paparan sosialisasi pp no.15 tahun 2010

Click here to load reader

Upload: nguyenphuc

Post on 30-Dec-2016

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Disampaikan oleh:

    Direktur Jenderal Penataan Ruang

  • bhk-djpr

  • bhk-djpr

  • 18 SUBSTANSI AMANAT UUPR

    No. PASAL UUPR A M A N A T

    1 13 ayat (4)Penyelenggaraan Pembinaan Penataan Ruang Provinsi danKabupaten/Kota

    2 14 ayat (7) Tingkat Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang

    3 16 ayat (4) Kriteria dan Tata Cara PeninjauanKembali RencanaTataRuang

    ���� UUPR mengamanatkan 18 substansi untuk diatur lebih lanjut dengan PP

    3 16 ayat (4) Kriteria dan Tata Cara PeninjauanKembali RencanaTataRuang

    4 17 ayat (7)Kriteria dan Tata Cara Penyusunan Rencana Tata Ruang KawasanPertahanan

    5 20 ayat (6) Rencana Tata RuangWilayah Nasional

    6 33 ayat (5) PenatagunaanTanah

    7 33 ayat (5) PenatagunaanAir

    8 33 ayat (5) PenatagunaanUdara

    9 33 ayat (5) PenatagunaanSumberDaya Alam Lainnya

    bhk-djpr

  • No. P A S A L A M A N A T

    10 37 ayat (8) Tata Cara Penggantian Yang Layak Akibat Perizinan

    11 38 ayat (6) Bentuk dan Tata Cara Pemberian Insentif dan Disinsentif

    12 40 Pengendalian Pemanfaatan Ruang

    13 41 ayat (3) Kriteria Kawasan Perkotaan

    … lanjutan

    14 47 ayat (2) Penataan Ruang Kawasan Perkotaan

    15 48 ayat (5) Penataan Ruang Kawasan Agropolitan

    16 48 ayat (6) Penataan Ruang Kawasan Perdesaan

    17 64Kriteria dan Tata Cara Pengenaan Sanksi AdministratifTerhadap Pelanggaran Penataan Ruang

    18 65 ayat (3) Tata Cara dan Bentuk Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang

    bhk-djpr

  • PENGATURAN

    PENATAAN

    RUANG

    Pemerintah menetapkan:

    � PP ttg RTRWN

    � Perpres ttg RTR Pulau/Kepulauan

    � Perpres ttg KSN sesuai kebutuhan

    � Permen ttg Pedoman bidang PR

    Pemda Provinsi menetapkan:

    � Perda Prov ttg RTRWP

    � Perda ttg KSP sesuai kebutuhan

    � Perda ttg Arahan Peraturan Zonasi Sistem Provinsi

    � Pergub ttg jenis perizinan, penetapan bentuk dan besaran insentif

    & disinsentif, serta sanksi administratif

    � Pergub ttg Juklak Pedoman bidang PR

    Pemda Kabupaten/kotamenetapkan:

    � Perda Kab/Kota ttg RTRWKab/Kota

    � Perda ttg KSKab/Kota sesuai kebutuhan

    � Perda ttg RDTR Kab/Kota

    � Perda ttg Peraturan Zonasi

    � Perbup/Perwali ttg jenis perizinan, penetapan bentuk dan besaran

    insentif & disinsentif, serta sanksi administratif

    PEN

    GA

    TUR

    AN

    OLE

    H

    PEM

    ERIN

    TAH

    PEMBINAAN

    PENATAAN

    RUANG

    � Koordinasi penyelenggaraan penataan ruang;

    � Sosialisasi peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang;

    � Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan penataan ruang;

    � Pendidikan dan pelatihan;

    � Penelitian dan pengembangan;

    � Pengembangan sistem informasi dan komunikasi penataan ruang;

    � Penyebarluasan informasi penataan ruang kepada masyarakat; dan

    � Pengembangan kesadaran dan tanggungjawab masyarakat.

