pasar persaingan monopolistik dan...

22
1 PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN OLIGOPOLI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………..1 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..1 1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….2 1.3 Tujuan……………………………………………………………………………...2 BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………....3 2.1 Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik …………..…………………..…….…..3 2.2 Karakteristik Dari Pasar Persaingan Monopolistik ……………………………..….4 2.3 Tindakan Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek dalam Persaingan Monopolistik ………………………………………………………………………..6 2.4 Tindakan Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek dalam Persaingan Monopolistik ………………………………………………………………………..7 2.5 Kelebihan dan Kekurangan dari Pasar Persaingan Monopolistik …..……………....9 2.6 Pengertian Pasar Oligopoli ...…………………………………………..…………....9 2.7 Karakteristik Dari Pasar Oligopoli ………………………………………….……....10 2.8 Produsen dalam Pasar Oligopoli …………………………………………………...11 2.9 Model Kurva Permintaan Terpatah ……………………………………………...11 2.10 Model Keseimbangan Pada Pasar Oligopoli ………………………………….......13 2.11 Kelebihan Dan Kekurangan Pasar Oligopoli …………………………………......14 BAB IV STUDI KASUS…………………………………………………………………...…15 BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………...19 3.1 Kesimpulan……………………………………………….………………………...19 3.2 Saran…..…………………………………………………………………………….19 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..20

Upload: dinhkiet

Post on 09-Mar-2018

252 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

1

PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN OLIGOPOLI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………….2

1.3 Tujuan……………………………………………………………………………...2

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………....3

2.1 Pengertian Pasar Persaingan Monopolistik …………..…………………..…….…..3

2.2 Karakteristik Dari Pasar Persaingan Monopolistik ……………………………..….4

2.3 Tindakan Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek dalam Persaingan

Monopolistik ………………………………………………………………………..6

2.4 Tindakan Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek dalam Persaingan

Monopolistik ………………………………………………………………………..7

2.5 Kelebihan dan Kekurangan dari Pasar Persaingan Monopolistik …..……………....9

2.6 Pengertian Pasar Oligopoli ...…………………………………………..…………....9

2.7 Karakteristik Dari Pasar Oligopoli ………………………………………….……....10

2.8 Produsen dalam Pasar Oligopoli …………………………………………………...11

2.9 Model Kurva Permintaan Terpatah ……………………………………………...…11

2.10 Model Keseimbangan Pada Pasar Oligopoli ………………………………….......13

2.11 Kelebihan Dan Kekurangan Pasar Oligopoli …………………………………......14

BAB IV STUDI KASUS…………………………………………………………………...…15

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………...19

3.1 Kesimpulan……………………………………………….………………………...19

3.2 Saran…..…………………………………………………………………………….19

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..20

Page 2: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar merupakan salah satu dari berbagai sistem, institusi ,prosedur, hubungan sosial

dan infrasturktur dimana usaha menjual barang, jasa, dan tenaga kerja untuk orang-orang

dengan imbalan uang. Menurut organisasinya, pasar dibedakan menjadi empat, yaitu pasar

persaingan sempurna, pasar monopolistik, pasar monopoli dan oligopoli. Pada kesempatan

ini penulis akan lebih memfokuskan terhadap pasar persaingan monopolistik dan oligopoli.

Pasar monopolistik (monopolistic competition) dikembangkan karena ketidakpuasan

terhadap daya analisis model persaingan sempurna (perfect competition) maupun monopoli

(monopoly). Pasar monopolistik hampir sama dengan persaingan sempurna. Di dalam

industri terdapat banyak perusahaan yang bebas (mudah) keluar-masuk. Namun produk yang

dihasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensiasi (differentiated produk). Namun

perbedaan antara satu produk dengan produk yang lain tidak terlalu besar. Differensiasi ini

mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan nonharga. Walaupun demikian output

yang dihasilkan sangat mungkin saling substitusi.

Dalam semua bentuk pasar itu para penjual juga memperhatikan respon pembeli,

tetapi dalam pasar oligopoli para penjual juga memperhatikan respon lawan-lawannya.

Seorang oligopolis memperkirakan permintaan juga tergantung pada reaksi apa yang akan

dilakukan lawan-lawannya terhadap perubahan harga yang diambil.

Page 3: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

3

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah pengertian pasar persaingan monopolistik?

1.2.2 Bagaimana karakteristik dari pasar persaingan monopolistik?

1.2.3 Bagaimana tindakan penetapan harga dan output jangka pendek dalam persaingan

monopolistik?

1.2.4 Bagaimana tindakan penetapan harga dan output jangka panjang dalam persaingan

monopolistik?

1.2.5 Apa kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan monopolistik?

1.2.6 Apakah pengertian pasar oligopoli?

1.2.7 Bagaimana karakteristik dari pasar oligopoli?

1.2.8 Apa saja Produsen dalam pasar oligopoli?

1.2.9 Bagaimana model kurva permintaan terpatah?

1.2.10Bagaimana model keseimbangan pada pasar oligopoli?

1.2.11Apa kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui pengertian pasar persaingan monopolistik.

