lp cva-ivh punya dinda

Upload: dindarahma

Post on 01-Mar-2018

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    1/15

    LAPORAN PENDAHULUAN

    CEREBRAL VASKULAR ACCIDENTINTRAVENTRICULAR HEMORRHAGE

    (CVA-IVH)

    Disusun untuk Memenui Tu!"s L"#$%"n In&i'i&u P%$esi Ne%s De#"%temen Me&ik"

    &i Ru"n! *+s RSUD, D%, S"iu An"% M""n!

    OLEH.

    ADINDA MA/ADA RAHMA

    012232422200031

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERA/ATAN

    5AKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS BRA/I6A7A

    MALANG

    *20+

    http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/23/cerebral-vaskular-accident-cva/http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/23/cerebral-vaskular-accident-cva/http://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/23/cerebral-vaskular-accident-cva/
  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    2/15

    CEREBRAL VASCULAR ACCIDENT.INTRAVENTRICULAR HEMORRHAGE (CVA-IVH)

    0, DE5INISIPerdarahan intraventrikel atau yang biasa disebut dengan IVH adalah perdarahan

    yang terdapat pada sistem ventrikel otak, dimana cairan serebrospinal di produksi dandisirkulasikan ke ruang subarachnoid. Perdarahan ini dapat disebabkan karenaadanya trauma ataupun juga perdarahan pada stroke.

    Disebutkan pula bahwa Primary Intraventricular Hemorrhage merupakanperdarahan intraserebral nontraumatik yang terbatas pada sistem ventrikel.Sedangkan perdarahan sekunder intraventrikuler muncul akibat pecahnya pembuluhdarah intraserebral dalam dan jauh dari daerah periventrikular, yang meluas kesistem ventrikel. IVH sekunder mungkin terjadi akibat perluasan dari perdarahanintraparenkim atau subarachnoid yang masuk ke system intraventrikel. ontusio danperdarahan subarachnoid !S"H# berhubungan erat dengan IVH. Perdarahan dapatberasal dari middle communicating artery atau dari posterior communicating artery.

    Sepertiga pasien IVH tidak bertahan pada perawatan di rumah sakit !$%. "ngka

    kejadian IVH di antara seluruh pasien dengan perdarahan intrakranial adalah $,'&dengan prognosis yang dilaporkan lebih baik dari prognosis pasien perdarahanintraventrikel sekunder. IVH menginduksi morbiditas, termasuk perkembanganhidrose(alus dan menurunnya kesadaran. Dilaporkan terdapat banyak (aktor yangberhubungan dengan IVH, namun hipertensi merupakan (aktor yang paling seringditemukan. Sering kali kejadian IVH bersamaan dengan munculnya )V" hemoragiklain, yang tersering adalah I)H !intra cranial Hematoma#, sehingga kejadian )V" I)Hini juga menimbulkan kesan gejala yang sama dengan )V" yang terjadi setelah ataubersamaan.

    Selain itu kejadian IVH lebih banyak terjadi pada bayi dibandingkan dengan orangdewasa. Pada bayi IVH banyak terjadi pada bayi yang prematur atau **+, ha inidikarenakan belum matangnya pembentukan pembuluh darah, terutama di otak.

    etidakmatangan inilah yang akan mengakibatkan adanya ruptur pembuuh darahpada sistem ventrikel. Sedangkan pada orang dewasa IVH banyak terjadi karenaperdarahan dari sistem atau tempat disekitar ventrikel otak.