    PERENCANAAN

    TATA RUANG

    PEN

    GA

    TUR

    AN

    O

    LEH

    PEM

    ERIN

    TAH

    DA

    ERA

    H P

    RO

    VIN

    SI

    PEN

    GA

    TUR

    AN

    O

    LEH

    PEM

    ERIN

    TAH

    DA

    ERA

    H

    KA

    BU

    PA

    TEN

    /KO

    TA

    KETENTUAN UMUMPengertian dasar dalam penyelenggaraan penataan ruang

    K E W E N A N G A N

    Pemerintah

    Pemda Prov

    Pemda Kab/Kota

    Masyarakat

    Pemda Provinsi

    Pemda Kab/Kota

    Masyarakat

    Pemda Kab/Kota Masyarakat

    BENTUK PEMBINAAN PENATAAN RUANG

    BAB II

    BAB III

    PELAKSANAAN PR

    BAB I

    BAB IV

    PR

    OS

    ED

    UR

    PENYUSUNAN RTR

    PENETAPAN RTR

    Proses Penyusunan RTR

    Pelibatan Peran Masyarakat Dalam

    Perumusan Konsepsi RTR

    Pembahasan Rancangan RTR oleh Pemangku

    Kepentingan

    Pembahasan antarinstansi terkait

    � RTR kewenangan Pemerintah Pusat

    Rencana Umum Tata Ruang

    Rencana Rinci Tata Ruang

    RTRWN

    RTRWP

    RTRW Kabupaten

    RTRW Kota

    RTR Kawasan Strategis

    RTR Pulau/Kepulauan

    RTR Kawasan Perkotaan

    RTR Kawasan Perdesaan

    � Tata cara koordinasi diatur dengan perpres;

    � Sosialisasi melalui media tatap muka dan media elektronik;

    � Mendampingi, mengawasi, dan memberikan penjelasan kepada pemangku

    kepentingan dalam pelaksanaan penataan ruang;

    � Penyelenggaraan dan fasilitasi diklat, penyusunan program diklat, penerapan sistem

    sertifikasi;

    � Pengembangan iptek bidang penataan ruang;

    � Penyedian basis data dan informasi penataan ruang, pengembangan jaringan sistem

    elektronik;

    � Publikasi berbagai aspek penataan ruang melalui media yang mudah diakses

    masyarakat; dan

    � Penyuluhan, debat publik. , pembentukan kelompok masyarakat, penyediaan unit

    pengaduan

    TATA CARA PEMBINAAN PENATAAN RUANG

    Kriteria

    Tata Cara

    PEN

    INJA

    UA

    N K

    EM

    BA

    LI

    (PK

    )

