tinjauan pustaka (revisi).docx

Upload: rahma-indah

Post on 14-Apr-2018

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    1/33

    TINJAUAN PUSTAKA

    Batu Saluran Kemih

    Anatomi

    Ginjal

    Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian

    atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Pada sisi ini

    terdapat hilus ginjal yaitu tempat struktur struktur pembuluh darah, system limfatik, system saraf,

    dan ureter menuju dan meninggalkan ginjal.

    Besar dan berat ginjal sangat bervariasi; hal ini tergantung pada jenis kelamin, umur, serta

    ada tidaknya ginjal pada sisi yang lain. Pada autopsy klinis didapatkan bahwa ukuran ginjal orang

    dewasa rata-rata adalah 11,5 cm (panjang) x 6 cm (lebar) x 3,5 cm (tebal). Beratnya bervariasi antara

    120-170 gram, atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.

    Struktur disekitar ginjal

    Ginjal dibungkus oleh jaringan fibrus tipis dan mengkilat yang disebut kapsula fibrosa ginjal

    dan diluar kapsul ini terdapat jaringan lemak periranal. Di sebelah cranial ginjal terdapat kelenjar

    anak ginjal atau glandula adrenal / suprarenal yang berwarna kuning. Kelenjar adrenal bersama-

    sama ginjal dan jaringan lemak perirenal dibungkus oleh fasia gerota. Fasia ini berfungsi sebagai

    barier yang menghambat meluasnya perdarahan dari parenkim ginjal serta mencegah ekstravasasiurin pada saat terjadi trauma ginjal. Selain itu fasia gerota dapat pula berfrungsi sebagai barier

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    2/33

    dalam menghambat penyebaran infeksi atau menghambat metastasis tumor ginjal ke organ

    disekitarnya. Diluar fasia gerota terdapat jaringan lemak retroperitoneal atau disebut jaringan lemak

    pararenal.

    Di sebelah posterior, ginjal dilindungi oleh otot-otot punggung yang tebal serta tulang rusuk

    ke XI dan XII sedangkan di sebelah anterior di lindungi oleh organ-organ intraperitoneal. Ginjal kanan

    dikelilingi oleh hepar, kolon dan duodenum; sedangkan ginjal kiri dikelilingi oleh lien, lambung,

    pancreas, jejunum, dan kolon.

    Struktur ginjal

    Secara anatomis ginjal terbagi menjadi 2 bagian yaitu korteks dan medulla ginjal. Di dalam

    korteks terdapat berjuta-juta nefron sedangkan di dalam medulla banyak terdapat duktuli ginjal.

    Nefron adalah unit fungsional terkecil dari ginjal yang terdiri atas, tubulus kontortus proksimalis,

    tubulus kontortus distalis, dan duktus koligentes.

    Darah yang membawa sisa-sisa hasil metabolism tubuh difiltrasi di dalam glomeruli

    kemudian di dalam tubuli ginjal, beberapa zat yang masih diperlukan tubuh mengalami reabsorbsi

    dan zat-zat hasil sisa metabolism mengalami sekresi bersama air membentuk urin. Setiap hari tidak

    kurang dari 180 liter cairan tubuh difiltrasi di glomerulus dan menghasilkan 1-2 liter. Urin yang

    terbentuk di dalam nefron disalurkan melalui piramida ke system pelvikalises ginjal untuk kemudian

    disalurkan ke dalam ureter.

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    3/33

    System pelvikalises ginjal terdiri atas kaliks minor, infundibulum, kaliks major, dan

    pielum/pelvis renalis. Mukosa system pelvikalises terdirri atas epitel transisional dan dindingnya

    terdiri atas otot polos yang mampu berkontraksi untuk mengalirkan urine sampai ke ureter.

    Vaskularisasi ginjal

    Ginjal mendapatkan aliran darah dari arteri renalis yang merupakan cabang langsung dari

    aorta abdominalis, sedangkan darah vena di alirkan melalui vena renalis yang bermuara ke dalam

    vena kava inferior. System arteri ginjal adalah end arteries yaitu arteri yang tidak mempunyai

    anastomosis dengan cabang-cabang dari arteri lain, sehingga jika terdapat kerusakan pada salah satu

    cabang arteri ini akan berakibat timbulnya iskemia/nekrosis pada daerah yang dilayaninya.

    Ureter

    Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urin dari

    pielum ginjal ke dalam buli-buli. Pada orang dewasa panjangnya kurang lebih 20cm. dindingnya

    terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh sel-sel transisional, otot polos sirkuler dan longitudinal yang

    dapat melakukan gerakan peristaltic (berkontraksi) guna mengeluarkan urin ke buli-buli.

    Jika karena suatu sebab terjadi sumbatan pada aliran urin, terjadi kontraksi otot polos yang

    berlebihan yang bertujuan untuk mendorong/mengeluarkan sumbatan itu dari saluran kemih.Kontraksi itu dirasakan sebagai nyeri kolik yang dating secara berkala, sesuai dengan irama

    peristaltic ureter.

    Sepanjang perjalanan ureter dari pielum menuju buli-buli, secara anatomis terdapat beberapa

    tempat yang ukuran diameternya relative lebih sempit daripada di tempat lainsehingga batu atau

    benda-benda lain yang berasal dari ginjal seringkali tersangkut di tempat itu. Tempat-tempat

    penyempitan itu antara lain :

    1. Pada perbatasan antara pelvis renalis dan ureter atau pelvi-ureter junction2. Tempat ureter menyilang arteri iliaka di rongga pelvis3. Pada saat ureter masuk ke buli-buliUreter masuk ke buli-buli dalam posisi miring dan berada di dalam otot buli-buli

    (intramural);keadaan ini dapat mencegah terjadinya aliran balik urine dari buli-buli ke ureter atau

    refluks vesiko-ureter pada saat buli-buli berkontraksi.

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    4/33

    Untuk kepentingan radiologi dan kepentingan pembedahan, ureter dibagi menjadi dua

    bagian yaitu; ureter pars abdominalis, yaitu yang berada dari pelvis renalis sampai menyilang vasa

    iliaka, dan ureter pars pelvika, yaitu mulai dari persilangan dengan vasa iliaka sampai masuk ke buli-

    buli.

    Vesica Urinaria

    Vesica Urinaria adalah rongga, organ berotot yang beradabtasi untuk menyimpan dan

    mengeluarkan urin. Ketika kosong, kandung kemih terletak di posterior simfisis pubis dalam

    pelvis dan ekstraperitoneal. Kubah kandung kemih ditutupi oleh peritoneum, dan ketika

    kandung kemih terisi penuh ia dapat naik ke abdomen dan dapat diraba pada pemeriksaan

    fisik. Kandung kemih normal dapat menyimpan sekitar 350-450 mL. Suplai darah arteri

    untuk kandung kemih berasal dari arteri vesicalis superior, medialis, dan inferior , yang

    semuanya merupakan cabang dari arteri iliaca interna. Vena kembali dari saluran kandung

    kemih ke vena iliaka interna.

    Vesica urinaria adalah organ berongga yang terdiri atas 3 lapis otot detrusor yang saling

    beranyaman. Disebelah dalam adalah otot longitudinal, di tengah merupakan otot sirkuler, dan yang

    paling luar merupakan otot longitudinal. Mukosa vesica urinaria terdiri atas sel-sel transitional yang

    sama seperti pada mukosa-mukosa pada pelvis renalis, ureter, dan uretra posterior. Pada dasar

    vesica urinaria kedua muara ureter dan meatus uretra internum membentuk suatu segitiga yang

    disebut trigonum vesica urinaria.

    Secara anatomic bentuk buli-buli terdiri atas 3 permukaan, yaitu (1) permukaan superior

    yang berbatasan dengan rongga peritoneum, (2) dua permukaan inferiolateral, dan (3) permukaan

    posterior. Permukaan superior merupakan lokus minoris (daerah terlemah) dinding buli-buli.

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    5/33

    Buli-buli berfungsi menampung urin dari ureter dan kemudian mengeluarkannya melalui uretra

    dalam mekanisme miksi. Dalam menampung urin, buli-buli mempunyai batas maksimal, yang

    volumenya untuk orang dewasa kurang lebih adalah 300-450ml.

    Pada saat kosong, buli-buli terletak di belakang simfisis pubis dan pada saat penuh berada di

    atas simfisis sehingga dapat di palpasi dan di perkusi. Buli-buli yang terisis penuh memberikan

    rangsangan pada saraf aferen dan menyebabkan aktivasi pusat miksi di medulla spinalis segmen

    sacral S2-4. Hal ini akan menyebabkan kontraksi otot detrusor, terbukanya leher buli-buli, dan

    relaksasi sfringter uretra sehingga terjadi proses miksi.

    Uretra

    Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urin keluar dari buli-buli melalui proses miksi.

