modul 3 bab berdarah

45
Modul 3 “Buang air besar berdarah “ Kelompok 4

Upload: aulia-amani

Post on 15-Apr-2017

108 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: modul 3 BAB berdarah

Modul 3“Buang air besar berdarah “

Kelompok 4

Page 2: modul 3 BAB berdarah

• Kasdianto Bantun 110 2012 0115

• Aulia Amani 110 2015 0009

• Diah Rindayani Hasbi 110 2015 0028

• Wialda Dwi Rodyah 110 2015 0048

• Rezky Darmawan A 110 2015 0067

• Donita Rian Utami 110 2015 0080

• M.Rizky Hidayat 110 2015 0096

• Nadiah An-Nur 110 2015 0120

• Siti Muthmainah P 110 2015 0143

03/05/2023 2

Page 3: modul 3 BAB berdarah

Skenario

• Seorang laki-laki umur 55 tahun, MRS dengan keluhan berak darah segar yang dialami sejak 3 minggu terakhir. Riwayat BAB tidak teratur sejak 5 tahun lalu, kadang susah BAB dan kadang BAB encer bercampur darah dan lendir. Kebiasan makan daging, tidak suka sayur dan buah-buahan.

03/05/2023 3

Page 4: modul 3 BAB berdarah

Kata Sulit

• 1. Berak darah segar : darah segar yang keluar melalui anus dan merupakan manifestasi tersering dari pendarahan saluran cerna bagian bawah.

03/05/2023 Panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer. 2014 4

Page 5: modul 3 BAB berdarah

Kata Kunci

1. Seorang laki-laki 55 tahun2. Berak darah segar yang dialami sejak 3 minggu terakhir3. BAB tidak teratur sejak 5 tahun lalu 4. Kadang susah BAB dan kadang BAB encer bercampur

darah dan lendir 5. Kebiasan makan daging, tidak suka sayur dan buah-

buahan.

03/05/2023 5

Page 6: modul 3 BAB berdarah

Pertanyaan Penting

1. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ yang terlibat!2. Jelaskan proses terbentuknya feses!3. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan BAB encer bercampur darah

dan berlendir, serta bagaimana mekanismenya?4. Bagaimana pengaruh kebiasaan makan terhadap gejala yang terjadi?5. Jelaskan langkah-langkah diagnosis yang harus dilakukan pada

skenario!6. Apa saja diagnosis banding dari scenario?7. Bagaimana penanganan awal dan pencegahan secara umum yang

harus dilakukan ?

03/05/2023 6

Page 7: modul 3 BAB berdarah

1. JELASKAN ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN YANG TERLIBAT!

03/05/2023 7

Page 8: modul 3 BAB berdarah

03/05/2023 8

Page 9: modul 3 BAB berdarah

2. JELASKAN PROSES TERBENTUKNYA FESES!

03/05/2023 9

Page 10: modul 3 BAB berdarah

Secara umum, terdapat dua macam refleks dalam membantu proses defekasi, refleks tersebut adalah sebagai berikut (Tarwoto & Wartonah, 2004) : • Refleks defekasi intrinsik Refleks

ini berawal dari feses yang masuk ke rektum sehingga terjadi distensi rektum, yang kemudian menyebabkan rangsangan pada fleksus mesentrikus dan terjadilah gerakan peristaltik. Setelah feses sampai ke anus, secara sistematis sfingter interna relaksasi, maka terjadilah defekasi. Universitas Sumatera Utara

• Refleks defekasi parasimpatis Feses yang masuk ke rektum akan merangsang saraf rektum yang kemudian diteruskan ke jaras spinal (spinal cord). Dari jaras spinal kemudian dkembalikan ke kolon desenden, sigmoid, dan rektum yang menyebabkan intensifnya peristaltik, relaksasi sfingter internal, maka terjadilah defekasi. Dorongan feses juga dipengaruhi oleh kontraksi otot abdomen, tekanan diafragma, dan kontraksi otot elevator.

