pembayaran hutang indinesia

5
NERACA PEMBAYARAN , ARUS MODAL ASING , UTANG LUAR NEGERI 1. NERACA PEMBAYARAN Pengertian Neraca Pembaaran Neraca pembayaran yaitu catatan yang sistematis tentang transaks internasional antara penduduk suatu negara dengan penduduk negar dalam jangka waktu tertentu. Tujuan utama neraca pembayaran yaitu untuk memberikan informasi pemerintah tentang posisi keuangannya, khususnya yang terkait de praktek hubungan ekonomi dengan negara lain. Neraca pembayaran j membantu dalam pengambilan keputusan bidang moneter, fiskal, per dan pembayaran internasional T!"!an Neraca Pembaaran Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, diantaranya sebagai berikut: a. Sebagai bahan keterangan kepada pemerintah mengenai posisi in negara yang bersangkutan. b. Sebagai bahan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan dibid perdagangan dari urusan pembayarannya. c. Sebagai bahan untuk membantu pemerintah dalam mengambil keput bidang politik moneter dan fiskal. Sementara #!ng$i neraca %embaaran a&a'a( $ebagai beri)!t* a. Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar pemerintah dapat mengambil keputusan, apakah negara dapat melanj masuknya barang-barang luar negeri dan dapat menyelesaikan pemba tepat pada waktunya. b. Sebagai suatu alat untuk menjelaskan pengaruh dan trnsaksi lu terhadap pendapatan nasional. c. Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam internasional dari suatu negara. d. Sebagai suatu alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan o negara. + m% nen Neraca Pembaaran Neraca pembayaran dibagi kedalam empat komponen sebagai berikut: a. Neraca perdaganganNeraca !arang.

Upload: sayid-rizqi-ramdhani

Post on 07-Oct-2015

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Ini adalah contoh pembayaran hutang indonesia, silahkan di donlot sepuasnya bagi yang perlu. poko ne hutang musti dibayar. :D

