hepatitis a

27
I. Identitas a. Nama : Ny fitriyati b. Jenis kelamin : perempuan c. Pekerjaan : ibu rumah tangga d. Alamat : Jl. Asr Yonif 202 e. Agama : islam f. Ruang : dahlia (25-03-2015) g. Status : menikah II. Keluhan utama Mata kuning III. Riwayat penyakit sekarang Pasien datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan mata kuning sejak 4 hari SMRS. Keluhan disertai dengan nyeri di ulu hati, demam, dan terdapat nyeri di otot betis. Empat hari sebelum mata kuning penderita mengeluh demam yang tidak terlalu tinggi, dirasakan terus menerus siang dan malam selama 1 hari. Demam tidak disertai dengan menggigil. Penderita juga merasakan badan menjadi lemah, nyeri kepala, pegal-pegal, nafsu makan berkurang, mual dan muntah sebanyak satu kali berisi cairan dan sisa makanan serta terdapat batuk kering. Penderita membeli Parasetamol dan merasa demam dan sakit kepala agak berkurang namun keluhan lainnya tidak berkurang sampai timbul keluhan mata kuning. Penderita baru pertama kali 1

Upload: akmal-nugraha

Post on 18-Sep-2015

229 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

I. Identitas

a. Nama: Ny fitriyatib. Jenis kelamin: perempuanc. Pekerjaan: ibu rumah tanggad. Alamat: Jl. Asr Yonif 202e. Agama: islamf. Ruang: dahlia (25-03-2015)g. Status: menikah

II. Keluhan utamaMata kuning

III. Riwayat penyakit sekarangPasien datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan mata kuning sejak 4 hari SMRS. Keluhan disertai dengan nyeri di ulu hati, demam, dan terdapat nyeri di otot betis. Empat hari sebelum mata kuning penderita mengeluh demam yang tidak terlalu tinggi, dirasakan terus menerus siang dan malam selama 1 hari. Demam tidak disertai dengan menggigil. Penderita juga merasakan badan menjadi lemah, nyeri kepala, pegal-pegal, nafsu makan berkurang, mual dan muntah sebanyak satu kali berisi cairan dan sisa makanan serta terdapat batuk kering. Penderita membeli Parasetamol dan merasa demam dan sakit kepala agak berkurang namun keluhan lainnya tidak berkurang sampai timbul keluhan mata kuning. Penderita baru pertama kali mengalami mata kuning.Riwayat mendapat transfusi tidak ada, muntah darah disangkal, perut membuncit disangkal dan Riwayat penurunan berat badan tidak ada.

IV. Riwayat penyakit dahuluRiwayat pengobatan paru diakui oleh pasien 15 tahun yang lalu, riwayat DM (-) riwayat HT (-) disangkal. Riwayat penyakit keluargaterdapat anggota keluarga yang memiliki keluhan yang sama dengan penderitaV. Tanda tanda vitalTD: 110/70HR: 92x (irreguler)RR: 20xSuhu: 36,4

VI. UmumKU: tampak sakit sedangKS: compos mentisSianosis: ( - )Edema umum: ( - )Keadaan gizi: cukupDehidrasi: ( - )

VII. Warna kulitWarna: sawo matangSuhu raba: afebris dan teraba kering

VIII. KepalaBentuk: normochepalRambut: hitam dan tumbuh merataNyeri tekan: ( - )

IX. MataExoppthalmus / enopthalmus : ( - )Tekanan bola mata: normal perpalpasiKonjungtiva: anemis -/-Sklera: ikterik +/+Kornea: jernihPupil: normal isokor

X. TelingaLubang: tidak ada sumbatan pada telinga kanan dan kiriCairan: tidak ada cairan yang keluar pada telinga kanan dan kiriNyeri tekan: tidak ada nyeri tekan tragus kanan dan kiri

XI. Hidung Lubang: tidak ada sumbatan pada hidung kanan dan kiriCairan: tidak ada cairan yang keluar pada hidung kanan dan kiriNyeri tekan: tidak ada nyeri tekan