03/05/2023 Siregar, Rosmaito. (2015). “Asuhan Keperawatan pada An.Y dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Eliminasi di RS. DR. Pirngadi Medan.”

10

Page 11: modul 3 BAB berdarah

3. BAGAIMANA MEKANISME BAB ENCER BERCAMPUR DARAH DAN BERLENDIR?

03/05/2023 11

Page 12: modul 3 BAB berdarah

Feses Berlendir

Mukosa teriritasi

Sel goblet aktif Menghasilka

n banyak mukus

Mukus berlebihan

Feses berlendir

03/05/2023 Siti Setiati dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing. Hal 1894-1895

12

Page 13: modul 3 BAB berdarah

• Ulkus mengenai tunika sub mukosa Feses disertai darah

• Terjadi akibat oksidasi hemoglobin oleh bakteri usus.• Menunjukkan bahwa perdarahan saluran cerna terjadi pada

bagian usus proximal atau bagian usus distal dengan masa transit yang lama sehingga memberi kesempatan bakteri untuk mengoksidasi hemoglobin.

Feses disertai darah warna gelap (melena)

• perdarahan saluran cerna bagian distal (misalnya rektum) atau pada proximal usus tetapi dengan masa transit yang singkat sehingga tidak member kesempatan bakteri usus untuk mengoksidasi hemoglobin secara maksima

Feses disertai darah segar (hematokezia)

03/05/2023 Siti Setiati dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing. Hal 1894-1895

13

Page 14: modul 3 BAB berdarah

4. BAGAIMANA PENGARUH KEBIASAAN MAKAN TERHADAP GEJALA YANG TERJADI?

03/05/2023 14

Page 15: modul 3 BAB berdarah

Konstipasi

• Peran utama serat dalam makanan ialah pada kemampuannya mengikat air, sellulosa dan pektin. Serat dapat membantu mempercepat sisa-sisa makanan melalui saluran pencernaan untuk diekskresikan keluar. Tanpa bantuan serat, feses dengan kandungan air rendah akan lebih lama tinggal dalam saluran usus dan mengalami kesukaran melalui usus untuk dapat diekskresikan keluar karena gerakan-gerakan peristaltik usus besar menjadi lebih lamban.

03/05/2023 Kusharto.Clara M.2006.Serat makanan & peranannya bagi kesehatan. Jurnal Gizi dan PanganNovember 2016.45-54

15

Page 16: modul 3 BAB berdarah

Hematokezia (BAB bercampur darah Segar)

• Feses yang terlalu keras atau yang sering disebut sembelit/konstipasi sangat umum menjadi penyebab berak darah. Sebab fese yang keras dapat melukai bagian usus besar terutama pada daerah rektum sehingga menimbulkan perdarahan. Darah yang keluar akibat feses yang keras ini biasanya berwarna merah segar karena perlukaan terjadi pada saluran pencernaan bagian atas. Feses yang terlalu keras biasanya diakibatkan karena kurangnya konsumsi serat dan cairan dalam tubuh.

•  03/05/2023 Kusharto.Clara M.2006.Serat makanan & peranannya bagi kesehatan.

Jurnal Gizi dan PanganNovember 2016.45-5416

Page 17: modul 3 BAB berdarah

5. JELASKAN LANGKAH-LANGKAH DIAGNOSIS YANG HARUS DILAKUKAN PADA SKENARIO!

03/05/2023 17

Page 18: modul 3 BAB berdarah

03/05/2023 Siti Setiati dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi VI. Jakarta : Interna Publishing. Hal 1894-1895

Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).