    �Penetapan pelaksanaan PK RTR

    � Pelaksanaan PK RTR

    � 1 x dalam 5 tahun

    � lebih dari 1 x dalam 5 tahun

    Rekomendasi Hasil PK RTR

    Sistematika PP PPR

    PEMANFAATAN

    RUANG

    PENGENDALIAN

    PEMANFAATAN RUANG

    � RTR kewenangan Pemerintah Pusat

    Pembahasan antarinstansi dan antar pemerintah daerah

    dengan DPRD �RTR kewenangan pemerintah daerah

    RTR Kawasan Agropolitan

    RDTR

    Penyusunan & Sinkronisasi Program

    Pembiayaan Program

    Pelaksanaan Program

    Pengaturan

    Zonasi

    Arahan Peraturan Zonasi Sistem Nasional

    Arahan Peraturan Zonasi Sistem Provinsi

    Peraturan Zonasi Pada Wilayah Kabupaten

    Peraturan Zonasi Pada Wilayah Kota

    Perizinan

    Jenis-Jenis Izin Pemanfaatan Ruang

    Prosedur Pemberian Izin

    Penggantian yang Layak Terhadap

    Kerugian

    Insentif &

    Disinsentif

    Bentuk & Tata Cara

    Pemberian Insentif

    Bentuk & Tata Cara

    Pemberian Disinsentif

    Sanksi

    Administratif

    Jenis-Jenis Sanksi Administratif

    Kriteria dan Tata Cara Pengenaan

    Sanksi Administratif

    KETENTUAN PERALIHAN

    KETENTUAN PENUTUP

    Pemanfaatan Ruang Wilayah

    Pemanfaatan Ruang Kawasan

    Wilayah Nasional

    Wilayah Provinsi

    Wilayah Kabupaten

    Wilayah Kota

    Kawasan Strategis

    Kawasan Perdesaan

    Kawasan Perkotaan

    BAB V

    BAB VI

    BAB VIII

    PENGAWASAN

    PENATAAN RUANG

    BAB VII

    BAB IX

    Izin dalam RTRW lama masih tetap berlaku sepanjang tidak

    bertentangan dengan Per-UU-an

    Izin yang diterbitkan dan/atau diperbaharui setelah RTRW

    berakhir dan belum diganti tidak berlaku

    Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal

    diundangkan

    PEN

    INJA

    UA

    N K

    EM

    BA

    LI

    Tidak perlu revisi Revisi

    � Perumusan kebijakan strategis operasionalisasi

    RTR

    � Perumusan program sektoral dan kewilayahan

    � Pelaksanaan pembangunan sektoral dan

    pengembangan wilayah

    Pengawasan

    Teknis

    Keseluruhan proses penyelenggaraan

    penataan ruang secara menyeluruh

    Pengawasan

    Khusus

    Permasalahan khusus penyelenggaraan

    penataan ruang sesuai kebutuhan

    Mengawasi masukan, prosedur,

    keluaran, fungsi dan manfaat, dan

    ketersediaan &pemenuhan SPM

    Memeriksa data dan informasi, serta

    melakukan kajian teknis

    bhk-djpr

  • bhk-djpr

  • � Ruang

    � Tata ruang

    � Struktur ruang

    � Pola ruang

    � Pelaksanaan penataan ruang

    � Pengawasan penataan ruang

    � Perencanaan tata

    � Wilayah

    � Kawasan

    � Kawasan lindung

    � Kawasanbudi daya

    � Kawasanperdesaan

    Def in is i

    BAB I KETENTUAN UMUMPengertian dasar dalam penyelenggaraan penataan ruang

    Ps. 1

    � Pola ruang

    � Penataan ruang

    � Penyelenggaraan

    penataan ruang

    � Pemerintah pusat

    � Pemerintah

    daerah

    � Pengaturan

    penataan ruang

    � Pembinaan

    penataan ruang

    � Perencanaan tataruang

    � Pemanfaatanruang

    � Pengendalianpemanfaatanruang

    � Pengaturan Zonasi

    � Peraturan zonasi

    � Izin pemanfaatanruang

    � Rencana tataruang

    � Kawasanperdesaan

    � Kawasanagropolitan

    � Kawasanperkotaan

    � Kawasan metropolitan

    � Kawasan megapolitan

    � Kawasanstrategisnasional, provinsi, kabupaten/kota

    � Orang

    � Masyarakat

    � Menteri

    bhk-djpr

  • BAB II PENGATURAN PENATAAN RUANGMemberikan kepastian hukum bagi seluruh pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan penataan ruang.

    Pemerintah

    Penyusunandan penetapan

    Pengaturan oleh:

    Per-

    aturan lain

    • PP (RTRWN &peraturan

    pelaksanaan UU ttg PR)

    • Perpres (RTR

    Pulau/Kepulauan & RTR KSN)

    • Permen (Pedoman PR)

    Ps. 2

    Ps. 4 ayat (1)

    Pemerintah daerah provinsi

    Pemerintah daerah kabupaten/kota

    lain bidang Penata-an

    Ruang

    sesuai ke-wenangan

    • Perda Provinsi (RTRWP, RTR KSP, arahan PZ Sistem Prov)

    • Pergub (Ketentuan perizinan, bentuk & besaran insentif

    disinsentif, sanksi adm, juklak)

    • Perda Kabupaten/Kota (RTRWK, RTR KSK, RDTR+PZ Kab/Kota)

    • Perbup/wali (Ketentuan

    perizinan, bentuk & besaran insentif disinsentif, sanksi adm)

    Ps. 4 ayat (2)

    Ps. 4 ayat (3)

    bhk-djpr

    Ps. 5 ayat (1)

  • BAB III PEMBINAAN PENATAAN RUANGPeningkatan kualitas dan efektifitas penyelenggaraan penataan ruang

    � koordinasi penyelenggaraan

    penataan ruang;

    � sosialisasi peraturan perundang-

    Bentuk dan Tata Cara

    Peme r i n t ah

    Ruang lingkup pembinaan penataan ruang

    Ps. 6

    Ps. 7 Ps. 9 – Ps. 17

    melalui

    � sosialisasi peraturan perundang-

    undangan bidang penataan ruang;

    � pemberian bimbingan, supervisi,

    dan konsultasi pelaksanaan

    penataan ruang;

    � pendidikan dan pelatihan;

    � penelitian dan pengembangan;

    � pengembangan sistem informasi

    dan komunikasi penataan ruang;

    � penyebarluasan informasi penataan

    ruang kepada masyarakat; dan

    � pengembangan kesadaran dantanggung jawab masyarakat.

    Pemdaprovinsi

    Pemda kabupaten/kota

    Ma sya ra k a t

    bhk-djpr

  • 1)

    2)

    3)

    Koordinasi penyelenggaraan PR Tata cara koordinasi diatur dengan perpres

    Sosialisasi peraturan Per-UU-an Bid. PR

    Melalui media tatap muka dan media elektronik

    Pemberian bimbingan, supervisi, dan Mendampingi, mengawasi, dan memberikan

    Be n t u k T a t a C a r a

    Bentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan RuangBentuk dan Tata Cara Pembinaan Penataan Ruang

    BabBab III … III … lanjutanlanjutan

    Ps. 9 – Ps.17

    3)

    4)

    5)

    6)

    7)

    8)

    Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi pelaksanaan PR

    Mendampingi, mengawasi, dan memberikan penjelasan kepada pemangku kepentingan dalam pelaksanaan PR