XII. Mulut Bibir: normalGigi geligi: lengkapGusi: tidak ada perdarahanFaring: tidak hiperemisLidah: tidak kotor

XIII. Leher KGB: tidak membesarTrakea: terletak di tengahKaku kuduk: ( - )

XIV. Dada Bentuk: normalPembuluh darah: tidak terlihat

XV. Jantung Inspeksi: Iktus cordis tidak terlihatPalpasi: Iktus cordis teraba pada linea midclavicularis sinistra ICS 5Perkusi: Batas pinggang jantung linea parastrenalis sinistra ICS 3Batas jantung kanan linea parasternalis dekstra ICS 4Batas jantung kiri linea mid clavicula sinistra ICS 5Auskultasi : Bunyi jantung 1& 2 irreguler, murmur (-) gallop (-)

XVI. Paru paruInspeksi: Bentuk dada normal, pernapasan simetris dalam keadaan statis dan dinamis, retraksi sela iga (-)Palpasi: fremitus vokal dan taktil simetris dalam statis dan dinamisPerkusi: Sonor diseluruh lapang paruAuskultasi: Suara napas vesikuler +/+, ronkhi (-/-), wheezing (-/-).

XVII. Abdomen Inspeksi: Abdomen datarPalpasi: Supel, nyeri tekan epigastrium (+), hepar dan lien tidak teraba membesar, undulasi (-)Perkusi: Timpani di seluruh regio abdomenAuskultasi: Bising usus (+) normal

XVIII. Ektermitas Superior: akral hangat +/+, udem -/-Inferior: akral hangat +/+, udem +/+

Diagnosa kerjaIkterik dengan suspke Hepatitis akut

Diagnosa bandingHepatitis BSirosis hepatisAnjuran pemeriksaan penunjang Bilirubin total Bilirubin direk Bilirubin indirek SGOT dan SGPT HBS Ag Anti HAV, igG, IgM Ro thorak ap

Rencana penatalaksanaan Infus RL 1 kolf / 24 jam Inj ondasetron 3x1 Inj ranitidine 2x1 Tab hepabalance 3x1 Tablet curcuma 3x1 Tablet azitromicin 1x500 Tablet meloxicam 1x15mg Tablet codein 3x1

PrognosisAd vitam: ad bonamAd functionam: ad bonamAd sanationam: ad bonam

PENDAHULUANFungsi utama dari hati atau liver adalah menyaring racun-racun yang ada pada darah. Selain itu, masih ada sekitar 500 fungsi lain dari hati.Hepatitis adalah peradangan pada hatidan dikarakteristikkan dengan adanya sel radang di jaringan pada organ tersebut, dapat dikarenakan oleh toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis". Kebanyakan penyakit hepatitis disebabkan oleh infeksi virus. Nama hepatitis berasal dari bahasa Yunani hepat yang berarti liver / hati, dan itis yang berarti radang. Kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya ataupun dapat progresif menjadi jaringan parut dan sirosis. Hepatitis dapat timbul dengan sedikit maupun tidak bergejala, tetapi terkadang menjadi jaundice, anoreksia (tidak ada nafsu makan) dan lemas. Ada 5 jenis virus hepatitis ini : virus Hepatitis A (HAV), virus Hepatitis B (HBV), virus Hepatitis C (HCV), virus Hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV). Jenis virus lain yang ditularkan setelah transfuse seperti virus hepatitis G dan virus TT telah dapat diidentifikasi, akan tetapi tidak menyebabkan hepatitis. Semua jenis hepatitis virus yang menyerang manusia merupakan virus RNA kecuali virus hepatitis B, yang merupakan virus DNA. Virus yang paling banyak menjangkiti manusia adalah VHB, penyebab hepatitis B. Diperkirakan 1 dari 3 orang yang ada di bumi pernah terinfeksi. Sekitar 350 juta hidup dengan virus mengendap pada tubuhnya dan berpotensi menulari orang lain. Sekitar 78% pengidap hepatitis menimpa penduduk Asia dan pulau-pulau di daerah Pasifik. Virus ini menyebabkan kematian sedikitnya 600.000 orang per tahun.Gambaran klinis hepatitis virus pun sangat bervariasi, mulai dari infeksi yang asimptomatik tanpa kuning sampai yang sangat berat yaitu hepatitis fulminant yang dapat menimbulkan kematian hanya dalam beberapa hari saja. Gejala hepatitis akut pun terbagi dalam 4 tahap yaitu : fase inkubasi, fase prodromal, fase icterus, fase konvalesen (penyembuhan). Di makalah ini hanya akan menjelaskan lebih rinci tentang penyakit hepatitis A.