1.3.2 Mengetahui karakteristik dari pasar persaingan monopolistik.

1.3.3 Mengetahui tindakan penetapan harga dan output jangka pendek dalam persaingan

monopolistik

1.3.4 Mengetahui tindakan penetapan harga dan output jangka panjng dalam persaingan

monopolistik

1.3.5 Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan monopolistik.

1.3.6 Mengetahui pengertian pasar oligopoli.

1.3.7 Mengetahui karakteristik dari pasar oligopoli.

1.3.8 Mengetahui produsen dalam pasar oligopoli

1.3.9 Mengetahui model kurva permintaan terpatah.

1.3.10 Mengetahui model keseimbangan pada pasar oligopoli.

1.3.11 Mengetahui kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli.

Page 4: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian pasar persaingan monopolistik

Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan tidak

sempurna. Teori pasar monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap daya

analisis model persaingan sempurna maupun pasar monopoli. Tetapi dilihat dari stukturnya

pasar monopolistik lebih mendekati pada pasar persaingan sempurna tetapi perushaan yang

berpatisipasi di pasar tersebut menghasilkan produk yang berbeda karakteristik.

Pasar monopolistik didefinisikan sebagai pasar dengan banyak produsen yang

menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut

juga sebagai pasar yang banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengan

diferensiasi produk yang berbeda-beda baik dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.

Dalam pasar persaingan monopolistik para konsumen merasakan adanya perbedaan

karakteristik dari produk-produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dengan produk-

produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan lainnya. Perbedaan tersebut bisa

mencerminkan perbedaan yang sebenarnya diantara produk-produk yang mereka konsumsi

atau hanya perbedaan persepsi konsumen bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh

perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar memang berbeda. Sebagai contohnya

perbedaan produk dapat dilihat dari bentuk fisiknya seperti beda fungsi, bentuk ataupun

kualitas. Perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan merek, logo ataupun

kemasan. Lebih lanjut perbedaan juga dapat dijumpai dalam kaitannya dengan hal-hal yang

terkait dengan penjualan seperti jangka waktu kredit, ketersediaan komoditas, kemudahan

dalam memperolehnya, pelayanan purna jual, lokasi perolehan komoditas, pelayanan dan

sebagainya. Pakaian, obat-obatan, kosmetik, restoran dan banyak komoditas makanan adalah

contoh-contoh dari komoditas monopolistik yang umum dijumpai dalam kehidupan sehari-

hari.

Page 5: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

5

2.2 Karakteristik pasar persaingan monopolistik

2.2.1 Terdapat cukup banyak pengusaha

Dalam pasar persaingan monopolistis, terdapat cukup banyak pengusaha, akan

tetapi tidak sebanyak seperti yang terdapat pada pasar persaingan sempurna. Dan

apabila di suatu pasar terdapat banyak perusahaan, otomatis disana pasti terdapat pasar

monopolistis, akan tetapi ukuran/besarnya tidak melebihi perusahaan-perusahaan yang

lain. Dengan kata lain, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memiliki

ukuran yang relatif sama besarnya. Sehingga mengakibatkan produksi suatu suatu

perusahaan relatif sedikit, dibandingkan dengan seluruh produksi dalam keseluruhan

pasar tersebut.

2.2.2 Barangnya bersifat berbeda corak

Seperti yang telah kita ketahui bahwa pasar persaingan sempurna seluruh

perusahaan nya memproduksi produk yang sama. Oleh karena itu susah untuk

membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Apabila kita lihat

secara fisik suatu produk, akan tanpak jelas perbedaan tersebut. Maka kita dapat

membedakan mana produk suatu perusahaan dengan product perusahaan yang lainnya.

Di samping perbedaan dalam bentuk fisik, juga terdapat perbedaan dalam bentuk

bungkus atau pembungkusan product, dan ada pula yang berbeda dalam cara membayar

barang yang akan di beli. Akibat dari berbagai macam perbedaan ini, barang yang

di produksi oleh perusahaan pasar monopolistis ini tidak bersifat barang pengganti

sempurna akan tetapi ia bersifat barang pengganti yang dekat.

2.2.3 Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga

Dalam pasar persaingan monopolistis suatu perusahaan dapat mempengaruhi suatu

harga, akan tetapi pasar ini hanya mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi

harga suatu barang produksi di bandingkan dengan perusahaan oligopoli dan monopoli.

Pasar monopolistis mendapat sedikit kekuasaan dalam mempengaruhi harga disebabkan

oleh barang yang dihasilkan bersifat berbeda corak (different product).

Page 6: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

6

Karena perbedaan corak inilah yang menyebabkan konsumen atau pembeli akan

otomatis bersifat memilih, yaitu menyukai produk perusahaan satu dan kurang

menyukai produk perusahaan yang lain. Oleh karena itu perusahaan menaikkan harga

barang produksinya, ia akan tetap memiliki pelanggan, walaupun tidak sebanyak pada

waktu sebelum kenaikan harga barang produksinya. Dan bisa juga sebaliknya, apabila

perusahaan tersebut ingin menurunkan harga barang produksinya, tidaklah mudah

untuk menghabiskan penjualan barang tersebut, karna masih banyak konsumen yang

setia dengan produk yang telah lama ia pakai, walaupun harganya relative mahal..

