makalah cl 2
DESCRIPTION
Makalah CL 2TRANSCRIPT
MAKALAH
TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGAI MANAGER ALAM
Diusulkan oleh:
Amirah Tri Ayudia 1506724253
Teknik Lingkungan 2015
Fildzah Dhira Lestari 1506674103
Teknik Lingkungan 2015
Jan Harianda Barus 1506673795
Teknik Komputer 2015
Mohammad Didy Juliansyah 1506675876
Teknologi Bioproses 2015
Novie Stella Samosir 1506671814
Arsitektur 2015
Sekar Narindrasani 1506726826
Arsitektur 2015
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2015
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, Oktober 2015
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .............................................................................................. .i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
1. Makanan Sehat, Hidup Sehat dan Go Green .................................. 1
a. Makanan Sehat ..................................................................................... 1
b. Hidup Sehat .......................................................................................... 1
c. Go Green .............................................................................................. 1
2. Rumah Sehat dan Lingkungan Sehat ............................................... 2
a. Pengertian Rumah ................................................................................ 2
b. Fungsi Rumah ...................................................................................... 3
c. Rumah Sehat ........................................................................................ 3
d. Pengertian Lingkungan Sehat .............................................................. 4
e. Ciri-Ciri Lingkungan Sehat .................................................................. 4
f. Beberapa Aspek Penting untuk Melaksanakan Lingkungan Sehat ...... 4
g. Sanitasi Lingkungan ............................................................................. 5
h. Menciptakan Sanitasi Lingkungan yang Baik ..................................... 5
3. Air Bersih dan Pengelolaan Sampah
a. Definisi Air Bersih ............................................................................... 5
b. Sumber-Sumber Air ............................................................................. 6
c. Akibat Ketiadaan Air Bersih ................................................................ 6
d. Pengelolaan Sampah ............................................................................ 6
e. Tujuan Pengelolaan Sampah ................................................................ 7
4. Polusi dan Pertumbuhan Populasi Manusia ................................... 7
a. Polusi .................................................................................................... 7
b. Hubungan Polusi dan Pertumbuhan Populasi Manusia ....................... 8
5. Sistem Kesehatan Nasional berbasis IT (e-Health) di Indonesia ... 10
a. Definisi dan Cangkupan E-Health ....................................................... 10
b. Dukungan Pemerintah dan Contoh Inisiatif ......................................... 11
c. Dukungan Komunitas .......................................................................... 12
d. Kendala ................................................................................................ 12
6. Bencana ............................................................................................... 12
a. Definisi dan Jenis-Jenis Bencana ......................................................... 12
b. Mitigasi Bencana .................................................................................. 14
Daftar Pustaka ................................................................................................ 16
1
Makanan Sehat, Hidup Sehat dan Go Green
1. Makanan Sehat
Makanan Kesehatan dihubungkan dengan makanan ‘fungsional’: makanan
yang secara spesifik dinyatakan memiliki manfaat kesehatan, dalam arti
mengkonsumsi makanan tersebut dapat mencegah penyakit. Istilah "makanan
kesehatan" kadang digunakan sebagai lawan dari "junk food", yang mungkin
berkalori tinggi, namun hanya memiliki sedikit nilai gizi lain.
Diet seimbang adalah diet yang mengandung semua nutrien secara
seimbang sesuai kebutuhan tubuh manusia. Nutrisi ada dalam diet jika dimakan
oleh manusia, selanjutnya diproses oleh lambung dan usus disebut sebagai
pencernaan. Setelah proses pencernaan, nutrisi kemudian diserap ke dalam aliran
darah yang disirkulasi oleh jantung ke seluruh organ tubuh. Jika makanan yang
dimakan tidak memiliki nutrisi lengkap atau berlebihan beberapa nutrien tertentu,
berbagai bahaya kesehatan akan mengenai tubuh manusia. Itulah sebabnya
mengapa ada kebutuhan untuk melakukan diet seimbang di mana semua nutrien
harus ada dalam proporsi tertentu sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.Diet
yang seimbang memiliki dua kategori utama, yaitu Makronutrien dan
Mikronutrien.
Makronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita dalam
jumlah banyak sementara mikronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam
jumlah lebih sedikit. Makronutrien terdiri atas: Lemak, Karbohidrat (Gula, Pati,
Serat ,dll), Protein, Air. Sumber utama untuk memproduksi energi melalui proses
metabolisme adalah makronutrien. Sumber utama karbohidrat adalah pati, gula,
serat, dsb. Protein ditemukan pada daging, susu, telur, dsb. Hampir semua asam
amino esensial ditemukan pada daging.
2. Hidup Sehat
Kesehatan didefinisikan di dalam anggaran dasar WHO tahun 1948
sebagai: Sebuah kesejahteraan fisik, sosial dan mental yang lengkap, dan bukan
hanya sekedar tidak adanya penyakit atau kelemahan.Menurut UUDRI No 36 Thn
2009 Tentang Kesehatan.
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Memelihara kesehatan adalah sebuah proses yang berkelanjutan yang
dibentuk, baik oleh Evolusi pengetahuan dan praktek-praktek kesehatan, maupun
berbagai strategi individu dan intervensi yang terorganisasi agar tetap sehat.
3. Go Green
Go Green adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan proses
mengubah gaya hidup seseorang untuk melindungi dan menguntungkan
lingkungan. Orang-orang yang “go green" membuat keputusan-keputusan
2
mengenai kehidupan mereka sehari-hari sambil mempertimbangkan apa dampak
dari hasil keputusan tersebut terhadap pemanasan global, polusi, hilangnya habitat
hewan, dan masalah lingkungan lainnya.
Menghemat energi adalah salah satu konsep yang paling dasar yang
terlibat dalam Go Green. Strategi-strategi sederhana seperti mematikan lampu
ketika meninggalkan rumah dan mematikan air saat menyikat gigi dapat
berdampak luar biasa.Going green pada dasarnya berarti ramah lingkungan.
Mengurangi polusi adalah satu lagi strategi sederhana yang dapat membuat
perbedaan besar.
Mendaur ulang adalah komponen kunci untuk mengurangi polusi. Bahan-
bahan seperti plastik dapat didaur ulang dan digunakan kembali ketimbang
dibuang terbaring di timbunan limbah selama bertahun-tahun. Sisa makanan juga
dapat didaur ulang dalam bentuk kompos. Kompos memungkinkan sisa makanan
yang seharusnya dibuang untuk dimanfaatkan sebagai pupuk.
“Go Green“ berarti menjalani gaya hidup yang lebih harmonis dengan satu
sama lain dan bumi. Efisiensi energi, memastikan segala sesuatu terpelihara,
menggunakan pembersih yang tidak tinggal dalam tanah bumi dan meracuni
satwa liar, mengurangi sampah, menggunakan kembali dan mendaur ulang.
Menjaga bumi agar tetap hijau berarti untuk melakukan semua hal ini sehingga
kita tidak menyia-nyiakan sumber daya yang kita miliki. Kita tidak bisa pergi ke
planet lain. Kita perlu untuk merawat yang kita miliki.
Menjadi Sehat dengan Go Green
1. Memperoleh jantung yang lebih sehat sambil mengurangi polusi
2. Hindari pestisida.
3. Hindari makanan olahan
4. Gunakan kembali botol minum.
5. Belilah hasil-hasil pertanian lokal.
6. Vitamin D dalam cahaya alami
7. Menanam tanaman
8. Mendaur ulang limbah rumah tangga.
Rumah Sehat dan Lingkungan Sehat
1. Rumah Sehat
a. Pengertian Rumah
Menurut UU RI No. 4 Tahun 1992
Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan area sekitarnya
yang dipakai sebagai tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga.
