makalah cl 2

19
MAKALAH TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGAI MANAGER ALAM Diusulkan oleh: Amirah Tri Ayudia 1506724253 Teknik Lingkungan 2015 Fildzah Dhira Lestari 1506674103 Teknik Lingkungan 2015 Jan Harianda Barus 1506673795 Teknik Komputer 2015 Mohammad Didy Juliansyah 1506675876 Teknologi Bioproses 2015 Novie Stella Samosir 1506671814 Arsitektur 2015 Sekar Narindrasani 1506726826 Arsitektur 2015 UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2015

Upload: didy-juliansyah

Post on 18-Feb-2016

38 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Makalah CL 2

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Cl 2

MAKALAH

TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGAI MANAGER ALAM

Diusulkan oleh:

Amirah Tri Ayudia 1506724253

Teknik Lingkungan 2015

Fildzah Dhira Lestari 1506674103

Teknik Lingkungan 2015

Jan Harianda Barus 1506673795

Teknik Komputer 2015

Mohammad Didy Juliansyah 1506675876

Teknologi Bioproses 2015

Novie Stella Samosir 1506671814

Arsitektur 2015

Sekar Narindrasani 1506726826

Arsitektur 2015

UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK

2015

Page 2: Makalah Cl 2

i

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk

itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat maupun

inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, Oktober 2015

Penyusun

Page 3: Makalah Cl 2

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. .i

Daftar Isi ......................................................................................................... ii

1. Makanan Sehat, Hidup Sehat dan Go Green .................................. 1

a. Makanan Sehat ..................................................................................... 1

b. Hidup Sehat .......................................................................................... 1

c. Go Green .............................................................................................. 1

2. Rumah Sehat dan Lingkungan Sehat ............................................... 2

a. Pengertian Rumah ................................................................................ 2

b. Fungsi Rumah ...................................................................................... 3

c. Rumah Sehat ........................................................................................ 3

d. Pengertian Lingkungan Sehat .............................................................. 4

e. Ciri-Ciri Lingkungan Sehat .................................................................. 4

f. Beberapa Aspek Penting untuk Melaksanakan Lingkungan Sehat ...... 4

g. Sanitasi Lingkungan ............................................................................. 5

h. Menciptakan Sanitasi Lingkungan yang Baik ..................................... 5

3. Air Bersih dan Pengelolaan Sampah

a. Definisi Air Bersih ............................................................................... 5

b. Sumber-Sumber Air ............................................................................. 6

c. Akibat Ketiadaan Air Bersih ................................................................ 6

d. Pengelolaan Sampah ............................................................................ 6

e. Tujuan Pengelolaan Sampah ................................................................ 7

4. Polusi dan Pertumbuhan Populasi Manusia ................................... 7

a. Polusi .................................................................................................... 7

b. Hubungan Polusi dan Pertumbuhan Populasi Manusia ....................... 8

5. Sistem Kesehatan Nasional berbasis IT (e-Health) di Indonesia ... 10

a. Definisi dan Cangkupan E-Health ....................................................... 10

b. Dukungan Pemerintah dan Contoh Inisiatif ......................................... 11

c. Dukungan Komunitas .......................................................................... 12

d. Kendala ................................................................................................ 12

6. Bencana ............................................................................................... 12

a. Definisi dan Jenis-Jenis Bencana ......................................................... 12

b. Mitigasi Bencana .................................................................................. 14

Daftar Pustaka ................................................................................................ 16

Page 4: Makalah Cl 2

1

Makanan Sehat, Hidup Sehat dan Go Green

1. Makanan Sehat

Makanan Kesehatan dihubungkan dengan makanan ‘fungsional’: makanan

yang secara spesifik dinyatakan memiliki manfaat kesehatan, dalam arti

mengkonsumsi makanan tersebut dapat mencegah penyakit. Istilah "makanan

kesehatan" kadang digunakan sebagai lawan dari "junk food", yang mungkin

berkalori tinggi, namun hanya memiliki sedikit nilai gizi lain.