2.2.4 Produsen lain mudah memasuki pasar

Apabila ada suatu perusahaan baru ingin memulai usahanya didalam pasar

persaingan monopolistik tidak akan banyak mengalami hambatan seperti halnya dalam

pasar oligopoli dan monopoli. Hal ini disebabkan oleh:

• Karena modal yang diperlukan relatif besar kalau dibandingkan dengan mendirikan

perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.

• Karena perusahaan itu harus menciptakan barang produksi yang bercorak beda

dengan barang produksi yang telah beredar dahulu di pasaran dan

mempromosikannya pada masyarakat untuk mendapat pelanggan, dan dengan

promosi tersebut, perusahaan harus dapat meyakinkan pelanggan akan mutu barang

tersebut.

2.2.5 Persaingan promosi penjualan sangat aktif

Pada pasar ini memungkinkan suatu perusahaan menarik banyak pelanggan

walaupun harga barang produksinya berharga tinggi. Bahkan sebaliknya, suatu

perusahaan tidak mudah menarik banyak pelanggan dengan harga barang produksi

yang relatif rendah. Ini disebabkan oleh barang produksi yang mereka hasilkan, yaitu

barang yang bersifat beda corak dengan barang yang sudah tersedia di pasaran, dan

mempromosikan barang baru tersebut. Maka untuk mempengaruhi cita rasa pembeli,

para pengusaha melakukan persaingan bukan harga (non price competition). Persaingan

yang demikian itu antara lain adalah dalam rangka memperbaiki mutu dan desain

barang, melakukan iklan yang terus menerus memberikan syarat penjualan yang

menarik.

Page 7: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

7

2.3 Penetapan Harga dan Output Jangka Pendek dalam Persaingan MonopoListik

Karena perusahaan persaingan monopolistik menghasilkan produk yang

terdiferensiasi, kurva permintaan yang dihadapinya memiliki kemiringan negatif, tetapi

karena terdapat banyak produk substitusi yang dekat untuk produk, kurva permintaannya

sangat elastis terhadap perubahan harga. Elastisitas harga permintaan semakin tinggi, kalau

diferensiasi produknya semakin sedikit. Seperti halnya dalam monopoli, kanena kurva

permintaan yang dihadapi oleh perusahaan memiliki kemiringan negarif dan linier, maka

kurva penerimaan marjinalnya berada di bawah kurva permintaan, yang mendorong sumbu

harga pada rink yang satuan dan memiliki kemiringan absolut dua kali lipat kurva

permintaan.

Seperti juga semua perusahaan dalam struktur pasar lain yang telah dibahas, tingkat

output terbaik dan perusahaan persaingan monopolistik dalam jangka pendek, dicapai ketika

penerimaan marjinal satuan dengan biaya marjinal, sepanjang harga (yang ditentukan pada

kurva permintaan) melebihi biaya variabel rata-rata. Hal ini ditunjukkan dalam Gambar 9-9.

Gambar 9-9 menunjukkan bahwa tingkat output terbaik dalam jangka pendek, dan

perusahaan persaingan monopolistik yang “umum” atau “mewakili”, adalah 6 unit dan

ditunjukkan oleh titik E, ketika MR = MC. Pada Q < 6, MR > MC dan laba total perusahaan

bisa diperbesar dengan meningkatkan output. Pada Q > 6, MC > MR dan laba total

perusahaan bisa diperbesar dengan mengurangi output. Untuk bisa menjual pada tingkat

output terbaik (yaitu, 6 unit), perusahaan membebankan harga sebesar $9 per unit (titik A

pada kurva D). Karena pada Q = 6, ATC = $7 (titik F dalam gambar), maka perusahaan

persaingan monopolistik ini memperoleh laba per unit sebesar AF = $2 dan laba total sebesar

AFBC = $12 (daerah yang diarsir dalam gambar). Seperti halnya dalam kasus perusahaan

persaingan sempurna maupun kasus monopolis, perusahaan persaingan monopolistik bisa

Page 8: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

8

memperoleh laba, mencapai titik impas, atau justru merugi dalam jangka pendek. Jika pada

tingkat output terbaiknya, F>ATC, maka perusahaan memperoleh laba; jika P = ATC maka

perusahaan mencapai titik impas, dan jika P < ArC, maka perusahaan mengalami kerugian,

tetapi meminimalkan kerugiannya jika perusahaan terap berproduksi sepanjang P > AVC.

Terakhir, karena kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan persaingan monopolistik

memiliki kemiringan yang negatif, MR = MC < P pada tingkat output terbaiknya, sehingga

(seperti juga dalam kasus monopoli) bagian kurva MC yang menanjak dan terletak di atas

kurva AVC bukan merupakan kurva penawaran jangka pendek dan perusahaan persaingan

monopolistik.