3
Menurut WHO
Rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana
lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya
baik untuk kesehatan keluarga dan individu (Komisi WHO Mengenai Kesehatan
dan Lingkungan, 2001).
b. Fungsi Rumah
Sebagai tempat untuk melepaskan lelah,
Tempat bergaul
Membina rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga,
Tempat berlindung dan menyimpan barang berharga,
Merupakan status lambang sosial
c. Rumah Sehat
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan,
yaitu rumah yang memiliki :
Jamban yang sehat,
Sarana air bersih,
Tempat pembuangan sampah,
Sarana pembuangan air limbah,
Ventilasi rumah yang baik,
Kepadatan hunian rumah yang sesuai
Lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah
untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat kesehatan sehingga penghuninya
tetap sehat. Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan prasarana dan
sarana yang terkait, seperti:
Penyediaan air bersih,
Sanitasi
Pembuangan sampah
Transportasi
Tersedianya pelayanan sosial
Syarat-Syarat Rumah Sehat
A. Lantai
B. Atap
C. Ventilasi
4
D. Cahaya
E. Luas Bangunan Rumah
F. Fasilitas-fasilitas di dalam Rumah Sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
Penyediaan air bersih yang cukup,
Pembuangan tinja,
Pembuangan air limbah (air bekas),
Pembuangan sampah,
Fasilitas dapur,
Ruang berkumpul keluarga,
Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau
belakang).
2. Lingkungan Sehat
a. Pengertian Lingkungan Sehat
Adalah lingkungan sehat adalah lingkungan yang terhindar dari hal – hal yang
menyebabkan gangguan kesehatan seperti limbah cair, limbah padat dan limbah
gas.
b. Ciri-Ciri Lingkungan Sehat
Udara bersih dan segar.
Tanah yang subur.
Sumber air yang bersih.
Air sungai yang mengalir terlihat bersih dan jernih.
Sampah tidak berserakan.
Banyak tumbuhan hijau yang tumbuh dengan subur.
c. Beberapa Aspek Penting untuk Melaksanakan Pengertian
Lingkungan Sehat
Ketersediaan air minum yang bersih
Makanan dan minuman yang menyehatkan
Pengelolaan air buangan
Pembuangan sampah padat
Mengendalikan vektor atau serangga pengganggu
Hindarkan pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
Ketersediaan fasilitas MCK yang layak
Menghindari pencemaran udara
Hindarkan lingkungan dari kebisingan
5
d. Sanitasi Lingkungan
Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Sanitasi
lingkungan dapat pula di artikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk
meningkatkan dan mempertahankan standar kondisi lingkungan yang mendasar
yang mempengaruhi kesejahteraan manusia.
Kondisi tersebut mencakup :
a) Pasokan air yang bersih dan aman
b) Pembuangan limbah dari hewan, manusia dan industry
c) Perlindungan makanan dari kontaminasi biologis dan kimis
d) Udara bersih dan aman
e) Rumah yang bersih dan aman
e. Menciptakan Sanitasi Lingkungan Yang Baik
a. Mengembangkan kebiasaan atau perilaku hidup sehat
b. Membersihkan ruangan dan halaman rumah secara rutin
c. Membersihkan kamar mandi dan toilet secara rutin
d. Menguras, menutup dan menimbun (3M)
e. Tidak membiarkan adanya air yang tergenang
f. Membersihkan saluran pembuangan air
g. Menggunakan air yang bersih
Air Bersih dan Pengelolaan Sampah
1. Air Bersih
a. Definisi
Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu
baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam
melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat
air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak
mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh
manusia, terdapat risiko bahwa air ini telah tercemar
oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri
dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya,
terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
6
b. Sumber-Sumber Air
1. Sungai
Rata-rata lebih dari 40.000 kilometer kubik air segar diperoleh dari sungai-
sungai di dunia. Ketersediaan ini (sepadan dengan lebih dari 7.000 meter kubik
untuk setiap orang) sepintas terlihat cukup untuk menjamin persediaan yang
cukup bagi setiap penduduk, tetapi kenyataannya air tersebut seringkali tersedia di
tempat-tempat yang tidak tepat. Sebagai contoh air bersih di lembah sungai
Amazon walupun ketersediaannya cukup, lokasinya membuat sumber air ini tidak
ekonomis untuk mengekspor air ke tempat-tempat yang memerlukan.
