paparan antara pp palabuhan ratu

8/18/2019 Paparan Antara Pp Palabuhan Ratu

http://slidepdf.com/reader/full/paparan-antara-pp-palabuhan-ratu 1/65



Latar Belakang

1. Peraturan Daerah No. 12 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Pembangunan dan

Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat telahmengamanatkan disusunnya RENIP (Rencana Induk Pembangunan) bagi setiap

Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Propinsi Jawa Barat, salah satunya adalah

Pusat pertumbuhan Palabuhanratu.

2. Arah kebijakan pengembangan Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu adalah sebagai

pusat pertumbuhan berbasis sektor pariwisata dan perikanan (Psl 20/Perda No12/2014);

3. Wilayah Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu sampai dengan tahun 2050 akan

mencakup 5 (lima) kecamatan di Kabupaten Sukabumi, meliputi Kecamatan Cisolok,

Kecamatan Cikakak, Kecamatan Palabuhanratu, Kecamatan Simpenan, dan

Kecamatan Ciemas; (Psl 7 Ayat 2 Huruf e, Perda Prov Jawa Barat No12/2014)



Tujuan dan Sasaran Penyusunan Rencana Besar

TUJUAN dari kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Besar Pengembangan Pusat

Pertumbuhan Palabuhanratu adalah merumuskan rencana pengelolaan pembangunan danpengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu sebagai pedoman untuk

penyusunan Rencana Induk Pengembangan (RENIP) Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu.

SASARAN yang ingin dicapai adalah:

1. Terumuskannya isu permasalahan utama dan keunggulan wilayah Pusat Pertumbuhan

Palabuhanratu.

2. Terumuskannya visi/sosok masa depan wilayah Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu

tahun 2050.

3. Terumuskannya konsep pendekatan pemecahan masalah Wilayah Pusat Pertumbuhan

Palabuhanratu.

4. Terumuskannya Konsep arahan pengelolaan pembangunan Wilayah Pusat

Pertumbuhan Palabuhanratu.

5. Terumuskannya konsep indikator kinerja kunci sebagai standar keberhasilan

pengelolaan pembangunan dan pengmbangan wilayah.

RENIP Pusat Pertumbuhan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan pengelolaan

pembangunan dan pengembangan Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu.



KEC. CISOLOK

KEC. CIKAKAK

KEC. PALABUHANRATU

KEC. SIMPENAN

KEC. CIEMAS

Pusat Pertumbuhan

Palabuhanratu pada Tahun

2050 mencakup:

1. Kecamatan Cisolok,

2. Kecamatan Cikakak,

3. Kecamatan Palabuhanratu,

4. Kecamatan Simpenan, dan

5. Kecamatan Ciemas.

PUSAT PERTUMBUHAN PALABUHANRATU

Lingkup Wilayah



Lingkup substansi dari Rencana Besar Pembangunan Wilayah Pusat PertumbuhanPalabuhanratu ini antara lain:

1. Isu dan masalah utama wilayah Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu.

2. Keunggulan wilayah Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu.

3. Sosok masa depan / Visi wilayah Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu pada akhir

tahun 2050;

4. Pendefinisian dan konsep arahan pengelolaan pembangunan danpengembangan di bidang-bidang yang bersifat strategis, lintas daerah serta lintas

pemerintahan (meliputi bidang pemerintahan, bidang ekonomi, bidang fisik dan

lingkungan hidup, dan bidang sosial budaya);

5. Konsep keterkaitan/konektivitas antar kecamatan di wilayah Pusat Pertumbuhan

Palabuhanratu;

6. Konsep Indikator Kinerja Kunci sebagai standar keberhasilan pengelolaan

pembangunan dan pengembangan wilayah Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu.

RUANG LINGKUP SUBSTANSI RENCANA BESAR PALABUHANRATU



KELUARAN

Keluaran yang diharapkan adalah tersusunnya Rencana Besar PembangunanWilayah Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu yang memuat:

1. Isu permasalahan dan keunggulan wilayah

2. Konsep arahan pengelolaan pembangunan dan pembangunan wilayah, yang

dapat memecahkan permasalahan wilayah dengan memanfaatkan keunggulanwilayah.



Isu dan masalah utama wilayah

Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu

Keunggulan wilayah Pusat

Pertumbuhan Palabuhanratu.

Sosok masa depan / Visi wilayah Pusat Pertumbuhan

Palabuhanratu pada akhir tahun 2050;

Pendefinisian dan konsep arahan pengelolaan pembangunan dan pengembangan di

bidang-bidang yang bersifat strategis, lintas daerah serta lintas pemerintahan

meliputi bidang pemerintahan, bidang ekonomi, bidang fisik dan lingkungan hidup, dan

bidang sosial budaya)

Konsep keterkaitan/konektivitas antar

kecamatan di wilayah Pusat Pertumbuhan

Palabuhanratu

Konsep Indikator Kinerja Kunci sebagai standar keberhasilan

pengelolaan pembangunan dan pengembangan wilayah

Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu

Rencana Besar Pembangunan Wilayah Pusat Pertumbuhan

Palabuhanratu yang memuat isu permasalahan dan keunggulan

wilayah, serta konsep arahan pengelolaan pembangunan dan

pembangunan wilayah, yang dapat memecahkan permasalahan

wilayah dengan memanfaatkan keunggulan wilayah



Isu

• Perkembangan wilayah Jawa Barat bagian selatankhususnya daerah pesisir memiliki potensi yangsignifikan terhadap perkembangan wilayah secarakeseluruhan. Hal ini dikarenakan potensi yang ada

belum tersentuh secara maksimal oleh kebijakan danpemanfaaatan masyarakatnya sendiri.

• Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangansuatu wilayah. Wilayah Jawa Barat Selatan, khususnyadaerah Palabuhanratu yang terletak secara

administratif di Wilayah kabupaten Sukabumi yangmerupakan wilayah pesisir memiliki karakteristik yangkhas secara geografis, demografis dan kulturalnya.



• Teluk Palabuhanratu sendiri merupakan salah satu potensi wilayahpesisir dan laut yang dimiliki kabupaten ini. Secara administrasi, diwilayah pesisir Kabupaten Sukabumi terdapat sembilan kecamatanyang merupakan kecamatan pesisir, yaitu Kecamatan Cisolok,Cikakak, Palabuhanratu, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Surade,

Cibitung dan Tegal Buleud. Adapun kecamatan yang secaraadministrasi berbatasan dengan Teluk Palabuhanratu terdiri dariempat kecamatan, yaitu Cisolok, Cikakak, Palabuhanratu danSimpenan. Secara topografi, daratan yang mengelilingi TelukPalabuhanratu berupa daerah berbukit, lereng pegunungan,dataran rendah yang sempit dan banyak daerah aliran sungai.