2.4 Penetapan Harga dan Output Jangka Panjang Persaingan MonopoListik

Jika perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik memperoleh laba dalam jangka

pendek (atau akan memperoleh laba dalam jangka panjang dengan membangun skala pabrik

yang optimal untuk berproduksi pada tingkat output terbaik mereka), lebih banyak

perusahaan akan memasuki pasar dalam jangka panjang. Ini berarti kurva permintaanyang

dihadapi oleh setiap perusahaan dalam pasar bergeser ke sebelah kin (karena pangsa pasarnya

berkurang), hingga akhirnya bersinggungan dengan kurva LAC perusahaan. Jadi, dalam

jangka panjang, semua perusahaan persaingan monopolistik hanya mencapai titik impas dan

berproduksi pada bagian kurva MC yang memiliki kemiringan negatif (dan tidak pada titik

terendah sebagaimana dalam kasus pasar persaingan sempurna). Hal ini ditunjukkan dalam

Gambar 9-10. Dalam Gambar 9-10, D’ adalah kurva permintaanyang dihadapi oleh

perusahaan yang “umum” atau “mewakili” pasar persaingan monopolistik dalam jangka

panjang.

Page 9: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

9

Kurva permintaanD’ lebih rendah dan elastisitas harganya lebih tinggi dibanding

kurva D yang dihadapi oleh perusahaan dalam jangka pendek. Artinya, semakin banyak

perusahaan memasuki pasar persaingan monopolistik dalam jangka panjang (yang tertarik

oleh laba yang diperoleh), setiap perusahaan persaingan monopolistik akan memperoleh

pangsa pasar yang semakin kecil dan menghadapi kurva permintaanyang semakin tinggi

tingkat elastisitas harganya, karena semakin banyak produk saingan yang tersedia dalam

jangka panjang.

Perhatikan bahwa kurva permintaan Li bersinggungan dengan kurva MC dan SATC’

pada titik A’, yaitu tingkat output ketika MR’ = LMC = SMC’ (titik E’ dalam gambar).

Dengan demikian, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik menjual 4 unit produk

tersebut pada tingkat harga $6 per unit dan mencapai titik impas dalam jangka panjang

(bandingkan dengan Q 6 pada P $9 dan laba per unit $2 serta laba total $12 dalam jangka

panjang).

Pada tingkat harga lainnya, perusahaan tersebut akan mengalami kerugian dalam

jangka panjang, dan dengan jumlah perusahaan yang berbeda, tidak akan tercapai titik impas.

Kenyataan bahwa perusahaan persaingan monopolistik berproduksi di sebelah kiri titik

terendah kurva LAC-nya ketika mencapai keseimbangan jangka panjang, berarti bahwa biaya

rata-rata produksi dan harga dan produk dalam pasar persaingan monopolistik lebih tinggi

dibanding pasar persaingan sempurna ($6 pada titik A’ dibanding $5 pada titik E”, secara

berturut-turut, dalam Gambar 9-10). Perbedaan ini tidak besar karena kurva permintaan yang

dihadapi oleh perusahaan persaingan monopolistik sangat elastis. Akan tetapi, sedikit lebih

tingginya MC dan P dalam pasar persaingan monopolistik dibanding pasar persaingan

sempurna, bisa dianggap sebagai biaya untuk menyediakan sejumlah variasi produk

terdiferensiasi yang sesuai dengan berbagai macam selera konsumen, ketimbang hanya

memiliki satu produk yang tidak terdiferensiasi.

Kenyataan bahwa setiap perusahaan persaingan monopolistik berproduksi di sebelah

kiri titik terendah kurva MC, berarti bahwa setiap perusahaan berproduksi dengan kapasitas

berlebih (excess capacity) dan terdapat jauh lebih banyak perusahaan (artinya, terjadi

overcrowding) ketika bentuk pasar adalah persaingan monopolistik dibanding jika bentuknya

pasar persaingan sempurna.

Page 10: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

10

2.4 Kelebihan dan kekurangan dari pasar persaingan monopolistik

Kelebihan pasar persaingan monopolistik :

- Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat

memilih produk yang terbaik baginya.

- Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan

inovasi dalam menghasilkan produknya.

- Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk

yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang

dipilihnya.

- Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan

sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

Kekurangan pasar monopolistik :

- Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga,

kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan

pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.

- Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik,

karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.

- Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan

biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang harus dibayar oleh

konsumen.

2.5 Pengertian pasar oligopoli

Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri atas hanya sedikit perusahaan (produsen).

Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk mempengaruhi harga pasar.

Produk dapat homogen atau terdiferensiasi. Perilaku setiap perusahaan akan mempengaruhi

perilaku perusahaan lainnya dalam industri. Dari definisi di atas, kondisi pasar oligopoli

mendekati kondisi pasar monopoli.

Page 11: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

11

2.6 Karakteristik pasar oligopoli

2.6.1 Hanya terdapat sedikit penjual

Dalam pasar oligopoli ini tidak terlalu banyak penjual karena satu penjual

merupakan perusahaan yang mempunyai banyak produk jadi dalam pasar ini yang

bersain adalah antara perusahaan yang mempunyai produk sama namu berbeda kualitas.

2.6.2 Barang yang dijual homogen

Dalam pasar oligopoli ini juga menjual banyak barang-barang yang sejenis

namun berbeda dengan barang-barang yang ada di pasar lain umumnya. Barang-barang

yang siap dijual merupakan milik beberapa perusahaan yang merupakan pencipta

barang-barang tersebut, karena dalam pasar ini hanya terdapat beberapa saja yang

menjadi penjual karena penjual didalam pasar ini menghasilkan banyak barang yang

sama dengan perusahaan yang lain namun beda harga juga beda kualiasnya.

