makalah hidrologi sem-2

33
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kejadian pembentukkan air tanah adalah salah satu fenomena alam yang sangat menguntungkan bagi masyarakat. Dengan dihasilkannya air tanah tersebut, kita dapat membuat sebuah sumur, sumber air kran, sumber air untuk irigasi, dan masih banyak lagi manfaat yang lain yang kita dapatkan. Air tanah yang adalah salah satu jenis air yang akhir-akhir ini banyak digunakan sebagai alternatif yang biasa digunakan di desa maupun perkotaan. Banyak kelebihan dari air tanah dibandingkan dengan air lainnya yang berada di permukaan Bumi. Sehingga, alangkah baiknya jika kita menggunakan air tanah daripada air di permukaan Bumi. Saat ini Air tanah telah berubah dari yang masa lalu merupakan barang bebas ( free goods ) yang dapat

Upload: huta-haean-dean

Post on 30-Dec-2014

67 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Hidrologi Sem-2

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kejadian pembentukkan air tanah adalah salah satu fenomena alam yang

sangat menguntungkan bagi masyarakat. Dengan dihasilkannya air tanah tersebut,

kita dapat membuat sebuah sumur, sumber air kran, sumber air untuk irigasi, dan

masih banyak lagi manfaat yang lain yang kita dapatkan.

Air tanah yang adalah salah satu jenis air yang akhir-akhir ini banyak

digunakan sebagai alternatif yang biasa digunakan di desa maupun perkotaan.

Banyak kelebihan dari air tanah dibandingkan dengan air lainnya yang berada di

permukaan Bumi. Sehingga, alangkah baiknya jika kita menggunakan air tanah

daripada air di permukaan Bumi.

Saat ini Air tanah telah berubah dari yang masa lalu merupakan barang

bebas (  free goods ) yang dapat dipakai secara bebas tanpa batas dan belum

memerlukan pengawasan pemanfaatan, tetapi pada era pembangunan saat ini yang

disertai dengan peningkatan kebutuhan airtanah yang sangat pesat telah merubah

nilai airtanah menjadi barang ekonomis ( economic goods ), artinya airtanah

diperdagangkan seperti komoditi yang lain, bahkan di beberapa tempat airtanah

mempunyai peran yang cukup strategis.

Namun penggunaan air yang sangat berlebihan serta kurangnya lahan

resapan menjadi penyebab utama menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya

air tanah, terutama pada masyarakat yang hidup di kota. Kebutuhan manusia akan

Page 2: Makalah Hidrologi Sem-2

air sangatlah besar, dampak lingkungan dari penggunaan air dalam jumlah yang

sangat besar itu semakin tahun semakin terasa, apalagi tidak tercukupinya tempat

resapan air, mengakibatkan semakin banyak daerah yang dahulu merupakan

daerah subur sekarang bila musim kemarau datang akan menjadi daerah tandus,

dahulu daerah yang tidak pernah banjir sekarang bila musim hujan tiba menjadi

daerah banjir akibat beralih fungsinya lahan resapan air.

Karenanya, dibutuhkan pengetahuan yang lebih luas lagi untuk dapat

mengelola serta menjaga kualitas dan kuantitas air tanah dengan bijak dan cerdas,

agar dapat mengupayakan penghematan air tanah yang semakin langka

.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan tujuan penulisan di atas, maka rumusan masalah yang hendak

dibahas adalah :

a. Apakah definisi dari air tanah dalam siklus hirologi ?

b. Bagaimana proses pembentukkan air tanah dalam siklus hidrologi ?

c. Dimana letak air tanah berdasarkan perbedaan relief permukaan Bumi ?

d. Apa sajakah kegunaan dari air tanah ?

e. Apa kelebihan air tanah dibandingkan dengan air lainnya yang berada di

permukaan Bumi ?

f. Apa yang menyebabkan jumlah air tanah bersih terbatas dan sulit

didapatkan ?

g. Bagaimana cara mengatasi keterbatasan air tanah?

3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui proses

pembentukkan air tanah. Dengan mengetahui proses pembentukkannya, kita akan

mengetahui pula letak air tanah berdasarkan perbedaan relief permukaan Bumi

dan dapat bertindak cerdas dan bijak dalam memanfaatkan air tanah. Sehingga,

kebutuhan akan air yang bersih dan lebih berkualitas daripada air permukaan

Bumi dapat terpenuhi, baik bagi masyarakat desa maupun kota. Dan kita juga bisa

mengetahui cara untuk mengelola air tanah dengan baik agar tidak cepat habis.