    Pendidikan dan pelatihan

    Pengembangan IPTEK bidang PRPenelitian dan pengembangan

    Penyediaan basis data & informasi PR dan pengembangan jaringan sistem elektronik

    Pengembangan sistem informasi dan komunikasi PR

    Publikasi berbagai aspek PR melalui media yang mudah diakses masyarakat

    Penyebarluasan informasi PR kepada masyarakat

    Penyuluhan, debat publik, pembentukan kelompok masyarakat, penyediaan unit pengaduan

    Pengembangan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat

    Penyelenggaraan dan fasilitasi diklat, penyusunan program diklat, penerapan sistem sertifikasi

    bhk-djpr

  • BAB IV PELAKSANAAN PERENCANAAN TATA RUANGPelaksanaan perencanaan tata ruang meliputi prosedur penyusunan dan prosedur penetapan RTRuntuk menentukan rencana struktur ruang dan pola ruang yang berkualitas, menyediakan landasanspasial bagi pelaksanaan pembangunan sektoral dan kewilayahan untuk mencapai kesejahteraanmasyarakat.

    Prosedur

    Rencana Umum Tata Ruang

    R T R WN

    R T RWP

    RTRW Kabupaten Kr i t e r ia

    Ps. 18

    Ps. 20

    Ps. 24

    Penyusunan

    Penetapan

    Prosedur

    RTRW Kota

    RTR Pulau/Kepulauan

    Peninjauan

    Kembali

    K r i t e r ia

    Ta ta CaraPs. 22

    Ps. 81 – Ps. 92RTR Kawasan Strategis

    RTR Kawasan Perkotaan

    RTR Kawasan Perdesaan

    (RTR KawasanAgropolitan)

    R D T R

    Rencana Rinci Tata Ruang

    Ps. 39

    bhk-djpr

  • Prosedur Penyusunan RTR

    • Proses penyusunan RTR

    • Persiapan penyusunan RTR

    • Pengumpulan data

    Ps. 21 ayat (1)Ps. 20

    Bab IV … lanjutan

    • Pelibatan peran

    masyarakat dalam perumusan konsepsi

    RTR

    • Pembahasan rancangan

    RTR oleh pemangku kepentingan

    • Pengolahan dan analisis data

    • Perumusan konsepsi RTR

    • Penyusunan rancangan peraturan perUUan ttg RTR

    bhk-djpr

  • • Pembahasanantarinstansi����RTR kewenangan

    PemerintahPusat

    Prosedur RTR

    RTRW Nasional

    RTR Pulau/Kepulauan

    RTR KSN

    Na s i o n a l

    Penetapan

    P P

    P e r p r e s

    Na s i o n a l

    Bab IV … lanjutan

    Prosedur Penetapan Rencana Tata RuangPs. 22

    PemerintahPusat

    • Pembahasanantarinstansidanantarpemerintah

    daerahdenganDPRD ����RTR

    kewenanganpemerintahdaerah

    Prosedur

    Penetapan

    RTR

    P ro v i n s i

    RTRW Provinsi

    RTR KSP

    Kabupaten/Kota

    RTRW Kabupaten/Kota

    RTR KS K/K

    PeraturanZonasiPenetapan

    P ro v i n s i

    P e r d a P r o v i n s i

    K a bu pa t en /Ko ta

    PerdaKabupaten/Kota

    bhk-djpr

  • PENINJAUAN KEMBALI RENCANA TATA RUANG

    Penetapan perubahan

    peraturan perUUan ttg RTR (amandemen perda)

    Materi perubahanRTR ≤ 20%

    Penetapan Pelaksanaan PK RTR

    Pelaksanaan PK RTR

    Kriteria PK RTR Tata Cara PK RTRTata Cara Revisi

    ���� sesuai prosedur penyusunan RTR

    R T RWN

    a. perubahan kebijakan nasional yang

    mempengaruhi penataan ruang

    wilayah nasional; dan/atau

    b. terdapat dinamika

    pembangunan nasional

    Kriteria Revisi

    lebih dari

    1 x dalam 5 thn

    Bab IV … lanjutan

    Ps. 81 – Ps. 92

    Ps. 83 Ps. 88 Ps. 90Ps. 82

    Tidak

    Perlurevisi

    Penyusunan RTR baru

    Materi perubahanRTR > 20%

    RTR

    Revisi

    Rekomendasi hasil PK RTR

    R T RW P

    R T R WK/ K

    a. terjadi perubahan kebijakan nasional

    yang mempengaruhi penataan ruang

    wilayah provinsi; dan/atau

    b. terdapat dinamika

    pembangunan provinsi

    a. terjadi perubahan kebijakan nasional dan perubahan kebijakan provinsi yang mempengaruhi penataan ruang wilayah kabupaten/kota; dan/atau

    b. terdapat dinamika pembangunan kabupaten/kota

    lebih dari1 x dalam 5

    thn

    Perubahan lingkungan strategis:• bencana alam skala besar;