2. Curah hujan
Dalam pemanfaatan hujan sebagai sumber dari air bersih, individu
perorangan/ berkelompok/ pemerintah biasanya membangun bendungan dan
tandon air yang mahal untuk menyimpan air bersih di saat bulan-bulan musim
kering dan untuk menekan kerusakan musibah banjir.
3. Air permukaan dan air bawah tanah.
c. Akibat ketiadaan air bersih
Ketiadaan air bersih mengakibatkan:
1. Penyakit diare. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang
tentang budaya hidup bersih ditenggarai menjadi akar permasalahan ini.
Sementara itu 100 juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses air bersih.
2. Kecacingan.
3. Pemiskinan. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja membayar
dua kali hingga enam kali dari rata-rata yang dibayar bulanan oleh mereka
yang mempunyai sambungan saluran pribadi untuk volume air yang hanya
sepersepuluhnya
2. Pengelolaan Sampah
1. Definisi
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan ,
pendaurulangan, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya
mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan
biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan,
7
atau keindahan. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber
daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau
radioaktif dengan metode dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
Praktik pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan,
berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan
sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan
biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah
dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah
sampah.
Metode pengelolaan sampah berbeda-beda tergantung banyak hal, di antaranya
tipe zat sampah, tanah yang digunakan untuk mengolah dan ketersediaan area.
2. Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan:
1. mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
2. mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.
Polusi dan Pertumbuhan Populasi Manusia
a. Polusi
Polusi adalah terjadinya pencemaran lingkungan yang mengakibatkan
menurunya kualitas lingkungan dan terganggunnya kesehatan serta ketenangan
hidup makhluk hiup termasuk manusia.
Terjadinya polusi atau pencemaran lingkungan ini umumnya terjadi akibat
kemajuan teknologi dalam usaha meningkatkan kesejahteraan hidup. Misalnya
pencemaran air, udara, dan tanah akan menyebabkan merosotnya kualitas air,
udara dan tanah. Sebagai akibat akan terjadi banyak hal-hal yang merugikan dan
mengancam kelestarian lingkungan .
Polutan atau unsur penyebab polusi digolongkan menjadi 2, yaitu;
8
1. Bersifat Kualitatif
Polutan yang bersifat kualitatif ini memiliki unsur yang secara alamiah
telah terdapat di dalam alam tetapi jumlahnya bertambah sedemikian banyaknya
sehingga menggadakan pecemaran lingkungan. Hal ini bisa terjadi akiat bencana
alam, perbuatan manusia dan lain-lain. Contoh polutan misalnya unsur akarbon,
nitrogen, fosfor dan lain-lain.
2. Bersifat Kuantitaitf
Polutan yang bersifat kuantitatif memiliki unsur-unsur yang terjadi akibat
berlangsungnya persenyawaan yang dibuat secara sintetis seperti, pestisida,
detergen dan lain-lain.