2.6.3 Sulit dimasuki perusahaan baru

Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan

baru, karena image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan

pembeli di banding perusahaan yang baru muncul yang menawarkan barang yang sama

namun pembeli atau konsumen tidak tahu kualitas dari barang-barang yang dijual

perusahaan baru tersebut.

2.6.4 Membutuhkan peran iklan

Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan dagang karena iklan

dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu iklan

terbukti ampuh dalam menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih barang-

barang, dengan mudah perusahaan membuat iklan tentang produknya dengan

keunggulan-keunggulan produknya dibanding produk perusahaan lain atau perusahaan

pesaing.

2.6.5 Terdapat satu pemimpin pasar (market leader)

Dalam pasar oligopoli ini jelas terjadi suatu kepemimpinan perusahaan yang

bisa saja mengakibatkan banyak perusahaan muncul dan mengikuti produk yang di

luncurkan oleh perusahaan yang memimpin pasar, contohnya saja produk mie instan.

Page 12: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

12

Banyak sekali varian yang diluncurkan oleh perusahaan yang menjadi

pemimpin pasar mie instan, ketika perusaaan ini mengeluarkan produk terbarunya dan

mengiklankannya lalu masyarakat yang melihat iklan tersebut banyak yang membeli

produk ini, otomatis perusahaan yang lain dan pesaing perusahaan ini akan membuat

varian yang sama untuk produknya untuk mencoba menarik pembeli.

2.6.6. Harga jual tidak mudah berubah

Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tigak cepat naik atau turun, bisa

dikatakan harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mengapa? mungkin saja karena

penjualan yang stabil terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan

sudah cukup menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis

pembeli akan berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi pembeli beralih

pada produk perusahaan lainya yang menjual varian yang sama namu harga lebih

murah dengan kualitas yang hampir sama.

2.7 Produsen Oligopoli

Paling tidak terdapat dua perilaku produsen yang dapat dibedakan dalam pasar

oligopoli, yaitu :

• Produsen dalam pasar oligopoli tidak melakukan kolusi untuk menentukan harga

dan jumlah ouput yang harus dihasilkan (non collusive oligopoly)

• Produsen dalam pasar oligopoli berkolusi dalam menetukan harga dan jumlah

output yang akan dihasilkan (collusive oligopoly)

2.8 Kurva Permintaan Terpatah

Dalam Gambar 10-1, kurva permintaan yang dihadapi oleh seorang oligopolis adalah

D atau ABC, dan memiliki patahan pada tingkat harga berlaku $6 serta kuantitas

kesimbangan 40 unit (titik B). Perhatikan bahwa kurva D jauh lebih elastis di atas bagian

patahan dibanding di bagian bawahnya, atas dasar asumsi bahwa para pesaing tidak akan

ambil bagian dalam peningkatan harga tetapi akan dengan cepat mengikuti penurunan harga.

Kurva penerimaan marjinal adalah MR atau AGEHJ; AG adalah bagian dan kurva

penerimaan marjinal yang berkaitan dengan bagian kurva permintaanAB; NJ berkaitan

dengan bagian kurva permintaanBC. Patahan kurva permintaanpada titik B menyebabkan

kurva penenimaan marjinal terputus sepanjang GH. Tingkat output terbaik bagi oligopolis

Page 13: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

13

yang memiliki kurva biaya marjinal MC ini adalah sebesar 40 unit dan ditunjukkan oleh titik

E, yaitu ketika kurva MC memotong bagian yang vertikal dan kurva MR.

Dengan begitu oligopolis ini akan mengenakan harga $6 yang ditunjukkan oleh titik

B (pada patahan kurva perinintaan). Seperti halnya bentuk organisasi pasar yang lain,

perusahaan dalam pasar oligopoli bisa memperoleh laba, mencapai titik impas atau merugi

dalam jangka pendek, dan akan tetap berproduksi selama P>AVC.

Dan Gambar 10-1 juga dapat melihat bahwa kurva biaya marjinal oligopolis tersebut

dapat meningkat atau menurun di sepanjang bagian kurva MR yang terputus (misalnya dan

MC’ ke MC”), tanpa mempengaruhi oligopolis itu untuk mengubah harga yang berlaku

sebesar $6 dan penjualan sebesar 40 unit (sepanjang F > AVC).4 Hanya jika kurva MC

bergeser Iebih tinggi dan kurva MC’ maka oligopolis rersebut akan terdorong unruk

meningkatkan harganya dan mengurangi kuannitas yang dijualnya, atau hanya jika kurva MC

bergeser lebih rendah dan MC’ maka oligopolis itu menurunkan harganya dan meningkatkan

kuantirasnya yang dijualnya. Jika kurva permintaanbergeser ke sebelah kanan atau kiri,

penjualan akan secara berturut-turut meningkat atau menurun, tetapi oligopolis tersebut akan

tetap mempertahankan harga sebelumnya selama patahan pada kurva permintaantetap jatuh

pada tingkat harga yang satuan dan selama kurva MC tetap memotong kurva MR pada

bagian yang terputus atau vertikal.

