media pembelajaran

34
MEDIA PEMBELAJARAN MODUL 8 PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN : BERBAGAI FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN Dosen Pengampu Mata Kuliah : Drs. I Wayan Darsana, M.Ed Oleh : Kelompok : 8 Kelas : J/3 Anggota :

Upload: ritzki-wedanthi

Post on 01-Feb-2016

333 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: media pembelajaran

MEDIA PEMBELAJARAN

MODUL 8

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN : BERBAGAI

FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Drs. I Wayan Darsana, M.Ed

Oleh :

Kelompok : 8

Kelas : J/3

Anggota :

Page 2: media pembelajaran

KATA PENGANTAR

Page 3: media pembelajaran

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

DAFTAR ISI .........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................

1.3 Tujuan Masalah ................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Media ............................

2.2 Pemanfaatan Media sebagai Bagian Terpadu dalam Organisasi Sekolah .......

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan ..........................................................................................................

3.2 Saran ................................................................................................................

DAFTAR RUJUKAN

Page 4: media pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Media ?

1.2.2 Bagaimana Pemanfaatan Media sebagai Bagian Terpadu dalam Organisasi

Sekolah ?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Untuk mengetahui pertimbangan dalam perencanaan dan pemanfaatan

media.

1.3.2 Untuk mengetahui pemanfaatan media sebagai bagian terpadu dalam

organisasi sekolah.

Page 5: media pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pertimbangan dalam Perencanaan dan Pemanfaatan Media

Mengajar dan melaksanakan pembelajaran membutuhkan

perencanaan yang matang dan serius. Terdapat berbagai pertimbangan yang

perlu diketahui sebelum memilih untuk menggunakan media pembelajaran

tertentu. Ada banyak model yang dapat kita gunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam memanfaatkan media. Dalam model ini, model yang

digunakan dalam merencanakan dan memanfaatkan media, yaitu model yang

disingkat menjadi model “ASSURE”.

Model ASSURE diperkenalkan oleh Heinich, dkk.(1996) dimana

dalam model ini terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum

menggunakan media tertentu, yaitu :

A = Analisis Karakteristik Siswa

S = Sebutkan Kompetensi

S = Sebutkan Metode- Media- Materi

U = Upayakan Gunakan Metode Media Bahan

R = Rancang Bentuk Partisipasi Siswa

E = Evaluasi

1. A- (Analisis Karakter/ Ciri- Ciri Siswa)

Dari segi karakteristik siswa, ada beberapa aspek yang perlu

diperhatikan, yaitu :

a. Kemampuan awal siswa

Sebagai guru Anda perlu mengetahui kemampuan awal siswa

Anda, Sebagai contoh, apabila topik yang ingin dibahas adalah

tentang energi dalam pelajaran Sains maka Anda perlu terlebih

dahulu menggali informasi sejauh mana siswa Anda telah memiliki

pengetahuan tentang energi. Salah satu cara yang dapat Anda

gunakan adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada

siswa tentang energi. Dari hasil tanya jawab tersebut, Anda dapat

membuat kesimpulan lentang pengetahuan yang telah dimiliki

Page 6: media pembelajaran

siswa, apakah mereka sudah mempunyai pengetahuan awal atau

belum sama sekali. Melalui pelacakan seperti ini, Anda diharapkan

mampu menggunakan informasi tersebut untuk menentukan media

apa yang cocok untuk digunakan Sebagai contoh, apabila siswa

sudah memiliki sedikit pengetahuan awal tentang energi maka

Anda dapat menggunakan media video CD untuk membahas

energi. Sebaliknya bila siswa Anda sama sekali belum memiliki

pengetahun awal maka Anda sebaiknya menggunakan media benda

nyata agar dengan nyata pula Anda dapat memperlihatkan adanya

energy. Siswa SD terutama di kelas 1, 2 dan 3 yang masil berusia

6-9 tahun masih sangat memerlukan kondisi pembelajaran yang

konkret yang biasa mereka lihat, dengar dan rasakan sehari-hari.

b. Gaya belajar siswa

Siswa memiliki kecenderungan gaya belajar yang berbeda-beda.

Gardner menjelaskan terdapat 7 gaya belajar yaitu adalah

kemampuan berbahasa verbal, kemampuan berhitung/ logika

matematika, kemampuan mengeksplorasi ruang/ visual spatial,

kemampuan bermusik, kemampuan melakukan gerak seperti tari

dan olahraga/ kinestetik, kemampuan memahami orang lain/

interpersonal dan kemampuan memahami diri sendiri/

intrapersonal Garder, 1993).

