mi - 6 sistem rujukan revisi 2014 dr. puspita

7/23/2019 MI - 6 Sistem Rujukan Revisi 2014 Dr. Puspita

http://slidepdf.com/reader/full/mi-6-sistem-rujukan-revisi-2014-dr-puspita 1/23

SISTEM

RUJUKAN



Sistem Rujukan Kesehatan

Adalah :

suatu tatanan kesehatan yang

memungkinkan terjadinya penyerahantugas dan tanggung jawab secara

timbal balik , baik secara vertikal

maupun horizontal, kepada yangberwenang dan dilakukan secara

rasional.



Menurut tata hubungannya,

sistem rujukan terdiri dari

rujukan internal : horizontal, antar unit rujukan eksternal: horizontal dan vertikal



Kapan ???

dilaksanakannya rujukan ?



Rujukan dilakukan apabila :

◦ fasilitas kesehatan atau IPWL asal,

tidak dapat memberikan layanan

kesehatan sesuai denganmodalitas terapi yang dibutuhkan

pasien

◦Keterbatasan fasilitas, peralatan,ketenagaan yang sifatnya

sementara atau menetap



Kapan rujukan bisa tidak

dilakukan?Ada alasan yang sah yaitu pasien

tidak dapat ditransportasikan atasalasan medis, sumber daya atau

geografis

Harus mendapat persetujuan

pasien



Penjelasan sebelum melakukan

rujukan

1. Diagnosis dan terapi dan/atau

tindakan medis yang diperlukan

2. Alasan dan tujuan dilakukan rujukan3. Risiko yang timbul apabila rujukan

tidak dilakukan

4. Transportasi rujukan

5. Risiko atau penyulit yang dapat

timbul selama dalam perjalanan



Merujuk Standar Terapi dan Rehabilitasi

Gangguan Penggunaan Napza(revisi)

1. Pusat Pelayanan Kesehatan tingkat I

• Kegawatdaruratan

•

Terapi simtomatik• Rawat jalan rumatan

• Asesmen dan konseling dasar adiksi

• Pemerikasaan penunjang



2. Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat II


• Terapi simtomatik• Rawat jalan rumatan


• Pemeriksaan penunjang• Detoksifikasi

• Konseling dasar dan psikoterapi

•

Rawat inap jangka pendek• Penanganan pasien dengan komorbiditas

fisik



3. Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat III


• Terapi simtomatik

• Rawat jalan rumatan


•

Pemeriksaan penunjang• Detoksifikasi

• Konseling dasar dan psikoterapi

•

Rawat inap• Integrated dual diagnosis treatment

• Rehabilitasi dan pasca rehab

• Penanganan pasien dengan komorbiditas fisik



Komponen Perawatan Adiksi Napza yang

Komprehensif

1

Assessment

Rencana

Perawatan

Farmakoterapi

Perawatan lanjut

Monitoring

Penggunaan Obat

Kelompok

Dukungan

Konseling dan

Terapi Perilaku

Layanan Manajemen

Kasus dan Klinis

Child Care

ServiceFamily

ServiceVocational

Service

Mental HealthService

Medical

Service

Educational

ServiceHIV/AIDS

Service

Legal

Service

Financial

Service

Housing

Service

Sumber : National Institute of Drug Abuse



Institusi yang ditunjuk oleh

Kementerian Kesehatan dan Sosial

• RSU, RSJ , RSKO dan atau lembagarehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial

• dua level puskesmas yang menjadi tempat

wajib lapor. (1) lewat program terapirumatan metadon (PTRM), dan (2) yanghanya menjadi tempat konseling saja.

• Memberikan Pelayanan untuk gangguan

ketergantungan Narkotika dengan kondisiklinis tertentu sesuai sarana, prasaranayang tersedia.



Berbagai jenis terapi gangguan penggunaan

Napza sesuai dengan diagnosis dan dilakukan

di rawat jalan yaitu

Terapi simtomatik

Konseling adiksi/ konseling individu ( termasuk

pengurangan resiko )

Motivational interviewing ( motivational

enhancement therapi )

Pencegahan kekambuhan

Rujukan pelayanan spesialistik bilamana perlu (psikiatri, penyakit dalam ,neurologi,dll )

Melihat pada standar pelayanan komorbiditas.



Proses rujukan mengikuti

mekanisme sebagai berikut:

Institusi penerima wajib lapor

melakukan kontak komunikasi

membuat surat rujukan

Institusi rehabilitasi medis atau

rehabilitasi sosial yang ditujumemberi konfirmasi



Kriteria petugas :

Memiliki kompetensi

sesuai jenis layanan yang

diberikan



Tanggung jawab koordinasi

Kementrian Kesehatan / Kementerian

sosial / BNN pada kelompok kerjanya

yang sebaiknya melibatkan Dinas

Kesehatan Provinsi/Kab/Kota, Rumah

Sakit Umum, RSJ, Puskesmas, Klien

sendiri, Organisasi berbasis

keagamaan dan LSM setempat.

Di bawah ini bisa di lihat alur rujukan pada pengguna narkotika



Di bawah ini bisa di lihat alur rujukan pada pengguna narkotika



Kemudahan akses sarana rujukan

Tempat dan lokasi rehabilitasi medisdan sosial serta mempunyai sarana

pelayanan yang memadai, mudahdijangkau oleh masyarakat dan dapatmemanfaatkan tehnologi dan

informatika adalah yang diharapkandari tempat tempat rujukan wajiblapor.



Ketersediaan layanan rehabilitasi dalam

jajaran /dukungan Kemenkes:

Rehabilitasi rawat jalan, rawat inap dandetoksifikasi:

-RSKO dan 32 RSJ di 26 provinsi ( kecuali NTT,

papua barat, maluku utara, Gorontalo, sulawesibarat, Banten,kepulauan Riau)

Program therapi rumatan metadon ( 80 klinik di17 provinsi):

-Tersedia di DKI, Jabar, Banten, DIY, Jatim, Jateng,Bali, Sulsel, Kalbar, Kaltim, Sumut, Sumbar, Sumsel,kep Riau, Riau, Jambi, Lampung)

-RSKO, 6 RSJ, 26 RSU, 29 Puskesmas, 8 lapas/rutan



RUJUKAN REHABILITASI RAWAT

INAP BNN

BALAI BESAR REHABILITASI BNN LIDO

BALAI REHABILITASI BNN BADDOKA BALAI REHABILITASI BNN TANAH

MERAH

LOKA REHABILITASI BNN BATAM



PENUGASAN

Identifikasi institusi rujukan (rehab

medis, sosial, vokasional, bantuan

hukum) di propinsi masing-masing



TERIMA KASIH

SELESAI

mi - 6 sistem rujukan revisi 2014 dr. puspita

Documents