Page 14: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

14

2.9 Faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya pasar oligopoli

Ada dua faktor penting penyebab terbentuknya pasar oligopoli, yaitu :

2.9.1 Efesiensi skala besar

Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil,

semen, kertas, pupuk dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoli. Teknologi padat

modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi

(biaya rata-rata minimum) baru tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar.

Dalam industri mobil, untuk satu jenis mobil, skala efisiensi baru tercapai juka produksi

mobil minimal 50.000 sampai 100.000 unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga

jenis mobil saja, output minimal seluruhnya antara 200.000 – 300.000 unit per tahun.

Selanjutnya bila biaya produksi per mobil puluhan juta rupiah, dana yang di butuhkan untuk

berproduksi ratusan miliar rupiah per tahun. Jika dihitung dengan biaya investasi awal,

maka perusahaan yang ingin memasuki industri mobil harus menyiapkan dana triliunan

rupiah.

Keadaan di atas merupakan hambatan untuk masuk (barries to entry) bagi

perusahaan-perusahaan pesaing. Tidak mengherankan jika dalam pasar oligopoli hanya

terdapat sedikit produsen.

2.9.2 Kompleksitas manajemen

Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli, dan

persaingan monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non

harga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak

menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena itu dalam industri

oligopoli, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan

dalam industri. Perusahaan juga harus memiliki kemampuan manajemen yang sangat baik

agar mampu bertahan dalam struktur industri yang persaingannya begitu kompleks. Tidak

banyak perusahaan yang memiliki kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli

akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.

2.10 Keseimbangan oligopoli

Perusahaan yang bergerak dalam pasar oligopoli disebut oligopolis (oligopolist).

Sebagai produsen, keseimbangan terjadi bila laba maksimum tercapai. Analisis

Page 15: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

15

keseimbangan oligopoli tidak menekankan dimensi waktu, melainkan kompetisi.

Perusahaan seimbang atau tidak bukan saja dilihat dari kemampuan mengatur output dan

harga, tetapi juga kemampuan memprediksi perilaku pesaing.

Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonom

mengembangkan berbagai model untuk menganalisis perilaku oligopolis. Sayangnya, tidak

ada satupun model yang dapat diterima secara umum sebagai model terbaik.

2.11 Kelebihan dan kekurangan pasar oligopoli

Kelebihan pasar oligopoli:

- Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.

- Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.

- Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan antar penjual.

- Adanya penerapan teknologi baru.

Kekurangan pasar oligopoli:

- Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan

- Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi

- Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena

semangat bersaing kurang

- Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi

- Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru

- Bisa berkembang ke arah monopoli

Page 16: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

16

BAB III

STUDI KASUS

Contoh Perilaku Oligopoli pada Industri Telekomunikasi

Ada hal menarik yang dapat dicermati dari gencarnya perang tarif percakapan

melalui telepon seluler akhir-akhir ini, yaitu masing-masing provider mengklaim bahwa

mereka telah memberikan harga terbaik bagi para pelanggannya. Simak saja misalnya

bagaimana perilaku tiga operator telepon seluler terbesar di Indonesia (PT. Telkomsel,

PT. Indosat, dan PT. Exelcomindo Pratama) dalam mengibarkan bendera perang

pemasaran dengan menawarkan tarif percakapan di bawah Rp1 per detik. Terlepas dari

iming-iming menarik yang ditawarkan, perang tarif yang diluncurkan para operator

telepon seluler kini sebenarnya sudah memasuki ranah yang mengusik perhatian kita

kalau tidak mau dikatakan sudah membingungkan atau bahkan menjebak bagi

pelanggan individual.

Kreatifitas para operator dalam merumuskan skema tarif percakapan ternyata

mampu mengacak-acak perilaku pelanggan sehingga membuat pelanggan individual

seringkali penasaran dan terpancing emosinya. Simak saja bagaimana operator XL

menawarkan tarif Rp 0,1 per detik ke sesama operator; sementara Telkomsel Simpati

PeDe menawarkan Rp 0,5 per detik. Indosat Mentari menawarkan Rp 0 pada menit

pertama ke sesama operator; dan IM3 menawarkan tarif Rp 0,01 per detik ke seluruh

operator untuk percakapan 90 detik pertama dan selebihnya menggunakan tarif Rp 15

per detik ke sesama operator dan Rp25 per detik ke operator lain. Belum lagi, operator-

operator lain kini juga mulai sibuk menawarkan tarif paling murah ke sesama

pelanggan dengan syarat dan kondisi tertentu.