Sungai-sungai yang bermuara ke Teluk Palabuhanratu terdiri dariSungai Cimandiri, Sungai Cibareno, Sungai Cimaja, Sungai Citepus,Sungai Cipalabuhan, dan Sungai Cipatuguran.



• Secara fisik wilayah pesisir Palabuhanratu memilikimorfologi yang bervariatif dari dataran hingga perbukitandan pegunungan. Dengan kondisi tersebut dapat dikatakanbahwa kesalahan dalam pengelolaan pada bagian atas akandengan cepat berdampak terhadap wilayah pesisir dan laut.

Potensi lain yang dapat dimanfaatkan dengan ekosistemkawasan pesisir mencakup pantai, muara sungai danperairan dekat pantai. Wilayah pesisir merupakan daerahpertemuan antara wilayah daratan dengan karakteristikdaratannya dan wilayah lautan dengan karakteristik

lautannya dan membawa dampak yang cukup signifikanterhadap pembentukan karakterteristik wilayah sendiriyang lebih khas.



• Masyarakat pesisir pantai selatan umumnyamenggantungkan sumber mata pencahariannyakepada sumberdaya alam yang ada di sekitarnya,

termasuk perikanan. Ketergantungan masyarakatakan sumberdaya ikan dapat ditemui diPalabuhanratu, Cisolok, Simpenan dan Cikakak.Dilihat dari kecenderungan pola usaha Kabupaten

Sukabumi di pantai selatan lebih mengarahkepada pengembangan potensi perikanan lautdan pengembangan potensi pariwisata.



• Masyarakat Palabuhanratu umumnya tidak begitu paham dengan upaya-upaya pengelolaan dan pelestarian sumberdaya alam. Namun demikian,umumnya masyarakat patuh terhadap peraturan yang secara tidaklangsung mendukung upaya-upaya pelestarian sumberdaya alam, sepertipenghormatan terhadap daerah-daerah yang dikonservasi. Selain itu,kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian sumberdaya alam

dapat dilihat dari adanya upacara-upacara berupa pesta laut yang secaratidak langsung diyakini sebagai salah satu upaya untuk mendatangkanikan.

• Kabupaten Sukabumi mempunyai garis kebijakan untuk memanfaatkanpotensi pesisir dan laut yang dimiliki dalam kerangka pengembanganperikanan laut dan wisata. Kecenderungan masyarakat pesisir belum

memanfaatkan potensi wilayah pesisir dan lautannya secara optimal. Halini ditunjukkan dengan masih sedikitnya masyarakat yang berorientasi dibidang usaha perikanan (kecuali daerah Palabuhanratu dan daerah-daerahyang telah ada pangkalan pendaratan ikannya).



• Selain potensi Ikan, daerah pantai selatan JawaBarat pada umumnya mempunyai potensipariwisata pesisir yang jika dikelola dengan baikakan mendatangkan sumber pendapatan bagi

daerah yang berimplikasi dengan penyerapantenaga kerja. Potensi wisata tersebut umumnyaberupa pemandangan alam pesisir pantai danlaut yang didukung dengan keadaan pantai yang

sarat dengan hamparankarang yang membentanghampir di sepanjang pantai selatan dan pantaibarat Propinsi Jawa Barat.



Masalah Utama

• Permasalahan utama pengembangan potensi

Palabuhanratu adalah karena topografi

wilayah pantai selatan yang berbukit-bukit

sehingga sarana jalan untuk mencapai lokasitersebut relatif masih terbatas, hal ini

menghambat dalam pergerakan orang dan

barang yang diproduksi maupun yangdibutuhkan di kawasan ini



• Karakteristik oseanografi pesisir Selatan yakniSamudera Indonesia adalah perairan laut lepasdengan arus dan ombak yang besar sertapengaruh perbedaan musim barat dan timur yang

sangat berperan terhadap pola pemanfaatansumberdaya perikanan.

• Sebagai daerah yang memiliki sumbedaya alam,Palabuhanratu mengalami ancaman degradasi

sumberdaya alam, seperti abrasi, pembangunayang tidak terkendali hingga penurunan hasiltangkapan ikan termasuk jenis dan ukuran ikan.



• Pengembangan perikanan laut di Kabupaten Sukabumisebaiknya diorientasikan ke perikanan lepas pantai(perairan Zona Ekonomi Eksklusif), karena umumnyanelayan Sukabumi menangkap ikan di sekitar perairan

dangkal pesisir pantai. Maka program yang harusditerapkan untuk optimalisasi potensi perikanan lautadalah melengkapi armada perikanan dengan alattangkap, tonase kapal dan prasarana pendukunglainnya.

• Bidang sumberdaya manusia terkait dengan tingkatpendidikan, adanya tradisi adat dan kepercayaan(mistis), kurangnya pengetahuan nelayan mengenaiasper keberlanjutan dalam penangkapan ikan.



1. Keunggulan absolut (keunggulan karena keberadaan sumber daya alam dan sejarah yang

bersifat unik)

a. Potensi wisatanya yang beragam dengan topografi yang khas, yaitu perpaduan antara laut,

pantai, dan perbukitan, pemandangan eksotis karena letak bukit yang berhadapan

langsung dengan pantai

b. Penggunaan lahan di wilayah pesisir Kabupaten Sukabumi bervariasi mulai dari daerah

pertanian dan perkebunan, pelabuhan perikanan, kawasan wisata pantai, pemukiman dan

daerah konservasi.

c. Daerah pertanian dan perkebunan terdapat di lahan atas (upland) sekitar Palabuhanratu,

Ciemas, Cisolok dan Surade.d. Beragam penggunaan lahan yakni Pelabuhan Perikanan Nusantara, pemukiman, daerah

wisata di sekitar Citepus, dan Karang Hawu serta daerah konservasi di Citarik dan Citepus.