    • perubahanbatas teritorial negara; atau

    • perubahan batas wilayah daerah.

    bhk-djpr

  • PENYUSUNAN DAN SINKRONISASI PROGRAM

    PEMBIAYAAN PROGRAM

    Mengacu

    MerupakanM

    elalui

    a. Perumusan kebijakanstrategisoperasionalisasi RTR

    b.Perumusan program sektoral dankewilayahan

    c. Pelaksanaan

    Perwujudan

    struktur ruang dan pola

    RENCANA TATA RUANG

    BAB V PELAKSANAAN PEMANFAATAN RUANGPelaksanaan pembangunan sektoral dan pengembangan wilayah yang mengacu pada rencana tata ruang Ps. 93 – Ps. 146

    Ps. 95 ayat (1)

    Ps. 94 ayat (1)

    Ps. 93

    PEMBIAYAAN PROGRAM

    PELAKSANAAN PROGRAM

    MerupakanM

    elalui

    Dituangkan

    c. Pelaksanaanpembangunansektoral danpengembanganwilayah

    dan pola ruang

    Rencana Pembangunan

    Jangka Panjang

    Rencana Pembangunan

    Jangka Menengah

    Rencana Pembangunan

    Tahunan

    PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DAN TERPADU

    20 (dua puluh)

    tahun

    5 (lima) tahun

    1 (satu) tahun

    bhk-djpr

    Ps. 101

  • Penyusunan danSinkronisasi Program

    � Program jangka panjang, menengah, dan tahunan

    � indikasi program utama dalam RTR

    � Sinkronisasi

    � Dapat disusun RencanaInduk Masing-Masng Sektor

    � Dilakukan oleh pemerintahdan masyarakat melaluiKerjasama

    � Memperhatikan rencanapembangunanpengembanganwilayah

    � Melalui berbagai forum dan rapat

    Penyusunan Sinkronisasi

    Pelaksanaan ProgramPembiayaan Program

    � Perkiraan biayapelaksanaan

    � Sumber pembiayaan

    � Jangka waktu pembiayaan

    � Dapat berasal dariPemerintah, pemerintahdaerah, dan/atau

    Bab V … lanjutan

    � Sinkronisasi program sektoral dan kewilayahan

    dan rapatkoordinasi

    daerah, dan/atau

    masyarakat

    Pemanfaatan Ruang Wilayah

    Pemanfaatan Ruang Kaw. Strategis

    Pemanfaatan Ruang Kaw. Perkotaan

    Pemanfaatan Ruang Kaw. Perdesaan

    Berlakuuntuk

    Ps. 96 Ps. 100 Ps. 98 – Ps. 99

    Ps. 103 – Ps. 146

    bhk-djpr

  • PEMBERIAN

    PENGENDALIAN

    PEMANFAATAN RUANG

    BAB VI PELAKSANAAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANGPelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan untuk menjamin terwujudnya tata

    ruang sesuai dengan rencana tata ruang.

    Ps. 148

    Ps. 147

    PEMBERIAN

    INSENTIFDAN

    DISINSENTIF

    PERIZINANPENGATURAN

    ZONASI

    Upaya untuk mewujudkan

    tertib tata ruang

    PENGENAAN

    SANKSI

    bhk-djpr

  • Arahan Peraturan Zonasi

    Sistem Nasional

    Arahan Peraturan Zonasi

    Ketentuan zonasi sektoral pada sistem nasional

    INDIKASI ARAHAN

    INDIKASI ARAHAN PERATURAN ZONASI SISTEM NASIONAL

    (Dalam RTRWN)

    Ditetapkan oleh masing-masing menteri sesuai kewenangan

    Bab VI … lanjutan

    PENGATURAN ZONASI

    Ps. 151 ayat (1)

    Arahan Peraturan Zonasi

    Sistem Provinsi

    Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota

    Ditetapkan dengan perda kab/kota

    Ketentuan zonasi sektoral pada sistem provinsi

    INDIKASI ARAHAN PERATURAN ZONASI SISTEM PROVINSI

    (Dalam RTRWP)

    RTR KSK / RDTR

    KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

    KAB/KOTA

    (Dalam RTRWK/K)

    Ditetapkan dengan perda prov

    Dasar dalam pemberian insentif dan disinsentif, izin, dan pengenaan sanksi

    bhk-djpr

    Ps. 152 ayat (1)

    Ps. 153 ayat (1)

  • RTRW

    Kab/Kota

    Peraturan Zonasi

    (Text & Map)

    Skala 1 : 50.000/

    1 : 25.000

    Bila RTRW sdh skala

    detail ���� RDTR tidak

    dibutuhkan, PZ tetap

    harus ada. Perda

    terpisah.