Seorang anak yang sangat menyukai kegiatan menyanyi, akan

sangat mudah belajar bila pembelajaran yang ia hadapi bernuansa

musikal pula. Demikian pula halnya dengan siwa bagus

kemampuan barbahasanya, guru dapat meminta siswa untuk

menperlihatkan kemampuan matematikanya dengan membuat

cerita, puisi tentang angka, dan lain-lain. Anda mungkin masih

ingat pada satu lagu yang dinyanyikan oleh penyanyi cilik seperti

dibawah ini.

Satu ditambah satu sama dengan dua, dua ditambah dua sama

dengan empat, empat ditambah empat sama dengan delapan,

delapan ditambah delapan sama dengan enam belas. Lewat lagu

Page 7: media pembelajaran

anak belajar menghitung sehingga proses belajar menjadi sesuatu

yang menyenangkan bagi anak. Bila Anda berhadapan dengan

anak dari kelas 5 atau 6, Anda perlu mencari cara yang berbeda

dalam melibatkan 7 jenis gaya belajar. Semakin dewasa seorang

anak maka tingkat kemampuan berpikir abstraknya akan

meningkat. Dengan demikian, cara dan jenis kegiatan yang Anda

gunakan tidak lagi merupakan cara yang konkret tetapi sudah

mulai dapat menggunakan cara berpikir simbolis melalui contoh

kasus, pengalaman siswa atau percobaan dan penganutan.

2. S- (Sebutkan Kompetensi)

Tujuan pembelajaran atau yang sekarang dikenal dengan istilah

kompotensi pembelajaran, sangat menentukan jenis media apa yang

sesuai untuk Anda gunakan. Bila tujuan pembelajaran yang ingin

dicapai adalah agar siswa mampu membedakan jenis-jenis energi maka

media yang Anda gunakan akan berbeda bila kompetensi yang akan

dicapai adalah menjelaskan sumber energy. Agar siswa dapat

membedakan jenis sumber energi, guru perlu memperlihatkan kepada

siswa berbags jenis energi yang ada dalam kehidupan sehari hari

misalnya dengan melakukan pengamatan langsung. Media yang

digunakan adalah benda nyata. Sebaliknya, bila kompetensi yang ingin

dicapai adalah menjelaskan berbagai jenis sumber energi maka media

yang Anda gunakan dapat berupa bahan cetak atau foto dari jenis

sumber energi.

3. S- (Sebutkan Metode- Media- Materi)

Setelah Anda menentukan kompetensi atau tujuan pembelajaran

yang akan dicapai, kegiatan selanjutnya adalah Anda diminta untak

menentukan metode, media dan materi pembelajaran yang Anda

terapkan. Pemanfaatan suatu media pembelajaran tidak dapat

dipisahkan dari penggunaan metode pembelajaran tertentu dan materi

yang akan dipelajari siswa. Penggunaan suatu media dalam

pembelajaran tatap muka, perlu diauti metode yang sesuai, siswa yang

mempelajari sesuatu drai media tertentu, perlu diikuti dengan

Page 8: media pembelajaran

penggunaan metode yang sesuai. Siswa yang mempelajari sesuatu dari

media tertentu, perlu diikuti dengan upaya guru memusatkan perhatian

mereka pada kompetensi yang akan dicapai. Siswa tidak dapat dilepas

untuk belajar sesuatu tanpa bimbingan.

Anda dapat memilih berbagai media baik yang sudah ada

maupun media yang dapat dibuat terlebih dahulu. Jenis media yang

dapat Anda gunakan mulai dari gambar diam (foto, teks, poster),

gambar bergerak (video, televise), media berbasis komputer, audio

(kaset dan radio). Mengenai materi pembelajaran, Anda dapat mencari

materi yang relevan dari berbagai sumber. Anda dapat menggunakan

materi yang ada di buku paket. Selain itu, bila buku paket tidak

memadai, Anda sangat dianjurkan untuk mencari materi lain untuk

melengkapinya, Anda juga dapat mengombinasikan materi dari

berbagai buku atau sumber lain temasuk dari intermet agar siswa

memiliki informasi dan contoh yang mudah dipelajari.

