asfiksia & bblr & gemeli

49
RESPONSI BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH) DENGAN ASIFIKSIA SEDANG + GEMELLI (KEHAMILAN KEMBAR) Oleh: Muhammad Alfian H1A 008 033 Pembimbing dr. H. Tatang A Hidayat, Sp.A DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK

Upload: babalkhan

Post on 22-Nov-2015

229 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

RESPONSI

BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)DENGAN ASIFIKSIA SEDANG +GEMELLI (KEHAMILAN KEMBAR)

Oleh:Muhammad AlfianH1A 008 033

Pembimbingdr. H. Tatang A Hidayat, Sp.A

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIKDI SMF ANAK RSU PROPINSI NTBFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM2014

I. Identitas PasienNama : By. HR IIJenis Kelamin : Laki-lakiUmur : 1 hariBBL : 2000 gramA S : 6-8Tanggal Lahir: 2 Agustus2012 pukul 06.30 WITANo. MR : 53-40-76IbuAyah

NamaNy HRTn K

Umur28 th38 th

Pendidikan/Berapa tahunSMPSD

PekerjaanIbu Rumah TanggaSwasta

AlamatBimaBima

II. Keluhan Utama :Lahir SC dengan berat badan lahir rendah

III. Riwayat Penyakit Sekarang :Bayi lahir di OK IBS RSUP NTB, dilahirkan secara SC (Sectio Caesaria) dengan indikasi PEB + letsu + Susp. Edema Paru + Anemia dan gemelli pada pukul 09.18 WITA. Bayi lahir langsung menangis dengan AS 6-8 dan BBL = 2000 gr. Bayi masuk NICU dengan keadaan umum sedang, tangis merintih, terlihat biru pada bibir & ekstremitas serta hipotermi.

IV. Riwayat Kehamilan Ibu :Ibu os mengaku ini adalah kehamilannya yang kedua . Ibu os tidak ingat kapan HPHT nya. Ibu os biasa ANC di polindes yang diperiksa oleh bidan. Selama hamil ibu os tidak pernah mengalami sakit berat ataupun sampai dirawat di PKM atau RS, ibu os mengaku selama hamil bidan Polindes sering mengatakan bahwa tekanan darah ibu tinggi. Ibu os menyangkal menderita panas, batuk, pilek saat kehamilannya. Riwayat minum-minum obat atau jamu-jamuan disangkal.

V. Riwayat Persalinan :Persalinan dilakukan dengan proses SC (Sectio Caesaria) dengan indikasi PEB + letsu + Susp. Edema Paru + Anemia dan gemelli pada pukul 09.18 WITA, jenis kelamin : laki-laki, BBL 2000 gram, panjang badan 42 cm, lingkar kepala 31 cm, lingkar lengan 8 cm, anus (+). Apgar skor 6-8. tangis merintih (+), sianosis (+), hipotermi (+).

VI. Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum: sedang Kesadaran: waspada Ballard score: 35 minggu (Kecil Masa Kehamilan) Score Down: 5sesak nafas sedang SpO2: 95% (dengan O2) GDS stik : 65 mg%

1. Tanda Tanda Vital (tanggal 02/08/2012): Suhu: 36,3oC DJ: 144 x/menit Respirasi : 34 x/menit

2. Menilai Pertumbuhan : Berat Badan: 2000 gram Panjang Badan : 42 cm Lingkar Kepala: 31 cm Lingkar Lengan Atas : 8 cm

3. Penampakan Umum : Gerak: (+) Warna Kulit: kemerahan Cacat Bawaan Yang Tampak : (-)

4. KepalaBentuk kepala : microcephali, bulat, lecet (-), ubun ubun besar terpisah, teraba datar, sutura normal, dan cephal hematom (-)5. LeherPembesaran kel.Tiroid (-)

6. Muka Mata : katarak kongenital (-), anemis (-). Hidung : atresia choana (-/-), napas cuping hidung (-/-), rhinore (-/-) Mulut : palatoschizis (-), makroglossia (-). Telinga : simetris D/S, kelainan kongenital (-)

7. ParuInspeksi: dinding dada simetris, retraksi dinding dada (-).Palpasi: gerakan diding dada simetrisPerkusi: sonor dikedua lapang paruAuskultasi: bronkovesikuler +/+, rh -/-, wh -/-

8. JantungInspeksi: ictus cordis tidak terlihatPalpasi: ictus cordis teraba pada ICS V midclavicula line dextra, thrill (-) Auskultasi : S1S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-).

9. AbdomenInspeksi : distensi (-)Auskultasi : bising usus normalPalpasi : massa (-), supel (+), hepar-lien tidak teraba.Perkusi : timpani (+) diseluruh lapang abdomen

10. UmbilicusTampak basah dan mulai mengering, warna kuning kehijauan (-), bau (-), edema (-), kemerahan (-) pada pangkal umbilicus.

