makalah automatic film processing 2

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Salah satu proses penting dalam radiografi adalah prosedur pengolahan yang mengubah gambaran laten yang diciptakan oleh x-ray menjadi gambar radiografi. Prosedur ini memerlukan bantuan dari cairan kimia fotografi. Bidang teknologi radiologi terus berkembang menjadi lebih otomatis dan mekanis untuk menyeimbangkan pekerjaan dengan tingkat beban kerja yang terus meningkat di klinik atau instalasi radiologi . Selama jumlah hasil rontgen yang diproduksi setiap hari meningkat, metode pengolahan film-film ini lebih cepat menjadi sebuah kebutuhan. Akibatnya, prosesor otomatis telah berkembang dari proses manual dan sekarang digunakan banyak rumah sakit. Proses pengolahan otomatis menyediakan sarana pengolahan kualitas film secara lebih tepat waktu. Peralatan tersebut sangat kompleks dan proses ini jauh 1

Upload: hayat-muljana

Post on 24-Jul-2015

2.677 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Automatic Film Processing 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Salah satu proses penting dalam radiografi adalah prosedur pengolahan yang

mengubah gambaran laten yang diciptakan oleh x-ray menjadi gambar radiografi.

Prosedur ini memerlukan bantuan dari cairan kimia fotografi. Bidang teknologi

radiologi terus berkembang menjadi lebih otomatis dan mekanis untuk

menyeimbangkan pekerjaan dengan tingkat beban kerja yang terus meningkat di

klinik atau instalasi radiologi . Selama jumlah hasil rontgen yang diproduksi

setiap hari meningkat, metode pengolahan film-film ini lebih cepat menjadi

sebuah kebutuhan. Akibatnya, prosesor otomatis telah berkembang dari proses

manual dan sekarang digunakan banyak rumah sakit.

Proses pengolahan otomatis menyediakan sarana pengolahan kualitas film

secara lebih tepat waktu. Peralatan tersebut sangat kompleks dan proses ini jauh

lebih bersih. Waktu pemrosesan bervariasi dari mesin ke mesin, berkisar dari 90

detik ke sembilan menit. Sebagai perbandingan, proses manual membutuhkan

waktu sekitar 1 sampai 1-1/2 jam untuk sebuah film benar-benar kering.

1.2. Prinsip Dasar

Beberapa perusahaan produsen prosesing otomatis dan mereka semua

beroperasi pada prinsip dasar yang sama.Tetapi terdapat sedikit variasi antara

produk dari produsen yang berbeda, Produsen akan memberikan data spesifik

pada jenis yang digunakan dalam fasilitas medis. Proses otomatis menggunakan

prinsip yang sama seperti prosesing manual dengan perubahan dalam larutan dan

1

Page 2: Makalah Automatic Film Processing 2

suhu untuk memberikan waktu proses lebih cepat. Prosesor otomatis terdiri dari

sistem dasar - sistem transportasi, sistem sirkulasi dan filtrasi, sistem pengisian,

sistem pengubah, dan sistem pengering. Sistem dasar ini ditemukan di semua

prosesing. Oleh karena itu, dengan mempelajari bagaimana cara kerjanya, Anda

akan memahami pengoperasian semuanya dan memiliki pengalaman tentang

kerusakan untuk menyesuaikannya. Sistem yang akan dibahas secara terpisah

sehingga peran setiap sistem dalam siklus pengolahan dapat divisualisasikan.

2

Page 3: Makalah Automatic Film Processing 2

BAB II

AUTOMATIC PROCESSING X-RAY

Gambar 1 Komponen Automatic processing

3

Page 4: Makalah Automatic Film Processing 2

2.1. Sistem Transportasi Roler

Sistem roler transportasi terdiri dari, penggerak utama, dan sejumlah roler

penggerak film pada tangki cairan.

a. Ketika film ini ditempatkan di baki dua roler menarik film tersebut ke dalam

mesin. Sebuah tombol mikro biasanya digunakan sebagai alat pengaman untuk

memperingatkan operator ketika lebih dari satu film ditempatkan dalam mesin

pada saat yang sama. Juga, saklar mikro akan aktif ketika sistem sedang

beroperasi.

b. Film ini bergerak sirkuler melalui jalurnya dan vertikal ke bawah masuk ke

dalam cairan developer melalui serangkaian roler menyusun mengitari

susunan roler lalu bergerak vertikal ke atas, melewati rol yang lain. Bergerak

dengan cara yang sama melalui bahan kimia.

c. Roler bergerak melewati rangkaian roler melalui poros penggerak utama

dijalankan oleh motor penggerak. Melalui serangkaian roda gigi, gir, gerak

mekanik yang diberikan kepada rol dari penggerak utama.