Umumnya polusi lingkungan ditunjukkan kepada faktor faktor fisik seperti
polusi suara, adiasi, suhu, penerangan, dan fator-faktor kimia melalui debu, uap,
gas, larutan, aan, kabut, sosioekonomi dan lutural seperti kemiskinan, kurangnya
kesempatan kerja, gangguan keamanan, ketidak stabilan politik, aliran-aliran yang
bersifat ekstrem, mental psikologis seperti hubungan yang tidak baik antara
sesama makhluk sosial dan biologis melalui berbagai penyakit menular oleh jasad
renik seperti kolera, tifus, demam berdarah dan lain-lain yang derajatnya
sedemikian besar sehingga merupakan gangguan bagi lingkungan.
b. Hubungan Polusi dan Pertumbuhan Populasi Manusia
Semua kebutuhan manusia dipasok dari lingkungan yang merupakan
sumber daya alam. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang dapat diperoleh
dari lingkungan untuk keperluan manusia. Semakin meningkat jumlah popolasi
semakin banyak sumber daya alam yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Apabila hal ini dibiarkan maka akan terjadi penurunan kwalitas lingkungan yang
nantinya juga akan merusak lingkungan. Untuk itu dibutuhkan manusia-manusia
yang sadar lingkungan. Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia,
yaitu:
1. Kelahiran atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka
kelahiran diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000
penduduk per tahun
2. Kematian atau mortalitas, kepadatan populasi akan berkurang. Angka
kematian diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per
tahun.
3. Imigrasi, adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan
populasi.
9
4. Emigrasi, adanya penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi
kepadata populasi.
1. Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi kelangsungan hidup
manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin banyak jumlah
penduduk berarti semakin banyak oksigen yang diperlukan. Bertambahnya
pemukiman, alat transportasi, dan kawasan industri yang menggunakan bahan
bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar, dan batu bara) mengakibatkan kadar CO2
dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai kegiatan industri juga menghasilkan
gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen (NOx) dan oksida belerang (SOx) di
udara. Zat-zat sisa itu dihasilkan akibat dari pembakaran yang tidak sempurna.
2. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan. Dengan
bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang diperlukan
juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah penduduk
dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup
manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kurang pangan.
Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk lahan pembangunan
pabrik, perumahan, kantor, dan pusat perbelanjaan. Untuk memenuhi kebutuhan
pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya pangan dari desa.
Jadi kenaikan jumlah penduduk akan meningkat pula kebutuhan pangan dan
lahan.
3. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan lahan, baik lahan
untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industri, tempat pertanian, dan
sebagainya. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering dilakukan dengan
memanfaatkan lahan pertanian produktif untuk perumahan dan pembangunan
sarana dan prasarana kehidupan. Selain itu pembukaan hutan juga sering
dilakukan untuk membangun areal industri, perkebunan, dan pertanian. Meskipun
hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya kegiatan itu merusak
lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Jadi
peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat seiring dengan
bertambahnya kepadatan penduduk.
10
4. Ketersediaan Air Bersih
Meskipun 2/3 dari luasan bumi berupa air, namun tidak semua jenis air
dapat digunakan secara langsung. Oleh karena itu persediaan air bersih yang
terbatas dapat menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan
oleh berbagai macam industri, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi,
ternak, dan sebagainya. Jumlah penduduk yang meningkat juga berarti semakin
banyak sampah atau limbah yang dihasilkan.
5. Pencemaran lingkungan
Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering
menimbulkan dampak buruk pada lingkungan. Misalnya untuk memenuhi
kebutuhan bahan bangunan dan kertas, maka kayu di hutan ditebang. Untuk
memenuhi kebutuhan lahan pertanian, maka hutan dibuka dan rawa/lahan gambut
dikeringkan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, didirikan pabrik tekstil. Untuk
mempercepat transportasi, diciptakan berbagai jenis kendaraan bermotor. Apabila
tidak dilakukan dengan benar, aktivitas seperti contoh tersebut lambat laun dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan ekosistem. Misalnya
penebangan hutan yang tidak terkendali dapat mengakibatkan berbagai bencana
seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat melenyapkan kekayaan
keanekaragaman hayati di hutan tersebut. Apabila daya dukung lingkungan
terbatas, maka pemenuhan kebutuhan penduduk selanjutnya menjadi tidak
terjamin.
