pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam …elib.stikesmuhgombong.ac.id/721/1/siti umi...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM
DAN PSIKORELIGIUS TERHADAP TINGKAT STRESS PASIEN
PASCA PERAWATAN DI RUANG ICU-ICCU
RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Diajukan oleh
Siti Umi Khoiriah
NIM : A11300945
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
ii
iii
iv
v
vii
viii
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Skripsi, Juni 2017
Siti Umi Khoiriah1)
,Ike Mardiati Agustin, M.Kep,Sp.Kep.J2)
,Cokro Aminoto SIP,M.Kes 3)
ABSTRAK
PENGARUH KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN
PSIKORELIGIUS TERHADAP TINGKAT STRESS PASIEN
PASCA PERAWATAN DI RUANG ICU-ICCU
RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN
Latar Belakang: Proses perawatan di ruang ICU/ICCU dapat membuat pasien
mengalami keadaan stress yang memicu terjadinya gangguan psikologi. Perawatan terapi
berupa relaksasi nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) akan membantu pasien dalam
mengatasi stressor yang muncul.
Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan
psikoreligius dengan tingkat stress pasien pasca perawatan di ruang ICU-ICCU RSUD
Dr. Soedirman Kebumen.
Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi-eksperiment dengan
rancangan one group pretest posttest. Sampel berjumlah 35 responden. Proses analisis
data dilakukan dengan Uji Wilcoxon.
Hasil Penelitian: Setelah dilakukan, didapatkan nilai z=(-2,724) dan nilai
p=(0,006<0,05). Ini artinya terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius mempengaruhi
tingkat stress pasien pasca perawatan di ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman
Kebumen.
Kesimpulan: Ada pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius
terhadap tingkat stress pasien pasca perawatan di ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman
Kebumen.
Rekomendasi: Terapi direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan supportif dalam
upaya penurunan tingkat stress pasien pasca perawatan ICU-ICCU.
Kata Kunci: ICU, tingkat stres,relaksasi nafas dalam, psikoreligius
1 Mahasiswa
2 Pembimbing pertama
3 Pembimbing kedua
ix
S1 PROGRAM OF NURSING DEPT
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Minithesis, June 2017
Siti Umi Khoiriah1)
,Ike Mardiati Agustin, M.Kep,Sp.Kep.J2)
,Cokro Aminoto SIP,M.Kes 3)
ABSTRACT
THE EFFECT OF THE COMBINATION OF DEEP BREATHING
RELAXATION AND PSYCHO-RELIGIOUS THERAPHY ON
STRESS LEVEL OF POST-TREATMENT PATIENT
IN ICU-ICCU OF Dr. SOEDIRMAN HOSPITAL
KEBUMEN
Background: The treatment process in the ICU / ICCU room can cause a patient to get a
stressful condition that triggers the occurrence of psychological disorders. Therapeutic
treatments, such as deep breathing relaxation and psycho-religious therapy will help a
patient to deal with the emerging stressors.
Objective: To know the effect of the combination of deep breathing relaxation and
psycho-religious therapy on stress level of post-treatment patient in ICU-ICCU of Dr.
Soedirman hospital of Kebumen.
Method: This study uses quasi-experiment approach with one group pretest – posttest
design on 35 respondents. The data was analyzed by using Wilcoxon test.
Result: This study resulting in the findings that z = (- 2.724) and p = (0,006 <0.05). This
means deep breathing relaxation and psycho-religious therapy influence the stress level of
post-treatment patient in ICU-ICCU of Dr. Soedirman hospital of Kebumen.
Conclusion: There is an effect of the combination of deep breathing relaxation therapy
and psycho-religious therapy on the stress level of post-treatment patient in ICU-ICCU of
Dr. Soedirman hospital of Kebumen.
Recommendation: A therapy is recommended as a supportive nursing intervention in the
effort of decreasing stress levels of post-treatment patient in ICU-ICCU.
Keywords: Stress level, deep breathing relaxation, psycho-religious therapy
1Student
2First Consultant
3Second Consultant
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
karunia, hidayah serta inayah-Nya, shalawat dan salam selalu dipanjatkan untuk
Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Kombinasi Terapi Relaksasi Nafas Dalam dan Psikoreligius
dengan Tingkat Stress Pasien Pasca Perawatan di Ruang ICU-ICCU
RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat agar mendapatkan
gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong. Penulis menyadari banyak hambatan dalam membuat
skripsi ini, namun berkat bimbingan, dorongan, pengarahan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Hj. Herniyatun, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Mat selaku Ketua Rektor Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
2. Bapak Dr. Bambang Suryanto, M.Kes selaku Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Soedirman Kebumen
3. Perawat dan Staf karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedirman
Kebumen
4. Ibu Isma Yuniar, S.Kep, Ns, M.kep selaku ketua Program Studi S1
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
5. Ibu Ike Mardiati Agustin, M.Kep,Sp.Kep.J selaku pembimbing I
6. Bapak Cokro Aminoto, SIP,M.Kes selaku pembimbing II
7. Seluruh staf karyawan dan dosen pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong
8. Orang tuaku tersayang Bapak Darsiman dan Ibu Suparni yang telah mendidik,
memberikan kasih sayang dan senantiasa mendoakan penulis dalam keadaan
apapun serta nenekku tercinta yang selalu memberikan motivasi, tidak lupa
xi
adikku Arnivia Azzahra yang tidak langsung memberikan semangat melalui
tawa dan keceriaannya.
9. Sahabat-sahabatku Sita Rusmindarti dan Sri Astuti yang selalu memberikan
perhatian dan semangat.
10. Teman-teman seperjuangan di Program Studi S1 Keperawatan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal skripsi ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini di masa yang
akan datang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya
bagi peneliti dan pembaca yang mempergunakannya terutama untuk proses
kemajuan pendidikan selanjutnya.