Gambar 2 .Transportasi roler

4

Page 5: Makalah Automatic Film Processing 2

2.2. Sistem Sirkulasi Penyaringan

Pergerakan sistem roller menekan emulsi film masuk dan keluar dari

developer, fixer dan air, memberikan proses untuk membangkitkan dan

meningkatkan kecepatan reaksi. Sistem ini digunakan untuk meningkatkan

reaksi. Pompa sirkulasi untuk menyaring cairan melalui filter untuk menjaga

bahan kimia bercampur dan juga menjaga tetap bersih dalam keadaan

agitasi. Nilai batas penyaringan air Penyaring air : filter 50 µm, tiap 3 bulan

diganti, water flux : 0,95 – 5,7 l/min

2.3.. Sistem Replenisher

a. Setiap film melewati prosesing otomatis, akan merubah bahan kimia dari

developer dan fixer. Untuk mengimbangi kekurangan yang dihasilkan, cairan

developer baru dan fixer dalam jumlah tertentu yang diukur memompa cairan

ke dalam tangki.

b. Ada dua tangki, yang disebut replenisher tangki, di mana fixer dan developer

disimpan. Tank-tank dilindungi dengan penutup debu dan untuk mengurangi

oksidasi.

c. Ketika film ini awalnya dimasukkan ke dalam processing, maka akan

mengaktifkan tombol mikro, tombol mikro menyalakan pompa replenisher

dan cairan baru dipompa ke dalam system tambahan.

d. Tangki pengisian harus diperiksa mingguan dan diisi ulang secara berkala.

Perawatan harus dilakukan untuk memastikan bahwa cairan yang tidak

terkontaminasi.

5

Page 6: Makalah Automatic Film Processing 2

Gambar 3. system Replenishmen

2.4. Sistem Pemanasan

a. Sifat kimia dari prosesing otomatis diatur dan dikendalikan oleh sistem

pemanasan. Seperti dalam proses manual, ada hubungan antara waktu dan

suhu. (Misalnya, bahan kimia yang lebih aktif dan atau lebih tinggi suhunya

membutuhkan waktu lebih sedikit pada developer). Untuk mempertahankan

suhu yang diinginkan pada developer dan fixer, perangkat pemanas dan

thermostat otomatis digunakan. Cairan dilewatkan melalui katup pencampuran,

sehingga 4 atau 5 derajat celcius di bawah suhu yang diinginkan, dan kemudian

dipanaskan ke suhu yang diinginkan oleh elemen pemanas dalam mesin. Suhu

yang diperlukan akan bervariasi dari mesin ke mesin. Gunakan temperatur

yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat berdasarkan pada jenis bahan

kimia dan waktu yang dibutuhkan untuk diproses. Suhu biasanya akan lebih

tinggi dalam mesin maka lebih cepat panas. Selama pertukaran panas, cairan

tersebut harus pada suhu yang sama. Variasi temperatur tidak lebih dari 2

derajat.

b. Suhu air pembilas dikendalikan oleh katup pencampuran yang mencampur air

panas dan dingin. Sebuah alat ukur termometer terletak antara katup dan tangki

cuci dekat katup pencampuran. Biasanya katup penutup terletak antara

6

Page 7: Makalah Automatic Film Processing 2

termometer dan katup pencampuran sehingga pengaturan kembali dari katup

pencampuran tidak dibutuhkan pada setiap waktu air mengalir dimatikan.

2.5. Sistem Pengering

Terdiri dari blower, lubang ventilasi, ventilasi tabung pengering dan

sistem pembuangan. Carakerjanya ada pemanas untuk memanaskan udara

dan blower untuk memindahkan udara ke sekitar film . Harus ada sistem

pembuangan yang baik untuk mengeluarkan udara yang hangat dan lembab

sehingga hanya panas yang tersisa, udara kering diarahkan ke film ketika film

bergerak melalui sistem transportasi roller. Ada lubang di ujung tabung dan

celah sepanjang sisi tabung udara untuk mengarahkan udara ke film.