Sistem Kesehatan Nasional berbasis IT (e-Health) di Indonesia
a. Definisi dan Cakupan eHealth
Definisi formal eHealth dapat ditemui antara lain sebagaimana diajukan
oleh World Health Organization (WHO), yaitu ““the use of information and
communication technologies (ICT) for health to, for example, treat patients,
pursue research, educate students, track diseases and monitor public health.”
Sementara dalam KepMenKes Nomor 192/MENKES/SK/VI/2012 disebutkan
bahwa eHealth adalah pemanfaatan TIK di sektor kesehatan terutama untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan. Mengacu pada definisi eHealth yang diajukan
WHO di atas, maka eHealth mencakup secara komprehensif segala urusan
pemerintah yang terkait dengan pelayanan kesehatan seperti: pelayanan pasien,
penelitian dan pendidikan bidang kesehatan, pengendalian penyakit serta
pemantauan kesehatan masyarakat secara umum. Dalam konteks ini maka
pengembangan dan implementasi eHealth di suatu negara melibatkan beberapa
11
institusi kunci yaitu: Pemerintah (c.q. jajaran Kementreian dan Dinas Kesehatan,
Konsil Kesehatan), Institusi pelayanan kesehatan (rumahsakit, klinik, apotek),
Institusi pendidikan, serta Institusi pembiayaan kesehatan seperti asuransi.
b. Dukungan Pemerintah dan Contoh Inisiatif
Dari sisi kebijakan, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah
memberikkan dukungan serius dalam pengembangan eHealth. Dukungan tersebut
tertuang dalam KepMenKes RI No. 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (SKN), yang kemudian diikuti dengan KepMenKes RI No.
192/MENKES/SK/VI/2012 tentang Roadmap Rencana Aksi Penguatan Sistem
Informasi Kesehatan Indonesia. Di dalam SKN, terdapat Subsistem Manajemen
dan Informasi Kesehatan yang merupakan tatanan yang menghimpun berbagai
upaya administrasi kesehatan yang didukung oleh pengelolaan data dan informasi,
pengembangan dan penerapan IPTEK, serta pengaturan hukum kesehatan secara
terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Untuk unsur informasi kesehatan dijelaskan bahwa
bentuk pokoknya adalah pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional
yang memadukan sistem informasi kesehatan daerah dan system informasi lain
yang terkait. Sumber data yang direncakan adalah dari sarana kesehatan melalui
pencatatan dan pelaporan yang teratur dan berjenjang serta dari masyarakat yang
diperoleh dari survei, surveilance, dan sensus.
Untuk mencapai visi Indonesia Sehat 2025, telah disusun Grand Design
Reformasi Sistem Informasi
Kesehatan yang terbagi dalam tiga roadmap:
Roadmap 2011-2014 yang berfokus pada Penguatan Fondasi SIK dari sisi
Peraturan/Kebijakan, Sumber Daya, dan Proses Pengintegrasian SIK
Roadmap 2015-2019: melanjutkan, menjaga/memelihara dan
menyempurnakan pengintegrasian dan penguatan SIK
Roadmap 2020-2024: melanjutkan, menjaga/memelihara dan
menyempurnakan pengintegrasian dan penguatan SIK.
Beberapa aplikasi juga telah dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan
untuk pelayanan kesehatan yaitu Aplikasi SIK untuk fasyankes (SIKDA,
Puskesmas, RS) dan Aplikasi SIK untuk Dinas Kesehatan (SIKDA dan DHS2).