    RTRW Kab/Kota

    Skala 1 : 5.000

    RDTR & PZ dalam

    satu dokumen Perda.

    (Efisiensi waktu dan

    dana). Apabila RDTR

    1

    2

    PENERAPAN PERATURAN ZONASI (PZ) UNTUK WILAYAH KAB/KOTA

    Skala 1 : 50.000/

    1 : 25.000

    Bab VI … lanjutanPs. 158

    RDTR

    Peraturan Zonasi (Text & Map)

    Skala 1 : 5.000

    RDTR ada, PZ

    melengkapi. Perda

    PZ terpisah,

    ditetapkan paling

    lama 2 tahun sejak

    Perda RDTR

    dana). Apabila RDTR

    direvisi maka PZ

    tetap berlaku dan

    diadopsi dalam RDTR

    baru

    3

    1 : 25.000

    RTRW Kab/Kota

    RDTR

    (Map)Peraturan

    Zonasi (Text)

    Skala 1 : 5.000

    Skala 1 : 50.000/

    1 : 25.000

    bhk-djpr

  • � Diberikan berdasarkan RTRW Kab/Kota� Izin prinsip belum dapat dijadikan dasar untukpelaksanaan kegiatan

    � Izin lokasi diperlukan untuk pemanfaatan ruang > 1 Ha

    utk non-pertanian dan > 25 Ha utk pertanianIZIN LOKASI

    IZINPRINSIP

    RTRW Kab/Kota

    DasarPemberian Izin

    Prosedur Perolehan Izin

    Bab VI … lanjutan

    PERIZINANPs. 160 – Ps.167

    � Izin penggunaan pemanfaatan tanah merupakan dasar untuk permohonan mendirikan bangunan

    � Dasar mendirikan bangunan dalam rangka pemanfaatan ruang

    � Diberikan berdasarkan peraturan zonasi� Sebagai surat bukti dari Pemda untuk mendirikan

    bangunan sesuai fungsi yang telah ditetapkan

    IZINPENGGUNAANPEMANFAATAN

    TANAH

    IZINMENDIRIKANBANGUNAN

    � Bentuk izin lain yang dikeluarkan oleh masing-masing sektor dan/atau instansi yang berwenang

    IZIN LAINBERDASARKAN

    PERATURANPER-UU-AN

    RDTR Kab/Kota

    PZ

    bhk-djpr

  • Uanga

    b

    Bentuk Penggantian

    Setiap orang dapat

    mengajukan Ruang pengganti

    Tata Cara Penggantian yang Layak (diatur lebih lanjut dgn Perpres)

    Bab VI … lanjutan

    Ps. 168

    c

    d

    e

    PerubahanRencanaTata

    Ruang

    mengajukan penggantian yang layak terhadap kerugian akibat

    perubahan RTR

    Permukiman

    kembali

    Kompensasi,

    dan/atau

    Urun sahamberupa

    bhk-djpr

  • INSENTIF DISINSENTIF

    � Kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang didorong pengembangannya

    � Menghormati hak orang

    � Kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang dibatasi pengembangannya

    � Menghormati hak orang

    KRITERIA

    Fiskal Non Fiskal Fiskal Non Fiskal

    � Kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang dibatasi pengembangannya

    � Menghormati hak orang

    Bentuk dan Tata Cara Pemberian Insentif dan Disinsentif

    Bab VI … lanjutan

    PEMBERIAN INSENTIF DAN DISINSENTIF

    Ps. 170

    Ps. 171 Ps. 177

    Ps. 176

    BENTUK

    TATA

    CARA

    Fiskal Non Fiskal

    Pemerintah Pemda

    Pemda 1 Pemda 2

    Pemerintah & Pemda Masyarakat

    • Kewajiban

    memberi

    kompensasi

    • Persyaratan

    khusus dalam

    perizinan

    • Kewajiban meberi

    imbalan, dan/atau

    • Pembatasan

    penyediaan

    prasarana dan

    sarana

    Fiskal

    •Pemberian keringan-an pajak•Pengurang

    an distribusi

    • Pemberian kompensasi

    • Subsidi silang• Kemudahan

    perizinan• Imbalan• Sewa ruang

    • Urun saham• Penyedian prasarana

    & sarana• Penghargaan, dan/atau

    • Publikasi dan promosi

    •Pengenaan pajak yang tinggi

    Non Fiskal

    bhk-djpr

  • BENTUK TATA CARA KRITERIA

    a. Peringatan tertulis

    Penerbitan surat peringatan tertulis

    • Besar atau kecilnya dampak yang ditimbulkan

    b. Penghentian sementara kegiatan

    Penerbitan surat keputusan penghentiankegiatan, setelah peringatan tertulisdiabaikan