    Secara anatomis uretra dibagi menjadi 2 bagian yaitu uretra posterior dan uretra anterior. Pada pria,

    organ ini berfungsi juga dalam menyalurkan cairan mani. Uretra diperlengkapi dengan sfringter

    uretra interna yang terletak pada perbatasan buli-buli dan uretra, serta sfringter uretra eksterna

    yang terletak pada perbatasan uretra anterior dan posterior. Sfringter uretra interna terdiri atas otot

    polos yang dipersarafi oleh system simpatik sehingga pada saat buli-buli penuh, sfringter ini terbuka.

    Sfringter uretra eksterna terdiri atas otot bergaris di persarafi oleh system somatic yang dapat

    diperintah sesuai dengan keinginan seseorang. Pada saat kencing sfringter ini akan terbuka dan

    tetap tertutup pada saat menahan kencing.

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    6/33

    Panjang uretra wanita kurang lebih 3-5 cm, sedangkan uretra pria dewasa kurang lebih 23-

    25 cm. perbedaan panjang inilah yang menyebabkan keluhan hambatan pengeluaran urin lebih

    sering terjadi pada pria.

    Uretra posterior pada pria terdiri atas uretra pars prostatika yaitu bagian uretra yang

    dilingkupi oleh kelenjar prostat, dan uretra pars membranasea. Di bagian posterior lumen uretra

    pars prostatika, terdapat suatu tonjolan verumontanum, sedangkan sekresi kelenjar prostat

    bermuara di dalam duktus prostatikus yang tersebar di uretra prostatika.

    Uretra anterior adalah bagian uretra yang dibungkus oleh korpus spongiosum penis. Di

    dalam lumen uretra anterior terdapat beberapa muara kelenjar yang berfungsi dalam proses

    reproduksi, yaitu kelenjar cowperi berada did lam diafragma urogenitalis dan bermuara di uretra

    pars bulbosa, serta kelenjar Littra yaitu kelenjar parauretrralis yang bermuara di uretra pars

    pendularis.

    Panjang uretra wanita kurang lebih 4 cm dengan diameter 8 mm. berasa dibawah simfisis

    pubis dan bermuara di sebelah anterior vagina. Di dalam uretra bermuara kelenjar periuretra, di

    antaranya adalah kelenjar skene. Kurang lebih sepertiga medial uretra, terdapat sfringter uretra

    eksterna yang terdiri atas otot bergaris. Tonus otot sfringter uretra eksterna dan tonus otot Levator

    ani berfungsi mempertahankan agar urin tetap berada di dalam buli-buli pada saat perasaan ingin

    miksi. Miksi terjadi jika tekanan intravesika melebihi tekanan intrauretra akibat kontraksi otot

    detrusor, dan relaksasi sfringter uretra eksterna.

    Fisiologi Uropoetika

    Bagian-bagian yang dibahas dalam uropoetika adalah ginjal,ureter,vesika urinaria,uretra.

    Ginjal

    Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstrasel dalam

    batas-batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini dikontrol oleh filtrasi

    glomerulus, reabsorpsi dan sekresi tubulus.3

    Fungsi utama ginjal terbagi menjadi :

    1. Fungsi ekskresi

    Mempertahankan osmolalitas plasma sekitar 285 mOsmol dengan mengubah ekskresiair.

    Mempertahankan pH plasma sekitar 7,4 dengan mengeluarkan kelebihan H+ danmembentuk kembali HCO3

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    7/33

    Mempertahankan kadar masing-masing elektrolit plasma dalam rentang normal. Mengekskresikan produk akhir nitrogen dan metabolisme protein terutama urea, asam

    urat dan kreatinin.

    2. Fungsi non ekskresi

    Menghasilkan renin yang penting untuk mengatur tekanan darah. Menghasilkan eritropoietin yaitu suatu faktor yang penting dalam stimulasi produk sel

    darah merah oleh sumsum tulang.

    Memetabolisme vitamin D menjadi bentuk aktifnya. Degradasi insulin. Menghasilkan prostaglandin

    Fungsi dasar nefron

    Adalah membersihkan atau menjernihkan plasma darah dan substansi yang tidak diperlukan

    tubuh sewaktu darah melalui ginjal. Substansi yang paling penting untuk dibersihkan adalah

    hasil akhir metabolisme seperti urea, kreatinin, asam urat dan lain-lain. Selain itu ion-ion

    natrium, kalium, klorida dan hidrogen yang cenderung untuk berakumulasi dalam tubuh

    secara berlebihan.

    Mekanisme kerja utama nefron dalam membersihkan substansi yang tidak diperlukan dalam

    tubuh adalah :

    1. Nefron menyaring sebagian besar plasma di dalam glomerulus yang akanmenghasilkan cairan filtrasi.

    2. Jika cairan filtrasi ini mengalir melalui tubulus, substansi yang tidak diperlukan tidakakan direabsorpsi sedangkan substansi yang diperlukan direabsorpsi kembali ke

    dalam plasma dan kapiler peritubulus.

    Mekanisme kerja nefron yang lain dalam membersihkan plasma dan substansi yang tidak

    diperlukan tubuh adalah sekresi. Substansi-substansi yang tidak diperlukan tubuh akan

    disekresi dan plasma langsung melewati sel-sel epitel yang melapisi tubulus ke dalam cairan

    tubulus. Jadi urine yang akhirnya terbentuk terdiri dari bagian utama berupa substansi-

    substansi yang difiltrasi dan juga sebagian kecil substansi-substansi yang disekresi.

    Fungsi bagian-bagian nefron

    Komponen vaskuler

    Arteriol aferen : mengangkut darah ke glomerulus

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    8/33

    Glomerulus : berkas kapiler yang menyaring plasma bebas protein kedalamkomponen tubulus.

    Kapiler peritubulus : memperdarahi jaringan ginjal. Berperan dalam pertukarandengan cairan di lumen tubulus.

    Komponen vaskuler atau tubulus

    Apparatus jukstaglomerulus:mensekresikan zat-zat yang berperan dalam mengontrol

    fungsi ginjal.

    Komponen tubulus

    Kapsul bowman : mengumpulkan filtrate glomerulus Tubulus proksimal dan distal : reabsorpsi dan sekresi tidak terkontrol zat-zat

    tertentu berlangsung disini

    Ansa henle : membentuk gradient osmotic di medulla ginjal yang penting dalamkemampuan ginjal menghasilkan urin dengan berbagai konsentrasi.

    tubulus pengumpul : reabsorpsi H2O dalam jumlah bervariasi berlangsung disini,cairan yang meninggalkan tubulus pengumpul menjadi urin yang kemudian masuk

    kedalam pelvis ginjal.

    Filtrasi glomerulus

    Pada saat darah mengalir melalui glomerulus,terjadi filtrasi plasma bebas protein menembus

    kapiler glomerulus menembus kapiler bowman,proses ini lah yang disebut filtrasi

    glomerulus,yang merupakan langkah pertama pembentukan urin.

    Tenaga filtrasi glomerulus:

    Tekanan kapiler glomerulus (55) Tekanan osmotik koloid plasma (30) Tekanan hidrostatik kapsul Bowman (15) tekanan filtrasi netto (mmHg) = 55(30 + 15) = 10 mmHg

    GFR ( Glomerulus Filtration Rate )

    GFR = Koefisien filtrasi (Kf) X tek. filtrasi netto 20% Plasma mel glomerulus difiltrasi pada tekanan filtrasi netto 10 mmHg = 125 ml/menit = 180 liter/ 24 jam

    Perubahan GFR terutama disebabkan perubahan tekanan kapiler glomerulus

    Proses pembentukan urin

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    9/33

    1. Proses Filtrasi ,di glomerulus

    terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan

    yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida,

    sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate

    gromerulus.

    2. Proses Reabsorbsi

    Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida,

    fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di

    tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion

    bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan

    sisanya dialirkan pada papilla renalis.

    3.Proses sekresi. Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke

    papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.

    Ureter

    Fungsi ureter adalah meneruskan urin yang diproduksi oleh ginjal ke dalam kandung kemih.

    Bila ada batu disaluran ini akan menggesek lapisan mukosa dan merangsang reseptor saraf

    sensoris sehingga akan timbul rasa nyeri yang amat sangat dan menyebabkan penderita batu

    ureter akan berguling-gulung, keadaan ini dikenal sebagai kolik ureter

    Vesika urinaria

    Kandung kemih terdiri atas lapisan mukosa, muskularis dan serosa/adventisia. Mukosanya

    dilapisi oleh epitel transisional yang lebih tebal dibandingkan ureter (terdiri atas 6-8 lapis sel)

    dengan jaringan ikat longgar yang membentuk lamina propria dibawahnya. Tunika

    muskularisnya terdiri atas berkas-berkas serat otot polos yang tersusun berlapis-lapis yang

    arahnya tampak tak membentuk aturan tertentu. Di antara berkas-berkas ini terdapat jaringan

    ikat longgar. Tunika adventisianya terdiri atas jaringan fibroelastik

    fungsi kandung kemih adalah menampung urin yang akan dikeluarkan kedunia luar melalui

    uretra.

