pengaruh virus hepatitis b pada kehamilan

5
5/24/2018 PengaruhVirusHepatitisBPadaKehamilan-slidepdf.com http://slidepdf.com/reader/full/pengaruh-virus-hepatitis-b-pada-kehamilan 1/5 1 Pengaruh Virus Hepatitis B pada Kehamilan Adinda Elisabeth Sugio* Abstrak Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh “Virus Hepatitis B” (VHB) yang menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Cara penyebaran Hepatitis B terdapat dalam dua cara. Secara vertikal, terjadi ibu yang mengidap Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan. Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama  –  sama. Infeksi virus hepatitis B (VHB) pada wanita hamil merupakan masalah yang serius. Penularan VHB vertikal perlu dicegah mengingat resiko bayi yang ibu nya pengidap hepatitis B untuk menularkan kepada anaknya sangat tinggi. Namun infeksi VHB kronis yang diderita ibu hamil tidak menimbulkan gangguan baik terhadap ibunya sendiri maupun janin yang dikandungnya dan dapat kita simpulkan bahwa sangat diperlukan adanya perawatan yang khusus bagi ibu hamil penderita hepatitis B kronik dan memberikan memberikan vaksinasi Hepatitis B kepada bayi serta perawatan lebih lanjut demi mengurangi  jumlah pengidap penyakit hepatitis B. Kata kunci : hepatitis B, kehamilan, vaksinasi *Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana angkatan 2011

Upload: adinda-elisabeth

Post on 13-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pbl b

TRANSCRIPT

Pengaruh Virus Hepatitis B pada KehamilanAdinda Elisabeth Sugio*

AbstrakHepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Cara penyebaran Hepatitis B terdapat dalam dua cara. Secara vertikal, terjadi ibu yang mengidap Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan. Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama sama. Infeksi virus hepatitis B (VHB) pada wanita hamil merupakan masalah yang serius. Penularan VHB vertikal perlu dicegah mengingat resiko bayi yang ibu nya pengidap hepatitis B untuk menularkan kepada anaknya sangat tinggi. Namun infeksi VHB kronis yang diderita ibu hamil tidak menimbulkan gangguan baik terhadap ibunya sendiri maupun janin yang dikandungnya dan dapat kita simpulkan bahwa sangat diperlukan adanya perawatan yang khusus bagi ibu hamil penderita hepatitis B kronik dan memberikan memberikan vaksinasi Hepatitis B kepada bayi serta perawatan lebih lanjut demi mengurangi jumlah pengidap penyakit hepatitis B.Kata kunci:hepatitis B, kehamilan, vaksinasi

*Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana angkatan 2011PendahuluanHepatitis B masih tetap merupakan masalah kesehatan di masyarakat hingga saat ini, dimana jumlah penderita cukup banyak dan sebagian penderita akan mendapat sirosis hati bahkan kanker hati. Dan pada umumnya ternyata penanganan yang dilakukan oleh para dokter tidaklah selalu benar karena kurang pengertian.Penyakit hepatitis B dewasa ini bukanlah penyakit yang langka. Hepatitis B atau yang sering disebut dengan HBV ini sudah mulai banyak diidap oleh masyarakat dari berbagai kalangan baik itu kalangan atas maupun kalangan bawah karena penyebarannya terbilang sangat cepat dan bisa melalui banyak media. Termasuk pada wanita yang sedang mengandung, risiko untuk terkena virus hepatitis B ataupun yang sudah mengidap penyakit hepatitis B mempunyai resiko yang sangat tinggi dalam mengandung dan menularkan virus dan penyakitya kepada janinnya.