18

• Riwayat penyakit sekarang• Riwayat penyakit dahulu• Riwayat kesehatan keluarga• Riwayat sosial dan ekonomi

Anamnesis

• Pada kulit termasuk adanya scleroderma, neurofibromatosis, acanthosis nigricans, lupus sistemik, dan jaringan parut operasi perlu dilakukan

• Kelainan kardiovaskuler termasuk hipotensi postural dan kardiomegali

• Kelainan neurologic termasuk parkinsonisme, distropika miotonia

Pemeriksaan Fisis

• Endoskopi• Scintiagraphy & angiografi• Radiografi (Barium Enema)

Pemeriksaan Penunjang

Page 19: modul 3 BAB berdarah

6. APA SAJA DIAGNOSIS BANDING DARI SCENARIO?

03/05/2023 19

Page 20: modul 3 BAB berdarah

Hemoroid• Hemoroid adalah kumpulan dari

pelebaran satu segmen atau lebih vena hemoroidalis di daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran vena hemoroidalis, tetapi bersifat lebih kompleks yakni melibatkan beberapa unsur berupa pembuluh darah, jaringan lunak dan otot di sekitar anorektal

• Menurut Villalba dan Abbas (2007), etiologi hemoroid sampai saat ini belum diketahui secara pasti, beberapa faktor pendukung yang terlibat diantaranya adalah:

a.Penuaan b.Kehamilan c.Hereditas d.Konstipasi atau diare kronik e.Penggunaan toilet yang berlama-lama f.Posisi tubuh, misal duduk dalam waktu yang lama g.Obesitas.

03/05/2023Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan

periode Januari 2009–Juli 2011." (2012). 

20

Page 21: modul 3 BAB berdarah

Efek degenerasi akibat penuaan

Memperlemah jaringan penyokong + pengeluaran feses yang keras secara berulang

Meningkatkan tekanan bantalan Prolapsus

Aliran balik vena terganggu

Bantalan menjadi besar (karena mengedan dan makanan rendah serat)

Trauma mukosa atau infalamasi

Merusak pembuluh darah

dibawahnya

03/05/2023 Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).

 

21

Patogenesis

Page 22: modul 3 BAB berdarah

Klasifikasi HemoroidHemoroid diklasifikasikan berdasarkan asalnya, dimana dentate line menjadi batas histologis. Klasifikasi hemoroid yaitu: • Hemoroid eksternal, berasal dari dari bagian distal dentate line dan

dilapisi oleh epitel skuamos yang telah termodifikasi serta banyak persarafan serabut saraf nyeri somatic.

• Hemoroid internal, berasal dari bagian proksimal dentate line dan dilapisi mukosa.

• Hemoroid internal-eksternal dilapisi oleh mukosa di bagian superior dan kulit pada bagian inferior serta memiliki serabut saraf nyeri (Corman, 2004)

03/05/2023Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan

periode Januari 2009–Juli 2011." (2012). 

22

Page 23: modul 3 BAB berdarah

Klasifikasi Hemoroid

Menurut Person (2007), hemoroid internal diklasifikasikan menjadi beberapa tingkatan yakni: • Derajat I, hemoroid mencapai lumen anal canal.• Derajat II, hemoroid mencapai sfingter eksternal dan tampak pada saat

pemeriksaan tetapi dapat masuk kembali secara spontan. • Derajat III, hemoroid telah keluar dari anal canal dan hanya dapat masuk

kembali secara manual oleh pasien. • Derajat IV, hemoroid selalu keluar dan tidak dapat masuk ke anal canal

meski dimasukkan secara manual.

03/05/2023 Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).

 

23

Page 24: modul 3 BAB berdarah

• Gejala klinis hemoroid dapat dibagi berdasarkan jenis hemoroid (Villalba dan Abbas, 2007) yaitu:

• Hemoroid internal – Prolaps dan keluarnya mukus. – Perdarahan. – Rasa tak nyaman. – Gatal.

• Hemoroid eksternal – Rasa terbakar.– Nyeri ( jika mengalami trombosis).– Gatal.

Diagnosis hemoroid dapat dilakukan dengan melakukan: • Anamnesis.

biasanya didapati bahwa pasien menemukan adanya darah segar pada saat buang air besar dan mengeluhkan adanya gatal-gatal pada daerah anus. • Pemeriksaan fisik.

ditemukan adanya pembengkakan vena yang mengindikasikan hemoroid eksternal atau hemoroid internal yang mengalami prolaps.• Pemeriksaan penunjang.