Diet seimbang adalah diet yang mengandung semua nutrien secara

seimbang sesuai kebutuhan tubuh manusia. Nutrisi ada dalam diet jika dimakan

oleh manusia, selanjutnya diproses oleh lambung dan usus disebut sebagai

pencernaan. Setelah proses pencernaan, nutrisi kemudian diserap ke dalam aliran

darah yang disirkulasi oleh jantung ke seluruh organ tubuh. Jika makanan yang

dimakan tidak memiliki nutrisi lengkap atau berlebihan beberapa nutrien tertentu,

berbagai bahaya kesehatan akan mengenai tubuh manusia. Itulah sebabnya

mengapa ada kebutuhan untuk melakukan diet seimbang di mana semua nutrien

harus ada dalam proporsi tertentu sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.Diet

yang seimbang memiliki dua kategori utama, yaitu Makronutrien dan

Mikronutrien.

Makronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita dalam

jumlah banyak sementara mikronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam

jumlah lebih sedikit. Makronutrien terdiri atas: Lemak, Karbohidrat (Gula, Pati,

Serat ,dll), Protein, Air. Sumber utama untuk memproduksi energi melalui proses

metabolisme adalah makronutrien. Sumber utama karbohidrat adalah pati, gula,

serat, dsb. Protein ditemukan pada daging, susu, telur, dsb. Hampir semua asam

amino esensial ditemukan pada daging.

2. Hidup Sehat

Kesehatan didefinisikan di dalam anggaran dasar WHO tahun 1948

sebagai: Sebuah kesejahteraan fisik, sosial dan mental yang lengkap, dan bukan

hanya sekedar tidak adanya penyakit atau kelemahan.Menurut UUDRI No 36 Thn

2009 Tentang Kesehatan.

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

ekonomis. Memelihara kesehatan adalah sebuah proses yang berkelanjutan yang

dibentuk, baik oleh Evolusi pengetahuan dan praktek-praktek kesehatan, maupun

berbagai strategi individu dan intervensi yang terorganisasi agar tetap sehat.

3. Go Green

Go Green adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan proses

mengubah gaya hidup seseorang untuk melindungi dan menguntungkan

lingkungan. Orang-orang yang “go green" membuat keputusan-keputusan

Page 5: Makalah Cl 2

2

mengenai kehidupan mereka sehari-hari sambil mempertimbangkan apa dampak

dari hasil keputusan tersebut terhadap pemanasan global, polusi, hilangnya habitat

hewan, dan masalah lingkungan lainnya.

Menghemat energi adalah salah satu konsep yang paling dasar yang

terlibat dalam Go Green. Strategi-strategi sederhana seperti mematikan lampu

ketika meninggalkan rumah dan mematikan air saat menyikat gigi dapat

berdampak luar biasa.Going green pada dasarnya berarti ramah lingkungan.

Mengurangi polusi adalah satu lagi strategi sederhana yang dapat membuat

perbedaan besar.

Mendaur ulang adalah komponen kunci untuk mengurangi polusi. Bahan-

bahan seperti plastik dapat didaur ulang dan digunakan kembali ketimbang

dibuang terbaring di timbunan limbah selama bertahun-tahun. Sisa makanan juga

dapat didaur ulang dalam bentuk kompos. Kompos memungkinkan sisa makanan

yang seharusnya dibuang untuk dimanfaatkan sebagai pupuk.

“Go Green“ berarti menjalani gaya hidup yang lebih harmonis dengan satu

sama lain dan bumi. Efisiensi energi, memastikan segala sesuatu terpelihara,

menggunakan pembersih yang tidak tinggal dalam tanah bumi dan meracuni

satwa liar, mengurangi sampah, menggunakan kembali dan mendaur ulang.

Menjaga bumi agar tetap hijau berarti untuk melakukan semua hal ini sehingga

kita tidak menyia-nyiakan sumber daya yang kita miliki. Kita tidak bisa pergi ke

planet lain. Kita perlu untuk merawat yang kita miliki.

Menjadi Sehat dengan Go Green

1. Memperoleh jantung yang lebih sehat sambil mengurangi polusi

2. Hindari pestisida.

3. Hindari makanan olahan

4. Gunakan kembali botol minum.

5. Belilah hasil-hasil pertanian lokal.

6. Vitamin D dalam cahaya alami

7. Menanam tanaman

8. Mendaur ulang limbah rumah tangga.

Rumah Sehat dan Lingkungan Sehat

1. Rumah Sehat

a. Pengertian Rumah

Menurut UU RI No. 4 Tahun 1992

Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya

yang dipakai sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga.