2.6. Cairan Kimia

a. Komponen kimia dari bagian ini. Produsen akan memberikan instruksi

meliputi urutan dalam pencampuran, kekuatan larutan, dan suhu yang akan

digunakan. Komponen kimia yang digunakan biasanya diidentifikasi sebagai

tipe A dan tipe B, dalam beberapa kasus, tipe-tipe tersebut akan disebut bagian

A, B, dan C. Bagian yang terakhir tipe yang diberikan (B atau C) berisi

bromida, cairan akan digunakan dalam cairan dasar tetapi bukan cairan

tambahan.

b. Kontaminasinya cairan selalu menjadi masalah. Cairan yang di pisahkan

kedalam tangki stainlesteel yang mirip dengan tangki yang digunakan dalam

proses manual. Pergerakan film dari satu tangki ke tangki yang lain secara

berulang dilakukan . Tank membutuhkan perawatan secara berkala untuk

menjaga kualitas prosesing.

7

Page 8: Makalah Automatic Film Processing 2

Gambar 4. Cairan developer dan fixer

2.7. Sistem Kelistrikan

Dalam urutan mengoperasikan prosesing, harus ada sumber listrik. Prosesing

itu sendiri memiliki sistem listrik yang sangat kompleks. Karena kompleknya

sistem kabel dan rangkaiannya, tidak akan dibahas dalam bagian ini. Namun,

operator harus menyadari beberapa pertimbangan yang sangat umum. Prosesing

memiliki pemutus sirkuit dan menjadi ground yang baik. Sejak bervariasinya

sistem kabel dan dikontrol secara terpisah, ada switch terpisah untuk motor

penggerak utama dan untuk pengering udara, sirkulasi, suhu, dan sistem

pengisian. Operator harus mengerti dengan urutan dari switch dan sikering untuk

masing-masing sistem.

2.8. Pengoperasian Prosesing Otomatis

a. Awal Pengoperasian

(1) Buka kran air pembilas dan katup tangki pengisian.

(2) Hidupkan semua saklar.

(3) Biarkan 15 menit untuk pemanasan cairan.

(4) Buka penutup prosesing. Putar roda gigi dan bersihkan rol dengan

spons basah atau kain. Lap rol stainless steel dan pelat developer. Hal

8

Page 9: Makalah Automatic Film Processing 2

ini harus dilakukan setiap kali telah mesin dioperasikan cukup lama

untuk bahan kimia yang mengering pada roller.

(5) Periksa permukaan dalam tangki prosesing dan tangki pengisian.

Periksa aliran air pembersih

(6) Periksa filer air

(7) Masukkan film kedalam prosesing dan sesuaikan ukuran aliran untuk

tingkat pengisian yang benar.

(8) Pasang kembali penutup prosesing lalu periksa rangkaian rol

pengering.

(9) Pastikan semua penutup dan panel di tempatnya.

(10) Jalankan film pembersih untuk membersihkan roler, yang terenda

cairan. Jangan menggunakan kain pembersih.

(11) Pastikan developer dan air pembersih telah stabil pada suhu yang

tepat.

b. Feeding Film

(1) Tempat film di tray input prosesing dan dorong sampai roler

menariknya. (Lihat rekomendasi pabrik untuk petunjuk lengkapnya.)

(2) Ketika indikator bunyi berbunyi, tandanya prosesing siap diisidengan

film lain.

c. Selama Operasi.

(1) Lihat pengisian dan aliran air sesekali.

(2) Lihat air pembersih dan termometer developer sesekali.

d. Menghentikan.

(1) Matikan semua switch.

9

Page 10: Makalah Automatic Film Processing 2

(2) Buka cover dan bersihkan dengan spons basah atau kain. Gunakan

alas bukan logam untuk kotoran membandel dan bahan kimia.

(3) Bersihkan rol stainless stell dan periksa bahwa putaran roller bebas

dari noda dan kemudian pasang penutupnya.

(4) Bersihkan roller pengering.

(5) Siram bak di bawah tangki cairan

(6) Lap zat kimia yang menempel pada processing.

(7) Matikan air pembersih.

(8) Untuk mencegah berkarat, biarkan tutup pengering dan prosesing

terbuka sedikit ketika mesin tidak berjalan.

e. Posisi diam

(1) Untuk mengatasi pekerjaan darurat pada malam hari atau selama

masa-masa sepi lainnya, biarkan hanya tombol pemanas dan

pengering tetap menyala.. Kemudian, ketika switch lain diaktifkan,

mesin siap untuk memproses.

