penatalaksanaan sindrom reiter
DESCRIPTION
reiterTRANSCRIPT
-
PENATALAKSANAAN SINDROM REITER (ARTRITIS REAKTIF)
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
Ditetapkan
Direktur Utama,
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Terbit
Dr. Sri Endarini, MPH NIP. 140 058 832
Pengertian: Artritis reaktif atau sindrom Reiter merupakan penyakit inflamasi sendi steril yang didahului oleh infeksi yang terjadi jauh hari sebelumnya. Penyakit ini bersifat sistemik dan tidak terbatas hanya pada persendiaan. Infeksi pencetus biasanya dari saluran nafas atas, organ urogenital dan traktus gastrointestinal.
Tujuan Mencegah progresivitas penyakit dan mencegah komplikasi. Kebijakan Memberikan alur penatalaksanaan Artritis reaktif atau sindrom
Reiter Prosedur 1. Tegakkan diagnosis berdasarkan kriteria:
Kriteria diagnosis a. Oligoartritis asimetrik, seronegatif dan steril b. Uretritis atau servisitis non gonokokal c. Uveitis
2. Penatalaksanaan : a. Penyuluhan b. Proteksi sendi, terutama pada stadium akut c. Obat anti inflamasi non steroid d. Obat remitif (DMARD), biasanya salazopirin e. Antibiotika, bila didapatkan tanda-tanda infeksi
klamidia f. Bila terdapat peradangan yang terbatas hanya pada 1-2
sendi, dapat diberikan injeksi steroid intraartikular g. Fisioterapi
Goal of therapy Mencegah progresivitas penyakit dan komplikasi Unit terkait Bagian Rehabilitasi Medis
-
PENATALAKSANAAN SINDROM REITER (ARTRITIS REAKTIF)
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
Ditetapkan
Direktur Utama,
PROSEDUR
TETAP
Tanggal Terbit
Dr. Sri Endarini, MPH NIP. 140 058 832
Pengertian: Artritis reaktif atau sindrom Reiter merupakan penyakit inflamasi sendi steril yang didahului oleh infeksi yang terjadi jauh hari sebelumnya. Penyakit ini bersifat sistemik dan tidak terbatas hanya pada persendiaan. Infeksi pencetus biasanya dari saluran nafas atas, organ urogenital dan traktus gastrointestinal.
Tujuan Mencegah progresivitas penyakit dan mencegah komplikasi. Kebijakan Memberikan alur penatalaksanaan Artritis reaktif atau sindrom
Reiter Prosedur 1. Tegakkan diagnosis berdasarkan kriteria:
Kriteria diagnosis a. Oligoartritis asimetrik, seronegatif dan steril b. Uretritis atau servisitis non gonokokal c. Uveitis
2. Penatalaksanaan : a. Penyuluhan b. Proteksi sendi, terutama pada stadium akut c. Obat anti inflamasi non steroid d. Obat remitif (DMARD), biasanya salazopirin e. Antibiotika, bila didapatkan tanda-tanda infeksi
klamidia f. Bila terdapat peradangan yang terbatas hanya pada 1-2
sendi, dapat diberikan injeksi steroid intraartikular g. Fisioterapi
Goal of therapy Mencegah progresivitas penyakit dan komplikasi Unit terkait Bagian Rehabilitasi Medis