IsiInfeksi virus Hepatitis B (HBV) kronik merupakan masalah masyarakat di seluruh dunia. Orang yang menderita infeksi HBV kronik memiliki risiko untuk mengalamai komplikasi berat sirosis dan karsinoma hepato selular (HCC).Diseluruh dunia ada lebih kurang 350 juta pengidap hepatitis B, kebanyakan di Afrika dan Asia; 40 juta diantaranya di Asia Pasifik.Prevalensinya bervariasi sekali antara prevalensi ringan, sedang dan berat misa1nya prevalensi di Amerika Serikat 0,3 %, baru akhir-akhir ini agak meningkat karena banyaknya imigran dari Asia dan makin maraknya pecandu narkoba yang menggunakan alat suntik bersama.1Infeksi VHB dalam kehamilan sering menimbulkan abortus, partus prematurus dan IUFD yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal. Hal ini terjadi terutama bila terjadi dehidrasi atau efek sistemik yang berat. Tidak didapatkan adanya efek teratogenik maupun kondisi akut pada janin. Sehingga dianggap out come bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi VHB sama dengan bayi yang dilahirkan dari ibu yang tidak terinfeksi. Oleh karena itu yang menjadi permasalahan di sini adalah penularan vertikalnya saja. Bila ibu hamil terinfeksi VHB pada kehamilan trimester I dan II maka penularan vertikal hanya kurang dari 10%. Tetapi bila infeksi VHB terjadi pada kehamilan trimester II, penularan vertikal menjadi lebih sering yaitu : 76%.2-5Kehamilan jarang mengganggu perjalanan infeksi hepatitis B. Masalah yang harus diperhatikan pada wanita hamil yang mengidap penyakit ini adalah bahwa bayi akan terinfeksi pada saat lahir dan menjadi carrier kronis yang menularkan penyakit ini ke individu lain, atau bahwa bayi akan meninggal akibat karsinoma hepatoseluler, sirosis, atau keduanya. Skrining hepatitis B sangat dianjurkan untuk semua wanita hamil. Tes skrining yang biasanya digunakan ialah antigen permukaan hepatitis B (HBSAg). Tes tambahan diperlukan bila antigen permukaan positif, yakni untuk mengidentifikasi:-Wanita yang pernah mengalami hepatitis, tetapi sekarang tidak infeksius.-Wanita yang mengalami penyakit aktif.-Bayi yang berisiko tertular hepatitis B pada periode perinatal;-Wanita yang tidak boleh menyusui;-Bayi baru lahir yang harus menerima imun globulin hepatitis B dan vaksin hepatitis B;-Keluarga yang harus menjalani tes menerima imunoprofilaksis dan harus melakukan upaya higienis untuk mengurangi penularan penyakit.6Beruntunglah bahwa infeksi VHB kronis yang diderita ibu hamil tidak menimbulkan gangguan baik terhadap ibunya sendiri maupun janin yang dikandungnya. Menurut buku kepustakaan, belum pernah dilaporkan bahwa ibu dengan infeksi hepatitis B kronis menyebabkan bayinya mengalami kecacatan. Virus hepatitis B yang menyerang ibu hamil menjadi masalah karena risiko penularan ke bayi cukup tinggi.Penukaran hepatitis dapat terjadi secara vertikal (perinatal) mauapun horizontal. Di negara dengan tingkat endemisitas infeksi VHB tinggi (termasuk Indonesia), penularan vertikal menjadi faktor utama penularan VHB. Penularan secara vertikal virus hepatitis B dari ibu ke bayinya terjadi selama proses kehamilan ibu menularkan VHB melalui tali pusat (plasenta) atau karena bayi meminum air ketuban di dalam kandungan ibu (cairan iamnon). Pada saat proses persalinan, penularan VHB dari ibu ke bayi terjadi karena adanya faktor perlukaan yang dialami janin saat melalui liang peranakan ibu (vagina). Virus yang berada di tubuh ibu dengan mudah berpindah tempat melalui perlukaan yang diderita bayinya. Sementara, penularan setelah melahirkan dapat terjadi melalui kontak erat ibu dan anak, misalnya perlukaan pada puting ibu karena gigitan anaknya saat menyusui. Anak yang terlepas dari penularan secara vertikal masih berpeluang terinfeksi secara horizontal. Berdasarkan laporan penelitian Margoli,dkk. (1992), anak yang lahir dari ibu dengan hepatitis B berkemungkinan terinfeksi VHB pada usia kurang dari 5 tahun sebesar 60%.7Orang yang beresiko terkena hepatitis B adalah mereka yang mempunyai riwayat penggunaan obat terlarang melalui suntikan, riwayat penyakit hubungan seksual atau pemajanan terhadap orang atau produk obat yang mengandung hepatitis B. Jenis virus B dapat ditularkan pada janin yang sedang berkembang pada wanita hamil.8Polainfeksi HBVtergantung padausiatertular infeksi.Proporsipasien denganklinis jelasinfeksiHBVmeningkatdari 10% pada anak-anakdi bawah 10tahun dan 33-45% infeksipada orang dewasa. Dalam penelitian kamiamati bahwa rata-rataprevalensi HBsAg dan anti HBs pada anak di bawah lima tahun adalah2,25% dan23,75%.Angkaprevalensijatuherat dalam rentang dilaporkan 0-5% untukHbsAg dan 11 20 %untuk antiHBs. Tidak adaperbedaan yang signifikandalam prevalensiinfeksi HBV(HBsAgdan anti-HBs)dalam kelompokusia yang berbedapada anak-anakdi bawah limatahun. Hal ini menunjukkan bahwamayoritasinfeksi terjadipada anak-anakdi bawah lima tahundan karenanyamayoritasoperatorkronis padapopulasi transmisivertikal.Dalam rangka untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas yang signifikandi kemudian hariterkaitdengan infeksi HBV, anak-anakadalah kelompok yang palingrentan.9