2. Keunggulan komparatif (Ketersediaan sumber daya produksi yang lebih banyak/ unggul apabila

dibandingkan dengan yang dimiliki oleh wilayah lain)

a. Potensi perikanan tangkap yang cukup besar dan berorientasi ekspor. Hampir 80 persen

hasil tangkapan ikan tuna dari Teluk Palabuhanratu diekspor ke berbagai Negara.b. Potensi perikanan ini juga didukung dengan sumber daya manusianya yang sebagian besar

bermata pencaharian sebagai nelayan.

c. Perikanan laut di Kabupaten Sukabumi berpusat di Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) yang

terdapat di lima kecamatan, yaitu Ciemas, Ciracap, Surade, Palabuhanratu dan Cisolok.

d. Jenis ikan yang dominan tertangkap di kawasan perairan Sukabumi adalah jenis-jenis:

cakalang , cucut, layang , layur, peperek, tembang, tongkol dan tuna.

KEUNGGULAN WILAYAH PUSAT PERTUMBUHAN PALABUHANRATU



3. Keunggulan kompetitif (Keunggulan karena sudah berpengalaman atau karena

penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga mampu menciptakan

keunggulan dalam persaingan antar daerah)

a. Ditetapkan sebagai kawasan minapolitan pertama di Jawa Barat dan merupakan

salah satu penghasil ikan laut terbesar di Jawa Barat.

b. Palabuhanratu memiliki Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) yang akan

ditingkatkan statusnya menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS).

c. Di wilayah Teluk Palabuhanratu terdapat 8 pelabuhan perikanan yakniPelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu dan Pangkalan Pendaratan

Ikan (PPI) Cipatuguran di Kecamatan Palabuhanratu, PPI Cisolok, PPI Cibangban,

PPI Cikembang, dan PPI Legonpari di Kecamatan Cisolok, dan PPI Loji serta PPI

Sangrawayang di Kecamatan Simpenan.

d. PPN Palabuhanratu merupakan pelabuhan perikanan terbesar yang menjadi

tempat berlabuh kapal dari berbagai ukuran.e. Terdapat tiga tempat pelelangan ikan (TPI) di sekitar Teluk Palabuhanratu yakni

TPI Palabuhanratu di Kecamatan Palabuhanratu yakni di kompleks PPN

Palabuhanratu dan TPI Cisolok serta TPI Cibangban di Kecamatan Cisolok. TPI

Palabuhanratu merupakan tempat pelelangan ikan terbesar di Teluk

Palabuhanratu.

KEUNGGULAN WILAYAH PUSAT PERTUMBUHAN PALABUHANRATU



POTENSI KAWASAN PUSAT PERTUMBUHAN PALABUHAN RATU



Kesimpulan Isu, Masalah dan Potensi

• Keunggulan yang dimiliki Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu adalahpotensi wisatanya yang beragam, seperti wisata alam, wisata bahari danwisata budaya. Palabuhanratu memiliki topografi yang khas, dicirikandengan perpaduan antara laut, pantai dan perbukitan.

• Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu juga memiliki potensi perikanantangkap yang cukup besar dan potensial untuk diekspor ke luar negeri.

• Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu ditetapkan sebagai kawasanminapolitan di Jawa Barat.

• Sebagai pusat pertumbuhan, di Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu akandikembangkan berbagai infrastruktur dengan skala pusat pertumbuhanyang memadai dan dapat mengakomodasi perekonomian serta aktivitaspenduduk.

• Sebagai pusat pertumbuhan berbasis sektor pariwisata, makaPalabuhanratu akan mengembangkan sektor unggulan pariwisata denganfokus penciptaan pelayanan jasa pariwisata berstandar nasional daninternasional.



• Sebagai salah satu kawasan minapolitan di Jawa Barat,Palabuhanratu harus didukung dengan kesiapanmasyarakatnya. Palabuhanratu harus memiliki sumberdaya manusia yang berkualitas dan berkapasitas di

bidang perikanan sehingga masyarakat dapatmemanfaatkan potensi dan peluang yang dimilikiPalabuhanratu sebaik-baiknya. Sebagai PusatPertumbuhan yang berbasis sektor pariwisata, makaPalabuhanratu perlu menyediakan fasilitas pariwisata

bertaraf nasional maupun internasional untukmengakomodasi kegiatan pariwisata dan ekonomi didalamnya.



Visi Palabuhanratu 2050

• Arah kebijakan pengembangan PusatPertumbuhan di Provinsi Jawa Baratdiarahkan dengan merespon isu dan

permasalahan serta memanfaatkankeunggulan wilayah PusatPertumbuhan

• Pusat Pertumbuhan Palabuhanratusebagai pusat pertumbuhan berbasissektor pariwisata dan perikanan



• Sebagai Pusat Pertumbuhan berbasis sektor pariwisata, maka

Palabuhanratu akan mengembangkan sektor unggulan pariwisatadengan fokus penciptaan pelayanan jasa pariwisata yang

berstandar nasional dan internasional.

• Palabuhanratu memiliki potensi pariwisata yang bermacam-macam,

salah satu keunggulan yang dimilikinya adalah ombaknya yangbesar sehingga seringkali dipakai berselancar oleh para wisatawan.

• Untuk mendukung konsep tersebut, Pusat Pertumbuhan

Palabuhanratu perlu dilengkapi dengan berbagai fasilitas pariwisata

bertaraf internasional sehingga mampu mengakomodasi kegiatan

pariwisata dan ekonomi di dalamnya



• Sebagai Pusat Pertumbuhan berbasis sektor perikanan, Pusat Pertumbuhan

Palabuhanratu akan dikembangkan sebagai pusat distribusi dan pengelolaan

produk perikanan dari seluruh Jawa Barat. Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu

akan dikembangkan sentra-sentra produksi perikanan berskala besar, baik dari

tingkat produksinya maupun tenaga kerja yang terlibat. Selain itu, PusatPertumbuhan Palabuhanratu akan menjadi pusat koleksi produk perikanan

dari seluruh wilayah di Provinsi Jawa Barat.

• Untuk mewujudkan konsep tersebut, pembangunan berbagai sarana dan

prasarana pendukung akan dikembangkan, salah satunya dengan membangun

Pelabuhan perikanan berskala internasional untuk mendukung kegiatanekspor komoditas perikanan ke Indonesia maupun ke Dunia Internasional.

• Pelabuhan perikanan berskala internasional akan dilengkapi dengan akses

menuju sentra-sentra produksi yang ada di Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu

dan di wilayah lain di Provinsi Jawa Barat. Di Pusat Pertumbuhan

Palabuhanratu juga akan dibangun beberapa industri untuk mendukungkegiatan sektor perikanan, seperti industri es, industri pengemasan, dan

sebagainya. Selain pengembangan sarana dan prasarana, akan dibangun juga

linkage antara Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu dengan produsen perikananlainnya di Jawa Barat juga akan dijalin sehingga sektor perikanan Jawa Barat

dapat berkembangkan dengan baik.