(2) Juga biarkan katup terbuka pada saat air pembilas dingin mengisi

untuk penggantian air yang panasnva.

(3) Untuk menghemat waktu, putar switch lainnya sebelum memproses

film.

f. Melepaskan Film Tersumbat.

(1) Lembar film.

(a) Biarkan prosesing tetap menyala

(b) Buka penutup prosesing di depan tumpukan film.

10

Page 11: Makalah Automatic Film Processing 2

(c) Lepaskan film pada titik itu untuk menghindari lagi film yang

menumpuk. Masukan film ke dalam tangki berisi air untuk

mencegah film saling menempel.

(d) Atasi film tersumbat. Matikan sirkulasi, jika susunan roler telah

dipindahkan.

(e) Lepaskan film di dalam susunan roler yang dekat dengan titik

sumbatan.

(f) Menentukan penyebab sumbatan dan memperbaiki sumbatan.

(2) Roll film.

(a) Matikan prosesing

(b) Potong film.

(c) Bersihkan film dari rangkaian roler

g. Ukuran waktu pemrosesan

(a) Jumlah waktu yang dibutuhkan fil melewati proses pencucian dengan

rentang waktu antara45-210second

(b) Jenis film, temperature dan ukuran replenishmen menentukan waktu

pemrosesan. Table ukuran waktu pemrosesan pada tiap cairan dan

pengering:

Waktu Pemrosesan

Developer 20-25secsFixer 20 secsWash 20 secsdryer 25-30 secs

11

Page 12: Makalah Automatic Film Processing 2

BAB III

PROGRAM KUALITAS CONTROL DAN JAMINAN KUALITAS

PROSESING OTOMATIS

Jadwal perawatan prosesing dapat dilakukan secara teratur dalam urutan

perawatan dan mencegah kerusakan . lihat catatan pemeliharaan dan perawatan

pada manual operators. Ikuti pemeliharaan yang telah di tentukan. Mengingat

bahwa pemeliharaan sangat penting.

Ikutilah jadwal yang ditetapkan

3.1. Perawatan

1. Perawatan harian

a. Sebelum prosesing automatic dinyalakan:

Buka tutup processing, cek keadaan cairan developer, fixer, dan air.

Periksa suhu cairan

Periksa pH larutan.

Periksa warna dan bau dari cairan

Periksa ukuran larutan pada tangki

Periksa tangki replenishmen.

Periksa selang karet tangki replenishmen untuk menghindari

selang menekuk atau bocor.

Periksa kecepatan pengisian replenishmnen

Tempatkan pipa saluran air dengan kedudukan yang tepat.

Nyalakan air dan periksa bahwa tangki air telah terisi.

Bersihkan bagian permukaan luar mencakup tray alur masuknya

film dan tempat keluarnya film.

Bersihkan penutup tangki.

Periksa kebersihan sekitar bagian dalam prosesing.

Tempatkan kembali plat pengarah alur film dan penutup tangki.

12

Page 13: Makalah Automatic Film Processing 2

b. Prosesing automatic dinyalakan :

Nyalakan tombol prosesing, (tombol kecil manual pada penutup

tangki.)

Dengarkan apakah ada suara yang tidak normal atau terjadi getaran.

Periksa system penggerak film.

Periksa system kerja pengisian replenishmen.

Lakukan satu proses tes prosesing dengan menggunakan film 35 x

43 cm (jangan dilakukan pada proses pencucian film )

Periksa proses pembersihan film, masukkan film ke dua bila

dirasakan perlu.

Periksa operasional prosesing sampai kondisi tanpa suara yang

janggal dan sampai kondisi normal.

Tempatkan kembali penutup prosesing

c. Operasional normal prosesing automatic

Ikuti instruksi pengoperasian

Respek terhadap beberapa suara yang tidak normal, perubahan

dalam pengoperasian, kebocoran atau kerusakan pada film yang

diproses

Jangan menarik film yang telah di tarik oleh roler pada saat proses

pencucian.

d. Prosesing otomatis dimatikan :

Tombol prosesing mati

Buka penutup prosesing. Ingat penutup prosesing bila dibuka tidak

akan bisa beroperasi, tetapi bila perlu untuk menyalakannya ada

tombol kecil untuk mengoperasikannya. (lihat petunjuk

pemeliharaan.)

