perancangan media pembelajaran juliardi 2

25
1 | Page TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH : MEDIA PEMBELAJARAN PERANCANGAN MEDIA PENGAJARAN BERBANTU KOMPUTER (PBK) SEBAGAI TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN MATRIKS DI KELAS XI SMK ISLAM INAYAH UJUNGBATU KABUPATEN ROKAN HULU Dosen : Dr. INDRATI Di Susun Oleh : Juliardi

Upload: juli-ardi

Post on 11-May-2015

1.253 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tugas Perancangan Media Pembelajaran Juliardi

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

1 | P a g e

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH :

MEDIA PEMBELAJARAN

PERANCANGAN MEDIA

PENGAJARAN BERBANTU KOMPUTER (PBK) SEBAGAI TUTORIAL

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN

MATRIKS DI KELAS XI SMK ISLAM INAYAH UJUNGBATU

KABUPATEN ROKAN HULU

Dosen : Dr. INDRATI

Di Susun Oleh :

Juliardi

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

Page 2: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

2 | P a g e

Daftar Isi

Bab I. ASPEK TEORETIS ................................................................................1

1. Teori Pembelajaran Matematika ...........................................................2

2. Teori Media Pembelajaran ....................................................................3

2.1. Manfaat Dan Fungsi Media Pembelajaran ...................................6

2.2. Ciri-ciri Media Pembelajaran .......................................................7

2.3. Klasifikasi Media Pembelajaran ....................................................7

3. Pengajaran Berbantuan Komputer ........................................................8

3.1. Defenisi Pengajaran Berbantuan Komputer .................................8

3.2. Jenis Pengajaran Berbantuan Komputer ...........................................8

3.3. Karakteristik Pengajaran Berbantuan Komputer ................................9

3.4. Kriteria Pengajaran Berbantuan Komputer yang baik .......................10

3.5. Kelebihan Pengajaran Berbantuan Komputer ...................................11

3.6. Kekurangan Pengajaran Berbantuan Komputer ................................12

Bab II. ANALISIS KELAS ................................................................................13

1. Analisis Siswa ................................................................................13

2. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Dan KKM ......................14

2. Media Yang Paling Tepat ................................................................14

BAB III. PENUTUP ...........................................................................................15

Lampiran 1 : RPP

Lampiran 2 : Media Animasi Power Point (Di kirim lewat email :

[email protected]

Page 3: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

3 | P a g e

BAB I

ASPEK TEORETIS

1. Teori Pembelajaran Matematika.

Sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan, eksistensi matematika dalam

perkembangan ilmu tidak disanksikan lagi. Demikian juga dalam berbagai aspek

kehidupan lainnya, matematika mempunyai peranan yang cukup penting seperti

dalam komunikasi, perekonomian dan sebagainya.

Menurut Jujun S (1984) matematika itu dapat digunakan sebagai bahasa

universal, untuk lebih jelasnya dapat dikemukakan sebagai berikut:

”Untuk mengatasi kekurangan yang tedapat dalam bahasa,

maka kita berpaling pada matematika. Dalam hal ini dapat

dikatakan bahwa matematika adalah bahasa berusaha

menghilangkan sifat kabur, majemuk dan emosional dari

bahasa verbal.”

Salah satu ciri matematika adalah ia bukan saja menyampaikan informasi

secara jelas dan tepat, namun juga singkat. Dalam bahasa verbal adakalanya

diperlukan kalimat yang banyak, sehingga memungkinkan terjadinya salah

informasi dan salah interpretasi. Dalam bahasa matematika suatu ungkapan akan

ditulis dengan model yang sederhana sekali dan hal ini merupakan keunggulan

dari matematika sebagai suatu ilmu yang praktis.

Menurut teori belajar konstruktivisme, pengetahuan tidak dapat

dipindahkan begitu saja dari pikiran guru ke pikiran siswa. Artinya, bahwa siswa

harus aktif secara mental membangun stuktur pengetahuannya berdasarkan

kematangan kognitif yang dimilikinya. Dengan kata lain, siswa tidak diharapkan

sebagai botol – botol kecil yang siap diisi dengan berbagai ilmu pengetahuan

sesuai dengan kehendak guru. Sehubungan dengan hal tersebut, Tasker (1992:30)

mengemukakan tiga penekanan dalam teori belajar konstruktivisme sebagai

berikut: a) peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara bermakna,

Page 4: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

4 | P a g e

b) pentingnya membuat kaitan antara gagasan dalam pengkontruksian secara

bermakna, c) mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.

Wheatley (1991:12) mendukung pendapat diatas dengan mengajukan dua

prinsip utama dalam pembelajaran dengan teori belajar konstruktivisme sebagai

berikut: a) pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif, tetapi secara aktif oleh

struktur kognitif siswa, b) fungsi kognisi bersifat adaptif dan membantu

pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang dimiliki anak.

Kedua pendapat diatas menekankan bagaimana pentingnya keterlibatan

seseorang secara aktif dalam proses pengaitan sejumlah gagasan dan

pengkonstruksian ilmu pengetahuan melalui lingkungannya. Bahkan secara

spesifik Herman Hudoyo (1990:4) mengatakan bahwa seseorang akan lebih

mudah mempelajari sesuatu bila belajar itu didasari kepada apa yang telah

diketahui orang lain. Oleh karena itu, untuk mempelajari suatu materi matematika

yang baru akan dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang lalu.

Selain penekanan dan tahap-tahap tertentu yang perlu diperhatikan dalam

teori belajar konstruktivisme, Hunbury (1996:3) mengemukakan sejumlah aspek

dalam kaitannya dengan pembelajaran matematika yaitu: a) siswa mengkonstruksi

pengetahuan matematika dengan cara mengintegrasikan ide yang mereka miliki,

b) matematika menjadi lebih bermakna karena siswa mengerti, c) strategi siswa

lebih bernilai, dan d) siswa mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dan saling

bertukar pengalaman dan ilmu pengetahuan dengan temannya.

Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme, Tytler

(1996:20) mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan

pembelajaran sebagai berikut: a) memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, b) memberi kesempatan

kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih

kreatif dan imajinatif, c) memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba

gagasan baru, d) memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang

telah dimiliki siswa, e) mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan

mereka, dan f) menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

Page 5: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

5 | P a g e

Johnson (Dalam Mulyono, 1999: 252) matematika adalah bahasa simbolis

yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan kuantitatif dan

keruangan, sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berpikir

dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari.

Sehubungan dengan pendapat di atas, maka terlihat bahwa betapa

pentingnya mata pelajaran matematika dalam berbagai segi kehidupan. Oleh

karena itu di dalam penyampaian materi matematika perlu diperhatikan prinsip-

prinsip serta konsep belajar dan pemberian motivasi yang tepat agar matematika

semakin diminati oleh siswa.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa matematika adalah

suatu cabang ilmu pengetahuan yang bersifat kuantitatif yaitu dapat

meningkatkan daya prediktif (peramal) dan kontrol (pengendalian) yang lebih

eksak sehingga memungkinkan pemecahan masalah lebih cepat dan cermat. Pada

garis besarnya matematika merupakan suatu pengetahuan yang disusun secara

konsisten berdasarkan logika deduktif yaitu pengambilan berdasarkan kepada

premis yang kebenarannya telah ditentukan.

2. Teori Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti

’tengah’, ’perantara’ atau ’pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach &

Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara lebih khusus,

pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat

grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun

kembali informasi visual dan verbal.

Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur

pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002: 137). Sedangkan

pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk

hidup belajar (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 17). Jadi, media

Page 6: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

6 | P a g e

pembelajaran adalah media yang digunakan pada proses pembelajaran sebagai

penyalur pesan antara guru dan siswa agar tujuan pengajaran tercapai.

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat.

Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada siswa. Selain

itu media juga harus merangsang siswa mengingat apa yang sudah dipelajari

selain memberikan rangsangan belajar baru.

