pengaruh penguasaan soft skill dan pengalaman …digilib.unila.ac.id/62332/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGUASAAN SOFT SKILL DAN PENGALAMAN PRAKTIK
KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA PESERTA
DIDIK KELAS XII SMK PROGRAM KEAHLIHAN
TEKNIK SEPEDA MOTOR
(Skripsi)
Oleh
MARIA ULFA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
ABSTRAK
PENGARUH PENGUASAAN SOFT SKILL DAN ENGALAMAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN
KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII SMK
PROGRAM KEAHLIHAN TEKNIK
SEPEDA MOTOR
Oleh
Maria Ulfa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan soft skill dan
pengalaman praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja peserta didik kelas XII
program keahlihan Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Bina Latih Karya Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2019/2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto and survey.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket sebanyak 71
responden. Analisis data menggunakan SPSS. Berdasarkan pada hasil analisis
diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penguasaan soft skill dan
pengalaman praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja peserta didik kelas XII
program keahlihan Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Bina Latih Karya Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2019/2020 dengan kadar determinasi 0,698 atau 69,8%.
Kata Kunci : Pengalaman Praktik Kerja Lapangan, Penguasaan Soft Skill dan
Kesiapan Kerja
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF SOFT SKILLS AND FIELD WORK PRACTICE ON
WORKING READINES OF VOCATIONAL STUDENT IN THE
THIRD GRADE OF MOTORCYCLE
ENGINEERING PROGRAM
BY
MARIA ULFA
This study aims to determine the influence of soft skills mastery and practical
experience in field work on job readiness of class XII students in the Business
Engineering Skill Program at SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung in Academic
Year 2019/2020. The method used in this research is descriptive verification with ex
post facto and survey approaches. Data collection was carried out by distributing
questionnaires of 71 respondents. Data analysis using SPSS. Based on the analysis
results, it can be concluded that there is an influence of soft skills mastery and
practical experience in fieldwork on the work readiness of students in class XII of the
Motorcycle Business Engineering Skills Program at SMK Bina Latih Karya Bandar
Lampung Academic Year 2019/2020 with a degree of determination of 0.698 or
69.8% .
Keywords: Experience Field Work Practices, Soft Skills Mastery And Job
Readiness
PENGARUH PENGUASAAN SOFT SKILL DAN PENGALAMAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN
KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII SMK
PROGRAM KEAHLIHAN TEKNIK
SEPEDA MOTOR
Oleh
MARIA ULFA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Program Studi Pendidikan Ekonomi
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
Judul Skripsi
Nama Mahasiswa
Nomor Pokok Mahasiswa
Program Studi
Jurusan
Fakultas
:PENGARUH PENGUASAAN SOFT SKILL DANPBNGALAMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERIIADAPKESIAPAFI KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII SMKPROGRAM KEALITIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR
Maria Ulfa
r61303r0r0
Pendidikan Ekonomi
Pendidikan IPS
Keguruan dan llmu Pendidikan
MENYETUJUI
l. Komisi Pembimbing
Pembimbing II,
Drs. I Kom ('b atha, M. Si.
I 1 00rNIP 196004 t 198
2. Mengetahui,
PeTp,lafing I.
,./ /'5 fri*,r,^
/ /t #
Drs. Y oyrRizal, M. Si.NIP 19600818 198603 I00s
Ketua Jurusan Pendidikan
NIP 1 960A826 198603 I001
l.
MENGESAHKAN
Tim Penguji
Ketua : Drs. Yon Rizal, M. Si.
Sekretaris : Drs. I Komang Winathao M. Si.
PengujiBukan Pendamping : Dr. Pujiati, S. Pd., M. Pd.
;f$Bft$s$ $
t'g*attt t$ta
q{
Tanggal Lulus Ujian Skripsi :27 April2020
Penulis bernama Maria Ulfa dan kerap disapa dengan sebutan
Maul. Penulis lahir tanggal 23April 1998 merupakan kedua
dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sugeng A. Basori dan Ibu
Supartiyah. Penulis berasal dari Jati Agung, Kabupaten
Lampung Selatan.
Berikut pendidikn formal yang pernah ditempuh.
1. Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) MIN ULUM Sukamaju lulus pada tahun
2010
2. Madrasah Tsanawiyah (MTs) MTs Nurul Islam lulus pada tahun 2013.
3. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) MAN 1 Bandar Lampung lulus pada tahun
2016.
4. Pada tahun 2016 penulis di terima melalui jalur SNMPTN pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Lampung.
Pada tahun 2018 penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) kemudian
melaksanakan Praktek Profesi Kependidikan (PPK) di SMP N 2 Kasui dan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) di Desa Kasui Lama Kec. Kasui Kab.Way Kanan pada tahun
2019. Penulis merupakan anggota aktif UKM KOPMA UNILA dan pernah
diamanahkan menjadi kepala personalia periode 2019/2020. Hingga Pada tanggal
06 Desember 2019 melaksanakan Seminar Proposal, pada 13 Maret 2020 Seminar
Hasil dan akhirnya Ujian Komprehensif pada tanggal 27 April 2020.
RIWAYAT HIDUP
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil alamin, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
ridho-Nya sehingga penulis sampai pada tahap ini.
Karya kecil ini ku persembahkan untuk
Ibunda dan ayahanda tercinta
Yang dengan tulus, ikhlas, dan sabar telah membesarkan dan mendidikku dengan kasih sayang yang
berlimpah. Tak pernah berhenti menasehati, mendukung, mendoakanku, dan memberikan kebebasan
memilih jalan hidupku. Terima kasih sudah menjadi sandaran pertama dan tempat terbaik dikala aku
tak mampu memikul beban sendirian.
Kakak dan Adikku tersayang
Terimakasih kakaku yang sudah seperti sosok ayah kedua dan adikku yang selalu menyemangati dan
memotivasiku disaat lelah, teruslah belajar meraih apa yang dicita-citakan.
Keluarga besar Bapak dan Ibu
Terimakasih untuk seluruh keluarga besar Bani Sunardi dan Bani Basirin Terima kasih untuk semua
doa tulus yang diberikan untukku
Ukm KOPMA UNILA
Terimakasih telah memberikan pengalaman dan menjadi kelurga kedua selama dikampus
Sahabat-sahabatku
Terima kasih untuk semua canda tawa dan tangisan yang kalian bagi padaku, terima kasih untuk
nasihat dan motivasi agar aku menjadi pribadi yang lebih baik, terima kasih untuk semua dukungan
dan bantuan kalian selama ini, semoga Allah kumpulkan kita kembali di Syurga-Nya.
Semua guru, dosen, pendidik dan almamater tercinta
Terimakasih Pak Buk atas semua jasa kalian, terima kasih atas semua ilmu yang kalian ajarkan dan
semua motivasi hidup yang kalian tanamkan kepadaku, semoga Allah selalu memberkahi setiap
perjalanan dan memudahkan segala urusan bapak dan ibu semua. Aamiinn.
MOTTO
Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus
asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir
(Qur’an Surat : Yusuf: 87)
Hidup ini seperti sepeda, agar tetap seimbang kau harus tetap bergerak
(Albert Einstein)
Cukuplah Allah menjadi penolong dan Allah adalah sebaik- baiknya penolong
(Qur’an Surat Al Imron : 173)
Kegagalan hanyalah terjadi bila kita menyerah
(Anonim)
Man Jadda Wajada
Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil
(Pribahasa Arab)
Witing Mulyo Jalaran Wani Rekoso
(Pribahasa)
SANWACANA
Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penguasaan
Soft Skill dan pengalaman Praktik Kerja Lapangan terhadap Kesiapan Kerja Peserta
didik Kelas XII SMK Program Keahlihan Teknik Sepeda Motor”. Sholawat serta
salam senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
motivasi, bimbingan serta saran semua pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Rektor, wakil rektor, segenap pimpinan dan tenaga kerja Universitas Lampung.
2. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
3. Dr. Sunyono, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama
FKIP Universitas Lampung.
4. Drs.Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FKIP
Universitas Lampung.
5. Dr. Riswanti Rini, M.Si.,selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni FKIP Universitas Lampung.
6. Drs. Tedi Rusman, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial FKIP Universitas Lampung
7. Dr. Pujiati, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
FKIP Universitas Lampung sekaligus sebagai dosen pembahas skripsi saya
semoga tetap dalam lindungan Allah SWT.
8. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Pembimbing Akademik serta pembimbing
I saya yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta selalu
memberikan semangat dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Saya
sangat berterima kasih kepada bapak yang telah membimbing dan
mengarahkan serta masukan yang sangat membantu dalam proses penyusunan
skripsi saya.
9. Bapak Drs. II Komang Winatha, M.Si., selaku Pembimbing II yang telah
bersedia membimbing penulis dengan baik dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi ini. Saya sangat berterima kasih kepada bapak yang selalu memotivasi
dan membimbing agar saya terus semangat menyelasaikan skripsi ini, semoga
Bapak selalu diberikan kesehatan dan keberkahan umur yang panjang serta
selalu dimudahkan dalam segala urusan.
10. Terimakasih kepada Bapak dan Ibu dosen pendidikan ekonomi, Ibu Dr. Erlina
Rufaidah, M.Si, Bapak Albet Maydiantoro, M.Pd, Ibu Rahma Dianti Putri,
S.E., M.Pd., Ibu Fanni Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Ibu Widya Hestiningtyas,
S.Pd., M.Pd., Ibu Rahmawati, S.Pd., M.Pd., Bapak Suroto S.Pd., M.Pd.,
terimakasih sudah menjadi embun dalam kehausan, terimakasih atas jasa-jasa
yang kau berikan semoga kebaikan selalu tercurah kepada bapak ibu sekalian.
11. Ibu Imelda selaku Waka kesiswaan SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung
yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
12. Mis Yeni selaku Ketua BKK dan Segenap Kelurga Besar SMK Bina Latih
Karya Bandar Lampung, terimakasih atas kerjasama dan bimbingannya selama
penelitian sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik.
13. Teristimewa untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Sugeng A. Basori dan
Ibu Supartiyah, yang selalu memberikan kasih sayang tak terhingga, yang
selalu mendoakanku dan memberikan perhatian yang amat luar biasa,
kesabaran dalam membesarkan dan mendidikku sampai kini, serta perjuangan
yang telah diberikan kepadaku, semoga Allah selalu menjaga dan memberikan
kesehatan, keberkahan umur panjang kepada kalian.
14. Kakak tersayang Eko Wahyudi serta Adikku Kusuma Hadi Prayoga
terimakasih sudah menjadi saudara yang baik, semoga Allah selalu melindungi
dan menjaga kalian dan memudahkan segala urusan kalian mencapai cita-cita.
15. Keluarga besarku Bani Sunardi dan Alm. Basirin yang sudah banyak
membantu dan mendukung ku, mendoakanku dan memberikan nasehat.
16. Teruntuk keluarga besar UKM KOPMA UNILA terkhusus Tim Digdaya,
Nopal, Yogi, Elyas, Athian, Desi, Pipit, Ayu, Renitia, Tri, Desvita, Dea,
Latifah, Ocit, Deni, Sari, Adi Brayen dan Tim Usaha KOPMA UNILA,
Bapang, Pandu, Tri, Syaiful, Yongki,dan Adi terimakasih sudah menjadi
keluarga kedua selama dikampus, terimkasih telah memberikanku pengalaman
yang banyak kalian orang hebat semoga tetap dalam lindungan Allah SWT
serta mendapatkan keberkahan dalam hidup..
17. Sahabat Sahabat sejak putih abu abu, Indah Zulfa, Sisi, Memey, Indah Pratiwi,
Annisa Rahman, dan Oki. Terima kasih untuk semua dukungan dan motivasi
serta bantuan kalian selama ini, dari sepanjang aku duduk di bangku MAN
sampai ke jenjang Perguruan Tinngi hingga aku lulus begitu banyak pelajaran
berharga dan kebaikan-kebaikan kalian yang tidak bisa aku balas satu persatu,
aku sayang kalian.