SIKDA dikembangkan sebagai aplikasi generik yang dapat dimanfaatkan oleh
seluruh dinas kesehatan di berbagai kabupaten/kota. Terkait dengan peningkatan
akses terhadap informasi, Kementerian Kominfo juga telah berperan dalam
menghadirkan fasilitas layanan internet sampai ke tingkat kecamatan yaitu
fasilitas PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan) dan MPLIK (Mobil Pusat
Layanan Internet Kecamatan). Tahapan selanjutnya adalah bagaimana
menghadirkan fasilitas layanan kesehatan sampai ke tingkat kecamatan dengan
memanfaatkan PLIK dan MPLIK. Sebagai contoh, di Kabupaten Tanah Datar,
fasilitas MPLIK dipadukan dengan fasilitas sederhana seperti alat ukur tenakan
darah digital, alat ukur tinggi dan berat badan digital, yang kemudian dipadukan
dengan aplikasi e-Medical yang termasuk didalamnya mencatat indikator
kesehatan masyarakat. MPLIK telah menjadi portal eHealth di kabupaten tersebut.
12
c. Dukungan Komunitas
Pemanfaatan teknologi informasi untuk kesehatan juga telah menarik
minat komunitas untuk dapat turut membantu baik dari sisi penelitian,
pengembangan, maupun diseminasinya. Jika di tingkat internasional terdapat
IMIA (International Medical Informatics Association), kemudian di tingkat
regional terdapat APAMI (Asia Pacific Association of Medical Informatics),
maka di tingkat nasional terdapat PIKIN (Perhimpunan Informatika Kesehatan
Indonesia). PIKIN terdiri dari individu atau institusi yang berasal dari dunia
kesehatan maupun dari bidang TIK. Selain sejumlah seminar terkait informatika
kesehatan, pendampingan instansi pemerintah, PIKIN juga telah membantu
menyusun kerangka kompetensi informatika kesehatan.
d. Kendala
Sejauh ini beberapa kendala implementasi yang telah dijumpai diantaranya
adalah:
Kesenjangan Digital
Masih terbatasnya infrastruktur TIK di beberapa daerah tentunya
membatasi penyebaran implementasi e-Health. Inisiatif PLIK dan MPLIK
dari Kementerian Kominfo merupakan salah satu alternatif untuk
mengatasi ini sembari menunggu selesainya inisiatif Palapa Ring untuk
penyiapan infrastruktur TIK. Namun demikian, infrastruktur TIK hanyalah
salah satu aspek dari TIK, masih diperlukan pengembangan dari sisi
konten, aplikasi, SDM pendukung, selain juga hal dasar seperti listrik yang
stabil juga masih menjadi salah satu faktor penghambat.
Keengganan Tenaga Kesehatan untuk menggunakan e-Health
Dari aspek kesehatan, perlu pembangunan kapasitas untuk
mendidik para tenaga kesehatan dalam pemanfaatan TIK. Melirik negara
tetangga Filipina, pemanfaatan e-Health di negara tersebut disertai dengan
kejelasan remunerasi ketika seorang pekerja kesehatan melayani
masyarakat secara ‘jarak jauh’.
Bencana
a. Definisi dan Jenis-Jenis Bencana
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor
alam dan/atau faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
13
Jenis-Jenis Bencana
1. Bencana Non Alam
Bencana Non Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal
modernisasi, epidemic dan wabah penyakit.
a. Kegagalan Teknologi adalah semua kejadian bencana yang diakibatkan
oleh kesalahan desain, pengoperasian, kalalaian dan kesengajaan manusia
dalam penggunaan teknologi dan atau industri. Bencana ini antara lain
adalah kebakaran, kegagalan/kesalahan desain keselamatan pabrik,
kesalahan prosedur pengoperasian pabrik, kerusakan komponen,
kebocoran reaktor nuklir, kecelakaan transportasi (darat, laut dan
udara), semburan gas atau lumput panas akibat eksploitasi minyak bumi
atau bahan tambang lainnya.
b. Wabah adalah istilah umum untuk menyebut kejadian
tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang,
maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Wabah
dipelajari dalam epidemiologi.
