kewajiban / hutang lancar

21
Assalamualaikum Hardedta Putriyana Eha Julaeha Putri Amalia Sukma Monic Chaerur .R. Suryandika

Upload: hardedta-putriyana

Post on 15-Apr-2017

3.652 views

Category:

Economy & Finance


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kewajiban / Hutang Lancar

Assalamualaikum

Hardedta PutriyanaEha Julaeha

Putri Amalia Sukma

Monic Chaerur .R.

Suryandika

Page 2: Kewajiban / Hutang Lancar

Kewajiban/ hutang lancarKewajiban/ hutang lancar

Page 3: Kewajiban / Hutang Lancar

PENGERTIAN UTANG LANCARHutang lancar adalah kewajiban yang lukuidasinya di perkiran secara layak memerlukan penggunaan sumber daya yang ada diklasifikasikan sebagai aktifa lancar, atau penciptaan kewajiban lancar lain.Macam-macam hutang lancar : Hutang usaha Wesel bayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo Kewajiban jangka pendek yang diharapkan didanai kembali Hutang deviden Deposito yang dapat dikembalikan Pendapatan diterima dimuka Hutang pajak penjualan/pendapatan Kewajiban kepada karyawan

Page 4: Kewajiban / Hutang Lancar

PENGUKURAN UTANG LANCARUntuk tujuan pengukuran, baik hutang lancar maupun tidak lancar dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu:

1)Hutang yang jumlahnya sudah pasti. Contoh: dari hutang ini adalah nominal dari wesel atau obligasi.

2)Hutang yang jumlahnya harus di estimasi. Dilihat dari kepastian nya, hutang ini pasti terjadi namun jumlahnya belum diketahui secara pasti. Hutang garansi merupakan contohnya

3)Hutang bersyarat (contingent liability) yaitu suatu hutang yang akan muncul jika terjadi kejadian lain. Contohnya perusahaan di tuntut dipengadilan oleh perusahaan lain.

Page 5: Kewajiban / Hutang Lancar

Pengukuran utang lancarHutang diakui bila transaksi yang m enimbulkan kewajiban telah terjadi, AFB (Statement nomor 4, paragraph 181) dan FASB (SFAC 5 paragraf 67) menyatakan bahwa hutang diukur berdasarkan jumlah uang pada suatu transaksi. Kewajiban baru dapat diakui bila memenuhu criteria.

1. Memenuhi definisi suatu kewajiban2. Dapat diukur3. Relevan 4. Dapat diandalkan

Kewajiban biasanya timbuh dan diakui hanya kalau aktiva telah diserahkan atau perusahaan telah membuat perjanjian yang tidak dapat dibatalkan untuk membeli aktiva.

Dengan, demikian besarnya nilai hutang tersebut harus di diskontokan dengan tingkat bunga tertentu dengan rumus:

PV=

Page 6: Kewajiban / Hutang Lancar

1.Hutang UsahaHutang usaha atau hutang dagang

adalah saldo yang terhutang kepada pihak lain baik berupa barang , supplies ataupun jasa yang di beli dengan secara kredit. Penilaian yang dilakukan didasarkan pada jumlah pesanan (invoice). Pencatatan hutang dagang atau hutang usaha bisa dilakukan atas dasar net atau gross.

Page 7: Kewajiban / Hutang Lancar

Jika hak telah beralih sebelum barang diterima , maka transaksi di catat setelah hak di terima pembeli.Pencatatan pada saat terjadi nya hutang dagang.Format jurnal pada hutang lancar

Jurnal pada saat terjadi nya pelunasan hutang dagang

Hutang dagang xxx Kas xxx

Persediaan xxx Hutang dagang xxx

Page 8: Kewajiban / Hutang Lancar

2. Hutang wesel

perusahaan kadangkala menerbitkan sebuah promes atau janji tertulis untuk membayar uang pada tanggal tertentu. Dilihat dari ada atau tidak nya tarif bunga yang harus di bayar, noters dapat dibagi kedala hutang wesel berbunga dan hutang wesel tak berbunga. Hutang wesel berbunga merupakan hutang wesel yang penerbitan nya disamping harus membayar nominal wesel juga harus membayar bunga.

3. Hutang wesel berbunga (Interest Bearing Notes Payable)

Misalkan perusahaan pada tanggal 2 april 2004 perusahaan menerbitkan sebuah promes nilai nominal Rp. 1.000.000,00 bunga 12% setahun yang akan jatuh tempo 30 juni 2004 sebagai pelunasan hutang usaha. Jurnal yang dibuat pada tanggal 2 april adalah sebagai berikut.