Tempatkan kembali penutup prosesing, tinggalkan sedikit celah

untuk menghindari penguapan dan pengembunan cairan dan

menghindari mengencernya cairan.

Pintu kamar gelap dibuka untuk system ventilasi.

Tulis semua hasil pemeriksaan dan laporkan hasilnya.

2. Perawatan mingguan

13

Page 14: Makalah Automatic Film Processing 2

Ikuti aturan perawatan pabrik.

Cek suhu cairan, untuk developer.

Bandingkan dengan beberapa aturan di instalasi dan recommendasi

pabrik Sesuaikan bila diperlukan

Periksa kecepatan tangki pengisian replenishmen, Sesuaikan bila

diperlukan

Buka dan bersihkan semua rangkaian dalam roler dan tangki cairan

dengan air panas.

Periksa untuk fungsi yang benar pada semua prosesing automatik, bisa

digunakan atau tidak.

Periksa batang penggerak utama roler dan rangkaian penggerak.

Cek semua alur selang pengisian dan pembuangan cairan.

Cek system pengering film.

Cek filter air.

Servis pada ahlinya untuk pemeliharaan yang di recommendasikan dari

pabrik.

Laporkan semua kerusakan

3. Perawatan bulanan.

Ikuti aturan perawatan pabrik.

Periksa semua rangkaian dan komponen penggerak roler.

Periksa system kelistrikan.

Periksa system pemanas cairan

Bersihkan filter air.

Bersihkan tangki replenishmen dan siram selangnya.

Buang sisa bahan kimia dalam tangki replenishmen.

Bersihkan sub komponen alat pengolah seperti roller transport system,

bak larutan kimia pompa-pompa larutan repenishmen, air dll dari kerak

atau kemacetan system penggerak, atau tergantung beban kerja alat.

Keringkan semua tangki cairan developer dan fixer, bersihkan dan isi

kembali dengan cairan yang baru.

Untuk alternatif pemeriksaan cairan, bila dibutuhkan untuk diganti

maka gantilah sesuaikan dengan beban kerja prosesing.

14

Page 15: Makalah Automatic Film Processing 2

Servis pada ahlinya untuk pemeliharaan yang di recommendasikan dari

pabrik bila dirasa perlu.

Laporkan semua kerusakan.

4. Perawatan tahunan

Servis prosesing automatik kepada unit servis yang ditentukan oleh

penyedia alat.

3.2. Laporan pemeliharaan

1. Catatan pemeliharaan:

Jika ada hal-hal yang perlu di catat untuk semua prosedur quality

control, perawatan dan perbaikan dapat lolos.

Catat semua bagian pembelian

Catat semua pengeluaran

Periksa secara berkala , perbaikan, biaya-biaya dan kualitas untuk citra

radiografi.

2. Dengan pemeriksaan dan prosesing digunakan dengan benar maka akan:

Sedikit gangguan

Sedikit penurunan waktu

Menekan biaya perawatan

Lebih efisien

Pekerjaan yang lebih puas

3. System pemeriksaan mekanik:

a. Harian

b. Mingguan

c. bulanan

d. Tahunan dengan tenaga servis , Jenis yang akan di periksa:

Sambungan listrik dan kabel

Micro switches

Audio signal

Pemanas dan pengukur suhu

Penggerak

Penggerak roler

15

Page 16: Makalah Automatic Film Processing 2

Pompa

Selang

4. Suhu cairan :

Suhu pada developer biasanya adalah kira-kira 35-37derajt celcius (lihat

zat kimia dan film recomendasi pabrik).

Suhu pada fixer kurang dari atau sama dengan developer.

Suhu Developer dapat di uji secara teratur.

Cairan Suhu pHDeveloper 35° C 9,7-10,7

Fixer 35 ° C 4-5

Wash 32-35 ° C

Dryer 57 ° C

5. Pemeriksaan suhu :

a. Frekuensi untuk pemeriksaan

Harian

b. Alat yang diperlukan:

Thermometer non air raksa ( lebih baik yang digital).

c. Caranya:

Uji pada waktu yang sama untuk beberapa hari, bilamana

mempunyai suhu yang stabil.

Tempatkan thermometer pada developer.

Baca saat pada developer

Hubungkan bacaan thermometer dengan temperatur yang telah baca

sebelumnya.

d. Evaluasi:

Bandingkan uji temperatur dengan :

Suhu rekomendasi pabrik

Suhu yang telah di tentukan

Tulis suhu harian pembanding

16

Page 17: Makalah Automatic Film Processing 2

Dapat dibuat grafik untuk menampilkan variasi tiap waktu.