Kebumen, Juni 2017
Siti Umi Khoiriah
xii
HALAMAN MOTTO
إل ا : ا ، ا : ا ا
“Orang yang menuntut ilmu bearti menuntut rahmat ; orang yang menuntut ilmu bearti
menjalankan rukun Islam dan Pahala yang diberikan kepada sama dengan para
Nabi”.
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan
ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)
“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya dengan baik”.
( HR. Thabrani )
Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena
persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan (General Collin Power)
xiii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan Segala Puji Syukur Kehadirat ALLAH SWT skripsi ini dapat
selesai tepat pada waktunya dan skripsi ini saya persembahkan
kepada :
1. Kedua orangtuaku yaitu Bapak Darsiman dan Ibu Suparni
dan nenekku Ibu Saikem serta adikku Arnivia Azzahra yang
menjadi motivasi dan inspirasi dan tiada henti memberikan
dukungan do'anya buat aku. “Tanpa keluarga, manusia,
sendiri di dunia, gemetar dalam dingin.”
2. Terimakasih yang tak terhingga buat dosen-dosen ku,
terutama pembimbingku yang tak pernah lelah dan sabar
memberikan bimbingan dan arahan kepada ku.
3. Sahabat-sahabatku Sita Rusmindarti dan Sri Astuti yang
senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap
hariku. “Sahabat merupakan salah satu sumber kebahagiaan
dikala kita merasa tidak bahagia.”
4. Dan untuk teman seperjuangan S1 Keperawatan baik kelas B
maupun kelas A yang saling memberi semangat dan selalu
membantu, berbagi keceriaan dan melewati setiap suka dan
duka selama kuliah, terimakasih banyak. "Tiada hari yang
indah tanpa kalian semua.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL PENELITIAN ...................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ..................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ v
HALAMAN PUBLIKASI ..................................................................... vi
HALAMAN ABSTRAK ........................................................................ vii
HALAMAN ABSTRACK ...................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................ ix
HALAMAN MOTTO ............................................................................. xi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. xii
DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xvii
DAFTAR TABEL ................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 6
E. Keaslian Penelitian ............................................................................ 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1. Relaksasi nafas dalam ................................................................ 8
a. Pengertian tekhnik relaksasi nafas dalam ............................. 8
b. Manfaat dan tujuan nafas dalam .......................................... 8
c. Prosedur tekhnik relaksasi nafas dalam ............................... 9
d. Pengaruh tekhnik relaksasi nafas dalam terhadap stress ...... 10
xv
2. Terapi psikoreligius .................................................................... 12
a. Pengertian terapi psikoreligius ............................................. 12
b. Unsur-unsur psikoreligius .................................................... 12
c. Tujuan terapi psikoreligius ................................................... 17
3. Stress .......................................................................................... 18
a. Pengertian stress ................................................................... 18
b. Jenis stress ............................................................................ 19
c. Faktor – faktor penyebab stress ............................................ 20
d. Reaksi terhadap stress .......................................................... 22
e. Gejala stress ......................................................................... 23
f. Tahapan stress ...................................................................... 23
g. Managemen stress ................................................................. 26
h. Skala pengukuran stress ....................................................... 27
4. ICU/ICCU .................................................................................. 28
a. Pengertian ICU/ICCU .......................................................... 28
b. Pembagian ICU berdasarkan kelengkapan ........................... 29
c. Kriteria pasien masuk dan keluar ICU/ICCU ...................... 29
d. Peralatan ICU/ICCU ............................................................ 31
B. Kerangka teori ................................................................................... 32
C. Kerangka konsep ............................................................................... 33
D. Hipotesis ........................................................................................... 34
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN............................................... 35
A. Metode penelitian ............................................................................ 35
B. Populasi dan sampel ........................................................................ 35
C. Tempat dan waktu penelitian .......................................................... 37
D. Variabel penelitian .......................................................................... 37
E. Definisi operasional ........................................................................ 38
F. Tekhnik pengumpulan data ............................................................. 39
G. Tekhnik analisa data ........................................................................ 41
H. Instrumen penelitian ......................................................................... 42
I. Validitas dan reabilitas instrumen ................................................... 44
xvi
J. Etika penelitian ............................................................................... 45
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 47
A. Hasil penelitian ............................................................................... 47
1. Tingkat stress responden sebelum diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ..................................... 47
2. Tingkat stress responden setelah diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ...................................... 47
3. Kemampuan responden sebelum diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ...................................... 48
4. Kemampuan responden sesudah diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ...................................... 48
5. Pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan psiko
religius dengan tingkat stress pasien pasca perawatan di
ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen ................... 49
B. Pembahasan ......................................................................................
1. Tingkat stress responden sebelum diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) .................................... 50
2. Tingkat stress responden setelah diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ..................................... 51
3. Kemampuan responden sebelum diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ..................................... 52
4. Kemampuan responden sesudah diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ..................................... 53
5. Pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan psiko
religius dengan tingkat stress pasien pasca perawatan di
ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen .................. 54
C. Keterbatasan penelitian ................................................................. 55
xvii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 57
A. Kesimpulan .................................................................................... 57
B. Saran ............................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori ................................................................... 32
Gambar 2.2 kerangka Konsep ................................................................ 33
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rancangan One Group Pretest Posttest .................................. 35
Tabel 3.2 Definisi operasional .............................................................. 38
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuisioner DASS-42 ............................................... 43
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi nafas dalam dan dzikir ............. 44
Tabel 4.1 Tingkat stress responden sebelum diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) .................................. 47
Tabel 4.2 Tingkat stress responden sebelum diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) .................................. 48
Tabel 4.3 Kemampuan responden sebelum diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) .................................. 48
Tabel 4.4 Kemampuan responden setelah diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) .................................. 49
Tabel 4.5 Pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan psiko
religius dengan tingkat stress pasien pasca perawatan di
ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen............... 49
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 2 Lampiran Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3 Lembar Kuisioner Tingkat Stress
Lampiran 4 Lembar Observasi
Lampiran 5 SOP Nafas Dalam dan Psikoreligius : Dzikir
Lampiran 6 Lembar Rekap Intervensi Nafas Dalam dan Psikoreligius : Dzikir
Lampiran 7 Output Uji Normalitas Data
Lampiran 8 Output Hasil Penelitian
Lampiran 9 Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 10 Surat Ijin Kesbangpol
Lampiran 11 Surat Ijin Bappeda
Lampiran 12 Surat Ijin dari Rumah Sakit
Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 14 Surat Lolos Uji Etik
Lampiran 15 Lembar Bimbingan
Lampiran 16 Jadwal Penelitian
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Proses perawatan di ruang ICU/ICCU dapat membuat pasien
mengalami keadaan stress yang memicu terjadinya gangguan psikologi
pasien. Stress dapat menjadi sebuah kondisi yang cukup serius dan
mempengaruhi kesehatan dari pasien jika tidak mendapatkan perawatan
secara khusus. Oleh sebab itu, setelah perawatan di ruang ICU/ICCU tidak
hanya diberikan penanganan secara fisik saja namun juga harus secara
psikologi.
Intensive Care Unit (ICU) merupakan bagian dari rumah sakit yang
mandiri dengan staf khusus dan perlengkapan yang khusus. Pasien yang
dirawat di ICU yaitu pasien yang memerlukan intervensi medis segera,
pemantauan terus menerus, serta pengelolaan fungsi sistem organ tubuh
secara terkoordinasi oleh tim intensive care. Hal tersebut dilakukan supaya
pasien terhindar dari dekompensasi fisiologis serta dapat dilakukan
pengawasan yang konstan, terus menerus dan pemberian terapi titrasi dengan
tepat. Sedangkan penanganan penyakit jantung akut di RS disediakan
tempat atau unit tersendiri yang memiliki staf dan peralatan khusus
ditujukan untuk menganggulangi pasien gawat karena penyakit jantung
serius yang disebut Intensive Cardiac Care Unit ( ICCU) (Kemenkes RI,
2010).
Pasien yang menjalani perawatan di ruang ICU/ICCU memerlukan
terapi secara kontinu. Namun terapi, prosedur diagnostik, medikasi, proses
dasar penyakit dan tingkat kebisingan ICU/ICCU dapat menimbulkan
dampak tidak baik bagi fisiologi tubuh manusia. Menjalani perawatan di
ruang ICU/ICCU dapat menimbulkan stressor bagi pasien dan keluarga.
Stressor yang ditimbulkan dapat berupa stressor fisik, lingkungan, serta
2
psikologis. Stress yang dialami pasien pasca ICU-ICCU biasanya berkaitan
dengan pengalaman dirawat sebelumnya yang berupa faktor lingkungan yang
asing, ketakutan, nyeri dan kecemasan (Bally, 2010).
Di Amerika Serikat sekitar 20% pasien pasca perawatan di ICU akan
mengalami Post Traumatic Stress Disorder dengan gejala-gejala gangguan
tidur dan mimpi buruk (Amir dalam Rusmaningsih., 2013). Sedangkan di
Indonesia dari populasi orang dewasa yang mencapai 150 juta jiwa sekitar
11,6 % dan 17,4 juta jiwa mengalami gangguan emosional atau gangguan
kesehatan jiwa yang berupa gangguan kecemasan dan depresi (Kemenkes RI,
2011). Stress dapat menghasilkan respon fisiologis dan biokimia yang unik
pada setiap orang tergantung intensitas dan durasi stress. Respon
psikofisiologi akibat stress dapat mengaktivasi hipotalamus, hipofisis, adrenal
dan sistem syaraf simpatik yang ditandai oleh perubahan pemeriksaan
hemodinamik. Perubahan yang muncul akibat respon stress seperti
peningkatan frekuensi jantung, tekanan darah, frekuensi nadi perifer dan
output jantung serta meningkatkan beban kerja pada system kardiovaskuler
yang kemungkinan dapat mengancam jiwa (Bally, 2010).
Menurut Aaronson & Jeremy (2008), peningkatan stress fisik dan
mental dapat menyebabkan miokard infark dan kematian mendadak.
Perubahan hemodinamik sistem kardiovaskuler akibat kecemasan akan
mengaktivasi saraf sympatis sehingga meningkatkan produksi norepinephrine
yang menyebabkan peningkatan tahanan perifer. Kondisi ini dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Terhambatnya suplai darah ke
otot-otot jantung akibat peningkatan tekanan darah dapat menyebakan
ischemia miocardial yang dihubungkan dengan ketidakstabilan antara
oksigen myokardial, suplai dan kebutuhan. Menurut Murphy dalam
Rusmaningsih (2013) menyatakan bahwa peningkatan sistolik secara
mendadak atau konstan akan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen
jantung dan potensial terjadi iskemia myokardial. Hipertensi merupakan
faktor resiko utama penyebab terjadinya angina, myocardiac infark serta
kematian mendadak.
3
Respon akibat stress dan kecemasan dapat dikurangi dengan cara
menghilangkan sumber stress atau dengan terapi pendukung (Bally, 2010).