    Uretra

    Panjang uretra pria antara 15-20 cm dan untuk keperluan deskriptif terbagi atas 3 bagian

    yaitu:

    A. Pars Prostatika, yaitu bagian uretra mulai dari muara uretra pada kandung kemih

    hingga bagian yang menembus kelenjar prostat. Pada bagian ini bermuara 2 saluran

    yaitu duktus ejakulatorius dan saluran keluar kelenjar prostat.

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    10/33

    B. Pars membranaseayaitu bagian yang berjalan dari puncak prostat di antara otot rangka

    pelvis menembus membran perineal dan berakhir pada bulbus korpus kavernosus

    uretra.

    C. Pars kavernosa atau spongiosayaitu bagian uretra yang menembus korpus

    kavernosum dan bermuara pada glands penis.

    Epitel uretra bervariasi dari transisional di uretra pars prostatika, lalu pada bagian lain

    berubah menjadi epitel berlapis atau bertingkat silindris dan akhirnya epitel gepeng berlapis

    pada ujung uretra pars kavernosa yang melebar yaitu di fosa navikularis. Terdapat sedikit sel

    goblet penghasil mukus. Di bawah epitel terdapat lamina propria terdiri atas jaringan ikat

    fibro-elastis longgar.

    Pada wanita uretra jauh lebih pendek karena hanya 4 cm panjangnya. Epitelnya bervarias

    dari transisional di dekat muara kandung kemih, lalu berlapis silindris atau bertingkat hingga

    berlapis gepeng di bagian ujungnya. Muskularisnya terdiri atas 2 lapisan otot polos tersusun

    serupa dengan ureter.

    Proses Pembentukan Urin

    Pembentukan urin dimulai dalam korteks dan berlanjut selama bahan pembentukan urine

    tersebut mengalir melalui tubulus dan duktus pengumpul. urin yang terbentuk kemudian

    mengalir dalam duktus papilaris Belini, masuk kaliks minor, kaliks mayor, pelvis ginjal, dan

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    11/33

    akhirnya meninggalkan ginjal melalui ureter menuju vesika urinaria. dinding kaliks, pelvis

    dan ureter mengandung otot polos yang dapat berkontraksi secara berirama dan membantu

    mendorong urine melalui saluran kemih dengan gerakan peristaltik. (Patofisiologi Konsep

    Klinis Proses-Proses penyakit Sylvia A. Price Lorraine M. Wilson Volume 2 Edisi 6 hal.869)

    Pembentukan urin dimulai dengan proses filtrasi glomerulus plasma. sekitar seperlima

    dari plasma atau 125 ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bowman. ini dikenal

    dengan laju filtrasi glomerulus (GFR). Proses filtrasi pada glomerulus dinamakan ultrafiltrasi

    glomerulus. sel-sel darah dan molekul protein yang besar atau protein bermuatan negatif

    (albumin) secara efektif akan tertahan oleh seleksi ukuran dan seleksi muatan oleh sawar

    membran filtrasi glomerular, sedangkan molekul kecil atau dengan beban yang netral atau

    positif (air dan kristaloid) sudah langsung tersaring. perhitungan menunjukan bahwa 173 L

    cairan berhasil disaring melalui glomerulus dalam waktu sehari. saat filtrat mengalir melalui

    tubulus, ditambahkan atau diambil berbagai zat dari filtrat sehingga akhirnya hanya sekitar

    1,5 L/hari yang diekskresikan sebagai urin. tekanan hidrostatik darah dalam kapiler

    glomerulus mempermudah filtrasi. Tiga kelas zat yang difiltrasi dalam glomerulus adalah

    elektrolit, nonelektrolit dan air. beberapa elektrolit yang palin penting adalah natrium (Na+),

    kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), bikarbonat (HCO3-), klorida (Cl-), dan

    fosfat (HPO4=). nonelektrolit yang penting adalah glukosa, asam amino, dan metabolit

    protein ; urea, asam urat, dan kreatinin.

    langkah kedua dalam proses pembentukan urin setelah filtrasi adalah reabsorpsi selektif

    zat-zat yang sudah di filtrasi. sebagian besar zat yang difiltrasi direabsorbsi melalui pori-pori

    kecil yang terdapat dalam tubulus sehingga akhirnya zat tersebut kembali lagi kedalam

    kapiler peritubulus yang mengelilingi tubulus. disamping itu beberapa zat disekresi pula dari

    pembuluh darah peritubulus sekitar kedalam tubulus.

    Proses reabsorbsi dan sekresi ini berlangsung melalui mekanisme transpor aktif dan

    pasif. suatu mekanisme disebut aktif bila zat berpindah melawan perbedaan elektrokimia

    (yaitu melawan potensial listrik, potensial kimia, atau keduanya). kerja langsung ditunjukan

    pada zat yang direabsorbsi atau disekresi oleh tubulus-tubulus tersebut dan energi ini

    dikeluarkan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP) (misalnya 3Na+ /2K+ ATPase).

    mekanisme traspor disebut pasif bila zat yang direabsorbsi atau disekresi bergerak mengikuti

    perbedaan elektrokimia yang ada. selama proses perpindahan zat tersebut tidak dibutuhkan

    energi.

    Glukosa dan asam amino direabsorbsi seluruhnya sepanjang tubulus proksimal melalui

    transpor aktif. kalium dan asam urat hampir seluruhnya direabsorbsi secara aktif dan

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    12/33

    keduanya disekresi ke dalam tubulus distal. sedikitnya dua pertiga dari jumlah natrium yang

    difiltrasi akan direabsorbsi secara aktif dalam tubulus proksimal. proses reabsorbsi natrium

    berlanjut dalam lengkung henle, tubulus distal dan pengumpul, sehingga kurang dari 1%

    beban yang difiltrasi diekskresikan dalam urin.sebagian besar Ca+ dan HPO4= direabsorbsi

    dalam tubulus proksimal dengan cara transpor aktif. air, klorida dan urea direabsorbsi dalam

    tubulus proksimal melalui transpor pasif. Keluarnya sejumlah besar ion dan nonelektrolit dari

    cairan tubulus proksimal menyebabkan cairan mengalami pengenceran osmotik dan

    akibatnya air berdifusi ke luar tubulus dan masuk ke darah peritubular. urea kemudian

    berdifusi secara pasif mengikuti perbedaan konsentrasi yang terbentuk oleh reabsorbsi air. ion

    hidrogen (H+), asam organik seperti para-amino-hipurat (PAH) dan penisilin, juga kreatinin

    (suatu basa organik) semuanya secara aktif disekresi kedalam tubulus proksimal. sekitar 90%

    dari bikarbonat direabsorpsi secara tak langsung dari tubulus proksimal melalui pertukaran

    Na+--H+ . H+ yang disekresi kedalam lumen tubulus (sebagai penukar Na+) akan berikatan

    dengan HCO3- yang terdapat dalam filtrat glomerulus sehingga terbentuk asam karbonat

    (H2CO3). H2CO3 akan berdisosiasi menjadi air dan karbondioksida (CO2). CO2 maupun

    H2O akan berdifusi keluar lumen tubulus masuk ke sel tubulus. dalam sel tubulusbtersebut

    sekali lagi, karbonik anhidrase mengatalisis reaksi CO2 dengan H2O untuk membentuk

    H2CO3 sekali lagi. disosiasi H2CO3 menghasilkan HCO3 dan H+. H+ disekresi kembali dan

    HCO3- akan masuk ke dalam darah peritubular bersama dengan Na+.

    Dalam lengkung Henle, Cl- ditranspor keluar secara aktif dari bagian asenden dan diikuti

    secara pasif oleh Na+. NaCl selanjutnya akan berdifusi secara pasif masuk bagian lengkung

    desenden. proses ini penting dalam pemekatan urin. proses sekresi dan reabsorbsi selektif

    selesaikan dalam tubulus distal dan duktus pengumpul. dua fungsi penting tubulus distal

    adalah pengaturan tahap akhir dari keseimbangan air dan asam-basa. Pada fungsi sel yang

    normal, pH ECF harus dapat dipertahankan dalam batas sempit antara 7,35 sampai 7,45.

    (Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses penyakit Sylvia A. Price Lorraine M. Wilson

    Volume 2 Edisi 6 hal.)

    Tiga proses dasar ginjal :

    1. Filtrasi glomerulusFiltrasi glomerulus adalah proses terjadinya filtrasi plasma bebas protein menembus

    kapiler glomerulus ke dalam kapsul Bowman. Setiap hari terbentuk rata-rata 180 liter

    (sekitar 47,5 galon) filtrat glomerulus (cairan yang difiltrasi). Terjadi perpindahan

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    13/33

    bahan-bahan antara cairan didalam tubulus dan darah dalam kapiler kapiler

    peritubulus.