Dengan perkembangan yang ada itu sebenarnya lumrah saja kalau kemudian

ada yang bertanya apakah memang pelanggan telepon seluler selama ini telah

diperlakukan secara wajar oleh para operator telepon? Pertanyaan ini muncul karena

memang pelanggan tidak memiliki informasi yang cukup mengenai berapa sebenarnya

biaya produksi yang dikeluarkan oleh para operator untuk menyediakan jasanya ke

publik. Memang bukan menjadi kewajiban operator untuk mendeklarasi urusan

internal perusahaannya ke publik, tetapi persaingan tarif yang terjadi sebenarnya secara

Page 17: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

17

implisit mengindikasi adanya ketidakwajaran perolehan manfaat antara produsen dan

pelanggan telekomunikasi. Pelanggan sebenarnya juga menyadari bahwa investasi di

telekomunikasi tidak bisa tergolong murah, terutama untuk mendapatkan lisensi,

memilih platform teknologi, dan kemudian membangun infrastruktur fisik yang

tersebar di seluruh wilayah negeri. Masyarakat kemudian bisa menerima berapa pun

tarif berbicara via telepon seperti yang ditawarkan oleh para operator. Pelanggan

seolah tidak berdaya untuk menolak tawaran harga yang disampaikan para operator

karena masyarakat sendiri memang seolah terbuai dengan janji manis dalam mobilitas

berkomunikasi. Lebih dari itu, “rasa haus” berlebihan yang selama ini dirasakan

masyarakat akibat adanya kelangkaan akses dan koneksi telepon seolah terobati dengan

pemunculan peranti komunikasi bergerak, seperti halnya mobile phone atau di

Indonesia lebih populer dengan sebutanhand phone.

Mobilitas berkomunikasi kini seolah menjadi kebutuhan masyarakat, dan

bukan lagi barang mewah yang didominasi oleh sekelompok orang berduit yang

mampu membeli peranti telepon bergerak yang sekaligus juga berfungsi sebagai simbol

status seperti halnya yang terjadi pada era 1980-an yang lalu. Masyarakat di negeri ini

nampaknya kini lebih cenderung untuk memperhatikan pada berapa besaran ongkos

percakapan yang wajar dibanding dengan membuat kalkulasi bertelepon dalam satuan

waktu tarif percakapan per detik yang murah. Hampir semua operator memang

memberi harga penawaran yang relatif lebih murah untuk percakapan ke sesama

operator dibanding tarif antar operator. Satu hal yang perlu mendapat perhatian

bersama adalah bahwa jebakan tarif seperti yang terjadi ini sebenarnya mengingatkan

masyarakat pengguna jasa telepon seluler untuk lebih berhati-hati atau lebih pas untuk

dikatakan lebih cermat terhadap tawaran telepon murah yang diluncurkan oleh para

operator.

Tesis yang diajukan dalam tulisan ini sebenarnya adalah bahwa kalau industri

telekomunikasi di negeri ini bergerak secara efisien, sudah semestinya pelanggan

mendapat harga layanan yang wajar. Jadi, pelanggan berhak mendapat kemanfaatan

atas sejumlah sumberdaya yang telah dikeluarkannya. Itu pula sebabnya, tulisan ini

tidak dimaksudkan untuk menolak adanya kecenderungan penurunan tarif telepon ke

sesama operator, tetapi justru lebih sebagai upaya untuk menyadarkan pelanggan bahwa

Page 18: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

18

tawaran harga yang wajar, yaitu harga yang mendekati daya-beli bagi pelanggan,

sebenarnya adalah hak dan merupakan suatu hal yang perlu didapat pelanggan dan

bukan sekedar diberi iming-iming yang diumbar oleh para operator telepon seluler.

Switching Behavior

Pada dasarnya iklim persaingan yang dihadapi oleh operator telepon seluler di

Indonesia kini sudah mendekati pada situasi yang bersifat oligopoli. Ada tiga

karakteristik kunci yang melekat pada situasi pasar oligopoly, yaitu: (1) pergerakan

industri didominasi oleh kiprah beberapa operator dengan skala besar; (2) masing-

masing operator menjual atau menawarkan produk yang identik atau memiliki

pembedaan yang relatif terbatas; dan (3) industri memiliki barrier to entry yang

signifikan besarannya sehingga tidak mudah bagi pendatang baru untuk masuk ke

dalam industri yang dimaksud. Dari perspektif operator telepon seluler, penerapan

strategi pemasaran pada situasi pasar yang bersifat oligopoli tentu memerlukan upaya

ekstra terutama dalam memaknai elastisitas hargaterhadap besaran permintaan pulsa

oleh pelanggan.

Secara teoritis, elastisitas harga terhadap permintaan suatu produk akan sangat

ditentukan oleh karakteristik pasar, kategori produk, kategori branding yang melekat

pada suatu produk, preferensi terhadap waktu, dan kondisi perekonomian makro

(lihat:Bijmolt, T.H.A., Van Heerde, J.H., dan Pieters, G.M.R.,”New Empirical

Generalizations on the Determinants of Price Elasticity”, Journal of Marketing

Research, Vol. XLII, May 2005, pp141-156). Satu hal penting dari temuan empiris itu

adalah bahwa upaya korporasi dalam mengakomodasi price endogeneity seperti yang

dimaksudkan itu ternyata mempunyai imbas yang kuat pada besaran elastisitas harga

suatu produk. Itu artinya, bagi kepentingan pelaku industri telekomunikasi, perang tarif

yang selama ini telah berlangsung sebenarnya hanya dapat dijustifikasi sampai pada

suatu titik di mana kebijakan penurunan tarif per satuan waktu akan berimbas pada

penurunan jumlah permintaan pulsa telepon. Dengan kata lain, rasionalitas ekonomis

yang ada dalam benak pelanggan akan menentukan tingkat sensitifitas mereka terhadap

kebijakan agresif mengenai tarif telepon.