Dunia kesehatan saat ini cenderung mengembangkan terapi kearah
pendekatan keagamaan. Menurut World Health Organization (WHO), unsur
spiritual (agama) sebagai salah satu dari empat unsur kesehatan. Diantara
unsur kesehatan tersebut yaitu sehat secara fisik, sehat psikis, sehat sosial,
dan sehat spiritual (Setyoadi, 2011). Dari berbagai penelitian menunjukkan
bahwa tingkat stress seseorang erat hubungannya dengan kekebalan dan daya
tahan tubuh dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan yang merupakan
stressor psikososial (Setyoadi, 2011). Menurut teori Hawari (2011), bahwa
penatalaksanaan stress dan kecemasan dapat dilakukan dengan psikoterapi
yang meliputi suportif (dukungan), re-edukatif (pendidikan), re-konstruksi,
kognitif (pengetahuan), psiko-dinamik, perilaku, keluarga dan psikoreligius.
Saat ini telah banyak dilakukan terapi-terapi keperawatan untuk
menangani pasien yang mengalami stress, antara lain yaitu terapi religi atau
psikoreligius dapat mempercepat penyembuhan. Hal ini telah dibuktikan oleh
berbagai ahli seperti yang telah dilakukan oleh Ahmad Al-Qadhi dalam
konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayah Missuori AS.
Beliau melakukan presentasi tentang hasil penelitian dengan judul pengaruh
Al-Qur’an pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa mendengarkan ayat suci Al-Qur’an memiliki
pengaruh dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini
tercatat dan terukur secara kuantitatif dan kualitatif oleh sebuah alat berbasis
komputer (Ahsin W, 2007)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arifah (2013) dengan
judul efektivitas terapi psikoreligius terhadap penurunan tingkat depresi
lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso Sleman Yogyakarta. Hasil
penelitian yang dilakukan menunjukan kelompok eksperimen dengan analisis
data uji wilcoxon diperoleh skor Z sebesar -4, 638 dan nilai p 0.001. Hal ini
dapat diartikan terapi psikoreligius efektif menurunkan depresi.
4
Terapi psikoreligius yaitu terapi yang dilakukan dengan pendekatan
terhadap kepercayaan yang dianut pasien, untuk membantu memenuhi
kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh klien,
antara lain dengan memfasilitasi kebutuhan spiritual klien, walaupun perawat
dan klien tidak mempunyai keyakinan spiritual atau keagamaan yang sama
(Yani dalam Prasetyo, 2008). Jenis terapi psikoreligius berupa do’a, sholat,
dzikir, dan membaca Al–Qur’an. Ketika berdoa akan menimbulkan rasa
percaya diri, rasa optimisme (harapan kesembuhan), mendatangkan
ketenangan, damai, dan merasakan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
sehingga mengakibatkan tubuh merespon dengan mensekresi beberapa
hormon tertentu (Taufik dalam Prasetyo, 2006).
Selain terapi psikoreligius, menurut Schwikert (2006) dalam teorinya
menyatakan teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu bentuk
manajemen stres dalam upaya melakukan modifikasi gaya hidup. Teknik
relaksasi (non-farmakologis) yang tepat diantaranya adalah relaksasi otot
progresif, latihan autogenik, pernafasan dan visualisasi. Teknik relaksasi
nafas dalam merupakan salah satu terapi relaksasi yang mampu membuat
tubuh menjadi lebih tenang dan harmonis, serta mampu memberdayakan
tubuhnya untuk mengatasi gangguan yang menyerangnya. Teknik relaksasi
nafas dalam merupakan suatu teknik untuk melakukan nafas dalam, nafas
lambat dan cara menghembuskan nafas secara perlahan ( Suwardianto, 2011).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh oleh Andy Sofyan
Prasetyo (2012) dengan judul pengaruh pelaksanaan teknik relaksasi
pernafasan terhadap perubahan respon stress pasien hipertensi di rawat inap
rumah sakit umum RA Kartini Jepara memperlihatkan hasil penelitian yang
dilakukan terdapat pengaruh teknik relaksasi pernafasan terhadap respon
stress pada pasien hipertensi di RSUD RA Kartini Jepara dengan nilai
signifikansi 0,000 (<0,05).
Pemberian terapi yang tepat akan membantu pasien tidak hanya dalam
perawatan pasien namun juga dalam mengatasi stress itu sendiri. Salah satu
terapi yang diberikan dapat berupa terapi nonfarmakologi yaitu terapi
5
psikoreligius dan teknik relaksasi nafas dalam kepada pasien agar pasien
dapat mengatasi stress kearah yang adaptif sehingga dapat mengurangi
tingkat stress pasien.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada pasien
pasca ICU-ICCU RSUD Dr Soedirman Kebumen yang merupakan pusat
rujukan pelayanan kesehatan di Kabupaten Kebumen dan sekitarnya pada
tanggal 17 Februari 2017 didapatkan data perawatan pasien di ruang ICU dan
ICCU antara bulan Januari – Desember 2016 sebanyak 1.138 pasien.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap 5 orang pasien, 3 pasien
memperlihatkan gejala stress yang dimanifestasikan dengan adanya gangguan
tidur, nafsu makan menurun, sulit untuk berkonsentrasi, gelisah dan sedih, 2
pasien lain tidak terdapat gejala stress. Sedangkan wawancara yang dilakukan
mengenai kegiatan dzikir, mereka menyatakan tidak pernah melakukan
dzikir, sholat dan membaca al Qur’an namun hanya berdoa meminta
kesembuhan.
Berdasarkan hasil dari penelitian sebelumnya dan uraian diatas
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh kombinasi
terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius terhadap tingkat stress pasien
pasca hospitalisasi di ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah
penelitian ini sebagai berikut : Apakah ada “pengaruh kombinasi terapi
relaksasi nafas dalam dan psikoreligius terhadap tingkat stress pasien pasca
perawatan di ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas
dalam dan psikoreligius terhadap tingkat stress pasien pasca perawatan di
ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen.
