lp ok 3 - askep ureterolitiasis

Upload: bettygeacitra

Post on 28-Feb-2018

255 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Lp Ok 3 - Askep Ureterolitiasis

    1/11

    LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

    PASIEN DENGAN URETEROLITHIASIS (BATU URETER)

    DI KAMAR OPERASI 3 (UROLOGI) INSTALASI BEDAH SENTRAL

    RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

    Oleh

    BETTY GEA CITRA PUSPA

    (NIM. 1!1"1!!33)

    POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

    #URUSAN KEPERAWATAN

    PROGRAM STUDI D$I% KEPERAWATAN MALANG

    &!1'

  • 7/25/2019 Lp Ok 3 - Askep Ureterolitiasis

    2/11

    TTIN#AUAN TEORI

    A. PENGERTIAN

    Ureterolithiasis adalah suatu keadaan terjadinya penumpukan oksalat, calculi (batu ginjal) pada ureter

    atau pada daerah ginjal. Ureterolithiasis terjadi bila batu ada di dalam saluran perkemihan. Batu itu

    sendiri disebut calculi. Pembentukan batu mulai dengan kristal yang terperangkap di suatu tempat

    sepanjang saluran perkemihan yang tumbuh sebagai pencetus larutan urin. Calculi bervariasi dalam

    ukuran dan dari fokus mikroskopik sampai beberapa centimeter dalam diameter cukup besar untuk

    masuk dalam pelvis ginjal. ejala rasa sakit yang berlebihan pada pinggang, nausea, muntah, demam,

    hematuria. Urine ber!arna keruh seperti teh atau merah. (Brunner and "uddarth, #$$#% &'$).

    Batu ureter pada umumnya berasal dari batu ginjal yang turun ke ureter. Batu ureter mungkin dapat

    le!at sampai ke kandung kemih dan kemudian keluar bersama kemih. Batu ureter juga bisa sampai ke

    kandung kemih dan kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih yang besar. Batu juga bisa

    tetap tinggal di ureter sambil menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik dengan hidroureter yang

    mungkin asimtomatik. idak jarang terjadi hematuria yang didahului oleh serangan kolik. (*.

    "jamsuhidajat, &++ -al. &$#).

    Urolithiasis adalah kalsifikasi dengan sistem urinari kalkuli, seringkali disebut batu ginjal. Batu dapat

    berpindah ke ureter dan kandung kemih (Black, /oyce, &++, hal. &0+0).Urolithiasis adalah benda 1at padat yang dibentuk oleh presipitasi berbagai 1at terlarut dalam urine

    pada saluran kemih. Batu dapat berasal dari kalsium oksalat ($2), fosfat sebagai campuran kalsium,

    amonium, dan magnesium fosfat (batu tripel fosfat akibat infeksi) (3$2), asam urat (02), dan sistin

    (&2).( Pierce 4. race 5 6eil *. Borley #$$, 789U B:;4-, hal. &&).

    Urolithiasis adalah penyakit diamana didapatkan batu di dalam saluran air kemih, yang dimulai dari

    kaliks sampai dengan uretra anterior.(;*. 6ursalam, 9. 6urs 5

  • 7/25/2019 Lp Ok 3 - Askep Ureterolitiasis

    3/11

    #. eori "upersaturasi

    erjadi kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urine seperti sistin, santin, asam urat, kalsium

    oksalat akan mempermudah terbentuknya batu.

    3. eori Presipitasi?>ristalisasi

    Perubahan p- urine akan mempengaruhi solubilitas substansi dalam urine. Urine yang bersifat asam

    akan mengendap sistin, santin dan garam urat, urine alkali akan mengendap garam?garam fosfat.

    '. eori Berkurangnya

  • 7/25/2019 Lp Ok 3 - Askep Ureterolitiasis

    4/11

    adekuat maka penumpukan atau pengendapan semakin bertambah dan pengendapan ini semakin

    kompleks sehingga terjadi batu.

    Batu yang terbentuk dalam saluran kemih sangat bervariasi, ada batu yang kecil dan batu yang besar.