11. GenitaliaNormal12. Anus dan rektumAnus (+), mekoninum (+) 24 jam pertama.13. EkstremitasNormal. Syndactyli (-), polidactyli (-), talipes equinovarus (-/-)PemeriksaanEkstremitas AtasEkstremitas Bawah

DextraSinistraDextraSinistra

Akral Hangat++++

Edema----

Nyeri Tekan----

Pucat----

14. Tulang belakang, pinggul dan system syarafDalam batas normal

VIII. Pemeriksaan PenunjangDarah Lengkap 4 Maret 2014 HB : 16,7 g/dL RBC: 4,61x106/L HCT: 49.6 % MCV: 107,6 fL MCH: 36,2 pg MCHC : 33,7 g/dL WBC: 8,59x103/L PLT: 297x103/L

IX. Diagnosis KerjaBBLR/KMK/Gemeli dengan hipotermi dan asfiksia sedang

X. Rencana Terapi IVFD D10%: 6 tts/menit (mikro) Cefotaxim inj : 2 x 100 mg Gentamicin inj: 1 x 10 mg

FOLLOW UPHari/ tglSOAP

I04/03/2014

Aktifitas (+) Tangis (+) baik. Respon (+). RR: 44 x/m N: 144 x/m T : 36,3 SpO2: 95 % (dengan O2) Retraksi (-) Sianosis (-) BB: 2000 g GDS : 65 mg/dL

BBLR + hipotermi+ asfiksia sedang. Observasi KU dan VS Cek DL dan GDS

II05/03/2014 Aktifitas (+). Menangis(+). Respon (+).RR: 48 x/mN: 152 x/mT : 36.6BB : 1900 gBBLR Observasi minum

III06/08/2014 Aktifitas (+). Respon (+). Menangis (+).RR:46 x/m.N: 140 x/m.T : 36.7Retraksi (-)BB: 2030 g.BBLR Observasi minum

IV07/03/2014 Minum PASI(+) Aktifitas (+). Respon (+). Menangis (+).RR: 43 x/m.N: 149 x/m.T: 36.5BB: 2020 g.

BBLR

Observasi minum Tunggu Ibu

V08/03/2014 minum (+) Aktifitas (+). Respon (+).

RR: 50 x/m.N: 145 x/m.T: 36.9BB: 2045 g.

BBLR Observasi minu Rencana RG

VI09/03/2014 Aktifitas (+).Minum (+) Respon (+).

RR: 48 x/m.N: 150 x/m.T: 36.7BB: 2060 g.

BBLR ASI/PASI 8x5cc

VII10/03/2014 Malas (+) Aktifitas (+). Respon (+).

RR: 44 x/m.N: 142 x/m.T: 36.7BB: 2050 g.

TINJAUAN PUSTAKA

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)DefinisiBayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang usia gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. BBLR dapat terjadi pada bayi kurang bulan (< 37 minggu) atau pada bayi cukup bulan (intrauterine growth restriction/IUGR).

KlasifikasiBBLR dapat digolongkan sebagai berikut :a. Prematuritas murniAdalah masa gestasinya kurang dari 37 minggu dan berat badannya sesuai dengan berat badan untuk masa gestasi itu atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan.Kelompok BBLR ini sering mendapatkan penyulit dan komplikasi akibat kurang matangnya organ karena masa gestasi yang kurang.b. DismaturitasAdalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa gestasi itu. Berarti bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauterin dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilannya.Hal ini disebabkan oleh terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta, kurang baiknya keadaan umum ibu atau gizi ibu, atau hambatan pertumbuhan dari bayinya sendiri.

EpidemiologiSampai saat ini BBLR masih merupakan masalah di seluruh dunia, karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa neonatal.Prevalensi BBLR masih cukup tinggi terutama di negara-negara dengan sosio-ekonomi rendah.Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibandingkan pada bayi dengan berat lahir > 2500 gram. Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9-30%.Secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar 7,5 %. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7%.

Kejadian BBLR yang tinggi menunjukkan bahwa kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat itu masih rendah. Untuk itu diperlukan upaya untuk menurunkan angka kejadian BBLR agar kualitas kesehatan dan kesejahteraan menjadi meningkat. Kejadian BBLR ini bisa dicegah bila kita mengetahui faktor-faktor penyebabnya.

EtiologiPenyebab terbanyak terjadinya BBLR adalah kelahiran prematur. Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor plasenta seperti penyakit vaskuler, kehamilan kembar/ganda, serta faktor janin juga merupakan penyebab terjadinya BBLR.(1) Faktor ibua. Penyakit : Seperti malaria, anemia, sipilis, infeksi TORCH, dan lain-lainb. Komplikasi pada kehamilan : Komplikasi yang tejadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan antepartum, pre-eklamsia berat, eklamsia, dan kelahiran preterm.c. Usia Ibu dan paritas : Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia (< 20 tahun atau >40 tahun)d. Faktor kebiasaan ibu : Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika.(2) Faktor JaninPrematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli), kelainan kromosom.(3) Faktor LingkunganYang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun.

KomplikasiKomplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara lain : Hipotermia Hipoglikemia Gangguan cairan dan elektrolit Hiperbilirubinemia Sindroma gawat nafas Paten duktus arteriosus Infeksi Perdarahan intraventrikuler Apnea of Prematurity Anemia

Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) antara lain : Gangguan perkembangan Gangguan pertumbuhan Gangguan penglihatan (Retinopati) Gangguan pendengaran Penyakit paru kronis Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit Kenaikan frekuensi kelainan bawaan

DiagnosisMenegakkan diagnosis BBLR adalah dengan mengukur berat lahir bayi dalam jangka waktu kurang lebih dapat diketahui dengan dilakukan anamesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.1. AnamnesisRiwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamesis untuk menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya BBLR: Umur ibu Riwayat hari pertama haid terakir Riwayat persalinan sebelumnya Paritas, jarak kelahiran sebelumnya Kenaikan berat badan selama hamil Aktivitas Penyakit yang diderita selama hamil Obat-obatan yang diminum selama hamil

2. Pemeriksaan FisikYang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi BBLR antara lain : Berat badan