PUSAT PERTUMBUHAN PALABUHAN RATU

DALAM BERBAGAI DOKUMEN PERENCANAAN

PERDA NO 22 / 2010 TENTANG RTRW PROVINSI JAWA BARAT



KEBIJAKAN STRUKTUR RUANG

penetapan Palabuhanratu sebagai PKNp, yang mempunyai

fungsi tertentu dengan skala pelayanan internasional,

nasional atau beberapa provinsi;

penetapan Palabuhanratu sebagai PKW, dengan peran

menjadi pusat koleksi dan distribusi skala nasional;

KEBIJAKAN POLA RUANG

1. menetapkan kawasan lindung provinsi

sebesar 45%

2. Kawasan Geologi Ciletuh,

3. kawasan rawan gempa bumi tektonik,

Rawan Gerakan Tanah, Rawan Tsunami

dan abrasi pantai.

4. Kawasan pertanian pangan

5. Kawasan perkebunan

6. Kawasan peternakan

7. Kawasan perikanan8. Kawasan Pariwisata

9. Kawasan perkotaan


KSP SUKABUMI SELATAN, DSK

Mengembangkan kawasan

agromarine bisnis dan wisata

minat khusus

Menjaga kelestarian lingkungan

pantai

Meningkatkan aksesibilitas dan

sarana penunjang wisata




Sektor unggulan yang dapat dikembangkan di WP

Sukabumi dan sekitarnya, meliputi peternakan,

pertanian, perkebunan, perikanan tangkap,

pariwisata, industri pengolahan dan bisnis kelautan,

serta pertambangan mineral.

Kabupaten Sukabumi, diarahkan untuk

pengembangan agribisnis,

pengembangan kawasan

penggembalaan umum ternak

ruminansia, wisata pantai, wisata agro,

wisata minat khusus, industri non-

polutif dan tidak mengganggu resapan

air, perdagangan dan jasa yangmendukung fungsi PKW Palabuhanratu

dan simpul layanan wilayah sekitarnya,

pengembangan wilayah pesisir selatan

melalui pengembangan wisata pantai

dan minat khusus serta perikanan

tangkap, serta pertambangan minerallogam dan non-logam serta

pengembangan sarana dan prasarana

yang terintegrasi yang diarahkan untuk

kegiatan bisnis kelautan skala nasional

dan internasional di PKNp

Palabuhanratu;


KEBIJAKAN WP SUKABUMI SELATAN DAN SEKITARNYA

WP SUKABUMI

DSK

PERDA NO 28 / 2010 TENTANG PENGEMBANGAN WILAYAH JAWA



PERDA NO 28 / 2010 TENTANG PENGEMBANGAN WILAYAH JAWA

BARAT BAGIAN SELATAN

PERDA NO 22 / 2012 TENTANG RTRW KABUPATEN SUKABUMI



PERDA NO 22 / 2012 TENTANG RTRW KABUPATEN SUKABUMI



RENCANA INDUK

PENGEMBANGAN PARIWISATA

Membagi Kawasan Pusat

pertumbuhan menjadi 2

(dua) Satuan kelompok

Wisata (SKW)

SKW UTARA

SKW SELATAN



PENGEMBANGAN

PELABUHAN PERIKANAN

PERIKANAN

BUDIDAYA

PERIKANANTANGKAP

TPI

INDUSTRI

PERIKANAN

RENCANA KAWASAN

MINAPOLITAN KABUPATEN

SUKABUMI

Pengembangan perikanan melalui konsep

Minapolitan

1. Menjabarkan struktur ruang yang

dikembangkan di kawasan

minapolitan;

2. Memacu pertumbuhan dan

mewujudkan pemerataanpembangunan ke seluruh

kawasan minapolitan;

3. Mendayagunakan fasilitas

pelayanan kawasan yang

penyebarannya dilakukan secara

berjenjang sesuai kebutuhan dan

tingkat pelayanan;

4. Menciptakan dinamikaperkembangan kawasan yang

sinergis

5. Menciptakan daya tarik bagi

seluruh bagian kawasan dengan

penyebaran pusat-pusat

pelayanan ke seluruh kawasan.

I dik i P P b



No RTRWN RTRWP RTRWKMP - PP

Plabuhanratu

I

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Pembangunan dan peningkatan ruas jalan arteri

primer (Palabuanratu-Cisolok-Batas Banten)

Pembangunan dan peningkatan ruas jalan kolektor

primer 1 (Palabuanratu-Bagbagan-Jampang kulon 51

km)

Ruas Jalan Jampangkulon - Surade 7 km

Ruas Jalan Surade - Tegalbuleud 38 km

Peningkatan Jalan Kolektor Primer 3 (Cisolok-Simpang

Karanghawu- Batas Banten 24 km

Peningkatan jalan arteri sekunder di perkotaan

palabuhanratu 13 km

Pengembangan jalan simpeunan-Ciemas-Surade-

Ujunggenteng

Rencana jalan bebas hambatan, Ciawi-Sukabumi dan

Sukabumi-Ciranjang

Pembangunan Jalan Lintas Selatan Jawa Barat

Program

Pembangunan Jalan Lingkar Sukabumi di Kabupaten

Sukabumi dan Kota Sukabumi

Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis.

Pengembangan Jalan Palabuhanratu-Cisolok

Pengembangan infrastruktur jalan, meliputi:

Indikasi Program Pembangunan




Plabuhanratu

II

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Pembangunan Terminal Tipe C Simpeunan (Kiara II);

Program

Revitalisasi Jalur KA Bandung - Sukabumi - Bogor

Pembangunan fasilitas bisnis perikanan di

Palabuhanratu

Pembangunan Terminal Tipe B di Palabuhanratu;

Peningkatan kapasitas pelabuhan laut perikanan

samudera di Palabuhanratu;

Peningkatan sarana dan prasarana lalulintas angkutan

jalan dan alur pelayaran di wilayah Sukabumi Selatan;

Pembangunan Terminal Tipe C Ciemas;

Pengembangan infrastruktur perhubungan, meliputi:

Pembangunan Pangkalan Udara Citarate di Kabupaten

Sukabumi;

Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur

KA lintas utara-selatan yang menghubungkan kota-kota Bogor-Sukabumi-Cianjur-Padalarang;

Peningkatan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan.