    *, ETIOLOGI-tiologi PIVH bervariasi dan pada beberapa pasien tidak diketahui. etapi menurut

    penelitian didapatkan /a. Hipertensi, aneurisma bahwa PIVH tersering berasal dari perdarahan hipertensi

    pada arteri parenkim yang sangat kecil dari jaringan yang sangat dekat dengansistem ventrikuler.

    b. ebiasaan merokok dan "lkoholismeDari studi observasional dilaporkan meningkatnya kejadian stroke perdarahanpada pasien merokok dan konsumsi alkohol. andungan !0at# yang terkandungdalam rokok, terutama nikotin dapat menyebabkan penurunan elastisitas dindingvaskuler. onsumsi alkohol dengan jumlah banyak maupun sedikit namun dalamjangka waktu yang lama akan bere(ek pada sistem kardiovasluler, gangguan yangmungkin muncul pada sistem jantung diantaranya adalah berhubungan dengan(ungsi (isiologis jantung, yang tersering diantaranya adalah (ungsi sebagai1pompa2 darah, sedangkan pada sistem vaskuler, konsumsi alkohol dapatmengganggu lipid pro(ile yang kedepannya akan mengakibatkan gangguan padalemak di vaskuler yang nantinya dapat menyebabkan penyempitan vaskuler.

    c. -tiologi lain yang mendasari PIVH di antaranya adalah anomali pembuluh darahserebral, mal(ormasi pembuluh darah termasuk angioma kavernosa dan

    aneurisma serebri merupakan penyebab tersering PIVH pada usia muda. Padaorang dewasa, PIVH disebabkan karena penyebaran perdarahan akibathipertensiprimer dari struktur periventrikel.

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    3/15

    4, 5AKTOR RESIKOa. 3sia tuab. ebiasaan merokokc. "lkoholismed. ekanan darah lebih dari '45 mmHg.e. +okasi dari Intracerebral hemoragik primer.(. Perdarahan yang dalam, pada struktur subkortikal lebih beresiko menjadi

    intraventrikular hemoragik, lokasi yang sering terjadi yaitu putamen !$6765,lobus!$5, thalamus !'57'6, pons !6&7'4, caudatus !8 dan serebelum!6. "danya perdarahan intraventrikular meningkatkan resiko kematian yangberbanding lurus dengan banyaknya volume IVH.

    1, PATO5ISIOLOGI

    8, GE6ALA9ayoritas pasien mengalami nyeri kepala akut dan penurunan kesadaran yangberkembang cepat sampai keadaan koma. Pada pemeriksaaan biasanya di dapatihipertensi kronik. :ejala dan tanda tergantung lokasi perdarahan. Herniasi uncal denganhiiangnya (ungsi batang otakdapat terjadi. Pasien yang selamat secara bertahapmengalami pemulihan kesadaran dlam beberapa hari. Pasien dengan perdarahan padalobus temporal atau lobus (rontal dapat mengalami sei0ure tiba7tiba yang dapat diikutikelumpuhan kontralateral !opper, 4556 Dalam khoirul 455%#.

    Pasien usia tua dengan tekanan darah normal yang mengalami PIS atau perdarahanintraserebellar karena amyloid angiopathybiasanya telah menderita penyakit "l0heimeratau demensia progresi( tipe "l0heimer dan dalam perjalanannnya perdarahan dapatmemasukirongga subarakhnoid.!:ilroy, 4555, Dalam khoirul 455%#.

    Hipertensi abnormalitas formasi

    vaskuler otak

    Perdarahan yang terjadimenyebabkan penekanan pada area

    otak (desak ruang)

    Tek. Vaskuler melebihi tek.Maksimal vaskuler otak

    Menyebabkan vaskuler mudahruptur karena formasi vaskuler

    sendiri

    Peningkatan TI

    !pabila dibiarkan akanterjadi edema otak

    Penekananpada area

    sensitif nyeri

    "yeri kepala

    #angguan kesadaran(penurunan)

    Penekanan padaarea tertentu pada

    otak dapatmenyebabkan

    gangguan $siologisotak seperti

    %gangguan bi&ara(area bro&a)'

    gangguan gerak'dll

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    4/15

    Secara mendetail gejala yang muncul diantaranya !Isyan, 45'4# /'# ehilangan 9otorik.