– Anoskopi– Sigmoidoskopi– Barium enema X-ray

03/05/2023 Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).

 

24

Page 25: modul 3 BAB berdarah

Penatalaksanaan Hemoroid• Menurut Acheson dan Scholefield

(2006), penatalaksanaan hemoroid dapat dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan jenis dan derajat daripada hemoroid.

• KonservatifSebagian besar kasus hemoroid derajat I dapat ditatalaksana dengan pengobatan konservatif. Tatalaksana tersebut antara lain koreksi konstipasi jika ada, meningkatkan konsumsi serat, laksatif, dan menghindari obat-obatan yang dapat menyebabkan kostipasi seperti kodein (Daniel, 2010)

03/05/2023 Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).

 

25

Page 26: modul 3 BAB berdarah

Penatalaksanaan Hemoroid• Acheson dan Scholfield (2008) menyatakan apabila hemoroid internal derajat I

yang tidak membaik dengan penatalaksanaan konservatif maka dapat dilakukan tindakan pembedahan.

HIST (Hemorrhoid Institute of South Texas) menetapkan indikasi tatalaksana pembedahan hemoroid antara lain:

– Hemoroid internal derajat II berulang.– Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala.– Mukosa rektum menonjol keluar anus.– Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit penyerta seperti fisura.– Kegagalan penatalaksanaan konservatif.– Permintaan pasien.

•  03/05/2023 Wandari, Novalita Ningtyas. "Prevalensi Hemoroid di RSUP Haji Adam Malik Medan periode Januari 2009–Juli 2011." (2012).

 

26

Page 27: modul 3 BAB berdarah

Kolitis iskemik• Kolitis iskemik adalah gangguan

yang berkembang ketika aliran darah ke suatu bagian dari usus besar (kolon) berkurang.

• Etiologi : suplai darah yang tidak memadai mencapai kolon.

Tanda-tanda umum dan gejala kolitis iskemik meliputi:1. Nyeri abdomen, nyeri atau kram,

biasanya terlokalisasi ke sisi kiri bawah 2. perut, dapat tiba-tiba atau bertahap3. Feses berwarna merah terang atau merah

darah, suatu ketika dapat keluar 4. Darah sendiri tanpa feses5. Perasaan ingin mengedan, dll

03/05/2023 Rani,Aziz A , Simadibrata , Marcellus dan Syam 27

Page 28: modul 3 BAB berdarah

Faktor risiko :1. Umur2. Penyakit jantung3. Kondisi medis tertentu

Komplikasi :1. Gangren2. Perforasi dan pendarahan3. Nyeri dan obstruksi

03/05/2023 Rani,Aziz A , Simadibrata , Marcellus dan Syam 28

Page 29: modul 3 BAB berdarah

Tes & diagnosisMendiagnosis penyebab gejala colitis iskemik adalah dengan cara sebaga berikut:1. Pemeriksaan fisik dan riwayat

penyakit2. Colonoscopy3. Biopsi

Pemeriksaan penunjang lainnya :1. X-ray abdomen dan pelvis2. Abdomen arteriogram3. USG4. Abdomen Computerized Tomography

(CT) scan.5. Tes darah

03/05/2023 Rani,Aziz A , Simadibrata , Marcellus dan Syam 29

Page 30: modul 3 BAB berdarah

Pencegahan

1. Berhenti merokok2. Minum obat penurun kolesterol3. Kontrol penyakit kronis, seperti diabetes4. Olah raga teratur

03/05/2023 Rani,Aziz A , Simadibrata , Marcellus dan Syam 30

Page 31: modul 3 BAB berdarah

Kanker Colon• Kanker kolon ditujukan pada

tumor ganas yang ditemukan di kolon.Kolon adalah bagian dari usus besar pada sistem pencernaan yang disebut juga traktus gastrointestina

• kanker kolon terjadi melalui interaksi antara penjamu,agen,dan lingkungan.Beberapa faktor yang berperan antara lain :

1) Lingkungan (Nutrisi, keseimbangan energi, paparan lingkungan)

2) Pejamu (genetik, faktor somatik)

03/05/2023F,Ari.2011.Gastroenterologi.Jakarta:Internapublishing.