Plabuhanratu

III

1.

2.

3.

4.

IV1

2

3

4

5

6

V Pengembangan infrastruktur telekomunikasi perdesaan.

Program

Pengembangan infrastruktur pemanfaatan gas alam;

Pengembangan Desa mandiri energi.

Terwujudnya Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi

Gas Bumi Nasional

Revitalisasi dan optimalisasi fungsi situ dan embung;

Pengembangan infrastruktur pengendali banjir;

Peningkatan kondisi jaringan irigasi.

Pengembangan lapangan panas bumi Cisolok-

Cisukarame di Kabupaten Sukabumi;

Pengembangan pemanfaatan energi terbarukan

berupa energi air skala kecil, energi surya, energi

angin dan bio-energi;

Pengembangan pemanfaatan batubara untukpembangkit listrik;

Pengembangan infrastruktur sumberdaya air, meliputi:

Pengembangan infrastruktur energi, meliputi :

Pembangunan Waduk Citepus, Waduk Ciletuh, Waduk

Cikarang, Waduk Cikaso, Waduk Warungkiara dan

Waduk Cibareno di Kabupaten Sukabumi, serta Waduk

Cibuni;




Plabuhanratu

VI Pengembangan infrastruktur permukiman, terdiri atas :

1.

a Terwujudnya ruang untuk kawasan perkotaan

b Pengembangan kawasan siap bangun dan

lingkungan siap bangun di Kabupaten Sukabumi;

c Pengembangan sistem pelayanan air bersih di

Kabupaten Sukabumi;

d Peningkatan sistem pengelolaan air limbah di

Palabuhanratu;

e Pengembangan permukiman perkotaan yang

memperhatikan prinsip konservasi;f Penataan permukiman kumuh;

g Penyediaan TPA sampah regional di Kabupaten

Sukabumi;

h Penataan jaringan drainase perkotaan;

i Pembangunan kawasan olahraga di PKW dan

sarana olahraga di PKL;

j Pembangunan Rumah Sakit Tipe A di PKNp,

Rumah Sakit Tipe B di PKW, dan Rumah Sakit Tipe

C di PKL;

k Pembangunan pusat kebudayaan di PKW dan

PKNp;

l Pembangunan pasar induk regional di

Palabuhanratu;

m Pembangunan pusat bisnis kelautan di PKNp.

Program

Pengembangan permukiman perkotaan, meliputi:




Plabuhanratu

2.

a Peningkatan infrastruktur dasar permukiman di

desa tertinggal, desa terpencil , desa perbatasan

dengan Provinsi Banten, permukiman kumuh

nelayan, dan kawasan rawan bencana;

b Penataan kawasan permukiman perdesaan

dengan prinsip konservasi dan penanggulangan

c Pembangunan sarana olahraga dan pusat kegiatanbelajar; dan

d Pembangunan Puskesmas.

3.

VII

Program

Terwujudnya kawasan andalan nasional Sukabumi, dsk dgn

sektor unggulan perikanan, pariwisata dan perkebunan

Pengembangan permukiman perdesaan, meliputi:

Pembangunan Kawasan Industri Ciambar di Kabupaten

Sukabumi.



prioritas pembangunan yang akan

mendukung fungsi wilayah



Sampai tahun 2050, Pusat pertumbuhan Pelabuhanratu direncanakan akan memiliki antara lain:

(Psl. 25 (9) Perda No 12/2014)

A. infrastruktur Strategis1. Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi;

2. Jalan vertikal Palabuhanratu-Cikidang-Cibadak-Bogor-Depok-Jakarta;

3. Jalan pendukung Palabuhanratu sebagai PKNp;

4. Jalan horisontal Tengah Selatan-Selatan Jawa Barat;

5. Jalan strategis lainnya.

B. Infrastruktur transportasi perhubungan, antara lain:

1. Pangkalan Udara Citarate di Kabupaten Sukabumi;

2. Pelabuhan laut perikanan skala internasional;

3. Jalur kereta api Bogor-Sukabumi-Cianjur-Padalarang;

4. Pembangungan infrastruktur perhubungan strategis lainnya

C. Infrastruktur permukiman, antara lain:

1. Tempat Pengelolaan sampah terpadu;

2. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);3. Peningkatan sistem pengelolaan air limbah;

4. Jaringan drainase perkotaan;

5. Kawasan siap bangurl/dan lingkungan siap bangun;

6. Pembangunan pusat kebudayaan dan rekreasi skala nasional dan internasional;

7. Kegiatan bisnis kelautan skala nasional dan internasional; dan

8. Pembangangan infrastruktur permukiman strategis lainnya

Prioritas Infrastruktur di Palabuhan Ratu

PRIORITAS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR



PRIORITAS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

P i it P b



Prioritas Pengembangan



Konsep Awal Indikator Kunci

(Target Pembangunan dan Indikator

Pengembangan)



NO ARAH KEBIJAKAN ISU PEMBANGUNAN TARGET PEMBANGUNAN

1 Bidang Pemerintahan a. tata kelola pemerintahan

modern;

Terselenggaranya tata kelola

pemerintahan yang modern

b. kerjasama multipihak bersama

masyarakat global;

c. urusan pemerintahan strategis

lainnya

2 Bidang Ekonomi; a. kawasan destinasi wisata dunia; Terwujudnya Palabuhanratu

menjadi kawasan tujuan wisata

skala global, ditunjang oleh

berkembangnya industri-industri

strategis.

b. kawasan industri strategis;

c. kawasan strategis ekonomi

lainnya

3 Bidang Sosial Budaya. Pusat pertubuhan Palabuhanratu

menjadi pusat senibudaya bertarap

internasional.

Terwujudnya:

a. kawasan pusat seni budaya;

b. kawasan pusat pendidikandan pelatihan;

c. sarana olahraga bertaraf

internasional;

d. kawasan strategis sosial

budaya lainnya

PENGEMBANGAN METROPOLITAN DAN PUSAT PERTUMBUHAN PALABUHANRATU

BIDANG PEMERINTAHAN, EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA

Sumber : Perda No.12 Tahun 2014




BIDANG FISIK DAN LINGKUNGAN HIDUP



4 bidang fisik dan

lingkungan hidup

Perkotaan berkelanjutan

yang modern dan

bemawasan lingkungan yang

dilengkapi berbagai

infrastruktur yang memadai.