TRANSCRIPT

NERACA PEMBAYARAN , ARUS MODAL ASING , UTANG LUAR NEGERI

NERACA PEMBAYARAN , ARUS MODAL ASING , UTANG LUAR NEGERI1. NERACA PEMBAYARANPengertian Neraca PembayaranNeraca pembayaran yaitu catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lainnya dalam jangka waktu tertentu. Tujuan utama neraca pembayaran yaitu untuk memberikan informasi kepada pemerintah tentang posisi keuangannya, khususnya yang terkait dengan hasil praktek hubungan ekonomi dengan negara lain. Neraca pembayaran juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan bidang moneter, fiskal, perdagangan dan pembayaran internasionalTujuan Neraca PembayaranPenyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, diantaranya sebagai berikut:a. Sebagai bahan keterangan kepada pemerintah mengenai posisi internasional negara yang bersangkutan.b. Sebagai bahan bagi pemerintah dalam mengambil keputusan dibidang pilitik perdagangan dari urusan pembayarannya.c. Sebagai bahan untuk membantu pemerintah dalam mengambil keputusan di bidang politik moneter dan fiskal.Sementara fungsi neraca pembayaran adalah sebagai berikut: a. Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar pemerintah dapat mengambil keputusan, apakah negara dapat melanjutkan masuknya barang-barang luar negeri dan dapat menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya.b. Sebagai suatu alat untuk menjelaskan pengaruh dan trnsaksi luar negeri terhadap pendapatan nasional.c. Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam hubungan internasional dari suatu negara.d. Sebagai suatu alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu negara.Komponen Neraca PembayaranNeraca pembayaran dibagi kedalam empat komponen sebagai berikut:a. Neraca perdagangan/Neraca Barang.Neraca perdagangan yaitu selisih nilai ekspor dan impor barang. Neraca perdagangan termasuk kategori neraca berjalan atau Current Acount. Neraca perdagangan Indonesia umumnya mengalami surplus, artinya nilai ekspor melebihi nilai impor. b. Neraca Jasa-jasa.Neraca jasa-jasa yaitu selisih antara ekspor jasa dan impor jasa. Neraca jasa termasuk kategori neraca berjalan atau Current Acount Neraca jasa Indonesia selalu mengalami defisit dan defisitnya lebih besar dari surplus pada neraca perdagangan. c. Neraca Modal Neraca modal atau Capital Account merupakan selisih antara aliran modal masuk dan modal keluar. Selama masa krisis ekonomi terlihat neraca modal Indonesia negatif karena banyaknya arus modal jangka pendek ke luar negeri. d. Neraca EmasNeraca Emas atau Gold Account adalah transaksi emas ebagai alat bayar atas uang, sedangkan transaksi non monetary gold termasuk ke dalam kategori current account karena diperlukan sebagai barang komoditas biasa.Sistem Pencatatan Neraca PembayaranSistem pencatatan dilakukan dengan menggunakan variabel debet dan kredit. Transaksi yang dicatat di sebelah kredit disebut transaksi kredit dan transaksi yang dicatat di sebelah debet disebut transaksi debet. 1. Transaksi DebetAdalah transaksi yang menyebakan terjadinya pembayaran kepada penduduk negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang keluar yang terjadi antar negara. Transaksi debet meliputi: impor barang dari negara lain, pembayaran jasa transfortasi, jasa asuransi, dan ongkos makelar kepada penduduk negara lain. pembayaran bunga dan deviden kepada penduduk negara lain. pemberian hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain penduduk yang melakukan pembelian emas dari negara lain penduduk yang menabungkan uangnya di bank luar negeri2. Transaksi KreditAdalah transaksi yang menyebabkan terjadinya penerimaan dari penduduk negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang masuk yang terjadi antarnegara. Transaski kredit meliputi: ekspor barang ke negara lain penerimaan jasa transfortasi, asurasni, ongkos makelar dari negara lain. penerimaan bunga dan deviden dari penduduk negara lain penerimaan hadiah dan kririman uang dari penduduk negara lain investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di dalam negeri investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di dalam negeri penjualan emas kepada penduduk dari negara lain penduduk negara lain yang menabungkan uangnya di bank dalam negeriKeseimbangan Neraca PembayaranDalam menganalisa keseimbangan neraca pembayaran, Anda dapat melakukannya dengan menganalisis setiap komponen neraca pembayaran yang meliputi:1. Keseimbangan Transaksi BerjalanKeseimbangan transaksi berjalan merupakan keseimbangan yang dihitung dari transaksi barang, jasa, hasil modal dan transaksi unilateral. Transaksi dinyatakan seimbang apabila arus uang yang masuk sama besarnya dengan arus barang yang keluar dari hasil transaksi barang, jasa, hasil modal dan transaksi unilateral yang terjadi antarnegara.2. Keseimbangan Transaksi ModalKeseimbangan transaksi modal merupakan keseimbangan yang dihitung dari transaksi investasi jangka panjang, investasi jangka pendek, pemindahan emas, dan transaksi pengangkatan mata uang. Neraca transaksi modal dinyatakan seimbang bila arus uang dan tabungan yang keluar sama besarnya dengan arus uang yang masuk dari transaksi-transaksi tersebut yang terjadi antarnegara.3. Keseimbangan Neraca PembayaranKeseimbangan Neraca Pembayaran merupakan keseimbangan yang terjadi akibat transaksi berjalan dan transaksi modal. Keseimbangan neraca pembayaran akan terajdi bilamana arus uang masuk yang terjadi akibat transaksi berjalan dan transaksi modal sama besar dengan arus uang keluar dari transaksi tersebut di atas yang terjadi antarnegara.Arus Modal Masuk2. Arus Modal AsingARUS modal asing bisa mendatangkan manfaat yang lebih besar ketimbang risikonya jika dikelola dengan benar. Diperkirakan hingga akhir tahun ini arus modal asing yang masuk ke Indonesia mencapai sekitar US$25 miliar. Manfaat tersebut antara lain, penurunan biaya bunga APBN, sumber investasi swasta, pembiayaan Foreign Direct Investment (FDI) dan kedalaman pasar modal. Sementara risikonya adalah terjadinya pembalikan, tekanan penguatan rupiah dan gelembung ekonomi.Pemerintah perlu lebih aktif lagi untuk mendorong perusahaan swasta untuk masuk bursa lewat penawaran saham perdana (IPO) atau right issue. kemudian, memperbanyak penerbitan obligasi negara dengan berbagai macam seri dan jangka waktu.3. Utang Luar NegeriUtang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia.Pembayaran utangUtang luar negeri pemerintah memakan porsi anggaran negara (APBN) yang terbesar dalam satu dekade terakhir. Jumlah pembayaran pokok dan bunga utang hampir dua kali lipat anggaran pembangunan, dan memakan lebih dari separuh penerimaan pajak. Pembayaran cicilan utang sudah mengambil porsi 52% dari total penerimaan pajak yang dibayarkan rakyat sebesar Rp 219,4 triliun.[2] Jumlah utang negara Indonesia kepada sejumlah negara asing (negara donor)di luar negeri pada posisi finansial 2006, mengalami penurunan sejak 2004 lalu sehingga utang luar negeri Indonesia kini 'tinggal' USD 125.258 juta atau sekitar Rp1250 triliun lebih.Pada tahun 2006, pemerintah Indonesia melakukan pelunasan utang kepada IMF. Pelunasan sebesar 3,181,742,918 dolar AS merupakan sisa pinjaman yang seharusnya jatuh tempo pada akhir 2010.[4] Ada tiga alasan yang dikemukakan atas pembayaran utang tersebut, adalah meningkatnya suku bunga pinjaman IMF sejak kuartal ketiga 2005 dari 4,3 persen menjadi 4,58 persen; kemampuan Bank Indonesia (BI) membayar cicilan utang kepada IMF; dan masalah cadangan devisa dan kemampuan kita (Indonesia) untuk menciptakan ketahanan.Angka kemiskinan dan pengangguranSejak krisis, angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Berdasar data Badan Pusat Statistik Nasional Indonesia (BPS) bahwa 17,7 persen atau 39 juta penduduk Indonesia tergolong kategori penduduk miskin. Pengangguran sebanyak 10,4 persen. Diantara 100 juta angkatan kerja menganggur, 10,5 juta pengangguran terbuka.Perbaikan ekonomi makroAdanya perbaikan ekonomi makro ditandai dengan:Rendahnya angka inflasi pada September 2006 yang hanya mencapai 0,38 persen yang membuat ekspektasi inflasi tahun 2006 kembali satu digit dibawah 8 persen.Pembayaran utang yang berimbang (balance of payment) yang membaikNilai tukar rupiah yang cukup stabil, yaitu sebesar Rp.9.200 per USD.Angka-angka tersebut cukup menjanjikan bagi peningkatan perekonomian.http://id.wikipedia.org/wiki/Posisi_utang_luar_negeri_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Utang_luar_negerihttp://makmunr.blogspot.com/2010/12/manfaat-modal-asing-lebih-besar.htmlhttp://erlan-abuhanifa.blogspot.com/2009/04/neraca-pembayaran.html