kanan, mata sipit, alis

    tidak bersambung,

    dagu tidak terbelah,

    rambut lurus

    wwLLttjjbbNnMMAADDrr

    Gamet :

    J___b___n___M___A___D___r

    : w___L___t

    j___b___n___M___A___D___r

  • B___N___M___A___D___r

    J

    b___N___M___A___D___r

    : w___L___t

    B___N___M___A___D___r

    j

    b___N___M___A___D___r

    Pola sebaran genotipe :

    wLtJbnMADr wLtjbnMADr

    wLtJBNMADr wwLLttJJBbNnMMAADDrr wwLLttJjBbNnMMAADDrr

    wLtJbNMADr wwLLttJJbbNnMMAADDrr wwLLttJjbbNnMMAADDrr

    wLtjBNMADr wwLLttJjBbNnMMAADDrr wwLLttjjBbNnMMAADDrr

    wLtjbNMADr wwLLttJjbbNnMMAADDrr wwLLttjjbbNnMMAADDrr

    Pohon silsilah keluarga :

    wwLLttJjbbnnMMAADDrr wwLLttJjBbNNMMAADDrr

    wwLLttJjBbNnMMAADDrr wwLLttjjbbNnMMAADDrr wwLLttjjbbNnMMAADDrr

  • Keterangan:

    W/w : Widows peak/ tidak widows peak

    L/l : Lidah menggulung/ tidak menggulung

    T/t : Ujung telinga menggantung/ melekat

    J/j : Ibu jari melengkung/ lurus

    B/b : Tidak ada rambut pada jari ruas kedua / Rambut pada jari ruas kedua

    N/n : Genggaman ibu jari kiri di atas kanan/ genggaman ibu jari kanan di atas kiri

