pengantar hukum persaingan usaha - website staff...
TRANSCRIPT
PengantarPengantarHukumHukum PersainganPersaingan UsahaUsaha
Oleh:Ditha WiradiputraPelatihan Hukum Kontrak Konstruksi11 Juni 2007
2
Topics to be DiscussedTopics to be Discussed
Manfaat PersainganAsas & Tujuan Undang-undang
Persaingan UsahaPrinsip-prinsip Umum dalam Hukum
Persaingan Usaha
3
Topics to be DiscussedTopics to be Discussed
SubstansiSubstansi PengaturanPengaturan dalamdalam UndangUndang--undangundang PersainganPersaingan UsahaUsaha
BentukBentuk--bentukbentuk PersekongkolanPersekongkolan TenderTenderHukumHukum AcaraAcara PersainganPersaingan UsahaUsahaPengecualianPengecualian
4
ManfaatManfaat PersainganPersaingan
Industri penerbangan Industri telekomunikasi Industri pertelevisianJasa taksidll
5
AsasAsas UndangUndang--undangundangPersainganPersaingan UsahaUsaha
Demokrasi Ekonomi denganmemperhatikan keseimbangan antarakepentingan pelaku usaha dankepentingan umum
6
TujuanTujuan UndangUndang--undangundangPersainganPersaingan Usaha IndonesiaUsaha Indonesia(Pasal 3)
1. menjaga kepentingan umum danmeningkatkan efisiensi ekonomi nasional;
2. menjamin adanya kepastian kesempatanberusaha yang sama bagi pelaku usaha besar,pelaku usaha menengah, dan pelaku usahakecil;
3. mencegah praktek monopoli; dan4. terciptanya efektivitas dan efisiensi dalam
kegiatan usaha.
7
Instrument of Competition PolicyInstrument of Competition Policy
Structural merger &monopolies
Behavioral price fixing, collusiveagreement,vertical restrains
8
Instrument of Competition PolicyInstrument of Competition Policy
Per se mutlak dilarang
Rule of Reason melihat kepadaakibat yangditimbulkan
9
Contoh Pasal UU No.5/1999 Pasal 5 UU No.5/1999
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian denganpelaku usaha pesaingnya untuk menetapkan harga atassuatu barang dan atau jasa yang harus dibayar olehkonsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutanyang sama.
Pasal 7 UU No.5/1999Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian denganpelaku usaha pesaingnya untuk membuat perjanjiandengan pelaku usaha pesaingnya untuk menetapkanharga di bawah harga pasar, yang dapat mengakibatkanterjadinya persaingan usaha tidak sehat.
10
PengaturanPengaturan UU No.5/1999UU No.5/1999
1. Perjanjian yang dilarang2. Kegiatan yang dilarang3. Posisi dominan4. Komisi Pengawas Persaingan Usaha5. Penegakan Hukum6. Ketentuan lain-lain
11
PerjanjianPerjanjian yangyang dilarangdilarang
1. Oligopoli (Pasal 4 UU No.5/1999);2. Penetapan harga
price fixing (Pasal 5 UU No.5/1999); Diskriminasi harga / price discrimination (Pasal 6 UU
No.5/1999); Predatory Pricing (Pasal 7 UU No.5/1999); Resale Price Maintenance (Pasal 8 UU No.5/1999);
3. Pembagian wilayah / market division (Pasal 9UU No.5/1999);
12
PerjanjianPerjanjian yangyang dilarangdilarang
4. Pemboikotan (Pasal 10 UU No.5/1999);5. Kartel (Pasal 11 UU No.5/1999);6. Trust (Pasal 12 UU No.5/1999);7. Oligopsoni (Pasal 13 UU No.5/1999
13
PerjanjianPerjanjian yangyang dilarangdilarang
8. Integrasi vertikal (Pasal 14 UU No.5/1999);9. Perjanjian Tertutup
exclusive distribution agreement (Pasal 15 ayat (1) UUNo.5/1999);
tying agreement (Pasal 15 ayat (2) UU No.5/1999); vertical agreement on discount (Pasal 15 ayat (3) UU
No.5/1999);