2.1. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran

akan lebih efektif dan efisien. Tetapi secara khusus ada beberapa manfaat media

yang lebih rinci. Kemp dan Dayton (dalam Depdiknas, 2003) mengidentifikasikan

beberapa manfaat media dalam pembelajaran yaitu:

1. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.

2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.

3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.

4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.

5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan

saja.

7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses

belajar.

8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Fungsi media pembelajaran antara lain:

1. Menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar.

2. Melengkapi dan memperkaya informasi dalam kegiatan belajar mengajar.

3. Mendorong motivasi belajar.

4. Menambah variasi dalam penyajian materi.

5. Menambah pengertian nyata tentang suatu pengetahuan.

6. Memungkinkan siswa memilih kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan,

bakat dan minatnya.

Page 7: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

7 | P a g e

7. Mudah dicerna dan tahan lama dalam menyerap pesan-pesan (informasinya

sangat membekas dan tidak mudah lupa) (Rohani, 1997: 9).

2.2. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan

petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh

media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang efisien) melakukannya.

1. Ciri Fiksatif (Fixative Property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksatif,

media memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu

waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media

memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat

disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik

pengambilan gambar time-lapse recording. Suatu kejadian dapat dipercepat dan

dapat juga diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman

video.

3. Ciri Distributif (Distributive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian

ditransformasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif

sama mengenai kejadian itu.

2.3. Klasifikasi Media Pembelajaran

Menurut Oemar Hamalik (1985:63) ada empat klasifikasi media

pengajaran yaitu:

1. Alat-alat visual yang dapat dilihat.

2. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar.

3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar.

4. Dramatisasi, bermain peranan, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagainya.

Page 8: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

8 | P a g e

3. Pengajaran Berbantuan Komputer (PBK)

Pengajaran Berbantuan Komputer (PBK), diadopsi dari istilah Computer

Aided Instruction (CAI). CAI merupakan istilah yang paling sering digunakan

disamping istilah Computer Based Instruction (CBI), Computer Assisted Learning

(CAL), Computer Based Education (CBE) dan lainnya. Istilah CAI lebih banyak

digunakan di kalangan pendidik di Amerika Serikat, sedangkan istilah CAL

digunakan di negara-negara Eropa.

3.1 Definisi Pengajaran Berbantuan Komputer

Pengajaran Berbantuan Komputer adalah aplikasi komputer sebagai bagian

integral dalam sistem pembelajaran terhadap proses belajar dan mengajar yang

bertujuan membantu siswa dalam belajarnya bisa melalui pola interaksi dua arah

melalui terminal komputer maupun multiarah yang diperluas melalui jaringan

komputer (baik lokal maupun global) dan juga diperluas fungsinya melalui interface

(antarmuka) multimedia (Emithu, 2010).

Istilah CAI umumnya menunjuk pada semua software pendidikan yang

diakses melalui komputer dimana siswa dapat berinteraksi dengannya. Sistem

komputer menyajikan serangkaian program pengajaran kepada siswa baik berupa

informasi maupun latihan dan soal-soal untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu

dan siswa melakukan aktivitas belajar dengan cara berinteraksi dengan sistem

komputer. Materi pelajaran dapat disajikan program CAI melalui berbagai metode

seperti: drill and practice, tutorial, simulasi, games, problem-solving, dan lain

sebagainya (Heinich et al, 1993).

3.2 Jenis Pengajaran Berbantuan Komputer

Jenis-jenis Pengajaran Berbantuan Komputer adalah sebagai berikut:

1. Tutorial

Tutorial bertujuan untuk menyampaikan atau menjelaskan materi tertentu

dimana komputer menyampaikan materi, mengajukan pertanyaan dan memberikan

umpan balik sesuai dengan jawaban siswa.

