manfaat daftar pustaka revisi (1)

Upload: stephanie-eliazar

Post on 18-Oct-2015

88 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MANFAAT DAFTAR PUSTAKA DAN TEKNIK PENULISANNYA

Sri Puji Astuti

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

1. PendahuluanDaftar pustaka adalah daftar yang berisi judul buku, judul artikel, dan bahan lain-lain yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (Keraf,2004:242). Daftar Pustaka ini berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi. Semua bahan pustaka yang dikutip harus ada dalam daftar pusaka. Berdasarkan hasil pengamatan, cara penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah masih beraneka ragam. Oleh karena itu, dalam makalah ini dibahas manfaat daftar pustaka dan teknik penulisannya.

2. Manfaat Daftar Pustaka

Daftar pustakaharus dicantumkan dalam karya ilmiah. Daftar pustaka sangat penting terutama bagi pembaca karena dapat memberi keterangan mengenai bahan pustaka yang digunakan penulis. Lebih dari itu ketika pembaca ragu terhadap apa yang disampaikan penulis, pembaca dapat mengecek kembali pustaka yang digunakan penulis. Jadi, daftar pustaka yang disertakan di akhir tulisan dapat digunakan pembaca melihat kembali sumber aslinya (Keraf, 2004: 242). Daftar pustaka juga dapat membantu pembaca menenukan informasi yang berhubungan dengan topik yang dibahas.

3. Teknik Penulisan Daftar PustakaUnsur-unsur yang harus ada dalam daftar pustaka adalah nama pengarang, judul buku atrau judul karangan termasuk subjudul, dan data publikasi. Menurut Keraf (2004: 245-254) dan Widjono (2007: 87-93) berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan daftar pustaka.a. Daftar pustaka disusun menurut abjad (setelah nama dibalik) tanpa nomor urut.b. Jarak baris dalam satu referensi satu spasi dan jarak baris antarreferensi dua spasi.c. Baris pertama dimulai dari margin kiri, baris kedua dan seterusnya masuk ke dalam tiga atau empat ketikan.

d. Jika dalam karya ilmiah digunakan lebih dari satu referensi yang ditulis oleh penulis yang sama

1) Nama penulis untuk referensi kedua dan seterusnya tidak perlu ditulis lagi, nama diganti dengan garis sepanjang lima atau tujuh ketukan.

2) Karangan itu disusun berdasarkan tahun terbitnya.3) Jika tahun terbitnya sama, dibelakang tahun diberi nomor urut a, b, c, dan seterusnya.

4) Jika buku atau karangan tidak ada tahun terbitnya, ditulis tanpa tahun.e. Gelar akademik dan gelar lain tidak perlu dicantumkan.f. Judul buku , nama majalah, dan harian ditulis dengan huruf miring.

g. Judul artikel, skripsi, tesis, desertasi, dan laporan penelitian ditulis di antara tanda kutip. Cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber tidak sama. Berikut ini dijelaskan cara penulisan daftar pustaka dari berbagai sumber.3.1 Buku atau Karangan yang Ditulis Seorang pengarang

Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

a. Judul buku dicetak miring. Apabila ditulis tangan, judul digarisbawahi.

b. Jika tidak ada nama pengarang, penulisan daftar pustaka dimulai dengan judul buku. c. Jika buku disusun oleh lembaga, nama lembaga menggantikan nama pengarang.

3.2 Buku yang Ditulis Dua atau Tiga PengarangPoerbakawatja, Soegarda dan Sudarno. 1976. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.a. Hanya nama pertama yang dibalik.

b. Urutan nama sesuai yang tercantum dalam buku.

3.3 Buku yang Ditulis Banyak PengarangAlwi, Hasan, et al. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.

a. Nama yang dicantumkan hanya pengarang pertama dengan susunan balik. b. Singkatan et al. untuk menggantikan nama pengarang lainnya.

3.4 Buku TerjemahanTitscher, Stefan, et al. 2009. Metode Analisis Teks & Wacana, terjemahan Gazali, et al. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

a. Nama pengarang asli diurutkan dalam urutan alfabetis.b. Keterangan penerjemah ditempatkan sesudah judul buku.