Definisi Hepatitis A adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus ini menyebar terutama melalui ingests makanan atau air yang terkontaminasi dengan tinja orang yang terinfeksi. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kurangnya penggunaan air bersih, sanitasi yang tidak memadai dan kebersihan pribadi yang burukEtiologi

Tipe ATipe BTipe CTipe DTipe E

Metode TransmisiFekal-oral melalui orang lainParenteral seksual, perinatalParenteral jarang seksual, orang ke orang, perinatalParenteral perinatal, memerlukan koinfeksi dengan type BFekal-oral

KeparahanTidak ikterikdanasimptomatikParahMenyebar luas, dapat berkembang sampai kronisPeningkatan insiden kronis dan gagal hepar akutSama dengan D

ParahMenyebar luas, dapat berkembang sampai kronisPeningkatan insiden kronis dan gagal hepar akutSama dengan D

Sumber virusDarah, feces, salivaDarah, saliva, semen, sekresi vaginaTerutama melalui darahMelalui darahDarah, feces, saliva

Epidemiologi dan Faktor Resiko

Hepatitis virus akut merupakan urutan pertama dari berbagai penyakit hati di seluruh dunia. Penyakit tersebut ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematian setiap tahunnya. Banyak episode hepatitis dengan klinis anikterik, tidak nyata atau subklinis. Secara global virus hepatitis merupakan penyebab utama viremia yang persisten. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar dari 39,8 68,3 %. Peningkatan prevalensi anti HAV yang berhubungan dengan umur mulai terjadi dan lebih nyata di daerah dengan kondisi kesehatan dibawah standar. Lebih dari 75% anak dari berbagai benua Asia, Afrika, India, menunjukkan sudah memiliki antibody anti-HAV pada usia 5 tahun. Sebagian besar infeksi HAV didapat pada awal kehidupan, kebanyakan asimptomatik atau sekurangnya anikterik.Virus Hepatitis A (HAV) Masa inkubasi 15 50 hari (rata-rata 30 hari) Distribusi di seluruh dunia; endemisitas tinggi di negara bekembang HAV dieksresi di tinja oleh orang yang terinfeksi selama 1-2 minggu sebelum dan 1 minggu setelah awitan penyakit. Viremia muncul singkat (tidak lebih dari 3 minggu), kadang-kadang sampai 90 hari pada infeksi yang membandel atau infeksi yang kambuh. Transmisi enterik (fekal-oral) predominan di antara anggota keluarga. Kejadian luar biasa dihubungkan dengan sumber umum yang digunakan bersama, makanan terkontaminasi dan air. Faktor resiko lain meliputi : pusat perawatan sehari untuk bayi dan anak batita institusi untuk developmentally disanvantage berpergian ke negara berkembang perilaku seks oral anal pemakaian bersama pada IVDU (intra vena drug user) Tidak terbukti adanya penularan maternal neonatal Prevalensi berkolerasi dengan standar sanitasi dan rumah tinggal ukuran besar Transmisi melalui transfusi darah sangat jarang

Patophysiology

Setelah liver membuka sejumlah agen seperti virus, liver menjadi membesar dan terjadi peradangan sehingga dalam kuadran kanan atas terasa sakit dan tidak nyaman . Sebagai kemajuan dan kelanjutan proses penyakit , pembelahan sel-sel hati yang normal berubah menjadi peradangan yang meluas, nekrosis dan regenerasi dari sel-sel hepar. Meningkatnya penekanan dalam lintasan sirkulasi disebabkan karena virus masuk dan bercampur dengan aliran darah kedalam pembelahan jaringan-jaringan hepar ( sel-sel hepar ) . Oedema dari saluran-saluran empedu hati yang terdapat pada jaringan intrahepatik menyebabkan kekuningan.Data spesifik pada patogenesis hepatitis A , hepatitis C , hepatitis D , dan hepatitis E sangat terbatas . Tanda-tanda investigasi mengingatkan pada manifestasi klinik dari peradangan akut HBV yang ditentukan oleh respon imunologi dari klien . Komplex kekebalan Kerusakan jaringan secara tidak langsung memungkinkan untuk manifestasi extrahepatik dari hepatitis akut B . Hepatitis B diyakini masuk kedalam sirkulasi kekebalan tubuh tersimpan dalam dinding pembuluh darah dan aktif dalam sistem pengisian. Respon-respon klinik terdiri dari nyeri bercampur sakit yang terjadi dimana-mana. Fase atau tahap penyembuhan dari hepatitis adalah ditandai dengan aktifitas fagositosis dan aktifitas enzym , perbaikan sel-sel hepar . Jika tidak sungguh-sungguh komplikasi berkembang , sebagian besar penyembuhan fungsi hati klien secara normal setelah hepatitis virus kalah . Regenerasi lengkap biasanya terjadi dalam dua sampai tiga bulan .