Page 3: Makalah Hidrologi Sem-2

BAB II

PEMBAHASAN

1. Air Tanah (Ground Water)

Air tanah adalah air yang terdapat dalam ruang antar butir-butir tanah yang

meresap ke dalam tanah yang berasal dari air hujan. Air hujan terbentuk karena

proses kondensasi dari penguapan air yang ada di permukaan Bumi.

Setelah, meresap ke dalam tanah, air tanah ada yang dimanfaatkan, dan ada yang

mengalir lagi ke laut. Sehingga, air tanah merupakan bagian dari siklus hidrologi

atau siklus air.

2. Proses Pembentukkan Air Tanah (Ground Water)

Seperti yang kita ketahui bahwa pembentukkan air tanah tidak lepas dari

siklus hidrologi, karena air tanah merupakan bagian dari proses hidrologi. Maka

dari itu, kita harus mengetahui hal-hal penting dalam Hidrologi karena erat

kaitannya dengan proses pembentukan air tanah.

1. Pengertian Siklus Hidrologi

Siklus air atau daur hidrologi adalah pola sirkulasi air dalam

ekosistem. Gerakan air laut ke udara, kemudian jatuh ke permukaan

tanah, dan akhirnya mengalir ke laut lagi disebut “Siklus Hidrologi”.

Siklus ini dapat dilukiskan secara skematik seperti terlihat pada gambar.

Page 4: Makalah Hidrologi Sem-2

Gambar Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi merupakan suatu sistim yang tertutup, dalam arti

bahwa pergerakan air pada sistem tersebut selalu tetap berada di dalam

sistimnya. Siklus hidrologi terdiri dan enam sub sistem yaitu:

a. air di atmosfir

b. aliran permukaan

c. aliran bawah permukaan

d. aliran air tanah

e. aliran sungai/saluran terbuka

f. air di lautan dan air genangan

Air di lautan dan genangan (danau, rawa, waduk), oleh karena

adanya radiasi matahari maka air tersebut akan menguap ke dalam

atmosfir. Uap air akan berubah menjadi hujan karena proses pendinginan

(kondensasi). Sebagian air hujan yang jatuh di permukaan bumi akan

menjadi aliran permukaan. Aliran permukaan sebagian meresap ke dalam

tanah menjadi aliran bawah permukaan melalui proses infiltrasi dan

perkolasi, selebihnya akan berkumpul di dalam jaringan alur (sungai

alam atau buatan) menjadi aliran sungai atau saluran terbuka dan

mengalir kembali ke laut.

Sebagian air hujan yang tertahan oleh tumbuh-tumbuhan dan

sebagian lagi yang jatuh langsung ke dalam taut dan danau akan

Page 5: Makalah Hidrologi Sem-2

menguap kembali ke atmosfir. Sebagian dan air bawah permukaan

kembali ke atmosfir melalui proses penguapan juga transpirasi oleh

tanaman dan sebagian lagi menjadi aliran air tanah melalut proses

perkolasi, dan mengalir ke lautan.

2. Proses Hidrologi sebagai berikut :

1.         Evaporasi

Evaporasi adalah proses penguapan dari tubuh perairan yang ada di

permukaan Bumi. Air kemudian menguap di permukaan Bumi

menjadi panas oleh sinar matahari. Uap air juga keluar dari daun-daun

tanaman melalui proses transpirasi. Penguapan dari daratan, danau,

sungai, lahan yang basah, dan pemukaan tanah yang lembab disebut

evapotranspirasi.

2.         Kondensasi

Kondensasi adalah proses pembentukkan titik-titik air di atmosfer.

Uap air di atmosfer akan mengalami pendinginan. Proses kondensasi

akan menyebabkan uap air berubah menjadi embun, titik-titik air,

salju, dan es. Kumpulan embun, titik-titik air, salju dan es merupakan

bahan pembentuk kabut dan awan. Kabut dan awan adalah bahan yang

dijadikan untuk hujan.