    Batu yang kecil dapat keluar le!at urin dan akan menimbulkan rasa nyeri, trauma pada saluran kemih

    dan akan tampak darah dalam urin. "edangkan batu yang besar dapat menyebabkan obstruksi saluran

    kemih yang menimbulkan dilatasi struktur, akibat dari dilatasi akan terjadi refluks urin dan akibat

    yang fatal dapat timbul hidronefrosis karena dilatasi ginjal.

    >erusakan pada struktur ginjal yang lama akan mengakibatkan kerusakan pada organ?organ dalam

    ginjal sehingga terjadi gagal ginjal kronis karena ginjal tidak mampu melakukan fungsinya secara

    normal.

    9aka dapat terjadi penyakit > yang dapat menyebabkan kematian.

    "446 ;746="7>

    &. Urinalisa % !arna kuning, coklat gelap, berdarah. "ecara umum menunjukkan adanya sel darah

    merah, sel darah putih dan kristal(sistin,asam urat, kalsium oksalat), serta serpihan, mineral, bakteri,

    pus, p- urine asam(meningkatkan sistin dan batu asam urat) atau alkalin meningkatkan magnesium,

    fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat.

    #. Urine (#' jam) % kreatinin, asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistin meningkat.3. >ultur urine % menunjukkan adanya infeksi saluran kemih (stapilococus aureus,

    proteus,klebsiela,pseudomonas).

    '. "urvei biokimia % peningkatan kadar magnesium, kalsium, asam urat, fosfat, protein dan

    elektrolit.

    0. BU6Akreatinin serum dan urine % 4bnormal ( tinggi pada serumArendah pada urine) sekunder

    terhadap tingginya batu okkstuktif pada ginjal menyebabkan iskemiaAnekrosis.

    . >adar klorida dan bikarbonat serum % peningkatan kadar klorida dan penurunan kadar bikarbonat

    menunjukkan terjadinya asidosis tubulus ginjal.

    . -itung ;arah lengkap % sel darah putih mungkin meningkat menunjukan infeksiAsepticemia.

    . "el darah merah % biasanya normal.

    +. -b, -t % abnormal bila pasien dehidrasi berat atau polisitemia terjadi ( mendorong presipitas

    pemadatan) atau anemia(pendarahan, disfungsi ginjal).&$. -ormon paratiroid % mungkin meningkat bila ada gagal ginjal. (P- merangsang reabsorbsi

    kalsium dari tulang meningkatkan sirkulasi serum dan kalsium urine).

    &&.

  • 7/25/2019 Lp Ok 3 - Askep Ureterolitiasis

    5/11

    &. Pengurangan nyeri, mengurangi nyeri sampai penyebabnya dapat dihilangkan, morfin diberikan

    untuk mencegah sinkop akibat nyeri luar biasa. 9andi air hangat di area panggul dapat

    bermanfaat. Cairan yang diberikan, kecuali pasien mengalami muntah atau menderita gagal

    jantung kongestif atau kondisi lain yang memerlukan pembatasan cairan. 7ni meningkatkan

    tekanan hidrostatik pada ruang belakang batu sehingga mendorong passase batu tersebut ke

    ba!ah. 9asukan cairan sepanjang hari mengurangi kosentrasi kristaloid urine, mengencerkan

    urine dan menjamin haluaran urine yang besar.

    #. Pengangkatan batu, pemeriksaan sistoskopik dan passase kateter ureteral kecil untuk

    menghilangkan batu yang menyebabkan obstruksi ( jika mungkin), akan segera mengurangi

    tekanan belakang pada ginjal dan mengurangi nyeri.

    3. erapi nutrisi dan 9edikasi. erapi nutrisi berperan penting dalam mencegah batu ginjal.