    Dis(ungsi motor paling umum adalah /a. Hemiplegia yaitu paralisis pada salah satu sisi yang sama seperti pada wajah,

    lengan dan kaki !karena lesi pada hemis(er yang berlawanan#.b. Hemiparesis yaitu kelemahan pada salah satu sisi tubuh yang sama seperti

    wajah, lengan, dan kaki !arena lesi pada hemis(er yang berlawanan#.

    4# ehilangan atau De(isit Sensori.a. Parestesia !terjadi pada sisi berlawanan dari lesi#

    ejadian seperti kebas dan kesemutan pada bagian tubuh dan kesulitandalam propriosepsi !kemampuan untuk merasakan posisi dan gerakan bagiantubuh#.

    b. esulitan dalam menginterpretasikan stimuli visual, taktil dan auditorius.

    $# ehilangan omunikasi !De(isit Verbal#.;ungsi otak lain yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahasa dan

    komunikasi. Dis(ungsi bahasa dan komunikasi dapat dimani(estasikan oleh halberikut /a. Disartria adalah kesulitan berbicara atau kesulitan dalam membentuk kata.

    Ditunjukkan dengan bicara yang sulit dimengerti yang disebabkan oleh paralisisotot yang bertanggung jawab untuk menghasilkan bicara.

    b. Dis(asia atau a(asia adalah bicara detekti( atau kehilangan bicara, yang terutamaekspresi( atau resepti( !mampu bicara tapi tidak masuk akal# .

    c. "praksia adalah ketidak mampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajarisebelumnya, seperti terlihat ketika pasien mengambil sisir dan berusaha untukmenyisir rambutnya.

    d. Dis(agia adalah kesulitan dalam menelan.

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    5/15

    +, PROGNOSAPrognosa IVH akan sangat buruk apabila merupakan hasil dari perdarahan

    intraserebral yang disebabkan karena hipertensi, dan prognosa akan bertambah burukapabila hydrocephalus mengikuti. Hal ini dapat menyababkan peningkatan I dandapat menyebabkan hernia otak. Darah yang berada pada ventrikular otak dapatmenggumpal dan akan menyumbat aliran dari )S; sehingga dapat terjadihydrochepalus yang dapat dengan cepat meningkatkan I dan dapat menyebabkankematian. emudian, produk7produk pemecahan bekuan darah dapat merangsangpelepasan agen7agen in(lamsi yang dapat merusak granulasi dari arachnoid,menghalangi reabsorbsi )S; dan dapat menyebabkan hydrochepalus permanen.

    3, KOMPLIKASIa. Hidrose(alus !>ctaviani, 45''#

    Hal ini merupakan komplikasi yang sering dan kemungkinan disebabkan karenaobstruksi cairan sirkulasi serebrospinal atau berkurangnya absorpsi meningeal.Hidrose(alus dapat berkembang pada 65& pasien dan berhubungan dengankeluaran yang buruk.

    erapi hidrose(alus pada pasien dilanjutkan dengan konsul ke bagian bedah sara(dengan rencana tindakan VP shunt cito. Ventriculoperitoneal (VP) Shunt merupakantehnik operasi yang paling popular untuk tatalaksana hidrose(alus, yaitu +)Sdialirkan dari ventrikel otak ke rongga peritoneum. Sebuah studi tentanghidrose(alus menunjukkan rasio kesuksesan perbaikan gejala dan tanda klinis pada65&7 %5& penelitian pada anjing yang mendapatkan tatalaksanaventriculoperitoneal shunting.

    b. Perdarahan ulang (rebleeding) !>ctaviani, 45''#Dapat terjadi setelah serangan hipertensi. indakan medis untuk mencegahperdarahan ulang setelah S"H dari AHA Guideline 455%/ '#. ekanan darahsebaiknya dimonitor dan dikontrol untuk mengimbangi risiko stroke, hipertensi yangberhubungan dengan perdarahan ulang, dan mempertahankan CPP !cerebral

    perusion pressure#. 4#. irah baring saja tidak cukup untuk mencegah perdarahanulang setelah S"H. Dapat dipertimbangkan strategi tatalaksana yang lebih luas,bersamaan dengan pengukuran yang lebih de(initi(. $#. 9eskipun studi yang lalumenunjukkan keseluruhan e(ek negati( dari anti(ibrinolitik, bukti sekarangmenyarankantatalaksana awal dengan pemberian anti(ibrinolitik jangka pendekdilanjutkan dengan penghentian anti(ibrinolitik dan pro(ilaksis melawan hipovolemidan vasospasme