3.         Presipitasi

Presipitasi adalah titik-titik air yang turun menjadi hujan. Ketika

embun, titik-titik air, salju, dan es di awan memiliki ukuran yang besar

dan menjadi berat,  mereka akan turun sebagai hujan. Proses

presipitasi berasal dari kumpulan awan dan kabut.

4.         Infiltrasi dan Perkolasi

Infiltrasi adalah proses meresapnya air permukaan ke dalam pori-

pori atau rongga tanah. Sedangkan perkolasi adalah proses

mengalirnya air di dalam tanah sampai mencapai muka air tanah.

Page 6: Makalah Hidrologi Sem-2

Sehingga menghasilkan sebuah aliran air di dalam tanah yang kita

sebut dengan air tanah.

3. Istilah dalam Hidrologi

a. PresipitasiHujan (presipitasi) merupakan masukan utama dari daur hidrologi

dalam DAS. Dampak kegiatan pembangunan terhadap proses hidrologi

sangat dipengaruhi intensitas, lama berlangsungnya, dan lokasi hujan.

Karena itu perencana dan pengelola DAS harus memperhitungkan pola

presipitasi dan sebaran geografinya.

b. Intersepsi

Hujan yang jatuh di atas tegakan pohon sebagian akan melekat

pada tajuk daun maupun batang, bagian ini disebut tampungan/simpanan

intersepsi yang akhirnya segera menguap. Besar kecilnya intersepsi

dipengaruhi oleh sifat hujan (terutama intensitas hujan dan lama hujan),

kecepatan angin, jenis pohon (kerapatan tajuk dan bentuk tajuk).

Simpanan intersepsi pada hutan pinus di Italia utara sekitar 30% dari

hujan (Allewijn, 1990). Intersepsi tidak hanya terjadi pada tajuk daun

bagian atas saja, intersepsi juga terjadi pada seresah di bawah pohon.

Intersepsi akan mengurangi hujan yang menjadi run off.

c. Throughfall, Crown drip, Steamflow

Hujan yang jatuh di atas hutan ada sebagian yang dapat jatuh

langsung di lantai hutan melalui sela-sela tajuk, bagian hujan ini disebut

throughfall. Simpanan intersepsi ada batasnya, kelebihannya akan segera

tetes sebagai crown drip. Steamflow adalah aliran air hujan yang lewat

batang, besar kecilnya stemflow dipengaruhi oleh struktur batang dan

kekasaran kulit batang pohon.

I = Infiltrasi

PL = perkolasi

Eo = evaporasi

Page 7: Makalah Hidrologi Sem-2

SF = steamflow

TF = throughflow

Pg = gross precipitation

T = transpiration

drip = crowndrip

d. Infiltrasi dan PerkolasiProses berlangsungnya air masuk ke permukaan tanah kita kenal

dengan infiltrasi, sedang perkolasi adalah proses bergeraknya air melalui

profil tanah karena tenaga gravitasi. Laju infiltrasi dipengaruhi tekstur

dan struktur, kelengasan tanah, kadar materi tersuspensi dalam air juga

waktu.

e. Kelengasan Tanah

Kelengasan tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara

pori-pori tanah. Kelengasan tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh

penguapan melalui permukaan tanah, transpirasi, dan perkolasi. Pada saat

kelengasan tanah dalam keadaan kondisi tinggi, infiltrasi air hujan lebih

kecil daripada saat kelengasan tanah rendah. Kemampuan tanah

menyimpan air tergantung dari porositas tanah.

f. Simpanan Permukaan (Surface Storage)

Simpanan permukaan ini terjadi pada depresi-depresi pada

permukaan tanah, pada perakaran pepohonan atau di belakang pohon-

pohon yang tumbang. Simpanan permukaan menghambat atau menunda

bagian hujan ini mencapai limpasan permukaan dan memberi

kesempatan bagi air untuk melakukan infiltrasi dan evaporasi.

g. Runoff Runoff

Adalah bagian curahan hujan (curah hujan dikurangi evapotranspirasi

dan kehilangan air lainnya) yang mengalir dalam air sungai karena gaya

gravitasi; airnya berasal dari permukaan maupun dari subpermukaan (sub

surface). Runoff dapat dinyatakan sebagai tebal runoff, debit aliran (river

discharge) dan volume runoff.