    2. Reabsorbsi tubulusPerpindahan bahan-bahan yang bersifat selektif dari bagian dalam tubulus (lumen

    tubulus) kedalam darah. Pada saat filtrat mengalir melalui tubulus, zat-zat yang

    bermanfaat bagi tubuh dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Zat-zat yang

    direabsorbsi tidak keluar dari tubuh melalui urin tetapi diangkut oleh kapiler

    peritubuler ke sistem vena dan kemudian ke jantung untuk kembali diedarkan. Secara

    umum, zat-zat yang perlu disimpan oleh tubuh akan secara selektif di reabsorpsi,

    sedangkan zat-zat yang tidak dibutuhkan dan perlu dieliminasi akan tetap berada

    dalam urin.

    3. Sekresi tubulusSekresi tubulus merupakan perpindahan selektif zat-zat dari darah kapiler peritubulus

    ke dalam lumen tubulus, merupakan rute kedua bagi zat dari darah untuk masuk

    kedalam tubulus ginjal. Cara pertama zat berpindah dari plasma kedalam lumen

    tubulus adalah melalui filtrasi glomerulus namun hanya 20% dari plasma yang

    mengalir melalui kapiler glomerulus disaring kedalam kapsul bowman : 80% sisanya

    terus mengalir melalui arteriol aferen kedalam kapiler peritubulus.

    Ekskresi urin merupakan eliminasi zat-zat dari tubuh diurin. ini merupakan hasil dari

    ketiga proses diatas. semua konstituen plasma yang mencapai tubulus yaitu yang

    difiltrasi atau disekresi tetapi tidak di reabsorbsi akan tetap berada didalam tubulus

    dan mengalir ke pelvis ginjal untuk dieksresikan sebagai urin.

    (Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Lauralee Sherwood Edisi ke 2 EGC hal.467)

    FILTRASI GLOMERULUS

    Cairan yang difiltrasi dari glomerulus ke dalam kapsul bowman harus melewati tiga

    lapisan yang membentuk membran glomerulus : (1) dinding kapiler glomerulus , (2) lapisan

    gelatinosa aseluler / membran basal (basement membrane), dan (3) lapisan dalam kapsul

    Bowman. secara kolektif ketiga lapisan ini berfungsi sebagai saringan molekul halus yang

    menahan sel darah merah dan protein plasma, tetapi melewatkan H2O dan zat terlarut lainnya

    yang ukuran molekularnya cukup kecil.

    Tekanan darah kapiler glomerulus adalah gaya pendorong utama yang berperan untuk

    menginduksi filtrasi glomerulus

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    14/33

    Tekanan darah kapiler glomerulus adalah tekanan cairan yang ditimbulkan oleh darah

    didalam kapiler glomerulus. Tekanan ini akhirnya bergantung pada kontraksi jantung

    (sumber energi yang menghasilkan filtrasi glomerulus).

    REABSORPSI TUBULUS

    Semua konstituen plasma kecuali protein, secara non diskriminatif difiltrasi bersama-sama

    melintasi kapiler glomelurus. selain produk-produk sisa dan bahan-bahan berlebihan yang

    perlu dieliminasi dari tubuh, cairan filtrasi juga mengandung nutrien, elektrolit dan zat lain

    yang diperlukan oleh tubuh. Bahan-bahan esensial yang difiltrasi perlu dikembalikan ke

    darah melalui proses reabsorbsi tubulus, yaitu perpidahan bahan secara sendiri-sendiri

    berlainan dari lumen tubulus kedalam kapiler peritubulus. Didalam filtrat glomerulus , semua

    konstituen kecuali protein plasma, berada dalam konsentrasi yang sama dengan konsentrasi di

    plasma. Jumlah setiap bahan yang direabsorbsi adalah jumlah yang diperlukan untuk

    mempertahankan komposisi dan volume lingkungan cairan internal yang sesuai.

    Tubulus memiliki kapasitas reabsorbsi yang tinggi bagi bahan-bahan yang diperlukan oleh

    tubuh dan kurang atau tidak memiliki daya reabsorbsi untuk bahan-bahan yang tidak

    bermanfaat. Kapasitas absorbtif dapat berubah-ubah bergantung pada kebutuhan tubuh. Pada

    saat H2O dan konstituen lain yang bermanfaat direabsorpsi, zat-zat sisa yang tetap berada

    dalam cairan tubulus menjadi sangat pekat. Tubulus biasanya mereabsopsi 99% dari H2O

    yang difiltrasi (178 liter/hari), 100% gula yang difiltrasi (1,13 Kg/hari), dan 99,5% garam

    yang difiltrasi (0,16 Kg/hari).

    Nasib Berbagai Bahan yang Difiltrasi oleh Ginjal

    BahanPresentase rata-rata bahan hasil filtrasi

    yang direabsorpsi

    Presentase rata-rata bahan

    hasil filtrasi yang di eksresi

    Air 99 1

    Natrium 99,5 0,5

    Glukosa 100 0

    Urea (zat sisa) 50 50

    Fenol (zat sisa) 0 100

    Terdapat dua jenis reabsorpsi tubulus :

    1. Reabsorpsi Aktif

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    15/33

    Salah satu dari langkah transportasi transepitel memerlukan energi, dikarenakan

    melawan gradien elektrokimia.

    bahan-bahan yang secara aktif direabsopsi merupakan bahan yang penting bagi tubuh,

    misalnya : glukosa, asam amino dan nutrien organik lainnya, serta Na+ dan elektrolit

    lain misalnya PO4.

    2. Reabsorpsi PasifSemua langkah dalam transportasi transepitel tidak ada penggunaan energi untuk

    memindahkan secara netto bahan tersebut, karena mengikuti penurunan gradien

    elektrokimia atau osmotik.

    Aldosteron merangsang reabsorpsi Na+ ditubulus distal dan tubulus pengumpul :

    peptida natriuretik atrium menghambatnya.

    Reabsopsi sejumlah kecil Na+ dibagian distal tubulus berada dibawah kontrol hormon.

    Sistem hormon terpenting dan paling dikenal adalah sistem renin-angiotensin-aldosteron

    yang merangsang reabsorpsi Na+ ditubulus distal dan tubulus pengumpul. Selain sistem

    renin-angiotensin-aldosteron yang diperkirakan memiliki pengaruh terkuat terhadap ginjal

    dalam menangani Na+, bukti-bukti terakhir mengisyaratkan bahwa sistem pembuang Na+ yg

    melibatkan hormon peptida natriuretik atrium (atrial natriuretik peptide,ANP) dan mungkin

    faktor natriuretik (menginduksi eksresi sejumlah besar garam dalam urin) lain.

    Glukosa dan asam amino direabsorbsi oleh transportasi aktif sekunder yang

    bergantung pada Na+.

    Glukosa dan asam amino diangkut melalui proses transportasi aktif sekunder, suatu

    pembawa kontraportasi khusus secara stimultan memindahkan Na+ dan molekul organik

    tertentu dari lumen kedalam sel.

    Reabsorpsi aktif Na+ menyebabkan reabsorpsi pasif Cl-, H2O dan Urea

    Reabsorpsi pasif Cl-, H2O dan urea juga bergantung pada mekanisme reabsorpsi aktif NA+

    ini. Reabsorpsi klorida, Ion klorida yang bermuatan negatif direabsorpsi secara pasif

    mengikuti penurunan gradien listrik yang diciptakan oleh reabsorpsi aktif ion natrium yang

    bermuatan positif. Jumlah Cl- yang direabsorpsi ditentukan oleh kecepatan reabsorpsi Na+

    dan tidak dikontrol secara langsung oleh ginjal. Reabsorpsi air, air secara pasif direabsorpsi

    melalui osmosis diseluruh panjang tubulus. dari H2O yang difiltrasi, 80% direabsorpsi secara

    obligatorik ditubulus proksimal dan lengkung Henle karena secara osmotis mengikuti

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    16/33

    reabsorpsi zat terlarut. Gaya yang mendorong reabsorpsi H2O ditubulus proksimal adalah

    kompartemen hipertonisitas diruang lateral antara sel-sel tubulus yang diciptakan oleh

    pengeluaran aktif Na+ oleh pompa basolateral.

    Produk-produk sisa lainnya yang difiltrasi selain urea, misalnya fenol dan kreatinin juga

    terkonsentrasi dicairan tubulus sewaktu H2O meninggalkan filtrat untuk memasuki plasma,

    zat-zat ini tidak secara pasif direabsorpsi seperti urea. Molekul urea yang merupakan produk

    sisa yang terkecil ukurannya, merupakan satu-satunya zat sisa yang dapat direabsorbsi secara

    pasif akibat efek konsentrasi ini. Produk-produk sisa karena tidak direabsorpsi akan tetap

    berada di dalam tubulus dan tidak berada dibawah kontrol fisiologis.

    SEKRESI TUBULUS

    Proses sekresi yang terpenting adalah sekresi H+, K+ dan ion-ion organik

    1. Sekresi ion HidrogenSekresi H+ ginjal sangatlah penting dalam pengaturan asam-basa tubuh. Ion hidrogen

    dapat ditambahkan kecairan filtrasi melalui proses sekresi ditubulus proksimal, distal

    dan pengumpul. tingkat sekresi H+ bergantung pada keasaman cairan tubuh.

    sebaliknya sekresi H+ berkurang apabila konsentrasi H+ didalam cairan tubuh terlalu

    rendah.