    &. Vasospasme. !>ctaviani, 45''#*eberapa laporan telah menyimpulkan hubungan antara intraventricularhemorrhage (IVH) dengan kejadian dari vasospasme serebri, yaitu/ '#. Dis(ungsiarteriovena hipotalamik berperan dalam perkembangan vasospasme intrakranial.4#. Penumpukkan atau jeratan dari bahan spasmogenik akibat gangguan dari

    sirkulasi cairan serebrospinal. ekomendasi tatalaksana vasospasme serebri dariAHA Guideline pada S"H, yaitu/ ?imodipin oral diindikasikan untuk mengurangikeluaran yang buruk yang berhubungan dengan S"H aneurisma !I, "#. ?ilai daripemberian antagonis kalsium secara oral atau intravena masih belum jelas. Dosisoral yang dianjurkan adalah =5 mg setiap = jam.

    9, PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKDiagnosis klinis dari PIVH sangat sulit dan jarang dicurigai sebelum C! scan meskipun

    gejala klinis menunjukkan diagnosis mengarah ke IVH, namun C! Scan kepaladiperlukan untuk kon(irmasi. ) sangat sensiti( dalam mengidenti(ikasi perdarahan akutdan dipertimbangkan sebagai baku emas. ekomendasi AHA Guideline "#$# untuk

    pencitraan pada kasus stroke adalah/a. Computed !omography%Scanning (C!% scan)&

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    6/15

    ) Scan merupakan pemeriksaan paling sensiti( untuk PIS !perdarahan intraserebral@I)H# dalam beberapa jam pertama setelah perdarahan. )7scan dapatdiulang dalam 4< jam untuk menilai stabilitas. *edah emergensi denganmengeluarkan massa darah diindikasikan pada pasien sadar yang mengalamipeningkatan volume perdarahan.

    b. 'agneticresonance imaging ('I)&9I dapat menunjukkan perdarahan intraserebral dalam beberapa jam pertamasetelah perdarahan. Perubahan gambaran 9I tergantung stadium disolusihemoglobin oksihemoglobin A deoksihemoglobin A methemoglobin 7 (erritin danhemosiderin.

    c. ) angiograi, ) venogra(i, contrast%enhanced ), contrast%enhanced 9I,magnetic resonance angiography, and magnetic resonance venography dapatdigunakan untuk mengevaluasi lesi struktural yang mendasari, termasuk mal(ormasipembuluh darah dan tumor jika terdapat kecurigaan klinis atau radiologis.

    :, PEMERIKSAAN S7ARA5 KRANIAL

    ", 5un!si s"%" k%"ni" I (N O'"kt$%ius)Pastikan rongga hidung tidak tersumbat oleh apapun dan cukup bersih. +akukanpemeriksaan dengan menutup sebelah lubang hidung klien dan dekatkan bau7bauan seperti kopi dengan mata tertutup klien diminta menebak bau tersebut.+akukan untuk lubang hidung yang satunya.

    ;, 5un!si s"%" k%"ni" II (N, O#tikus)

    )atat kelainan pada mata seperti katarak dan in(eksi sebelum pemeriksaan.

    Periksa ketajaman dengan membaca, perhatikan jarak baca ataumenggunakan snellenchart untuk jarak jauh.