Terwujudnya infrastruktur pendukung perkotaan

modern dan berwawasan lingkungan:

a. infrastruktur transportasi jalan, meliputi

jalan tol dan jalan lintas cepat regional

metropolitan;

b. infrastruktur transportasi perhubungan,

meliputi: Bandar Udara, Pelabuhan Laut, dan

Mass Rapid Transport, diantaranya jalur

kereta api dan monorel;

c. infrastruktur permukiman dan lingkungan

hidup, meliputi:

1.

Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)

Regional

2. Tempat Pengolahan dan Pemrosesan

Akhir Sampah (TPPAS) Regional

3. Sistem pengolahan air limbah komunal,

4. Pengendalian pencemaran dan instalasi

pengolahan limbah industri,5. rumah vertikal;

6. Pengembangan kawasan dan lingkungan

siap bangun (Kasiba/Lisiba);

e. infrastruktur sistem drainase ;

f. infrastruktur energi kelistrikan;

g. infrastruktur telekomunikasi;

h. infrastruktur wilayah strategis lainnya


RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN INFRASTRUKTUR WILAYAH STRATEGIS



RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENINGKATAN INFRASTRUKTUR WILAYAH STRATEGIS



5 Rencana

Pembangunan dan

peningkataninfrastruktur wilayah

strategis

a. Pembangunan dan

peningkatan infrastruktur

transportasi jalan

1. Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi;

2. Jalan vertikal Palabuhanratu-Cikidang-

Cibadak-Bogor-Depok-Jakarta;

3. Jalan pendukung Palabuhanratu sebagai

PKNp;

4. Jalan horisontal Tengah Selatan-Selatan

Jawa Barat;

5. Pembangunan jalan strategis lainnya

b. Pembangunan dan


transportasi perhubungan

1. Pangkalan Udara Citarate di Kabupaten

Sukabumi;

2. Pelabuhan laut perikanan skalainternasional;

3. Jalur kereta api Bogor-Sukabumi-Cianjur-

Padalarang;

4. Pembangungan infrastruktur perhubungan

strategis lainnya

c. Pembangunan dan


permukiman

1. Tempat Pengelolaan sampah terpadu;

2. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM);

3. Peningkatan sistem pengelolaan air limbah;

4. Jaringan drainase perkotaan;

5. Kawasan siap bangun dan lingkungan siap

bangun;

6. Pembangunan pusat kebudayaan dan

rekreasi skala nasional dan internasional;

7. Kegiatan bisnis kelautan skala nasional dan

internasional; dan

8. Pembangangan infrastruktur permukiman

strategis lainnya



FGD

Rancangan Rencana BesarPalabuhanratu

I. RENCANA PUSAT PERTUMBUHAN PALABUHANRATU



Isu Indikator Pengembangan

1. Kegiatan pariwisata dan perikanan

1

2

3

4

5

6

7

Aktivitas Nelayan Tradisional dan industry perikanan

Geopark : Ciletuh

Desa wisata : Ciptagelar

Pengembangan kepelabuhan

Tumpang tindih perizinan pelabuhan : Pelabuhanpariwisata, pelabuhan nelayan dan pelabuhan

barang/penumpang

Pembangunan infrastruktur dan energy serta

pengembangan sektor ekonomi modern

Akses regional menuju Palabuhan Ratu

Bidang perumahan dan permukiman dan sanitasinya

Kantong kemiskinan

Penambangan pasir besi yang illegal.

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Disain zoning yang mengutamakan intensitas penggunaan lahan per capita,

mengarah pada kegiatan ekonomi di bidang perikanan dan pariwisata

Aktifitas permukiman juga mengarah pada penguatan aktifitas perikanan dan

pariwisata

Prinsip smart growth untuk kota Palabuhan Ratu dengan meningkatkan intensitas

pembangunan yang ada saat ini

menciptakan permukiman yang layak utk pejalan kaki

menyediakan berbagai alternative transportasi,

mempertahankan ruang terbuka, lahan pertanian dan lahan sensitifi lingkungan

hidup, mengembangkan pilihan perumahan

Perbaikan lingkungan hidup yang menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan

terutama di bidang konservasi lingkungan hidup, melalui pemilihan teknologi bagi

pembangkit energy, perluasan pelabuhan, penangkapan ikan yang ramah

lingkungan dan mempertahankan tingkat regenerasi ikan, serta pariwisata alamiah

yang sensitive lingkungan hidup.

Memperluas pilihan jaringan transportasi, terutama jaringan darat terutama

jaringan jalan namun juga kereta api, terutama dalam jangka pendek untukpenumpang, dan dalam jangka panjang untuk angkutan barang, dan

pengembangan pelabuhan laut samudera;

Mejadikan Palabuhan Ratu mengembangkan diri sebagai pusat komunikasi TIK, dan

mengembangkan pendidikan di bidang TIK khusus untuk perikanan dan kelautan,

serta partiwisata. Pada pariwisata darat misalnya dikembangkan pula pariwisata

yang mempreservasi budaya local, pada saat yang sama juga dikembangkan

pendidikan luar sekolah bagi penjualan produk/jasa industry kecil/rumah tangga

sebagai bagian dari ekonomi kreatif.



Isu Indikator Pengembangan

1.Peningkatan Jumlah penduduk dan

sumberdaya manusia

- Tingkat kelahiran dan tingkat kematian telah mencapai

angka yang setara dengan titik focus pada high value dan

highly educated penduduk;

- Tingkat partisipasi angkatan kerja, terutama antar

gender akan semakin setara

-

Jenis dan status pekerjaan masyarakat aan high value

dan highly educated, yang bergantung pada sector jasa

formal.

II. KEPENDUDUKAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

III SOSIO EKONOMI



Potensi Masalah Indikator Pengembangan

1. Kabupaten Sukabumi memiliki potensi pada

sector pertanian baik di wilayah utara maupun di

wilayah selatan (Strength)

1. Masalah Persebaran Prasarana yang

menyebabkan jalur pemasaran ekonomi

di sukabumi terhambat, jadi hanya bisa

dikonsumsi oleh penduduk

local(Weakness)

- Jenis sector ekonomi yang sudah berkembang

adalah high value dan capital intensive

mengelola pelabuhan, system logistic

perikanan, dan system logistic bongkar muat

kapal bagi perikanan dan pariwisata, serta

pembangkit tenaga listrik, termasuk berasal

dari energy terbarukan.

