parkinson 2011
DESCRIPTION
biomedikTRANSCRIPT
Parkinsonisme or Gejala Ekstrapiramidalmerupakan suatu sindrom dgn gejala utama berupa trias gangguan neuromuskular.
Tiga gejala utama (trias) penyakit Parkinson1. Gemetar (tremor)2. Kekakuan anggota gerak & hilangnya
reflek-reflek postural3. Mobilitas berkurang secara abnormal
A. Primary parkinsonism 1. Idiopatic Parkinson’s disease2. Juvenile Parkinson's
Penyebab yang pasti tidak diketahui
Prevalensi : 1 diantara 250 orang yang berusia atr 40-65
thn. 1 diantara 100 orang yang berusia di atas
65 thn.
B. Secondary parkinsonisms1.Parkinson Pascaensefalitis
a. ditemukan suatu toksin yang dihubungkan dg terjadinya penyakit parkinson.
Toksin tsb adalah MPTP (N-metil -4- fenil – 1,2,3,6 – tetrahidropiridin) yg terbukti menginduksi parkinsonisme pd hewan belakangan diketahui bahwa yang bersifat toksik adalah metabolitnya ion 1-metil- 4- fenil piperidin (MPP+)*
b. CO, Mn, organophospat
Patofisiologi Parkinsonisme
Pada traktus nigrostriatum (terletak di ganglia basalis) yang mengatur fungsi gerakan halus perlu adanya keseimbangan antara komponen kolinergik yg merangsang dan komponen dopaminergik yg menghambat. Gangguan keseimbangan ke arah dominasi komponen kolinergik, akan menimbulkan sindrom parkinsonisme.
Mengenai apa yg memicu perubahan patologik nigrostriatum & perubahan-perubahan biokimia yg menyertainya
Manisfestasi klinik lain :
1. Tremor (gemetar sewaktu istirahat)2. Rigiditas (kekakuan)3. Akinesia
Akinesia ditandai dg berkurangnya gerakan spontan dan sulit utk memulai gerakan baru / spontan
4. Bradikinesiaditandai dg kelambatan yg abnormal pada gerakan-gerakan yang disengaja
Jika berjalan terseret-seret, badan condong ke depan, tergesa-gesa langkahnya makin lama mkn cepat (festinating gait)
Bila berjalan, pasien tidak dpt berhenti & berbalik arah dg cepat, tapi hrs memutar seluruh tubuhnya (en bloc)
Kesulitan dlm berbicara (suara lebih pelan & monoton)
Mikrografia
Wajah seperti topeng
Refleks glabela
OBAT PARKINSON
Terapi didasarkan atas konsep keseimbangan komponen dopaminergik - kolinergik
1. Obat Dopaminergik SentralMeningkatkan sintesis dopamin di SSPa. Levodopab. Dopamin Agonist◦ D2 spesifik : - Bromokriptin
- Lisurid
◦ D2 & D3 spesifik: - Pramipexol - Ropinerol
- D1 & D2 non spesifik: - pergolid - apomorfin- Parsial agonis: - terguridBromokriptin diindikasikan sbg pengganti levodopa bila levodopa di kontraindikasikan
c. Stimulan SSP dapat memperlancar transmisi dopamin ex: - d-amfetamin - Metamfetamin - Metilfenidat
II. Obat Antikolinergik Sentral Sebagai obat alternatif Prototipe: Triheksifenidil Ex: - Benzotropin - Difenhidramin
III. Obat Dopamino – Antikolinergik a. Amantadin b. Antidepresi Trisiklik ex: Imipramin & amitriptilin
IV. MAO – B Inhibitor ex: Selegelin
DIAGNOSTIKtidak ada pemerikasaan khusus, diagnostik dan terapi hanya berdasarkan gejala-gejala yang ditimbulkan
Penatalaksanaan terapi :1. Dimulai dengan pemberiaan Selegelin atau
Amantadin sebagai monoterapi.
2. Bila gejala memburuk, ganti dengan agonis dopamin, ex: Bromokriptin.
3. Pada kasus “ on-off “ , Apomorfin s.c or rektal bisa diberikan.
4. Kombinasi obat akan memberikan hasil yang aditif, tapi tetap saja “ progress” penyakit tidak bisa dihentikan
5. Obat-obat Anti Parkinson tidak akan berfungsi lagi jika neuron dopamin “ post sinaptik “ rusak.
6. Untuk melindungi neuron dopamin di substansia nigra, dapat diberikan Glutation dan vit E sebagai antioksidan
MAO dan COMT
adalah enzim-enzim yang berperan pada metabolisme katekolamin.
Fenilalanin Tirosin DOPA
Epinefrin Nor Epinefrin Dopamin