10. Perjanjian dengan Pihak Luar Negeri.
14
KegiatanKegiatan yangyang dilarangdilarang
1. Monopoli,2. Monopsoni,3. Penguasaan Pasar, dan4. Persekongkolan
15
Pengertian Tender
Tawaran mengajukan harga untuk :a. memborong atau melaksanakan
suatu pekerjaan,b. mengadakan barang dan atau
jasac. membeli suatu barang dan atau
jasad. menjual suatu barang dan atau
jasa
16
Tujuan Tender
1. Memberikan kesempatan yang samakepada pelaku usaha,
2. Mendapatkan barang dan atau jasadengan harga termurah dan kualitasterbaik.
17
Metoda PemilihanPenyedia
1. Pelelangan Umum2. Pelelangan Terbatas3. Pemilihan Langsung
Wajib melakukan prakualifikasi (wajib diumumkan) Wajib mengundang yang lulus prakualifikasi dan bila jumlahnya kurang dari 3 (tiga)
dilakukan pengumuman ulang. Apabila yang lulus dua maka dilakukan pemilihanlangsung tetapi kalau hanya 1 dilakukan penunjukan langsung sesuai ketentuanlainnya.
4. Penunjukan Langsung Dilakukan prakualifikasi terhadap penyedia untuk pekerjaan kompleks Pekerjaan kompleks adalah pekerjaan yang memerlukan teknologi tinggi dan/atau
mempunyai resiko tinggi dan/atau menggunakan peralatan didesain khusus dan/ataubernilai diatas Rp. 50.000000000 (lima puluh milyar Rupiah).
5. Bencana Alam, Sosial, dan Perang
18
Proses Tender1. Apakah proses tender dilakukan secara
a. tidak jujur,b. melawan hukum atauc. menghambat persaingan usaha?
2. Proses tender mencakup:1. Perencanaan2. Pembentukan panitia3. Prakualifikasi perusahaan4. Pembuatan persayaratan untuk ikut tender dan penyusunan dokumen
tender5. Saat pengumuman tender6. Pengambilan dokumen tender7. Penentuan Harga Perkiraan Snediri atau harga dasar lelang8. Penjelasan tender9. Saat penutupan tender10. Penentuan pemenang tender11. Saat pengumuman pemenang tender12. Pengajuan sanggahan13. Penandatanganan kontrak14. Pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan
19
Prinsip Persekongkolandalam Tender (1)
1. Kerjasama yang dilakukan pelaku usaha dengan pihak lainatas inisiatif siapapun dan dengan cara apapun dalam upayamemenangkan peserta tender tertentu.
2. Dilakukan dalam bentuk:a. Kerjasama antara dua pihak atau lebih,b. Secara diam-diam atau terang-terangan melakukan
penyesuaian dokumen dengan peserta lainnya,c. Membandingkan dokumen tender sebelum penyerahand. Menciptakan persaingan semue. Menyetujui dan atau memfasilitasi terjadinya pesekongkolanf. Pemberian kesempatan eksklusif kepada peserta tender
dengan cara melawan hukum3. Persekongkolan dilakukan secara horizontal, vertikal dan
gabungan keduanya
20
Prinsip Persekongkolan dalamTender (2)Tender berpotensi menciptakan persaingan
usaha tidak sehat atau menghambatpersaingan usaha:
1. tender bersifat tertutup atau tidak transparan dan tidakdiumumkan secara luas
2. tender bersifat diskriminatif sehingga tidak dapatdiikuti semua pelaku usaha dengan kompetensi yangsama
3. tender dengan persayaratan dan spesifikasi teknisatau merek yang mengarah kepada pelaku usahatertentu sehingga menghambat pelaku usaha lainuntuk ikut.
21
Mengukur DampakPersekongkolan dalam Tender1. Konsumen atau pemberi kerja membayar lebih
mahal2. Barang atau jasa yang diperoleh (dari sisi:
mutu, jumlah, waktu maupun nilai) seringkalilebih rendah dari yang akan diperoleh bilatender dilakukan secara jujur.