    Periksa lapang pandang/ lien berhadapan dengan pemeriksa =57'55 cm,

    minta untuk menutup sebelah mata dan pemeriksa juga menutup sebelah matadengan mata yang berlawanan dengan mata klien. :unakan benda yang

    berasal dari arah luar klien dank lien diminta , mengucapkan ya bila pertamamelihat benda tersebut. 3langi pemeriksaan yang sama dengan mata yangsebelahnya. 3kur berapa derajat kemampuan klien saat pertama kali melihatobjek. :unakan opthalmoskop untuk melihat (undus dan optic disk !warna danbentuk#

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    7/15

    Dengan rasa getar dapat pukla dilakukan dengan menggunakan garputala

    yang digetarkan dan disentuhkan ke ketiga daerah wajah tadi dan minta klienmengatakan getaran tersebut terasa atau tidak

    Pemerikasaan corneal dapat dilakukan dengan meminta klien melihat lurus ke

    depan, dekatkan gulungan kapas kecil dari samping kea rah mata dan lihat

    re(leks menutup mata. Pemeriksaan motorik dengan mengatupkan rahang dan merapatkan gigi

    periksa otot maseter dan temporalis kiri dan kanan periksa kekuatan ototnya,minta klien melakukan gerakan mengunyah dan lihat kesimetrisan gerakanmandibula.

    e, 5un!si s"%" k%"ni" VII (N, 5"si"is)

    ;ungsi sensorik dengan mencelupkan lidi kapas ke air garam dan sentuhkan ke

    ujung lidah, minta klien mengidenti(ikasi rasa ulangi untuk gula dan asam

    ;ungsi motorik dengan meminta klien tersenyum, bersiul, mengangkat kedua

    alis berbarengan, menggembungkan pipi. +ihat kesimetrisan kanan dan kiri.Periksa kekuatan otot bagian atas dan bawah, minta klien memejampan matakuat7kuat dan coba untuk membukanya, minta pula klien utnukmenggembungkan pipi dan tekan dengan kedua jari.

    , 5un!si s"%" k%"ni" VIII (N, Vesti;u$k$ke"%)

    cabang vestibulo dengan menggunakan test pendengaran mengguanakan

    weber test dan rhinne test

    )abang choclear dengan rombreng test dengan cara meminta klien berdiri

    tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan disisi tubuh, lalu observasi adanyaayunan tubuh, minta klien menutup mata tanpa mengubah posisi, lihat apakahklien dapat mempertahankan posisi

    !, 5un!si s"%" k%"ni" I> &"n > (N, G$s$'"%in!eus &"n V"!us)

    9inta klien mengucapkan aa lihat gerakan ovula dan palatum, normal bila uvula

    terletak di tengan dan palatum sedikit terangkat.

    Periksa gag re(leks dengan menyentuh bagian dinding belakang (aringmenggunakan aplikator dan observasi gerakan (aring.

    Periksa akti(itas motorik (aring dengan meminta klien menelan air sedikit,

    observasi gerakan meelan dan kesulitan menelan. Periksa getaran pita suarasaat klien berbicara.

    , 5un!si s"%" k%"ni" >I(N, Ases$%is)

    Periksa (ungsi trape0ius dengan meminta klien menggerakkan kedua bahu

    secara bersamaan dan observasi kesimetrisan gerakan.

    Periksa (ungsi otot sternocleidomastoideus dengan meminta klien menoleh ke

    kanan dan ke kiri, minta klien mendekatkan telinga ke bahu kanan dan kiribergantian tanpa mengangkat bahu lalu observasi rentang pergerakan sendi

    Periksa kekuatanotottrape0ius dengan menahan kedua bahu klien dengankedua telapak tangan danminta klien mendorong telapak tangan pemeriksasekuat7kuatnya ke atas, perhatikan kekuatan daya dorong.