Tanda dan GejalaGejala awal infeksi hepatitis A mirip dengan gejala influenza, tetapi beberapa penderita, terutama anak-anak, tidak menunjukkan gejala sama sekali. Gejala biasanya muncul 2 sampai 6 minggu, (periode inkubasi), setelah infeksi awal. Gejala biasanya berlangsung kurang dari 2 bulan, meskipun beberapa orang dapat sakit selama 6 bulan.Namun secara umum, manifestasi semua jenis hepatitis sama. Manifestasi klinik dapat dibedakan berdasarkan stadium. Stadium-stadiumnya antara lain : Stadium praicterik berlangsung selama 4 7 hari. Pasien mengeluh sakit kepala, lemah, anoreksia, muntah, demam, nyeri pada otot dan nyeri diperut kanan atas urin menjadi lebih coklat. Stadium icterik berlangsung selama 3 6 minggu. Icterus mula mula terlihat pada sklera, kemudian pada kulit seluruh tubuh. Keluhan keluhan berkurang, tetapi klien masih lemah, anoreksia dan muntah. Tinja mungkin berwarna kelabu atau kuning muda. Hati membesar dan nyeri tekan. Stadium pascaikterik (rekonvalesensi). Ikterus mereda, warna urin dan tinja menjadi normal lagi. Penyebuhan pada anak anak menjadi lebih cepat pada orang dewasa, yaitu pada akhir bulan ke 2, karena penyebab yang biasanya berbeda

Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan hepatitis secara umum : 1. Laboratorium a. Pemeriksaan pigmen urobilirubin direk bilirubin serum total bilirubin urine urobilinogen urine urobilinogen feses Jika bilirubin diatas 2,5 mg/100 ml (bila diatas 200 mg/ml, prognosis buruk, mungkin berhubungan dengan peningkatan nekrosis seluler)b. Pemeriksaan protein protein totel serum albumin serum globulin serum HbsAGAlbumin serum biasanya menurun, hal ini disebabkan karena sebagian besar protein serum disintesis oleh hati dan karena itu kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati.c. Waktu protombinMungkin memanjang (disfungsi hati), akibat kerusakan sel hati atau berkurang. Meningkat absorbsi vitamin K yang penting untuk sintesis protombin.d. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase AST atau SGOT ALT atau SGPTAwalnya meningkat. Dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian tampak menurun. SGOT/SGPT merupakan enzim enzim intra seluler yang terutama berada dijantung, hati dan jaringan skelet, terlepas dari jaringan yang rusak, meningkat pada kerusakan sel hati. LDH Amonia serum2. Radiologi foto rontgen abdomen pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif kolestogram dan kalangiogram arteriografi pembuluh darah seliaka3. Pemeriksaan tambahan biopsi hatiMeskipun HAV diekskresi dalam tinja menjelang akhir masa inkubasi, diagnosis spesifik dibuat oleh deteksi HAV IgM antibodi spesifik dalam darah. Antibodi IgM hanya ada dalam darah menyusul infeksi hepatitis akut A. Hal ini terdeteksi dari satu sampai dua minggu setelah infeksi awal dan berlangsung sampai 14 minggu. Kehadiran antibodi IgG dalam darah berarti bahwa tahap akut penyakit ini sudah pernah ada dan orang tersebut sudah kebal terhadap infeksi lebih lanjut. IgG antibodi terhadap HAV juga ditemukan dalam darah berikut vaksinasi dan tes untuk kekebalan terhadap virus didasarkan pada deteksi antibodi ini.Selama tahap akut infeksi, alanin transferase enzim hati (ALT) ada didalam darah pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada normal. Enzim berasal dari sel-sel hati yang telah rusak oleh virus. Virus hepatitis A adadidalam darah, (viral load), dan kotoran orang yang terinfeksi sampai dua minggu sebelum penyakit klinis berkembang.