PenutupBerdasarkan Tinjauan Pustaka diatas dapat kita simpulkan bahwa sangat diperlukan adanya perawatan yang khusus bagi ibu hamil penderita hepatitis B kronik dan memberikan penanganan dan pencegahan kepada bayi yang lahir dari ibu dengan infeksi VHB dengan memberikan vaksinasi Hepatitis B dan perawatan lebih lanjut demi mengurangi jumlah pengidap penyakit hepatitis B khususnya di Indonesia.

Daftar Pustaka1. Hilman K, Djajadiredja SH. Penatalaksanaan hepatitis b kronik. Edisi 2002. Diunduh dari http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-kedokteran/article/view/22/, 2 November 2011.2. Fagan EA. Diseas of liver, biliary system and pancreas. In : Creasy RK, Resnik R, eds. Maternal fetal medicine 3rd ed. New York : Appleton & Lange; 1998. p. 1040 9.3. Koff RS.Viral hepatitis. In : Gliecher et al, eds. Principles and practice of medical theraphy in pregnancy. 3rd ed. New York : Appleton & Lange: 1998. p. 1128 - 374. Wishnuwardhani SD. Penyakit menular. In : Wignyosastro H, ed. Ilmu kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 1997. p. 559 - 615. Carrington D. Infections. In : Whittle MJ, Connor JM, eds. Prenatal diagnosis in obstetric practice. 2nd ed. London : Blackwell Science Ltd.;1995. p. 100 3.6. Wheeler L. Perawatan pranatal dan pascapartum. 1st ed. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004 : p. 967. Cahyono SB. Hepatitis b. 5th ed. Yogyakarta : Penerbit Kanisius; 2010 : P. 97 8.8. Curtis GB. Your pregnancy week by week. 1st ed. Jakarta : Penjerbit Arcan; 1997 : p.129. Chakravarti A, Rawat D, Jain M. A Study on the Perinatal Transmission of the Hepatitis B Virus. Indian J Med Microbiol [serial online] 2005 [cited 2011 Nov 4];23:128-30. Available from: http://www.ijmm.org/text.asp?2005/23/2/128/16055 1