3. Adanya hambatan bagi peserta potensial.4. Nilai proyek untuk tender pengadaan jasa
menjadi lebih tinggi karena adanya mark upoleh pihak-pihak yang bersekongkkol.
25
Persekongkolan
Pasal 22Pelaku usaha dilarang bersekongkoldengan pihak lain untuk mengatur danatau menentukan pemenang tendersehingga dapat mengakibatkan terjadinyapersaingan usaha tidak sehat.
26
Persekongkolan
Pasal 23Pelaku usaha dilarang bersekongkoldengan pihak lain untuk mendapatkaninformasi kegiatan usaha pesaingnyayang diklasifikasikan sebagai rahasiaperusahaan sehingga dapatmengakibatkan terjadinya persainganusaha tidak sehat
27
Persekongkolan
Pasal 24Pelaku usaha dilarang bersekongkol denganpihak lain untuk menghambat produksi dan ataupemasaran barang dan atau jasa pelaku usahapesaingnya dengan maksud agar barang danatau jasa yang ditawarkan atau dipasok di pasarbersangkutan menjadi berkurang baik darijumlah, kualitas, maupun ketepatan waktu yangdipersyaratkan
28
KPPUKPPU
Dalam UU No. 5/1999 lembaga yangdiberi kewenangan untuk mengawasipelaksanaan dari UU No. 5/1999 adalahKomisi Pengawas Persaingan Usaha(selanjutnya disingkat “KPPU”)
KPPU mempunyai status yangindependen dari kekuasaan Pemerintahdan bertanggung jawab kepada Presiden
29
TugasTugas daridari KPPUKPPU
melakukan penilaian terhadap (a) perjanjian, (b)kegiatan, maupun (c) penyalahgunaan posisidominan yang dilakukan oleh pelaku usaha yangdapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoliatau persaingan usaha tidak sehat
mengambil tindakan sesuai dengan kewenangannyamemberikan saran dan nasehat sehubungan dengan
kebijakan yang diambil oleh Pemerintah yangberkaitan dengan praktek monopoli dan persainganusaha tidak sehat
30
TugasTugas daridari KPPUKPPU
menyusun pedoman atau publikasi yangberkaitan dengan UU No. 5/1999
memberikan laporan secara berkala tentangkerja KPPU kepada Presiden dan DPR
31
KewenanganKewenangan KPPUKPPU
KPPU memiliki kewenanganuntuk meneliti, menyelidiki dan menyidik suatu
pelanggaranuntuk memutus suatu dugaan praktek monopoli atau
persaingan usaha tidak sehatDengan kata lain KPPU mempunyai
kewenangan sebagai lembaga yang miripdengan “Kepolisian”, “Kejaksaan” dan“Pengadilan”
32
JENIS PENEGAKAN HUKUM PERSAINGAN DI INDONESIA:Penegakan Hukum Publik Yaitu Melalui KPPU RI
IndividuIndividu
KPPUKPPU
PNPN
MAMA
Perdata PidanaPersaingan
Penyidik
Penuntut
PTPT
33
PENANGANAN PERKARA DI KPPU
PmrksPedhlnPmrksPedhln
PmrksLanjt
PmrksLanjt
PmbtnPut
PmbtnPut
PmbcPut
PmbcPut
PelaksPut
PelaksPut
GelarLaporanGelar
Laporan
Penyidikan
Penelit-Klarif
Penelit-Klarif
Monitoring
Laporan
TimKajian
MajelisKomisi
……
34
KPPUKPPU
PNPN
MA
PEL USAHA
PENYIDPENYID
PENUNT
PT
Penyer(2)
Pen Eks(1)
PELAKS. PUT.SECARA PAKSA
SITA
KURUNGAN
35
Pengecualian
Melaksanakan Peraturan Perundangan HAKI Waralaba Standar Teknis Agen (no exclusive dealing on price) Penelitian (standar hidup) Perjanjian Internasional Ekspor Usaha kecil Koperasi (untuk anggota)