4. U- (Upayakan Gunakan Metode- Media- Bahan)

Menggunakan terknologi, media dan materi digunakan proses

5P, preview, prepare (teknologi, media dan materi), prepare

(lingkungan), prepare (pebelajar) and provide. Setelah semuanya bisa

dikondisikan untuk kondisi belajar, maka dilakukan kegiatan

pembelajaran.

a. Pratinjau teknologi, media dan materi, ini perlu dilakukan karena

tujuannnya adalah untuk memilih bagian yang langsung selaras

dengan mata pelajaran yang kita ajarkan, yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Meninjau materi secara menyeluruh tidak hanya

membuat kita menggunakan sumber daya secara maksimal, tetapi

juga membatasi siswa untuk tidak mengkases materi/konten yang

tidak pantas, dari berbagai media dan sumber belajar lainnya.

b. Menyiapkan teknologi , media dan materi, langkah pertama adalah

mengumpulkan semua perlengkapan yang dibutuhkan, menentukan

urutan penggunaannya, dan menentukan tindakan yang akan

Page 9: media pembelajaran

dilakukan pada tiap materi, menyimpan daftar materi yang

digunakan, dan garis besar urutan penyajian pelajaran.

c. Menyiapkan lingkungan, kita perlu mengatur fasilitas yang

dibutuhkan untuk penggunaan teknologi, media dan materi yang

efektif dan efisien, menyiapkan lingkungan belajar yang baik untuk

siswa, seperti pengaturan tempat duduknya, dll.

d. Menyiapkan pelajar, untuk melaksanakan pembelajaran dengan

efektif, guru perlu menyiapkan pelajarnya untuk menerima

pelajaran, untuk itu guru perlu melakukan appersepsi  yang baik,

seperti pengantar yang menggambarkan tinjauan luas mengenai

konten mata pelajaran, keterkkaitan mata pelajaran  dengan topik

yang dipelajari, memotivasi siswa, dan isyarat yang mengarahkan

perhatian pada aspek spesifik mata pelajaran.

e. Menyediakan pengalaman belajar, yang disesuaikan dnegan

pengalaman belajar yang dipilih, pengalaman belajar yang berpusat

pada guru, maka akan melibatkan presentasi, demonstrasi, latihan

dan praktek dan tutorial.

Dalam table berikut, anda dapat mempelajari kaitan antara

tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan metode

pembelajaran :

Metode Tingkat Partisipasi

Rendah Sedang Tinggi

Ceramah √

Demonstrasi √

Diskusi √

Debat √

Tanya jawab √

Seminar √

Praktik √

Workshop √

Permainan √

Sumbang saran √

Page 10: media pembelajaran

Kunjungan lapangan √

Bermain peran √

Simulasi √

Studi kasus √

Proyek √

Tugas √

Dari table di atas, anda dapat melihat bahwa ada beberapa

metode pembelajaran yang dapat melibatkan keikutsertaan siswa secara

maksimal, misalnya metode sumbang saran, diskusi, simulasi, dan

pemberian tugas. Anda perlu mempelajari karakteristik siswa agar anda

dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik

siswa yang anda hadapi.

Peran metode pembelajaran menjadi sangat penting dalam

kaitannya dengan pemanfaatan media pembelajaran. Keduanya dapat

dikatakan sebagai dua sisi mata uang, satu sisi tak akan berarti tanpa

sisi lainnya. Memanfaatkan metode dalam pembelajaran sangat

didukung oleh pemilihan metode pembelajaran yang tepat. Bandingkan

dua contoh berikut :

KEG1ATAN A

1. Anda menggunakan poster seekor ikan lumba-Iumba untuk

menunjukkan tentang jenis hewan mamalia

2. Dengan poster ini Anda menjelaskan ciri-ciri hewan mamalia.

Setelah itu, Anda tidak memberikan kegiatan lain kepada siswa.

Siswa hanya mendengarkan penjelasan Anda.

KEGIATAN B

1. Anda menggunakan poster seekor ikan lumba-lumba untuk

membahas topik jenis hewan mamalia.

2. Anda kemudian meminta siswa menunjukkan ciri-ciri hewan

mamalia.

3. Setelah itu, siswa dalam kelompok menuliskan hasil diskusi untuk

dilaporkan kepada kelas.

Page 11: media pembelajaran

Kombinasi antara pemilihan media dengan penggunaan metode

pembelajaran akan berdampak sangat besar pada proses belajar siswa

Anda. Anda dapat menggunakan variasi berbagai metode pembelajaran

sekaligus dalam satu kali pertemuan dipadukan dengan pemanfaatan

media. Hal ini sesungguhnya adalah upaya yang dapat dilakukan guru

untuk membuat siswanya aktif belajar.