Dalam menyajikan materi, tutorial dapat dibedakan menjadi Tutorial Linier

dan Tutorial Bercabang. Tutorial Linier menyajikan suatu topik ke topik berikutnya

sesuai urutan yang telah ditetapkan oleh pemrogram, sehingga siswa tidak dapat

memilih materi pembelajaran sesuai keinginan dan kemampuannya. Tutorial

Page 9: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

9 | P a g e

Bercabang perbedaan individu diperhatikan dengan memberikan kebebasan pada

siswa untuk mempelajari materi sesuai keinginan dan kemampuannya. Penyajian

materi dan topik pada Tutorial Bercabang menyesuaikan dengan pilihan dan

kemampuan siswa. Tutorial Bercabang memiliki kelebihan dibanding Tutorial Linier,

karena:

a. Siswa dapat menentukan materi yang akan dipelajari.

b. Pembelajaran lebih menarik, kreatif, dan fleksibel.

c. Pembelajaran lebih efektif.

Ciri-ciri Model Tutorial :

a) Pendahuluan

b) Pokok Materi

c) Jenis balikan atau Respon

d)Deteksi Jawaban Salah dan Betul

e) Soal Formatif atau UTS

f) Hasil

2. Drill And Practice (Latihan dan Praktik)

Latih dan praktik dapat diterapkan pada siswa yang sudah mempelajari

konsep (kemampuan dasar) dengan tujuan untuk memantapkan konsep yang telah

dipelajari, dimana siswa sudah siap mengingat kembali atau mengaplikasikan

pengetahuan yang telah dimiliki.

3. Simulasi

Simulasi digunakan untuk memperagakan sesuatu (keterampilan) sehingga

siswa merasa seperti berada dalam keadaan yang sebenarnya. Simulasi banyak

digunakan pada pembelajaran materi yang membahayakan, sulit, atau memerlukan

biaya tinggi, misalnya untuk melatih pilot pesawat terbang atau pesawat tempur.

4. Permainan (Game)

Jenis permainan ini tepat jika diterapkan pada siswa yang senang bermain.

Bahkan, jika didesain dengan baik sebagai sarana bermain sekaligus belajar, maka

akan lebih meningkatkan motivasi belajar siswa.

Page 10: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

10 | P a g e

3.3 Karakteristik Pengajaran Berbantuan Komputer

Karakteristik PBK terbagi atas dua bagian, yaitu:

a. Karakteristik umum

Karakteristik umum adalah sifat umum yang ada di setiap model pembelajaran,

sehingga masing-masing model pun selalu ada dan melekat pada karakteristik umum

ini.

b. Karakteristik khusus

Karakteristik khusus adalah karakteristik pengajaran berbantuan komputer

yang mengacu pada masing-masing model. Sehingga akan didapatkan karakteristik

yang berbeda-beda pada masing-masing model pembelajaran.

3.4. Kriteria Pengajaran Berbantuan Komputer yang baik

Northwest Regional Educational Laboratory menetapkan 21 kriteria suatu

pengajaran berbantuan komputer dikatakan baik, yaitu:

1. Isi harus tepat.

2. Memuat nilai pendidikan.

3. Memuat nilai-nilai yang baik.

4. Bebas dari ras, etnis, seks dan steriotip lainnya.

5. Tujuan (pembelajaran) dinyatakan dengan baik.

6. Isi sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

7. Penyampaian materi jelas.

8. Kesesuaian tingkat kesukaran, kesesuaian penggunaan warna, suara dan grafis.

9. Kesesuaian tingkat motivasi.

10. Menantang kreativitas siswa.

11. Umpan balik efektif.

12. Kontrol di tangan siswa.

13. Materi sesuai dengan pengalaman belajar siswa sebelumnya.

14. Materi dapat digeneralisasikan.

15. Program harus sempurna.

16. Program ditata dengan baik.

Page 11: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

11 | P a g e

17. Pengaturan tampilan efektif.

18. Pembelajaran jelas.

19. Membantu dan memudahkan guru.

20. Sesuai dengan perkembangan teknologi komputer.

21. Program sudah diujicoba.

3.5. Kelebihan Pengajaran Berbantuan Komputer

1. Meningkatkan interaksi

Interaksi disini adalah aktivitas pertukaran informasi antara komputer dengan

penggunanya dalam hal ini siswa. Ketika komputer menampilkan suatu pesan, maka

siswa harus meresponnya. Karena kerja komputer berdasarkan respon yang diberikan

siswa, maka pelajaran dalam PBK terikat langsung oleh respon yang diberikan siswa.