    Periksa kekuatan otot sternocleidomastoideus dengan meminta klien untuk

    menoleh kesatu sisi melawan tahanan telapak tangan pemeriksa, perhatikankekuatan daya dorong

    i, 5u!si s"%" k%"ni" >II (N, Hi#$!$sus)

    Periksa pergerakan lidah, menggerakkan lidah kekiri dan ke kanan, observasi

    kesimetrisan gerakan lidah

    Periksa kekuatan lidah dengan meminta klien mendorong salah satu pipi

    dengan ujung lidah, dorong bagian luar pipi dengan ujung lidah, dorong kedua

    pipi dengan kedua jari, observasi kekuatan lidah, ulangi pemeriksaan sisi yanglain

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    8/15

    02, PEMERIKSAAN 5UNGSI MOTORIKSistem motorik sangat kompleks, berasal dari daerah motorik di corteks cerebri, impuls

    berjalan ke kapsula interna, bersilangan di batang traktus pyramidal medulla spinalis danbersinaps dengan lower motor neuron.

    Pemeriksaan motorik dilakukan dengan cara observasi dan pemeriksaan kekuatan.a. 9assa otot / hypertropi, normal dan atropib. onus otot / Dapat dikaji dengan jalan menggerakkan anggota gerak pada berbagai

    persendian secara pasi(. *ila tangan @ tungkai klien ditekuk secara berganti7ganti danberulang dapat dirasakan oleh pemeriksa suatu tenaga yang agak menahanpergerakan pasi( sehingga tenaga itu mencerminkan tonus otot.

    *ila tenaga itu terasa jelas maka tonus otot adalah tinggi. eadaan otot disebut

    kaku. *ila kekuatan otot klien tidak dapat berubah, melainkan tetap sama. Padatiap gerakan pasi( dinamakan kekuatan spastis. Suatu kondisi dimana kekuatanotot tidak tetap tapi bergelombang dalam melakukan (leksi dan ekstensieBtremitas klien.

    Sementara penderita dalam keadaan rileks, lakukan test untuk menguji

    tahanan terhadap (leksi pasi( sendi siku, sendi lutut dan sendi pergelangan

    tangan. ?ormal, terhadap tahanan pasi( yang ringan @ minimal dan halus.

    c. ekuatan otot /"turlah posisi klien agar tercapai (ungsi optimal yang diuji. lien secara akti( menahantenaga yang ditemukan oleh sipemeriksa. >tot yang diuji biasanya dapat dilihat dandiraba. :unakan penentuan singkat kekuatan otot dengan skala +ovettEs !memilikinilai 5 A 6#5 F tidak ada kontraksi sama sekali.' F gerakan kontraksi.4 F kemampuan untuk bergerak, tetapi tidak kuat kalau melawan tahanan atau

    gravitasi.$ F cukup kuat untuk mengatasi gravitasi.< F cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh.6 F kekuatan kontraksi yang penuh.

    00, PEMERIKSAAN 5UNGSI SENSORIKPemeriksaan sensorik adalah pemeriksaan yang paling sulit diantara pemeriksaan

    sistem persara(an yang lain, karena sangat subyekti( sekali. >leh sebab itu sebaiknyadilakukan paling akhir dan perlu diulang pada kesempatan yang lain !tetapi ada yangmenganjurkan dilakukan pada permulaan pemeriksaan karena pasien belum lelah danmasih bisa konsentrasi dengan baik#.

    Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengevaluasi respon klien terhadap beberapa

    stimulus. Pemeriksaan harus selalu menanyakan kepada klien jenis stimulus.:ejala paresthesia !keluhan sensorik# oleh klien digambarkan sebagai perasaangeli !tingling#, mati rasa !numbless#, rasa terbakar@panas !burning#, rasa dingin !coldness#atau perasaan7perasaan abnormal yang lain. *ahkan tidak jarang keluhan motorik!kelemahan otot, twitching @ kedutan, miotonia, cramp dan sebagainya# disajikan olehklien sebagai keluhan sensorik. *ahan yang dipakai untuk pemeriksaan sensorik meliputi/'. Carum yang ujungnya tajam dan tumpul !jarum bundel atau jarum pada perlengkapan

    re(leks hammer#, untuk rasa nyeri super(isial.4. apas untuk rasa raba.$. *otol berisi air hangat @ panas dan air dingin, untuk rasa suhu.