2. Terdapat lima kecamatan yang memiliki daerah

pesisir pantai yang dapat dijadikan sebagai

kawasan pariwisata, perikanan, dan berpeluang

pengembangan usaha nelayan dan maritim.

(Strength)

2. Kegiatan pariwisata yang belum

maksimal untuk dimanfaatkan. Hanya

Palabuhanratu saja yang berkembang

pariwisatanya. (Threat)

- Budaya masyarakat pusat pertumbuhan akan

mengarah pada kegiatan ekonomi yang

mempertimbangkan kearifan local dan

keberlanjutan kegiatan budaya dan social

ekonomi, seperti perikanan yang perduli

dengan tingkat regenerasi, pemeliharaan

habitat laut, pemeliharaan habitat tradisionaldarat, dan permukiman yang mendukung

kegiatan sosio eknomi efisien

3. Potensi untuk sector Industri dalam pemasok

bahan mentah (Opportunity)

3. Ketimpangan pendapatan per kapita

antara wilayah utara dan wilayhselatannya (Weakness)

4 Lahan yang cukup luas serta kemiringan yang

relatif landai di utara, menyebabkan di Kabupaten

Sukabumi masih dapat dikembangkan berbagai

macam sektor perekonomian, seperti

perdagangan dan industri. Sedangkan wilayah

selatan sebagai potensi yang baik sebagaipensuply bahan mentah untuk sector-sektor

yang berkembang di wilayah utara.(Opportunity)

4. Jumlah PDRB per kapita yang terancam

menurun dari tahun-ke tahun

- Minapolitan yang meningkatkan efisiensi

penggunaan lahan bagi sector ekonomi, dan

sector socio ekonomi yaitu menitikberatkan

pada mobilitas dan jarak tempuh. Untuk

penduduk beroreintasi pada sharing

economy, misalnya berbagi penggunaankendaraan bermotor, menggunakan

kendaraan tanpa mesin. Untuk kegiatan

ekonomi, menitikberatkan pada penggunaan

jaringan jalan dan kereta api serta jaringan

laut untuk pergerakan barang

5. Kontribusi sector pertanian,

pertambangan dan penggalian, keuangan,persewaan & jasa, jasa bahkan pertanian

yang seharusnya menjadi sector basis

nilainya cenderung menurun

5 Kontribusi sektor Perdagangan, hotel dan

restoran yang terus meningkat

6. Ketimpangan Lapangan pekerjaan antara

di wilayah utara dan selatan dan

menyebabkan penduduk di wilayah

selatan menjadi transmigran dan

komuter.(Weakness)

III. SOSIO-EKONOMI



Arah Pengembangan Indikator PengembanganPengembangan kawasan permukiman

A. Kawasan permukiman di pesisir Palabuhanratu - Cisolok, diarahkan

untuk:

- Mixed zoning yang bersifat berkelanjutan, adalah yang

mengakomodasikan penggunaan ruang bersama, seperti

open spaces, jalan local sebagai ruang bersama,

transportasi public, serta ruang bersama untuk

pengelolaan sampah padat dan cair, lahan konservasi

untuk sumber air bersih secara bersama;

1 Pengembangan kawasan permukiman nelayan yang lengkap dengan

peningkatan sarana dan prasarana dasar permukiman

- Invensi pengembangan perumahan yang berorientasi pada

penggunaan bersama seperti jenis rumah yang berbeda,

orientasi masyarakat akan akses terhadap rumah bagibersama, serta jenis kepemilikan lahan yang mendukung

adanya rumah bersama;

2 Lokasi permukiman yang jauh dari wilayah kerusakan pesisir dan

pantai (abrasi, akresi, dan intrusi air laut), wilayah rawan banjir dan

gelombang pasang laut sebagai akibat pemanasan global dilengkapi

dengan buffer area berupa hutan mangrove

- Orientasi pembangunan keberlanjutan permukiman yang

mendorong pada efisiensi dan kepemerataan akses dan

mobilitas bagi warganya, baik yang bekerja maupun tidak

bekerja. Hal ini untuk menghindari terjadinya kesenjangan

antara pembangunan rumah dan kepemilikan rumah

warga local, serta akses warga local terhadap perumahan.

B. Kawasan permukiman di pesisir Palabuhanratu - Ujunggenteng -

Tegalbuleud, diarahkan untuk:

1. Penataan kawasan permukiman berbasis mitigasi bencana (tsunami,

gempa bumi, gerakan tanah, banjir) dan:

2. Peningkatan sarana prasarana dasar pemukiman yang terintegrasi

dengan penataan kawasan lainnya seperti dermaga, kawasan TPI,

dan kawasan hutan mangrove.

IV. PERMUKIMAN DAN LINGKUNGAN



Pengembangan kawasan bisnis Kelautan

A. Bidang perikanan laut, meliputi:

1Kawasan pelabuhan perikanan, yaitu di Pelabuhan Perikanan Nusantara danbeberapa TPI

2Kawasan perikanan tangkap, yaitu di sekitar pantai Palabuhanratu, Cisolok,

Ujunggenteng, dan Minajaya-Surade

3Kawasan perikanan budidaya di pantai Palabuhanratu-Cisolok, Simpenan dan

Ciwaru

Kawasan industri pengolahan perikanan, antara lain di Cisolok, Ciwaru dan

Palabuhanratu.

B. Bidang pertambangan, dengan memperhatikan faktor nilai tambah, potensi

bahan galian, faktor pembatas, daya dukung dan daya tampung lingkungan serta

kebijakan Pemerintah

C. Pengembangan kawasan Industri maritim berdasarkan pertimbangan kadar

maksimum limbah yang diperbolehkan menurut peraturan yang berlaku, dan

penempatan lokasi industri berdasarkan klasifikasi menurut limbah yang

dibuang

D. Pengembangan infrastruktur perhubungan laut melalui pengembangan

pelabuhan utamauntuk kapal cepat maupun ferry yang menghubungkan antarpulau serta pelayaran rakyat untuk pengangkutan barang dan jasa

E. Pengembangan jasa kelautan meliputi dukungan jasa finansial dan jasa

bisnis informasi



Rencana Jaringan Jalan Indikator Pengembangan

1Pengembangan jalan Tol Bogor – Sukabumi –

Padalarang

- Tingkat pelayanan jaringan jalan dan kereta

api double track yang dapat mengakomodasi

peningkatan kapasitas penggunaan moda

transportasi, serta mobiitas barang maupun

penumpang;

2Peningkatan status dari jalan provinsi menjadi

jalan negara dengan fungsi arteri Sukabumi–

Palabuhanratu – Malingping – Saketi – Labuan –

Cilegon

- Mobilitas, akses dan jarak tempuh menjadi

andalan keberhasilan jaringan transportasisebagai representasi efisiensi system

transportasi terutama untu keperluan logistic

perikanan dan pariwisata;

3Pembangunan dan peningkatan status dari Jalan

Kabupaten menjadi Jalan Provinsi dengan fungsi

kolektor Rancabali – Tanggeung – Sagaranten –

Jampangkulon

- Terbangunnya akses pusat pembangkit listrik

yang affordable dan memanfaatkan sumber

daya local seperti energy terbarukan dari solar,

gelombang pasang, angina, dll.