    2. Sekresi ion KaliumIon kalium adalah contoh zat yang secara selektif berpindah dengan arah berlawanan

    diberbagai bagian tubulus. Zat ini secara aktif direabsorpsi ditubulus proksimal dan

    secara aktif disekresi ditubulus distal dan pengumpul.

    3. Sekresi Anion dan Kation OrganikTubulus proksimal mengandung dua jenis pembawa sekretorik yang terpisah, satu

    untuk sekresi anion organik dan suatu sistem untuk sekresi kation organik. sistem ini

    memiliki beberapa fungsi penting . Pertama dengan menambahkan lebih banyak ion

    organik tertentu kecairan tubulus yang sudah mengandung bahan yang bersangkutan

    melalui proses filtrasi, jalur sekretorikorganik ini mempermudah ekskresi bahan-

    bahan tersebut. yang termasuk dalam ion-ion organik tersebut adalah zat-zat perantara

    kimiawi yang terdapat dalam darah. Kedua pada beberapa keadaan penting ion

    organik secara ekstensif tetapi tidak ireversibel terikat ke protein plasma. Ketiga dan

    yang paling penting adalah kemampuan sistem sekresi ion organik mengeliminasi

    banyak senyawa asing dari tubuh.

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    17/33

    Ringkasan Transportasi Menembus Bagian Proksimal dan Distal Nefron

    Tubulus Proksimal

    Reabsorpsi Sekresi

    67% Na

    +

    yang difiltrasi secara aktifreabsorpsi, tidak berada bawah kontrol;

    Cl-mengikuti secara pasif.

    Semua glukosa dan asam amino yang

    difiltrasi direabsorpsi oleh transportasi

    aktif sekunder; tidak berada PO4dan

    elektrolit lain yang difiltrasi direabsorpsi

    dalam jumlah bervariasi; berada di bawah

    kontrol.

    65% H2O yang difiltrasi secara osmotis

    direabsorpsi; tidak berada dibawah

    kontrol.

    50% urea yang difiltrasi secara pasif

    direabsorpsi tidak berada dibawah

    kontrol.

    Semua K+ yang difiltrasi direabsorpsi;

    tidak berada dibawah kontrol

    Sekresi H

    +

    bervariasi, variasi bergantungpada status asam basa tubuh.

    Sekresi ion organik tidak berada dibawah

    kontrol

    Tubulus Distal

    Reabsorpsi Sekresi

    Reabsorpsi Na+ bervariasi, dikontrol oleh

    aldosteron; Cl- mengikuti secara pasif.

    Reabsorpsi H2O bervariasi,dikontrol oleh

    vasopresin

    Sekresi H+bervariasi bergantung pada

    status asam-basa tubuh.

    Sekresi K+ bervariasi dikontrol oleh

    aldosteron

    Duktus Pengumpul

    Reabsorpsi Sekresi

    Reabsorpsi H2O bervariasi; dikontrol oleh Sekresi H+bervariasi bergantung pada

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    18/33

    vasopresin status asam basa tubuh

    (Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Lauralee Sherwood Edisi ke 2 EGC hal.468-486)

    Mekanisme BerkemihSensasi pertama ingin berkemih biasanya timbul pada saat volume kandung kemih

    mencapai antara 150-350 ml. Kapasitas kandung kemih normal bervariasi sekitar 300-600 ml.

    Umumnya kandung kemih dapat menampung urin sampai lebih kurang 500 ml tanpa terjadi

    kebocoran.

    Bila proses berkemih terjadi otot-otot destrusor dari kandung kemih berkontraksi,

    di ikuti relaksasi dari sfingter dan uretra (Van der Cammen dkk). Secara sederhana dapat

    digambarkan, saat proses berkemih dimulai dari tekanan otot-otot destrusor kandung

    kemih meningkat melebihi tahanan dari muara uretra dan urin akan memancar keluar

    (Reuben dkk).

    Proses berkemihsecara garis besar diaturoleh pusat refleks kemih didaerah sakrum.

    Jaras aferen lewat persyarafan somatik dan otonom membawa informasi tentang isi

    kandung kemih ke medula spinalis sesuai pengisian kandung kemih.

    Tonus simpatik akan menyebabkan penutupan kandung kemih dan menghambat tonus

    parasimpatik. Pada saat proses berkemih berlangsung, tonus simpatik menurun dan

    peningkatan rangsang parasimpatik mengakibatkan kontraksi kandung kemih.Semua

    proses ini berlangsung di bawah koordinasi dari pusat yang lebih tinggi pada batang

    otak, otak kecil dan korteks serebri.

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    19/33

    Mekanisme Destrusor :

    Otot destrusor merupakan otot-otot yang beranyaman yang bersifat kontraktil. Mekanisme

    destrusor melibatkan otot destrusor, persyarafan pelvis, medula spinalis dan pusa-pusat diotak

    yang mengatur proses berkemih. Bila kandung kemih makin terisi dengan urin, sensai syaraf

    diteruskan lewat persyarafan pelvis dan medulla spinalis ke pusat-pusat sub-kortikal dan

    korteks. Pusat subkortikal di ganglia basalais pada serebellum memerintahkan kandung

    kemih untuk relaksasi dengan demikian proses pengisian berlanjut tanpa orang mengalami

    sensasi untuk berkemih. Bila proses berlanjut perasaan regangan kandung kemih mencapai

    pusat kesadaran.

    Pusat korteks di lobus frontalis akan mengatur untuk menunda berkemih. Gangguan pada

    pusat-pusat dikorteks atau subkortikal ini akibat penyakit atau obat-obatan dapat menurunkan

    kemampuan untuk menunda berkemih.

    Bila dikehendaki berkemih rangsang dari korteks diteruskan lewat medulla spinalis danpersyarafan pelvis ke otot-otot detrusor. Kerja kolinergik dari persyarafan pelvis

    mengakibatkan kontraksi dari otot-otot detrusor. Otot mempunyai reseptor untuk

    prostaglandin, sehingga obat yang menghambat prostaglandindapat mengganggu kerja

    destrusor. Kontraksi kandung kemih juga tergantung pada kerja ion kalsium.

    Mekanisme Sfingter :

    Inervasi dari sfingter interna dan eksterna juga kompleks. Aktifitas alfa adrenergik

    menyebabkan sfingter uretra berkontraksi. Karena obat-obat yang bersifat alfa adrenergik

    agonis, misal : pseudoefedrin dapat memperkuat kontraksi sfingter. Sedangkan obat-obatpenghambat alfa adrenergik misal : terozazin dapat pengaruhi penutupan sfingter. Inervasi

    beta adrenergik menyebabkan relaksasi dari sfingter uretra dan mengakibatkan aktifitas

    kontraksi dari obat-obat alfa adrenergik tidak ada yang menghambat.

    Hubungan anatomik antara uretra dengan kandung kemih dan rongga perut. Mekanisme

    sfingter yang terkendali membutuhkan sudut yang tepat antara uretra dan kandung kemih.

    Fungsi sfingter yang normal juga tergantung dari posisi yang tepat dari uretra, sehingga

    peningkatan tekanan intra abdominal dapat secara efektif diteruskan ke uretra. Bila uretra

    dalam posisi yang tepat urin tidak akan keluar dengan mengejan, batuk,dan lain lain gerakan

    yang meningkatkan tekanan dalam perut.

    Epidemiologi

    Angka Kejadian penyakit ini tidak sama diberbagai belahan bumi. Dinegara-negara

    berkembang banyak dijumpai pasien batu buli-buli sedangkan dinegara maju lebih banyak

    dijumpai penyakit batu saluran kemih bagian atas; hal ini karena adanya pengaruh status gizi

    dan aktivitas pasien sehari-hari. Di Amerika Serikat 5-10% penduduknya menderita penyakit

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    20/33

    ini sedangkan diseluruh dunia rata-rata terdapat 1-12% penduduk yang menderita saluran

    kemih.

    Sebagai dokter kita berfokus pada diagnosis yang bijak dan pengobatan yang efisien, sama

    pentingnya evaluasi langsung secara cermat metabolisme terapi pengobatan secata tepat dan

    perubahan gaya hidup untuk mengurangi kambuhnya penyakit batu saluran kemih. Tanpa

    follow up dan intervensi pengobatan presentasi kekambuhan batu menjadi tinggi sekitar 50%

    dalam 5 tahun.

    Etiologi

    Terbentuknya saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urine,

    gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadaan lain yang masih

    belum terungkap (idiopatik).

    Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran

    kemih pada seseorang. Faktor intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan

    faktor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari lingkungan disekitarnya.

    Faktor intrinsik itu antara lain :

    - Herediter (keturunan) : penyakit ini diduga diturunkan dari orangtuanya- Umur : penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun- Jenis kelamin : jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan

    pasien perempuan.