PenatalaksanaanTidak ada penanganan khusus untuk hepatitis A, pasien hanya dianjurkan untuk tirah baring. Penatalaksanaan untuk hepatitis A :1. Dehidrasi berat diindikasikan untuk rawat inap2. Tidak ada terapi medicamentosa karena pasien bisa sembuh sendiri3. Pemeriksaan bilirubin pada minggu kedua dan ketiga untuk pemantauan4. Pembatasan aktivitas fisik agar tidak membebani hati hingga fungsi hati kembali normal.5. Dihindari makanan yang mengandung alkohol atau hepatotoksik. Pemberian makanan intravena mungkin perlu selama fase akut bila pasienterus menerus muntah.

PencegahanPencegahan hepatitis virus secara umum : Memelihara sanitasi yang baik dan kebersihan diri. Cuci tangan kamu sebelum makan dan setelah dari toilet Minum air yang sudah masak oleh sistem pencucian air Jika transportasi tidak berkembang atau kota non industri, minum hanya dengan air botol. Hindarkan makanan yang telah dicuci dengan air, seperti sayuran mentah, buah dan sup Pergunakan sanitasi yang baik untuk mencegah panyebaran kuman antar anggota keluarga. Jangan menggunakan bagian tempat tidur dari linen, handuk, alat makan dan gelas minuman sesama keluarga Jangan berbagi jarum suntikanPencegahan terhadap infeksi hepatitis A secara enterik :Pencegahan dengan imunoprofilaksis1. Imunoprofilaksis sebelum paparana. Vaksin HAV yang dilemahkan Efektifitas tinggi (angka proteksi 94 100 %) Sangat imunogenik (hampir 100% pada subjek sehat) Antibodi protektif terbentuk dalam 15 hari pada 85 90% subjek Aman, toleransi baik Efektifitas proteksi selama 20 50 tahun Efek samping utama adalah nyeri di tempat penyuntikanb. Dosis dan jadwal vaksin HAV > 19 tahun, 2 dosis HAVRIX (1440 Unit Elisa) dengan interval 6-12 bulan anak > 2 tahun, 3 dosis HAVRIX (360 Unit Elisa), 0, 1, dan 6-12 bulan atau 2 dosis (720 Unit Elisa), 0, 6-12 bulanc. Indikasi vaksinasi Pengunjung di daerah resiko tinggi Homoseksual dan biseksual IVUD Anak dan dewasa muda pada daerah yang pernah mengalami kejadian luar biasa luas Anak pada daerah dimana angka kejadian HAV lebih tinggi dari angka nasional Pasien yang rentan dengan penyakit hati kronik Pekerja laboratorium yang menangani HAV Pramusaji Pekerja pada bagian pembuangan air2. Imunoprofilaksis pasca paparan Keberhasilan vaksin HAV pada pasca paparan belum jelas Keberhasilan imunoglobulin sudah nyata akan tetapi tidak sempurna Dosis dan jadwal pemberian imunoglobulin : Dosis 0,02 ml/kg, suntikan pada daerah deltoid sesegera mungkin setelah paparan Toleransi baik, nyeri pada daerah suntikan Indikasi : kontak erat dan kontak dalam rumah tangga dengan infeksi HAV akutTiga vaksin yang diproduksi dari kultur sel HAV disebarkan di fibroblast manusia. Setelah pemurnian dari sel, persiapan HAV formalin-aktif dan teradsorpsi ke adjuvan aluminium hidroksida. Satu vaksin diformulasikan tanpa bahan pengawet; dua lainnya disiapkan dengan 2-phenoxyethanol sebagai pengawet. Vaksin keempat adalah dibuat dari HAV dimurnikan dari kultur sel yang terinfeksi diploid manusia dan tidak aktif dengan formalin. Persiapan ini teradsorpsi ke biodegradable, 150 nm vesikula fosfolipid dibubuhi hemaglutinin dan neuramidase influenza. Virosomes ini diperkirakan untuk langsung menargetkan influenza prima antibodi-presenting sel serta makrofag, sehingga merangsang vaksin diinduksi cepat