2. Bencana Alam
Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor.
a. Gempa Bumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh
tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunung api atau
runtuhan batuan.
b. Letusan Gunung Api merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang
dikenal dengan istilah “ erupsi “. Bahaya letusan gunung api dapat berupa
awan panas, lontaran material (pijar), hujan abu lebat, lava, gas beracun,
tsunami dan banjir lahar.
c. Tsunami adalah rangkaian gelombang laut dengan periode panjang
yang ditimbulkan oleh gangguan impulsive dari dasar laut. Tsunami dapat
disebabkan oleh : (1) gempa bumi diikuti dengan dislokasi/perpindahan
masa tanah/batuan yang sangat besar di bawah air (laut/danau); (2) tanah
longsor di dalam laut; (3) letusan gunung api di bawah laut atau gunung
api pulau.
d. Tanah Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau
batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng
14
akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng
tersebut. Penyebab utama dari tanah longsor adalah hujan, gempa bumi,
dan letusan gunung, sedangkan penyebab sekundernya adalah akibat
tangan manusia, atau morfologi tanah.
3. Bencana Sosial
Bencana Sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial
antar kelompok dan antar komunitas masyarakat serta terror.
a. Konflik Sosial atau kerusuhan sosial atau huru hara adalah suatu
gerakan massa yang bersifat merusak tatanan dan tata tertib sosial yang
ada yang dipacu oleh kecemburuan sosial, budaya dan ekonomi yang
biasanya dikemas sebagai pertentangan antar agama/SARA.
b. Aksi Teror adalah kejadian yang disebabkan oleh ledakan bom atau
sabotase.
b. Mitigasi Bencana
Pengertian mitigasi adalah serangkaianupaya untuk mengurangi resiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana
Berdasarkan siklus waktunya, penanganan bencana terdiri atas 4 tahapan sebagai
berikut...
a. Mitigasi merupakan tahap awal penanggulangan bencana alam untuk
mengurangi dan memperkecil dampak bencana. Mitigasi adalah
kegiatan sebelum bencana terjadi. Contoh kegiatannya antara lain
membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan
gempa, penanaman pohon bakau, penghijauan hutan, serta
memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat
yang tinggal di wilayah rawan gempa
b. Kesiapsiagaan merupakan perencanaan terhadap cara merespons
kejadian bencana. Perencanaan dibuat berdasarkan bencana yang
pernah terjadi dan bencana lain yang mungkin akan terjadi. Tujuannya
adalah untuk meminimalkan korban jiwa dan kerusakan sarana-sarana
pelayanan umum yang meliputi upaya mengurangi tingkat risiko,
pengelolaan sumber-sumber daya masyarakat, serta pelatihan warga di
wilayah rawan bencana.
15
c. Respons merupakan upaya meminimalkan bahaya yang diakibatkan
bencana. Tahap ini berlangsung sesaat setelah terjadi bencana.
Rencana penanggulangan bencana dilaksanakan dengan fokus pada
upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi kerusakan yang
terjadi akibat bencana.
d. Pemulihan merupakan upaya mengembalikan kondisi masyarakat
seperti semula. Pada tahap ini, fokus diarahkan pada penyediaan
tempat tinggal sementara bagi korban serta membangun kembali saran
dan prasarana yang rusak. Selain itu, dilakukan evaluasi terhadap
langkah penanggulangan bencana yang dilakukan.
16
Daftar Pustaka
Universitas Airlangga, 2012. Pencemaran Lingkungan. Surabaya
Kristianto, Edy. 2014. E-Health di Indonesia. Jakarta
http://intips-kesehatan.blogspot.co.id/p/makanan-sehat_31.html
http://www.hilo.co.id/4-dampak-lingkungan-lebih-hijau-untuk-tubuh-sehat
http://www.artikellingkunganhidup.com/5-ciri-ciri-rumah-sehat.html
www.academia.edu/3374549/Pengelolaan_Sampah
http://www.artikelbiologi.com/2012/05/pengaruh-kepadatan-populasi-terhadap-
lingkungan.html
http://bpbdkaltim.com/page/definisi-bencana
http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-mitigasi-tahap-penanganan.html