Dengan PBK maka interaksi antara siswa dengan materi lebih banyak karena siswa

langsung menyimak materi tanpa ada rasa takut, terlalu cepat dan sebagainya.

2. Individualisasi

Individualisasi diawali dengan pre test, dimana pre test ini digunakan untuk

mengetahui bahwa siswa telah memiliki kemampuan prasyarat yang dibutuhkan

untuk kesuksesan belajar siswa selanjutnya. Individualisasi digunakan untuk

membuat pelajaran lebih menarik, lebih relevan, dan lebih efisien.

3. Efektivitas biaya

Salah satu alasan kuat digunakannya PBK adalah masalah administrasi,

karena penggunaan pelayanan dalam PBK tidak membutuhkan kehadiran seorang

guru, PBK dapat digunakan di malam hari, hari-hari libur yang dimana biasanya guru

tidak bisa hadir. Dengan kata lain waktunya bisa kapan saja.

4. Motivasi

Banyak siswa yang menganggap bahwa PBK sangat menarik perhatian

mereka, walaupun alasan ketertarikan mereka terhadap PBK sangat beragam.

Beberapa siswa mengatakan bahwa belajar dengan mesin sangat berbeda dengan

belajar dengan guru. Siswa lain mengatakan mereka menyukai PBK karena mereka

tertarik pada komputer sehingga pembelajaran menjadi efisien, atau dengan PBK

maka proses pembelajaran dapat dikendalikan oleh tingkat kemampuan siswa.

5. Umpan balik

Page 12: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

12 | P a g e

Umpan balik lebih cepat diterima dalam penggunaan PBK dibandingkan

media lain yang sulit atau tidak bisa menerima umpan balik, jawaban siswa bisa

dievaluasi dengan cepat. Kemampuan komputer untuk mengevaluasi dan merespon

lebih cepat dibandingkan kemampuan instruktur. Kemampuan ini membuat PBK

efektif dan efesien.

6. Keutuhan pelajaran

Dengan PBK beberapa bentuk aktivitas seperti membaca, melihat video tape

dapat ditampilkan dalam satu layar. Melalui PBK dapat meyakinkan bahwa topik-

topik akan disajikan secara utuh.

7. Kendali peserta belajar

Salah satu hal yang menarik dari siswa dan PBK adalah terjaminnya

kewenangan penuh (otoritas) siswa dalam mengambil keputusan-keputusan penting

selama proses instruksional untuk memperbesar hasil belajar individu. Siswa dapat

menentukkan topik-topik apa saja yang disukai dan siswa bebas untuk memilih untuk

memulai pelajaran.

3.6. Kekurangan Pengajaran Berbantuan Komputer

Kekurangan PBK di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Sangat bergantung pada kemampuan membaca dan keterampilan visual siswa.

2. Membutuhkan tambahan keterampilan pengembangan di luar keterampilan yang

dibutuhkan untuk pengembangan pembelajaran yang lama.

3. Memerlukan waktu pengembangan yang lama.

4. Kemungkinan siswa untuk belajar secara tak sengaja menjadi terbatas.

5. Hanya bertindak berdasarkan masukan yang telah terprogram sebelumnya, tidak

dapat bertindak secara spontan.