    Sedangkan beberapa faktor ekstrinsik diantaranya adalah :

    - Geografi : pada beberapa daerah menunjukan angka kejadian batu saluran kemih yanglebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagai daerah stone belt (sabuk

    batu), sedangkan daerah Bantu di Afrika Selatan hampir tidak dijumpai penyakit batu

    saluran kemih

    - Iklim dan temperatur- Asupan air : kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang

    dikonsumsi dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.

    - Diet : diet banyak purin , oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batusaluran kemih.

    - Pekerjaan : penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak dudukatau kurang aktifitas atausedentary life.

    Teori terbentuknya batu saluran kemih

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    21/33

    Beberapa teori pembentukan batu :

    1. Teori NukleasiBatu terbentuk didalam urine karena adanya inti batu sabuk batu (nukleus). Partikel-

    partikel yang berada dalam larutan yang kelewat jenuh (supersaturated) akan mengendap

    didalam nukleus itu sehingga akhirnya membentuk batu. Inti batu dapat berupa kristal atau

    benda asing disaluran kemih.

    2. Teori matriksMatriks organik terdiri atas serum/protein urine (albumin, globulin dan mukoprotein)

    merupakan kerangka tempat diendapkannya kristal-kristal batu.

    3. Penghambat kristalisasiUrine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal, antara lain :

    magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein dan beberapa peptida. Jika kadar salah satu

    atau beberapa zat itu berkurang akan memudahkan terbentuknya batu didalam saluran

    kemih.

    Ion Urin

    - Kalsium : kalsium adalah ion utama yang menimbulkan kristal saluran kemih. Hanya50% plasma kalsium terionisasi dan siap difiltrasi pada glomerulus. Lebih dari 95%

    kalsium difiltrasi pada glomerulus dan di reabsorbsi di tubulus proksimal dan distal.

    Kalsium kurang dari 2% dikeluarkan di urin. Pengobatan menggunakan diuretik dapat

    mendesak efek hipokalsiurik dengan mengurangi ekseresi kalsium.

    - Oksalat : adalah produk normal tubuh dan realtif tidak dapat larut dalam air.Normalnya 10-15% oksalat ditemukan diurin. Sekali terabsorbsi dari usus halus

    oksalat tidak dimetabolisme dan dieksresikan lebih banyak oleh tubulus proksimal.

    Magnesium dan sodium dalam urin dapat membentuk kompleks dengan oksalat.

    Normal pengeluaran oksalat 20-45 mg/hari dan tidak berubah dengan penambahan

    usia.

    - Fosfat : adalah buffer yang penting dan kompleks dengan kalsium di urin. Iamerupakan kunci dari komponen batu kalsium fosfat dan magnesium amonium fosfat.

    Ekresi fosfat dalam urin pada dewasa normal tergantung dari jumlah diet fosfat.

    - Asam Urat : adalah produk hasil dari metabolisme purin. pKa asam urat adalah 5,75.Peningkatan nilai pH akan asam urat... yang larut. Defek lain adalah hasil

    metabolisme purin akan menjadi penyakit batu saluran kemih. Jarang, defek pada hasil

    xanthine oxidasae meningkatkan level xanthine, xanthine dapat mengendap diurin

    menghasilkan formasi batu. Alternasi tidak biasa pada metabolisme adenine dapat

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    22/33

    menghasilkan produksi 2,8-dihydroxyadeninuria yang memiliki kelarutan kurang baik

    dalam urin dan dapat berkembang menjadi batu saluran kemih. Kristal asam urat tidak

    dapat di identifikasi pada foto polos abdomen. Kristal asam urat akan terlihat pada CT-

    Scan tanpa kontras.

    - Sodium :berperan penting dalam pengaturan kristalisasi garam kalsium dalam urin.- Sitrat : adalah faktor kunci yang mempengaruhi perkembangan batu kalsium saluran

    kemih. Kekurangan umumnya dihubungkan dengan pembentukan batu pada penyakit

    dengan diare kronik atau asidosis tubulus ginjal tipe 1 (defek tubulus ginjal) dan pada

    pasien menjalani terapi thiazide kronik. Sitrat berperan sangat penting pada siklus

    asam sitrit sel ginjal. Estrogen meningkatkan eksresi sitrat dan dapat menjadi faktor

    yang mengurangi insidensi batu pada wanita terutama selama kehamilan. Alkalosis

    juga meningkatkan ekskresi sitrat.

    - Magnesium : diet rendah magnesium dikaitkan dengan peningkatan insiden penyakitbatu saluran kemih. Magnesium adalah koomponen dari batu struvit .

    - Sulfat : urin sulfat dapat membentuk mencegah terjadinya batu saluran kemih. Merekadapat membentuk komplek dengan kalsium.

    - Inhibitor batu saluran kemih lainnya : penghambat pembentukan batu salurankemih lainnya yaitu protein urin dan makromolekul seperti glycosaminoglycans,

    pyrosphosphates, dan uropontin.

    Komposisi Batu

    Batu saluran kemih pada umumnya mengandung unsur : kalsium oksalat atau kalium fosfat,

    asam urat, magnesium-amonium-fosfat (MAP), xanthyn, dan sistin. Data mengenai

    kandungan/komposisi yang terdapat pada batu sangat penting untuk usaha pencegahan

    terhadap kemungkinan timbulnya batu residif.

    Batu Kalsium

    Batu yang paling banyak dijumpai, yaitu kurang lebih 70-8-% dari seluruh batu saluran

    kemih. Kandungan batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat atau campuran

    dari kedua unsur itu.

    Faktor terjadinya batu kalsium adalah :

    1. HiperkalsiuriAdalah kadar kalsium didalam urine lebih besar dari 250-300 mg/24 jam. Menurut

    Pak (1976) terdapat 3 macam penyebab terjadinya hiperkalsiuri, antara lain :

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    23/33

    - Hiperkalsiuri absorbtif yang terjadi karena adanya peningkatan absorbsi kalsiummelalui usus. Normalnya rata-rata jumlah kalsium yang masuk sekitar 900-1000

    mg/hari dan sekitar 150-200 mg wajib dikeluarkan melalui urin.

    - Hiperkalsiuri renal terjadi karena adanya gangguan kemampuan reabsorbsi kalsiummelalui tubulus ginjal. Tubulus ginjal membantuk lingkaran setan fisiologis. Jumlah

    eksresi kalsium dalam urin terlalu berlebih sehingga kalsium dalam serum relatif

    menurun, yang berperan penting pada peningkatan keduakalinya hormon paratiroid

    yang memobilisasi kalsium dari tulang dan meningkatkan absorbsi kalsium dari usus.

    Ketika langkah tersebut lengkap lingkaran patologi dikirimkan meningkatkan tingkat

    kalsium kembali ke ginjal, dimana tubulus ginjal mengeluarkan kalsium dalam jumlah

    besar.

    - Hiperkalsiuri resorptif terjadi karena adanya peningkatan resorptif terjadi karenaadanya peningkatan resorpsi kalsium tulang, yang banyak terjadi pada

    hiperparatiroidisme primer atau pada tumor paratiroid

    2. HiperoksaluriAdalah eksresi oksalat urine yang melebihi 45 gram per hari (Smiths General

    Urology = > 40mg/24 jam). Keadaan ini banyak dijumpai pada pasien yang

    mengalami gangguan pada usus sehabis menjalani pembedahan usus dan pasien yang

    banyak mengkonsumsi makanan yang kaya akan oksalat, diataranya adalah : teh, kopi

    instan, minuman softdrink, kokoa, arbei, jeruk sitrun dan sayuran berwarna hijau

    terutama bayam.

    3. HiperurikosuriAdalah kadar asam urat didalam urine yang melebihi 850 mg/24 jam. Dalam buku

    Smiths General Urologypasien memiliki tingkat asam urat (> 600mg/24 jam untuk

    wanita dan > 750 mg/24 jam untuk pria) dan konsistensi pH urin > 5,5. pH urin

    membantu membedakan antara kalsium hiperurikosuri dengan pembentukan asam

    urat hiperurikosuri.

    Asam urat yang berlebihan dalam urine bertindak sebagai inti batu/nidus untuk

    terbentuknya batu kalsium oksalat. Sumber asam urat di dalam urine berasal dari

    makanan yang mengandung banyak purin/asam urat maupun berasal dari metabolisme

    endogen.

    4. Hipositraturi

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    24/33

    Di dalam urine sitrat akan bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat,

    sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau fosfat. Karena itu sitrat

    dapat bertindak sebagai penghambat pembentukan batu kalsium.

    Hipositraturi dapat terjadi karena : penyakit asidosis tubuli ginjal atau renl tubular

    acidosis, sindrom malabsorbsi, atau pemakaian diuretik golongan thiazide dalam

    jangka waktu lama

    5. HipomagnesiuriMagnesium bertindak sebagai penghambat timbulnya batu kalsium, karena didalam

    urine magnesium akan bereaksi dengan oksalat menjadi magnesium oksalat sehingga

    mencegah ikatan kalsium dengan oksalat.