Page 8: Makalah Hidrologi Sem-2

Komponen Runoff

Runoff terdiri dari beberapa komponen :

1. Limpasan Permukaan (Surface Runoff)

Limpasan permukaan (Surface Runoff) adalah bagian curah hujan

setelah dikurangi dengan infiltrasi dan kehilangan air lainnya.

Limpasan permukaan ini berasal dari overlandflow yang segera masuk

ke dalam alur sungai. Aliran ini merupakan komponen aliran banjir

yang utama.

2. Aliran Bawah Permukaan (Subsurface Runoff)

Aliran bawah permukaan merupakan bagian dari presipitasi yang

mengalami infiltrasi dalam tanah yang kemudian mengalir di bawah

permukaan tanah dan menuju alur sungai sebagai rembesan maupun

mata air.

Proses Runoff

1. Periode Tidak Hujan (Kemarau)

a. Input dari hujan = nol

b. Air tanah mengalir masuk alur sebagai aliran dasar, maka

freatik turun terus

c. Evapotranspirasi menambah defisiensi lengas tanah

d. Hidrograf aliran berupa kurva deplesi.

2. Periode Hujan Awal

a. Awal musim hujan, mulai ada hujan

b. Sebagian hujan menjadi intersepsi

c. Sebagian menjadi simpanan depresi

d. Surface Runoff hampir tidak ada, air hujan digunakan untuk

membasahi tanah (Lengas tanah meningkat).

e. Hidrograf aliran agak bergeser ke atas karena ada sebagian

hujan yang jatuh langsung di alur sungai

f. Muka freatik masih turun terus karena aliran dasar masih

berlangsung dan air infiltrasi belum mencapai muka freatik.

Page 9: Makalah Hidrologi Sem-2

3. Periode Hujan

a. Intersepsi mencapai kapasitas maksimum, stemflow dan

througfall terjadi

b. Simpanan depresi maksimum

c. Surface runoff mulai terjadi, sehingga aliran sungai naik.

d. Soil Moisture Deficiency berkurang

e. Air Infiltrasi dan perkolasi belum mencapai muka freatik (air

tanah belum naik).

4. Saat Hujan Berhenti

a. Di permukaan tanah masih ada air dan mengalir

b. Infiltrasi terus berlangsung

c. Stream runoff berasal dari channel storage

d. Channel storage berkurang dan habis

e. Stream runoff dari groundwater

5. Saat tak ada Hujan

a. Lengas tanah pada kapasitas lapang

b. Input air tak ada, lengas tanah berkurang

c. Air perlokasi mencapai muka freatik air tanah mendapat

recharge

d. Kurva deplesi terus berlangsung, stream runoff menyusut.

e. Air tanah naik

6. Hubungan aliran sungai dan air tanah

Pada lembah sungai yang cukup dalam sehingga muka freatik

terpotong maka banyak mata air dan rembesan disepanjang alur

sungai, untuk daerah yang air tanahnya dalam, keadaan ini tidak

terjadi.

Memperhatikan kontinyuitas aliran dan kedudukan muka freatik ada

3 macam tipe aliran yaitu :

a) Efemeral,

b) Intermitten dan

Page 10: Makalah Hidrologi Sem-2

c) Perenial.

h. Daerah Aliran Sungai (DAS)

DAS adalah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografi (igir

pegunungan), kawasan tersebut menampung, menyimpan dan

mengalirkan air malalui sistem sungai dan mengeluarkannya melalui titik

tunggal (single outlet). Respon DAS terhadap hujan terdiri dari respon

DAS pada limpasan langsung (direct runoff) dan respon DAS pada aliran

dasar (baseflow).

Konsep DAS dan Sistem DAS

DAS sebagai suatu sistem selalu ada masukan (input), proses dan

keluaran (output).

- Masukan :

Page 11: Makalah Hidrologi Sem-2

o Curah hujan (alami)o Teknologi (buatan)

- Keluaran :

o Aliran

o Sedimen

o EvapotranspirasiProses, terdiri dari beberapa variabel.