Page 6: Makalah Cl 2

3

Menurut WHO

Rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana

lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya

baik untuk kesehatan keluarga dan individu (Komisi WHO Mengenai Kesehatan

dan Lingkungan, 2001).

b. Fungsi Rumah

Sebagai tempat untuk melepaskan lelah,

Tempat bergaul

Membina rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga,

Tempat berlindung dan menyimpan barang berharga,

Merupakan status lambang sosial

c. Rumah Sehat

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,

yaitu rumah yang memiliki :

Jamban yang sehat,

Sarana air bersih,

Tempat pembuangan sampah,

Sarana pembuangan air limbah,

Ventilasi rumah yang baik,

Kepadatan hunian rumah yang sesuai

Lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah

untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat kesehatan sehingga penghuninya

tetap sehat. Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan prasarana dan

sarana yang terkait, seperti:

Penyediaan air bersih,

Sanitasi

Pembuangan sampah

Transportasi

Tersedianya pelayanan sosial

Syarat-Syarat Rumah Sehat

A. Lantai

B. Atap

C. Ventilasi

Page 7: Makalah Cl 2

4

D. Cahaya

E. Luas Bangunan Rumah

F. Fasilitas-fasilitas di dalam Rumah Sehat

Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

Penyediaan air bersih yang cukup,

Pembuangan tinja,

Pembuangan air limbah (air bekas),

Pembuangan sampah,

Fasilitas dapur,

Ruang berkumpul keluarga,

Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau

belakang).

2. Lingkungan Sehat

a. Pengertian Lingkungan Sehat

Adalah lingkungan sehat adalah lingkungan yang terhindar dari hal – hal yang

menyebabkan gangguan kesehatan seperti limbah cair, limbah padat dan limbah

gas.

b. Ciri-Ciri Lingkungan Sehat

Udara bersih dan segar.

Tanah yang subur.

Sumber air yang bersih.

Air sungai yang mengalir terlihat bersih dan jernih.

Sampah tidak berserakan.

Banyak tumbuhan hijau yang tumbuh dengan subur.

c. Beberapa Aspek Penting untuk Melaksanakan Pengertian

Lingkungan Sehat

Ketersediaan air minum yang bersih

Makanan dan minuman yang menyehatkan

Pengelolaan air buangan

Pembuangan sampah padat

Mengendalikan vektor atau serangga pengganggu

Hindarkan pencemaran tanah oleh ekskreta manusia

Ketersediaan fasilitas MCK yang layak

Menghindari pencemaran udara

Hindarkan lingkungan dari kebisingan

Page 8: Makalah Cl 2

5

d. Sanitasi Lingkungan

Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup

perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Sanitasi

lingkungan dapat pula di artikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk

meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar

yang mempengaruhi kesejahteraan manusia.

Kondisi tersebut mencakup :

a) Pasokan air yang bersih dan aman

b) Pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industry

c) Perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimis

d) Udara bersih dan aman

e) Rumah yang bersih dan aman

e. Menciptakan Sanitasi Lingkungan Yang Baik

a. Mengembangkan kebiasaan atau perilaku hidup sehat

b. Membersihkan ruangan dan halaman rumah secara rutin

c. Membersihkan kamar mandi dan toilet secara rutin

d. Menguras, menutup dan menimbun (3M)

e. Tidak membiarkan adanya air yang tergenang

f. Membersihkan saluran pembuangan air

g. Menggunakan air yang bersih

Air Bersih dan Pengelolaan Sampah

1. Air Bersih

a. Definisi

Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu

baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam

melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.

Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat

air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak

mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh

manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar

oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri

dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya,

terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.

Page 9: Makalah Cl 2

6

b. Sumber-Sumber Air

1. Sungai

Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-

sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik

untuk setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang

cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut seringkali tersedia di

tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai

Amazon walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak

ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.

2. Curah hujan

Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu

perorangan/ berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan

tandon air yang mahal untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim

kering dan untuk menekan kerusakan musibah banjir.

