makalah asfiksia neonatorum

23
BAB I PENDAHULUAN I.1. .LATAR BELAKANG Asfiksia neonaturium ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah (Hutchinson,1967).keadaan ini disertai dengan hipoksia,hiperkapnia dan berakhir dengan asidosis.Hipoksia yang terdapat pada penderita Asfiksia ini merupakan fackor terpenting yang dapat menghambat adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan ekstrauterin (Grabiel Duc,1971) .penilaian statistik dan pengalaman klinis atau patologi anatomis menunjukkan bahwa keadaan ini merupakan penyebab utama mortalitas dan morbiditas bayi baru lahir.Hal ini dibuktikan oleh Drage dan Berendes (1966) yang mendapatkan bahwa skor Apgar yang rendah sebagai manifestasi hipoksia berat pada bayi saat lahir akan mmperlihatkan angka kematian yang tinggi 1

Upload: wan-renny-sutisna

Post on 16-Jan-2016

182 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

MAKALAH ASFIKSIA NEONATORUM

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. .LATAR BELAKANG

Asfiksia neonaturium ialah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal

bernafas secara spontan dan teratur segera setelah (Hutchinson,1967).keadaan ini

disertai dengan hipoksia,hiperkapnia dan berakhir dengan asidosis.Hipoksia yang

terdapat pada penderita Asfiksia ini merupakan fackor terpenting yang dapat

menghambat adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan ekstrauterin (Grabiel

Duc,1971) .penilaian statistik dan pengalaman klinis atau patologi anatomis

menunjukkan bahwa keadaan ini merupakan penyebab utama mortalitas dan

morbiditas bayi baru lahir.Hal ini dibuktikan oleh Drage dan Berendes (1966)

yang mendapatkan bahwa skor Apgar yang rendah sebagai manifestasi hipoksia

berat pada bayi saat lahir akan mmperlihatkan angka kematian yang tinggi

Haupt(1971)memperlihatkan bahwa frekuensi gangguan perdarahan pada

bayi sebagai akibat hipoksia sangat tinggi.Asidosis,gangguan kardiovaskuler serta

komplikasinya sebagai akibat langsung dari hipoksia merupakan penyebab utama

kegagalan ini akan sering berlanjut menjadi sindrom gangguan pernafasan pada

hari-hari pertama setelah lahir(james,1959).Penyelidikan patologi anatomis yang

dilakukan oleh Larrhoce dan Amakawa(1971)Menunjukkan nekrosis berat dan

difus pada jaringan otak bayi yang meninggal karena hipoksia.

1

I.2. TUJUAN

I.2.1. Tujuan Umum

Setelah membaca makalah ini mahasiswa dapat memahami apa yang

dimaksud dengan Asfiksia dan hal-hal yang menyangkut asuhan keperawatannya.

I.2.2. Setelah membaca makalah ini mahasiswa dapat :

Mengetahui definisi Asfiksia

Mengetahui etiologi AsfiksiaMengetahui manifestasi klinis

Asfiksia

Mengetahui komplikasi Asfiksia

Mengetahui tentang penatalaksanaan Asfiksia

Mengetahui tentang patofisiologi dari Asfiksia

Melakukan asuhan keperawatan pada anak dengan Asfiksia

I.3. Rumusan Masalah

1. Apa definisi Asfiksia ?

2. Apa etiologi Asfiksia ?

3. Apa manifestasi klinis Asfiksia ?

4. Apa komplikasi Asfiksia ?

5. Bagaimana tentang penatalaksanaan Asfiksia ?

2

BAB II

PEMBAHASAN

II. 1 DEFENISI ASFIKSIA NEONATORUM

Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal

bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat

menurunkan O2 dan mungkin meningkatkan C02 yang menimbulkan akibat buruk

dalam kehidupan lebih lanjut.(¹ ² )

Atas dasar pengalaman klinis, Asfikia Neonaiorum dapat dibagi dalam :

a. "Vigorous baby'' skor apgar 7-10, dalam hal ini bayi dianggap sehat dan

tidak memerkikan istimewa.