sel B dan T-sel proliferasi di sebagian besar vaksin. Sebuah kombinasi vaksin yang mengandung hepatitis aktif A dan vaksin hepatitis B rekombinan telah mendapatkan izin sejak tahun 1996 untuk digunakan pada anak berusia satu tahun atau lebih di beberapa negara. Kombinasi vaksin diberikan sebagai rangkaian tiga dosis, menggunakan jadwal0, 1, 6 bulan.Semua vaksin Hepatitis A sangat imunogenik. Hampir 100% dari orang dewasa akan mengembangkan tingkat antibodi protektif dalam waktu satu bulan setelah dosis tunggal vaksin. Hasil yang sama diperoleh pada anak-anak dan remaja di negara-negara berkembang dan sedang dikembangkan. Efektivitas perlindungan dari vaksin terhadap penyakit klinis ditentukan dalam dua percobaan besar. Diantara hampir 40.000 anak di Thailand yang berusia 1-16 tahun efektivitas perlindungannya adalah 94% (95% interval: 82% -99%) setelah dua dosis vaksin yang diberikan satu bulan terpisah. Diantara sekitar 1000 anak usia 2-16 tahun, tinggal di sebuah komunitas yang sangat endemik penyakit di Amerika Serikat, kemanjuran satu dosis vaksin adalah 100% (95% interval: 87% -100%).Meskipun satu dosis vaksin menyediakan setidaknya perlindungan jangka pendek, produsen saat ini merekomendasikan dua dosis untuk memastikan perlindungan jangka panjang. Dalam studi mengevaluasi durasi perlindungan dari dua atau lebih dosis vaksin hepatitis A, 99% -100% dari individu yang divaksinasi memiliki tingkat antibodi menunjukkan perlindungan 5-8 tahun setelah vaksinasi. Model kinetik dari antibodi menunjukkan bahwa durasi perlindungan kemungkinan harus minimal 20 tahun, dan mungkin seumur hidup. Studi pasca-pemasaran pengawasan diperlukan untuk memonitor vaksin diinduksi perlindungan jangka panjang, dan untuk menentukan kebutuhan dosis booster vaksin. Hal ini terutama berlaku di daerah endemisitas penyakit yang rendah.Jutaan orang kini telah divaksinasi terhadap HAV. Vaksin saat ini dapat ditoleransi dengan baik dan tidak ada efek samping serius terkait dengan penggunaan mereka. Kontraindikasi untuk vaksinasi hepatitis A termasuk alergi diketahui salah satu komponen vaksin. Vaksin hepatitis A dapat diberikan dengan semua vaksin lain yang termasuk dalam Program Perluasan Imunisasi dan dengan vaksin biasanya diberikan untuk perjalanan. Administrasi serentak globulin serum imun tidak muncul untuk mempengaruhi secara signifikan pembentukan antibodi pelindung.

DAFTAR PUSTAKA

1. Andri Sanityo. Hepatitis Virus Akut. Aru W. Sudoyo, Idrus Alwi editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Pusat penerbitan departemen penyakit dalam FKUI.2006:427-4322. Tosca. Hepatologi. Leksana, Hanafiah Mirzanie editor, Buku Saku Internoid. Tosca Enterprise.2005.Chapter 1:1-213. http://kepacitan.wordpress.com/2011/02/13/lphepatitis/4. http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/20/hepatitis/5. http://nasori.blogspot.com/2006/03/hepatitis-dan-pencegahan-pengobatan.html6. Gastroenterology. Acute Hepatitis. Section 11. Anthony s. Fauci, MD, Eugene Braunwald, MD editor. Harrisons Manual of Medicine 17th International Edition. McGraw Hill Companies. 2008. 854-872 7. Gibson, John. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat Edisi 2. Jakarta ; EGCMansjoer, Arif et all. 2000. Kapita selekta Kedokteran edisi 3. Jakarta : Media aesculapius

19