3. Air permukaan dan air bawah tanah.

c. Akibat ketiadaan air bersih

Ketiadaan air bersih mengakibatkan:

1. Penyakit diare. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang

tentang budaya hidup bersih ditenggarai menjadi akar permasalahan ini.

Sementara itu 100 juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses air bersih.

2. Kecacingan.

3. Pemiskinan. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja membayar

dua kali hingga enam kali dari rata-rata yang dibayar bulanan oleh mereka

yang mempunyai sambungan saluran pribadi untuk volume air yang hanya

sepersepuluhnya

2. Pengelolaan Sampah

1. Definisi

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan ,

pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya

mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan

biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan,

Page 10: Makalah Cl 2

7

atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber

daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau

radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.

Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara

berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan,

berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan

sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan

biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah

dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah

sampah.

Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya

tipe zat sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.

2. Tujuan

Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:

1. mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis

2. mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi

lingkungan hidup.

Polusi dan Pertumbuhan Populasi Manusia

a. Polusi

Polusi adalah terjadinya pencemaran lingkungan yang mengakibatkan

menurunya kualitas lingkungan dan terganggunnya kesehatan serta ketenangan

hidup makhluk hiup termasuk manusia.

Terjadinya polusi atau pencemaran lingkungan ini umumnya terjadi akibat

kemajuan teknologi dalam usaha meningkatkan kesejahteraan hidup. Misalnya

pencemaran air, udara, dan tanah akan menyebabkan merosotnya kualitas air,

udara dan tanah. Sebagai akibat akan terjadi banyak hal-hal yang merugikan dan

mengancam kelestarian lingkungan .

Polutan atau unsur penyebab polusi digolongkan menjadi 2, yaitu;

Page 11: Makalah Cl 2

8

1. Bersifat Kualitatif

Polutan yang bersifat kualitatif ini memiliki unsur yang secara alamiah

telah terdapat di dalam alam tetapi jumlahnya bertambah sedemikian banyaknya

sehingga menggadakan pecemaran lingkungan. Hal ini bisa terjadi akiat bencana

alam, perbuatan manusia dan lain-lain. Contoh polutan misalnya unsur akarbon,

nitrogen, fosfor dan lain-lain.

2. Bersifat Kuantitaitf

Polutan yang bersifat kuantitatif memiliki unsur-unsur yang terjadi akibat

berlangsungnya persenyawaan yang dibuat secara sintetis seperti, pestisida,

detergen dan lain-lain.

Umumnya polusi lingkungan ditunjukkan kepada faktor faktor fisik seperti

polusi suara, adiasi, suhu, penerangan, dan fator-faktor kimia melalui debu, uap,

gas, larutan, aan, kabut, sosioekonomi dan lutural seperti kemiskinan, kurangnya

kesempatan kerja, gangguan keamanan, ketidak stabilan politik, aliran-aliran yang

bersifat ekstrem, mental psikologis seperti hubungan yang tidak baik antara

sesama makhluk sosial dan biologis melalui berbagai penyakit menular oleh jasad

renik seperti kolera, tifus, demam berdarah dan lain-lain yang derajatnya

sedemikian besar sehingga merupakan gangguan bagi lingkungan.

b. Hubungan Polusi dan Pertumbuhan Populasi Manusia

Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan

sumber daya alam. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh

dari lingkungan untuk keperluan manusia. Semakin meningkat jumlah popolasi

semakin banyak sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Apabila hal ini dibiarkan maka akan terjadi penurunan kwalitas lingkungan yang

nantinya juga akan merusak lingkungan. Untuk itu dibutuhkan manusia-manusia

yang sadar lingkungan. Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia,

yaitu:

1. Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka

kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000

penduduk per tahun

2. Kematian atau mortalitas, kepadatan populasi akan berkurang. Angka

kematian diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per

tahun.

3. Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan

populasi.

Page 12: Makalah Cl 2

9

4. Emigrasi, adanya penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi

kepadata populasi.

1. Ketersediaan Udara Bersih

Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup

manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah

penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya

pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan

bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2

dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan

gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di

udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.

