pelajaran sekolah sabat ke-3 triwulan 2 2015
TRANSCRIPT
Lukas 4:23 Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan
mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah
diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini,
segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!"
YESUS hanyalah Anak Yusuf bagi orang-
orang di Nazaret (Luk. 4:22)
YESUS memperkenalkan diri-Nya
sebagai Mesias dalam Nubuatan (Luk.
4:18-21). Dia juga menyebut diri-Nya
sendiri sebagai “nabi” (Luk. 4:23) dan
menegur mereka yang tidak
memercayainya (Luk. 4:24-27).
Mereka tidak mau memercayai-Nya.
Bahkan pada waktu itu mereka
berusaha untuk membunuh-Nya (Luk.
4:29).
Menerima YESUS lebih dari mengakui-
Nya sebagai Anak Yusuf dari Nazaret,
percaya kepada-Nya berkaitan dengan
masalah hidup atau mati.
Lukas 7:18,19 Ketika Yohanes mendapat kabar tentang segala peristiwa itu dari
murid-muridnya,ia memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka
bertanya kepada Tuhan: "Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami
menantikan seorang lain?"
Yesus membangkitkan anak laki-laki
yang telah mati, dan orang-orang yang
menyebut-Nya “nabi”. Namun
demikian, ketika Yohanes dipenjara
Dia tidak melakukan apa pun untuk
membebaskannya. Yohanes berjuang
untuk dapat percaya kepada-Nya.
Perkataan Juruselamat, "Berbahagialah orang tidak
menaruh prasangka kepada Ku" adalah menjadi
teguran yang manis kepada Yohanes. Ucapan ini
bukanlah merugikan dia. Malahan kini ia lebih
mengerti dengan jelas akan keadaan pekerjaan
Kristus, ia menyerahkan dirinya kepada Allah,
untuk hidup atau mati, untuk menjalankan dengan
sebaik baiknya pekerjaan yang telah dicintainya.
E.G.W. (The Desire of Ages, cp. 22, pg. 218)
Lukas 1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu
dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang
akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Selain YESUS, hanya Adam yang disebut “anak
ALLAH”. Lukas berkata demikian karena Adam
tidak lahir dari seorang wanita (Luk 3:38).
Ketika kata-kata itu digunakan untuk
manusia, Alkitab menggunakan bentuk Jamak,
“anak-anak ALLAH.”
Gelar tersebut mirip dengan lainnya seperti
Kristus, Mesias, Penebus, Raja Israel ... (Yoh
1:49; 11:27).
YESUS Adalah Anak ALLAH; Ia Adalah Bagian
dari Ilahi. Dia Adalah “ALLAH Seutuhnya.”
(Roma 9:5 NIV).
Kata-kata “Anak ALLAH” (Dalam bentuk tunggal) dapat ditemukan
46 kali dalam Alkitab. Semua mengacu kepada YESUS, kecuali 1 kali.
“KRISTUS, Sang Firman,
Satu-satu-Nya Anak ALLAH
Yang diperanakkan, adalah
satu dengan Bapa Yang
Kekal— satu dalam
kealamiahan, dalam
karakter, dalam tujuan—
Satu-satu-Nya Oknum Yang
dapat masuk ke dalam
semua pertimbangan dan
tujuan-tujuan ALLAH.”E.G.W. (Patriarchs and Prophets, cp. 1, pg. 34)
Lukas 7:34 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu
berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut
cukai dan orang berdosa.
Menurut Lukas, apa tujuan YESUS menjadi “Anak Manusia”?
Ia Adalah orang yang hidup dengan rendah hati, tidak mempunyai tempat untuk meletak kepala-Nya (Luk7:34; 9:58).
Ia adalah satu-satunya manusia yang memiliki Hak Prerogatif Ilahi. Ia Adalah TUHAN atas hari SABAT dan dapat mengampuni dosa (Luk 6:5; 5:24).
Ia datang untuk menebus kita dari dosa. Ia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (Luk 9:56;19:10).
Ia paham bahwa penebusan harus dibayar dengan penderitaan dan kematian di Salib.Namun kemudian Ia akan menjadi Pengantara kita di hadapan Bapa (Luk 18:31-32; 22:22; 12:9).
Ia akan kembali ke bumi untuk memberi upah kepada orang benar dan mengakhiri pertentangan besar alam semesta. (Luk9:26; 12:4; 17:24-30; 21:36; 22:69).
Lukas 9:20 Yesus bertanya kepada mereka: "Menurut kamu, siapakah
Aku ini?" Jawab Petrus: "Mesias dari Allah."
Tidaklah begitu penting apa yang menjadi
pendapat orang mengenai YESUS, yang
terpenting adalah: Apa pendapat saya tentang
YESUS.
Siapakah YESUS menurut saya?
Jika saya menerima-Nya sebagai KRISTUS (Yang
diurapi), Putra ALLAH, Anak Manusia, Penebus
saya, lalu saya akan mengikuti-Nya dengan
sepenuh hati, saya akan berbakti sepenuhnya
kepada Sang Jurus’lamat itu.
Raja segala Raja akan segera datang. Ia rindu
untuk memberikan kerajaan-Nya kepada mereka
yang telah menerima-Nya sebagai KRISTUS (Yang
diurapi), TUHAN atas kehidupan mereka.
1 Petrus 1:17,18 Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan
dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang
Mahamulia, yang mengatakan: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan. Suara itu kami dengar datang dari sorga, ketika kami bersama-
sama dengan Dia di atas gunung yang kudus.”
Menurut Lukas 9:28, YESUS pergi ke gunung untuk
berdoa. Petrus, Yakobus dan Yohanes datang
bersama-Nya. Lalu Musa dan Elia datang dan
berbicara kepada YESUS tentang perjalanan
terakhir-Nya ke Yerusalem.
Pada saat itu, suara Bapa meneguhkan kembali Misi
dan Identitas YESUS. Lalu kegelapan meliputi
mereka. Namun cahaya yang datang dari pesan
ALLAH tetap tinggal dalam pikiran mereka.
Bertahun-tahun kemudian, Petrus menuliskan
pengalamannya itu. Ia tahu kepada Siapa ia
percaya. Itu bukanlah sekedar cerita atau mitos, ia
telah menyaksikannya sendiri dan dia ingin agar
kita juga meyakininya (2 Petrus 1:16-18).
“Tidaklah cukup bagi kita untuk percaya bahwa YESUS bukanlah
seorang pendusta, dan tidaklah cukup bagi kita untuk percaya
bahwa Agama Alkitab bukanlah dongeng belaka. Kita dapat
percaya bahwa Nama-Nya adalah satu-satunya Nama Yang
melalui-Nya setiap orang dapat diselamatkan, namun kita tidak
membuat-Nya Sebagai Jurus’lamat pribadi kita. Tidaklah cukup
untuk membuat pengakuan iman dalam Kristus dan membuat
nama kita terdaftar di keanggotaan Gereja. “Barangsiapa
menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah
di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di
dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita.”
“Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau
kita menuruti perintah-perintah-Nya.” 1 Yoh 3:24; 1 Yoh 2:3.
Inilah bukti pertobatan sejati. Apapun pekerjaan kita, itu
tidaklah berarti apa-apa kecuali KRISTUS dinyatakan dalam
perbuatan-perbuatan kebenaran.”
E.G.W. (Christ’s Object Lessons, cp. 24, pg. 312)