Lihat untuk variasi suhu:

Terlalu tinggi

Terlalu rendah

Standar

e. Tindakan ;

Biasanya beberapa perbedaan antara satu atau dua tingkat masih

dapat dicari.

Periksa penyebab terbesar:

Pemanas

Pengukur panas

Melakukan Uji dengan waktu yang berbeda tiap hari

Suhu developer tidak melebihi tingkat pengoperasian setelah

pengoperasian.

Jika dibutuhkan, hubungi ahli servis prosesing automatic.

f. Sistem Replenishmen cairan developer dan fixer

Biasanya dengan penambahan manual, tetapi penambahan secara

otomatis diatur ukurannya dan aktivitasnya untuk cairan kimia

prosesing. Pompa dengan sendirinya mengisi developer dan fixer ke

tangki setiap saat film dimasukan ke prosesing. Angka penambahan

bisa diatur dan di variasikan taklebih dari yang direkomendasikan

pabrik. Replenishment rate :

Developer 60 –600 ml / menit

Fixer 80 – 800 ml / jam

3.3 Indikator Pemantauan Kendali Mutu

17

Page 18: Makalah Automatic Film Processing 2

Pemantauan kerja alat merupakan bagian terpenting dari kendali mutu

pengolahan film otomatik. Pengendalian mutu radiograf agar konsisten dari

waktu ke waktu ditentukan oleh dry-to-dry film processing. Dengan

melakukan aplikasi sensitometry terhadap pengolahan film otomatik setiap

hari dan dikombinasi dengan pengecekan semua variable yang berpengaruh

terhadap aktivitas larutan kimia maka unjuk kerja yang optimal dari

pemrosesan film otomatik setiap hari dan dikombinasi dengan pengecekan

semua variable yang berpengaruh terhadap aktivitas larutan kimia maka ujuk

kerja yang optimal dari alat pemroses film otomatik dapat terjaga dari waktu

ke waktu. Disamping itu, gangguan-gangguan alat bersifat sederhana yang

dapat mereduksi kualitas output pemrosesan film dapat terdeteksi secara dini

pula.

3.3.1 Tujuan

Mengetahui kinerja alat pengolahan film otomatik radiograf

sehingga dapat terjaga kualitas nya dari waktu-kewaktu. ketidak

benaran kontrol prosesing menyebabkan 13 % film reject

Mengetahui performa dan gangguan teknis alat dengan

melakukan analisa terhadap processing chart (density difference, mid

density dan fog)

3.3.2 Alat yang digunakan :

1. Sensitometer elektronik ( bila pembuatan film strips tidak dengan sinar-x)

2. Densitometer

3. Film sinar-X (dari box film dengan film batch yang sama)

4. Processor control chart

5. kalkulator

6. Milimeter blok

18

Page 19: Makalah Automatic Film Processing 2

3.3.3 Cara kerja

1. Pastikan alat pengolah film otomatik telah mengikuti warm up

procedur minimal 30 menit

2. Dengan metode light sensitometer, buat 6 buah film strips pada

hari pertama dan proses film-film tersebut dengan alat pengolah

film otomatik yang sama guna menentukan base line kinerjanya.

3. Ukuran densitas optis 6 film strip, tabulasikan data baca densitas

sesuai masing -masing stepnya dan hitung nilai rata-ratanya,

sehingga didapatkan satu set data densitas optis base line.

4. Gambarkan kurva H & D dan tentukan daerah straight line portion,

dan tetapkan serta catat data titik densitas B +Fog , maksimum,

minimum dan mid density film dengan cara sebagai berikut:

Kurva sensitometri atau kurva HD (Hurter & Driffield) adalah

kurva yang menunjukkan tingkat / derajat kehitaman (optical

density – OD) untuk menilai : Kontras , speed (sensibility) dan

nilai base+fog (D min) dari film hasil prosesing

Densitas pada daerah yang lurus (straight portion / linear

range) dari kurva digunakan untuk menunjukkan film latitude

(gray scale).

Kontras pada daerah straight portion antar point /step berada

pada densitas 0,24 dan 2,0 di atas base+fog (contrast index ,

D = 2,4+Dmin).

