penyakit jantung koroner bly
Post on 04-Jun-2018
226 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
8/13/2019 Penyakit Jantung Koroner Bly
1/28
REFERAT
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Pembimbing:
dr. Ade Netra Kartika, Sp.P
i!"!"n #$e% :Ri&k' I!nanda(()*))+*)
FAKU-TAS KEOKTERANUNIERSITAS YARSI
*)(/
8/13/2019 Penyakit Jantung Koroner Bly
2/28
TINJAUAN PUSTAKA
A. EFINISI PENYAKIT JANTUNG KORONER
Penyakit jantung koroner (PJK) atau penyakit jantung iskemik adalah
penyakit jantung yang timbul akibat penyempitan pada arteri koronaria.Penyempitan tersebut dapat disebabkan antara lain aterosklerosis, berbagai
jenis arteritis, emboli koronaria, dan spasme. Oleh karena aterosklerosis
merupakan penyebab terbanyak (99%) maka pembahasan tentang PJK pada
umumnya terbatas penyebab tersebut (Majid, !!").
#rterosklerosis pada dasarnya merupakan suatu kelainan yang terdiri
atas pembentukan $ibrolipid dalam bentuk plakplak yang menonjol atau
penebalan yang disebut ateroma yang terdapat didalam tunika intima dan padabagian dalam tunika media. Proses ini dapat terjadi pada seluruh arteri, tetapi
yang paling sering adalah pada left anterior descendent arteri coronaria,
proximalarteri renalisdan bifurcatio carotis.
0. PATOGENESIS PE10ENTUKAN ATEROSK-EROSIS 23#"g%$in, *))45
&. Pembentukan #terosklerosis
#da beberapa hopotesis yang menerangkan tentang proses
terbentuknya aterosklerosis, seperti monoclonal hypothesis, lipogenic
hypothesis dan response to injure hypothesis. 'amun yang banyak
diperbinangkan adalah mengenai empat stage respon to injure hypothesis
sebagai berikut
a. *tage # +ndothelial injure
+ndotelial yang intake dan liin ber$ungsi sebagai barrieryang menjamin
aliran darah koroner lanar. aktor resiko yang dimiliki pasien akan
memudahkan masuknya lipoprotein densitas rendah yang teroksidasi
maupun makro$ag ke dalam dinding arteri. -nteraksi antara endotelial
injure dengan platelet, monosit dan jaringan ikat (collagen), menyebabkan
terjadinya penempelan platelet (platelet adherence) dan agregasi
trombosit (trombosit agregation).
8/13/2019 Penyakit Jantung Koroner Bly
3/28
b. *tage atty *treak ormation
/ambar &. Pembentukan $ormasi lapisan lemak dalam ruang subendotel
. *tage 0 ibrosis Pla1ue ormation
ormasi plak $ibrosis terdiri atas inti atau central cholesterol dan tutup
jaringan ikat (cap fibrous). ormasi ini memberikan dua gambaran tipe
yaitu
&) Stable fibrous plaquedan
2) Unstable fibrous plaque
/ambar . ormasi plak $ibrous yang terdiri atas tutup dan inti
8/13/2019 Penyakit Jantung Koroner Bly
4/28
d. *tage 2 3nstable Pla1ue ormation
ormasi ini akan membentuk plak yang mudah ruptur (vulnarable plaque),
sehingga menyebabkan terbentuknya trombus dan oklusi pada arteri.
/ambar 4.5imeline dari #terosklerosis
. Pato$isiologi 5erjadinya -n$ark Miokard
8/13/2019 Penyakit Jantung Koroner Bly
5/28
/ambar 6. #terosklerosis Pada #rteri Koronaria dan #natomi 7asa
Koronaria
3. 1ANIFESTASI K-INIS PENYAKIT JANTUNG KORONER
2iatas telah dijelaskan bah8a aterosklerosis yang terbentuk dalam lumen
arteri dapat bersi$at sebagai plak yang vulnarablemaupun plak stabil. Oleh
karena itu penyakit jantung koroner memberikan dua mani$estasi klinis penting
yaitu akut koroner sindrom dan angina pektoris stabil (#00#:#, !!").
1. Plak 7ulnarable (Plak yang memiliki dinding tipis dengan lemak yang besar,
mudah ruptur jika ada $aktor penetus akibat akti;asi en
8/13/2019 Penyakit Jantung Koroner Bly
6/28
/ambar >. Klasi$ikasi *indrom Koroner #kut
. FAKTOR RESIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER 2Set'ani, *))67 0a%ri,
*))85
&. ?ipid
2islipidemia diyakini sebagai $aktor risiko mayor yang dapat
dimodi$ikasi untuk perkembangan dan perubahan seara progresi$ atas
terjadinya PJK. Kolesterol ditranspor dalam darah dalambentuklipoprotein, "> % merupakan lipoprotein densitas rendah ( low density
liproprotein/!) dan ! % merupakan lipoprotein densitas tinggi (high
density liproprotein/"!). Kadar kolesterol :2?lah yang rendah memiliki
peran yang baik pada PJK dan terdapat hubungan terbalik antara kadar
:2? dan insiden PJK.
Pada lakilaki usia pertengahan (6> s.d @> tahun) dengan tingkat
serum kolesterol yang tinggi (kolesterol A 6! mgd? dan ?2?
kolesterol A &@! mgd?) risiko terjadinya PJK akan meningkat.
Pemberian terapi dengan pravastatin dapat menurunkan ratarata kadar
?2? kolesterol sebesar 4 %, pasien yang mendapatkan pengobatan
dengan pra;astatin terhindar dari kejadian PJK sebesar 6 %
dibandingkan dengan kelompok plaebo.