    M/m : Mata sipit/ mata tidak sipit

    D/d : Dagu tidak terbelah/ dagu terbelah

    R/r : Rambut tidak lurus/ rambut lurus

  • 1. Keluarga Bapak Darsil A. Hade

    No Nama Widows

    peak

    Lidah

    menggulung

    Ujung telinga

    menggantung

    Ibu jari

    melengkung

    Rambut

    pada jari

    ruas

    kedua

    Genggaman

    ibu jari kiri

    di atas kanan

    Mata

    sipit

    Alis

    bersambung

    Dagu

    terbelah

    Rambut

    lurus

    1 Darsil A. Hade ww LL Tt Jj bb nn mm aa dd Rr

    2 Wa Ode Husmiati ww ll tt jj Bb NN MM Aa dd rr

    3 Munawir ww Ll tt Jj bb Nn mm aa D- rr

    4 Suci Agustinawati ww Ll Tt Jj Bb Nn mm aa dd Rr

    5 Deshy ww Ll tt jj bb Nn Mm Aa dd rr

    2. Keluarga Bapak Made

    No Nama Widows

    peak

    Lidah

    menggulung

    Ujung telinga

    menggantung

    Ibu jari

    melengkung

    Rambut

    pada jari

    ruas

    kedua

    Genggaman

    ibu jari kiri

    di atas kanan

    Mata

    sipit

    Alis

    bersambung

    Dagu

    terbelah

    Rambut

    lurus

    1 Made ww LL TT JJ BB NN mm aa DD rr

    2 Ayu Ww LL TT jj BB NN mm Aa DD rr

    3 Wahyu ww LL TT J- BB NN mm Aa DD rr

    4 Winda W- LL TT J- BB NN mm Aa DD rr

  • 3. Keluarga Bapak La Ege

    No Nama Widows

    peak

    Lidah

    menggulung

    Ujung telinga

    menggantung

    Ibu jari

    melengkung

    Rambut

    pada jari

    ruas

    kedua

    Genggaman

    ibu jari kiri

    di atas kanan

    Mata

    sipit

    Alis

    bersambung

    Dagu

    terbelah

    Rambut

    lurus

    1 La Ege, SH ww ll tt jj bb Nn mm Aa dd Rr

    2 Wa Ode Husmiati ww ll tt jj bb nn mm Aa Dd rr

    3 Muh. Naswar ww ll tt jj bb nn mm A- Dd rr

    4 Muh. Nasrul ww ll tt jj bb Nn mm aa dd R-

    5 Siti Amaliyah ww L- T- jj bb Nn M- A- dd rr

    4. Keluarga Bapak Darwis

    No Nama Widows

    peak

    Lidah

    menggulung

    Ujung telinga

    menggantung

    Ibu jari

    melengkung

    Rambut

    pada jari

    ruas

    kedua

    Genggaman

    ibu jari kiri

    di atas kanan

    Mata

    sipit

    Alis

    bersambung

    Dagu

    terbelah

    Rambut

    lurus

    1 Darwis Ww ll TT jj bb NN mm aa dd rr

    2 Sidar ww ll tt JJ BB NN Mm Aa DD rr

    3 Nurul Mawahdah ww L- Tt Jj Bb NN mm aa Dd rr

  • 5. Keluarga Bapak Husen

    No Nama Widows

    peak

    Lidah

    menggulung

    Ujung telinga

    menggantung

    Ibu jari

    melengkung

    Rambut

    pada jari

    ruas

    kedua

    Genggaman

    ibu jari kiri

    di atas kanan

    Mata

    sipit

    Alis

    bersambung

    Dagu

    terbelah

    Rambut

    lurus

    1 Husen Ww Ll TT JJ bb NN mm AA DD Rr

    2 Muliana ww ll TT JJ Bb nn mm AA DD rr

    3 Mita ww Ll TT JJ bb Nn mm AA DD rr

    4 Fariz ww ll TT JJ Bb Nn mm AA DD rr

    6. Keluarga Bapak Abd. Razak

    No Nama Widows

    peak

    Lidah

    menggulung

    Ujung telinga

    menggantung

    Ibu jari

    melengkung

    Rambut

    pada jari

    ruas

    kedua

    Genggaman

    ibu jari kiri

    di atas kanan

    Mata

    sipit

    Alis

    bersambung

    Dagu

    terbelah

    Rambut

    lurus

    1 Abdul Razak ww ll TT jj BB nn mm aa DD rr

    2 Nurjannah ww ll tt jj BB nn mm Aa DD rr

    3 Muh. Fitrah ww ll Tt jj BB nn mm aa DD rr

    4 Siti Fatimah ww ll Tt jj BB nn mm A- DD rr

  • 7. Keluarga Bapak Muharam

    No Nama Widows

    peak

    Lidah

    menggulung

    Ujung telinga

    menggantung

    Ibu jari

    melengkung

    Rambut

    pada jari

    ruas

    kedua

    Genggaman

    ibu jari kiri

    di atas kanan

    Mata

    sipit

    Alis

    bersambung

    Dagu

    terbelah

    Rambut

    lurus

    1 Muharam ww LL Tt jj bb nn mm AA DD Rr

    2 Lisa ww LL tt Jj bb nn mm AA DD rr

    3 Milda ww LL T- jj bb nn mm AA DD Rr

    4 Mirna ww LL tt Jj B- nn M- AA DD rr

    5 Aksan ww LL Tt Jj bb nn mm AA DD rr

    8. Keluarga Bapak Rahmat Halam

    No Nama Widows

    peak

    Lidah

    menggulung

    Ujung telinga

    menggantung

    Ibu jari

    melengkung

    Rambut

    pada jari

    ruas

    kedua

    Genggaman

    ibu jari kiri

    di atas kanan

    Mata

    sipit

    Alis

    bersambung

    Dagu

    terbelah

    Rambut

    lurus

    1 Rahmat Halam ww ll Tt JJ Bb nn MM Aa Dd Rr

    2 Eni Halami ww ll Tt JJ Bb nn MM Aa Dd rr

    3 Minda Afriza ww ll T- JJ B- nn MM aa dd Rr

    4 Zativa ww ll T- JJ Bb nn MM A- D- rr

    5 Keyzila ww ll tt JJ bb nn MM aa dd rr

  • B. Pembahasan

    Orang tua memberikan informasi terkode kepada anak-anaknya dalam

    bentuk unit heredias yang disebut dengan gen. Gen-gen yang diwarisi dari ibu

    dan ayah merupakan tautan genetik dengan orang tua, dan gen-gen yang

    menyebabkan kemiripan keluarga. Gen-gen memprogram sifat-sifat spesifik

    yang muncul saat kita berkembang dari sel yang terfertilisasi menjadi dewasa.