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    9/15

    b. *enda7benda berbentuk !kunci, uang logam, botol, dan sebagainya#, untukpemeriksaan stereognosis

    c. Pen @ pensil, untuk graphesthesia.

    0*, PEMERIKSAAN 5UNGSI RE5LEKSPemeriksaan akti(itas re(leks dengan ketukan pada tendon menggunakan re(leks

    hammer. Skala untuk peringkat re(leks yaitu /5 F tidak ada respon' F hypoactive @ penurunan respon, kelemahan !G#4 F normal !GG#$ F lebih cepat dari rata7rata, tidak perlu dianggap abnormal !GGG#< F hyperakti(, dengan klonus !GGGG#

    e(leks7re(leks yang diperiksa adalah /", Reeks #"te"Pasien berbaring terlentang, lutut diangkat ke atas sampai (leksi kurang lebih $55.endon patella !ditengah7tengah patella dan tuberositas tibiae# dipukul denganre(leks hammer. espon berupa kontraksi otot uadriceps (emoris yaitu ekstensidari lutut.

    ;, Reeks ;i

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    10/15

    Stimulus / pengurutan crista anterior tibiae dari proksimal ke distal. espons /seperti babinski.

    d& GordonStimulus / penekanan betis secara keras, espons / seperti babinski.

    e& SchaeerStimulus / memencet tendon achilles secara keras. espons / seperti babinski.

    & GondaStimulus / penekukan ! planta (leksi# maksimal jari kaki keempat. espons /seperti babinski.

    g& HomanStimulus / goresan pada kuku jari tengah pasien. espons / ibu jari, telunjuk danjari A jari lainnya bere(leksi.

    h& !romnerStimulus / colekan pada ujung jari tengah pasien. espons / seperti Ho((man.

    Pemeriksaan khusus sistem persara(an, untuk mengetahui rangsangan selaput

    otak !misalnya pada meningitis# dilakukan pemeriksaan /", K"ku ku&uk*ila leher ditekuk secara pasi( terdapat tahanan, sehingga dagu tidak dapatmenempel pada dada, kaku kuduk positi( !G#.

    ;, T"n&" B%u&?inski I+etakkan satu tangan pemeriksa dibawah kepala klien dantangan lain didada klien untuk mencegah badan tidakterangkat. emudian kepala klien di(leksikan kedadasecara pasi(. *rud0inski I positi( !G# bila kedua tungkaibawah akan (leksi pada sendi panggul dan sendi lutut.

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    11/15

    a. Pasien dengan nilai :)S J, dan dengan bukti klinis herniasi transtentorial, ataudengan IVH yang nyata atau hidrose(alus dipertimbangkan untuk monitor dantatalaksana I. )erebral per(usion pressure !)PP# 65785 mmHg beralasanuntuk dipertahankan tergantung dari autoregulasi serebri.

    b. Drainase ventrikuler sebagai terapi untuk hidrose(alus beralasan pada pasiendengan penurunan tingkat kesadaran.

    c. erapi hidrose(alus pada pasien dilanjutkan dengan konsul ke bagian bedahsara( dengan rencana tindakan VP shunt cito. Ventriculoperitoneal !VP#Shuntmerupakan tehnik operasi yang paling popular untuk tatalaksanahidrose(alus,yaitu +)S dialirkan dari ventrikel otak ke rongga peritoneum.9enurut*utler et gambaran klinis pada PIVH dapat berbeda tergantung dari jumlahperdarahan dan daerah kerusakan otak di sekitarnya. Pada ) Scan kepalapasien tampak bahwa darah sebagian besar mengisi ventrikel sebelah kiri, hal iniyang menjelaskan terdapatnya hemiparesis dekstra pada pasienini. erusakanpada reticular activating system !"S# dan talamus selama (ase akut dariperluasan perdarahan dapat menyebabkan menurunnya derajat kesadaran.