Pemilihan Media

Tabel 2.1

Jenis

Media

Info

Faktual

Pengenalan

Visual

Prinsip

Konsep

Prosedur Umpan

Balik

Sikap

Gambar

Diam Sedang Tinggi Sedang Sedang Rendah Rendah

Televisi Sedang Sedanq Tinggi Sedang Rendah Sedang

Objek 3

dimensi

Rendah Tinggi Rendah Rendah Rendah Rendah

Rekaman

audio

Sedang Rendah Rendah Sedang Rendah Sedang

Demonstrasi Sedang Sedang Rendah Tinggi Sedang Sedang

Bahan

cetak

Sedang Rendah Sedang Sedang Rendah Sedang

Sumber: Bretz, 1971

Dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa suatu media

pembelajaran memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk

membelajarkan, Sebagai contoh, bila kita ingin mengajarkan tentang

berbagai sumber energi maka media yang paling sesuai untuk tujuan

tersebut adalah dengan menggunakan media tiga dimensi atau media

yang berwujud benda asli dari sumber energi tersebut, misalnya kita

menggunakan minyak tanah, solar makanan, dan air. Untuk sumber

energi yang lebih sulit untuk dihadirkan di hadapan siswa, seperti

listrik misalnya, kita dapat menggunakan perantara dengan

menyalakan lampu listrik atau mengetes sumber listrik dengan pengetes

Page 12: media pembelajaran

arus listrik. Anda dapat memilih media mana yang paling cocok untuk

digunakan untuk tujuan-tujuan seperti di atas. Cobalah pikirkan

jawaban untuk kuis di bawah ini.

5. R- (Rancang Bentuk Partisipasi Siswa)

Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran

merupakan inti agar siswa merasakan sendiri proses belajar yang

dilaluinya. Untuk itu, guru perlu mempersiapkan dengan cermat

beberapa hal berikut.

a. Bahan yang akan disajikan. Bahan ini dapat Anda persiapkan

terlebih dahulu misalnya dalam bentuk tulisan pada kertas karton

atau kertas koran polos sehingga Anda tidak perlu menulis materi

yang sama secara berulang-ulang.

b. Siapkan kelas. Misalnya, menyiapkan peralatan di kelas,

mengecek listrik dan memperbanyak lembar kegiatan siswa

(LKS), serta juga perlu menyiapkan pembagian kelompok siswa-

siswanya.

c. Siapkan siswa. Siswa perlu diajak untuk terlibat dalam proses

pembelajaran dengan melakukan berbagai kegiatan pembelajaran,

dalam hal ini mereka sudah diminta juga untuk membawa benda-

benda yang dapat dibagi. Siswa juga perlu diberi tahu, kegiatan

apa saja yang akan mereka lakukan pada jam pelajaran tersebut.

Hal ini untuk mempersiapkan siswa terlibat secara aktif dalam

proses pembelajaran. Guru perlu menginformasi kepada semua

siswa tentang proses yang akan dilakukan dalam pembelajaran.

d. Berikan pengalaman belajar yang sesuai. Penelitian yang

dilakukan. Gape (1985) membuktikan bahwa pembelajaran yang

paling efektif adalah pembelajaran yang melibatkan peserta secara

aktif untuk memproses informasi yang diterimanya dalam

pembelajaran. Salah satu faktor yang paling penting dalam proses

pembelajaran adalah kesempatan siswa untuk mempraktikkan apa

yang mereka pelajari. Untuk itu guru dapat menciptakan berbagai

bentuk kegiatan yang sesuai dengan kompetensi yang akan

Page 13: media pembelajaran

dicapai, misalnya membagi benda menjadi bagian-bagian,

mengucapkan kata atau kalimat dalam bahasa Inggris, bahasa

Arab, atau bahasa lain, menyelesaikan kasus atau masalah,

membuat benda yang bergerak, dan lain-lain. Agar pengalaman

belajar dapat diterapkan secara maksimal maka guru dapat

menggunakan media sebagai perantara penyampaian materi.

Media tertentu mampu menciptakan partisipasi siswa yang

berbeda-beda. Penggunaan poster atau gambar dan memadukannya

dengan metode tertentu, akan sangat membantu siswa dalam

memahami materi yang sedang dibahas.

6. E- (Evaluasi)

Komponen terakhir yang perlu dilakukan untuk menggunakan

dan memanfaatkan media adalah melakukan evaluasi terhadap proses

yang sudah dilakukan. Ada dua jenis evaluasi yang dapat dilakukan,

yaitu :

a) Evaluasi Hasil Belajar. Evaluasi atau penilaian hasil belajar

ditujukan untuk melihat kemajuan atau hasil yang diperoleh siswa

setelah mengikuti proses pembelajaran.

b) Evaluasi Media dan Metode Pembelajaran. Setelah menilai hasil

belajar siswa, selanjutnya Anda juga perlu mengevaluasi apakah

media dan metode pembelajaran yang Anda gunakan membantu

siswa mencapai kompetensi belajar yang telah ditetapkan.