3.5 Artikel dalam Sebuah HimpunanYosenda, Tuty.1998. Televisi dan Wajah Perempuan Kita,Wanita dan Media: Konstruksi Ideologi Gender dalam Ruang Publik Orde Baru. ed. Idi Isbandy Ibrahim dan Hanif Suranto. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.a. Yang perlu diperhatikan adalah pemakaian tanda koma antara judul artikel dan judul buku.

b. Tanda koma diletakkan sebelum tanda kutip.

3.6 Artikel dalam Majalah

Suharyo. 2005.Ekspresi Kebahasaan Kaum Perempuan di Media Massa,Kajian Sastra, Vol.29, No. 1 (Januari, 2005), 152-171.a. Tempat Publikasi dan penerbit tidak dicantumkan.

b. Nomor jilid, tanggal, dan halaman harus dicantumkan.3.7 Artikel dari Harian Basaruddin, Chan. 2013. Alasan PTN Harus Berbadan Hukum, Kompas, 25 Juni, hlm. 7.3.8 Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang Belum DiterbitkanBillah, M. Mutashim. 2007. Tindak Tutur dan Prinsip Kerjasama dalam Iklan Produk Kesehatan Anak Tabloid Nova. Skripsi Sarjana, Fakultas Sastra Universitas Diponegoro, Semarang.

3.9 MakalahPenulisan daftar pustaka yang berupa makalah adalah nama pengarang, tahun penulisan, judul makalah, nama kegiatan (seminar/diskusi/lokakarya, dan lain-lain), tanggal pelaksanaan kegiatan, dan institusi pelaksana kegiatan (Surono, et al., 2009: 102)Nurkamto, Joko. 2010. Penelitian Tindakan Kelas: Konsep Dasar dan Prosedur Pelaksanaannya, Makalah dalam Seminar dan Lokakarya Nasional Penelitian Tindakan Kelas dan Perspektif Etnografi, 2 Oktober 2010, Program Studi Magister Linguistik Universitas Diponegoro Semarang.

3.10 Artikel dari Internet

Rosidi, Imron. 2010. Klasifikasi Tindak Tutur. http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/02/klasifikasi-tindak-tutur.html (diunduh 22 Juni 2013).a. Judul karangan dalam tanda kutip

b. Nama situs dicetak miringCONTOH DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKAAlwi, Hasan, et al. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.

Basaruddin, Chan. 2013. Alasan PTN Harus Berbadan Hukum, Kompas, 25 Juni, hlm. 7.

Billah, M. Mutashim. 2007. Tindak Tutur dan Prinsip Kerjasama dalam Iklan Produk Kesehatan Anak Tabloid Nova. Skripsi Sarjana, Fakultas Sastra Universitas Diponegoro, Semarang.

Chaer, Abdul. 1984. Kamus Idiom Bahasa Indonesia. Ende-Flores: Nusa Indah.

-------. 2009a. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

-------. 2009b. Fonologi Bahasa Indonesia. Cetakan ke-1. Jakarta: Rineka Cipta.Nurkamto, Joko. 2010. Penelitian Tindakan Kelas: Konsep Dasar dan Prosedur Pelaksanaannya, Makalah dalam Seminar dan Lokakarya Nasional Penelitian Tindakan Kelas dan Perspektif Etnografi, 2 Oktober 2010, Program Studi Magister Linguistik Universitas Diponegoro, Semarang.

Poerbakawatja, Soegarda dan Sudarno. 1976. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: Gunung Agung.

Proyek Pembinaan Kesenian.Tanpa Tahun. Ensiklopedi Wayang Purwa I. Jakarta: Direktorat Pembinaan Kesenian

Rosidi, Imron. 2010. Klasifikasi Tindak Tutur. http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/02/klasifikasi-tindak-tutur.html (diunduh 22 Juni 2013).

Suharyo. 2005. Ekspresi Kebahasaan Kaum Perempuan di Media Massa,Kajian Sastra, Vol.29, No. 1 (Januari, 2005), 152-171.

Titscher, Stefan, et al. 2009. Metode Analisis Teks & Wacana, terjemahan Gazali, et al. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Yosenda, Tuty.1998. Televisi dan Wajah Perempuan Kita,Wanita dan Media: Konstruksi Ideologi Gender dalam Ruang Publik Orde Baru. ed. Idi Isbandy Ibrahim dan Hanif Suranto. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. 2004. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende-Flores: Nusa Indah.Surono. et al. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Edisi Revisi. Semarang: Fasindo.Widjono Hs. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo. PAGE 6