2. Ketersediaan Pangan

Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan

bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan

juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk

dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup

manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan.

Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan

pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan

pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa.

Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan

lahan.

3. Ketersediaan Lahan

Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan

untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan

sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan

memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan

sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering

dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun

hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak

lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi

peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan

bertambahnya kepadatan penduduk.

Page 13: Makalah Cl 2

10

4. Ketersediaan Air Bersih

Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air

dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang

terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan

oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi,

ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin

banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.

5. Pencemaran lingkungan

Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering

menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi

kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang. Untuk

memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut

dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk

mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila

tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat

menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya

penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana

seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan

keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan

terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak

terjamin.

Sistem Kesehatan Nasional berbasis IT (e-Health) di Indonesia

a. Definisi dan Cakupan eHealth

Definisi formal eHealth dapat ditemui antara lain sebagaimana diajukan

oleh World Health Organization (WHO), yaitu ““the use of information and

communication technologies (ICT) for health to, for example, treat patients,

pursue research, educate students, track diseases and monitor public health.”

Sementara dalam KepMenKes Nomor 192/MENKES/SK/VI/2012 disebutkan

bahwa eHealth adalah pemanfaatan TIK di sektor kesehatan terutama untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan. Mengacu pada definisi eHealth yang diajukan

WHO di atas, maka eHealth mencakup secara komprehensif segala urusan

pemerintah yang terkait dengan pelayanan kesehatan seperti: pelayanan pasien,

penelitian dan pendidikan bidang kesehatan, pengendalian penyakit serta

pemantauan kesehatan masyarakat secara umum. Dalam konteks ini maka

pengembangan dan implementasi eHealth di suatu negara melibatkan beberapa

Page 14: Makalah Cl 2

11

institusi kunci yaitu: Pemerintah (c.q. jajaran Kementreian dan Dinas Kesehatan,

Konsil Kesehatan), Institusi pelayanan kesehatan (rumahsakit, klinik, apotek),

Institusi pendidikan, serta Institusi pembiayaan kesehatan seperti asuransi.

b. Dukungan Pemerintah dan Contoh Inisiatif

Dari sisi kebijakan, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah

memberikkan dukungan serius dalam pengembangan eHealth. Dukungan tersebut

tertuang dalam KepMenKes RI No. 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem

Kesehatan Nasional (SKN), yang kemudian diikuti dengan KepMenKes RI No.

192/MENKES/SK/VI/2012 tentang Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem

Informasi Kesehatan Indonesia. Di dalam SKN, terdapat Subsistem Manajemen

dan Informasi Kesehatan yang merupakan tatanan yang menghimpun berbagai

upaya administrasi kesehatan yang didukung oleh pengelolaan data dan informasi,

pengembangan dan penerapan IPTEK, serta pengaturan hukum kesehatan secara

terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya. Untuk unsur informasi kesehatan dijelaskan bahwa

bentuk pokoknya adalah pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional

yang memadukan sistem informasi kesehatan daerah dan system informasi lain

yang terkait. Sumber data yang direncakan adalah dari sarana kesehatan melalui

pencatatan dan pelaporan yang teratur dan berjenjang serta dari masyarakat yang

diperoleh dari survei, surveilance, dan sensus.

Untuk mencapai visi Indonesia Sehat 2025, telah disusun Grand Design

Reformasi Sistem Informasi

Kesehatan yang terbagi dalam tiga roadmap:

Roadmap 2011-2014 yang berfokus pada Penguatan Fondasi SIK dari sisi

Peraturan/Kebijakan, Sumber Daya, dan Proses Pengintegrasian SIK

Roadmap 2015-2019: melanjutkan, menjaga/memelihara dan

menyempurnakan pengintegrasian dan penguatan SIK

Roadmap 2020-2024: melanjutkan, menjaga/memelihara dan

menyempurnakan pengintegrasian dan penguatan SIK.

Beberapa aplikasi juga telah dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan

untuk pelayanan kesehatan yaitu Aplikasi SIK untuk fasyankes (SIKDA,

Puskesmas, RS) dan Aplikasi SIK untuk Dinas Kesehatan (SIKDA dan DHS2).