b. "Mild-moderate asphyxia" (asfiksia sedang) skor apgar 4-6 pada

pemeriksaan fisis akan terlihat frekuensi jantung lebih dari lOOx/menit,

tonus otot kurang baik atau baik, sianosis, refick iritabilitas tidak ada

3

c. Asfiksia berat: skor apgar 0-3. Pada pemeriksaan fisis ditemukan'

frekuensi jantung kurang dari l00x/menit, tonus otot buruk, sianosis berat

dan kadang-kadang pucat, reflek iritabilitas tidak ada

Asfiksia berat dengan henti jantung yaitu keadaan :

1. Bunyi jantung fetus menghilang tidak lebih dari 10

menit sebelu lahir lengkap.

2. Bunyi jantung bayi menghilang post partum.

II. 2. ETIOLOGI (² ³)

Asfiksia janin atau neonatus akan terjadi jika terdapat gangguan

perlukaran gas atau pengangkutang O2 dari ibu kejanin. Gangguan ini dapat

timbul pada masa kehamilan, persalinan atau segera setelah lahir. Hampir

sehagian hes;ir asfiksia bayi baru lahir meriip;ik;in kcltiniutan asfiksia janin,

karena itu penilaian janin selama kehamilan dan persalinan. memegang peran

penting untuk keselamatan bayi atau kelangsungan hidup yang sempurna tanpa

gejala sisa.

Pengolongan penyebab kegagalan pernafasan pada bayi terdiri dari:

1. Faktor Ibu

4

a. Hipoksia ibu Terjadi karena hipoventilasi akibat

pemberian obat analgetika atau anestesia dalam. Hal ini

akan menimbulkan hipoksia janin.

b. Gangguan aliran darah uterus Mengurangnya aliran darah

pada uterus akan menyebabkan berkurangnya pengaliran

oksigen ke plasenta dan kejanin. Hal ini sering ditemukan

pada :

Ganguan kontraksi uterus, misalnya hipertoni,

hipotoni atau tetani uterus akibat penyakit atau obat.

Hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan.

Hipertensi pada penyakit akiomsia dan lain-lain.

2. Faktor plasenta

Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan

kondisi plasenta. .Asfiksia janin akan terjadi bila terdapat

gangguan mendadak pada plasenta, misalnya solusio plasenta,

perdarahan plasenta dan lain-lain.

3. Faktor fetus

Kompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran

darah dalam pcmbuluh darah umbilikus dan menghambat

5

pertukaran gas antara ibu dan janin. Gangguan aliran darah ini

dapat ditemukan pada keadaan : tali pusat menumbung, tali pusat

melilit leher kompresi tali pusat antar janin dan jalan lahir dan lain-

lain.

4. Faktor Neonatus

Depresi pusat pernapasan pada bayi baun lahir dapat terjadi karena

1. Pemakaian obat anestesia/analgetika yang berlebihan

pada ibu secara langsung dapat menimbulkan depresi

pusat pernafasan janin.

2. Trauma yang terjadi pada persalinan, misalnya perdarah

intrakranial. Kelainan konginental pada bayi, misalnya

hernia diafrakmatika atresia/stenosis saluran pernafasan,

hipoplasia paru dan lain-lain.

II.3. PATOFISIOLOGI(¹ ²)

Pernafasan spontan bayi baru lahir bergantung kepada kondisi janin pada

masa kehamilan dan persalinan. Proses kelahiran sendiri selalu menimbulkankan

asfiksia ringan yang bersifat sementara pada bayi (asfiksia transien), proses ini

6

dianggap sangat perlu untuk merangsang kemoreseptor pusat pernafasan agar

lerjadi “Primarg gasping” yang kemudian akan berlanjut dengan pernafasan.

Bila terdapat gangguaan pertukaran gas/pengangkutan O2 selama

kehamilan persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih berat. Keadaan ini akan

mempengaruhi fugsi sel tubuh dan bila tidak teratasi akan menyebabkan kematian.