Page 13: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

13 | P a g e

BAB II

ANALISIS KELAS

1. Analsis Siswa

Media yang dirancang dalam makalah ini adalah media untuk

pembalajaran matematika pokok bahasan matriks pada sub pokok bahasan

pengenalan matriks di kelas X program keahlian agribisnis. Adapun jumlah siswa

adalah 14 orang. Dari seluruh siswa tersebut dilakukan analisis sebagai berikut :

a. Jenis kelamin

Laki-laki : 5 orang

Perempuan : 9 orang

b. Usia : 15 – 16 tahun

c. Suku bangsa

Jawa : 8 orang

Melayu : 3 orang

Mandailing : 3 orang

d. Pengetahuan Awal :

Dari hasil ulangan pokok bahasan konsep bilangan riil didapat nilai sebagai

berikut :

a. 3 oang > KKM ( KKM = 65)

b. 7 orang < KKM (Remedial)

c. 4 orang = KKM

e. Motivasi Belajar

Pada umumnya motivasi belajar mereka rendah hanya 3 orang mempunyai

motivasi yang tinggi. Hal ini bisa dilihat dari kebiasaan mengerjakan tugas

dan PR sehari-hari.

f. Kemampuan menggunakan komputer

Seluruh siswa kelas XI SMK Islam Inayah sudah mampu mengoperasikan

microsoft office (Ms. Word, Exel, dan Powerpoint)

2. STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, DAN KKM

Standar Kompetensi :

Page 14: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

14 | P a g e

3. Memecahkan masalah berkaitan dengan konsep matriks

Kompetensi Dasar :

3. 1 Mendeskripsikan macam-macam matriks

3. 2 Menyelesaikan operasi matriks

KKM : KKM untuk mata pelajaran matematika kelas X agribisnis adalah : 65

3. Media Yang Paling Tepat

Media yang paling tepat digunakan pada materi pengenalan matriks

adalah media berupa animasi melalui komputer (Pengajaran Berbantuan

Komputer), karena melalui media ini siswa akan lebih termotivasi dan bisa

membangun pengetahuan oleh siswa sendiri (sesuai dengan teori belajar

kontruktivisme).

Page 15: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

15 | P a g e

BAB III

PENUTUP

Demikianlah perancangan media pembelajaran Matriks ini saya buat,

semoga media tersebut mampu mempermudah pemahaman siswa terhadap materi

yang disampaikan. Adapun media berupa animasi power point yang telah saya

buat akan saya lampirkan dalam blog : juliardidompas.blogspot.com.

Page 16: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

16 | P a g e

LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : X / 1

Pertemuan Ke : I

Alokasi : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi : Memecahkan masalah berkaitan dengan

konsep matriks

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan macam-macam matriks

A. Indikator

1. Menentukan pengertian matriks

2. Menentukan unsur dan notasi matriks

3. Menentukan elemen matriks berdasarkan kesamaan dua matriks

4. Membedakan matriks menurut jenis

B. Tujuan Pembelajaran

1. Menentukan ordo dan transpos matriks

2. Menentukan elemen-elemen matriks

3. Menyebutkan jenis-jenis matriks

C. Materi Pelajaran

1. Unsur-unsur matriks, ordo matriks, dan jenis-jenis matriks

2. Kesamaan dua matriks

D. Metode Pengajaran

1. Kooperatif

2. Diskusi

3. Penugasan

4. Penemuan

E. Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan awal : Membahas PR dan memberikan Motivasi, dan

Ice Breaking

Page 17: Perancangan media pembelajaran juliardi 2

17 | P a g e

2. Kegiatan Inti :

Siswa dikelompokkan 4 orang perkelompok dan setiap 1 orang

meggunakan 1 komputer,

Guru menjelaskan cara penggunaan media animasi

Siswa megoperasikan media animasi

Siswa mendiskusikan materi pelajaran dalam kelompok

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi

kelompok

3. Kagitan Akhir : Membimbing siswa dalam mengerjakan latihan

dan memberikan PR

F. Media Pembelajaran

1. Komputer / animasi

2. Papan tulis

G. Sumber Belajar

1. Modul tentang Matriks

2. Buku Matematika SMK dan Referensi lain yang relevan

H. Penilaian : Kuis, tes lisan, tes tulis, pengamatan dan penugasan