SIKDA dikembangkan sebagai aplikasi generik yang dapat dimanfaatkan oleh

seluruh dinas kesehatan di berbagai kabupaten/kota. Terkait dengan peningkatan

akses terhadap informasi, Kementerian Kominfo juga telah berperan dalam

menghadirkan fasilitas layanan internet sampai ke tingkat kecamatan yaitu

fasilitas PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan) dan MPLIK (Mobil Pusat

Layanan Internet Kecamatan). Tahapan selanjutnya adalah bagaimana

menghadirkan fasilitas layanan kesehatan sampai ke tingkat kecamatan dengan

memanfaatkan PLIK dan MPLIK. Sebagai contoh, di Kabupaten Tanah Datar,

fasilitas MPLIK dipadukan dengan fasilitas sederhana seperti alat ukur tenakan

darah digital, alat ukur tinggi dan berat badan digital, yang kemudian dipadukan

dengan aplikasi e-Medical yang termasuk didalamnya mencatat indikator

kesehatan masyarakat. MPLIK telah menjadi portal eHealth di kabupaten tersebut.

Page 15: Makalah Cl 2

12

c. Dukungan Komunitas

Pemanfaatan teknologi informasi untuk kesehatan juga telah menarik

minat komunitas untuk dapat turut membantu baik dari sisi penelitian,

pengembangan, maupun diseminasinya. Jika di tingkat internasional terdapat

IMIA (International Medical Informatics Association), kemudian di tingkat

regional terdapat APAMI (Asia Pacific Association of Medical Informatics),

maka di tingkat nasional terdapat PIKIN (Perhimpunan Informatika Kesehatan

Indonesia). PIKIN terdiri dari individu atau institusi yang berasal dari dunia

kesehatan maupun dari bidang TIK. Selain sejumlah seminar terkait informatika

kesehatan, pendampingan instansi pemerintah, PIKIN juga telah membantu

menyusun kerangka kompetensi informatika kesehatan.

d. Kendala

Sejauh ini beberapa kendala implementasi yang telah dijumpai diantaranya

adalah:

Kesenjangan Digital

Masih terbatasnya infrastruktur TIK di beberapa daerah tentunya

membatasi penyebaran implementasi e-Health. Inisiatif PLIK dan MPLIK

dari Kementerian Kominfo merupakan salah satu alternatif untuk

mengatasi ini sembari menunggu selesainya inisiatif Palapa Ring untuk

penyiapan infrastruktur TIK. Namun demikian, infrastruktur TIK hanyalah

salah satu aspek dari TIK, masih diperlukan pengembangan dari sisi

konten, aplikasi, SDM pendukung, selain juga hal dasar seperti listrik yang

stabil juga masih menjadi salah satu faktor penghambat.

Keengganan Tenaga Kesehatan untuk menggunakan e-Health

Dari aspek kesehatan, perlu pembangunan kapasitas untuk

mendidik para tenaga kesehatan dalam pemanfaatan TIK. Melirik negara

tetangga Filipina, pemanfaatan e-Health di negara tersebut disertai dengan

kejelasan remunerasi ketika seorang pekerja kesehatan melayani

masyarakat secara ‘jarak jauh’.

Bencana

a. Definisi dan Jenis-Jenis Bencana

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan

mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor

alam dan/atau faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa,

kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.

Page 16: Makalah Cl 2

13

Jenis-Jenis Bencana

1. Bencana Non Alam

Bencana Non Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal

modernisasi, epidemic dan wabah penyakit.

a. Kegagalan Teknologi adalah semua kejadian bencana yang diakibatkan

oleh kesalahan desain, pengoperasian, kalalaian dan kesengajaan manusia

dalam penggunaan teknologi dan atau industri. Bencana ini antara lain

adalah kebakaran, kegagalan/kesalahan desain keselamatan pabrik,

kesalahan prosedur pengoperasian pabrik, kerusakan komponen,

kebocoran reaktor nuklir, kecelakaan transportasi (darat, laut dan

udara), semburan gas atau lumput panas akibat eksploitasi minyak bumi

atau bahan tambang lainnya.

b. Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian

tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang,

maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Wabah

dipelajari dalam epidemiologi.