Kerusakan dan gangguan fungsi ini dapat reversibel/tidak tergantung kepada berat

dan lamanya asfiksia. Asfiksia yang terjadi dimulai dengan suatu periode apnu

(Primany apnea) disertai dengan penurunan frekuensi jantung selanjutnya bayi

akan memperlihatkan usaha bernafas (gasping) yang kemudian diikuti oleh

pernafasan teratur. Pada penderita asfiksia berat, usaha bernafas ini tidak tampak

dan bayi selanjutnya berada dalam periode apnu kedua (Secondary apnea). Pada

tingkat ini ditemukan bradikardi dan penurunan tekanan darah.

Disamping adanya perubahan klinis, akan terjadi pula G3 metabolisme dan

pemeriksaan keseimbangan asam basa pada tubuh bayi. Pada tingkat pertama dan

pertukaran gas mungkin hanya menimbulkan asidoris respiratorik, bila G3

berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi metabolisme anaerobik yang berupa

glikolisis glikogen tubuh , sehingga glikogen tubuh terutama pada jantung dan

hati akan berkuang.asam organik terjadi akibat metabolisme ini akan

menyebabkan tumbuhnya asidosis metabolik. Pada tingkat selanjutnya akan

terjadi perubahan kardiovaskuler yang disebabkan oleh beberapa keadaan

diantaranya hilangnya sumber glikogen dalam jantung akan mempengaruhi fungsi

jantung terjadinya asidosis metabolik akan mengakibatkan menurunnya sel

jaringan termasuk otot jantung sehinga menimbulkan kelemahan jantung dan

pengisian udara alveolus yang kurang adekuat akan menyebabkan akan tingginya

7

resistensinya pembuluh darah paru sehingga sirkulasi darah ke paru dan kesistem

tubuh lain akan mengalami gangguan. Asidosis dan gangguan kardiovaskuler

yang terjadi dalam tubuh berakibat buruk terhadap sel otak. Kerusakan sel otak

yang terjadi menimbuikan kematian atau gejala sisa pada kehidupan bayi

selanjutnya.

II. 4. MAN1FESTASI KLINIS

Asfiksia biasanya merupakan akibat dari hipoksi janin yang menimbulkan

tanda:

DJJ lebih dari 1OOx/mnt/kurang dari lOOx/menit tidak teratur

Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala

Apnea

Pucat '

sianosis

penurunan terhadap stimulus.

II. 5. PENATALAKSANAAN KLINIS

1. Tindakan Umum

Bersihkan jalan nafas : kepala bayi dileakkan lebih rendah

agar lendir mudah mengalir, bila perlu digunakan

larinyoskop untuk membantu penghisapan lendir dari

saluran nafas ayang lebih dalam.

Rangsang reflek pernafasan : dilakukan setelah 20 detik

bayi tidak memperlihatkan bernafas dengan cara memukul

kedua telapak kaki menekan tanda achiles.

8

Mempertahankan suhu tubuh.

2. Tindakan khusus

Asfiksia berat

Berikan O2 dengan tekanan positif dan intermiten melalui

pipa endotrakeal. dapat dilakukan dengan tiupan udara yang

telah diperkaya dengan O2. Tekanan O2 yang diberikan

tidak 30 cm H 20. Bila pernafasan spontan tidak timbul

lakukan message jantung dengan ibu jari yang menekan

pertengahan sternum 80 –100 x/menit.

Asfiksia sedang/ringan

Pasang relkiek pernafasan (hisap lendir, rangsang nyeri)

selama 30-60 detik. Bila gagal lakukan pernafasan kodok

(Frog breathing) 1-2 menit yaitu : kepala bayi ektensi

maksimal beri Oz 1-2 1/mnt melalui kateter dalam hidung,

buka tutup mulut dan hidung serta gerakkan dagu ke atas-

bawah secara teratur 20x/menit

Penghisapan cairan lambung untuk mencegah regurgitasi

II. 6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan darah Kadar As. Laktat. kadar bilirubin, kadar

PaO2, PH

Pemeriksaan fungsi paru

Pemeriksaan fungsi kardiovaskuler

Gambaran patologi

9

BAB III

PENUTUP

III. 1. KESIMPULAN

Asfiksia Neonatorum adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal

bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga dapat

menurunkan O2 dan mungkin meningkatkan C02 yang menimbulkan akibat buruk

dalam kehidupan lebih lanjut.