Setelah mempelajari model ASSURE di atas, Anda dapat

menggunakan tabel berikut untuk memilih dan memanfaatkan suatu media

pembelajaran.

A=Analisis Siswa

S=Sebutkan

Kompetensi

S=Sebutkan metode-

media -materi

U=Upayakan gunakan

metode-media-bahan

R=Rancang bentuk

partisipasi siswa

E= Evaluasi

• Siswa • Siswa • Metode: • Kombinasi • Bimbing siswa • BertanyaKelas Mampu Eksperimen, metode melakukan kepada3SD mengenal diskusi, diskusi, eksperimen. siswaSemes sumber, ceramah. ceramah dan • Putar program tentangTer bentuk, • Media: kegiatan video CD. manfaat

Slfatdan Benda-benda eksperimen • Minta siswa penggunaan

Page 14: media pembelajaran

kegunaan sesungguhnya yang bendiskusi media untukEnergi (kabel listrik, dilakukan setelah itu. topik

baterai, kaca siswa. • Gunakan sumberpembesar, dan materi/bahan energi.lain-la'm), daribuku • Melihathasilprogram video paketatau belajarCD. sumber lain. siswa.

• Materi:Mengenalsumber-sumber energi.

Setelah Model ASSURE ini lebih difokuskan pada

keperluan praktis guru dalam merencanakan dan menggunakan

media dalam proses pembelajaran. Nah, para mahasiswa, sampai di

sini Anda tentu dapat lebih mudah mengingat faktor-faktor yang

perlu Anda pertimbangkan dalam memanfaatkan media dengan

mengingat singkatan ASSURE ini.

2.2 Pemanfaatan Media sebagai Bagian Terpadu dalam Organisasi Sekolah

Dalam menjalankan fungsinya sebagai satuan pendidikan, suatu

sekolah perlu membuat perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses

pembelajaran. Hal tersebut di atas dengan jelas sudah diamanatkan dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan BAB IV Pasal 19 ayat (3). Ini menunjukkan bahwa keseluruhan

sistem yang ada dalam suatu sekolah seharusnya diarahkan pada pencapaian

standar ini.

Sekolah sebagai suatu organisasi seyogianya mempunyai perangkat

organisasi yang lengkap agar dapat mengelola pembelajaran dengan baik.

Pada BAB VI Pasal 30 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa pendidik di SD/MI sekurang-

kurangnya terdiri atas guru kelas dan guru mata pelajaran yang

penugasannya ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan sesuai

dengan keperluan. Selanjutnya, pada BAB VI Pasal 35 tentang tenaga

kependidikan ayat (1)b disebutkan bahwa SD/MI atau bentuk lain yang

sederajat sekurang-kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah, guru,

tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga kebersihan.

Page 15: media pembelajaran

Selain faktor pendidik dan tenaga kependidikan, dalam suatu sekolah

jelas diperlukan adanya dukungan sarana dan prasarana agar proses

pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien. Untuk itu PP Nomor 19

BAB VII tentang Standar Sarana dan Prasarana Pasal 42 juga menyebutkan

bahwa setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,

peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,

bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan.

Untuk mendapatkan mutu lulusan yang baik, suatu satuan pendidikan

tentu perlu mengacu pada standar di atas. Semua komponen yang ada dalam

organisasi satuan pendidikan adalah unsur yang harus bekerja sama agar

satuan pendidikan yang bersangkutan mampu menghasilkan lulusan yang

bermutu. Seorang kepala sekolah tidak akan dapat mengelola sekolahnya

dengan baik bila para guru tidak bekerja sama. Demikian pula dengan guru,

mereka tidak dapat melaksanakan proses pembelajran yang baik tanpa

dukungan tenaga tata usaha.

Tugas kepala sekolah dalam hal ini menjadi sangat penting terutama

karena ia harus mengelola sumber daya manusia, keuangan, sarana dan

prasarana serta mengelola kerja sama dengan pihak Dewan Pendidikan dan

Komite Sekolah agar proses pembelajran dapat diarahkan semaksial mungkin

untuk membelajarkan siswa. Kerja sama dengan semua sumber daya manusia

terutama dilakukan untuk melakukan supervisi kelas untuk mendorong

pelaksanaan pembelajaran aktif, bertemu dalam rapat-rapat informal dengan

para guru untuk mendorong dan berdiskusi dengan guru dalam memperbaiki

kualitas pembelajran dan mendukung hasil kerja Komite Sekolah.