Page 9: Kewajiban / Hutang Lancar

4. Wesel Bayar tak berbunga secara eksplisitDalam wesel tak berbunga, penerbit promes hanya membayar nilai nominal, dengan demikian nilai nominal merupakan nilai pada saat jatuh tempo untuk tujuan pengukuran , wesel tersebut didiskontokan dalam jumlah dilaporkan di neraca adalah sebesar nilai sekarang yaitu niali nominal dikurangi diskonto nya.Nilai sekarang dari hutang wesel ini kadang kala mudah diketahui, misalkan pada tanggal 30 desember 2003 perusahaan menyerahkan wesel tak berbunga nominal Rp. 100.000.000,00 kepada seorang kreditur untuk melunasi hutang perusahaan kepada nya sebesar Rp. 90.000.000,00 jika diserahkan promes (hutang wesel) tersebut adalah nilai hutang yang dilunasi yaitu Rp. 90.000.000,00 jatuh tempo wesel 30 agustus 2004Jurnal yang dibuat adalah:

Page 10: Kewajiban / Hutang Lancar

5. hutang jangka panjang ynga jatuh tempoHutang jangka panjang seoerti obligasi, hipotik maupun wesel yang akan jatuh tempo pada tahun fiskal berikutnya akan di akui sebagai jutang lancar. Adapun hutang jangka panjang yang tidak diakui hutang lancar yaitu :a. Dilunasi dari penerbitan hutang yang barub. Dikonversi menjadi hutang sahamc. Dilunasi dengan menggunakan aktiva yang

terakumulasi

Page 11: Kewajiban / Hutang Lancar

6. kewajiban jangka pendek yang diharapkan di danai kembaliAdalah hutang yang dijadwalkan akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun setelah tanggal neraca perusahaan . beberapa kewajiban jangka pendek diharapkan akan didanai kembali atas dasar jangka panjang dan karena itu dipekirakan tidak memrlukan penggunaan modal kerja selama tahun berikutnya. Kriteria pendanaan kembali

Kriteria otorotif untuk menentukan situasi dimana kewajiban jangka pendek dapat secara layak dikeluarkan dari kewajiban lancar

Page 12: Kewajiban / Hutang Lancar

Suatu perusahaan diharuskan mengeluarkan kewajibanjangka pendek dari kewajiban lancar jika kedua kondisi berikut terpenuhi :1. Memilik rencana untuk mendanai kembali kewajiban atas dasar dasar

jangka panjang2. Menunjukkan kemampuan untuk melaksanaan pendanaan kembali,

kemampuan tersebut dapar ditunjukkan dari :3. Mendanai kembali secara aktual kewajiban jangka pendek dengan

menerbitkan kewajiban jangka panjang atau sekuritas ekuitas setelah tanggal neraca, tetapi sebelum neraca tersebut di terbitkan .

4. Melakukan perjanjian pendanaan yang jelasmengizinkan perusahaan untuk mendanai kembali hutang atas dasar jangka pnajng pada syarat-syarat yang dapat ditentukan.

Page 13: Kewajiban / Hutang Lancar

7. Hutang deviden

Adalah kewajiban perusahaan kepada pemegang saham karena mengumumkan pembagian laba berupa kas dan aktiva lain. Deviden menjadi hutang pada saat diumumkan oleh dewan direksi perusahaan. Hutang deviden tidak bertambah seperti halnya hutang obligasi.

Dalam pembagian deviden, perusahaan mengumumkan secara resmi berapa jumlah yang akan dibagikan dan setelah itu baru dilakukan pembayaran. Dengan adanya pengumuman ini, maka pada saat itu perusahaan sudah memunyai kewajiban kepada para pemegang saham sebesar jmlah deviden yang telah diumumkan dan deviden itu baru lunas setelah deviden dibayarkan

Kewajiban pengumuman ini diakui sebagai kewajiban lancar sebesar jumlah yang akan dibayarkan. Contoh timbulnya kewajiban :

Pada tgl 31 desember 2010 PT. “WIBOWO” mengumumkan pembagian deviden Rp. 1.000 per lembar saham untuk jumlah lembar saham yang beredar 10.000 lembar. Pembayaran akan dilakukan mulai tanggal 15 januari 2011.

Page 14: Kewajiban / Hutang Lancar

Mulai tanggal 15 januari 2011.