- Proses yang berpengaruh terhadap pengubahan hujan menjadi runoff.

o Infiltrasi & Perlokasi

o Evapotranspirasi

o Penampungan air/aliran

o Perjalanan aliran atau pemindahan aliran

3. Letak Air Tanah Berdasarkan Perbedaan Relief Bumi

Letak air tanah berbeda-beda antara daerah yang satu dengan daerah yang

lain. Biasanya semakin tinggi suatu dataran, maka semakin dalam pula letak air

tanah. Berdasarkan letak kedalaman, air tanah dibedakan menjadi air tanah

dangkal dan air tanah dalam :

a. Air Tanah Dangkal

Air tanah dangkal adalah air tanah yang berada di bawah permukaan

tanah dan di atas batuan kedap air (impermeable). Air tanah dangkal

merupakan akuifer atas dan sering disebut dengan air freatis.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sumur dangkal

adalah :

i. Sumur harus diberi tembok rapat air 3,00 m2 dari muka tanah, agar

perembesan air permukaan dapat dihindari.

ii. Sekeliling sumur harus diberi lantai rapat air selebar 1 – 1,5

m2 untuk mencegah terjadinya pengotoran dari luar.

iii. Pada lantai sekelilingnya harus diberi saluran pembuangan air kotor

agar air dapat tersalurkan dan tidak akan mengotori sumur.

Page 12: Makalah Hidrologi Sem-2

iv. Pengambilan air sebaiknya dengan pipa kemudian air dipompa ke

luar.

v. Pada bibir sumur hendaknya diberi tembok pengaman setinggi 1 m

b. Air Tanah Dalam

Air tanah dalam adalah air tanah yang berada di bawah lapisan air tanah

dangkal dan di antara dua lapisan batuan  kedap air. Air tanah dalam

merupakan akuifer bawah. Pada air tanah dalam ini, biasanya banyak air yang

dapat memancarkan air dengan sendirinya saat dibuat sumur.

4. Kegunaan Air Tanah

Kegunaan dari air tanah berdasarkan letak air tanah :

a)         Kegunaan Air Tanah Dangkal

Untuk membuat sumur

Untuk memasak penduduk desa

Untuk irigasi dalam pertanian

b)        Kegunaan Air Tanah Dalam

Untuk air minum penduduk kota

Kebutuhan air perhotelan, perkantoran, dan industri

Untuk pembuatan sumur artesis

5. Kelebihan Air Tanah Dari Air Biasa di Permukaan Bumi

Ternyata air tanah mempunyai kelebihan, baik kelebihan secara

kualitas maupun secara kuantitas. Kelebihan tersebut tentunya bermanfaat

bagi makhluk hidup yang menggunakannya. Kelebihan-kelebihan tersebut

adalah sebagai berikut :

1.)           Lebih bersih, karena air tanah melewati pori-pori tanah atau rongga

tanah yang dapat menyaring atau menginfiltrasi air tanah menjadi

bersih.

Page 13: Makalah Hidrologi Sem-2

2.)           Jumlah kapur lebih sedikit, karena infiltrasi tanah menyebabkan

kapur mengendap di pori-pori tanah yang dilewati tanah saat meresap

ke dalam tanah.

3.)           Mengandung zat pelarut unsur hara, yang baik untuk pertumbuhan

tanah.

4.)           Mengandung zat-zat pemicu reaksi kimia, karena pada saat air tanah

melewati pori-pori tanah, banyak zat-zat kimia yang ikut ke dalam air

tanah.

5.)           Jumlah oksigen dan mineral lebih banyak, karena air tanah

mengambil oksigen terlarut dan mineral langka yang tidak ada di

permukaan Bumi.

6. Alasan Jumlah Air Tanah Bersih Terbatas dan Sulit Didapatkan

Di zaman sekarang, terkadang  manusia bertindak kurang adil. Mereka

terkadang melakukan hal-hal yang dapat merusak lingkungan. Salah satu

dampaknya adalah pada air tanah. Dampaknya adalah turunnya kualitas dan

jumlah air tanah. Itu sendiri adalah ulah manusianya sendiri. Alasan-alasan

air tanah yang bersih sulit didapatkan adalah sebagai berikut :

1.)      Terhambatnya proses infiltrasi air pada siklus hidrologi oleh berbagai

sampah yang sulit terurai.

Contoh : plastik, dan kaleng.

2.)      Tercemarnya ait tanah oleh limbah-limbah pabrik ataupun industri.

Contoh : limbah batik yang meresap hingga ke lapisan muka air tanah.