*elain itu juga studi yang dilakukan para ahli menyebutkan bah8a
asam lemak omega4 dapat menurunkan kolesterol ?2?, mengurangi
kadar trigliserid dan meningkatkan kolesterol :2?. eberapa ;itamin
diduga mempunyai e$ek protekti$ terhadap aterosklerosis, salah satunya
adalah ;itamin 0 dan + sebagai anti oksidan guna menegah oksidasi
lipid pada plak.
5abel &. 5otal Kolesterol dan ?2? Kolesterol
8/13/2019 Penyakit Jantung Koroner Bly
7/28
. Merokok
Merokok merupakan $aktor risiko mayor untuk terjadinya penyakit
jantung, termasuk serangan jantung dan stroke, dan juga memilikihubungan kuat untuk terjadinya PJK sehingga dengan berhenti merokok
akan mengurangi risiko terjadinya serangan jantung. Merokok sigaret
menaikkan risiko serangan jantung sebanyak sampai 4 kali. *ekitar 6
% kematian akibat PJK pada lakilaki dan && % pada perempuan
disebabkan kebiasaan merokok. Meskipun terdapat penurunan yang
progresi$ proporsi pada populasi yang merokok sejak tahun &9"!an,
pada tahun &[email protected] sebesar 9 % lakilaki dan B % perempuan masihmerokok. *alah satu hal yang menjadi perhatian adalah pre;alensi
kebiasaan merokok yang meningkat pada remaja, terutama pada remaja
perempuan. Orang yang tidak merokok dan tinggal bersama perokok
(perokok pasi$) memiliki peningkatan risiko sebesar ! C 4! %
dibandingkan dengan orang yang tinggal dengan bukan perokok. Disiko
terjadinya PJK akibat merokok berkaitan dengan dosis dimana orang
yang merokok ! batang rokok atau lebihdalam sehari memiliki resiko
sebesar dua hingga tiga kali lebih tinggi daripada populasi umum untuk
mengalami kejadian PJK.
Peran rokok dalam patogenesis PJK merupakan hal yang
kompleks, diantaranya
a. 5imbulnya aterosklerosis.
b. Peningkatan trombogenesis dan ;asokonstriksi (termasuk spasme
arteri koroner)
. Peningkatan tekanan darah dan denyut jantung.
d. Pro;okasi aritmia jantung.
e. Peningkatan kebutuhan oksigen miokard.
$. Penurunan kapasitas pengangkutan oksigen.
g. Disiko terjadinya PJK akibat merokok turun menjadi >! % setelah satu
tahun berhenti merokok dan menjadi normal setelah 6 tahun berhenti.
Dokok juga merupakan $aktor risiko utama dalam terjadinya penyakit
saluran na$as, saluran penernaan, cirrhosis hepatis, kanker kandung
kening dan penurunan kesegaran jasmani.
8/13/2019 Penyakit Jantung Koroner Bly
8/28
Man$aat penghentian kebiasaan merokok lebih sedikit
kontro;ersinya dibandingkan dengan diit dan olah raga. 5iga penelitian
seara aak tentang kebiasaan merokok telah dilakukan pada program
pre;ensi primer dan membuktikan adanya penurunan kejadian ;askuler
sebanyak "6"% pada golongan yang mampu menghentikan kebiasaan
merokoknya dibandingkan dengan yang tidak. Oleh karena itu saranpenghentian kebiasaan merokok merupakan komponen utama pada
program rehabilitasi jantung koroner.
8/13/2019 Penyakit Jantung Koroner Bly
9/28
4. Obesitas
5erdapat saling keterkaitan antara obesitas dengan risiko
peningkatan PJK, hipertensi, angina, stroke, diabetes dan merupakan
beban penting pada kesehatan jantung dan pembuluh darah. 2ata dari
ramingham menunjukkan bah8a apabila setiap indi;idu mempunyaiberat badan optimal, akan terjadi penurunan insiden PJK sebanyak > %
dan strokecerebro vascular accident (07#) sebanyak 4,> %.
Penurunan berat badan diharapkan dapat menurunkan tekanan
darah, memperbaiki sensiti;itas insulin, pembakaran glukosa dan
menurunkan dislipidemia.
:al tersebut ditempuh dengan ara mengurangi asupan kalori
dan menambah akti$itas $isik. 2isamping pemberian da$tar komposisimakanan , pasien juga diharapkan untuk berkonsultasi dengan pakar gi
8/13/2019 Penyakit Jantung Koroner Bly
10/28
tidak terkait dengan derajat keparahan atau durasi diabetes, mungkin
karena adanya resistensi insulin dapat mendahului onset gejala klinis &> C
> tahun sebelumnya. *umber lain mengatakan bah8a, pasien dengan
diabetes mellitus berisiko lebih besar (!!%) untuk terjadinya
cardiovasculair diseases dari pada indi;idu yang tidak diabet.
/ambar @. &otential mechanisms lin'ing diabetes mellitus to heart failure
*umber $ardiovascular !iabetology ( by 0hristopheauters, Januari !!4.
2iabetes, meskipun merupakan $aktor risiko independent untuk
PJK, juga berkaitan dengan adanya abnormalitas metabolisme lipid,
obesitas, hipertensi sistemik dan peningkatan trombogenesis
(peningkatan tingkat adhesi platelet dan peningkatan kadar $ibrinogen).
:asil coronary artery bypass grafting (0#/) jangka panjang tidak terlalu
baik pada penderita diabetes, dan pasien diabeti memiliki peningkatan
mortalitas din