18. Sahabat sahabat selama di kampus Penjilat Crew, Kak Sin, Amel, Wiwin,
Vivi,dan Ratu terimakasih serta 7 Girls, Abetha, Mutiara, Ajeng, Yola, dan
Erna sudah baik terimakasih pula sudah menjadi sahabat baik yang selalu
memotivasi yang menyemangati dikala jatuh yang memberikan bantuannya
dikala aku susah. Semoga selalu tercurah keberkahan rezeki yang banyak serta
kebaikan kebaikan dalam hidup kalian semua.
19. Untuk Nabilah Nurul Inayah dan Indan Novia Dewi terimakasih sudah
membantu dan ikut menyumbangkan fikiran serta insiparas dalam pembuatan
skripsi ini semoga kebaikan kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT.
20. Keluarga besar angkatan 2016 Amatasya, Karlina, Dewanti, Dinda, Ayu,
Ninda, Safira, Letty, Indah, Nadelah, Aulia, Ashari, Zikri, Marhamah, Letty,
Abetha, dan seluruh angkatan 2016 yang tidak dapat disebutkan namanya satu
persatu, terimaksih atas kebersamaan perjuangan selama ini.
21. Teruntuk kalian semua yang telah dan pernah memberikanku tempat tidur dan
bersedia memberikan jamuan makan ketika aku singgah dirumah kalian,
terimakasih semuanya semoga dibalas dengan Allah SWT yang lebih banyak
Amin.
22. Keluarga kecilku, Keluarga KKN dan PPK Desa Kasui Lama Kec. Kasui Kab.
Way Kanan dan PPL SMP N 1 Kasui. Meilisa, Titis, Wennia, Silvi, Fredy, Evi,
Eka, Esya serta Destha lebih kurang 55 hari kita bersama satu atap, yang
berawal dari asing hingga menjadi saling berbagi cerita, canda dan tawa.
Terima kasih ya gengs, sudah menemani perjalanan 55 hariku, aku menyayangi
kalian.
23. Ibu Listia Aspa selaku kepala kampung serta jajarannya selaku Tuan rumah
kami selama KKN-PPL di Desa Kasui Lama, Kec. Kasui Kab. Way Kanan
terima kasih untuk semua kenyamanan yang diberikan selama tinggal dan
membantu dalam proses kegiatan selama disana selalu sehat ya Bapak dan Ibu.
24. Adik-adikku SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung terkhusus kelas XI
Teknik Sepeda Motor, terima kasih untuk kerjasamanya terimakasih sudah
menyelesaian skripsi ini, selalu semangat yaa dek!!
25. Almamater tercinta, MIN Ulum Sukamju, MTs Nurul Islam dan MAN 1
Bandar Lampung yang telah memberikan aku banyak ilmu, mengajarkan aku
betapa pentingnya pendidikan dan betapa luasnya jasa seorang guru.
26. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini baik langsung
atau tidak langsung semoga bernilai ibadah dan Allah lipat gandakan kebaikan
kalian.
Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemulian-Nya atas
kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. Disadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat
membangun selalu diharapkan.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandar Lampung, 13 Mei 2020
Penulis,
Maria Ulfa
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vii
I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................................. 6
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ..................................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 8
1. Manfaat Teoritis ................................................................................... 8
2. Manfaat Praktis .................................................................................... 9
G. Ruang Lingkup Penelitian......................................................................... 9
1. Objek penelitian ................................................................................... 9
2. Subyek Penelitian ................................................................................. 9
3. Tempat Penelitian ................................................................................. 9
4. Waktu Penelitian .................................................................................. 9
5. Ruang Lingkup Ilmu ............................................................................ 9
II. TINJAUAN PUSTAKA 10 A. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 10
1. Kesiapan Kerja ................................................................................... 10
2. Penguasaan Soft Skill ......................................................................... 14
3. Pengalaman Praktik Kerja Lapangan ................................................. 19
B. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 22
C. Kerangka Pikir ........................................................................................ 24
D. Paradigma Penelitian .............................................................................. 25
E. Hipotesis ................................................................................................. 26
iii
III. METODE PENELITIAN 27 A. Jenis dan Pendekatan .............................................................................. 27
B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 28
1. Populasi .............................................................................................. 28
2. Sampel ................................................................................................ 29
C. Variabel Penelitian .................................................................................. 30
1. Variabel Bebas (Independent Variable) ............................................. 30
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) .............................................. 30
D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ....................................... 31
1. Definisi Konseptual Variabel ............................................................. 31
2. Definisi Operasional Variabel ............................................................ 33
E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 37
1. Kuisioner/Angket ............................................................................... 37
2. Dokumentasi....................................................................................... 37
F. Uji Persyaratan Instrument ..................................................................... 38
1. Uji Validitas Instrument ..................................................................... 38
2. Uji Reliabilitas Instrumen .................................................................. 41
G. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 43
1. Uji Kelinieran Garis Regresi .............................................................. 43
2. Uji Multikolinearitas .......................................................................... 45
3. Uji Autokorelasi ................................................................................. 47
4. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 48
H. Teknik Pengujian Hipotesis .................................................................... 49
1. Uji Regresi Linier Sederhana ............................................................. 50
2. Uji Regresi Linier Multiple ................................................................ 51
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 52 A. Gambaran Umum Tempat Penelitian...................................................... 52
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMK Bina Latih Karya Bandar
Lampung............................................................................................. 52
2. Visi dan Misi SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung ................... 52
3. Situasi dan Kondisi SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung ......... 53
B. Gambaran Umum Penelitian ................................................................... 54
C. Deskripsi Penelitian ................................................................................ 55
1. Data Penguasaan Soft Skill (X1) ........................................................ 55
2. Data Pengalaman Praktik Kerja Lapangan (X2) ................................ 58
3. Data Kesiapan Kerja (Y) .................................................................... 61
D. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda .................................................... 63
1. Uji Kelinieran Regresi ........................................................................ 63
2. Uji Multikolinieritas ........................................................................... 64
3. Uji Autokorelasi ................................................................................. 66
4. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 67
E. Pengujian Hipotesis ................................................................................ 68
1. Regresi Liniear Sederhana ................................................................. 69
2. Regresi Liniear Multiple .................................................................... 72
F. Pembahasan............................................................................................. 77
G. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 84
iv
V. SIMPULAN DAN SARAN 86 A. Simpulan ................................................................................................. 86
B. Saran ....................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA 89
LAMPIRAN 92
LAMPIRAN 92
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data Lulusan SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung Tahun
2016-2019............................................................................................. 5
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan 23
Tabel 3.1 Jumlah Data Peserta Didik Program Keahlihan Teknik Bisnis
Sepeda Motor SMK BLK Kelas XII Tahun 2019 .............................. 29
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ........................................... 35
Tabel 3.3 Uji Validitas Kesiapan Kerja (Y) ....................................................... 39
Tabel 3.4 Tabel Uji Validitas Variabel Penguasaan Soft Skill (X1) ................... 40 Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Pengalaman Praktik Kerja Lapangan (X2) .... 40
Tabel 3.6 Indeks Korelasi Reliabilitas ............................................................... 42 Tabel 3.7 Uji Realibilitas angket Kesiapan Kerja (Y)........................................ 42 Tabel 3.8 Uji Realibilitas angket Penguasaan Soft Skill (X1) ............................ 42
Tabel 3.9 Uji Realibilitas angket Pengalaman Praktik Kerja ............................. 43
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung. ..... 53 Tabel 4.2 Jumlah Peserta Didik Kelas XII SMK Bina Latih Karya Bandar
Lampung Tahun Ajaran 2019/2020 ................................................... 54 Tabel 4.3 Jumlah Guru Dan Staff SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung ... 54
Tabel 4.4 Distribusi Penguasaan Soft Skill (X1) ................................................ 56 Tabel 4.5 Distribusi Pengalaman Praktik Kerja Lapangan (X2) ........................ 59 Tabel 4.6 Distribusi Kesiapan Kerja (Y) ........................................................... 61 Tabel 4.7 Rekapitulasi Uji Regresi Linieritas Regresi ....................................... 64
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Multikolinearitas ............................................ 65 Tabel 4.9 Model Summary (b) ............................................................................ 66 Tabel 4.10 Rekapitulasi Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Rank
Spearman ............................................................................................ 68 Tabel 4.11 Rekapitulasi Pengujian Uji Regresi Linier Sederhana dan Uji t ........ 69
Tabel 4.12 Rekapitulasi Uji Regresi Linier Multipel dan Uji F ........................... 74
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Gambar Paradigma Penelitian ......................................................... 26
Gambar 4.1 Kategori Penguasaan Soft Skill (X1) ............................................... 57 Gambar 4.2 Kategori Pengalaman Praktik Kerja Lapangan (X2) ....................... 60
Gambar 4.3 Kategori Kesiapan Kerja (Y) ........................................................... 62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lampiran Instrument Angket ........................................................ 93 Lampiran 2. Correlation Soft Skill ..................................................................... 97
Lampiran 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Soft Skill ....................................... 101 Lampiran 4. Corelation Pengalaman Praktik Kerja Lapangan ........................ 103 Lampiran 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Pengalaman PKL ......................... 106 Lampiran 6. Corelation Kesiapan Kerja .......................................................... 108
Lampiran 7. Uji Validitas dan Reliabilitas Kesiapan Kerja ............................. 112 Lampiran 8. Input Soft Skill ............................................................................. 114
Lampiran 9. Input Pengalaman PKL................................................................ 116
Lampiran 10. Input Kesiapan Kerja ................................................................... 118
Lampiran 11. Output SPSS ................................................................................ 120 Lampiran 12. Foto Penelitian Pendahuluan dan Penelitian ............................... 130
Lampiran 13. Surat Balasan Izin Penelitian ....................................................... 132 Lampiran 14. Surat Telah Melaksanakan Penelitian ......................................... 133
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Revolusi industri kini telah memasuki babak baru yakni telah memasuki pada
revolusi 4.0 dimana industri merupakan proses produksi seluruh dunia yang
mengkombinasikan tiga unsur penting diantaranya adalah manusia, mesin atau
robot, dan big data. Kombinasi tiga unsur ini akan menggerakkan seluruh
produksi menjadi lebih efesien serta lebih cepat. Revolusi Industi 4.0 di era
digital ini akan difokuskan pada peningkatan produksi dengan memanfaatkan
teknologi terkini dan menggantikan sumber daya yang berasal dari manusia
dengan alat teknologi. Karena kemajuan teknologi semakin cepat maka
manusia harusnya mampu beradapatasi dengan keadaan tersebut dengan cepat.
Adaptasi yang perlu dilakukan adalah meningkatkan daya saing dan kulitas
tenaga kerja dalam negeri agar dapat menyesuaikan dengan perubahan dipasar
kerja. Oleh karena itu, dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 kesadaran
setiap lingkungan sosial untuk berusaha menguasai keahlihan (skill) untuk
melahirkan tenaga kerja yang profesional sangat di perlukan guna
mendapatkan kesimbangan dengan keberadaan teknologi yang sekarang.
2
Basir (2011: 4) Soft skill adalah sesuatu yang tak kasat mata, imajener dan
asbtrak atau dapat diartikan sebagai kemampuan yang dilakukan dengan cara
non teknis, artinya tidak berbentuk atau tidak kelihatan wujudnya.
Menurut Al Mamun (2012: 1) dalam Cahyaningrum dan Martono (2018)
berpendapat bahwa, „‟ Peserta didik dengan soft skill seperti sikap positif,
komunikasi yang efektif, pemecahan masalah dan lain lain memilki lebih
banyak kemungkinan bertahan hidup di sunia usaha dibandingkan dengan
peserta didik yang kurang dalam keterampilan.
Kemampuan soft skill yang dimiliki siswa kelas XII program keahlihan
Teknik Sepeda Motor setelah pengamatan awal menunjukkan kondisi yang
belum maksimal. Sebagian besar peserta didik tidak terlalu senang berbicara
didepan khalayak umum dan kurang mempunyai kemampuan memimpin
ketika berdiskusi kelompok, hal ini dikarenakan peserta didik SMK dalam
pembelajaran dikelas mereka cenderung lebih banyak mengerjakan praktik
mereka dan jarang berbicara khalayak umum. Padahal kemampuan tersebut
sangat dibutuhkan dalam dunia kerja, melihat dari kondisi tersebut
mengindikasi bahwa kemampuan soft skill yang dimiliki siswa masih kurang.