    Program genetik tersebut tertulis dalam bahsa DNA, polimer dari empat

    nukleotida berbeda. Informasi yang terwariskan diteruskan dalam bentuk

    sekuens spesifik nukleotida DNA dari setiap gen, mirip seperti informasi cetak

    yang disampaikan dalam bentuk urut-urutan huruf bermakna. Sebagian besar

    gen menjadi bintik-bintik dan ciri-ciri lain, serta memprogram sel agar

    menyintesis enzim-enzim spesifik dan berbagai protein lain, dengan kerja

    kumulatif yang menghasilkan sifat-sifat dalam bentuk DNA

    Fenotipe merupakan penampakan dari keseluruhan dari organisme yang

    ditentukan oleh interaksi antara kandungan genetik (genotipe) dan lingkungan

    selama perkembangan organisme itu. Pengamatan ini dilakukan terhadap 9

    keluarga, dimana 1 keluarga lainnya pengamatan fenotipe yang dilakukan lebih

    kompleks sampai dengan penyebaran genotipe pada pohon silsilah. Pengamatan

    ini dilakukan untuk membedakan apakah sifat yang tampak merupakan sifat

    dominan atau resesif. Ciri yang diambil untuk pengamatan ini ada 10 karakter

    (fenotipe) diantaranya adalah model garis rambut (widows peak/ kurva),

    kemampuan menggulung lidah, memiliki ujung telinga menggantung/ melekat,

    kemampuan membengkokan ibu jari, adanya rambut pada ruas jari kedua,

  • genggaman ibu jari, model mata (mata sipit/ tidak sipit), alis bersambung, dagu

    terbelah dan bentuk rambut.

    Karakter (fenotipe) yang menjadi pengamatan tersebut diberikan dengan

    simbol yang berbeda sebagai keterangan diantaranya, W/w (Widows peak/

    tidak widows peak), L/l (Lidah menggulung/ tidak menggulung), T/t (Ujung

    telinga menggantung/ melekat), J/j (Ibu jari melengkung/ lurus), B/b (Tidak ada

    rambut pada jari ruas kedua / rambut pada jari ruas kedua), N/n (Genggaman ibu

    jari kiri di atas kanan/ genggaman ibu jari kanan di atas kiri), M/m (Mata sipit/

    mata tidak sipit), D/d (Dagu tidak terbelah/ dagu terbelah), R/r (Rambut tidak

    lurus/ rambut lurus).

    Pengamatan dilakukan terhadap keluarga bapak Abdul Salam

    memperlihatkan karakter (fenotipe) yang tidak jauh berbeda. Pada pengamatan

    garis rambut, semua keluarga memperlihatkan bentuk garis rambut yang lurus

    (tidak widows peak) yang disimbolkan dengan ww, ini menunjukan bahwa

    keluarga ini untuk garis rambut tergolong dalam kategori dikendalikan oleh gen

    resesif. Sifat fenotipe ini tidak terlepas dari peran orang tua dalam pewarisan

    sifat oleh faktor gen. Dari hasil yang diperoleh dapat menunjukkan adanya

    keseragaman yang muncul saat individu satu dengan individu lainnya memiliki

    kesamaan.

    Pengamatan sifat kemampuan menggulung lidah merupakan pembawa sifat

    dominan dan lidah yang tidak dapat melipat merupakan pembawa sifat resesif.

    Berdasarkan data hasil pengamatan, pada keluarga bapak Abdul Salam semua

    anggota keluarga memiliki kemampuan menggulung lidah yang disimbolkan

  • dengan LL, ini menunjukkan bahwa keluarga ini dikendalikan oleh gen

    dominan dan sifat ini masih tidak terlepas dari penurunan sifat yang diwariskan

    oleh kedua orang tua kandungnya.