Dengan mencermati perkembangan pasar yang ada sekarang ini, sebenarnya

masih ada peluang bagi para operator untuk mendongkrak tingkat penetrasi pasar,

Page 19: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

19

terutama untuk segmen yang berpotensi menjadi pengguna jasa telekomunikasi di masa

datang. Hanya saja, hal yang mungkin perlu diwaspadai oleh para operator adalah

bahwa bisa saja, karena faktor emosi sesaat dalam menetapkan tarif psikologis seperti

yang diadopsi para operator selama ini, justru akan berpengaruh pada pergeseran

perilaku pelanggan untuk beralih operator (switching behavior). Kalau hal ini terjadi,

maka tidak mustahil kalau pada gilirannya nanti loyalitas pelanggan terhadap suatu

produk atau operator telepon tertentu menjadi sesuatu yang sulit dicapai. Pelanggan

mungkin saja tetap mendapat kepuasan terhadap suatu operator tertentu, namun tetap

saja mereka beralih operator, karena alasan satu dan lain hal.

Sebagai penutup, dalam jangka yang menengah, perilaku beralih akan memberi

peluang bagi munculnya perilaku oportunis yang hanya mementingkan kemanfaatan

sesaat dan tidak mempedulikan keberlanjutan layanan prima yang diberikan kepada

pelanggan. Hal yang sudah jamak dijumpai kalau sekarang ini seseorang memiliki dua

atau lebih nomor telepon seluler. Hal ini tentu saja bukan semata-mata untuk tujuan

menghindar dari pelacakan terhadap suatu nomor, tetapi lebih sebagai bentuk pencarian

kenyamanan dalam melakukan percakapan melalui telepon seluler. Harapannya adalah

bahwa pelanggan, terutama pelanggan individual, akan mendapatkan nilai yang optimal

dari harga layanan telepon seluler yang diberikan oleh para operator.

Page 20: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

20

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan tidak

sempurna. Teori pasar monopolistik dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap

daya analisis model persaingan sempurna maupun pasar monopoli. Tetapi dilihat dari

stukturnya pasar monopolistik lebih mendekati pada pasar persaingan sempurna tetapi

perushaan yang berpatisipasi di pasar tersebut menghasilkan produk yang berbeda

karakteristik.

3.1.2 Pengaruh ekonomi persaingan monopolistik merupakan keseluruhan kerugian yang

tidak diinginkan dari efisiensi alokatif dan produktif. Konsumen membayar lebih dan

mampu untuk membeli sedikit daripada di persaingan sempurna. Bagaimanapun juga,

pengaruhnya tidak seserius monopoli dan produk-produk yang dibedakan

menyediakan keragaman yang banyak diminta.

3.1.3 Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri atas hanya sedikit perusahaan (produsen).

Setiap perusahaan memiliki kekuatan (cukup) besar untuk mempengaruhi harga pasar.

Produk dapat homogen atau terdiferensiasi. Perilaku setiap perusahaan akan

mempengaruhi perilaku perusahaan lainnya dalam industri.

3.2 Saran

3.2.1 Sebaiknya produsen meningkatkan kualitas produk sehingga konsumen akan tetap setia

pada produk tersebut. Sehingga meskipun produsen menaikan harga barang tersebut,

produsen tidak lantas kehilangan banyak pelanggan. Karena konsumen sudah percaya

dengan mutu produk tersebut. Selain itu pasar persaingan monopolistik juga menuntut

produsen agar lebih inovatif lagi dalam berproduksi. Baik inovatif dalam menciptakan

suatu produk maupun inovatif dalam efisiensi penggunaan faktor produksi.

3.2.2 Pada kesempatan ini penulis memberikan saran sebagai berikut: pembelajaran

mengenai dinamika persaingan dalam pasar oligopoli sudah banyak di lakukan.

Tingkatkan strategi persaingan dalam pasar oligopoli.

Page 21: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

21

DAFTAR PUSTAKA

http://blogkasman-blogkasmancom.blogspot.com/2012/01/makalh-pasar-monopolistik.html

diakses pada 31 Maret 2013

http://ibnukurniawan-cintailmu.blogspot.com/2012/03/pasar-oligopoli.html diakses pada 31

Maret 2013

http://ikamaiyastri.blogspot.com/2010/12/pasar-persaingan-monopolistik.html diakses pada

31 Maret 2013

http://maulidaaisyah.blogspot.com/2012/11/pasar-persaingan-oligopoli.html diakses pada 31

Maret 2013

Rahardja, Prathama. “Pengantar Ekonomi Mikro”, Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2010.

Page 22: PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK DAN …elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/1877/2017/... · Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu dari pasar persaingan

22

Daftar Pertanyaan

1. Apa perbedaan pasar oligopoli, monopolistic dan pasar persaingan sempurna?

2. Bagaimana cara untuk menaikkan harga barang pada awal produksi suatu perusahaan?

3. Jelaskan kurva permintaan terpatah?

4. Bagaimana kriteria yang termasuk dalam oligopoli kolusif?

5. Apakah semen termasuk oligopoli kolusif?