Untuk memanfaatkan beragam sumber belajar dan media pembelajran

di sekolah, diperlukan adanya kerja sama yang kompak antara semua

komponen yang ada dalam suatu sekolah. untuk keperluan tersebut, pihak

sekolah perlu mempunyai perencanaan yang menyeluruh tentang proses

pembelajaran yang akan berlangsung. Perencanaan ini dapat dibuat minimal

untuk satu semester.

Pada setiap awal semester, kepala sekolah beserta semua guru dan

tenaga tata usaha dan Komite Sekolah dapat membuat perencanaan yang

Page 16: media pembelajaran

berkaitan kompetensi yang akan dicapai siswa, materi atau bahan yang akan

dibahas sumber belajar dan media yang diperlukan serta alat evaluasi apa yang

akan digunakan. Perencanaan ini dapat dibahas dalam pertemuan yang

dihadiri oleh semua komponen sekolah agar semua dapat saling bekerja sama.

Untuk memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran, sangat

dibutuhkan dukungan pihak lain dalam sekolah, terutama kepala sekolah dan

guru-guru. Kepala sekolah perlu mengelola berbagai aspek di sekolah

termasuk membantu para guru yang mempunyai berbagai gagasan untuk

memperbaiki mutu proses pembelajaran di setiap kelas. Sebagai pengelola,

kepala sekolah harus memiliki kemampuan lebih dari guru-guru yang

dipimpinnya terutama karena ia harus menjalankan berbagai fungsi. Fungsi

kepala sekolah antara adalah sebagai berikut.

1. Pendidik, kepala sekolah pada dasarnya adalah tetap seorang pendidik

yang harus mampu menjalankan tugas seperti seorang guru dalam

mendidik siswa dan guru yang menjadi tanggung jawabnya.

2. Manajer, sebagai pengelola kegiatan sekolah mulai dari kegitan

perencanaan program sekolah, pelaksanaan sampai evaluasi kegiatan

sekolah.

3. Administrator, sebagai pengelola sistem administasi sekolah mulai sumber

daya manusia, keuangan dan sarana serta prasarana sekolah.

4. Supervisor, sebagai pengawas pelaksanaan seluruh kegiatan sekolah.

5. Inovator, sebagai pencipta ide atau gagasan baru untuk memajukan

sekolah.

6. Motivator, sebagai pendorong semangat kerja setiap anggota dalam

organisasi sekolah agar dapat bekerja dengan sebaik-baiknya.

Dengan fungsi kepala sekolah seperti telah dikemukakan di atas maka

pemanfaatan media dan sumber belajar di sekolah bukanlah semata – mata

menjadi tanggung jawab guru saja, tetapi juga sangat memerlukan dukungan

kepala sekolah dan staf administrasi atau tata usaha sekolah.

Pemanfaatan media pembelajaran hendaknya dirancang secara terpadu

pada saat membuat program sekolah setiap tahun. melalui perencanaan dan

pemanfaatan sumber belajar dan media secara bersama maka akan ada

Page 17: media pembelajaran

penghematan biaya pengadaan media atau pemanfaatan sumber belajar.

Sebuah media pembelajaran dapat dibuat dan digunakan bersama-sama.

Media yang ada dapat digunakan secara bergantian bahkan dapat digunakan di

waktu-waktu yang akan datang.

Melalui penyebaran ide, maka diharapkan pemanfaatan sumber dan

media pembelajaran akan lebih luas, bahkan pemanfaatan media pembelajaran

tertentu dapat dilakukan secara bergantian. Pihak sekolah tentu perlu

memikirkan cara yang tepat agar guru tidak perlu menggunakan uang pribadi

mereka untuk membantu sekolah membuat media pembelajaran tetapi justru

gurulah yang perlu dibantu agar dapat membuat proses pembelajaran menjadi

lebih baik.

Seorang guru yang akan mengajukan kegiatan penanaman bibit tomat

di halaman sekolah, tentu memerlukan izin dari kepala sekolah dan bantuan

dari tata usaha dan guru lain dalam melaksanakan programnya. Demikian pula

bila seorang guru ingin membawa siswa untuk melakukan wawancara dengan

petugas kelurahan tentang jenis pekerjaan warga desa, ia pasti membutuhkan

dukungan kepala sekolah, petugas usaha dan kepala desa yang akan

dikunjungi oleh siswa. Dukungan yang diberikan kepada guru dapat berupa

dukungan pemberian surat izin, biaya, tenaga maupun peralatan tertentu bila

dibutuhkan.