    Batu struvit

    Batu struvit disebut juga sebagai batu infeksi karena terbentuknya batu ini disebabkan oleh

    adanya infeksi saluran kemih. Kuman penyebab infeksi ini adalah kuman golongan pemecah

    urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan merubah urine menjadi

    bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak.

    CO(NH2)2+ H202NH3 + CO2

    Suasana basa ini yang memudahkan garam-garam magnesium, amonium, fosfat dan karbonat

    membentuk batu magnesium amonium fosfat (MAP) (Mg NH4PO4H2O) dan karbonat apatit

    (Ca10[PO4]6CO3). Karena terdiri atas 3 kation (Ca++ Mg++ dan NH4+) batu jenis ini dikenal

    sebagai batu triple phosphate.

    Kuman-kuman yang termasuk pemecah urea adalah : Proteus spp, Klebsiella, Serratia,

    Enterobakter, Pseudomonas dan Stafilokokus. Meskipun E. coli banyak menimbulkan

    infeksi saluran kemih tetapi kuman ini termasuk pemecah urea.

    Batu urat

    Batu urat merupakan 5-10% dari seluruh batu saluran kemih. Batu ini banyak diderita oleh

    pasien-pasien penyakit gout, penyakit mieloproliferatif, pasien yang mendapatkan terapi anti

    kanker dan yang banyak menggunakan obat urikosurik diantaranya adalah sulfinpirazone,

    thiazide dan salisilat. Kegemukan, peminum alkoho dan diet tinggi protein mempunyai

    peluang yang lebih besar untuk mendapatkan penyakit ini.

    Faktor yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah :

    - Urine yang terlalu asam (PH urine

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    25/33

    - Hiperurikosuri

    Batu Jenis Lain

    - Batu SistinSistin litiasis adalah kelainan sekunder bawaan sejak lahir dari hasil metabolisme

    tidak normal pada absorpsi mukosa saluran cerna (usus halus) dan absorpsi tubulus

    ginjal dari asam amino dasar termasuk cystine, ornithine, lysine dan arginine.

    - Batu XanthinBatu Xanthine adalah defisiensi kongenital sekunder dari xanthine oxidase. Enzim ini

    normalnya mengkatalisasi oksidasi dari hipoxanthine menjadi xanthiine dan xanthine

    menjadi asam urat.

    - Batu IndinavirBatu yang terbentuk akibat terapi menggunakan protease inhibitor pada pasien dengan

    sindrom imunodefisiensi yang didapat.

    - Batu yang jarang :o Batu Triamteren

    Batu yang terbentuk akibat pengobatan antihipersensitif yang mengandung

    triamterne, seperti Dyazide.

    o Batu SilikatBatu yang terbentuk akibat penggunaan antasid yang mengandung silica

    seperti magnesium silicate, magnesium aluminometasilicate jangka panjang.

    Komplikasi Batu Saluran Kemih

    Batu saluran kemih dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi saluran kemih.

    Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah retensi urine atau keluhan

    miksi yang lain, sedangkan pada saluran kemih bagian atas dapat menyebabkan hidroureter

    atau hidronefrosis. Batu yang dibiarkan didalam saluran kemih dapat menimbulkan infeksi,

    abses ginjal, pionefrosis, urosepsis dan akhirnya terjadi kerusakan ginjal yang permanen

    (gagal ginjal).

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    26/33

    Gbr. Penyulit batu saluran kemih pada sistem saluran kemih

    Gambaran Klinik dan Diagnosis

    Keluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung pada : letak batu, besar batu dan penyulit

    yang telah terjadi.

    A.Nyeri : nyeri kolik renal biasanya disebabkan oleh peregangan ureter atau sistempengumpulan, sedangkan nyeri non kolik renal disebabkan oleh distensi dari kapsul renal.

    Gejala kolik renal akut tergantung dari lokasi kalkulus, bisa meliputi beberapa bagian :

    calyx ginjal, pelvis ginjal, ureter bagian atas dan tengah, adn ureter bagian distal.

    - Calyx ginjalBatu atau objek lain pada kaliks atau divertikula kaliks dapat menyebabkan obstruksi

    dan kolik renal. Batu non obstruktif menyebabkan nyeri secara periodik , nyeri terasa

    dalam, nyeri tumpul pada panggul atau punggung dengan intensitas berat sampai

    ringan, serangan tiba-tiba dapat timbul setelah konsumsi air dalam jumlah banyak.

    Batu kaliks menyebabkan perforasi spontan dengan urinoma, fistula atau

    pembentukan abses.

    - Pelvis ginjalBatu pada pelvis ginjal dengan diameter > 1cm umumnya menyebabkan obstruksi

    ureteropelvic junction, secara umum menyebabkan nyeri hebat pada sudut

    costovertebral, hanya bagian lateral sampai otot sacrospinalis dan dibawah kosta 12.

    Nyeri dapat bervariasi mulai dari tumpul sampai tajam dan biasanya konstan, dan

    mengganggu aktivitas. Sering menjalar ke panggul dan juga anterior sampel ipsi

    lateral abdomen kuadran atas. Infeksi traktus urinarius berulang pada gambaran

    radiologi ditemukan calculus staghorn.

    - Ureter bagian atas dan tengah

    Batu Saluran Kemih

    Obstruksi

    Hidronefrosis

    Hidroureter

    InfeksiPielonefritis

    Ureteritis

    Sistitis

    Pionefrosis

    Urosepsis

    Gagal ginjal

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    27/33

    Batu atau objek lain yang terdapat pada ureter bagian atas dan tengan juga

    menyebabkan nyeri yang berat, tajam (sudut costovertebral) atau nyeri panggul. Nyeri

    menjadi semakin berat dan intermittent jika batu bergerak turun ke ureter dan

    menyebabkan obstruktif intermittent. Nyeri ureter bagian atas menjalar ke regio

    lumbal dan panggul, nyeri ureter bagian tengah menjalar ke kaudal dan anterior dari

    abdomen tengah dan bawah pada lekukan (bandlike fashion).

    - Ureter bagian distalBatu pada ureter bagian bawah juga menyebabkan nyeri yang menyebar pada

    selangkangan atau testis pada laki-laki dan labia mayora pada perempuan. Pemisahan

    nyeri juga sering dibangkitkan dari percabangan ilioinguinal atau genitalia nervus

    genitofemoral. Batu pada ureter intramural gejalanya mirip sistitis, uretritis, atau

    prostatitis dengan alasan nyeri suprapubic, nyeri pada ujung penis, frekuensi dan

    urgensi, disuri, stranguria atau gross hematuri. Pada perempuan diagnosis dapat

    dibingungkan dengan penyakit menstrual pelvic inflammatory disease,dan ruptur atau

    kista kedua ovarium. Striktur pada ureter bagian distal dari radiasi, luka operasi atau

    proses endoskopik sebelumnya dapat memberikan gejala yang sama.

    B.HematuriUrinalisa lengkap juga membantu untuk mendiagnosis batu saluran kemih dengan

    ditemukannya hematuri dan kristaluria dan catatan pH urin. Pasien sering datang dengan

    gross hematuri intermittent atau saat urin berwarna seperti teh (darah tua). Kebanyakan

    pasien memiliki setidaknya mikrohematuri. Sangat jarang (10-15% dari kasus) obstruksi

    uretra total dengan gejala tanpa mikrohematuria.

    C.InfeksiBatu magnesium ammonium phosphate sinonim dengan batu infeksi, umumnya berkaitan

    dengan infeksi Proteus, Pseudomonas, Providencia, Klebsiella dan Staphylococcus

    infections. Batu kalsium fosfat adalah variasi batu kedua yang berkaitan dengan infeksi.

    Perbedaan batu kalsium fosfat dengan batu infeksi adalah pH urinnya, pH urin batu

    kalsium fosfat < 6,6 sedangkan batu infeksi memiliki pH urin > 6,6.

    D.Demam

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    28/33

    Kaitannya demam dengan batu saluran kemih adalah ada hubungannya dengan

    kegawatdaruratan. Tanda klinis dari sepsis bervariasi seperti demam, takikardi, hipotensi,

    dan vasodilatasi kutaneus.

    Anamnesis

    Evaluasi nyeri yang dirasakan seperti onsetnya, karakter nyeri, potensi radiasi, aktivitas yang

    menyebabkan mudah atau timbulnya serangan nyeri, adakah kaitannya dengan mual, muntah

    ataugross hematuri dan riwayat nyeri yang sama.

    CARI!!

    Pemeriksaan Fisik

    Pada pemeriksaan fisik mungkin didapatkan nyeri ketok didaerah kosto vertebra, teraba ginjal

    pada sisi sakit akibat hidronefrosis, terlihat tanda-tanda gagal ginjal, retensi urine dan jika

    disertai infeksi didapatkan demam/menggigil.

    CARI!!

    Pemeriksaan Penunjang (CARI!!)