    c. Penghentian sementara pelayanan umum

    Penerbitan surat keputusan penghentiansementara pelayanan umum kpd pelanggar,setelah peringatan tertulis diabaikan

    d. Penutupan lokasiPenerbitan surat keputusan penutupan

    Bentuk dan Tata Cara Pengenaan Sanksi AdministratifBab VI … lanjutan

    Ps. 187Ps. 188 – Ps. 197Ps. 182 ayat (3)

    ditimbulkan

    • Nilai manfaat pemberian sanksi yang diberikan

    • Kerugian publik yang ditimbulkan

    d. Penutupan lokasiPenerbitan surat keputusan penutupanlokasi, setelah peringatan tertulis diabaikan

    e. Pencabutan izinPenerbitan surat keputusan pencabutan izin,setelah peringatan tertulis diabaikan

    f. Pembatalan izinPenerbitan surat keputusan pembatalan izin,setelah peringatan tertulis diabaikan

    g. Pembongkaran bangunan

    Penerbitan surat keputusan pembongkaranbangunan, setelah peringatan tertulisdiabaikan

    h. Pemulihan fungsi ruang

    Penerbitan surat perintah pemulihan fungsiruang, setelah surat peringatan diabaikan

    i. Denda administratif

    Dapat dikenakan bersama dengan sanksilain atau tersendiri

    bhk-djpr

  • Bab VII PENGAWASAN PENATAAN RUANGMenjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan penataan ruang dan

    terlaksananya penegakan hukum bidang penataan ruang

    Pemantauan

    Ps. 198

    EvaluasiPelaporan

    bhk-djpr

    Ps. 201

  • SISTEM PENGAWASAN

    Pengawasan

    Pengawasan Teknis(keseluruhan proses PPR secara berkala)

    Pengawasan Khusus(permasalahan khusus PPR sesuai kebutuhan)

    Bab VII … lanjutan

    Ps. 202 – Ps.206

    Ps. 202

    bhk-djpr

    Penyelenggaraan Penataan Ruang sesuai dengan Peraturan PerUUan

    Penyelenggaraan Penataan Ruang tidak sesuai dengan Peraturan PerUUan

    • Penyampaian hasil pengawasan kepada pemangku kepentingan;• Penyampaian hasil pengawasan yang berindikasi tindak pidana kepada PPNS;• Pelaksanaan hasil pengawasan.

    bhk-djpr

    Ps. 204 ayat (1)

    Ps. 205

  • BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN

    semua ketentuan yang berkaitan dengan penyelenggaraan penataan ruang dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan atau belum

    diganti dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah iniPs. 207

    BAB IX KETENTUAN PENUTUP

    Peraturan Pemerintah ini berlaku pada tanggal diundangkan.(28 Januari 2010)

    Ps. 209

    bhk-djpr

  • bhk-djpr

  • Pelaksanaan

    pemanfaatan ruang

    harus mengacu pada

    RTR (Ps.94 ayat (1))

    R T R W

    Diperlukan

    kesepakatan dan

    persetujuan

    peruntukan

    ruang (Ps.29)Bagian kawasan hutan dlm wil provinsi yg belum

    memperoleh persetujuan peruntukan ruangnya

    diintegrasikan ke dlm RTRWP yang akan ditetapkan

    Ketentuan zonasi

    sektoral ditetapkan

    oleh menteri

    terkait sesuai

    kewenangannya

    (Ps.151 ayat (6))

    Ketentuan perubahan

    peruntukan&fungsi

    kaws hutan serta

    Perubahan

    peruntukan kawasan

    hutan dilakukan

    berdasarkan usulan

    dari gubernur kepada

    Menteri

    (Ps.30 ayat (1))

    Usulan perubahan

    peruntukan kawasan

    hutan diintegrasikan oleh

    Bagian kawasan hutan yang belum

    memperoleh persetujuan

    peruntukan ruang dikembalikan ke

    RTRWP sebelumnya(Ps.30 ayat (1))

    PP 10/2010

    PP 15/2010 Keterkaitan PP Kehutanan dan PP PPR

    bhk-djpr

    diintegrasikan ke dlm RTRWP yang akan ditetapkan

    dgn mengacu pada ketentuan peruntukan&fungsi kaws

    hutan serta penggunaan kawasan hutan berdasarkan

    RTRWP sebelumnya

    (Ps.30 ayat (2))

    Penggunaan kawasan

    hutan dilakukan

    berdasarkan izin

    pinjam pakai kawasan

    hutan

    (Ps. 6 ayat (1))

    Penggunaan kawasan hutan

    untuk kepentingan

    pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya

    dapat dilakukan untuk

    kegiatan yang mempunyai

    tujuan strategis termasuk

    kegiatan pertambangan)(Ps. 4 ayat (1))

    Kegiatan yg mempunyai tujuan

    strategis � kegiatan yg

    diprioritaskan karena

    mempunyai pengaruh yg sangat

    penting secara nasional thd

    kedaulatan, hankam,

    pertumbuhan ekonomi, sosbud,

    dan/atau lingkungan

    (Penj. Ps. 4)

    Izin pinjam pakai kawasan

    hutan dapat dilakukan

    dengan kompensasi lahan,

    kompensasi membayar

    PNBP Pengggunaan Kaw.