    9asukan cairan yang adekuat dan menghindari makanan tertentu dalam diet yang merupakan

    bahan utama pembentuk batu(mis.kalsium), efektif untuk mencegah pembentukan batu atau lebih

    jauh meningkatkan ukuran batu yang telah ada. 9inum paling sedikit gelas sehari untuk

    mengencerkan urine, kecuali dikontraindikasikan.

    a. Batu kalsium, pengurangan kandungan kalsium dan fosfor dalam diet dapat membantu

    mencegah pembentukan batu lebih lanjut.

    b. Batu fosfat, diet rendah fosfor dapat diresepkan untuk pasien yang memiliki batu fosfat,untuk mengatasi kelebihan fosfor, jeli aluminium hidroksida dapat diresepkan karena agens

    ini bercampur dengan fosfor, dan mengeksikannyamelalui saluran intensial bukan ke system

    urinarius.

    c. Batu urat, untuk mengatasi batu urat, pasien diharuskan diet rendah purin, untuk mengurangi

    ekskresi asam urat dalam urine.

    d. Batu oksalat, urine encer dipertahankan dengan pembatasan pemasukan oksalat. 9akanan

    yang harus dihindari mencakup sayuran hijau berdaun banyak, kacang,seledri, coklat,the,

    kopi.

    e. /ika batu tidak dapat keluar secara spontan atau jika terjadi komplikasi, modaritas penanganan

    mencakup terapi gelombang kejut ekstrakorporeal, pengankatan batu perkutan, atau

    uteroroskopi.

    '. 8ithotrupsi elombang >ejut :kstrakorporeal, adalah prosedur noninvasive yang digunakanuntuk menghancurkan batu kaliks ginjal. "etelah batu itu pecah menjadi bagian yang kecil seperti

    pasir, sisa batu?batu tersebut dikeluarkan secara spontan

    0. 9etode :ndourologi Pengangkatan batu, bidang endourologi menggabungkan keterampilan ahli

    radiologi dan urologi untuk mengankat batu renal tanpa pembedahan mayor.

    . Uteroskopi, mencakup visualisasi dan askes ureter dengan memasukan suatu alat ureteroskop

    melalui sistoskop. Batu dihancurkan dengan menggunakan laser, lithotripsy elektrohidraulik, atau

    ultrasound kemudian diangkat.

    . Pelarutan batu, infuse cairan kemolitik, untuk melarutkan batu dapat dilakukan sebagai

    alternative penanganan untuk pasien kurang beresiko terhadap terapi lain, dan menolak metode

    lain, atau mereka yang memiliki batu yang mudah larut (struvit).

    . Pengangkatan Bedah,sebelum adanya lithotripsy, pengankatan batu ginjal secara bedah

    merupakan terapi utama. /ika batu terletak di dalam ginjal, pembedahan dilakukan dengannefrolitotomi (7nsisi pada ginjal untuk mengangkat batu atau nefrektomi, jika ginjal tidak

    berfungsi akibat infeksi atau hidronefrosis. Batu di piala ginjal diangat dengan pielolitotomi,

    sedangkan batu yang diangkat dengan ureterolitotomi, dan sistostomi jika batu berada di kandung

    kemih., batu kemudian dihancur dengan penjepit alat ini. Prosedur ini disebut sistolitolapaksi.

  • 7/25/2019 Lp Ok 3 - Askep Ureterolitiasis

    6/11

    KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

    &.Pengkajian

    a. Biodata

    UmurAusia perlu ditanyakan karena adanya hubungan dengan proses penyembuhan luka

    atau regenerasi sel."edangkan ras dan suku bangsa perlu dikaji karena kulit yang tampak

    normal pada ras dan kebangsaan tertentu kadang tampak abnormal pada klien dengan ras dan

    kebangsaan lain. Pekerjaan dan hobi klien juga ditanyakan untuk mengetahui apakah klien

    banyak duduk atau sedikit beraktivitas sehingga terjadi penekanan pembuluh darah yang

    menyebabkan suplai oksigen berkurang, sel? sel tidak mendapat cukup 1at makanan dan sampah

    hasil sisa metabolisme tertumpuk. 4khirnya sel?sel mati, kulit pecah dan terjadilah lubang yang

    dangkal dan luka dekubitus pada permukaan.