Keterampilan menjadi salah satu aspek pendukung dalam kesiapan kerja.
Keterampilan yang dimaksud adalah peguasaan soft skill yang dimiliki oleh
peserta didik.
3
Mariah dan Sugandi (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
kualifikasi calon tenaga kerja yang dibituhkan dunia kerja disamping syarat
keilmuan dan keterampilan juga serangkaian kemampuan non-teknis yang
tidak dapat terlihat wujudnya (intangible) namun yang sangat diperlukan
adalah soft skill.
Pernyataan diatas juga selaras dengan yang dikemukakan oleh Alfiani
(2015:454) bahwa, „‟ Kesuksekan setiap individu dalam pekerjaan tidak hanya
ditentukan oleh hard skill melainkan juga ditentukan oleh soft skill yang
menentukan sesorang mampu diterima dengan baik dilingkungan kerjanya
atau tidak‟‟.
Sekolah Menengah Kejuruan menyiapkan peserta didik untuk terjun
memasuki dunia kerja, peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan diwajibkan
untuk mengikuti Praktik Kerja Lapangan. Pada hakikatnya praktik kerja
lapangan adalah suatu program latihan yang diselenggarakan dilapangan atau
diluar kelas, dalam rangkain kegiatan pembelajaran sebagai hasil inetgral
program pelatihan. Praktik kerja lapangan merupakan suatu komponen yang
penting dalam sistem pelatihan untuk mengembangkan wawasan dan
keterampilan manajmen pesertanya Lee (2012: 149) dalam (Hamalik, 2007:
91) mengutarakan bahwa pentingnya pengalaman kerja dalam membentuk
peserta didik untuk siap kerja tercermin dari partisipasi peserta didik dalam
program magang atau praktik kerja lapangan. Pengalaman yang diperoleh saat
melakukan praktik kerja lapangan akan menjadikan peserta didik lebih matang
4
dalam mempersiapkan diri untuk memasuki pasar kerja karena pengalaman
tersebut memberikan bekal perkerjaan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.
Bukit (2014: 59-61) menjelaskan bahwa „‟Dengan diadakannya praktik kerja
lapangan maka peserta didik akan mempunyai keahlian dan pengalaman kerja
yang dapat mempermudah dirinya dalam mencari pekerjaan‟‟.
Kesiapan adalah kondisi dimana individu siap untuk melakukan aktivitas dan
mampu memberikan tanggapan dengan cara tertentu dalam situasi tertentu.
Selain itu juga kesiapan kerja merupakan keserasian antara kematangan fisik,
mental serta pengalaman sehingga mampu melakukan suatu kegiatan yang
berhubungan dengan pekerjaan.
Sukardi (2003: 44-53) brependapat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kesiapan kerja meliputi faktor intern dan faktor sosial. Faktor intern yaitu yang
bersumber pada diri individu meliputi kemampuan inteleegnsi, bakat, minat,
nilai, sikap, kepribadian atau kegemaran, prestasi, keterampilan, penggunaan
waktu senganggang, aspirasi dan pengetahuan sekolah, pengetahuan tentang
dunia kerja, pengalaman kerja, kemampuan dan keterbatasan fisik masalah
dan keterbatasan pribadi. Sedangkan faktor sosial meliputi bimbingan dari
orang tua, teman sebaya, dan kedaan masyarakat.
Margumi (2012: 2) dalam Cayaningrum dan Hartono (2018) mengemukakan
pendapat bahwa membangun kesiapan kerja bagi peserta didik SMK
merupakan aspek penting dalam mengahasilkan lulusan yang mampu bersaing
dan berhasil dalam pekerjaannya di dunia kerja nantinya sehingga dapat
dikatakan bahwa kesiapan kerja menjadi kunci utama pada saat peserta didik
akan memasuki dunia kerja.
5
Berdasarkan data observasi diketahui bahwa tingkat kesiapan kerja di SMK
Bina Latih Karya ini masih terbilang rendah. Berikut adalah data hasil
observasi:
Tabel 1.1 Data Lulusan SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung Tahun
2016-2019
No Tahun
Lulus
Jumlah
Siswa
Jumlah Persentase Siswa Setelah Tamat
Bekerja PT Peng-
anggur-
an
Bekerja PT Peng-
anggur-
an
1. 2016/
2017
284 99 86 99 35% 30% 35%
2. 2017/
2018
329 131 83 115 40% 25% 35%
3.. 2018/
2019
259 117 52 90 45% 20% 35%
Sumber: SMK BLK Bandar Lampung
Mengacu pada tabel tersebut diketahui bahwa di setiap tahun lulusan SMK
BLK memiliki angka kesiapan kerja yang masih terbilang rendah.. Hal
tersebut hendak dikaji lebih lanjut tentang „‟Pengaruh Penguasaan Soft
Skill dan Pengalaman Praktik Kerja Lapangan Terhadap Kesiapan
Kerja Peserta Didik SMK Kelas XII Program Keahlilan Teknik Sepeda
Motor’’.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, ada beberapa masalah yang perlu di identifikasi
yaitu sebagai berikut.
1. SMK yang dirancang sebagai Pendidikan Sistem Ganda (PSG), berguna
sebagai penyelaras antara pendidikan dan dunia kerja masih belum
sepenuhnya dapat mengatasi masalah pengangguran dan mencetak lulusan
untuk siap kerja.
2. Kesiapan kerja siswa masih kurang atau belum sesuai dengan apa yang
diharapkan, hal ini terbukti bahwa masih banyak lulusan yang belum
bekerja.
3. Pelaksanaan praktik kerja lapangan kurang dapat memberikan hasil yang
maksimal bagi siswa, hal itu terlihat dari siswa yang masih banyak belum
terserapdalamdunia kerja atau bekerja tidak sesuai dengan bidang keahlian
yang dimiliki.
4. Kepercayaan diri peserta didik yang belum optimal.
5. Kurangnya kemampuan soft skill peserta didik dalam menunjang kesiapan
kerja .
6. Masih terdapat siswa yang belum mempunyai minat bekerja karena
minimnya pengetahuan dan informasi mengenai dunia kerja.
7. Pelaksanaan praktik kerja lapangan kurang dapat memberikan hasil yang
kurang maksimal bagi peserta didik, terlihat dari peserta didik yang masih
banyak tidak terserap di dunia kerja.
8. Peserta didik kurang mempunyai kemampuan memimpin saat berdiskusi
padahal kemampuan tersebut sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.
7
C. Batasan Masalah
Sejalan dengan judul penelitian ini dan dengan berdasarkan identifikasi
masalah yang telah di paparkan, terdapat banyak masalah yang terjadi pada
lokasi penelitian. Untuk memfokuskan pembahasan dan pemecahan dalam
masalah tersebut, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Masalah
yang akan di kaji dalam penelitian ini dibatasi pada aspek Pengaruh
Penguasaan Soft Skill (X1),Pengalaman Praktik Kerja Lapangan (X2),
Kesiapan Kerja (Y).
D. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh penguasaan soft skill terhadap kesiapan kerja
peserta didik SMK Kelas XII Program Keahlilan Teknik Sepeda Motor
SMK Bina Latih Karya Tahun Ajaran 2019/2020?
2. Apakah terdapat pengaruh pengalaman praktik kerja lapangan terhadap
kesiapan kerja peserta didik SMK Kelas XII Program Keahlilan Teknik
Sepeda Motor SMK Bina Latih Karya Tahun Ajaran 2019/2020?
3. Apakah terdapat pengaruh penguasaan soft skill dan pengalaman praktik
kerja lapangan terhadap kesiapan kerja peserta didik SMK Kelas XII
Program Keahlilan Teknik Sepeda Motor SMK Bina Latih Karya Tahun
Ajaran 2019/2020?
8
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitan ini untuk mengetahui:
1. Pengaruh penguasaan soft skill terhadap kesiapan kerja peserta didik SMK
Kelas XII Program Keahlilan Teknik Sepeda Motor SMK Bina Latih
Karya Tahun Ajaran 2019/2020.
2. Pengaruh pengalaman praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja
peserta didik SMK Kelas XII Program Keahlilan Teknik Sepeda Motor
SMK Bina Latih Karya Tahun Ajaran 2019/2020.
3. Pengaruh penguasaan soft skill dan pengalaman praktik kerja lapangan
terhadap kesiapan kerja peserta didik SMK Kelas XII Program Keahlilan
Teknik Sepeda Motor SMK Bina Latih Karya Tahun Ajaran 2019/2020.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari peneltian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Menerima atau menolak grand theory yang dikemukakan oleh para
ahli dan memperkaya ilmu pendidikan bagi mahasiswa pendidikan dan
masyarakat pada umumnya.
b. Memberikan informasi pengetahuan tentang penguasaan soft skill dan
pengalaman praktik kerja lapangan terhadap kesiapan kerja peserta
didik SMK.
c. Dapat menambah refrensi kajian, bahan literatur atau pustaka
khususnya mengenai penguasaan soft skill dan pengalaman praktik
kerja lapangan terhadap kesiapan kerja peserta didik SMK.
9
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi para guru mata pelajaran
untuk meningkatkan kesiapan kerja peserta didik SMK.
b. Sebagai sumbangan dan bahan pertimbangan kepada pihak sekolah
untuk pengambilan kebijakan dalam praktik kerja lapangan,
memberikan motivasi kepada peserta didik dan meningkatkan
pengusaan soft skill peserta didik dan menyiapkannya untuk siap kerja.
c. Memberikan informasi dan masukan bagi para peneliti berikutnya
yang hendak melakukan penelitian yang serupa dengan bidang ini.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang Ligkup penelitian ini meliputi
1. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah Penguasaan Soft Skill (X1), Pengalaman
Praktik Kerja Lapangan (X2), Kesiapan Kerja (Y).
2. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian adalah kelas XII Teknik Sepeda Motor SMK
BLK Bandar Lampung.
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung.
4. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2019/2020.
5. Ruang Lingkup Ilmu
Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu pendidikan ekonomi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Kesiapan Kerja
a. Kesiapan Kerja
Kesiapan kerja merupakan seluruh kondisi setiap individu yang sudah
siap melakukan seluruh aktivitas dam mampu memberikan tanggapan
dengan cara tertentu dalam keadaan dan situasi dam dapat memberikan
respon serta tanggapan dalam kondisi tertentu. Selain itu juga kesiapan
kerja adalah suatu rangkain antarakematangan fisik, mental serta
pengalaman sehingga mampu melaksanakan suatu kegiatan yang
berhubungan dengan pekerjaan.
Pernyataan diatas selaras dengan teori yang dikemukakan oleh
(Sugihartono, 2000: 15) bahwa kesiapan adalah kondisi yang
menunjukkan adanya keserasian antara kematangan fisik, kematangan
mental, serta pengalaman belajar sehingga individu mempunyai
kemampuan untuk melaksankan suatu kegiatan atau tingkah laku
tertentu dalam hubungannya dengan pekerjaan. Ketika peserta didik
sudah memiliki kematangan fisik dan kematangan mental yang baik
dia akan siap pula menghadapi dunia kerja.
11
Hana (2013: 4) juga sependapat dengan teori diatas bahwa kesiapan
kerja adalah seluruh kondisi individu yang meliputi kematangan fisik,
mental dan pengalaman serta keinginan dan kemampuan untuk
melakukan pekerjaan.
Wagner dalam Firdaus (2012: 402) berpendapat bahwa kesiapan kerja
adalah seperangkat keterampilan dan perilaku yang butuhkan dalam
dunia kerja, dalam pekerjaan apapun bentuknya.
Keterampilan ini biasanya berbentuk soft skill keterampulan kerja
maupun keterampilan kesiapan kerja. Kesiapan kerja sangat diperlukan
guna mendapatkan hasil yang maksimal yang sesuai dengan target dan
kebutuhan masing-masing.
Slameto (2013: 113) juga mendefiniskan bahwa kesiapan kerja
merupakan keseluruhan kondisi seseorag yang membuatnya siap
untukmemberi respon atau jawaban didalam cara tertentu terhadap
suatu situasi.Penyesuain kondisi pada suatu saat akan berpengaruh
pada kecenderungan untuk dapat memberikan respon. Kondisi
tersebut minimal meliputi tiga aspek yaitu:
1) Pengetahuan, keterampilan dan pengertian lainnya yang dipelajari.