    Hutan, dan/atau tanpa

    keduanya (Ps.6 ayat (2) a)

    Lokasi lahan

    kompensasi ditetapkan

    sesuai dengan atau

    diintegrasikan dalam

    proses perubahan

    rencana tata ruang

    (Penj. Ps.6 ayat (2) a)

    penggunaan kawasan

    hutan berlaku

    ketentuan PerUUan di

    bidang kehutanan

    (Ps.31 ayat (1))

    Perubahan peruntukan

    dan fungsi kawasan

    hutan serta penggunaan

    kawasan hutan

    diintegrasikan dalam

    perubahan RTRW

    (Ps.31 ayat (2))

    Perubahan peruntukan

    dan fungsi kawasan

    hutan serta penggunaan

    kawasan hutan

    dapat dilaksanakan

    sebelum ditetapkan

    perubahan RTRW

    (Ps.31 ayat (3))

    hutan diintegrasikan oleh gubernur dalam revisi

    rencana tata ruang

    wilayah provinsi

    (Ps.30 ayat (2))

    Keputusan Menteri

    tentang perubahan

    peruntukan kawasan hutan diintegrasikan oleh

    gubernur dalam revisi

    rencana tata

    ruang wilayah provinsi

    (Ps.32)

    Setiap perubahan

    peruntukan kawasan

    hutan secara parsial yang memperoleh keputusan

    pelepasan kawasan hutan

    dari Menteri dapat

    melakukan kegiatan

    (Ps.27)

    Peninjauan

    kembali RTR

    dilakukan 1

    (satu) kali

    dlm 5 (lima)

    thn(Ps.82 ayat (1))

    PP 24/2010

    Peninjauan

    kembali RTR

    dapat dilakukan

    lebih dari 1

    (satu) kali

    dalam 5 (lima)

    tahun

    (Ps.82 ayat (2))

    bhk-djpr

  • NO. A M A N A T P P P P R

    P E R A T U R A N P R E S I D E N

    1.Tata Cara Pelaksanaan Fungsi Koordinasi dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang (Pasal 10 ayat 4)� telah ditetapkan dengan Keppres4/2009 ttg Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional

    2.Tata Cara Penggantian yang Layak Terhadap Kerugian yang Diderita Akibat Perubahan Rencana Tata Ruang(Pasal 168 ayat (3))

    P E R A T U R A N M E N T E R I

    1.Tata Cara Proses Penyusunan Rencana Tata Ruang (Pasal 21 ayat (3))

    ���� Telah ditetapkan Permen PU 15, 16, 17 ttg Pedoman Penyusunan RTRW Provinsi/Kab/Kota

    2.Kriteria Nilai Strategis untuk Kawasan Strategis Nasional, Kawasan Strategis Provinsi, dan Kawasan Strategis

    Peraturan Pelaksanaan yang Diamanatkan PP PPR

    2.Kriteria Nilai Strategis untuk Kawasan Strategis Nasional, Kawasan Strategis Provinsi, dan Kawasan Strategis

    Kabupaten/Kota (Pasal 52 ayat (4))

    3. Kriteria zona yang Penanganannya Diprioritaskan pada Rencana Detail Tata Ruang (Pasal 59 ayat (6))

    4. Kriteria Teknis Kawasan Perkotaan (Pasal 66)

    5. Tata Cara Pelaksanaan Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang (Pasal 92)

    6. Klasifikasi Zona, Sub Zona, dan Blok Peruntukan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota (Pasal 155 ayat (2))

    7. Teknis dan Tata Cara Penyusunan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota (Pasal 159)

    8. Pedoman Pemberian Izin Pemanfaatan Ruang (Pasal 167 ayat (4))

    9. Tata Cara Pengawasan Penataan Ruang (Pasal 206)

    10.Pedoman Penyusunan Program Pemanfaatan Ruang, Pembiayaan Program Pemanfaatan Ruang, dan Pelaksanaan

    Program Pemanfaatan Ruang (Pasal 102)

    bhk-djpr

  • bersama menata ruang untuk semuabersama menata ruang untuk semuabersama menata ruang untuk semuabersama menata ruang untuk semua

    bhk-djpr