4Pengembangan jalan kereta api yang terkait

dengan Kabupaten Sukabumi adalah rencana untuk

mengaktifkan kembali rute langsung Bandung –

Cianjur – Sukabumi –Bogor – Jakarta.

V. TRANSPORTASI



Rencana Pariwisata Indikator Pengembangan

1

.

Kawasan wisata bahari yang difokuskan pada

pengembangan aktivitas wisata, sarana dan

prasarana, serta pengembangan situs sejarah dan

budaya masyarakat setempat

- Kualitas dari pariwisata alamiah ditentukan oleh

pengelolaan pariwisata yang mengarah pada

wisata informasi, wisata pendidikan arkeologi

dan historis, serta wisata kelompok yang

meminimalkan dampak dari aktifitas turisme.

Ada pembatasan jumlah wisatawan yang masuk

namun dengan high value added.

2

.

Kawasan wisata pesisir Palabuhanratu - Cisolok,

dengan tema pengembangan Kawasan Ekowisata

Palabuhanratu, yang mengedepankan komponenalam berupa sungai, hutan, pantai, laut dan

pertanian

3

.

Kawasan wisata pesisir Palabuhanratu -

Ujunggenteng - Tegalbuleud dengan tema

unggulan kawasan ekowisata Ujunggenteng yang

mengedepankan komponen alam berupa gunung,

rimba, laut, pantai, sungai dan pertanian.

- Terbangunnya museum sebagai bagian wisata

laut, dan local /adat yang menunjukkan

perpaduan antara penghidupan wilayah

konservasi dan wilayah kelautan;

- Berkembangnya pendidikan luar sekolah bagi

orang dewasa untuk mempelajari habitat pantai

dan pedalaman, bagi kepentingan wisata laut.

- Berkembangnya pendidikan kepariwisataan yang

memadukan antara kegaitan adventure

pedalaman dan kelautan.

VI. PARIWISATA



Rencana Infrastruktur Indikator Pengembangan

infrastruktur jaringan pelayanan umum permukimana

yaitu: air bersih, air kotor, sampah padat, listrik,drainage, dan jalan local

1. Inisiasi pembangunan jaringan jalan dan

kereta api dimulai sekarang danpenyelesaiannya dipercepat melalui lobi di

tingkat legislative dan yudikatif propinsi serta

DPD jawa Barat;

jaringan infrastruktur transportasi sangat utama yaitu:

jalan, kereta api, serta pelabuhan.

2. Pembangunan jaringan infrastruktur

pelayanan umum permukiman harus

ternyatakan melalui rencana detil tata ruang

yang mengalokasikan penggunaan bersama,terutama bagi kwasan konservasi air bersih,

kawasan treatment plants bagi sampah dan air

kotor, kawsan bagi pembuangan air hujan

(sungai) maupun kawasan bagi penyedian PLT

energy terbarukan. Bagi penghijauan

dilakukan pula penghijauan vertical, pertanian

urban vertical terutama untuk jenis tanaman

pangan dengan keperluan jumlah kecil.3. Pengukuran dampak lingkungan hidup secara

berkala pada permukiman dan pusat

pembangkit listrik dan muara sungai untuk

menghindari terjadinya polusi non point

sources dari aktifitas yang berjalan.

VII. INFRASTRUKTUR



Konsep-konsep Perencanaan

KONSEP PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR



KONSEP PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR

TRANSPORTASI KAB.SUKABUMI

Sumber : RTRW Kab. Sukabumi

PALABUHANRATU

CIKAKAK

CISOLOK

SIMPENAN

CIEMAS

KONSEP PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI

Sumber : Masterplan Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu



PENGEMBANGAN JALAN KHUSUS WISATA

untuk mencapai objek-objek wisata yangterdapat di Kec. Palabuhanratu, Cikakak dan

Cisolok

PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR PESISIR

PANTAI

Menghubungkan antar kecamatan

Palabuhanratu, Simpenan dan Ciemas

PENGEMBANGAN PELABUHAN KHUSUS

Meningkatkan akses pergerakan barang

dan orang.

MENGEMBANGKAN AKSES KONEKSIVITAS

ANTAR PELABUHAN

PENGEMBANGAN TERMINAL TIPE B

Meningkatkan akses dengan wilayah lainnya

MEMBANGUN BANDARA

Sumber : Masterplan Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu



PENGEMBANGAN

PELABUHAN PERIKANAN

PERIKANAN

BUDIDAYA

PERIKANANTANGKAP

TPI

INDUSTRI

PERIKANAN

KONSEP MINAPOLITAN

Sumber; Rencana kawasan

Minapolitan Kab.Sukabumi

Pengembangan perikanan melalui konsep

Minapolitan

1. Menjabarkan struktur ruang yang

dikembangkan di kawasan

minapolitan;

2. Memacu pertumbuhan dan

mewujudkan pemerataanpembangunan ke seluruh

kawasan minapolitan;

3. Mendayagunakan fasilitas

pelayanan kawasan yang

penyebarannya dilakukan secara

berjenjang sesuai kebutuhan dan

tingkat pelayanan;

4. Menciptakan dinamika

perkembangan kawasan yang

sinergis

5. Menciptakan daya tarik bagi

seluruh bagian kawasan dengan

penyebaran pusat-pusat

pelayanan ke seluruh kawasan.



KONSEP PENGEMBANGAN



KONSEP PENGEMBANGAN

EKONOMI BERBASIS

PARIWISATA

Membagi Kawasan Pusat

pertumbuhan menjadi 2

(dua) Satuan kelompok

Wisata (SKW)

SKW UTARA

SKW SELATAN



KONSEP PENGEMBANGAN

PERMUKIMAN

paparan antara pp palabuhan ratu

Documents