    Pemeriksaan sedimen urine menunjukkan adanya : lekosituria, hematuria, dan dijumpai

    kristal-kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urine mungkin menunjukkan adanya

    pertumbuhan kuman pemecah urea. Pemeriksaan faal ginjal bertujuan untuk mencari

    kemungkinan terjadinya penurunan fungsi ginjal dan untuk mempersiapkan pasien menjalani

    pemeriksaan foto PIV. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai faktor

    penyebab timbulnya batu saluran kemih (antara lain kadar : kalsium, oksalat, fosfat maupun

    urat didalam darah maupun didalam urine)

    Foto Polos Abdomen

    Pembuatan foto polos abdomen bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya baru radio-

    opak disaluran kemih. Batu-batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat radio-opak

    dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain. Sedangkan batu asam urat bersifat non

    opak (radio-lusen).

    Tabel. Urutan Radio-opasitas Beberapa Jenis Batu Saluran Kemih

    Jenis batu Radioopasitas

    Kalsium Opak

    MAP Semiopak

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    29/33

    Urat/sistin Non opak

    Pielografi Intra Vena (PIV)

    Pemeriksaan ini bertujuan menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal. Selain itu PIV dapat

    mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non-opak yang tidak dapat terlihat oleh foto

    polos perut. Jika PIV belum bisa menjelaskan keadaan sistem saluran kemih akibat adanya

    penurunan fungsi ginjal, sebagai penggantinya adalah pemeriksaan pielografi retrograd.

    Ultrasonografi

    USG dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan PIV, yaitu pada keadaan-

    keadaan : alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun dan pada wanita yang

    sedang hamil. Pemeriksaan USG dapat menilai adanya batu di ginjal atau di buli-buli (yang

    ditunjukkan sebagai echoic shadow ), hidronefrosis, pionefrosis atau pengkerutan ginjal.

    Letak Batu didalam saluran kemih

    Batu saluran kemih dapat diketemukan disepanjang saluran kemih, mulai dari sistem kaliks

    ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Batu itu mungkin terbentuk diginjal kemudian

    turun kesaluran kemih bagian bawah, atau memang terbentuk disaluran kemih bagian bawah

    karena adanya stasis urine, seperti halnya pada pembentukan batu buli-buli karena hiperplasi

    prostat atau batu uretra yang terbentuk didalam divertikel uretra.

    Batu Ginjal

    Batu ginjal terbentuk di tubuli ginjal kemudian berada di kaliks infundibulum, pelvis ginjal

    dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliksa ginjal. Batu yang mengisi pielum dan

    lebih dari dua kaliks ginjal memberikan gambaran menyerupai tanduk rusa sehingga disebut

    batustaghorn.

    Batu dapat menyebabkan obstruksi sehingga menimbulkan kaliektasis atau hidronefrosis dan

    jika terinfeksi dapat menimbulkan pionefrosis atau pielonefrosis. Keadaan ini menyebabkan

    keluhan nyeri kolik, nyeri tumpul (dull pain)natau nyeri ketok pada pinggang.

    Batu Ureter

    Batu ureter pada umumnya berasal dari batu ginjal yang turun ke ureter. Gerakan peristaltik

    ureter mencoba mendorong batu ke distal, sehingga menimbulkan kontraksi yang kuat dan

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    30/33

    dirasakan sebagai nyeri hebat (kolik). Nyeri ini dapat menjalar hingga ke perut bagian depan,

    perut sebelah bawah, daerah inguinal dan sampai ke kemaluan.

    Batu yang terletak disebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri pada saat

    kencing atau sering kencing. Batu yang ukurannya kecil (

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    31/33

    Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih secepatnya harus dikeluarkan

    agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih berat. Indikasi untuk melakukan tindakan/terapi

    pada batu saluran kemih adalah batu yang telah menimbulkan : obstruksi, infeksi atau

    indikasi sosial.

    Batu dapat dikeluarkan dengan cara medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL, melalui

    endourologi, bedah laparoskopi atau pembedahan terbuka.

    Medikamentosa

    Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm, karena

    diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi

    nyeri, memperlancar aliran urine dengan pemberian diuretikum dan minum banyak supaya

    dapat mendorong batu keluar.

    ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)

    Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy pada tahun

    1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal atau batu buli-buli tanpa

    melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan. Batu ginjal dengan panjang kurang dari 2,0-

    2,5 cm jumlah panjang yang paling optimal untuk pengobatan dengan ESWL. Batu dipecah

    menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.

    Endourologi

    Tindakan endourologi adalah merupakan tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan batu

    saluran kemih yang terdiri atas memecah batu dan kemudian mengeluarkannya dari saluran

    kemih melalui alat yang dimasukkan langsung kedalam saluran kemih. Alat itu dimasukkan

    melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). Sedangkan pemecah batu dapat

    dilakukan secara mekanik dengan memakai energi-energi gelombang suara atau dengan

    energi laser.

    Beberapa tindakan endourologi itu adalah :

    - PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) : yaitu mengeluarkan batu yang beradadisaluran ginjal dengan cara memasukkan alat endoskopi ke sistem kaliks melalui

    insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu.

    Tatalaksana pilihan untuk batu dengan ukuran besar (>2,5cm) yang resistan terhadap

    ESWL, letak batu kaliks yng rendah dan sempit,infundibulum yang panjang,acute

    infundibulo pelvic.

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    32/33

    - Litotripsi : yaitu memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukkan alatpemecah batu (litotriptor) kedalam buli-buli. Pecahan batu dikeluarkan dengan

    evakuator Ellik.

    - Ureteroskopi atau uretero-renoskopi : yaitu memasukkan alat ureteroskopi per-uretraguna melihat keadaan ureter atau sistem pielokaliks ginjal. Dengan memakai energi

    tertentu, batu yang berada di dalam ureter maupun sistem pelvikalises dapat dipecah

    melalui tuntunan ureteroskopi/ureterorenoskopi ini.

    - Ekstrasi Dormia : yaitu mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya melalui alatkeranjangDormia

    Bedah Laparoskopi

    Pembedahan laparoskopi untuk mengambil batu saluran kemih saat ini sedang berkembang.

    Cara ini banyak dipakai untuk mengambil batu ureter.

    Bedah terbuka

    Diklinik-klinik yang belum mempunyai fasilitas yang memadai untuk tindakan-tindakan

    endourologi, laparoskopi, maupun ESWL, pengambilan batu masih dilakukan melalui

    pembedahan terbuka. Pembedahan terbuka itu antara lain adalah : pielolitotomi atau

    nefrolitotomi untuk mengambil batu disaluran ginjal, ureterolitotomi untuk batu diureter,

    vesikolitotomi untuk batu buli-buli dan uretrolitotomi untuk batu uretra. Tidak jarnag pasien

    harus menjalani tindakan nefrektomi atau pengambilan ginjal karena ginjalnya sudah tidak

    berdungsi dan berisi nanah (pionefrosis) akibat dari batu saluran kemih yang menimbulkan

    obstruksi dan infeksi yang menahun.

    Pencegahan

    Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata 7% per tahun atau kurang lebih 50% dalam

    10 tahun. Pencegahan yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsur yang

    menyusun batu saluran kemih penyebab timbulnya batu. Beberapa pencegahannya yaitu : (1)

    menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine sebanyak 2-3

    liter perhari, (2) diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk, (3) aktivitas

    harian yang cukup, dan (4) medikamendosa.

    Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah : (1) rendah protein,

    karena protein akan memacu eksresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi

    lebih asam, (2) rendah oksalat, (3) rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya

  • 7/27/2019 TINJAUAN PUSTAKA (revisi).docx

    33/33

    hiperkalsiuri, (4) rendah purin dan (5) rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada

    hiperkalsiuri absorbtif type II.

    Table. Tindakan atau terapi untuk Pencegahan Timbulnya Kembali Batu Saluran Kemih

    Jenis BatuFaktor Penyebab

    timbulnya batu

    Jenis

    Obat/TindakanMekanisme Kerja Obat

    KalsiumHiperkalsiuri

    absorbtif

    Natrium selulosa

    fosfat

    Mengikat Ca dalam usu

    absorbsi

    Thiazide reabsorbsi Ca ditubulus

    Orthofosfat sintesa vitamin D

    urine inhibitor

    Hiperkalsiuri renal Thiazide reabsorbsi Ca di tubulus

    Hiperkalsiuri

    resorptifParatiroidektomi reabsorbsi Ca dari tulang

    Hipositraturi Potasium sitrat pH Sitrat Ca UrineHipomagnesiuri Magnesium sitrat Mg Urine

    Hiperurikosuri Allopurinol urat

    Potasium alkali pH

    Hiperoksaluria Allopurinol urat

    Pyridoxin

    Kalsium suplemen

    MAP Infeksi Antibiotika Eradikasi infeksi

    AHA (amino

    hydroxamic acid)Urease inhibitor

    Urat Dehidrasi Hidrasi cukup

    PH Urine menurun

    Potasium alkali

    (Natrium

    Bikarbonat)

    pH

    Hiperurikosuri Allopurinol urat