Speed adalah inverse dari expose (dalam Roentgen) berada

pada area OD = 1,0 diatas base + fog (Speed index =

1,00+Dmin). Fast film ditunjukkan dengan less exposure ≈ OD

(slow film).

Speed step yang paling dekat adalah dengan nilai 1,2

(1,0+base+fog).19

Page 20: Makalah Automatic Film Processing 2

Penilaian

Dmin = 0,16 < Dmin < 0,25

Speed index = Dopt = 1,00 + Dmin

Contrast index = Dopt = 2,40 + Dmin

5. Lakukan secara berulang setiap hari semua prosedur di atas selama

alat pengolah film otomatis masih digunakan.

3.3.4 Frekuensi uji setiap hari (daily) sebelum alat pengolahan film otomatik

digunakan:

1. Penilaian dan evaluasi untuk memonitor kinerja alat pengolah film

otomatik dapat dibaca berdasarkan interpretasi terhadap processor

control chart untuk observasi terhadap variable density difference

(contras index) dan mid density (speed index). Toleransi

diperkenankan < + 0,15, Fog (Fog index) + < 0,05

2. Identifikasi gangguan sederhana pada alat pengolah film otomatik

dapat dirujuk kepada informasi sebagaimana table berikut:

Problem Penyebab

20

Page 21: Makalah Automatic Film Processing 2

Speed dan kontras indek

bertambah tinggi

(melampaui upper limit level + 15

% base line).

1. Suhu developer terlalu tinggi

2. Developer mengalami replenishmen

berlebihan

Speed dan contras indeks

memburuk

(melampaui lower limit level +

15% of base line)

1. Developer terperatur terlalu rendah

2. Developer mengalami under

replenishmen

3. Film transport speed mengalami

peningkatan developer resirkulasi yang

jelek

Speed dan fog indeks bertambah

tinggi

( melampaui upper limit level)

Contras indeks memburuk

( melampaui lower limit level +

5% of base line)

1. Developer mengalami kontaminasi

2. Safetylight yang keliru

3. Test terhadap strep fog keliru atau

membutuhkan box film yang lebih baik

kondisinya

21

Page 22: Makalah Automatic Film Processing 2

Gambar 5. HD Curve dengan step wedge dan Gambar density curve dengan sensitometer

BAB IV

22

Page 23: Makalah Automatic Film Processing 2

KESIMPULAN

4.1. Ringkasan

Aktivitas larutan kimia dipengaruhi beberapa variable, termasuk

diantarnya adalah suhu larutan, replenishment rate, pH larutan specific

gravity dan kesempurnaan campuran larutan. Pengecekan terhadap variable

ini sebaiknya dilakukan secara rutin setiap hari sesuai rekomendasi pabrik

(Daily).

Pembersihan alat. Prosedur pembersihan alat dimaksud untuk melepas

dan membersihkan subkomponen alat pengolah otomatik seperti roller

transport system, bak larutan kimia dan lain-lain dari kerak atau kemacetan

system penggera. Prosedur ini dilakukan enem bilan sekali (semi-annually)

atau tergantung beban kerja alat mengacu rekomendasi pabrik.

Perawatan dan pemantaun kinerja alat.

Prosedur ini dilakukan secara regular seminggu sekali (weekly) atau

tergantung beban kerja alat.

Perawatan sub komponen khusus pada pompa-pompa larutan

replenishment dan air sebaiknya dilakukan secara periodik sebulan sekali

(montly) atau tergantung beban kerja alat mengacu rekomendasi pabrik.

Pemantauan kerja alat merupakan bagian terpenting dari kendali mutu

pengolahan film otomatik. Pengendalian mutu radiograf agar konsisten dari

waktu ke waktu ditentukan oleh dry-to-dry film processing. Dengan

melakukan aplikasi sensitometry terhadap pengolahan film otomatik setiap

hari dan dikombiasi dengan pengecakan semua variable yang berpengaruh

tehadap aktivitas larutan kimia maka unjuk kerja yang optimal dari

pemrosesan film otomatik setiap hari dan dikombinasi dengan pengecekan

semua variable yang berpengaruh terhadap aktivitas larutan kimia maka ujuk

kerja yag optimal dari alat pemroses film otomatik dapat terjaga dari waktu

ke waktu. Disamping itu, gangguan-gangguan alat bersifat sederhana yang

dapat mereduksi kualitas output pemrosesan film dapat terdeteksi secara dini

pula.

23