pencegahan penyakit jantung koroner

3
Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Tidak semua penyakit jantung dapat dicegah. Penyakit jantung bawaan misalnya. Tetapi penyakit jantung koroner dapat dicegah. Dan karena penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung terbanyak dan penyebab kematian tertinggi, perhatian terhadap program pencegahan penyakit jantung koroner sangat tinggi. Penyakit jantung koroner adalah penyakit degeneratif, artinya penyakit ini berjalan seiring dengan berjalannya usia. Artinya, secara alamiah proses penyakit ini pasti terjadi ketika seseorang makin tua. Tetapi, proses penuaan pun dapat diperlambat. Anda tentu pernah berjumpa dengan orang berusia 70 tahun yang nampak seperti 50 tahun. Atau sebaliknya, berumur 40 tapi kelihatan jauh lebih tua. Jelas bahwa proses penuaan bisa berjalan lebih cepat, atau lebih lambat. Banyak faktor lain yang mempengaruhi proses penuaan selain usia. Aterosklerosis – proses ‘penuaan’ yang dapat dicegah Hal yang sama berlaku bagi penyakit jantung koroner. Dengan bertambahnya umur terjadi proses yang dikenal dengan nama aterosklerosis. Aterosklerosis adalah proses penimbunan plak di dinding pembuluh darah. Sama halnya pipa air, setelah bertahun-tahun, timbul penumpukan kotoran di dindingnya. Itulah yang terjadi dengan pembuluh darah Anda dengan bertambahnya usia. Ini memang fakta yang kurang menyenangkan. Tetapi kabar baiknya adalah, proses ini dapat dicegah, atau setidaknya dapat diperlambat. Kita telah mengenal faktor- faktor apa saja yang meningkatkan resiko terjadinya plak di pembuluh koroner. Umur adalah salah satunya. Tapi masih banyak faktor lain. Dan kebanyakan faktor-faktor ini dapat dikendalikan. Itulah yang membuat penyakit jantung koroner dapat dicegah. Faktor-faktor resiko penyakit jantung koroner yang dapat dikendalikan atau dimodifikasi pada umumnya berhubungan dengan gaya hidup. Sebut saja merokok, hipertensi, diabetes, kolesterol, kurang olahraga, stres, obesitas. Memang sebagian

Upload: dicky-firman

Post on 18-Feb-2016

30 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Tidak semua penyakit jantung dapat dicegah. Penyakit jantung bawaan misalnya. Tetapi penyakit jantung koroner dapat dicegah. Dan karena penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung terbanyak dan penyebab kematian tertinggi, perhatian terhadap program pencegahan penyakit jantung koroner sangat tinggi.

Penyakit jantung koroner adalah penyakit degeneratif, artinya penyakit ini berjalan seiring dengan berjalannya usia. Artinya, secara alamiah proses penyakit ini pasti terjadi ketika seseorang makin tua.

Tetapi, proses penuaan pun dapat diperlambat. Anda tentu pernah berjumpa dengan orang berusia 70 tahun yang nampak seperti 50 tahun. Atau sebaliknya, berumur 40 tapi kelihatan jauh lebih tua. Jelas bahwa proses penuaan bisa berjalan lebih cepat, atau lebih lambat. Banyak faktor lain yang mempengaruhi proses penuaan selain usia.

Aterosklerosis – proses ‘penuaan’ yang dapat dicegah

Hal yang sama berlaku bagi penyakit jantung koroner. Dengan bertambahnya umur terjadi proses yang dikenal dengan nama aterosklerosis. Aterosklerosis adalah proses penimbunan plak di dinding pembuluh darah. Sama halnya pipa air, setelah bertahun-tahun, timbul penumpukan kotoran di dindingnya. Itulah yang terjadi dengan pembuluh darah Anda dengan bertambahnya usia. Ini memang fakta yang kurang menyenangkan.

Tetapi kabar baiknya adalah, proses ini dapat dicegah, atau setidaknya dapat diperlambat. Kita telah mengenal faktor-faktor apa saja yang meningkatkan resiko terjadinya plak di pembuluh koroner. Umur adalah salah satunya. Tapi masih banyak faktor lain. Dan kebanyakan faktor-faktor ini dapat dikendalikan. Itulah yang membuat penyakit jantung koroner dapat dicegah.

Faktor-faktor resiko penyakit jantung koroner yang dapat dikendalikan atau dimodifikasi pada umumnya berhubungan dengan gaya hidup. Sebut saja merokok, hipertensi, diabetes, kolesterol, kurang olahraga, stres, obesitas. Memang sebagian juga dipengaruhi genetik atau keturunan seperti hipertensi, diabetes dan obesitas. Tetapi dengan mengubah gaya hidup kondisi-kondisi ini juga dapat dikendalikan.

Modifikasi gaya hidup – langkah pertama pencegahan

Berbagai asosiasi jantung, sebut saja Amerika, Eropa, Kanada, Australia, telah membuat standar program pencegahan penyakit ini. Semua asosiasi ini sepakat bahwa langkah pertama pencegahan adalah Therapeutic Life-style Changes (TLC), atau Terapi Modifikasi Gaya Hidup.

Terapi modifikasi gaya hidup mencakup diet, olahraga, berhenti merokok, dan hindari stres. Modifikasi gaya hidup dapat menurunkan berat badan, tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol. Selain modifikasi gaya hidup, untuk pencegahan penyakit jantung pasien juga seringkali harus mengkonsumsi obat-obatan.

Pencegahan primer dan sekunder

Page 2: Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Pencegahan penyakit jantung koroner bisa bersifat primer maupun sekunder. Pencegahan primer artinya mencegah (atau memperlambat) progresivitas proses aterosklerosis dan timbulnya kejadian koroner akut (yang secara awam dikenal sebagai serangan jantung) pada orang yang belum pernah mengalaminya. Pencegahan sekunder artinya mencegah (atau memperlambat) progresivitas proses aterosklerosis dan berulangnya kejadian koroner akut pada mereka yang sudah pernah kena serangan jantung.

Untuk pencegahan primer penyakit jantung, sebagian pasien memerlukan tambahan obat, bila dengan modifikasi gaya hidup faktor-faktor resiko seperti hipertensi, diabetes dan kolesterol belum bisa terkontrol. Untuk pencegahan sekunder semua pasien pasti mendapat beberapa macam obat. Paling tidak, harus minum obat pengencer darah (aspirin) dan penurun kolesterol (statin).

Apa yang penulis ceritakan di atas baru pengantar singkat mengenai pencegahan penyakit jantung koroner. Artikel-artikel lebih lengkap seputar pencegahan penyakit jantung koroner dapat Anda baca dalam artikel-artikel selanjutnya.

http://seputarjantung.com/pencegahan-penyakit-jantung-koroner/