    Pengamatan pada ujung telinga yang teramati sebagai ciri-ciri fenotip

    adalah bebas/menggantung dan melekat. Daun telinga yang bebas

    (menggantung) ditentukan oleh gen dominan pada autosom. Sebaliknya ujung

    telinga melekat merupakan pembawa sifat resesif (gen resesif pada autosom).

    Berdasarkan data hasil pengamatan, ujung telinga melekat dimiliki oleh semua

    anggota keluarga yang disimbolkan dengan tt, ini menunjukan bahwa pada

    keluarga ini dikendalikan oleh gen resesif dan sifat ini masih tidak terlepas dari

    penurunan sifat yang diwariskan oleh kedua orang tua kandungnya.

    Pengamatan pada ibu jari yang teramati sebagai ciri-ciri fenotipe adalah ibu

    jari lurus atau melengkung. Ibu jari melengkung ditentukan oleh gen dominan.

    Sebaliknya dikendalikan oleh gen resesif. Berdasarkan data hasil pengamatan,

    kedua orang tua dan anak pertama memperlihatkan ibu jari melengkung,

    sedangkan kedua anaknya memiliki ibu jari yang lurus. Kedua orang tua sendiri

    mungkin memiliki ibu jari melengkung, tapi keduanya tidak demikian, mungkin

    ini dikarenakan kedua anak ini mengambil ciri fenotipe dari nenek atau

    kakeknya. Tetapi, anak-anak mereka kelak bisa menghantarkan gen ibu jari lurus

    yang terpendam ke generasi berikutnya.

    Pengamatan selanjutnya rambut pada ruas jari kedua. Adanya rambut pada

    ruas jari kedua merupakan sifat yang dikendalikan oleh gen resesif, sebaliknya

    dikendalikan oleh gen dominan. Berdasarkan data hasil pengamatan, pada

  • keluarga ini memperlihatkan bahwa ayah dan kedua anaknya (anak 2 dan 3)

    memiliki rambut pada ruas jari kedua sedangkan ibu dan anak pertama tidak

    memiliki rambut pada ruas jari kedua. Ini juga masih tidak terlepas dari sifat

    yang diturunkan langsung oleh orang tua kandungnya.

    Pengamatan genggaman ibu jari pada keluarga ini memperlihatkan hanya

    ayah mereka yang memiliki genggaman jari kanan di atas kiri dimana sifat ini

    dikendalikan oleh gen resesif dan anggota keluarga lainnya memiliki sifat

    genggaman ibu jari kiri di atas kanan yang menunjukan sifat ini dikendalikan

    oleh gen dominan.

    Pengamatan bentuk mata pada keluarga ini memperlihatkan bahwa semua

    anggota keluarga memiliki bentuk mata sipit yang disimbolkan dengan MM

    dan dikendalikan oleh gen dominan serta kebanyakan bentuk mata sipit ini

    dimiliki oleh orang asia.

    Pengamatan pada alis bersambung memperlihatkan bahwa semua anggota

    keluarga ini memiliki sifat alis tidak bersambung yang disimbolkan dengan

    AA dan sifat ini dikendalikan oleh gen dominan. Sifat ini juga masih tidak

    terlepas dari pewarisan sifat yang langsung diturunkan oleh kedua orang tuanya.

    Pengamatan pada bentuk rambut pada keluarga ini semua memperlihatkan

    bentuk rambut yang lurus yang disimbolkan dengan rr sebab sifat ini

    dikendalikan oleh gen resesif. Keseragaman karakter yang dimiliki oleh keluarga

    ini merupakan penurunan sifat yang langsung diturunkan oleh kedua

    parentalnya. Sehingga ekspresi gen yang tampak memiliki kesamaan.

  • Pengamatan selanjutnya terhadap 8 keluarga lainnya, hanya menentukan

    genotipe saja berdasarkan data fenotipe yang telah diperoleh. Jumlah individu

    yang terdapat dalam 8 keluarga tersebut berjumlah 35 orang. Untuk sifat garis

    rambut, rata-rata semua individu memiliki bentuk rambut lurus (tidak widows

    peak) yakni sebanyak 31 individu (ww) dan 4 individu memiliki bentuk rambut

    widows peak yang dominan heterozigot (Ww). Sebanyak 17 individu memiliki

    kemampuan menggulung lidah (LL,Ll) dan sisanya 17 individu tidak mampu

    menggulungkan lidak (ll).