2) Kebutuhan-kebutuhan tujuan dan motif.
3) Kondisi mental serta emosional.
Kesiapan (readiness) mengacu pada asumsi bahwa kepuasan
organisme itu berasal darpendayagunaan satuan pengantar (conduction
12
unit), dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang
mendorong organisme untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu
(Yudhawati dan Haryanto, 2011). Atau dapat diartikan bahwa
seseorang dikatakan mempunya kesiapan kerja ketika seorang individu
tersebut dapat menyelsaikan tugas dengan baik.
Di lain sisi Sulistyarini (2012: 18) mengungkapkan kesiapankerja
adalah keseluruhan kondisi dimana individu yang meliputi kematangan
fisik, mental dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan
untuk mampu melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan.
Kesiapan kerja merupakan modal utama bagi peserta didik untuk
melakukan pekerjaan apa saja sehingga dengan hal tersebut akan
diperoleh hasil yang maksimal.
b. Ciri-ciri Kesiapan Kerja
Aspek penguasaan teori, kemampuan praktik yang dimiliki, sikap kerja
yang baik, dan lingkungan keluarga merupakan unsur yang penting
dalam kesiapan kerja. Aspek penguasaan teori menentukan
kemampuan seseorang dalam mengnterpretasikan informasi berupa
fenomena yang terjadi didalamya. Begitupula penguasaan kemampuan
praktik membuat seorang mampu mengorganisasi dan melaksanakan
serta menyelesaikan tugas dengan baik.
13
Ciri-ciri seseorang yang telah memiliki kesiapan kerja menurut Sofyan
(2000: 60), bahwa untuk mencapai tingkat kesiapan kerja dipengaruhi
oleh tiga hal meliputi:
1) Tingkat kematangan, menunjukkan pada proses perkembangan
atau pertumbuhan yang sempurna dalam arti siap digunakan.
2) Pengalaman sebelumnya, merupakan pengalaman yang diperoleh
berkaitan dengan lingkungan, kesempatan-kesempatan yang
tersedia dan pengaruh dari luar yang tidak disengaja.
3) Keadaan mental dan emosi yang serasi meliputi keadaan kritis
memiliki pertimbangan yang logis, objektif, bersikap dewasa,
kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, mempunyai
kemampuan menerima, kemampuan untuk maju serta
mengembangkan keahlihan yang dimliki.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesipan kerja seorang individu
meliputi dari dalam diri seorang seperti minat, kecerdasan dan
motivasi. Sedangkan faktor yang berasal dar luar diri seseorang seperti
peran orang tua dan keluarga, masyarakat, lingkungan, pengalaman
praktik dan juga informasi dunia kerja.
Menurut Slameto (2013: 113) faktor-faktor yang mempengaruhi
kesiapan kerja mencakup tiga aspek yaitu
1) Kondisi fisik, mental dan emosional,
2) Kebutuhan-kebutuhan motif dan tujuan
3) Keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang telah
dipelajari.
Ketiga aspek tersebut akan mempengaruhi kesiapan kerja seseorang
untuk berbuat sesuatu. Disebutkan pula oleh Slameto (2013: 115)
bahwa „‟Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh positif
terhadap kesiapan‟‟.
14
Dengan demikian mereka harus dibentuk melalui serangkaia pelatihan
atau upaya pembelajaran dan pelatihan praktik yang hampir
menyerupai dunia kerja yang sesungguhnya. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan adanya kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri
sebagai instansi pasangan. Kesiapan kerja peserta didik Sekolah
Menengah Kejuruan sangatlah penting, dikarenakan tuntutan dunia
kerja akanpenguasaan sejumlah kompetensi kerja yang dibutuhkan.
Bagi lulusan SMK yan sudah memiliki kesiapan kerja yang cukup
memadai diharapkan ketika ada pekerjaanyang dibebankan dapat
dikerjakan tanpa adanya kesulitan atau hambatan.
2. Penguasaan Soft Skill
Soft skill merupakan istilah sosiologis yang berkaitan dengan sifat, emosi
kecerdasan, kepribadian, ketrampilan sosial, berbahasa, kemampuan
berkomunikasi keramahan yang mencirikan kemampuan individu dalam
dalam berhubungan antara satu sama lain atau bersosialisasi.
Soft skill adalah jenis kemampuan yang lebih banyak terkait dengan
sensitvitas perasaan seseorang terhadap lingkungan disekitarnya. Karena
soft skill terkait dengan keterampilan pskiologis, maka dampak yang
diakibatkan lebih abstrak namun tetap dapat dirasakan seperti misalnya,
perilku sopan, disiplin, keteguhan hati, kemampuan untuk dapat
bekerjasama, membntu orang lain dan sebagainya. Kemampuan soft skill
yang dimiliki setiap individu memiliki kadar yang berbeda beda, soft skill
tersebut dapat berubah dan dikembangkan menjadi karakter seseorang.
15
Untuk merubah dan mengambangkannya harus dengan cara diasah dan di
praktikkan oleh individu yang belajar atau ingin mengembangkannya.
Salah satu cara mengembangkan soft skill melalui sarana pendidikan
dengan cara pembelajaran dengan segala aktivitasnya dan lembaga
kesiswaan.
Konsep definisi tentang soft skill sebenarnya merupakan bagian dari
pengembangan dari konsep yang selama ini dikenal dengan istilah
kecerdasan emosional (emotional intellengence) yang berkaitan dengan
kumpulan karakter, kepribadian, rahmat sosial, komunikasi, bahasa,
kebiasaan pribadi, keramahan dan optimisme yang menjadi ciri hubungan
dalam orang lain (Pratiwi, 2011).
Peserta didik yang sudah menguasai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang telah diperoleh disekolah akan lebih baik jika diikuti dengan sikap
sosial, Sikap tersebut ini lebih menekankan pada kepribadian sesorang atau
yang lebih dikenal dengan soft skill. Kesuksesan seseorang tidak hanya
dipengaruhi oleh ilmu teknologi, pengetahuan dan keterampilan teknis
(hard skill) saja, akan tetapi soft skill juga memiliki peran yang cukup
besar juga. Penguasaan soft skill berkaitan dengan kemampuan seseorang
memahami diri sendiri dan orang lain. Soft skill juga penting untuk
membangun kemampuan kerja individu agar mereka lebih percaya diri
dalam bekerja dan dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
kerja. Jika lembaga pendidikan sudah menanamkan pentingnya soft skill,
maka lulusannya akan mampu berkompetensi dalam dunia kerja.
16
Pernyataan tersebut selaras dengan yang di ungkapkan oleh Afriani dan
Rediana (2015) mengemukakakn bahwa kesuksesan seseorang dalam
pekerjaaanya tidak hanya ditentukan oleh hard skill, melainkan juga
ditentukan oleh soft skill yang menentukan sesorang diterima dengan baik
dilingkungan kerjanya atau tidak.
Hard skill yang dimiliki peserta didik berupa ilmu pengetahuan
kompetensi kejuruan, sedangkan soft skill berupa keterampilan dan
pengalaman selama mengikuti prakerin atau praktik kerja lapangan,
praktik kerja disekolah, berorganisasi, mengikuti ekstrakurikuler atau
pelatiahan tertentu dan sebagainya.
Jika tiap individu yang mempunyai tingkatan soft skill yang tinggi, maka
secara otomatis dapat memotivasi dirinya dan orang lain guna menggapai
sesuatu yang lebih. Mereka juga lebih menikmati karir yang sukses,
membangun hubungan personal yang lebih kuat dan menikmati kesehatan
yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkatan soft
skill yang rendah. (Copper, 1997) dalam Lie dan Darmasetiawan (2017).
Mariah dan Sugandi (2010) berasumsi bahwa soft skill peserta didik SMK
dapat dikembangkan melalui kegiatan praktik kerja lapangan dan
pembelajaran karakter (pendidikan karakter) di sekolah. Lebih lanjut lagi
Shakir (2009: 313) menegaskan soft skill dapat dikembangkan secara tidak
langsung melalui program sekolah seperti kegiatan non ekstrakurikuler dan
ekstrakurikuler. Kegiatan seperti ini adalah non-akademis, misalnya saja
dengan mengikuti kegiatan OSIS, Kepramukaan atau kegiatan organisasi
17
lainnya. Dengan demikian secara tidak langsung membantu siswa dalam
mengembangkan kepribadian dan karakter mereka.
Dengan menguasai soft skill membuat keberadaan seseorang akan semakin
terasa ditengah masyarakat , keterampilan akan berkomunikasi ,
keterampilam emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan
berkelompok atau bersosialisasi dengan masyarakat memiliki moral, etika,
sopan santun dan keterampilan spiritual. Oleh karen itu semua sifat yang
menyebabkan berfungsinya hard skill yang dimiliki soft skill dapat
menentukan arah pemanfaatan hard skill. Jika seseorang memilikinya
dengan baik, maka ilmu dan keterampilan yang dikuasainya dapat
mendatangkan kesejahteraan dan kenyamanan bagi pemiliknya dan
lingkungan begitupun sebaliknya. Dapat diartikan di atas bahwa soft skill
sangat diperlukan dalam pemanfaatannya di dalam perencanaan dan proses
pencarian pekerjaan dan kesuksesan meniti karir dalam pekerjaanya. Ini
mengindikasikan bahwa soft skill menentukan kecepatan lulusan
mendapatkan pekerjaan, selain didukung oleh hard skill-nya.
Puliam (2008: 211) menyebutkan bahwa skill yang paling dicari oleh
pemberi kerja adalah keterampilan komunikasi, integritas/kejujuran,
keterampilan interpersonal, motivasi/inisiatif, etika kerja yang kuat,
bekerja dalamtim, keterampilan komputer, analitis, serta
fleksibilitas/adaptibilitas.
18
Lebih lanjut lagi Elfindri, dkk (2010: 67), mengatakan bahwa soft skill
merupakan keterampilan dan kecakapan hidup, baik untuk sendiri,
berkelompok, atau bermasyarakat, serta dengan sang pencipta. Selebihnya
dengan mempunyai soft skills membuat keberadaan seseorang akan
semakin terasa di masyarakat. Keterampilan akan berkomunikasi,
keterampilan emosional, keterampilan berkelompok, keterampilan bahasa,
memiliki etika, sopan santun, dan keterampilan spriritual.
Setiap peserta didik akan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
skitarnya dan tanggung jawab terhadap kondisi dan situasi disekitarnya
sehingga dapat berfikir, berucap dan bertindak sesuai dengan norma yang
berlaku di masyarakat dimana setiap individu hidup dan juga dilingkungan
sekolah, dan lingkungan kerjanya. Bila setiap profesi dituntut untuk
mempunyai hard skill yang berbeda-beda tidak demikian dengan soft skill
karena keterampilan ini merupakan kompetensi yang seharusnya dipunyai
oleh setiap orang apapun profesinya. Beberapa soft skill yang harus
dimiliki yaitu kejujuran, tangggung jawab, berlaku adil, kemampuan
bekerjasama, kemampuan berkomunikasi, toleran, kemampuan
memecahkan masalah. Soft skill sangat dibutuhkan dalam dunia kerja
kemampuan ini dapat membantu individu menerapkan pengetahuan yang
di dapatkan saat disekolah untuk diterapkan didunia kerja. Soft skill juga
diharapkan mampu membantu individu dalam beradaptasi di lingkungan
kerja.
19
3. Pengalaman Praktik Kerja Lapangan
Pengalaman merupakan suatu tingkat penguasaan dan pemahaman
seseorang atas pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dan salah satu
aspek yang penting dalam membangun kesiapan kerja. Sedangkan praktik
kerja industri merupakan bagian dari pendidikan sistem ganda yang
merupakan inovasi pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan dimana
peserta didik melaksanakan magang atau praktik kerja lapangan didunia
usaha maupun industri sesuai dengan program keahliannya dalam kurun
waktu tertentu. Jadi pengalaman praktik kerja lapangan merupakan tingkat
penguasaan serta pemahaman seesorang dalam bidang tertentu yang
meliputi dari lama belajar, tingkat pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh saat praktik kerja lapangan.