Dengan demikian, guru yang mempunyai inisiatif untuk berubah, perlu

didorong dan dibantu agar gagasannya dapat dilaksanakan. Demikian pula bila

ada guru yang rendah kemampuannya dalam mengajar, perlu dibantu dengan

bimbingan dan pelatihan yang dibutuhkannya. Tugas kepala sekolah pula

untuk menyebarluaskan berbagai penggunaan metode tertentu dalam

pembelajaran kepada guru-guru lain di sekolah, bahkan kepada guru dan

kepala sekolah di sekolah lain. Cara difusi atau penyebaran ini dapat

dilakukan melalui ajang Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Kelompok Kerja

Kepala Sekolah (KKKS).

Dari contoh dan penjelasan di atas, terlihat bahwa selain kerja sama

semua komponen organisasi sekolah, pelaksanaan proses pembelajaran juga

membutuhkan keikutsertakan pihak-pihak lain di luar sekolah agar sekolah

Page 18: media pembelajaran

mempunyai wawasan yang lebih luas tentang berbagai perkembangan dan

tuntutan yang bersifat lokal, nasional maupun global. Lulusan suatu sekolah

hendaknya tidak menjadi individu yang hanya mengenal lingkungan dirinya

saja, tetapi juga sangat perlu melihat dunia luar yang nyata.

Memperhitungkan adanya perubahan yang terus-menerus terjadi,

selanjutnya, dalam pasal 17 Standar Nasional Pendidikan juga disebutkan

bahwa suatu satuan pendidikan hendaknya mempunyai hubungan yang baik

paling tidak dengan masyarakat lingkungan lokal tempat sekolah tersebut

berada, dan akan sangat baik bila juga mempunyai jaringan dengan

masyarakat tingkat nasional yang lebih luas. Untuk itu, setiap satuan

pendidikan perlu Dewan Pendidik, yaitu yang terdiri dari pimpian satuan

pendidikan dan semua pendidik tetap Komite Sekolah. Komite Sekolah

dirumuskan sebagai “lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali

peserta didik, komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli

pendidikan.”

Dalam kaitannya dengan keberadaan Dewan Pendidik dan Komite

Sekolah maka sekolah dapat memanfaatkannya untuk memperbaiki mutu

pembelajaran. Dengan adanya kerja sama dengan pihak Dewan Pendidik dan

Komite Sekolah maka sekolah akan mendapatkan bantuan baik dalam bentuk

dana maupun fasilitas dan kesempatan menggunakan berbagai media dan

sumber belajar yang dimilliki atau dapat diakses oleh siswa dari Komite

Sekolah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan proses

pembelaran di sekolah termasuk pemanfaatan sumber belajar dan media

pembelajaran bukanlah hal yang berdiri sendiri dan hanya menjadi tanggung

jawab guru saja. Kegiatan tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dalam

pengelolaan pembelajaran di sekolah.

Pertimbangan dalam Pemanfaatan Media oleh Sekolah

Model ACTIONS lebih diarahkan kepada organisasi sekolah atau

institusi pendidikan dalam memanfaatkan media pembelajaran. Model ini

diperkenalkan oleh Bates (1995) untuk membantu pihak sekolah atau lembaga

pendidikan tertentu dalam mempertimbangkan pemilihan dan pemanfaatan

media pembelajaran. Berikut kita bahas lebih lanjut model tersebut.

Page 19: media pembelajaran

1. Access (Akses) merujuk pada mudah tidaknya sebuah media dijangkau

atau dimiliki oleh suatu sekolah dan dimanfaatkan oleh siswanya. Sebagai

contoh, media pemutar CD adalah media yang sangat populer saat ini dan

banyak dimiliki oleh orang tua siswa dan sekolah-sekolah. Dengan

demikian, pemanfaatan media ini dapat dipertimbangkan oleh pihak

sekolah.

2. Cost (Biaya) berkaitan dengan biaya yang diperlukan untuk menggunakan

suatu media. Apakah suatu media terjangkau pemanfaatannya oleh suatu

sekolah dan siswa yang akan menggunakannya? Apakah sekolah dan

siswa harus mengeluarkan dana yang cukup besar untuk memanfaatkan

suatu jenis media?

3. Teaching (Mampu membelajarkan) berhubungan dengan kemampuan

sebuah media pembelajaran untuk menjadi jembatan/perantara pesan yang

ingin disampaikan. Apakah dengan menggunakan suatu media tertentu,

proses pembelajaran menjadi sangat mudah dimengerti oleh siswa?

4. Interactivity & Friendliness (Interaktif dan Ramah). Ini berkaitan

dengan tingkat kemudahan penggunaan suatu media oleh guru dan siswa.

Apakah suatu media justru mempersulit guru dalam menjelaskan suatu

topik? Apakah media ini “ramah” terhadap penggunaannya sehingga

mereka senang menggunakannya?