    Pen!k"@i"n Ke#e%""t"n

    Pengkajian adalah merupakan tahap awal dari proses perawatan yaitu suatu pendekatanyang sistematis dimana sumber data, diperoleh dari klien, keluarga klien.'. "namnesia@Identitas.

    9eliputi / nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, agama, bangsa@suku, pendidikan,bahasa yang digunakan dan alamat rumah.

    4. eluhan 3tama.*iasanya pada klien mengeluh sakit kepala, kadang7kadang nyeri, awalnya bisapada waktu melakukan kegiatan.

    $. iwayat Penyakit Sekarang.lien biasanya datang dengan keluhan pusing yang sangat, parase pada eBtrimitis,

    yang didapat sesudah bangun tidur baik sinistra atau deBtra, gangguan (okal,menurunnya sensasi sensori dan tonus otot biasanya tanpa disertai kejang,menurunnya kesadaran seperti )V" *leeding.

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    12/15

    *iasanya klien dengan )V" tidak bisa melakukan aktivitas, badan terasa lemas,muntah dan terpasang in(us.

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    13/15

    '. Penurunan kapasitas adapti( intrakranial yang berhubungan dengan peningkatanvolume intrakranial, penekanan jaringan otak, dan edema serebri.

    4. etidake(ekti(an bersihan jalan na(as yang berhubungan dengan akumulasi sekret,penurunan mobilitas (isik, dan penurunan tingkat kesadaran.

    $. Hambatan mobilitas (isik berhubungan dengan hemiparese@ hemiplegia, kelemahanneuromuskular pada ekstremitas.

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    14/15

    *alance V

    )oordination V

    9uscle movement V

    Coint movement V

    9oves with ease V

    ?I)/'. -Bercise herapy/ balance

    a# 9enentukan kemampuan pasien untukmengikuti latihanb# 9engevaluasi kemampuan sensori !penglihatan, pendengaran#c# 9enyediakan tempat yang aman untuk latihand# aji respon klien selama latihan

    4. Coint mobilitya# 9enetukan keterbatasan gerak sendib# olaborasi dengan therapist dalam mengembangkan program latihanc# 9engkaji tingkat nyeri sebelum melakukan latihand# 9elindungi klien dari trauma selama latihane# 9embantu klien untuk posisi yang optimal dalam melakukan

    passive@aktive joint movement(# 9endorong klien melakukan latihan >9 akti(g# 9engajari P>9 dan membantu ">9 jika diindikasikanh# *erikan pujian yang positi( untuk

    $# De(isit perawatan diri/ 9andiSetelah dilaukan tindakan keperawatan selama 'L4< jam klien nampak bersih

    dan terawat.?>)

    Indicators Severely

    compromised

    Substantially

    compromised

    9oderately

    compromised

    9idly

    compromised

    ?ot

    compromised)uci muka V

    9andi badanbagian atas

    V

    9andi badanbagian bawah

    V

    9emebersihkanarea perineal

    V

    9engeringkanbadan

    V

    ?I)/Sel(7care "ssistance/ *athing@Hygiene'. 9empertimbangkan budaya pasien ketika akan memandikan

    4. 9empertimbangkan usia pasien ketika akan memandikan$. 9enetukan jumlah dan jenis bantuan yang dibutuhkan

  • 7/25/2019 LP CVA-IVH Punya Dinda

    15/15

    DA5TAR PUSTAKA

    "rboiB, "dria, dkk. 45'4. Spontaneous Primary Intraventricular Hemorrhage/ )linical;eatures and -arly >utcome. 'edical -ournal o .eurology International Scholarlyesearch .et/ork&45'4 !58# 44 / '78.

    *oderick, Coseph, )onnoly, Sander. 4558. Penuntun 9anajemen PerdarahanIntraserebral Spontan 3sia Dewasa.AHA -ournal&4558 !5