3.)      Banyaknya pengeboran sumur yang dilakukan secara besar-besaran.

Hal itu menyebabkan jumlah air tanah terbatas, dan menyebabkan

perubahan tekstur tanah yang akhirnya menjadi longsor ke dalam.

Contoh : pengeboran yang dilakukan di perkotaan.

7. Cara Mengatasi Keterbatasan Air Tanah

Page 14: Makalah Hidrologi Sem-2

1.)      Tidak memendam sampah yang sukar terurai ke dalam tanah sebelum

dibakar atau diubah ke dalam bentuk yang lebih kecil terlebih dahulu.

2.)      Mengolah terlebih dahulu limbah industri sebelum di buang atau

diserapkan ke tanah.

3.)      Menghindari pengeboran sumur yang besar-besaran.

4.)      Pengelolaan air tanah harus didasarkan pada konsep pengelolaan

cekungan air tanah (Groundwater Basin Management ). Secara umum

pengelolaan airtanah yang berwawasan lingkungan mencakup kegiatan

untuk pelaksanaan konservasi air tanah dan pemantauan keseimbangan

pemanfaatan air tanah. Perlindungan sumber air baku merupakan bagian

dari strategi pelaksanaan pengelolaan air tanah berwawasan lingkungan

perlu dilakukan secara benar dengan meningkatkan koordinasi berbagai

tingkatan instansi, serta dengan meningkatkan pemanfaatan data dan

informasi air tanah secara terpadu.

5.)        Untuk mengatasi kekurangan air tanah, tidak ada jalan lain kecuali

menyuntikkan air dalam jumlah cukup besar ke dalam tanah. Jika dengan

sengaja mengangkut air dari laut atau sungai, tentu biayanya besar dan

sulit. Alam telah menyediakan jalan melalui hujan, air tidak perlu sengaja

diangkut. Lagi pula, hujan terjadi terutama di daerah yang terbebas

banjir, atau daerah pegunungan, artinya cukup di hulu, memberi

kesempatan panjang untuk dapat menyuntikkannya ke dalam tanah agar

air tanah di kota tetap tersedia dan letaknya tidak sangat dalam.

Page 15: Makalah Hidrologi Sem-2

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa proses

pembentukkan air tanah tidak lepas dari siklus hidrologi. Siklus Hidrologi diawali

dengan proses penguapan (evaporasi) sampai proses penyerapan air ke dalam

tanah di daerah pegunungan, hingga akhirnya terbentuk air tanah. Air tanah yang

terbentuk akan mengalir lagi menuju ke laut sebagai daerah yang lebih rendah

daripada pegunungan. Air tanah memiliki kelebihan dibandingkan air yang berada

di permukaan, baik kualitas maupun kuantitas. Maka dari itu, air tanah banyak

sekali yang dimanfaatkan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari, seperti untuk

mencuci baju, pakaian, mandi dan minum. Akan tetapi, terkadang tindakan

manusia menyebabkan air tanah tersebut tercemar dan terbatas, namun tindakan

tersebut masih bisa diatasi dengan solusi yang kami paparkan.

2. Saran

Page 16: Makalah Hidrologi Sem-2

Sebaiknya, sebagai konsumen air tanah, kita tidak hanya berlaku sebagai

pengguna dan pemanfaat saja tanpa peduli bagaimana cara menjaga serta

melestarikannya. Karena betapa banyaknya manfaat yang dapat diperoleh jika air

tanah tetap terjaga baik secara kualitas maupun kuantitas, bagi kita ataupun bagi

generasi setelah kita. Karena kelak, tanpa disadari, jika kita tetap bersikap apatis

pada hal sepele seperti berhemat penggunaan air tanah, maka cepat atau lambat air

tanah yang dahulu melimpah akan berubah menjadi hal yang langka dan mahal.

Jadi, tak ada salahnya jika mulai dari sekarang jaga dan lestarikan air tanah, baik

dari segi jumlah maupun segi mutu dengan cara berhemat dan bijaksana dalam

penggunaan air tanah, terutama ketika beraktivitas sehari-hari. Selain itu kita juga

dapat membuat alternative lain yang dapat menyimpan air tanah dan mendaur

ulangnya agar air tanah yang telah terpakai dapat dimanfaatkan kembali.