5. Organizational Issues (Masalah Organisasi Sekolah). Faktor ini

berkaitan erat dengan dampak yang ditimbulkan oleh pemanfaatan suatu

media pembelajaran terhadap organisasi suatu sekolah. Apakah sekolah

mau dan mampu menyediakan media yang dibutuhkan guru? Mampu

memeliharanya? Mampu mengelola pemanfaatannya oleh seluruh guru

dan siswa ?

6. Novelty (Kebaruan). Hal ini berhubungan dengan faktor berapa lama

suatu media akan dapat bertahan digunakan. Apakah teknologi media

tersebut cepat usang atau dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu cukup

lama?

7. Speed (Kecepatan). Ini berkaitan dengan seberapa cepat sebuah pesan

dari suatu media dapat direvisi atau diperbaiki? Apakah perubahannya

Page 20: media pembelajaran

mudah dilakukan atau sulit dan memerlukan waktu yang lama? Bahan ajar

yang sudah dicetak dalam bentuk buku lebih sulit diperbaiki bila

dibandingkan dengan program yang direkam di kaset audio atau video CD,

misalnya.

Berbagai aspek di atas, lebih ditujukan bagi pihak kepala sekolah dan

guru agar memiliki cukup pertimbangan dalam memanfaatkan suatu jenis

media dan sumber belajar dalam proses pembelajaran.

Page 21: media pembelajaran

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

3.1.1 Mengajar dan melaksanakan pembelajaran membutuhkan

perencanaan yang matang dan serius. Terdapat berbagai

pertimbangan yang perlu diketahui sebelum memilih untuk

menggunakan media pembelajaran tertentu. Model ASSURE

diperkenalkan oleh Heinich, dkk.(1996) dimana dalam model

ini terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum

menggunakan media tertentu, yaitu :

A = Analisis Karakteristik Siswa

Analisis siswa ini perlu dilakukan untuk mendapatkan berbagai

informasi yang kita butuhkan dalam merancang strategi

pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan spesifik siswa.

S = Sebutkan Kompetensi

Dalam merancang suatu pembelajaran, setelah melakukan

analisis siswa, kita perlu menetapkan standar dan tujuan yang

akan dicapai, yakni mengenai apa yang menjadi hasil belajar

siswa.

S = Sebutkan Metode- Media- Materi

Strategi yang akan dipilih dalam perencanaan pembelajaran ini

adalah strategi yang berpusat pada pembelajar dan strategi yang

berpusat pada pebelajar. Teknologi dan media yang dipilih

dalam perencanaan pembelajaran ini menggunakan teknologi

berbasis komputer. Sebelum memilih materi, terlebih dahulu

akan dilakukan obsevasi awal dengan melakukan pengumpulan

materi yang siap pakai, meminta keterlibatan spesialis materi

dan memintai pendapat dari pembelajar lain.

U = Upayakan Gunakan Metode Media Bahan

Menggunakan terknologi, media dan materi digunakan proses

5P, preview, prepare (teknologi, media dan materi), prepare

Page 22: media pembelajaran

(lingkungan), prepare (pebelajar) and provide. Setelah

semuanya bisa dikondisikan untuk kondisi belajar, maka

dilakukan kegiatan pembelajaran.

R = Rancang Bentuk Partisipasi Siswa

Melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran

merupakan inti agar siswa merasakan sendiri proses belajar

yang dilaluinya. Untuk itu, guru perlu mempersiapkan dengan

cermat beberapa hal yang diperlukan dalam pembelajaran.

E = Evaluasi

Komponen terakhir yang perlu dilakukan untuk menggunakan

dan memanfaatkan media adalah melakukan evaluasi terhadap

proses yang sudah dilakukan.

3.1.2 Dalam menjalankan fungsinya sebagai satuan pendidikan,

suatu sekolah perlu membuat perencanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil

pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

Untuk memanfaatkan sumber belajar dan media pembelajaran,

sangat dibutuhkan dukungan pihak lain dalam sekolah,

terutama kepala sekolah dan guru-guru. Kepala sekolah perlu

mengelola berbagai aspek di sekolah termasuk membantu para

guru yang mempunyai berbagai gagasan untuk memperbaiki

mutu proses pembelajaran di setiap kelas.

Model ACTIONS lebih diarahkan kepada organisasi sekolah

atau institusi pendidikan dalam memanfaatkan media

pembelajaran. Model ACTIONS terdiri dari : Acces, Cost,

Teaching, Intercativity, Organizational Issues, Novelty, dan

Speed.

3.2 Saran

Page 23: media pembelajaran

DAFTAR RUJUKAN