2. Bencana Alam

Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,

tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor.

a. Gempa Bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh

tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunung api atau

runtuhan batuan.

b. Letusan Gunung Api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang

dikenal dengan istilah “ erupsi “. Bahaya letusan gunung api dapat berupa

awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas beracun,

tsunami dan banjir lahar.

c. Tsunami adalah rangkaian gelombang laut dengan periode panjang

yang ditimbulkan oleh gangguan impulsive dari dasar laut. Tsunami dapat

disebabkan oleh : (1) gempa bumi diikuti dengan dislokasi/perpindahan

masa tanah/batuan yang sangat besar di bawah air (laut/danau); (2) tanah

longsor di dalam laut; (3) letusan gunung api di bawah laut atau gunung

api pulau.

d. Tanah Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau

batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng

Page 17: Makalah Cl 2

14

akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng

tersebut. Penyebab utama dari tanah longsor adalah hujan, gempa bumi,

dan letusan gunung, sedangkan penyebab sekundernya adalah akibat

tangan manusia, atau morfologi tanah.

3. Bencana Sosial

Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau

serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial

antar kelompok dan antar komunitas masyarakat serta terror.

a. Konflik Sosial atau kerusuhan sosial atau huru hara adalah suatu

gerakan massa yang bersifat merusak tatanan dan tata tertib sosial yang

ada yang dipacu oleh kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi yang

biasanya dikemas sebagai pertentangan antar agama/SARA.

b. Aksi Teror adalah kejadian yang disebabkan oleh ledakan bom atau

sabotase.

b. Mitigasi Bencana

Pengertian mitigasi adalah serangkaianupaya untuk mengurangi resiko

bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

kemampuan menghadapi ancaman bencana

Berdasarkan siklus waktunya, penanganan bencana terdiri atas 4 tahapan sebagai

berikut...

a. Mitigasi merupakan tahap awal penanggulangan bencana alam untuk

mengurangi dan memperkecil dampak bencana. Mitigasi adalah

kegiatan sebelum bencana terjadi. Contoh kegiatannya antara lain

membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan

gempa, penanaman pohon bakau, penghijauan hutan, serta

memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat

yang tinggal di wilayah rawan gempa

b. Kesiapsiagaan merupakan perencanaan terhadap cara merespons

kejadian bencana. Perencanaan dibuat berdasarkan bencana yang

pernah terjadi dan bencana lain yang mungkin akan terjadi. Tujuannya

adalah untuk meminimalkan korban jiwa dan kerusakan sarana-sarana

pelayanan umum yang meliputi upaya mengurangi tingkat risiko,

pengelolaan sumber-sumber daya masyarakat, serta pelatihan warga di

wilayah rawan bencana.

Page 18: Makalah Cl 2

15

c. Respons merupakan upaya meminimalkan bahaya yang diakibatkan

bencana. Tahap ini berlangsung sesaat setelah terjadi bencana.

Rencana penanggulangan bencana dilaksanakan dengan fokus pada

upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi kerusakan yang

terjadi akibat bencana.

d. Pemulihan merupakan upaya mengembalikan kondisi masyarakat

seperti semula. Pada tahap ini, fokus diarahkan pada penyediaan

tempat tinggal sementara bagi korban serta membangun kembali saran

dan prasarana yang rusak. Selain itu, dilakukan evaluasi terhadap

langkah penanggulangan bencana yang dilakukan.

Page 19: Makalah Cl 2

16

Daftar Pustaka

Universitas Airlangga, 2012. Pencemaran Lingkungan. Surabaya

Kristianto, Edy. 2014. E-Health di Indonesia. Jakarta

http://intips-kesehatan.blogspot.co.id/p/makanan-sehat_31.html

http://www.hilo.co.id/4-dampak-lingkungan-lebih-hijau-untuk-tubuh-sehat

http://www.artikellingkunganhidup.com/5-ciri-ciri-rumah-sehat.html

www.academia.edu/3374549/Pengelolaan_Sampah

http://www.artikelbiologi.com/2012/05/pengaruh-kepadatan-populasi-terhadap-

lingkungan.html

http://bpbdkaltim.com/page/definisi-bencana

http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-mitigasi-tahap-penanganan.html