6
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui tingkat stress pasien sebelum diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan terapi psikoreligius dzikir .
b. Mengetahui tingkat stress pasien setelah diberikan terapi relaksasi
nafas dalam dan terapi psikoreligius dzikir
c. Mengetahui kemampuan (nafas dalam dan Dzikir) pasien sebelum
diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius dzikir.
d. Mengetahui kemampuan (nafas dalam dan Dzikir) pasien setelah
diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius dzikir.
D. Manfaat
1) Bagi Peneliti
Sebagai pengalaman dan menambah ilmu pengetahuan serta bahan
pembelajaran untuk dapat menjadi perawat yang profesional sesuai
dengan standar profesi, harapan pasien dan anggota keluarga.
2) Bagi Profesi Perawat
Terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius : dzikir dapat digunakan
sebagai intervensi keperawatan supportif untuk menangani masalah
psikologi pasien akibat stress perawatan di ICU.
3) Bagi Rumah Sakit
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam memberikan penyuluhan kepada perawat tentang terapi relaksasi
nafas dalam dan psikoreligius : dzikir sebagai alternatif menangani
masalah psikologi pasien akibat stress perawatan di ICU.
4) Bagi Institusi Pendidikan
Dapat menambah kepustakaan untuk pengembangan ilmu pengetahuan
dan teori keperawatan dalam proses pelaksanaan belajar mengajar.
7
E. Keaslian penelitian
Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya, akan tetapi ada
beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti, diantaranya adalah:
1. Penelitian dilakukan oleh Arifah (2013) dengan judul efektivitas terapi
psikoreligius terhadap penurunan tingkat depresi lansia di Panti Sosial
Tresna Werdha Abiyoso Sleman Yogyakarta. Penelitian dilakukan untuk
mengetahui efektivitas terapi terhadap penurunan tingkat depresi lansia di
Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso Sleman Yogyakarta. Metode
penelitian menggunakan quasi Eksperiment (experiment design) dengan
rancangan penelitian non Equivalent control group design dengan jumlah
responden 34 orang. Hasil penelitian menggambarkan kelompok
eksperimen dengan analisis data uji wilcoxon didapatkan skor Z sebesar -
4, 638 dan nilai p 0.001. Hal ini dapat diartikan bahwa terapi psikoreligius
efektif menurunkan depresi.
2. Penelitian dilakukan oleh Andy Sofyan Prasetyo (2012) dengan judul
pengaruh pelaksanaan teknik relaksasi pernafasan terhadap perubahan
respon stress pasien hipertensi di rawat inap rumah sakit umum RA
Kartini Jepara. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui keefektifan
teknik relaksasi nafas dalam terhadap respon stress pasien hipertensi.
Metode yang dilakukan menggunakan pra-eksperimental dengan
pendekatan observasional, rancangan penelitian menggunakan one group
pra-post test design. Hasil penelitian yang dilakukan terdapat pengaruh
teknik relaksasi pernafasan terhadap respon stress pada pasien hipertensi
di RSUD RA Kartini Jepara dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05).
DAFTAR PUSTAKA
Aaronson P. I, Ward J. P.T. 2010. At Glance Sistem Kardiovaskuler. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Arfa, M. 2014. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan
Nyeri pada Pasien Post-Operasi Appendisitis di Ruangan Bedah RSUD
Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo, Tesis. Gorontalo: Universitas
Negeri Gorontalo
Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogjakarta:
Ar-Ruzz Media
Ahsin. (2007). Fiqih Kesehatan. Jakarta: Amzah
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta
Arifah, Siti. 2013. Efektivitas Terapi Psikoreligius Terhadap Penurunan Tingkat
Depresi Lansia Di Panti Social Tresna Werdha Abiyoso Sleman
Yogyakarta. Semarang : Poltekes Kemenkes Semarang
Asrifa, Yuli. 2012. Hubungan Tingkat Stres Dengan Intensitas Perilaku Merokok
Siswa SMA Walisongo Angkatan 2010. Undergraduate thesis. Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Bally K, Debbie Campbell, Kathy Chesnick, Joan E. Tranmer. 2010. Efek Terapi
Musik terhadap Nyeri dan Kecemasan pada Pasien Controlled Angiografi
Koroner. http://www.aacn.org. Diakses tanggal 23 Januari 2017
Daniel schacter, Daniel gilbert Daniel Wegner. 2009. Psychology. New
York:Worth Publishers. 595-602
Dharma, Kelana Kusuma. 2012. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta :
CV. Trans Info Media
Departemen Kesehatan RI . 2006. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan di
Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik.
Djuwita, E. 2013. Pengetahuan Psikologi Popular Memilih Dan Mencari Kerja
Sesuai Dengan Bakat Dan Kepribadian. Tangerang: Kawan Pustaka
Faruk, Umar. 2014. Terapi Psikoreligius Terhadap Pecandu Narkoba. Semarang :
Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Fanada, M. 2012. Perawat dalam Penerapan Terapi Psikoreligius untuk
Menurunkan Tingkat Stress pada Pasien Halusinasi Pendengaran di
Rawat inap Bangau Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang 2012. Diakses
tanggal 8 Maret 2017
Gregson, T. (2007). Life without stress. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya
Handayani, Sri. 2012. Efektivitas Terapi Religi Terhadap Penurunan Tingkat
Stress Pada Lansia Janda. Klaten : Stikes Muhammadiyah Klaten
Handcock, P. A and Desmond, P. A. 2011. Stress. Workload, and Fatigue. USA:
Lawrence Erlbaum Associate, 84
Harmono, R..2010 .Pengaruh latihan relaksasi otot progresif terhadap penurunan
tekanan darah klien hipertensi primer di Kota Malang. Tesis. Depok:
Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia
Haruyama, S. 2013. The Miracle Of Endorphin. Bandung: Mizan Pustaka
Haryono, Rudi. Pengaruh Kombinasi Pijat Punggung Dan Dzikir Terhadap
Tingkat Stres Dan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Pengasih II Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta:
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Hastono S P.2007. Analisis Data Statistik. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia
Hawari, Dadang. 2008. Do’a dan Dzikir Sebagai Pelengkap Terapi Medis.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI
. 2007. Integrasi Agama Dalam Pelayanan Medis. Jakarta : Balai
Penerbit FKUI
. 2011. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Hidayati, Eni. 2011.Pengaruh Terapi Kelompok Supportif Terhadap Kemampuan
Mengatasi Perilaku Kekerasan Pada Klien Skizofrenia Di Rumah Sakit
Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Jakarta: Universitas Indonesia
Hilda, T.M. 2009. Guide to a Better Stress. Tangerang: Kawan Pustaka
Ilham Akhsanul. 2008. Model Puskesmas Era Desentralisasi.