Menurut Chalpin (2006: 176) dalam Setyawati (2018) „‟ Pengalaman
adalah pengetahuan atau ketampilan yang diperoleh dalam praktik atau
dari luar usaha belajar‟‟. Pengalaman merupakan keterampilan atau
pengetahuan yang diketahui dan dikuasai seorang sebagai akibat dar
perbuatan atau pekerjaanyang dilakukan sebelumnya selama jangka waktu
tertentu.
Program praktik kerja lapangan atau praktik kerja industri merupakan
sebuah langkah nyata untuk membuat sistem pendidikan dan pelatihan
kejuruan yang lebih relevan dengan dunia kerja untuk menghasilkan
lulusan yang bermutu. Program tersebut adalah program yang wajib dan
harus diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan yang wajib
20
diikuti oleh peserta didik. Upaya pelaksanaan praktik kerja industri
dimaksudkan supaya peserta didik belajar secara mental dan keterampilan
nantinya siap bekerja di industri maupun sesuai bidangnya.
Muyasaroh (2013: 7) juga mengemukakan bahwa pengalaman praktik
kerja lapangan dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik.Dalam
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin baik pengalaman praktik
kerja lapangan semakin baik pula keseiapan kerja peserta didik tersebut.
Menurut (Masriam Bukit, 2002: 529) dalam Setyawati (2018) Praktik kerja
industri adalah implementasi dari kebijakan link and match yang
berwawasan sumber daya manusia, profesionalisme, masa depan, mutu,
keunggulan, nilai tambah,dan efesiensi bagi pelaku pendiidkan kejuruan.
Kebijakan diharapkan mampu merubah pendekatan supply driven menjadi
demand driven dengan melibatkan dunia usaha atau bisnis dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan kejuruan. Kebijakan
tersebut bertujuan untuk dapat memperhatikan kecenderungan pasar kerja,
sehingga siswa dapat memiliki keterampilan dasar yang bermanfaat untuk
meraih kesempatan berkarier.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau yang sering juga disebut Praktik Kerja
Industri (Prakerin) merupakan bagian dari Pendidikan Sistem Ganda yang
dilaksanakan antara SMK dengan dunia industri.
21
Pembelajaran berbasis seperti praktik kerja lapangan sangatlah penting
guna strategi pengembangan sumber daya yang memiliki karakteristrik
meliputi pembelajaran konyekstual dilapangan, yang berdampak pada
kecepatan dalam transfer belajar (Allan: 2003)
Program Prakerin diharapkan mampu menjadi link and match antara dunia
pendidikan dan dunia kerja.Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
menggunakan block relase waktu belajar dibagi pada hitungan bulan atau
semester. Jadi proses belajar yang dilakukan disekolah untuk beberapa
bulan atau semester berikutnya di lapangan. Selama pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan peserta didik tidak sepenuhnya dilepas melainkan
diserahkan kepada guru pendamping praktik kerja lapangan. Guru tetap
mendampingi peserta didik bahkan melakukan monitaring minimal satu
bulan sekali untuk mengatahui keadaan peserta didik dan memantau
perkembangan yang diperoleh peserta didik selama pelaksanaan praktik
kerja lapangan.
Pelatihan kerja yang dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan dapat
membangun kesiapan menjaan dalam memasuki dunia kerja bagi lulusan
sehingga siswa setelah lulus sekolah dapat langsung kerja, selain industri
sebagian dari sistem pendidikan ganda peserta didik SMK saat ini dunia
industri telah membuka diri secara lebar bagi kebutuhan peserta didik
SMK untuk melakukan praktik kerja industri atau praktik kerja lapangan
guna untuk menambah wawasan dan pengalaman peserta didik.
22
Berdasarkan teori dan penjelasan diatas dapat dilihat bahwa Pengalaman
Praktik Kerja Lapangan adalah pengetahuan atau keterampilan yang
diketahui dan dikuasai oleh peserta didik setelah melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan didunia usaha maupun industri selama jangka waktu
tertentu. Dengan demikian indikator Praktik Kerja Lapangan dalam
penelitian ini meliputi keterampilan kerja, pengalaman praktis, dan
memecahkan masalah kerja.
a. Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Secara umum tujuan Praktik Kerja Lapangan adalah untuk
memberikan gambaran kepada peserta didik pada saat bekerja baik
disuatu perusahaan atau lembaga instansi. Tujuan lain dari Praktik
Kerja Lapangan adalah melatih, mengembangkan ilmu pengetahuan,
keterampilan, kreatifitas pada masing-masing peserta didik yang
mengikuti kegiatan tersebut.
B. Penelitian yang Relevan
Untuk membandingkan hasil penelitian penulis dengan penelitian terdahulu
maka di bawah ini penulis akan menuliskan beberapa penelitian relevan yang
ada kaitannya dengan pokok masalah.
23
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan
No Penulis Judul Penelitian Hasil
1. I Made Sirsa,
Nyoman
Dantes1 dan I
Gusti Ketut
Arya Sunu
(2014)
Kontribusi Ekspetasi
Karier Motivasi kerja,
dan Pengalaman
Praktik Kerja Industri
Terhadap Kesiapan
Kerja Siswa Kelas XII
SMK Negeri 2 Seririt
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa:
1. Terdapat kontribusi
yang signifikan
ekspetasi karier
terhadap kesiapan kerja
siswa SMKN Negeri 2
Seririt.
2. Terdapat kontribusi
yang signifikan antara
pengalaman pkl.
2. Ahmad
Awaludin Baiti
(2014)
Pengaruh Pengalaman
Praktik, Prestasi
Belajar, dasar
Kejuruan dan
Dukungan Orang Tua
terhadap Kesiapan
Kerja Siswa SMK
Terdapat pengaruh
pengalaman praktik, kerja
lapangan terhadap
kesiapan kerja sebesar
23,1%.
3. Ika Yulianti dan
Muhammad
Khafidz
(2015)
Pengaruh Pengalaman
Praktik Kerja Industri,
Motivasi Memasuki
Dunia Kerja dan
kemampuan Soft Skill
terhadap Kesiapan
Kerja kelas XII
Kompetensi Keahlihan
akuntansi di SMK
Negeri 2 Semarang
Tahun Ajaran
2014/2015
Dari hasil analisis data
ditemukan bahwa:
1. Ada pengaruh
pengalaman praktik
kerja industri terhadap
kesiapan
2. kerja sebesar 18,40%.2.
Ada pengaruh
kemampuan soft skill
terhadap tingkat
kesiapan kerja sebesar
30,36%.
4. Isnania Lestari
dan Budi Tri
Siswanto
(2015)
Pengaruh Pengalaman
Prakerin, Hasil belajar
Produktif dan
dukungan Sosial
terhadap Kesiapan
Kerja Siswa SMK
Terdapat pengaruh
positif dan signifikan
prakerin terhadap
kesiapan kerja sebesar
32,7%
24
5. Riska Apriyani
dan Rediana
Setiani
(2015)
Pengaruh Presepsi
Siswa Tentang
Kompetensi Kejuruan,
Penguasaan Soft Skill
dan Kematangan Karir
terhadap kesiapan
kerja siswa kelas XII
Akuntansi SMK
Negeri 2 Magelang
Tahun 2014/2015.
Hasil penelitian ini secara
statistik menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh
penguasaan soft skill
terhadap kesiapan kerja
sebesar 5,8%,
6. Heni Tri
Wahyuni dan
Rediana Setiani
(2016)
Pengaruh Prakerin,
Prestasi Akademik
Mata Diklat Produktif
Akuntansi dan
Pemanfaatan Bank
Mini terhadap
Kesiapan Kerja Siswa
Kompetensi Keahlihan
Akuntansi
Dalam penelitian ini
mendapat temuan bahwa
Pada praktik kerja
industri (prakerin)
berpengaruh terhadap
kesiapan kerja sebesar
55,8%
7. Novia Lucas
Cahyadi Lie
dan Noviaty
Kresna
Darmasetiawan
(2017)
Pengaruh soft skill
terhadap kesiapan
kerja menghadapi
ekonomi ASEAN pada
mahasiswa S1 fakultas
Bisnis dan
ekonomitrika
universita surabaya
Hasil penelitian
menunjukan bahwa soft
skill berpengaruh secara
signifikan terhadap
esiapan kerja sebesar
44,6%.
C. Kerangka Pikir
Soft skill merupakan kemampuan yang melekat pada diri setiap individu dan
dapat dikembangkan dengan maksimal dalam dunia kerja sebagai pelengkap
hard skill untuk menunjang kesiapan kerja peserta didik adalah dengan
penguasaan soft skill yang baik soft skill berkaitan dengan diri seseorang
mengatur diri sendiri dan orang lain. Di dalam dunia kerja akan bertemu
dengan banyak orang dan harus mampu menguasai dirinya, peserta didik juga
harus dibekali dengan cara, sikap dan keterampilan komunikasi yang baik
Tabel 2.1 Lanjutan
25
serta etika yang baik pula agar dapat bertahan didalam pasar kerja. Jika
penguasaan soft skill telah dikuasai maka kesiapan kerja peserta didik juga
akan meningkat.
Sekolah Menengah kejuruan memiliki salah tujuannya yaitu mempersiapkan
peserta didik untuk memasuki dunia kerja, untuk membekali peserta didik di
dalam Sekolah Menengah Kejuruan peserta didik dibekali dengan praktik
kerja lapangan agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilannya
dengan bidang keahlihan. Tujuan dengan diadakannya praktik kerja lapangan
ini yaitu untuk menambah pengalaman yang sebenarnya kepada peserta didik
tentang dunia kerja selain itu juga peserta didik akan mendapat bimbingan dan
arahan dari tenaga profesional sehingga peserta didik akan mendapatkan
pengetahuan serta pengalaman. Selain itu juga peserta didik dapat menerapkan
dan mengkombinasikan ilmu yang didapat dari sekolah dengan lingkungan
saat praktik kerja lapangan untuk bekal mempersiapkan diri memasuki dunia
kerja. Oleh karena itu praktik kerja lapangan diduga dapat mempengaruhi
kesiapan kerja sebagaimana menurut Slameto (2013: 115) yang menyatakan
bahwa pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh positif terhadap
kesiapan kerja, semakin tinggi pengalaman yang didapat semakin tinggi pula
kesiapan kerja peserta didik.
D. Paradigma Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir diatas dapat dibuat paradigma penelitian untuk
Pengaruh Penguasaan Soft skill (X1) dan pengalaman Praktik Kerja Lapangan
26
(X2) sebagai variabel bebas, Kesiapan Kerja (Y) sebagai varibael terikat ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Gambar Paradigma Penelitian
E. Hipotesis
H1 : Ada pengaruh penguasaan soft skill terhadap kesiapan kerja peserta
didik kelas XII Teknik Sepeda Motor SMK Bina Latih Karya Bandar
Lampung .
H2 : Ada pengaruh pengalaman praktik lapangan terhadap kesiapan kerja
peserta didik kelas XII Teknik Sepeda Motor SMK Bina Latih Karya
Bandar Lampung
H3 : Ada pengaruh penguasaan soft skill dan pengalaman praktik kerja
lapangan terhadap kesiapan kerja peserta didik kelas XII Teknik Sepeda
Motor SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung.
Pengalaman Praktik
Kerja Lapangan(X2)
Penguasaan Soft
Skill(X1)
(X1)
Kesiapan Kerja (Y)
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan
Metode penelitian merupakan proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data
yang akan digunakan keperluan penelitian.
Menurut Sugiyono (2011) mengartikan metode penelitian adalah sebagai
langkah ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Metode ini digunakan untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran,
menemukan, dan mengembangkan wawasan ataupun pengetahuan sehingga
dapat diperoleh hasil yang diharapkan. Pada penelitian kali ini menggunakan
metode deskriptif verifikatif diiringi dengan pendekatan ex post facto dan
survey.
Penelitian yang mempunyai tujuan untuk melukiskan keadaan subjek atau
objek penelitian baik itu menggambarkan seseorang, lembaga, masyarakat,
ataupun lainnya untuk waktu saat ini yang didasarkan pada fakta-fakta yang
terlihat atau sebagaimana adanya merupaka pengertian dari penelitian
deskriptif. Sedangkan metode atau langkah penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan dari dua variabel atau lebih serta diaplikasikan untuk
menguji kebenaran dari suatu hipotesis disebut penelitian dengan metode
verifikatif. Dari metode penelitian verifikatif, dapat diketahui pengaruh
hubungan kausal antara variabel X dan variabel Y (Sugiyono, 2008).
28
Dalam penelitian kali ini, data yang dikumpulkan mengacu pada data yang ada
di tempat penelitian sehingga pendekatan ex post facto dan survey berlaku
pada penelitian ini. Sugiyono (2011) menyebutkan bahwa ex post facto adalah
sebuah pendekatan penelitian yang dibuat dan dilakukan untuk menganalisis
peristiwa yang sudah terjadi dan meruntut kembali pada waktu lampau untuk
mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan sebuah kejadian.
Pendekatan survey adalah sebuah pendekatan yang digunakan oleh peneliti
untuk memperoleh data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan),
tetapi melakukan suatu perlakuan dalam bentuk pengumpulan data, misalnya
mendengarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya
(Sugiyono, 2011).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek dari penelitian yang akan diteliti.
Menurut Rusman (2016: 6) Populasi yaitu sekumpulan objek yang akan
dijadikan sebagai bahan penelitian dengan ciri mempunyai karakteristik
yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik
kelas XII Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Bina Latih Karya Bandar
Lampung dengan jumlah 71 peserta didik
29
Tabel 3.1 Jumlah Data Peserta Didik Program Keahlihan Teknik
Bisnis Sepeda Motor SMK BLK Kelas XII Tahun 2019
No Jurusan Jumlah
1. Teknik Sepeda Motor (TSM 1) 35 orang
2. Teknik Sepeda Motor (TSM 2) 35 orang
Total 70 orang
Sumber: SMK BLK Bandar Lampung
2. Sampel
Sampel yaitu bagian dari populasi yang dipelajari dalam suatu penelitian.
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008). Oleh karena itu keterbatasan
jumlah populasi, maka teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan sampling jenuh. Sampel jenuh adalah teknik penentuan
sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Berdasarkan penelitian ini, yang menjadi sampel peneitian adalah seluruh
peserta didik kelas XII Teknik Bisnis Sepeda Motor SMK Bina Latih
Karya Bandar Lampung yang berjumlah 71 peserta didik. Penentuan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan jenis Non Probability
Sampling, yaitu jenis sampel ini tidak dipilih secara acak dan memberikan
peluang yang sama bagi setiap populasi untuk dipilih menjadi sampel.
30
C. Variabel Penelitian
Variabel yaitu suatu atribut,nilai atau sifat dari objek individu atau kelompok
yang mempunyaibanyak variasi tertentu atara satu sama lainnya yang telah
ditentukan oleh peneliti.
Menurut Sugiyono (2013) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudiaan ditarik kesimpulannya.
Di dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas sering disebut variabel prediktor, antecedent, dan stimulus.
Variabel bebas ialah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono,
2013). Pada penelitian ini, yang menjadi variabel prediktor adalah
Penguasaan Soft Skill (X1), Pengalaman Praktik Kerja Lapangan (X2).
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Nama lain dari variabel terikat yaitu variabel output, konsekuen, dan
kriteria. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi yang akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013).
Variabel terikat di dalam penelitian ini ialah Kesiapan Kerja (Y).
31
D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
Untuk mempermudah dalam melakukan pengamatan dan pengukuran dari tiap
variabel maka perlu mendefinisikan secara konseptual dan operasional dari
setiap variabel yang diteliti pada penelitian ini. Definisi konseptual variabel
adalah penarikan batas yang menjelaskan suatu konsep secara singkat, jelas
dan tegas. Pengertian dari opersional variabel adalah segala sesuatu yang
dapat memberikan berbagai macam penilaian serta gambaran atas apa yang
diteliti sehingga tampak lebih nyata fenomena-fenomena yang terjadi.
(Basrowi dalam Perdan, 2019: 47).
1. Definisi Konseptual Variabel
a. Kesiapan Kerja (Y)
Kesiapan kerja ialah suatu kondisi dimana peserta didik sudah siap
tentang suatu hal apapun meliputi kematangan fisik, mental, dan
pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan dalam kegiatan
agar mendapatkan hasil yang dinginkan. Dalam penelitian ini kesiapan
kerja peserta didik diukur pada skor jawaban angket yang mengacu
dengan mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif mempunyai
kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan yang lain,
memiliki sikap kritis, mempunyai keberanian untuk menerima
tanggung jawab secara individual, mempunyai kemampuan untuk
beradaptasi dengan lingkungan, serta mempunyai ambisi untuk maju
dan berusaha mengikuti perkembangan bidang keahliannya.
32
b. Penguasaan Soft Skill (X1)
Soft skill merupakan kemampuan yang sudah melekat pada diri
seseorang tetapi juga dapat dikembangkan dengan maksimal dan
dibutuhkan dalam dunia pekerjaan sebagai pelengkap dari kemampuan
hard skill. Pentingnya soft skill diberikan dalam proses pembelajaran
dan pentingnya soft skill dalam pendidikan. Maka akan menghasilkan
sumber daya manusia yang memilki kemampuan soft skill yang baik
dan memenuhi standar dalam dunia pekerjaan tentunya dimulai dari
dunia pendidikan karena dunia pendidikan khususnya sekolah
merupakan awal dari suatu pembelajaran untuk menghasilkan
keterampilan-keterampilan tersebut dan dapat teritegrasikan dalam
pembelajaran.
c. Pengalaman Praktik Kerja Lapangan (X2)
Pengalaman merupakan suatu tingkat penguasaan dan pemahaman
seseorang atas pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dan salah
satu aspek yang penting dalam membangun kesiapan kerja. Sedangkan
praktik kerja industri merupakan bagian dari pendidikan sistem ganda
yang merupakan inovasi pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
dimana peserta didik melaksanakan magang atau praktik kerja
lapangan didunia usaha maupun industri sesuai dengan program
keahliannya dalam kurun waktu tertentu.
33
2. Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel adalah pengertian yang diberikan kepada suatu
variabel dan konstrak dengan cara melihat pada dimensi tingkahlaku atau
properti yang ditunjukkan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut
menjadi elemen yang dapat diamati dan diukur (Basrowi dalam Perdana,
2019: 47). Penyusunan definisi operasional perlu dilakukan karena
teramatinya konsep yang diteliti sehingga memudahkan pengukuran.
Definisi operasional dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas
dan satu variabel terikat.
a. Kesiapan Kerja
Kesiapan kerja merupakan skor jawaban dari responden terhadap sifat
yang dimiliki seseorang untuk mengahadapi dunia kerja yang memiliki
indikator sebagai berikut:
1) Mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerjasama dengan
orang lain.
2) Mampu mengendalikan diri.
3) Memiliki sikap kritis.
4) Mempunyai ambisi untuk maju dan berusaha mengikuti
perkembangan bidang keahlihan.
5) Mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan dan
perkembangan teknologi.
6) Mempunyai keberanian untuk menerima tanggung jawab secara
individual.
7) Mempunyai pertimbangan yang logis dan objektif.
34
Pengukuran variabel ini, menggunakan instrumen kuesioner dengan
skala interval skor jawaban yang harus diisi terdiri dari skor dengan
nilai 7,6,5,4,3,2,1 dimana skor 7 adalah skor tertinggi (skor positif) dan
skor 1 adalah skor terendah (skor negatif).
b. Penguasaan Soft Skill
Soft skill merupakan skor jawaban dari responden terhadap
kemampuan yang melekat pada setiap individu yang memiliki
indikator sebagai berikut:
1) Kemampuan Berkomunikasi
2) Bekerjasama
3) Kemampuan Beradaptasi
4) Kreatif
5) Kepemimpinan
6) Tanggung Jawab
7) Publick Speaking
Pengukuran variabel ini, menggunakan instrumen kuesioner dengan
skala interval skor jawaban yang harus diisi terdiri dari skor dengan
nilai 7,6,5,4,3,2,1 dimana skor 7 adalah skor tertinggi (skor positif) dan
skor 1 adalah skor terendah (skor negatif).
35
c. Pengalaman Praktik Kerja Lapangan
Pengalaman praktik kerja lapangan adalah skor dari jawaban
responden terhadap pengalaman-pengalaman yang diperoleh saat
peserta didik melakukan praktik kerja lapangan dan memiliki
undikator sebagai berikut:
1) Pemahaman Peserta didik tentang PKL.
2) Kesesuaian tempat PKL dengan bidang keahlihan.
3) Penerapan bidang keahlihan ditempat PKL.
4) Pengalaman yang diperoleh selama PKL.
Pengukuran variabel ini, menggunakan instrumen kuesioner dengan
skala interval skor jawaban yang harus diisi terdiri dari skor dengan
nilai 7,6,5,4,3,2,1 dimana skor 7 adalah skor tertinggi (skor positif) dan
skor 1 adalah skor terendah (skor negatif).
Berikut ialah tabel mengenai definisi operasional variabel dalam penelitian
ini.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Indikator Skala
1. Kesiapan Kerja
(Y)
1. Mempunyai
kemampuan dan
kemauan untuk
bekerjasama dengan
orang lain.
2. Mampu
mengendalikan diri.
3. Memiliki sikap kritis.
4. Mempunyai ambisi
untuk maju dan
berusaha mengikuti
perkembangan bidang
Interval
36
keahlihan.
5. Mempunyai
kemampuan untuk
beradaptasi dengan
lingkungan dan
perkembangan
teknologi.
6. Mempunyai
keberanian untuk
menerima tanggung
jawab secara
individual.
7. Mempunyai
Pertimbangan yang
Logis dan Objektif
2. Penguasaan Soft
Skill
(X1)
1. Kemampuan
Berkomunikasi
2. Bekerjasama
3. Kemampuan
Beradaptasi
4. Kreatif
5. Kepemimpinan
6.Tanggung Jawab
7. Publick Speaking
Interval
3. Pengalaman
Praktik Kerja
Lapangan
(X2)
1. Pemahaman Peserta
didik tentang PKL.
2. Kesesuaian tempat
PKL dengan bidang
keahlihan.
3. Penerapan bidang
keahlihan ditempat
PKL.
4. Pengalaman yang
diperoleh selama
PKL.
Interval
Sumber: Pengolahan Data Penelitian 2019
Tabel 3.2 Lanjutan
37
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah berkenan ketepatan cara-cara yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data. (Sugiyono, 2013).
Berikut teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu
1. Kuisioner/Angket
Teknik mengumpulkan data dengan kuisioner adalah dengan
mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan yang sudah disiapkan dan
terbagi dalam beberapa kategori sesuai dengan indikator. Menurut
Sugiyono (2013) kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik ini dipakai untuk
memperoleh data tentang penguasaan soft skill, pengalaman praktik kerja
lapangan, dan kesiapan kerja.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk menyediakan
dokumen-dokumen dengan menggunakan buktiyang akurat dari
pencatatan sumber-sumber informasi khusus.
Menurut Arikunto (2010) teknik pengumpulan data menggunakan
dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip,
buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
sebagainya. Teknik ini digunakan untuk mengetahui jumlah peserta didik,
daftar nama yang menjadi sampel penelitian, serta hal-hal yang berkaitan
38
dengan penguasaan soft skill, pengalaman praktik kerja lapangan pada
peserta didik SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung.
F. Uji Persyaratan Instrument
Alat ukur atau instrumen penelitian dapat berbentuk test maupun non test
seperti kuesioner, wawancara, observasi dan lain-lain, agar suatu instrumen
penelitian dapat dinyatakan memiliki kualitas yang baik maka instrumen
tersebut harus memenuhi 2 kriteria persyaratan instrumen yaitu validitas dan
reliabilitas.
