pelajaran sekolah sabat ke-4 triwulan 2 2016
TRANSCRIPT
www.gmahktanjungpinang.org
Adapted from : www.fustero.es Pelajaran 4 untuk 23 April 2016
Matius 9:5Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?
JAMAHAN-NYA (8:1-4)
PERKATAAN-NYA (8:5-13)
KEWENANGAN-NYA (8:23-34)
PENGAMPUNAN-NYA (9:1-8)
PANGGILAN-NYA (8:18-22; 9:9-13)
Kuasa YESUS yang ditunjukkan pada Matius 8 & 9:
KUASA JAMAHAN-NYA“ Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya.” (Matius 8:2-3)Orang yang sakit kusta itu menggunakan kata (dúnamai, yang artinya “penuh kuasa”). Ia sedang menyatakan bahwa YESUS penuh kuasa untuk menyembuhkan yang dianggap orang tidak tersembuhkan.Mengapa YESUS menjamah orang yang sakit kusta itu gantinya hanya mengucapkan perkataan/berfirman agar ia dapat sembuh?Dengan menjamahnya, seharusnya YESUS akan tertular penyakit kusta itu, namunpun demikian, Ia tetap melakukannya. YESUS rela menjamah orang yang berdosa agar dapat mengubahnya
dan membersihkan mereka dari dosa-dosa.
“Kisah tersebut bukanlah sekedar suatu kisah seorang kusta yang mencari kesembuhan, namun ia mewakili suatu
ras yang telah berdosa dan rusak yang tidak memiliki jalan/sarana untuk menemukan kedamaian dan
penebusan. Dosa menciptakan suatu hal terbesar yang tak terjamah; itu adalah kusta rohani di mana bagian terdalam dari diri seseorang membusuk; kelembutan hati berubah
menjadi batu yang kasar dan dingin; pandangan terhadap hal-hal yang lebih mulia berubah menjadi suatu jiwa yang
mementingkan diri dan angkuh. “Semua orang telah berbuat dosa,” (Roma 3:23). Sehingga, semua orang
adalah penderita kusta rohani, orang-orang yang tidak boleh dijamah. Dengan demikian, kisah YESUS menjamah si
penderita kusta memberikan kepada kita suatu harapan. Salibnya bukan hanya sebatang kayu yang panjangnya 2
meter, namun membentang lebar antar Surga dengan bumi, Ia meninggalkan tahta Surga dan datang ke bumi
untuk menyentuh kita semua. Jamahan YESUS disediakan dengan bebas bagi kita semua, jamahan itu memiliki kuasa
untuk mengampuni dosa yang terburuk sekalipun, membawakan kesembuhan di mana terdapat kebusukan,
dan membawa kita dari kematian karena dosa kepada rangkulan kasih ALLAH.”
Andy Nash, Teacher’s section. I “Touching the Untouchable”
KUASA PERKATAAN-NYA“Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.’” (Matius 8:8)
Perwira itu memiliki kuasa dan wewenang. Namun, ia merasa tak berdaya untuk
menyembuhkan pelayannya.
Ia-sama seperti si penderita kusta- percaya kepada Perkataan YESUS
begitu berkuasa dan Ia dapat melakukan hal yang
mustahil sekalipun.YESUS merasa heran
melihat iman perwira yang dianggap sebagai orang
kafir itu. Dia belum menemukan iman yang
sebesar itu di antara bangsa Israel.
“Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” (Matius 8:11-12)
KUASA KEWENANGAN-NYA
“Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?’” (Matius 8:27)
“Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu. Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, mereka pun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka..” (Matius 8:33-34)
Orang banyak merasa takut kepada YESUS setelah Ia menggunakan
kuasa-Nya terhadap alam dan setan-setan (Lukas 8:25, 35).
Para murid merespon rasa takut mereka oleh merasa takjub dan
menyembah-Nya. Namun orang-orang Gadara meresponnya dengan
mengusir YESUS dari tempat mereka.
YESUS memiliki kuasa untuk menyembuhkan setiap pekerjaan yang setan lakukan dalam hidup
kita.
Apakah kita masih memelihara dosa-dosa kita, ataukah kita merasa kagum akan kuasa-Nya dan datang
menyembah kepada Ia yang memiliki kuasa untuk
membebaskan kita dari cengkeraman dosa?
KUASA PENGAMPUNAN-
NYA
“Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh
yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka,
berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Percayalah, hai
anak-Ku, dosamu sudah diampuni.’” (Matius 9:2)
Tujuan utama orang lumpuh itu disembuhkan bukanlah kesembuhan fisiknya, namun untuk menunjukkan bahwa dosanya telah diampuni. Ia disembuhkan secara fisik adalah untuk mendiamkan orang-orang farisi dan para ahlli taurat.Ada satu hal penting yang kita semua butuhkan tanpa memandang masalah ataupun lingkungan kita: KEAMPUNAN atas DOSA.
Jika kita tidak diampuni, meskipun kita sembuh ataupun
tidak; kita akan kehilangan KEHIDUPAN KEKAL.
Kesembuhan rohani kita telah dijamin karena “Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.”
(Matius 9:6).
KUASA PANGGILAN-NYABacalah Matius 8:19-21 dan 9:9. setelah
memelajari bagaimana YESUS memanggil mereka dan bagaimana Ia memperingatkan mereka masalah-masalah yang akan mereka hadapi, kita dapat simpulkan bahwa dalam mengikut YESUS berarti:
“Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi." ... YESUS berkata kepadanya "Serigala mempunyai liang...,tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.’” (Matius 8:19-20)• Bersedia
meninggalkan segalanya dan menderita bersama-Nya.
“...salah seorang murid-Nya, berkata kepada-Nya: "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.’” (Matius 8:21)• YESUS Adalah
lebih penting daripada keluarga kita sendiri.
“Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.” (Matius 9:9)• Bangkit dan
mengabdikan hidup kita untuk melayani YESUS.
E.G.W. (Steps to Christ, cp. 7, pg. 64)