http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/. Diakses tanggal 23 Januari
2017
Izzo, Joseph, L., Sica, Domenic., & Black, Hendry R. 2008. Hipertension Primer:
The Essentials of High Blood Pressure Basic Science, Population Science,
and Clinical Management, Edisi ke-4, Philadelphia. USA: Lippincott
Williams & Wilkins
Kholifah, Ai. 2013. Gambaran Tingkat Stress Pada Anak Usia Sekolah
Menghadapi Menstruasi Pertama (Menarche) Di Sekolah Dasar Negeri
Gegerkalong Gilang 2. Universitas Pendidikan Indonesia
Lazarus, R.S and Folkman, S. 2008. Stress, Apraisal and Coping. New York :
Springer Publishing Company
Masyhudi, In’amuzzahidin., Arvitasari, Nurul Wahyu. 2006. Berdzikir dan Sehat.
Semarang: Syifa Press
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor : 340/Menkes/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
Jakarta: Departemen Kesehatan.
Muhammad, Arfa. 2014. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Penurunan Nyeri Pada Pasien Post-Operasi Appendisitis Di Ruangan
Bedah Rsud Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Other Thesis.
Gorontalo: Unversitas Negeri Gorontalo.
Nawawi, Ismail. (2008). Risalah Pembersih Jiwa: Terapi Prilaku Lahir & Batin
Dalam Perspektif Tasawuf. Surabaya: Karya Agung Surabaya, 244
Nursalam.2008. Konsep Dan Penerapan Metoodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan . Jakarta: Salemba medika
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta
Potter, PA & Parry, AG. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,
Proses, Praktik, Edisi 4. Jakarta : EGC
Prasetyo, Andriansyah Eko. 2015. Pengaruh terapi dzikir (Al-Baqiyatus Sholihat)
terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi di paviliun mawar RSUD
Jombang. Tesis. Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum
Prasetyo, Andy Sofyan.,Dharmawati, Endah. 2012. Pengaruh Pelaksanaan
Tekhnik Relaksasi Pernafasan Terhadap Perubahan Stress Pasien
Hipertensi Di Rawat Inap Rumah Sakit Umum RA Kartini Jepara. Kudus;
Stikes Cendekia Utama Kudus
Putra, K.W. 2012. Terapi Psikoreligius. www://E:/therapy-psikoreligius.html.
Diakses tanggal 20 Februari 2017
Rab, T. 2007. Agenda Gawat Darurat (Critical Care). Bandung: PT Alumni
Rafi, Sapuri.2009. Psikologi Islam Tuntunan Jiwa Manusia Modern. Jakarta.
Rajawali Pers. 419-420
Resti, I.B., 2014, Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengurangi Stres pada
Penderita Asma, Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Volume 2, No. 1,
Januari 2014, hlm: 1-20.
Rice, P.L. 2012. Stress and Health 2nd
, ed. California : Wadsworth, inc.
Rifa’I, M. 2010. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap edisi yang disempurnakan.
Semarang : PT. Karya Toha Putra
Rozalino, R. 2009. Do’a dan Dzikir sebagai Terapi Psikoreligius. http:www.doa
dan dzikir sebagai terapi psikoreligius-Ronaldo Rozalino. Diakses tanggal
8 Maret 2017
Rusmaningsih, Esri. 2013. Efektivitas kombinasi terapi Guided Imagery dan
terapi musik dalam stabilitas hemodinamik akibat stress hospitalisasi di
ICU di Rumah Sakit Islam Surakarta. Yogyakarta : Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Sarafino, E.P. 2006. Health psychology biopsychosocial interaction 2nd
edition.
Canada: John Willey and Sons, inc.
Setyoadi dan Kushariyadi. 2011. Terapi modalitas keperawatan pada klien
psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika
Sholikah, Hidayatu. 2009. Terapi Stress Melalui Psikoterapi Islam Menurut
Pemikiran Dadang Hawari. Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga
Sitepu, N. F. 2009. Effect of zikir meditation on Postoperative pain among Muslim
patients undergoing abdominal surgery. Medan Indonesia Unpublished
Master thesis, Prince of Songkla University, Hat Yai, Thailand
Sudirman, Tebba. 2007. Meditasi Sufistik. Jakarta: Pustaka Irvan
Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian. Bandung : Alfabeta
Sumantri, Arif, 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Kencana
Prenada Media
Sunyoto. 2012. Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian) Edisi Pertama.
Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Suwardianto, H. dan E. Kurnia.(2011) .Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam
(Deep Breathing) terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Penderita
Hipertensi di Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kota Kediri. Kediri: Jurnal
Stikes RS. Baptis Kediri
Syukur, M Amin. 2012. Sufi Healing.Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal-82
Thobroni. 2011. The Spiritual Leadership. Malang: UMM Press
Wade, C dan Tavris, C. 2007. Psikologi. Jakarta : Erlangga
Wangsadjaja, R. 2010. Stress. Jakarta : CV Sagung Seto
Wardani, Dian Wisnu. 2015. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Sebagai
Terapi Tambahan Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien
Hipertensi Tingkat 1. Semarang : Universitas Negeri Semarang
Yosep, I.2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : Pt. Refika Aditama
.2010. Keperawatan Jiwa Edisi Revisi. Bandung : Pt. Refika Aditama
Zulham.2014 . Pengaruh Terapi Psikoreligius Terhadap Tingkat Kecemasan
Pada Pasien Neurosa di Wilayah Kerja Puskesmas Suak Ribee Kecamatan
Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Universitas Syiah Kuala
LAMPIRAN
Lampiran 1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa S1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong, akan melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Kombinasi Terapi Relaksasi Nafas Dalam
dan Psikoreligius dengan Tingkat Stress Pasien Pasca Perawatan di Ruang
ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.
Peneliti akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan
penelitian ini, peneliti akan menjaga kerahasiaan diri Bapak/Ibu. Bila Bapak/Ibu
merasa tidak nyaman, maka Bapak/Ibu berhak untuk mengundurkan diri.
Bapak/ibu diminta untuk berperan serta dalam penelitian yang nantinya akan
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dan akan mengikuti intervensi
selama 2 (dua) hari. Untuk itu, saya mohon kesediaannya untuk menjadi
responden dalam penelitian ini. Jika bersedia menjadi responden, mohon untuk
menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan.
Demikian surat permohonan ini saya buat, atas partisipasi dan
perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Hormat saya,
Siti Umi Khoiriah
Lampiran 2
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Alamat :
Setelah mendapatkan penjelasan dan mengerti tentang tujuan penelitian
dengan judul “Pengaruh Kombinasi Terapi Relaksasi Nafas Dalam dan
Psikoreligius dengan Tingkat Stress Pasien Pasca Perawatan di Ruang ICU-
ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen” yang akan dilaksanakan oleh Siti Umi
Khoiriah.
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam penelitian yang nantinya
akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dan akan mengikuti
intervensi selama 2 (dua) hari. Sebelumnya saya sudah diberikan penjelasan
mengenai maksud dan tujuan penelitian ini dan saya mengerti bahwa peneliti akan
menjaga kerahasiaan diri saya. Bila saya merasa tidak nyaman, maka saya berhak
untuk mengundurkan diri.
Demikian secara sadar, sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari
siapapun, saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini dan bersedia
menandatangani lembar persetujuan ini.
Kebumen, April 2017
Responden,
( )
Lampiran 3
LEMBAR KUISIONER TINGKAT STRESS
PENGARUH KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN
PSIKORELIGIUS DENGAN TINGKAT STRESS PASIEN PASCA
PERAWATAN DI RUANG ICU-ICCU RSUD DR. SOEDIRMAN
KEBUMEN
I. DATA IDENTITAS RESPONDEN
1. Nomor :
2. Nama :
3. Umur :
4. Jenis kelamin : L/P
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
II. KETERANGAN :
0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah
1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadang
2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan
atau lumayan sering
3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali
Selanjutnya, Bapak/Ibu diminta untuk menjawab dengan cara memberi
tanda ceklist (√) pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan
pengalaman Bapak/Ibu belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar
ataupun salah, karena itu istilah sesuai dengan keadaan diri Bapak/Ibu
yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas
dalam pikiran Bapak/Ibu.
No Pernyataan Tidak
Pernah
Kadang
kadang
Sering Sangat
Sering
0 1 2 3
1 Saya merasa bahwa saya menjadi marah karena hal sepele
2 Saya cenderung bereaksi berlebihan
terhadap suatu situasi
3 Saya merasa sulit untuk bersantai
4 Saya menemukan diri saya mudah
merasa kesal
5 Saya merasa lelah menghabiskan
banyak energy untuk merasa cemas
6 Saya menemukan diri saya menjadi
tidak sabar ketika mengalami
penundaan ( misal: kemacetan lalu
lintas, menunggu keluar dari rumah
sakit).
7 Saya merasa mudah tersinggung
8 Saya merasa sulit beristirahat
9 Saya merasa sangat mudah marah
10 Saya merasa sulit untuk tenang
11 Saya sulit untuk sabar dalam
menghadapi gangguan terhadap hal
yang sedang saya lakukan
12 Saya merasa gelisah
13 Saya tidak dapat memaklumi hal
apapun yang menghalangi saya
untuk menyelesaikan hal yang
sedang saya lakukan
14 Saya menemukan diri saya mudah
gelisah
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
PENGARUH KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN
PSIKORELIGIUS DENGAN TINGKAT STRESS PASIEN PASCA
PERAWATAN DI RUANG ICU-ICCU RSUD DR. SOEDIRMAN
KEBUMEN
I. DATA IDENTITAS RESPONDEN
1. Nomor :
2. Nama :
3. Umur :
4. Jenis kelamin : L/P
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
NO Kegiatan SB B TB STB
1 Pasien membaca tasmiyah
2 Pasien mempersiapkan diri
3 Pasien memposisikan diri
4 Memejamkan mata
5 Pasien memikirkan kondisi yang
membuat gelisah, cemas dan stress
6 Pasien melakukan nafas perut
(menarik nafas dalam melalui hidung
hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap
tertutup)
7 Pasien merasakan mengembangnya
abdomen (mencegah lengkung pada
punggung)
8 Pasien menahan nafas hingga 3
hitungan
9 Pasien menghembuskan nafas
perlahan dalam 3 hitungan (lewat
mulut bibir seperti meniup)
10 Pasien merasakan mengempisnya
abdomen dan kontraksi dari otot
11 Pasien mulai dan mengucapkan
Subhanallah, Allhamdulilah,
Allahuakabar dan Laailahaillallah
masing-masing 33x selama 20 menit
dengan tasbih
12 Pasien membuka mata perlahan
13 Pasien merapihkan diri
14 Pasien melakukan terapi ini bila
mengalami kegelisahan
SB : Melakukan dan benar tanpa bantuan
B : Melakukan , berurutan namun kurang benar
TB : Melakukan namun tidak berurutan
STB : Tidak melakukan
Lampiran 5
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
RELAKSASI NAFAS DALAM DAN PSIKORELIGIUS : DZIKIR
No KEGIATAN
1 Fase orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik
b. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada keluarga/klien
c. Menanyakan persetujuan kesiapan klien
2 Tahap kerja
a. Membaca tasmiyah
b. Mempersiapkan pasien dengan menjaga privacy pasien
c. Memposisikan pasien senyaman mungkin
d. Memejamkan mata
e. Pikirkan kondisi yang membuat gelisah, cemas dan stress
f. Melatih pasien melakukan nafas dalam ( menarik nafas dalam
melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
g. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah
lengkung pada punggung)
h. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
i. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan
(lewat mulut bibir seperti meniup)
j. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan
kontraksi dari otot
k. Mulai dan ucapkan Subhanallah, Allhamdulilah, Allahuakabar
dan Laailahaillallah masing-masing 33x selama 20 menit
l. Membuka mata perlahan
m. Merapikan pasien
n. Menjelaskan pada pasien untuk melakukan latihan ini bila
mengalami kegelisahan
3 Tahap terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Membaca tahmid dan berpamitan dengan klien
c. Mencuci tangan
Lampiran 6
LEMBAR INTERVENSI NAFAS DALAM DAN PSIKORELIGIUS DZIKIR
NO NAMA PELAKSANAAN
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu ke 4
1 R1
2 R2
3 R3
4 R4
5 R5
6 R6
7 R7
8 R8
9 R9
10 R10
11 R11
12 R12
13 R13
14 R14
15 R15
16 R16
17 R17
18 R18
19 R19
20 R20
21 R21
22 R22
23 R23
24 R24
25 R25
26 R26
27 R27
28 R28
29 R29
30 R30
31 R31
32 R32
33 R33
34 R34
35 R35
Keterangan Lembar Intervensi
: Pretest
: Posttest
Lampiran 7
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 Lembar
Observasi Post-
Testa
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Lembar Observasi Pre-Test
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .075a .006 -.024 .477
a. Predictors: (Constant), Lembar Observasi Post-Test
b. Dependent Variable: Lembar Observasi Pre-Test
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .043 1 .043 .189 .667a
Residual 7.500 33 .227
Total 7.543 34
a. Predictors: (Constant), Lembar Observasi Post-Test
b. Dependent Variable: Lembar Observasi Pre-Test
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.625 1.130 2.324 .026
Lembar Observasi Post-Test .125 .288 .075 .434 .667
a. Dependent Variable: Lembar Observasi Pre-Test
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 3.00 3.12 3.11 .036 35
Residual -1.125 .875 .000 .470 35
Std. Predicted Value -3.219 .302 .000 1.000 35
Std. Residual -2.360 1.835 .000 .985 35
a. Dependent Variable: Lembar Observasi Pre-Test
NPar Tests
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 35
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation .46966822
Most Extreme Differences Absolute .348
Positive .348
Negative -.338
Kolmogorov-Smirnov Z 2.058
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 8
Frequencies
Statistics
Lembar
Observasi Pre-
Test
Lembar
Observasi Post-
Test
Kuisioner DASS
Pre-Test
Kuisioner DASS
Post-Test
N Valid 35 35 35 35
Missing 0 0 0 0
Mean 3.11 3.91 .51 .06
Median 3.00 4.00 .00 .00
Mode 3 4 0 0
Std. Deviation .471 .284 .951 .236
Minimum 2 3 0 0
Maximum 4 4 3 1
Sum 109 137 18 2
Percentiles 25 3.00 4.00 .00 .00
50 3.00 4.00 .00 .00
75 3.00 4.00 1.00 .00
Frequencies
Lembar Observasi Pre-Test
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Baik 2 5.7 5.7 5.7
Baik 27 77.1 77.1 82.9
Sangat Baik 6 17.1 17.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
Lembar Observasi Post-Test
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Baik 3 8.6 8.6 8.6
Sangat Baik 32 91.4 91.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
Kuisioner DASS Pre-Test
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Normal 26 74.3 74.3 74.3
Ringan 2 5.7 5.7 80.0
Sedang 5 14.3 14.3 94.3
Berat 2 5.7 5.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
Kuisioner DASS Post-Test
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Normal 33 94.3 94.3 94.3
Ringan 2 5.7 5.7 100.0
Total 35 100.0 100.0
NPar Tests
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Kuisioner DASS Pre-Test 35 .51 .951 0 3
Kuisioner DASS Post-Test 35 .06 .236 0 1
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
Kuisioner DASS Post-Test - Negative Ranks 9a 5.00 45.00
Kuisioner DASS Pre-Test Positive Ranks 0b .00 .00
Ties 26c
Total 35
a. Kuisioner DASS Post-Test < Kuisioner DASS Pre-Test
b. Kuisioner DASS Post-Test > Kuisioner DASS Pre-Test
c. Kuisioner DASS Post-Test = Kuisioner DASS Pre-Test
Test Statisticsb
Kuisioner DASS
Post-Test -
Kuisioner DASS
Pre-Test
Z -2.724a
Asymp. Sig. (2-tailed) .006
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
JADWAL PENELITIAN
No Jenis
Kegiatan
Okt’16 Nov’16 Des’16 Jan’17 Feb’17 Maret’17 April’17 Mei’17
4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi
pendahuluan
2 Penyusunan
proposal
3 Ujian
proposal
4 Pelaksanaan
penelitian
5 Analisa data
6 Penyusunan
skripsi
7 Siding hasil