Page 17: Makalah Hidrologi Sem-2

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, Tri dan Winarti. 2011. GEOGRAFI untuk SMA/MA Kelas X. Klaten :

Intan Pariwara.

Waluya, Bagja. 2007. GEOGRAFI SMA/MA untuk Kelas X, Semester 1 dan 2.

Bandung: Armico

Hendrayana, Heru.2002. DAMPAK PEMANFAATAN AIRTANAH.

http://heruhendrayana.staff.ugm.ac.id/web/down/dampakabt.pdf

Page 18: Makalah Hidrologi Sem-2

Lampiran

1. ISTILAH-ISTILAH DALAM HIDROLOGI

A. PRESIPITASI

Hujan (presipitasi) merupakan masukan utama dari daur hidrologi dalam DAS.

Dampak kegiatan pembangunan terhadap proses hidrologi sangat dipengaruhi

intensitas, lama berlangsungnya, dan lokasi hujan. Karena itu perencana dan

pengelola DAS harus memperhitungkan pola presipitasi dan sebaran geografinya.

B. INTERSEPSI

Hujan yang jatuh di atas tegakan pohon sebagian akan melekat pada tajuk daun

maupun batang, bagian ini disebut tampungan/simpanan intersepsi yang akhirnya

segera menguap. Besar kecilnya intersepsi dipengaruhi oleh sifat hujan (terutama

intensitas hujan dan lama hujan), kecepatan angin, jenis pohon (kerapatan tajuk

dan bentuk tajuk). Simpanan intersepsi pada hutan pinus di Italia utara sekitar

30% dari hujan (Allewijn, 1990). Intersepsi tidak hanya terjadi pada tajuk daun

bagian atas saja, intersepsi juga terjadi pada seresah di bawah pohon. Intersepsi

akan mengurangi hujan yang menjadi run off.

C. THROUGHFALL, CROWN DRIP, STEAMFLOW

Hujan yang jatuh di atas hutan ada sebagian yang dapat jatuh langsung di lantai

hutan melalui sela-sela tajuk, bagian hujan ini disebut throughfall. Simpanan

intersepsi ada batasnya, kelebihannya akan segera tetes sebagai crown drip.

Steamflow adalah aliran air hujan yang lewat batang, besar kecilnya stemflow

dipengaruhi oleh struktur batang dan kekasaran kulit batang pohon.

Page 19: Makalah Hidrologi Sem-2

I = Infiltrasi

PL = perkolasi

Eo = evaporasi

SF = steamflow

TF = throughflow

Pg = gross precipitation

T = transpiration

drip = crowndrip

D. INFILTRASI DAN PERKOLASI

Proses berlangsungnya air masuk ke permukaan tanah kita kenal dengan infiltrasi,

sedang perkolasi adalah proses bergeraknya air melalui profil tanah karena tenaga

gravitasi. Laju infiltrasi dipengaruhi tekstur dan struktur, kelengasan tanah, kadar

materi tersuspensi dalam air juga waktu.

E. KELENGASAN TANAH

Kelengasan tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara pori-pori tanah.

Kelengasan tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan melalui

permukaan tanah, transpirasi, dan perkolasi. Pada saat kelengasan tanah dalam

keadaan kondisi tinggi, infiltrasi air hujan lebih kecil daripada saat kelengasan

tanah rendah. Kemampuan tanah menyimpan air tergantung dari porositas tanah.

F. SIMPANAN PERMUKAAN (SURFACE STORAGE)

Simpanan permukaan ini terjadi pada depresi-depresi pada permukaan tanah, pada

perakaran pepohonan atau di belakang pohon-pohon yang tumbang. Simpanan

permukaan menghambat atau menunda bagian hujan ini mencapai limpasan

permukaan dan memberi kesempatan bagi air untuk melakukan infiltrasi dan

evaporasi.

G. RUNOFF RUNOFF

Page 20: Makalah Hidrologi Sem-2

Adalah bagian curahan hujan (curah hujan dikurangi evapotranspirasi dan

kehilangan air lainnya) yang mengalir dalam air sungai karena gaya gravitasi;

airnya berasal dari permukaan maupun dari subpermukaan (sub surface). Runoff

dapat dinyatakan sebagai tebal runoff, debit aliran (river discharge) dan volume

runoff.