Ramachandaran,A.2011.Kanker kolon.Universitas Sumatera Utara Sjamsuhidajat, R.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC.

31

Page 32: modul 3 BAB berdarah

Patogenesis

Sel epitel (faktor

herediter atau mutasi

somatik)

Pembelahan sel tanpa batas

Kanker colon berkembang

APC/ β-catherin

diakibatkan oleh

instabilitas kromosom

akumulasi mutasi dalam satu siri

onkogen dan gen tumor suppressor

alur instabilitas mikrosatelit

e

lesi genetik pada DNA mismatch repair genes

Defek DNA repair yang disebabkan oleh

inaktivasi DNA mismatch repair genes

menginisiasi permulaan kanker

kolon.

03/05/2023F,Ari.2011.Gastroenterologi.Jakarta:Internapublishing.

Ramachandaran,A.2011.Kanker kolon.Universitas Sumatera Utara Sjamsuhidajat, R.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC.

32

Page 33: modul 3 BAB berdarah

Manifestasi klinikKarsinoma kiri :1. Skirotik menimbulkan stenosis dan

obstruksi2. Feses padat3. Perubahan pola defekasi4. Nyeri lebih nyata dibanding kolon

kanan5. Nyeri bermula dibawah umbilikus

Karsinoma kanan :1. Jarang tejadi stenosis2. Feses cair 3. Tidak ada obstruksi4. Nyeri, berawal di kolon kanan di

epigastrium.

03/05/2023F,Ari.2011.Gastroenterologi.Jakarta:Internapublishing.

Ramachandaran,A.2011.Kanker kolon.Universitas Sumatera Utara Sjamsuhidajat, R.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC.

33

Page 34: modul 3 BAB berdarah

Keluhan utama dan pemeriksaan klinis 1. Perdarahan peranum disertai peningkatan frekuensi defekasi dan diare selama

minimal 6 minggu (semua umur )2. Perdarahan peranum tanpa gejala anal ( diatas 60 tahun ) Peningkatan frekwensi

defikasi atau diare selama minimal 6 minggu (diatas 60 th) 3. Massa teraba pada fossa iliaca dektra semua umur4. Massa intra luminal didaiam rektum 5. Tanda -tanda obstruksi mekanik usus ( Ileus Obstruksi )6. Setiap penderita dengan anemia defisiensi Fe (Hbcf r gr % pada pria dan Hb < 10

gr pada wanita pasca menopause.

03/05/2023F,Ari.2011.Gastroenterologi.Jakarta:Internapublishing.

Ramachandaran,A.2011.Kanker kolon.Universitas Sumatera Utara Sjamsuhidajat, R.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC.

34

Page 35: modul 3 BAB berdarah

Pemeriksaan Penunjang

1. Biopsi2. Carcinoembrionik Antigen

(CEA) 3. Barium Enema4. Endoskopi

5. Kolonoskopi6. Imaging Teknik 7. CT Scan8. MRI

03/05/2023F,Ari.2011.Gastroenterologi.Jakarta:Internapublishing.

Ramachandaran,A.2011.Kanker kolon.Universitas Sumatera Utara Sjamsuhidajat, R.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC.

35

Page 36: modul 3 BAB berdarah

03/05/2023 36

Page 37: modul 3 BAB berdarah

Penatalaksaan1. Pembedahan2. Kolostomi3. Terapi Radiasi4. Adjuvant Kemoterapi

Pencegahan :1. Diet 2. Non Steroid Anti

Inflammation Drug

03/05/2023F,Ari.2011.Gastroenterologi.Jakarta:Internapublishing.

Ramachandaran,A.2011.Kanker kolon.Universitas Sumatera Utara Sjamsuhidajat, R.2010.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta : EGC.