    Karakter (fenotipe) yang tampak pada manusia tidak sepenuhnya

    merupakan pewarisan sifat yang diturunkan oleh orang tua kandungnya, ada saat

    dimana ketika bersama sifat tersebut tidak tampak atau terekspresikan. Sifat

    berbeda tersebut kemungkinan merupakan penurunan bukan dari orang tua

    kandung melainkan dari salah satu kakek atau nenek mereka. Dan untuk

    mengetahuinya perlu melakukan pengamatan fenotipe terhadap kakek dan

    neneknya.

    Keanekaragaman satu dengan individu lain memiliki ekspresi gen yang

    berbeda, dari sifat yang ditunjukkan itu tidak mungkin muncul secara tiba-tiba,

    melainkan adanya pewarisan sifat yang diturunkan dari orangtua ke anak-

    anaknya. Jika kedua orangtua tidak memiliki sifat yang sama dengan anaknya,

    bukan tidak ada peluang bagi anak untuk mendapatkannya. Tetapi, anak-anak

    mereka kelak bisa menghantarkan gen yang terpendam ke generasi berikutnya.

    Hereditas dipercaya sebagai hasil penambahan pengaruh maternal dan

    paternal, suatu pencampuran garis-garis keturunan yang mirip dengan

  • pencampuran cat. Mendel menunjukkan bahwa hereditas melibatkan interaksi

    antara faktor-faktor diskret yang dapat dipisah-pisahkan. Teori pewarisan

    partikulat dan bukannya suatu proses pencampuran. Hasil penyelidikan Mendel

    mengenai kawin silang terhadap dua varietas menghasilkan hukum-hukum yang

    berlaku juga untuk manusia. Dari silsilah orang, dapat kita tentukan

    kebenarannya melalui hukum Mendel berdasarkan keterangan- keterangan yang

    terkumpul. Contoh silsilah keluarga dengan daun telinga melekat dan bebas.

    Faktor yang membawakan daun telinga bebas adalah gen dominan, sedangkan

    gen resesif akan menampakkan daun telinga melekat.

  • V. PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Kesimpulan yang dapat diperoleh praktikum Beberapa Karakter (Fenotip)

    Khusus pada Manusia yang Diwariskan dengan Pola Sederhana adalah

    ditemukan persamaan dan perbedaan variasi sifat karakter (fenotipe) khususnya

    sifat-sifat fisik yang terekspresikan. Setiap individu memiliki karaktersitik sifat

    fisik yang berbeda. Meskipun terdapat persamaan, pasti terdapat perbedaannya.

    Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip sama pun kemungkinan

    dapat memiliki fenotip yang berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan adanya

    variasi sifat yang memperkaya keanekaragaman manusia.

    B. Saran

    Saran yang dapat diajukan pada praktikum Pengenalan Kromosom adalah

    agar praktikan dalam mengikuti kegiatan praktikum dapat lebih fokus dan teliti

    serta memperhatikan penjelasan asisten sehingga praktikum berjalan sesuai

    dengan harapan.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Campbell. N. A., 1999. Biologi Edisi Kelima Jilid Satu. Erlangga. Jakarta

    Stansfield. W., dan Elrod. S., 2007. Genetika Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta

    Sudarsono, dkk., 2012, Keragaman Spesies Pala (Myristica spp.) Maluku Utara

    Berdasarakan Penanda Morfologi dan Agronomi. J. Littri. XVIII (1) : 2

    Tosida. E. T., dan Utami. D. K., 2010. Pemodelan Sistem Pewarisan Gen

    Manusia Berdasarkan Hukum Mendel dengan Algoritma Branch and

    Bound. J. Ekologia. XI (11) : 1

    Vilee., 2003. Zoologi Umum. Erlangga. Jakarta