H. LIMPASAN PERMUKAAN (SURFACE RUNOFF)

Limpasan permukaan (Surface Runoff) adalah bagian curah hujan setelah

dikurangi dengan infiltrasi dan kehilangan air lainnya. Limpasan permukaan ini

berasal dari overlandflow yang segera masuk ke dalam alur sungai. Aliran ini

merupakan komponen aliran banjir yang utama.

I. ALIRAN BAWAH PERMUKAAN (SUBSURFACE RUNOFF)

Aliran bawah permukaan merupakan bagian dari presipitasi yang mengalami

infiltrasi dalam tanah yang kemudian mengalir di bawah permukaan tanah dan

menuju alur sungai sebagai rembesan maupun mata air.

J. PROSES RUNOFF

1. PERIODE TIDAK HUJAN (KEMARAU)

a. Input dari hujan = nol

b. Air tanah mengalir masuk alur sebagai aliran dasar, maka freatik turun

terus

c. Evapotranspirasi menambah defisiensi lengas tanah

d. Hidrograf aliran berupa kurva deplesi.

2. PERIODE HUJAN AWAL

c. Awal musim hujan, mulai ada hujan

d. Sebagian hujan menjadi intersepsi

Page 21: Makalah Hidrologi Sem-2

e. Sebagian menjadi simpanan depresi

f. Surface Runoff hampir tidak ada, air hujan digunakan untuk

membasahi tanah (Lengas tanah meningkat).

g. Hidrograf aliran agak bergeser ke atas karena ada sebagian hujan yang

jatuh langsung di alur sungai

h. Muka freatik masih turun terus karena aliran dasar masih berlangsung

dan air infiltrasi belum mencapai muka freatik.

3. PERIODE HUJAN

a. Intersepsi mencapai kapasitas maksimum, stemflow dan througfall

terjadi

b. Simpanan depresi maksimum

c. Surface runoff mulai terjadi, sehingga aliran sungai naik.

d. Soil Moisture Deficiency berkurang

e. Air Infiltrasi dan perkolasi belum mencapai muka freatik (air tanah

belum naik).

4. SAAT HUJAN BERHENTI

a. Di permukaan tanah masih ada air dan mengalir

b. Infiltrasi terus berlangsung

c. Stream runoff berasal dari channel storage

d. Channel storage berkurang dan habis

e. Stream runoff dari groundwater

5. SAAT TAK ADA HUJAN

a. Lengas tanah pada kapasitas lapang

b. Input air tak ada, lengas tanah berkurang

c. Air perlokasi mencapai muka freatik air tanah mendapat recharge

Page 22: Makalah Hidrologi Sem-2

d. Kurva deplesi terus berlangsung, stream runoff menyusut.

e. Air tanah naik

6. HUBUNGAN ALIRAN SUNGAI DAN AIR TANAH

Pada lembah sungai yang cukup dalam sehingga muka freatik terpotong maka

banyak mata air dan rembesan disepanjang alur sungai, untuk daerah yang

airtanahnya dalam, keadaan ini tidak terjadi.Memperhatikan kontinyuitas aliran

dan kedudukan muka freatik ada 3 macam tipe aliran yaitu :

a) Efemeral,

b) Intermitten dan

c) Perenial.

K. DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

DAS adalah kawasan yang dibatasi oleh pemisah topografi (igir pegunungan),

kawasan tersebut menampung, menyimpan dan mengalirkan air malalui sistem

sungai dan mengeluarkannya melalui titik tunggal (single outlet). Respon DAS

terhadap hujan terdiri dari respon DAS pada limpasan langsung (direct runoff)

dan respon DAS pada aliran dasar (baseflow). DAS sebagai suatu sistem selalu

ada masukan (input), proses dan keluaran (output).

Masukan :

Curah hujan (alami)

Teknologi (buatan)

Keluaran :

Aliran

Sedimen

Evapotranspirasi Proses, terdiri dari beberapa variabel.

Proses yang berpengaruh terhadap pengubahan hujan menjadi runoff:

Infiltrasi & Perlokasi

Evapotranspirasi

Penampungan air/aliran

Page 23: Makalah Hidrologi Sem-2

Perjalanan aliran atau pemindahan aliran

2. GAMBAR