1. Uji Validitas Instrument
Uji Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah tes atau instrumen dikatakan
valid apabila tes tersebut mampu mengukur yang hendak diukur secara
tepat. Dalam penelitian ini validitas yang digunakanyaitu validitas butir
soal. Jadi melalui validitas ini dapat diketahui apakah tes yang digunakan
benar-benar dapat mengukur semua yang seharusnya diukur. Uji validitas
instrumen dalam penelitan ini menggunakan rumus korelasi product
momentdari pearson dengan bantuan SPSS 15 for windows sebagai
berikut :
√
Keterangan :
= koefisien korelasi antara variabel x dan y
∑X = jumlah skor item
∑Y = jumlah skor total
N = jumlah sampel yang diteliti
(Arikunto 2010:170)
39
Dengan kriteria pengujian jika harga rhitung>rtabeldengan a=0,05 maka alat
ukur tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung≤ rtabelmaka
alat ukur tersebut dinyatakan tidak valid.
Bedasarkan hasil uji coba angket menggunakan analisis product moment
yang dilakukan terhadap 20 responden dengan variabel X1, X2, dan Y yang
kemudia dihitung menggunakan SPSS dan mempunyai hasil sebagai
berikut.
Tabel 3.3 Uji Validitas Kesiapan Kerja (Y)
Item
pertanyaan rhitung rtabel Kondisi Signifikan Simpulan
1 0, 831 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
2 0, 784 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
3 0, 857 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
4 0, 491 0, 444 rhitung > rtabel 0,028 Valid
5 0, 910 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
6 0, 785 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
7 0, 809 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
8 0, 917 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
9 0, 840 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
10 0, 801 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
11 0, 764 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
12 0, 882 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
13 0,801 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
14 0,467 0, 444 rhitung > rtabel 0,038 Valid
Sumber: Pengolahan Data Penelitian 2019
Kriteria yang digunakan adalah rhitung > rtabel maka alat pengukuran atau
angket tersebut adalah valid dan sebaliknya rhitung < rtabel maka angket tidak
valid, hasil pengujian validitas angket kesiapan kerja dari 15 item
pertanyaan 1 tidak valid dan 14 pernyataan valid.
40
Tabel 3.4 Tabel Uji Validitas Variabel Penguasaan Soft Skill (X1)
Item
pertanyaan rhitung rtabel Kondisi Signifikan Simpulan
1 0, 711 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
2 0, 752 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
3 0, 784 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
4 0, 576 0, 444 rhitung > rtabel 0,008 Valid
5 0, 878 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
6 0, 807 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
7 0, 765 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
8 0, 532 0, 444 rhitung > rtabel 0,016 Valid
9 0, 865 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
10 0, 786 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
11 0, 900 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
12 0, 887 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
13 0,704 0, 444 rhitung > rtabel 0,001 Valid
14 0,806 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
15 0,478 0, 444 rhitung > rtabel 0,033 Valid
Sumber: Pengolahan Data Penelitian 2019
Kriteria yang digunakan adalah r hitung > r tabel maka alat pengukuran
atau angket tersebut adalah valid dan sebaliknya r hitung < r tabel maka
angket tidak valid, hasil pengujian validitas angket kesiapan kerja dari 15
item pertanyaan semua pernyataan valid.
Tabel 3.5 Uji Validitas Variabel Pengalaman Praktik Kerja
Lapangan (X2)
Item
pertanyaan R hitung R tabel Kondisi Signifikan Simpulan
1 0, 660 0, 444 rhitung > rtabel 0,002 Valid
2 0, 707 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
3 0, 642 0, 444 rhitung > rtabel 0,002 Valid
4 0, 477 0, 444 rhitung > rtabel 0,034 Valid
5 0, 552 0, 444 rhitung > rtabel 0,012 Valid
6 0, 456 0, 444 rhitung > rtabel 0,044 Valid
7 0, 726 0, 444 rhitung > rtabel 0,000 Valid
8 0, 483 0, 444 rhitung > rtabel 0,031 Valid
9 0, 81 0, 444 rhitung > rtabel 0,007 Valid
Sumber: Pengolahan Data Penelitian 2019
41
Kriteria yang digunakan adalah r hitung > r tabel maka alat pengukuran
atau angket tersebut adalah valid dan sebaliknya r hitung < r tabel maka
angket tidak valid, hasil pengujian validitas angket kesiapan kerja dari12
item pertanyaan 3 tidak valid dan 9 item pernyataan valid.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Suatu tes dapat dikatakan reliabel (taraf kepercayaan) yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Jadi reliabilitas tes adalah
ketetapan hasil tes atau seandainya hasilnya berubah-berubah, perubahan
yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Reliabilitas merupakan syarat
untuk pengujian validitas, oleh karena itu walaupun instrumen yang valid
umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas perlu dilakukan.
Untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen dapat digunakan rumus
Alpha Cronbach, rumus ini digunakan apabila instrumern angket memiliki
alternatif jawaban lebih dari dua pilihan (ganda maupun essay). Dapat
digunakan rumus sebagai berikut.
(
) (
)
Keterangan:
= Reliabilitas instrumen
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= Jumlah varians butir
= Varians total
Dengan kriteria pengujian jika > dengan taraf signifikansi 0,05,
maka alat ukur tersebut reliabel, Begitu pula sebaliknya, jika <
maka alat ukur tersebut tidak reliabel .
42
Dengan kriteria uji > maka pengukuran tersebut reliabel dan
sebaliknya apabila < maka pengukuran tersebut tidak
reliabel. Jika alat instrumen tersebut reliabel, maka dilihat kriteria
penafsiran mengenai indek sebagai berikut:
Tabel 3.6 Indeks Korelasi Reliabilitas
Besarnya Nilai r11 Kriteria
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Sedang/Cukup
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
Sumber: (Rusman, 2017: 70)
Berikut ini adalah tabel hasil uji realibilitas angket pada penelitian yang
dilakukan terhadap 20 responden.
Tabel 3.7 Uji Realibilitas angket Kesiapan Kerja (Y)
Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
,691 16
Sumber: Pengolahan Data Penelitian 2019
Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien alpha untuk variabel kesiapan
kerja sebesar 0,691. Maka variabel ini termasuk dalam kategori tinggi.
Tabel 3.8 Uji Realibilitas angket Penguasaan Soft Skill (X1)
Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
,768 16
Sumber: Pengolahan Data Penelitian 2019
43
Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien alpha untuk variabel kesiapan
kerja sebesar 0,769. Maka variabel ini termasuk dalam kategori tinggi.
Tabel 3.9 Uji Realibilitas angket Pengalaman Praktik Kerja
Lapangan (X2)
Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
,726 13
Sumber: Pengolahan Data Penelitian 2019
Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien alpha untuk variabel kesiapan
kerja sebesar 0,726. Maka variabel ini termasuk dalam kategori tinggi.
G. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Kelinieran Garis Regresi
Uji kelinieran dan regresi dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan
pengujian hipotesis. Untuk regresi linier yang di dapat dari data X dan Y,
apakah sudah mempunyai pola regresi yang berbentuk linier atau tidak
serta koofisien arahnya berarti atau tidak dilakukan linieritas regresi.
Pengujian terhadap regresi ini menggunakan analisis varians (ANAVA).
Uji keberartian regresi linear multiple dengan menggunakan statistik F
dengan rumus:
Keterangan :
Varians Regresi
Varians Sisa
44
Dengan dk pembilang 1 dan dk penyebut n-2, α = 0,5. Kriteria uji apabila
Fh> Ft maka Ho ditolak, hal ini berarti arah regresi berarti. Uji kelinieran
regresi linear multiple dengan menggunakan statistik F dengan rumus:
F =
Keterangan :
S2TC = Varian Tuna Cocok
S2G = Varian Galat
Dengan kriteria uji apabila F < F maka Ho ditolak, berarti regresi linier.
Untuk mencari Fhitung digunakan tabel ANAVA sebagai berikut :
a. Menggunakan koefisien signifikansi (Sig), yaitu dengan cara
membandingkan nilai Sig. dari Deviation from linearity pada tabel
ANAVA dengan α = 0,05 dengan kriteria apabila nilai Sig. pada
Deviation from linearity > α maka Ho diterima. Sebaliknya Ho tidak
diterima.
b. Menggunakan harga koefisien F pada baris Deviation from linearity
atau F Tuna Cocok (TC) pada Tabel ANAVA dibandingkan dengan
Ftabel. Kriteria pengujiannya adalah Ho diterima apabila Fhitung ≤
Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = k – 2. Sebaliknya
Ho ditolak.
45
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas merupakan bentuk pengujian asumsi untuk
membuktikan ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel satu
dengan variable yang lainnya. Dalam analisis regresi linear berganda,
maka akan terdapat dua atau lebih variabel bebas yang diduga akan
mempengaruhi variable terikatnya. Pendugaan tersebut akan dapat
dipertanggungjawabkan apabila tidak terjadi adanya hubungan yang linear
(multikolinearitas) di antara varaibel-variabel independen. Adanya
hubungan yang linear antar variabel bebasnya akan menimbulkan kesulitan
dalam memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebasnyaterhadap
variabel terikatnya.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika
terjadi hubungan yang linier (multikolinieritas) maka akan mengakibatkan
sebagai berikut:
a. Tingkat ketelitian koefisien regresi sebagai penduga sangat rendah,
dengan demikian menjadi kurang akurat.
b. Koefisien regresi serta ragamnya akan bersifat tidak stabil, sehingga
adanya sedikit perubahan pada data akan mengakibatkan ragamnya
berubah sangat berarti.
c. Tidak dapat memisahkan pengaruh tiap-tiap variabel independen
secara individu terhadap variabel dependen
46
Metode uji multikolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini ada dua
yaitu.
a. Menggunakan koefisien signifikansi dan kemudian membandingkan
dengan tingkat alpha.
b. Menggunakan harga koefisien Pearson Correlation dengan penentuan
harga koefisien sebagai berikut:
Rxy =
√
Keterangan :
r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
X = Skor butir soal
Y = Skor total
N =Jumlah sampel
Rumusan hipotesis yaitu.
Ho : tidak terdapat hubungan antarvariabel independen.
Ha : terdapat hubungan antar variabel independen.
Kriteria pengujian sebagai berikut.
a. Apabila koefisien signifikansi < α maka terjadi multikolinearitas di
antara variabel independennya.
b. Apabila rhitung< rtabel dengan dk = n dan α = 0,05 maka Ho ditolak
sebaliknya jika rhitung> rtabel maka Ho diterima
47
3. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi di
antara data pengamatan atau tidak. Adanya autokorelasi dapat
mengakibatkan penaksir mempunyai varians. Metode uji autokorelasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah statistik D Durbin- Waston.
Tahap-tahap pengujian dengan uji Durbin- Waston sebagai berikut.
a. Carilah nilai-nilai residu dengan OLS (Ordinary Least Square) dari
persamaan yang akan diuji dan hitung statistik D dengan menggunakan
persamaan D =
b. Menentukan ukuran sampel dan jumlah variabel independen kemudian
lihat Tabel Statistik Durbin-Waston untuk mendapatkan nilai-nilai
kritis d yaitu nilai Durbin-Waston Upper, du dan nilai Durbin-Waston
Lower, dl.
c. Dengan menggunakan terlebih dahulu Hipotesis Nol bahwa tidak ada
otokorelasi positif dan Hipotesis Alternatif.
Ho = ρ< 0 (tidak ada autokorelasi positif)
Ha = ρ> 0 (ada autokorelasi positif)
Berdasarkan keadaan tertentu, terutama untuk menguji persamaan beda
pertama, uji di dua sisi akan lebih tepat. Langkah-langkah 1 dan 2 persis
sama di atas sedangkan langkah 3 adalah menyusun hipotesis nol bahwa
tidak ada Autokorelasi.
48
Hipotesis yaitu:
H0 = Tidak terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.
Ha = Terjadi adanya autokorelasi diantara data pengamatan.
Kriteria pengujian sebagai berikut.
Apabila nilai statistik Durbin-Waston berada di antara angka 2 atau
mendekati angka 2 maka dapat dinyatakan data pengamatan tersebut tidak
memiliki autokorelasi, dalam hal sebaliknya maka dinyatakan terdapat
autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji asumsi heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan.