37

Page 38: modul 3 BAB berdarah

. Inflammatory Bowel Disease (IBD)• Inflammatory Bowel Disease

(IBD) adalah penyakit inflamasi yang melibatkan saluran cerna dengan penyebab pastinya sampai saat ini belum diketahui jelas

• Secara garis besar IBD terdiri dari 3 jenis, yaitu kolitis ulseratif, penyakit Crohn, dan bila sulit membedakan kedua hal tersebut, maka dimasukkan dalam kategori indeterminate colitis.

03/05/2023Ariestina,Dr.Dina Aprilia. 2008. Kolitis Ulsoratif dari aspek etiologi, klinik dan

patogenesa. Universitas Sumatera Utara. 38

Page 39: modul 3 BAB berdarah

Etiologi

1. Faktor famili/genetik2. Faktor infeksi3. Fektor imunologik4. Faktor psikologik5. Faktor lingkungan

03/05/2023 Ariestina,Dr.Dina Aprilia. 2008. Kolitis Ulsoratif dari aspek etiologi, klinik dan patogenesa. Universitas Sumatera Utara.

39

Page 40: modul 3 BAB berdarah

Gambaran klinik

1. Diare beradarah Gejala 2. Nyeri abdomen utama3. Demam4. Penurunan BB

Gambaran Fisik Diagnostik

• Temuan fisis pada kolitis ulseratif biasanya nonspesifik; bisa terdapat distensi abdomen atau nyeri sepanjang perjalanan kolon. Pada kasus ringan, pemeriksaan fisis umum akan normal. Demam, takikardia dan hipotensi postural biasanya berhubungan dengan penyakit yang lebih berat.

03/05/2023 Ariestina,Dr.Dina Aprilia. 2008. Kolitis Ulsoratif dari aspek etiologi, klinik dan patogenesa. Universitas Sumatera Utara.

40

Page 41: modul 3 BAB berdarah

Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan darah lengkap2. Pemeriksaan feses3. Pemeriksaan radiologi4. Endoskopi

03/05/2023 Ariestina,Dr.Dina Aprilia. 2008. Kolitis Ulsoratif dari aspek etiologi, klinik dan patogenesa. Universitas Sumatera Utara.

41

Page 42: modul 3 BAB berdarah

8. BAGAIMANA PENANGANAN AWAL DAN PENCEGAHAN SECARA UMUM YANG HARUS DILAKUKAN ?

03/05/2023 42

Page 43: modul 3 BAB berdarah

Terapi umum

1.Istirahat• Tirah baring• Puasa sampai perdarahan

berhenti• Transfusi darah Hb > 10gr%• Infus cairan + elektrolit/

Resusitasi

2.Diet• Nutrisi parentral• Setelah membaik diet bubur

sering dan berangsur-angsur menjadi nasi biasa

03/05/2023 Permatasari, DCI. 2013. Tatalaksana Hematokezia. Sumatera Utara: USU. repository.usu.ac.id

43

Page 44: modul 3 BAB berdarah

3.Medikamentosa• Tergantung pada etiloginya Obat pertama :• Demam tifoid: kloramfenikol 3-4 x 500 mg sampai bebas panas 7 hari• Amuba : metronidazol/seknidazol/tinidazol 3 x 500 mg• Kompilobakter: eritromisin 2 x 500 mg %, metronidazol, amoksisili

4.BedahPembedahan dilakukan bila keadaan penderita menjadi gawat yaitu :• Gawat I :Jika dalam waktu 8 jam, diperlukan tranfusi darah lebih 2 liter• Gawat II:Jika dalam waktu 24 jam, diperlukan tranfusi lebih 2 liter• Gawat III : Jika dalam waktu 3 x 12 jam perdarahan belum berhenti

03/05/2023 Permatasari, DCI. 2013. Tatalaksana Hematokezia. Sumatera Utara: USU. repository.usu.ac.id

44

Page 45: modul 3 BAB berdarah

Terima kasih

03/05/2023 45