Dari etiologinya,asfiksia neonatorum bisa berasal dari banyak

factor,diantaranya:

1. Faktor ibu: hipoksia ibu,gangguan aliran darah uterus

2. Faktor plasenta: gangguan mendadak pada plasenta

3. Faktor fetus: kompresi umbilicus

4. Faktor neonates: depresi pusat pernapasan bayi baru lahir

Sedangkan berdasarkn klasifikasinya,asfiksia neonatorum dibagi:

1. Vigorous Baby

2. Mild Moderate asphyksia / asphyksia sedang

3. Asphyksia berat

Tindakan untuk mengatasi asfiksia neonatorum disebut resusitasi bayi baru

lahir yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi dan

membatasi gejala sisa yang mungkin muncul.

III. 2. SARAN

Setelah pembaca mengetahui apa pengertian dan etiologi dari asfiksia

neonatorum,diharapkan pembaca bias mengantisipasi terhadap terjadinya asfiksia

10

neonatorum dan dapat melakukan pencegahan serta memahami tindakan

pengobatan yang dapat dilakukan pada bayi dengan asfiksia neonatorum.(

11

DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. Sinopsis Obstetri Edisi 2.

Penerbit Buku Kedokteran EGC

2. Prof. Dr. Hanifa Winkjosastro, SpOG. Ilmu Kebidanan Edisi Ke 3.

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo, Jakarta. 2007

3. Setiawan S.Kp Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Penerbit Buku Kedokteran.

Cetakan I. 1998. EGC.

4. Dr. Rusepno Hassan Dkk. Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak.

Infomedika Jakarta 1985

5. Buku Acuan Panduan ASUHAN PERSALINAN

NORMAL&INISIASI MENYUSUI DINI. Edisi 3 (Refisi)

Jakarta : Jaringan Pelatihan Klinik, 2007

12

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil’alamin, segala puji bagi Allah semesta alam.

Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah SWT limpahkan kepada nabi

Muhammad SAW sebagai rahmat dan kasih sayang bagi alam semesta dan nabi

yang telah membawa umat manusia untuk menggapai kebahagiaan hidup di dunia

dan akhirat.

Kami bersyukur kepada Allah karena makalah kami dapat selesai pada

waktunya. Judul makalah yang kami buat adalah “ASUHAN NEONATUS BAYI

DAN BALITA” yang pembahasan utama makalah ini adalah Asfiksia

Neonatorum yang kami harap dihari mendatang dapat bermanfaat bagi pembaca

serta membangun semangat pembaca.

Dan kami juga mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca agar

kedepannya kami dapat memperbaiki kesalahan – kesalahan pada makalah kami

ini. Lebih dan kurang kami mohon maaf, terima kasih.

Medan, 8 Desember 2009

13

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... iDAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1I.1. Latar Belakang.................................................................................. 1I.2. Tujuan................................................................................................ 2

I.2.1. Tujuan Umum.......................................................................... 21.2.2. Tujuan Khusus........................................................................ 2

I.3. Rumusan Masalah............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3II.1. Defenisi Asfiksia Neonaturom........................................................ 3II.2. Etiologi............................................................................................ 4II.3. Patofisiologi..................................................................................... 6II.4. Menifestasi Klinis............................................................................ 8II.5. Penatalaksanaan............................................................................... 8II.6. Pemeriksaan Dianostik.................................................................... 9

BAB III PENUTUP............................................................................................... 10III.1. Kesimpulan.................................................................................... 10III.2. Saran.............................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 12

LAMPIRAN PUSTAKA

14

DISUSUN

OLEH :-

-

-

AKADEMI KEBIDANAN SEHAT

MEDAN

T. A. 2009-2010

15