Apakah asumsi tidak terjadinya heteroskedastisitas ini tidak terpenuhi,
maka penaksir menjadi tidak lagi efisien bak dalam sampel kecil maupun
besar dan estimasi koefisien dapat dikatakan menjadi kurang akurat
(Sudarmanto dalam Rusman, 2015: 63). Pengujian heteroskedastisitas
menggunakan teknik uji koefisien korelasi Spearman‟s rho, yaitu
mengkorelasikan variabel independen dengan residualnya. Pengujian
menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika korelasi antara variabel
independen dengan residualnya memberikan signifikansi lebih dari 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Pengujian rank korelasi Spearman koefisien korelasi rank dari Spearman
didefinisikan sebagai berikut:
= 1- 6 ⌈
⌉
49
Keterangan:
d1 = Perbedaan dalam rank yang diberikan kepada 2 karakteristik yang
berbeda dari individu atau fenomena ke i.
N = Banyaknya individu atau fenomena yang diberi rank.
Koefisien korelasi rank tersebut dapat dipergunakan untuk mendeteksi
heteroskedastisitas sebagai berikut: asumsikan
= + +
a. Langkah I. Cocokan regresi terhadap data mengenai Y dan X atau
dapatkan residual .
b. Langkah II. Dengan mengabaikan tanda yaitu dengan mengambil
nilai mutlaknya merangking baik harga mutlak dan sesuai
dengan urutan yang meningkat atau menurun dan menghitung
koefisien rank korelasi Spearman.
= 1- 6 ⌈
⌉
c. Langkah III. Dengan mengasumsikan bahwa koefisien rank korelasi
populasi adalah 0 dan N > 8 tingkat penting (signifikan) dari yang
disempel depan diuji dengan pengujian t sebagai berikut:
t = √
√
dengan derajat kebebasan = N-2
H. Teknik Pengujian Hipotesis
Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
dan juga untuk mengukur keeratan hubungan X dan Y digunakan analisis
regresi. Uji hipotesis dalam penelitian ini akan dilakukan dengan dua cara,
yaitu.
50
1. Uji Regresi Linier Sederhana
Untuk menguji hipotesis pertama dan kedua dalam penelitian ini
digunakan uji t dengan model regresi linier sederhana, yaitu
a + b
Untuk nilai a dan b dicari dengan rumus :
Keterangan :
Subyek dalam variabel yang diprediksikan
a = konstanta
b = koefisien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan
nilai peningkatan atau penurunan variabel Y
X = subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.
Setelah menguji hipotesis regresi linier sederhana dilanjutkan dengan uji t,
rumusnya adalah :
Keterangan :
t = nilai teoritis observasi
b = koefisien arah regresi
sb = standar deviasi
Kriteria Pengujian :
Tolak H0 dengan alternatif H1 diterima jika thitung> ttabel dengan taraf
signifikasn 0,05 dan dk n-2.
51
2. Uji Regresi Linier Multiple
Untuk pengujian hipotesis ketiga menggunakan statistik F dengan model
regresi linier multiple, yaitu.
Keterangan :
Ŷ = Subyek dalam variabel yang diprediksikan
a = konstanta
b1b2b3 = koefisien arah regresi
X1X2 = variabel bebas
Kemudian dilanjutkan dengan uji signifikan koefisien korelasi ganda uji F
dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan :
JKreg = b1∑X1y + b2∑X2y
JK(s) = ∑ (reg)
= banyaknya responden
= banyaknya kelompok
Kriteria Pengujian :
a. Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak yang menyatakan bahwa ada
pengaruh dengan dk pembilang = k dan dk penyebut + (k-n-1) dengan
α = 0,05
b. Jika Fhitung < Ftabel maka H0 ditolak yang menyatakan bahwa ada
pengaruh dengan dk pembilang = k dan dk penyebut = (k-n-1) dengan
α = 0,05
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan
mengenai Pengaruh Penguasaan Soft Skill dan Pengalaman Praktik Kerja
Lapangan terhadap Kesiapan Kerja, dapat dibuat simpulan hasil penelitian ini
sebagai berikut.
1. Ada pengaruh Penguasaan Soft Skill terhadap Kesiapan Kerja Peserta
Didik kelas XII Program Keahlihan Teknik Sepeda Motor SMK Bina
Latih Karya Bandar Lampung Tahun Ajaran 2019/2020.
2. Ada pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Lapangan terhadap Kesiapan
Kerja Peserta Didik kelas XII Program Keahlihan Teknik Sepeda Motor
SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung Tahun Ajaran 2019/2020.
3. Ada pengaruh Penguasaan Soft Skill dan Pengalaman Praktik Kerja
Lapangan terhadap Kesiapan Kerja Peserta Didik kelas XII Program
Keahlihan Teknik Sepeda Motor SMK Bina Latih Karya Bandar Lampung
Tahun Ajaran 2019/2020.
87
B. Saran
Berdasarkan di atas mengenai Pengaruh Penguasaan Soft Skill dan
Pengalaman Praktik Kerja Lapangan terhadap Kesiapan Kerja, berikut ialah
saran dari penelitian ini.
1. Guru selaku tenaga pendidik diharapkan selalu memberikan bimbingan
kepada siswa untuk melatih kemapuan soft skill maupun serangkaian
kegiatan yang dapat memotivasi siswa agar dapat terciptanya kesiapan
kerja yang tinggi.
2. Peserta didik diharakan mampu meningkatkan kemampuan atau soft skill
nya.
3. Instansi agar meningkatkan kesepian kerja peserta didiknya misalnya
dengan diadakannya seminar dan pemberian training sebelm melaksankan
praktik kerja lapangan, melatih soft skill agar peserta didik siap terjun ke
pasar kerja.
4. Dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak hanya menekan pada
kemampuan kognitif saja melainkan juga memperhatikan kemampuan
afektif pula untuk meningkatkan kemampuan soft skill yang akan
menunjang kesiapan kerja peserta didik.
5. Pihak instansi hendaknya memperhatikan penempatan selama praktik
kerja lapangan yang sesuai dengan program keahlihan yang mereka dapat
dikelas supaya dapat meningkatkan kesiapan kerja peserta didik.
6. Pihak intansi baiknya mempertimbangkan kegiatan saat praktik kerja
lapangan lebih lama dibandingkan belajar dikelas, sesuai yang telah
88
diketahui bahwa praktik kerja lapangan lebih besar pengaruhnya terhadap
kesiapan kerja peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Afriana, Riska dan Rediana Setiyani. 2015. Pengaruh Presepsi Siswa Tentang
Kompetensi Kejuruan , Penguasaan Soft Skill dan Kematangan Karir
Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Akuntansi SMK Negeri 2
Magelang Tahun Ajaran 2014/2015. Economic Education Analysis
Journal. 4(2). Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Allan, Barbara. (2003). Work Based Learning: Developing Library Staff
Throught. United State of America:Press Inc.
Astikasari, Yuli. (2018). Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri
Kemampuan Soft Skill dan Motivasi Kerja Melalui Minat Kerja Siswa
Kelas XII SMK Negeri 1 Terusan Nunyai Tahun Pelajaran 2017/2018.
Skripsi. Bandar Lampung.
Baiti, Ahmad Awwaluddin. (2014). Pengaruh Pengalaman Praktik, Prestasi
Belajar Kejuruan dan Dukungan Orang Tua terhadap Kesiapan Kerja
Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi. 4(2). 164-180.
Basir, S. (2011). Soft Skill vs Hard Skill. Jakarta Timur: Kantor Akuntansi Publik
Syarief Basir dan Rekan.
Bukit, Masriam. (2014). Strategi dan Inovasi Pendidikan Kejuruan. Bandung:
Alfabeta.
Firdaus, Zamzam Zawawi. (2012). Pengaruh UnitProduksi, Prakerin Dan
Dukungan KeluargaTerhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK. Jurnal
Pendidikan Vokasi.2(3).
Hamalik, Oemar. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan
Terpadu Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hana. (2013). Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Locus of Control
terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Surakarta.
Jurnal Jupe UNS, Volume 1(1). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Harlestiyani, Reni. (2017). Pengaruh Kompetensi Kejuruan, Penguasaan Soft
Skill, dan Penfgalaman Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada Kesiapan
Kerja Peserta Didik Kelas XII program Keahliahan Administrasi
90
Perkantoran SMK Negeri 1 Kebumen Tahun Pelajaran 2016.2017.
Skripsi. Semarang.
https://smkblkbalam.sch.id/html/profil.php?id=profil&kode=12&profil=Sejarah%
20Singkat. 20 Oktober 2019. 14.00
Illah, Sailah (2008). Pengembangan Soft Skill di Perguruan Tinggi: Jakarta.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Khoiroh, Murtaziqotul, Prajanti, Sucihatingsih Dian Wisika. (2018). Pengaruh
Motivasi Kerja, Praktik Kerja Industri, Penguasaan Soft Skill, dan
Informasi Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja Siswa SMK. Jurnal
Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Iniversitas Semarang,
Indonesia. 7(3). 1010-1024.
Kusnaeni, Yuyun. (2015). Pengaruh Presepsi Praktik Kerja Lapangan Informasi
Dunia Kerja dan Motivasi memasuki Dunia Kerja Terhadap Kesiapan
Kerja Siswa SMK Bakti Persada Kendal. Skripsi. Semarang.
Lie Novia Lucas Cahyadi, Darmasetiawan Noviaty Kresna. (2017). Pengaruh Soft
Skill Terhadap Kesiapan Kerja Menghadapi Masyarakat Ekonomi
ASEAN pada Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas
Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. 6(2). 1496-
1514.
Mariah, S. dan Sugandi, M. (2010). Kesenjangan Soft Skills Lulusan SMK dengan
Kebutuhan Tenaga Kerja diIndustri. Jurnal Inovasi dan Perekayasa
Pendidikan, 3(1). PTK,PPs,UNY.
Muyasaroh, Hana Binti. (2013). Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan
Locus Of Control terhadap Kesiapan Kerja Peserta didik Kelas XII
SMK Negeri 1 Surakarta. Jurnal Pendidikan UNS.1(1). 1-11. Surakarta:
Jupe UNS.
Novia Lucas, Cahyadi Lie. dan Noviaty, Kresna Darmasetiawan. (2017).
Pengaruh Soft Skill Terhadap Kesiapan Kerja Menghadapi Ekonomi
ASEAN pada Mahasiswa S1 Fakultas Bisnis Dan Ekonomitrika
Universitas Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya.6(2). Surabaya.
Ratnawati, Diana. (2016). Hubungan Prestasi Belajar, Presepsi Dunia Kerja, dan
Jiwa Kewirausahaan dengan Kesiapan Kerja Mahasiswa PTM. Jurnal Of
Mechanical Enginering Education. 1(1). 1-11.
Robles, M.M. (2012). Executive perceptionsof the top 10 soft skills needed in
today‟sworkplace. Business Communication Quarterly, 75, 453-465.
Rusman, Tedi. (2017). Statistik Parametrik. Bandar Lampung: Graha Ilmu.
91
Setyawati. Ria. (2018). Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri, Pelaksanaan
Bimbingan Kejuruan dan Dukungan Keluarga terhadap Kesiapan Kerja
Siswa SMK di Kabupaten Bantul. Jurnal Sosial Humaniora. 2(1). 36-
45.
Shakir, R. (2009). Soft Skills at The Malaysian Institutes of Higher Learning. Asia
Pacific Educ. Rev, 10 (3).(Online),(http://link.springer.com), diakses
15April 2013.
Sirsa, I Made dkk. (2018). Kontribusi Ekspetasi Karier, dan Pengalaman Kerja
Industri terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri 2 Seririt.
e- Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. 5. 1-
10.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
_______. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiharto, dkk. (2000). Psikologi pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung
Sulistriyani, Eni Prabawati Dwi. (2012). Pengaruh Motivasi Memasuki Dunia
Kerja dan Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja
Peserta Didik Kelas XII Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1
Tempel Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Fakultas Ekonomi.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Yudhawati, Ratna dan Dany Haryanto. (2011). Teori-Teori Dasar Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka
Yulianti, Ika dan Muhammad Khafidz. (2015). Pengaruh Pengalaman Praktik
Kerja Industri, Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan Kemampuan Soft
Skill Terhadap Tingkat Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Kompetensi
Keahlihan Akuntansi di SMK Negeri 2 Semarang Tahun Ajaran
2014/2015. Economic Education Analysis Journal. 4(2). Semarang:
Universitas Negeri Semarang.