lp gangguan menelan

4
LAPORAN PENDAHULUAN A. Konsep Diagnosa Keperawatan Diagnosa Keperawatan : Gangguan Menelan Definisi : Fungsi mekanisme menelan yang tidak normsl, berhubungan dengan defisit struktur atau fungsi mulut, faring atau esofagus Batasan Karakteristik 1. Gangguan fase faring a. Ketidaknormalan fase faring pada pemeriksaan menelan b. Perubahan posisi kepala c. Tersedak, batuk dan muntah d. Penundaan menelan e. Penolakan makanan f. Suara serak g. Elevasi laring yang tidak adekuat h. Menelan berulang – ulang i. Refluks hidung j. Infeksi paru berulang k. Demam yang tidak jelas penyebabnya 2. Gangguan fase esofagus a. Ketidaknormalan pada fase esofagus pada pemeriksaan menelan b. Napas berbau asam c. Penolakan makanan aau membatasi volume d. Bangun atau batuk di malam hari

Upload: budd

Post on 13-Dec-2015

230 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

saya bang

TRANSCRIPT

Page 1: Lp Gangguan Menelan

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan : Gangguan Menelan

Definisi : Fungsi mekanisme menelan yang tidak normsl,

berhubungan dengan defisit struktur atau fungsi

mulut, faring atau esofagus

Batasan Karakteristik

1. Gangguan fase faring

a. Ketidaknormalan fase faring pada pemeriksaan menelan

b. Perubahan posisi kepala

c. Tersedak, batuk dan muntah

d. Penundaan menelan

e. Penolakan makanan

f. Suara serak

g. Elevasi laring yang tidak adekuat

h. Menelan berulang – ulang

i. Refluks hidung

j. Infeksi paru berulang

k. Demam yang tidak jelas penyebabnya

2. Gangguan fase esofagus

a. Ketidaknormalan pada fase esofagus pada pemeriksaan menelan

b. Napas berbau asam

c. Penolakan makanan aau membatasi volume

d. Bangun atau batuk di malam hari

e. Menelan berulang-ulang

3. Gangguan fase mulut

a. Makanan jatuh dari mulut

b. Makanan dikeluarkan dari mulut

c. Penutupan bibir tidak sempurna

d. Kurangnya aktivitas lidah untuk membentuk bolus

Page 2: Lp Gangguan Menelan

e. Menelan sedikit demi sedikit

f. Pembentukan bolus lambat

g. Waktu makan lama dengan konsumsi sedikit

h. Kurang mengunyah

i. Refluks hidung

Faktor yang berhubungan

1. Defisit kongenital

a. Masalah perilaku pemberian makan

b. Penyakit jantung kongenital

c. Gangguan pernapasan

d. Anomali jalan napas atas

2. Masalah neurologis

a. Akalasia

b. Defek anatomik didapat

c. Paralisis serebral

d. Gangguan saraf kranial

e. Keterlambatan perkembangan

f. Defek esofagus

g. Abnormalitas orofaring

h. Prematuritas

i. Penyakit refluks gastroesofagus

j. Abnormalitas laring

k. Defek laring

l. Defek nasal

m. Defek rongga nasofaring

n. Defek trakea

o. Trauma

p. Cedera kepala traumatik

Page 3: Lp Gangguan Menelan

NOC :

1. Pencegahan aspirasi

2. Status menelan

3. Status menelan : fase esofagus

4. Status menelan : fase oral

5. Status menelan fase faring

Kriteria Hasil :

a. Mempertahankan makanan di dalam mulut

b. Kemampuan menelan

c. Pengiriman bolus ke hipofaring selaras dengan refleks menelan

d. Kemampuan untuk mengosongkan rongga mulut

NIC :

Pencegahan aspirasi

1. Memantau tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks muntah dan kemampuan

menelan

2. Posisikan pasien duduk tegak 90°

3. Berikan makan dengan porsi sedikit tapi sering

4. Kolaborasi dengan dokter tentang pemasangan NGT

5. Periksa penempatan selang nasogastric sebelum makan

6. Periksa residu melalui selang nasogastric sebelum makan

7. Hindarkan makan bila residu tinggi (banyak)

8. Hindarkan klien mengkonsumsi cairan dengan konsistensi kental yang dapat

memicu terjadinya aspirasi

9. Tawarkan klien makaan atau cairan yang lebih mudah menjadi bolus sebelum

ditelan

10. Potong makanan menjadi potongan-potongan kecil

11. Haluskan obat dalam bentuk sediaan pil/tablet sebelum diberikan kepada klien

12. Tinggikan posisi kepala selama 30 sampai 45 menit setelah makan diatas tempat

tidur klien

13. Kerjasama dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori yang sesuai dan jenis

nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi klien.

Page 4: Lp Gangguan Menelan

PATHWAY TONSILITIS