    b. >eluhanUtama

    9erupakan keluhan yang paling dirasakan oleh klien sehingga ia mencari

    pertolongan. >eluhan yang diungkapkan klien pada umumnya yaitu adanya rasa nyeri. 8okasi

    luka biasanya terdapat pada daerah? daerah yang menonjol, misalnya pada daerah belakang

    kepala, daerah bokong, tumit, bahu, dan daerah pangkal paha yang mengalami ischemia

    sehingga terjadi ulkus decubitus.

    c. *i!ayat Penyakit "ekarang-al? hal yang perlu dikaji adalah mulai kapan keluhan dirasakan, lokasi keluhan,

    intensitas, lamanya atau frekuensi, faktor yang memperberat atau memperingan serangan,

    serta keluhan? keluhan lain yang menyertai dan upaya? upaya yang telah dilakukan pera!at

    disini harus menghubungkan masalah kulit dengan gejalanya seperti% gatal, panas, mati rasa,

    immobilisasi, nyeri, demam, edema, dan neuropati.

    d. *i!ayat Personal dan >eluarga

    *i!ayat penyakit keluarga perlu ditanyakan karena penyembuhan luka dapat

    dipengaruhi oleh penyakit penyakit yang diturunkan seperti % ;9, alergi, -ipertensi

    (C4). *i!ayat penyakit kulit dan prosedur medis yang pernah dialami klien. -al ini untuk

    memberikan informasi apakah perubahan pada kulit merupakan manifestasi dari penyakit

    sistemik seperti % infeksi kronis, kanker, ;9.

    e. *i!ayat Pengobatan4pakah klien pernah menggunakan obat? obatan. Dang perlu dikaji pera!at yaitu%

    &. >apan pengobatan dimulai.

    #. ;osis dan frekuensi.

    3. Eaktu berakhirnya minum obat

    f. *i!ayat >esehatan, seperti%

    &. Bed?rest yang lama

    #. 7mmobilisasi

    3. 7nkontinensia

    '. 6utrisi atau hidrasi yang inadekuat

    &) Pemeriksaan eadaan Umum

    Umumnya penderita datang dengan keadaan sakit dan gelisah atau cemas akibat adanyakerusakan integritas kulit yang dialami.

    b. anda?anda ital

    ekanan darah normal, nadi cepat, suhu meningkat dan respirasi rate meningkat.

    c. Pemeriksaan >epala ;an 8eher

    &) >epala ;an *ambut

    Pemeriksaanmeliputi bentuk kepala, penyebaran dan perubahan !arna rambut serta

    pemeriksaan tentang luka. /ika ada luka pada daerah tersebut, menyebabkan timbulnya

    rasa nyeri dan kerusakan kulit.

    #) 9ata

    9eliputi kesimetrisan, konjungtiva, reflek pupil terhadap cahaya dan gangguan

    penglihatan.

    3) -idung

  • 7/25/2019 Lp Ok 3 - Askep Ureterolitiasis

    7/11

    9eliputi pemeriksaan mukosa hidung, kebersihan, tidak timbul pernafasan cuping

    hidung, tidak ada sekret.

    ') 9ulut

    Catat keadaan adanya sianosis atau bibir kering.

    0) elinga

    Catat bentuk gangguan pendengaran karena benda asing, perdarahan dan serumen. Pada

    penderita yang bet rest dengan posisi miring maka, kemungkinan akan terjadi ulkus

    didaerah daun telinga.

    ) 8eher

    9engetahui posisi trakea, denyut nadi karotis, ada tidaknya pembesaran vena jugularis

    dan kelenjar linfe.

    ) Pemeriksaan ;ada ;an hora@

    7nspeksi bentuk thora@ dan ekspansi paru, auskultasi irama pernafasan, vokal premitus,

    adanya suara tambahan, bunyi jantung, dan bunyi jantung tambahan, perkusi thora@

    untuk mencari ketidak normalan pada daerah thora@.

    ) 4bdomen

    +) Bentuk perut datar atau flat, bising usus mengalami penurunan karena inmobilisasi, ada

    masa karena konstipasi, dan perkusi abdomen hypersonor jika dispensi abdomen atautegang.

    &$) Urogenital

    7nspeksi adanya kelainan pada perinium. Biasanya klien dengan ulkus dan paraplegi

    terpasang kateter untuk buang air kecil.

    &&) 9uskuloskeletal

    ) 4danya fraktur pada tulang akan menyebabkan klien bet rest dalam !aktu lama,

    sehingga terjadi penurunan kekuatan otot.

    3. Pemeriksaan 6eurologi

    ingkat kesadaran dikaji dengan sistem C". 6ilainya bisa menurun bila terjadi nyeri hebat

    (syok neurogenik) dan panas atau demam tinggi, mual muntah, dan kaku kuduk.

    a. Pengkajian ulit

    Pengkajian kulit melibatkan seluruh area kulit termasuk membrane mukosa, kulitkepala, rambut dan kuku. ampilan kulit yang perlu dikaji yaitu !arna, suhu,

    kelembaban, kekeringan, tekstur kulit (kasar atau halus), lesi, vaskularitas.Dang harus

    diperhatikan oleh pera!at yaitu %

    &) Earna, dipengaruhi oleh aliran darah, oksigenasi, suhu badan dan produksi

    pigmen.

    8esi yang dibagi dua yaitu %

    a) 8esi primer, yang terjadi karena adanya perubahan pada salah satu komponen

    kulit

    b) 8esi sekunder adalah lesi yang muncul setelah adanya lesi primer. ambaran

    lesi yang harus diperhatikan oleh pera!at yaitu !arna, bentuk, lokasi dan

    kofigurasinya.

    #) :dema"elama inspeksi kulit, pera!at mencatat lokasi, distribusi dan !arna dari daerah

    edema.

    3) >elembaban

    6ormalnya, kelembaban meningkat karena peningkatan aktivitas atau suhu

    lingkungan yang tinggi kulit kering dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti

    lingkungan kering atau lembab yang tidak cocok, intake cairan yang inadekuat,

    proses menua.

    ') 7ntegritas

    Dang harus diperhatikan yaitu lokasi, bentuk, !arna, distribusi, apakah ada drainase

    atau infeksi.

    0) >ebersihan kulit

    ) askularisasi

    ) Perdarahan dari pembuluh darah menghasilkan petechie dan echimosis.

  • 7/25/2019 Lp Ok 3 - Askep Ureterolitiasis

    8/11

    ) Palpasi kulit

    +) Dang perlu diperhatikan yaitu lesi pada kulit, kelembaban, suhu, tekstur atau

    elastisitas, turgor kulit.

    '. Pemeriksaan Penunjang

    a. Pemeriksaan laboratorium

    &) ;arah lengkap

    Peningkatan tertentu a!al menunjukkan hemo konsentrasi, sehubungan dengan

    perpindahan atau kehilangan cairan dan untuk mengetahui adanya defisiensi nutrisi

    pada klien. /ika terjadi leukositosis karena adanya kehilangan sel pada sisi luka dan

    respon inflamasi terhadap edema. lukosa serum yang terjadi peningkatan karena

    respon stres.

    #) Biopsi luka

    Untuk mengetahui jumlah bakteri.

    3) >ultur s!ab

    Untuk mengidentifikasi tipe bakteri pada permukaan ulkus.

    ') Pembuatan foto klinis

    ;ibuat untuk memperlihatkan sifat serta luasnya kelainan kulit atau ulkus dan

    dipergunakan untuk perbaikan setelah dilakukan terapi.

    Pre =peratif

    D*+,- e/er0+ I+er2e+-

    Cemas berhubungan dengan

    kurang pengetahuan dan stres

    pembedahan

    &. 9engidentifikasi kebutuhan pasien.

    #. 9enjelaskan bah!a operasi ini sudah sering dilakukan

    dan ditangani oleh tim ahli

    3. 9enjelaskan rangkaian kegiatan dan kejadian rutin

    Gangguan pemenuhannutrisi kurang darikenutuhan berhubungandengan mual dan muntah

    &) >aji intake pasien

    #) ingkatkan intake makan melalui %

    >urangi gangguan dari luar

    /aga privasi pasien

    "ajikan makanan dalam kondisi hangat

    3) "elingi makan dengan minum

    ') /aga kebersihan mulut p@

    0) Berikan makan sedikit tapi sering

    ) >olaborasi dengan ahli gi1i

    7ntra =peratif

    D*+,- e/er0+ I+er2e+-

    *isiko jatuh berhubungan

    dengan perpindahan pasien

    &. 9embantu pasien berpindah dari branchartA kursi roda

    #. 9engangkat pasien dari branchart dengan 3 orang

    3. 9endorong pasien ke ruang tindakan dengan hati?hati.

  • 7/25/2019 Lp Ok 3 - Askep Ureterolitiasis

    9/11

    '. 9engatur pasien sesuai dengan jenis operasinya.

    0. 9enjaga pasien dari jatuh dan bila perlu lakukan

    restrain.

    . 9emasang pelindung pada tempat tidur supaya pasien

    tidak jatuh

    *esiko kekurangan volume caira

    berhubungan dengan perdarahan

    &. Cek tanda?tanda vital pasien

    #. Pantau balance cairan masuk dan keluar serta jumlah

    perdaharan

    3. "iaplan labu P*C sebelum tindakan operasi dimulai.

    '. 9embantu melakukan ra!at perdarahan pada prosespembedahan.

    *isiko injury berhubungan

    dengan pemasangan arde

    &. 9elekatkan arde pada lapisan kulit yang datar,

    berlemak, dan tidak luka.

    #. Pastikan arde melekat pada kulit pasien, jika diperlukan

    lakukan fiksasi dengan kassaAplester.

    3. -indari pemasangan pada bagian lekukan tubuh.

    Post =peratif

    D*+,- e/er0+ I+er2e+-

    *esiko infeksi berhubungan

    dengan adanya luka post

    pembedahan

    &. 8akukan ra!at luka dengan prinsip menjada

    kesterilan.

    #. 8akukan tindakan cuci tangan sebelum tindakan

    aseptik.

    3. >olaborasi pemberian antibiotic.

    '. >7: keluarga pasien untuk selalu menjaga

    kebersihan area pera!atan pasien.

    6yeri berhubungan dengan

    proses penyembuhan luka post

    pembedahan

    &. 9engidentifikasi skala nyeri pasien.

    #. 9engajarkan relaksasi nafas dalam untuk mengurangi

    rasa nyeri.

    3. >olaborasi dengan obat?obatan farmakologis untuk

    meredakan nyeri.

  • 7/25/2019 Lp Ok 3 - Askep Ureterolitiasis

    10/11

  • 7/25/2019 Lp Ok 3 - Askep Ureterolitiasis

    11/11

    ;4epera!atan 9edical Bedah. (:disi kedelapan). /akarta %

    :C.

    Baradero, 9ary, 96, "PC,;kk,(#$$0). >lien angguan injal. /akarta % :C

    ;oengoes, 9arilynn :, *6. B"6, 94, C" (#$$$). *encana 4suhan >epera!atan.(:disi ketiga).

    /akarta % :C.

    8ong, Barbara C. (&++). Pera!atan 9edikal Bedah ("uatu Pendekatan Proses >epera!atan. (Buku

    3). Bandung % 74P> Padjajaran.

    6oer, -.9, "jaifoellah (&++). Buku 4jar 7lmu Penyakit ;alam. (/ilid kedua, :disi ketiga). /akarta %

    Balai Penerbit U7.

    6ursalam, ;*. 9.6urs,dkk.(#$$). "ystem Perkemihan. /akarta % salemba medika

    Price, "ylvia 4nderson, Ph.;., *.6 (&++0). Patofisiologi % >onsep >linis Proses?Proses Penyakit.

    (:disi keempat). /akarta % :C.