Transaksi ini akan dicatat sbb :

1. Pada waktu pengumumanLaba yang ditahan Rp. 10.000.000,-Hutang deviden Rp. 10.000.000,-

2. Pada waktu deviden dibayarkanHutang deviden Rp. 10.000.000,-Kas Rp. 10.000.000,-

Page 15: Kewajiban / Hutang Lancar

8. Deposito yang dapat dikembalikan yaitu deposito kas yang diterima dari pelanggan dan karyawan untuk menjamin Pelaksanaan kontrak atau jasa sebagai jaminan untuk menutuppembayaran kewajiban Yang diharapkan dimasa depan. Klasifikas deposito yang dapat dikembalikan sebagai hutang Lancar dan tidak lancar tergantung pada waktu antara tanggal deposito dan pemutusan Hubungan yang memasyarakatkan deposito. Contoh deposito yang akan dikembalikan :1. Perusahaan telepon seringkali mensyaratkan sejumlah deposito untuk pemasangan telepon2. Deposito juga dapat diterima dari pelanggan sebagai jaminan untuk kemungkinan kerusakan atas property yang ada ditangan pelanggan.

Page 16: Kewajiban / Hutang Lancar

9. Pendapatan yang diterima dimukaPerusahaan kadang menerima pembayaran untuk barang atau

jasa yang belum diberikan. untuk penerimaan jenis ini, perusahaan harus memasukkannya kedalam pos utang, karena perusahaan mempunyai kewajiban untuk memberikan barang atau jasa diwaktu yang akan datang.

contoh:PT. D menerima pembayaran Rp 50 juta untuk barang dagangan yang dipesan konsumen, barang dagangan tersebut harus dikirim akhir bulan depan.

Page 17: Kewajiban / Hutang Lancar

10. Hutang kontijensiIstilah kewajiban kontingensi merupakan kewajiban potensial di masa yang akan datang yang memungkinkan dapat terjadi. Kewajiban ini berbeda dengan kewajiban yang diestimasikan, yaitu kewajiban yang memang ada namun jumlah, tanggal jatuh temponya dan atau pelunasannya tidak pasti. Jenis kewajiban kontingensi itu meliputi:1) Perkara hukum yang belun diputuskan

Perkara hukum terhadap suatu perusahaan dicatat sebagai kewajiban kontingensi dan berakhir bila tuntutan hasil perkara itu diselesaikan (yaitu semua sudah sepakat, diselesaikan di luar pengadilan). perkara hukum yang belum diputuskan pada saat tanggal neraca umumnya dimasukan dalam bentuk catatan kaki tanpa mencantumkan nilainya.

Page 18: Kewajiban / Hutang Lancar

2) EndorsemenBila kesepakatan berkaitan dalam mendiskontokan wesel bayar atau

menjual piutang dagang, maka perusahaan menjamin hutang itu dan menjadi terhutang bila debitur yang semula tidak melunasi.3) Pajak pendapatan

Jika IRS tidak mengakui pengembalian pajak perusahaan sebagaimana yang dilaporkan dan menimbulkan pajak tambahan, maka kewajiban kontingensi perlu disajikan untuk tujuan pemeriksaan. penjelasan khusus perlu diberikan, namun sering dimasukan pula catatan kaki mengenai pemeriksaan dari IRS dan surat ketetapan kewajiban pajak selama beberapa tahun. kecuali dalam kasus penyelewengan atau tidak mengis pengembalian pajak, ketentuan pembatasan mencegah IRS tidak melakukan auditing lebih dari tiga tahun.

Page 19: Kewajiban / Hutang Lancar

Dalam penyajian kewajiban kontingensi, tujuan utamanya adalah untuk penjelasan yang layak atas kontingensi tersebut dan jika dapat ditaksir jumlahnya, sebaiknya nilainya dicantumkan. Penjelasan dalam laporan keuangan dapat dilakukan berupa :a) Penjelasan lebih lanjut setelah nama perkiraan,b) catatan kaki,c) memasukan item itu diantara kewajiban tanpa menunjukan nilai ataud) apropriasi dari laba yang ditahan

Page 20: Kewajiban / Hutang Lancar

Cara penyajian hutang lancar pada laporan keuangan neraca Dalam laporan keuangan neraca hutang lancar disajika dengan cara :1. Setiap jenis hutang lancar harus disajikan terpisah (cut off) dari jumlah yang material,2. Hutang terhadap perusahaan afillasi, pemegang saham, karyawan perusahaan harus dipisahkan dari hutang kepada pihak ketiga yang independent,3. aktiva yang dijaminkan dalam penarikan hutang lancar harus diungkapkan dalam laporan keuangan,4. Aktiva dan hutang lancar tidak boleh digabungkan penyajiannya kedalam jumlah netto,5. Hutang bersyarat harus dijelaskan didalam neraca,6. Disajikan sesuai likuiditasnya, sama seperti aktiva, hutang lancar yang dapat dengan segera dibayar maka disajikan dalam urutan yang paling diatas,7. Dilaporkan pada sisi sebelah kanan neraca.

Page 21: Kewajiban / Hutang Lancar

Thankyou...

Production: